Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

12 May, 2008

Uang sebesar 1 juta dollar AS akan segera dikirim ke Myanmar


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta menyampaikan belasungkawa atas korban topan Nargis. Dua pesawat Hercules TNI berisi bantuan makanan dan obat-obatan bersama uang sebesar 1 juta dollar AS akan segera dikirim. (Kompas)

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya ingin bertanya kalau tindakan ini adalah tindakan yang benar. Indonesia akan mengirim 1 juta dolar AS serta bantuan makanan dan obat-obatan ke Myanmar. Kemarin saya nonton berita. Katanya, Amerika akan kirim 3 juta dolar, Australia siap kirim 3 juta dolar, Indonesia 1 juta dolar, tapi Perancis hanya mau kirim 300.000 dolar. Kenapa? Menteri Luar Negeri Perancis menjelaskan: mereka tidak percaya bahwa para jenderal di Myanmar, yang terkenal sebagai koruptor dan diktator militer, akan menggunakan uang tersebut dengan benar.

Jangankan uang, bantuan berupa makanan dan obat-obatan yang tiba di bandara Yangon, langsung disita oleh militer Myanmar. Katanya, mereka ingin bagikan sendiri tanpa bantuan dari siapapun. Anehnya, laporan dari dalam Myanmar menyatakan rakyat lebih banyak dibantu oleh para biksu dan anggota militer justru tidak kelihatan di jalan!

Berbagi juru bicara dari berbagi LSM sudah bicara di media massa. Katanya, untuk memindahkan bantuan yang besar dalam kondisi yang buruk butuh keahlian khusus. Sebagai LSM yang terbiasa membantu setelah bencana, mereka punya keahlian tersebut, dan siap masuk Myanmar untuk bantu-bantu, seperti yang dilakukan setelah tsunami di Indonesia.

Tetapi jenderal Myanmar tidak mau tahu dan tidak mau memberikan visa dengan cepat bagi para pekerja LSM tersebut.

Setelah mereka antarkan bantuan ke Yangon, semuanya langsung disita oleh tentara, dan setelah itu, tidak jelas dibagikan ke mana. Pekerja LSM harus langsung ke luar negeri lagi, dan tidak boleh turun dari pesawat untuk membantu.

Di dalam kondisi ini, di mana beberapa negara yang jauh lebih kaya dari kita tidak percaya pada jenderal Myanmar, apakah wajar kalau negara berkembang seperti Indonesia bertindak dengan cepat untuk membagikan makanan, obat-obatan dan juga membagikan 1 juta dolar kepada para koruptor yang berkuasa di Myanmar?

Ini ide siapa? Kenapa rakyat Indonesia terima?

Bukannya saya tidak ingin membantu orang malang di Myanmar yang kena musibah, tetapi saya berfikir “Kalau sebagian negara barat tidak mau memberikan uang atau bantuan yang banyak kepada para jenderal di Myanmar karena tidak jelas akan dibawa ke mana, kenapa Indonesia siap melakukannya?

Bagi saya, ini terasa aneh.

Saat kita baca tentang orang yang mati kelaparan di berbagi pelosok di Indonesia, kok tidak ada pesawat TNI yang diperintahkan terbang ke sana secara cepat untuk membagikan makanan dan dolar AS? Tapi untuk diktator Myanmar, ada! (Siapa bilang dolar itu akan digunakan untuk korban setelah disita oleh jenderal Myanmar?)

Dan pada saat kita baca tentang korban Lapindo yang akan dihentikan jatah makanan yang membantu mereka bertahan hidup setelah rumah dan bisnis mereka tenggelam di bawah lumpur panas (tanpa ada yang mau bertanggung-jawab), kok tidak ada pesawat TNI yang berangkat secara cepat ke Sidoarjo untuk membagikan makanan dan dolar AS kepada mereka? Tetapi untuk koruptor Myanmar, ada!

Mohon maaf kepada korban di Myanmar, tetapi ada warga Indonesia yang juga membutuhkan bantuan berupa makanan gratis, obat-obatan gratis, dan banyak sekali anak yatim yang lapar di Indonesia yang selalu siap terima dolar AS kalau SBY ingin membagikan (mungkin bisa diambil dari uang saku Aburizal Bakrie).

Kok orang asing yang tidak dikenal bisa dapat bantuan dengan cepat? Tetapi di lain sisi, ada anak yatim dan orang miskin, yang beriman kepada Allah, yang juga tidak punya kesalahan, yang merupakan warga negara Indonesia yang sah, tetapi tidak dapat bantuan dari pemerintah. Orang miskin yang sudah dewasa ikut dalam pemilu dan karena itu memberikan gaji kepada para pejabat negara. Sayangnya, pada saat mereka menderita dan perlu bantuan secara cepat supaya tidak mati kelaparan atau supaya tidak jatuh sakit, ternyata tidak ada pesawat TNI bagi mereka. Tidak ada makanan gratis bagi mereka. Tidak ada obat-obatan bagi mereka. Dan tentu saja tidak ada orang yang membagikan dolar AS buat mereka.

Tetapi untuk jenderal yang korup di Myanmar, ternyata ada! Dan bisa diadakan dengan cepat juga!

Kapan negara ini akan mendapat pemerintah yang peduli pada rakyatnya sendiri daripada mengejar gengsi internasional?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

WFP spokesman Paul Risley said two flights of "critically-needed food aid" - including 38 tonnes of high-energy biscuits - arrived in Burma on Friday but was confiscated [= disita]. One aid official told him the Burmese government was "murdering their own people by letting them die".

The UN's World Food Programme says two more plane-loads have been impounded [=disita] by the authorities, who say they welcome aid but want to control distribution.

One aid worker said the agencies are having to work under the strict parameters set by the government. "The government wants total control of the situation although they can't provide much and they have no experience in relief efforts," he told the Associated Press, but did not want to be named.

State TV said the death toll had increased to 28,458, while 33,416 were still missing after the cyclone. Aid agencies, however, estimate that 100,000 have died and warn that this figure could rise to 1.5 million without provision of clean water and sanitation.

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Mr. Netto, kalo ga setuju sama yang dilakukan sama Pak SBY, coba aja protes ke nomor 9949. biar Bang Andi Malarangeng (Jubir Presiden)yg terima.maaf, kalo Nomor HP-nya Jubir Presiden saya ga bisa beri, terlalu privasi kayaknya..hehehe...

    atas namakan saja diri anda sbg anak berdarah Myanmar yg ga rela saudara2nya terinjak2 oleh rezim militer di sana, apalagi melihat rezim militer yg anda curigai bakal dapat tambahan duit utk menzalimi mereka. coba aja kasih solusi buat pak SBY yg baik itu enaknya gimana, biar Pak SBY juga bisa dpt masukan.biasanya kalo saya protes juga lewat 9949, mantaaap!!!perkara ga diterima yah paling ga kita dah sampaikan unek2 kita kan, ya ga??

    NAKULA

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...