Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

16 January, 2009

Saya kecewa sekali

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Selama 1 bulan Israel berperang terhadap Gaza. Hasil yang nyata di lapangan, ada 1.135 orang Muslim yang telah dibunuh, dan 5.200 orang luka-luka, ratusan di antara mereka luka parah dan mungkin akan wafat. Dari lebih dari 6 ribu orang yang mati dan luka-luka, sekitar 40-50% adalah wanita dan anak kecil!

Tadi saya baru mendengarkan ketua Palang Merah (ICRC) di Al Jazeera, yang mengatakan ada sekitar 90.000 orang yang kehilangan rumah di Gaza (dan itu yang ketahuan). Itu sekitar 6,5% dari jumlah penduduk di Gaza. (Kalau seandainya 6,5% dari jumlah penduduk di Indonesia kehilangan rumah, berarti setara dengan 14.5 JUTA orang, atau seluruh penduduk DKI dan sekitarnya kehilangan rumah dalam 3 minggu. Bisa bayangkan?).  

Makanan hampir habis. Air hampir habis. Obat-obatan hampir habis. Listrik sering mati, bahkan sampai berhari-hari. Rumah sakit kehabisan semua kebutuhan, termasuk bensin untuk genset. Truk-truk dari PBB berhasil masuk sewaktu-waktu, kalau Mesir mengizinkan. Tetapi yang masuk rata-rata hanya 54 truk per hari sedangkan PBB mengatakan 500 truk PER HARI dibutuhkan karena tidak kurang dari 750.000 orang tidak punya sumber makanan lain di Gaza selain pemberian dari PBB (dan jumlah orang yang perlu bantuan pasti lebih sekarang). Dan sebagai tambahan penderitaan, sekarang musim dingin di sana jadi kabur dari rumah tanpa bawa baju bukan suatu hal yang bisa dilakukan dengan mudah, apalagi kalau membawa anak kecil.

Jadi, kenapa saya kecewa? Dari 3 minggu yang lalu, saya lakukan shalat jumat di masjid yang sama dekat rumah saya di Pancoran, Jakarta Selatan. Minggu pertama, khatib tidak menyebut apa-apa tentang Gaza di dalam khatbahnya padahal perang sudah berlangsung selama beberapa hari. Saya rasa bukan masalah, karena saya kira setelah shalat dia pasti akan baca doa untuk warga Muslim di Gaza yang sangat menderita. Ternyata TIDAK. Shalat berakhir seperti biasa dan semua orang bubar. 

Minggu kedua, masjid yang sama, ada khatib yang baru. Saya kira pasti orang inilah akan bicara tentang Gaza, atau kalau tidak, setelah khatbahnya dia pasti akan memimpin doa untuk orang muslim di Gaza. Ternyata TIDAK.

Hari ini saya ikuti shalat jumat lagi di masjid yang sama. Khatibnya beda lagi. Saya kira pasti orang yang INI akan menunjukkan kepedulian pada sesama Muslim di lain negara. Ternyata… TIDAK.

Tiga minggu, 3 kali shalat jumat, 3 khatib yang berbeda, 3 kali mereka menunjukkan sikap tidak peduli pada penderitaan orang Muslim di Gaza. Apa susahnya memimpin jemaah membaca Al Fatihah untuk orang muslim yang lain? Siapapun mereka, di manapun mereka, mereka adalah saudara kita. (Ternyata tidak!)

Mungkin ketiga khatib itu belum tahu bahwa ada perang di Gaza dan sudah ada 1.135 orang Muslim yang telah dibunuh oleh tentara Israel, 5.200 lainnya luka-luka, dan hampir 50% dari mereka semua adalah wanita dan juga anak kecil yang sama sekali tidak punya dosa!

Kalau seandainya ada perang di kampung ustad-ustad itu, dan seluruh saudara mereka, tetangga mereka, dan teman mereka yang beriman kepada Allah dibunuh juga, kira-kira mereka masih mau diam terus?

Saya kecewa sekali. 

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

4 comments:

  1. Asslmk..
    Yang kecewa bukan anda saja om, tiap hari entah lewat media internet, TV, seakan menghitung statistik kematian di gaza, lalu pemimpin2 dunia cuma sibuk debat,rapat,tapi minim tindakan, karena takut 'tekanan' Negeri adidaya, Arab saudi dan mesir, 2negara arab yg memboikot KTT DOHA, karena adanya suriah, iran dan pemimpin Hamas datang, mereka 2 negara yg takut dipojokkan(bukan kah seharusnya mereka lebih takut Alloh SWT, bukan takut sama Bush dan teman2nya??) Mesir 'seolah2' menutup mata dan membela diri, karena secara finansial ternyata mereka sama aja dengan israel, selalu dpt kucuran dana gratis dari AS..walahhh ternyata ya???

    Yang diperlukan sekarang tindakan nyata. Buka perbatasan rafah demi KEMANUSIAAN,biar bantuan segera masuk, bukan saling tarik ulur kepentingan, ini tentang 'nyawa manusia'
    Ketika hati manusia dibutakan, amat menyedihkan, kehancuran peradaban akan semakin nyata di dunia....

    sudah sepatutnya israel itu di Keluarkan dr PBB dan dihapuskan dari Peta DUNIA.

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum Wr Wb,

    Itu sih masih mending om, kalau di masjid yg terletak di komplex sebelah tempat tinggalku, malah lebih parah lagi khatib jumatnya malah teriak2 bhw palestine itu tdk perlu dukungan krn dibelakangnya hamas yg menurutnya notabene sama dengan khawarij dan itu terdengar dari corong masjid sampai ke rumah2 sekitarnya ... pantes ngga spt itu, Masya Allah.

    Semoga Allah SWT membukakan qolbu sebgn para ulama kita agar dapat berpikiran jernih serta mendapat hidayah.

    Waulahuallam bi shawab


    Wassallam,
    Faza

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum Wr Wb,

    Sebaiknya sebelum berceramah ybs sebaiknya berpikir dulu, terlepas menurut dia itu khawarij or bkn, lihatlah dari sisi kemanusiaannya, berapa ribu jiwa telah melayang, berapa ribu orang terluka, dan berapa ribu anak menjadi yatim.

    Mereka kan masih saudara kita sesama muslim, seharusnya sang ustaz berempati bkn memprovokasi ke hal yg tidak penting, dan yakin bahwa musuh utama kita adl zionis Israel.

    Sedih memang, jika melihat saudara sesama muslim, yg terlihat tidak peduli, padahal mereka sbg ulama seharusnya mengerti bhw mereka adl panutan masyarakat.

    Semoga kita semua terjaga dari berbagai macam perpecahan dlm islam.


    Wassallam,
    Faza

    ReplyDelete
  4. Aww.

    Kami semua mengerti kekecewaan yang Gene rasakan.

    Kalau saya boleh usul, kenapa Jumat ini Gene tidak mencoba mengajukan diri menjadi khatib atau setidak-tidaknya meminta waktu sebentar kepada khatib untuk mengajak jamaah shlat Jumat untuk menyumbang surat Al Fatihah bagi muslim Plaestina?

    Saya rasa apabila niat baik disampaikan dengan cara yang baik, Insya Allah akan membawa kepada kemaslahatan umat.

    Kecewa 3x rasanya lebih dari cukup untuk mengadakan perbaikan ya Gene. Amien.

    Www.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...