Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

23 September, 2008

Bintang Nur Wahid Makin Terang


17/09/2008 07:59

Malikul Kusno & Ahluwalia

INILAH.COM, Jakarta - Popularitas mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, makin tinggi saja. Dia jadi calon presiden kalangan muda terpopuler. Beranikah PKS mengusung Ketua MPR itu maju ke medan perang tahun depan?

Ini memang belum murni pilihan rakyat. Ini angka yang disodorkan hasil survei. Tapi, gejala ini menandai perkembangan baru popularitas politisi PKS itu. Jika PKS bisa mengakomodir kaum intelektual dan aktivis serta masyarakat profesional di luar partai, bisa jadi Nur Wahid bakal lebih cemerlang.

Survei Lembaga Riset Informasi (LRI) menyebutkan Nur Wahid merupakan capres muda terpopuler yang pilihan masyarakat. Ia mendapatkan 41,8% suara dari total 2.400 responden jajak pendapat yang dilakukan di 33 provinsi sepanjang 25 Agustus-7 September 2008.

Dia berada jauh di atas Rizal Mallarangeng dengan 13,6%. Menteri Keuangan Sir Mulyani juga dianggap sebagai tokoh muda yang populer. Dia mendapatkan 9,8%, diikuti Pramono Anung 4,9%. Sementara Presiden PKS Tifatul Sembiring, Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri, Yuddy Chrisnandi, Fajroel Rahman dan Zulkifli Hasan masing-masing di angka 1%.

Peluang Nur Wahid menjadi capres terbilang besar. Sebab, dari kalangan internal partai, tampaknya Nur Wahid takkan mendapat ganjalan berarti. Hampir semua persyaratan telah dipenuhinya. Satu-satunya ganjalan berasal dari persoalan 'eksternal', yakni perolehan suara PKS pada pemilu legislatif 2009. Artinya, jika meraih suara minimal 20%, PKS akan mengajukan calon sendiri.

Menurut Zulkieflimansyah, politikus PKS, hasil survei LRI memang tidak terlalu mengagetkan buat PKS. Pasalnya, selama ini Nur Wahid merupakan figur yang kuat. Selain itu, dia dipandang sudah banyak berkorban untuk PKS. Dia termasuk salah satu pembangun partai dari awal. Wajar jika dia mendapatkan hasil yang maksimal sekarang dan di masa-masa yang akan datang.

Di era kepemimpinan Nur Wahid, PKS merebut suara pada Pemilu 2004 dengan 7% suara. Meyakinkan untuk partai baru. Angka itu melonjak tajam dibanding sekitar 1,5% suara Partai Keadilan (PK) pada Pemilu 1999. PKS kian percaya diri berkat keberhasilan Nur Wahid memimpin parpol ini.

Karena itu, bagi pengganti Nur Wahid, yakni Tifatul Sembiring, perkembangan ini merupakan angin segar. Dan Tifatul musti mendorong partainya agar meraih suara lebih banyak lagi dibanding pemilu 2009 agar bintang Hidayat kian menjulang.

PKS juga harus konsisten dan konsekuen dalam mengambil sikap antikorupsi, selain bersih, profesional, dan perduli. Pada akhirnya, perkembangan PKS akan tergantung dari kinerja para politisi, pengurus, aktivis, serta jemaah tablignya yang menyebar di seantero nusantara.

"Hari depan PKS tergantung dari keberhasilan para kadernya untuk konsisten dan konsekuen serta komit kepada rakyat kecil yang memerlukan pemberdayaan," kata Ray Rangkuti, Direktur LIMA, sebuah LSM anak muda. [I4]

Sumber: Inilah.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...