Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

24 March, 2009

Prajurit Israel Memakai Kaos Yang Tidak Manusiawi

Sebuah penyelidikan dari koran harian Haaretz melaporkan bahwa sebagian prajurit Israel memakai kaos yang sangat tidak manusiawi dan sangat menghinakan warga Palestina. Salah satu contoh menggungakan gambar seorang wanita Arab Muslim yang hamil, yang sedang dibidik oleh sniper, dengan teks yang mengatakan "1 shot 2 kills" (satu tembakan, dua pembunuhan). Ada juga gambar seorang anak dengan teks, "the smaller they are, the harder it is" (makin kecil, makin sulit [menembaknya]).

Pernyataan resmi dari tentara Israel mengatakan bahwa penggunaan kaos tersebut tidak ada hubungan dengan tentara Israel, karena dilakukan secara pribadi. Tetapi juru bicara mengatakan “tidak sesuai dengan nilai-nilai tentara Israel”. Selanjutnya, dia juga mengaku bahwa tidak ada peraturan yang mengatur pakaian yang boleh atau tidak boleh dipakai oleh para prajurit.

Seorang sosiolog dari Israel mengatakan gambar-gambar tersebut bisa memperkuat dan memberikan legitimasi terhadap persepsi di benak prajurit bahwa warga Palestina bukan manusia yang punya hak-hak asasi, dan karena itu apa saja bisa dilakukan terhadap mereka.
Di antara gambar kaos yang lain, ada juga yang merayakan pemerkosaan terhadap wanita Palestina, dan juga tindakan militer yang secara resmi terlarang seperti "confirming the kill" (menembak kepala musuh yang sudah jatuh untuk memastikan bahwa dia sudah mati), atau pengeboman terhadap masjid.

Kaos-kaos tersebut sering dibuat untuk merayakan pengakhiran latihan dasar atau kursus militer lainnya yang harus dihadiri prajurit Israel. Perusahaan yang membuat kaos itu mempunyai 500 gambar yang berbeda. Pada hari Senin kemarin, Panglima tentara Israel menolak semua kritikan yang diarahkan pada anak buahnya dengan mengatakan tentara Israel adalah “tentara yang bermoral”.

Sumber: BBC News

Baca juga:

“Better Use Durex (Lebih Baik Gunakan Durex)” adalah slogan di salah satu kaos yang bergambar anak Palestina yang mati – dengan bangga dikenakan oleh prajurit infantry Israel di tel Aviv. Sebuah kata sindiran untuk warga Palestina supaya jangan punya banyak anak karena nanti akan mati ditembak oleh pasukan Israel.
Harian Hareetz melaporkan tren terbaru kaos-kaos yang ada di Israel saat ini - kaos baseball atau switer yang di produksi di percetakan Adiv di selatan kota Tel aviv menggambarkan “bayi-bayi yang mati, ibu-ibu yang menangisi kuburan anak-anak mereka, sebuah senjata yang ditodongkan ke seorang anak dan mesjid yang hancur terkena bom.
‘Bet you got raped!” adalah slogan favorit dari kaos batalion Lavi. Kaos mereka menggambarkan seorang wanita Palestina yang memar-memar.

Hareetz : Prajurit Israel Bangga Gunakan Kaos Bergambar Bayi Palestina yang Mati

Kaos Bergambar Tembak Ibu Hamil Marak Digunakan Tentara Israel

########

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Makin lama, makin jelas bahwa apa yang sudah diciptakan di Israel-Palestina adalah negara yang berbasis “apartheid”. Inilah istilah yang digunakan beberapa tahun yang lalu untuk menggambarkan sistem politik di Afrika Selatan, di mana orang berkulit putih berkuasa penuh (padahal mereka minoritas) dan orang berkulit hitam hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. Orang berkulit putih bisa membunuh orang berkulit hitam secara bebas, karena orang berkulit hitam tidak dianggap manusia yang mempunyai hak. Mereka hanya satu tahap di atas binatang dan diperlakukan seolah mereka memang binatang.

Dunia menjadi marah dan melakukan boikot terhadap Afrika Selatan sampai akhirnya orang berkulit putih menyerah, lepaskan Nelson Mandela dari tahanan, dan menciptakan negara baru di mana orang berkulit hitam kembali berkuasa sebagai kaum yang mayoritas.

Tetapi ketika menyaksikan hal yang persis sama di Palestina, dunia diam. Semua orang takut sama Amerika Serikat, dan Israel diberikan kebebasan untuk menghidupkan sistem apartheid lagi di tanah Palestina. (Bedanya antara Afrika Selatan dan Israel hanya satu: Afrika Selatan berani untuk mengakui sistem apartheid, dan menciptakan UU yang mendukungnya. Sebaliknya, Israel lebih pengecut dan tidak mau terang-terangan mengakui bahwa mereka telah menerapkan sistem yang sama, walaupun nyata bagi semua orang yang punya mata.)
Kenapa dunia bisa begitu kompak untuk melawan sistem apartheid di Afrika Selatan, tetapi tidak mau tahu ketika melihat kejahatan-kejahatan yang sama di Palestina?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

4 comments:

  1. Asslmkm...
    dulu sih pernah iseng om..punya ide sama temen, terinspirasi sama perang gaza, Ada beberapa desain :malah pengen bikin keset..(untk bersihin kaki ketika mau masuk ruangan) gambarnya bendera israel, terlalu extrem ga yaa.., soalnya menurut saya bendera mereka sangat layak untuk diinjak2 semua orang sedunia, karena prilaku bar-bar sebagian bangsanya.
    Bendera yang tidak layak di hormati dan berjejer dengan semua bendera bangsa manapun di dunia,..
    just idea..:)

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaikum wr wb

    Tentara Israel yakin mereka sedang perang agama melawan kaum non Yahudi di Gaza Januari lalu, dan perang ini adalah pesanan para Rabi Yahudi.

    " Pesan mereka (para rabi) itu sangat jelas " kata seorang panglima nya, "Kami adalah orang Yahudi, kami datang ke negeri ini karena takdir, Tuhan mengembalikan kami pada negeri ini dan sekarang kami perlu bertempur untuk mengeluarkan orang-orang non Yahudi yang mengganggu proses penaklukan kami di Tanah Suci ini."

    ***

    Draf resolusi Durban II, forum PBB untuk manangani rasisme, menyatakan mengecam Israel sebagai negara penjajah yang selalu membuat kebijakan yang sangat rasis. Dan menyatakan kebijakan Israel terhadap Palestina merupakan pelanggaran HAM internasional, kejahatan kemanusiaan dan bentuk dari apartheid.

    Resolusi tersebut difokuskan untuk memperkuat hasil World Conference kedua melawan rasisme yang akan dijalankan di negara-negara Arab juga untuk mengkritik kelakuan Israel selama ini. Rencananya, Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam pertemuan yang akan diselenggarakan di Genewa, Switzerland April mendatang.

    “Ini akan jadi kesempatan pertama bagi pemerintahan Obama untuk ikut serta dalam negosiasi Durban dalam rangka komitmen kami untuk berdiplomasi,” ujar salah satu utusan Departemen Kenegaraan AS.

    Walau mata dunia telah begitu nyata dan jelas menyaksikan semua kekejian dan pelanggaran Israel di Gaza dan telah menemukan bukti-bukti yang tak lagi bisa disembunyikan, kita tunggu saja apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh oleh AS dan PBB, dengar-dengar sih Israel sudah siap-siap memboikot pertemuan tersebut.

    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete
  3. Astagfirullah...Astagirullah...biadab sekali mereka. Sungguh terbukti apa-apa yang telah diingatkan dalam Al-Qur'an tentang tabiat bani Israil.

    Hanya Khilafah dan Syariah Islamlah yang akan membebaskan bangsa Palestina dari kebiadaban Israel.

    Tegakkan Khilafah dan Syariah Islam ! Allahu Akbar !.

    ReplyDelete
  4. israel memang biadab, jihad dari hamas dan pejuang islam akan mengakhiri kekejaman mereka

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...