Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

08 May, 2009

Renungan Malam – Renovasi Masjid

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ada sebuah masjid yang melakukan renovasi. Lantainya dikasih marmer, dan bukan hanya lantai saja, tetapi tiang dan tembok juga. Indah sekali. Setelah bertanya2, ternyata sebagian dari marmer itu diimpor dari Itali, dan sisanya dari sini. Tetap dipandang indah. (Untung belum dikasih kubah emas!)

Tetapi di sebarang jalan, ada anak kecil lewat depan masjid membawa kantong plastik besar. Dia terpaksa menjadi pemulung karena tidak ada cukup uang untuk bersekolah dan makan setiap hari. Ada marmer dari Itali. Ada anak yang lapar. (Jangan2 dia juga anak yatim.) Saya jadi berfikir: mana yang lebih UTAMA bagi UMMAT Islam (bukan pengurus masjid) pada saat ini?

Katanya ada krisis ekonomi dunia. Banyak orang di-PHK. Ada anak yang tidur dalam keadaan lapar, tanpa punya kesalahan atau dosa. Tetapi dekat rumah dia ada masjid yang habiskan ratusan juta atau milyaran rupiah untuk beli marmer dari Itali! Kenapa marmer dari luar negeri yang menjadi prioritas?

Kalau pengurus masjid mau pamer dengan masjid yang indah yang bisa dibangga-banggakan di depan teman2nya dan tentangga, kayanya marmer dari Itali sangat perlu.
Tetapi kalau pengurus masjid merasa beban sebagai penjaga Rumah Allah dan pelayan terhadap ummat Islam, kayanya ubin yang berkualitas sudah cukup baik. Marmer dari Itali buat hotel saja!

Dan kalau pengurus masjid tidak merasa beban untuk melayani ummat Islam dengan semaksimal mungkin, semua argumentasi tentang prioritas utama yaitu anak yatim dan orang miskin tidak akan didengarkan. Pernah ada orang yang mengatakan kepada saya "Orang miskin selalu akan ada!" dan karena itu marmer oke! Bolehlah masjid menjadi keren dan indah karena, menurut dia, apa saja yang kita lakukan, kita tetap tidak bisa memberantas kemiskinan. Jadi biarkan saja masjid beli marmer dari Itali.

Sayangnya, dia tidak yakin pada Allah untuk melakukan perubahan pada ummat Islam di Indonesia. Dia yakin akan selalu ada orang miskin di sini dan kondisi itu tidak bisa diubah = marmer no problem. Sayang sekali.

Bayangkan kalau anak yang tadi itu adalah calon genius. Setelah dia dapat uang sekolah dan uang makan dari masjid, tetangga yang dermawan, serta dari beasiswa dan sebagainya, dia menciptakan sesuatu yang belum pernah ada di dunia sebelumnya. Inovasi tersebut membuat dia 10 kali lebih kaya dari Bill Gates dan orang datang dari manca negara untuk belajar dari perusahaan dia di sini. Lewat berbagai teknologi yagn dia ciptakan, Indonesia berubah menjadi negara maju, pendidikan menjadi gratis, jaminan kesehatan ada buat semua warga, dan tidak ada lagi anak yang menjadi pemulung.

Tidak mungkin? Apa masih tidak mungkin kalau Allah menghendaki begitu?

Sayangnya, pengurus masjid dan orang kaya lebih utamakan marmer dari Itali daripada pendidikan yang berkualitas dan makanan yang bergizi bagi anak bangsa. Dan calon genius itu tidak sempat lulus sekolah, karena sibuk jadi pemulung.

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS Ar-Ra’d 13:11)

Semoga bermanfaat,
Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene

2 comments:

  1. Assalamualaikum

    Yah begitulah orang Islam di Indonesia, menurutku berfikirnya suka terbalik, yang lebih utama ditinggalkan yang ga begitu penting dilaksanakan.

    Sebagai contoh ya kayak kasus renovasi masjid yang ada di Posting, ada masjid berkubah emas, masya allah, seandainya dana itu dibagikan ke kaum dhuafa tentu lebih bermanfaat langsung.

    Saat ini banyak masjid yang besar dan indah tapi isinya ga sampai 1/4 luas masjid, pada saat sholat isya dan subuh jamaahnya bisa dihitung dengan jari tangan. Kalau begini apakah masih bermanfaat masjid yang indah lagi mahal?????????

    yang lebih parah lagi, sekarang banyak makam yang lebih Indah dari sebuah rumah kaun dhuafa hmmmmm.....seandainya mereka tahu hadist tentang makam, mereka akan segera membongkar makam tersebut.

    Gene, seharusnya engkau jadi menteri sosial, Insya Allah negeri ini akan lebih baik he..he...he

    Ayo mulai dari diri sendiri....mulai menjadi muslim yang berempati tinggi.

    Wasalam

    ReplyDelete
  2. Saat ini banyak masjid yang besar dan indah tapi isinya ga sampai 1/4 luas masjid, pada saat sholat isya dan subuh jamaahnya bisa dihitung dengan jari tangan. Kalau begini apakah masih bermanfaat masjid yang indah lagi mahal?????????

    >>> Manfaatnya adalah pengurus masjid bisa pamer!

    yang lebih parah lagi, sekarang banyak makam yang lebih Indah dari sebuah rumah kaun dhuafa hmmmmm.....seandainya mereka tahu hadist tentang makam, mereka akan segera membongkar makam tersebut.

    >>> waktu raja Saudi meninggal tahun kemarin, kuburannya tidak dikasih tanda apa2 jadi tidak bisa dikunjungi, dan tidak bisa dikultuskan. Tidak ada yang tahu, kecuali yang ikut menguburnya. Indonesia?

    Gene, seharusnya engkau jadi menteri sosial, Insya Allah negeri ini akan lebih baik he..he...he

    >>> Jangan berharap begitu. Kalau aku menjadi menteri, nanti anggota DPR bisa miskin semua. Mereka tidak akan dapat jatah untuk jalan2 ke luar negeri karena anggaran negara dihabiskan untuk anak yatim dan orang miskin. Nanti anggota DPR pada marah semua. Kasihan. Anak mereka tidak bisa kuliah ke luar negeri. Dan isteri kedua mereka diceraikan dan apartemennya dikosongkan. Dan nanti tukang perhiasan tidak mendapatkan pesanan setiap minggu...
    Banyak masalah yang akan timbul kalau saya menjadi menteri. Hahahaha...

    Wassalam.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...