Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 November, 2009

Dituding Curi Buah Randu, Sekeluarga Ditahan Polres Batang

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Kasihan sekali orang miskin di negara ini (yang rata-rata juga orang Muslim, berarti mereka adalah “saudara kita”). Sepertinya merekalah yang selalu jadi korban, dan tidak ada yang mau bertindak untuk membela dan melindungi mereka. Dan sebaliknya, orang kuat dan orang kaya bisa bertindak seenaknya tanpa perlu takut pada hukum. (Hanya sebagian kecil dari orang kuat yang ditangkap dan dipenjarakan setelah puluhan tahun melakukan korupsi dan merampas kekayaan negara ini!)

Saya jadi ingat bahwa dulu pernah ada sebuah partai yang mengandung istilah “keadilan” di dalam nama partainya, seakan-akan mau memberi kesan bahwa mereka sangat peduli pada keadilan. Tetapi sepertinya partai itu sudah bubar sekarang. Suara mereka jarang ditemukan lagi dalam kasus manapun. Untuk kasus KPK-Polri, mereka diam. Untuk kasus2 korupsi lain mereka seringkali diam. Anak kecil dipenjarakan, mereka diam. Dan bila ada rakyat kecil yang ditangkap dan dipenjarakan hanya gara2 mengambil beberapa buah saja, mereka juga diam.
Mereka tidak lagi teriak, tidak lagi menunut, tidak lagi berjuang dengan keras dan tegas untuk membela kebenaran atau untuk melindungi rakyat kecil.


Atau mungkin partai itu masih ada, tetapi karena begitu sibuk mengatur posisi yang kuat di samping Presiden dan partainya yang paling besar, mereka tidak punya waktu lagi untuk perhatikan rakyat kecil. Kalau dulu namanya “Partai Keadilan Sejahtera” mungkin mereka bisa mengubah namanya lagi menjadi “Partai Tidak Begitu Ingat Pada Keadilan Kalau Dapat Kekuasaan Karena Para Petinggi Partai Kita Sudah Bisa Hidup DenganTingkat Sejahtera Yang Sangat Baik.”

Artinya, nama partai bisa berubah dari PKS menjadi PTBIPKKDKKPPPKSBHDTSYSB. Dan kalau nama partai berubah begitu, kita harus mengucapkan terima kasih kepada mereka karena akhirnya kita bisa memahami misi dan visi partai mereka dengan jelas. Sepertinya kita perlu diyakinkan lagi apakah PTBIPKKDKKPPPKSBHDTSYSB masih ingin berjuang secara serius untuk membela kebenaran dan rakyat kecil di negara ini.

Tetapi barangkali saya salah, dan PKS itu masih ada, dan masih peduli pada keadilan, dan masih peduli pada rakyat kecil yang menjadi korban terus. Mari kita tunggu dan menyaksikan sendiri apa tindakan mereka sekarang.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

*********

Dituding Curi Buah Randu, Sekeluarga Ditahan Polres Batang


Rabu, 25/11/2009 15:54 WIB
Dani Wisnu - detikNews
Batang - Masih ingat dengan Mbah Minah yang diadili gara-gara mencuri 3 buah kakao? Kisah serupa terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sekeluarga ditahan karena dituding mencuri buah randu (kapuk) seharga Rp 12 ribu.

Nasib naas itu dialami oleh Manisih (39) dan dua anaknya, yakni Jowono (16) dan Rustono (14), serta sepupunya Sri Suratmi (19). Keempatnya merupakan warga Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten batang.

Kisah pahit itu bermula ketika keempatnya kedapatan membawa sekarung kecil buah randu seberat 14 kg di perkebunan milik PT Segayung di Desa Sembojo, Kecamatan Tulis, pada awal November lalu. Keempatnya kemudian dilaporkan ke polisi dengan tuduhan mencuri buah rand oleh satpam perusahaan yang memproduksi kapuk tersebut. Di hadapan polisi, keempatnya mengaku hanya mencuri atau memetik buah randu itu dari pohon. Menurut mereka, buah randu itu mereka pungut dari tanah yang merupakan sisa panen.

Proses hukum pun terus berlanjut dan keempatnya kemudian ditetapkan sebagai tersangka pencurian. Manisih dan dua anaknya yang masih di bawah umur itu dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberataan. Sebagai barang bukti, polisi menyita 2 buah galah sepanjang 3,6 m, tali plastik dan sabit.

Nasib keempatnya juga tidak seberuntung Mbah Minah yang tak sempat merasakan dinginnya lantai penjara. Sebab mereka langsung ditahan oleh polisi dan kini mendekam di Rutan Rowobelang, Batang. Petugas Rutan Rowobelang, Tutut Jemi SH, membenarkan penahanan terhadap keempat orang itu. Menurut Tutut, keempatnya merupakan tahanan titipan Polres Batang.

"Memang ada tahanan kasus pencurian buah randu. Mereka ditahan terpisah. Karena ada yang di bawah umur, bloknya berbeda," ungkap Tutut, di kantornya, Rabu (25/11/2009). Dihubungi secara terpisah Kasubsi Penuntutan Kejaksaan Batang, Leli Meilinda SH, juga mengakui sedang menangani kasus ini. "Kasusnya segera dilimpahkan ke pengadilan karena berkasnya sudah P21 (lengkap)," tegas Leli. (djo/djo)

Sumber: detiknews.com

Baca juga:
Nenek Rastuti Menangis Jika Ingat Nasib Anak dan 2 Cucunya

Batang - Pasrah. Begitulah sikap Rastuti (60), ibu dari Manisih (45), mengenai nasib anak dan cucunya yang ditahan gara-gara memungut buah randu di perkebunan milik PT Segayung. Wanita renta ini tak tahu apa yang mesti dilakukan agar orang-orang yang disayangi itu bebas.

Ditemui di gubuknya yang reyot, warga Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah ini mengaku sangat sedih. Sejak Manisih dan dua anaknya, yakni Jowono (16) dan Rustono (14), serta sepupunya Sri Suratmi (19), ditahan polisi Rastutin mengaku bingung. "Kata tetangga mereka cuma mungut buah randu sebanyak 2 kg. Kalau pun dijual paling lakunya cuma Rp 4 ribuan," ungkap Rastuti, Rabu (25/11/2009).
[baca selengkapnya di Detik.com]

Sumber: detiknews.com

10 comments:

  1. ehmmmm tanya dong Mr..sama bapak yang pernah ditampilkan fotonya berdua sama dubes starbuckland itu..kan mantan presiden partai yang dimaksud itu...,

    k.e.n.a.p.a....dan a.da.a.a.p.a.nya

    ReplyDelete
  2. Wow,suprise!Nah begitu dong.Tampaknya anda sedang kesal benar dengan partai itu ya,saya dukung!Tapi jangan cuma satu partai,hampir semua partai begitu.Semua partai adalah penipu,cuma bisa menjual mimpi saat kampanye.Percaya deh Bangsa ini tak akan bisa dibangun lewat partai,bangkitkan daulah Islamiyah baru keadilan merata,hidup syariat Islam!!Hidupkan khilafah!

    ReplyDelete
  3. Saya seh nggak pernah percaya sama perjuangan partai yang katanya membela rakyat,lihat saja kalau sudah berkuasa lupa sama pemilihnya.Tapi saya juga nggak akan memojokan mereka,karena saya merasan tidak punya kontribusi dan dukungan pada mereka.Lihat saja situs porno mau ditutup???Paling juga lip service,cuma sekedar ancaman dan cari simpati,nanti juga seperti mentri yang sudah-sudah,begitu dapat simpati berhenti bekerja,saya cuma mau jadi penonton keseriusan orang-orang partai bekerja kalau sudah berkuasa...

    ReplyDelete
  4. Anda masih percaya Gene ada partai yang bisa mensejahterakan rakyat?Itulah maksud saya mengkritik anda,pola pikir kita harus dirubah,partai hanya memperjuangkan hukum yang dibuat manusia yang akhirnya membuat bingung manusia itu sendiri untuk mendeskripsikan,mempersepsikan,mengatur dan membuat setimpal hukuman bagi pelakunya.

    Hukum Allah lebih adil,maka itu yang harus kita perjuangkan dengan mendidik umat terlabih dahulu agar siap untuk menerima syariat Islam.Dan sekarang saatnya pola pikir kita harus dibersihkan dari cara berpikir liberal yang lebih mendewakan akal,saatnya akal kita tunduk pada ayat-ayat Allah dan berhukum hanya pada hukum Allah.

    Anda selama ini mendukung partai tapi saat pemerintah membuat dan mengatur masyarakat dengan hukum syariat yang dipaksakan dan dibuat oleh manusia anda tidak setuju,anda ambigu.Jadi dukunglah syariat dengan cara yang benar,dengan partai tidak pernah ada contohnya dalam Islam,dan belum pernah ada sejarahnya partai atau partai Islam yang berhasil membuat rakyat sejahtera,jadi say no to partai apalagi partai Islam yang tidak ada bedanya dengan partai sekuler,cuma jualan nama saja biar kelihatan Islami.

    ReplyDelete
  5. hmmm kayaknya tau nih siapa anonymous.., dr tulisannya saya bisa nebak ini siapa:P

    ReplyDelete
  6. Assalamu’alaikum wr wb

    Ternyata Pak Gene kreatif juga bikin singkatan untuk PKS, kalau begitu bisa gabung sama tim kreatifnya Pak Ipang Wahid yang suka buat iklan PKS aja, hehe…(bercanda…)Tapi saya bingung kenapa hanya PKS yang dibidik seperti itu ada apa ya ?, saya kira yang sekarang jadi tertuduh menerima uang rakyat dari skandal bank Century adalah PD dan tim suksesnya SBY.Seingat saya juga PKS bukanlah partai pemenang pemilu, suaranya cuma 7 jutaan, perwakilannya di DPR juga tidak banyak jadi mana mungkin bisa menang voting, Presidennya juga bukan dari PKS, mitra kerja SBY juga bukan hanya PKS, ada Demokrat, P3, Golkar, PAN dan partai lainnya, kenapa hanya PKS yang dipersalahkan atas semua ketidakadilan yang terjadi ya ?? Kalau cuma karena nama, jargon, motto dan janji, bukankah semua partai berangkat dari semangat yang sama ?Tapi bagus juga kalau memang ada yang memberikan masukan atau ‘sentilan’ untuk mengeluarkan pendapatnya, tapi menurut hemat saya akan lebih baik kalau disampaikan ke orang / pejabat yang berwenang langsung, katanya kalau pendapat hanya disampaikan disini tidak akan didengar oleh yang bersangkutan diatas sana, jadi sia-sia, atau mungkin Pak Gene bisa ajak Pak Tif baca blog jadi efektif dan tersampaikan masukannya kali ya.Tapi saya juga termasuk yang sering mengkritik PKS dengan kejumudan yang sekarang terjadi walaupun hanya melalui teman atau orang yang saya anggap bisa menampung kritik saya paling tidak, habis ga enak hati juga saya orang partai tapi ga aktif di kegiatan partai (hehe, saya juga bingung ) saya malah lebih memilih berkegiatan di yayasan dan LSM non partai, walaupun dengan orang yang sama tapi tidak bawa bendera, toh tidak semuanya harus trejun membesarkan partai dan politik saja.

    Buat Pak / Bu Ano cape kali yaa kalau debat atau diskusinya mundur ke belakang, tunggu nanti menjelang Pemilu juga ramai lagi, tenang aja ada waktunya kok, hehe…

    ReplyDelete
  7. Duuh sorry lupa pakai nama

    ReplyDelete
  8. Jadi sekarang PKS sedang mati suri ya Tara saya ikut berduka cita kalau begitu.
    Saya dulu juga seorang aktivis partai Islam,dengan harapan partai Islam akan membawa perubahan terhadap negri ini,walaupun belum bisa membawa perubahan tapi paling tidak mereka bisa menjaga amanah dan berbuat adil pada diri sendiri.Tapi saya jadi kecewa berat karena para aktivis partai Islampun ternyata banyak yang melakukan korupsi dan tidak amanah pada jabatannya.Lihat saja berapa banyak anggota dewan dari partai Islam yang terlibat korupsi?Belum lama malah seorang mantan bupati yang sekarang jadi anngota DPR komisi VIII dari partai Islam diseret ke pengadilan karena jadi terdakwa kasus korupsi sehari setelah dia mengadili Kapolri dan KPK yang berseteru karena dugaan korupsi juga? Kacau kan,yakin sedang membela Islam atau aji mumpung?

    Ternyata memang Islam tidak bisa deperjuangkan lewat partai kalau aktivisnya tidak bisa membedakan dan menjaga amanah rakyat,Islam hanya bisa diperjuangkan dari akar rumput baru tercipta pemerintahan yang bersih.

    ReplyDelete
  9. Bukan hanya mati suri Pak / Bu Ano tapi koma.Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi pada keadaan mati suri atau koma, yang pertama setelah bangun dari mati suri korbannya akan bisa menyadari kesalahannya selama ini dan lebih baik lagi karena merasa begitu dekatnya dengan 'kematian' tapi kemungkinan kedua adalah keterusan dan tidak bernapas lagi lalu dikubur, jadi nanti kalau kemungkinan kedua yang terjadi pada PKS Pak / Bu Ano boleh datang ta’ziyah ya,hehe…Dimanapun sekarang Pak / Bu Ano beramal jama’i tidak masalah yang penting nyaman dengan hati nurani dan tetap bisa bermanfaat buat orang lain.

    ReplyDelete
  10. Wah kalau bicara masalah partai, ini termasuk hal yang sensitif. Tapi saya mau mengomentari komentar Mr Anonymous:
    >>>>>>>Islam hanya bisa diperjuangkan dari akar rumput baru tercipta pemerintahan yang bersih.>>>>>

    saya sangat setuju dengan pendapat anda, karena pemerintahan asalnya adalah masyarakat. Kalau suatu pemerintahan mau bersih ( good governance) tentu individu2 yang menjadi pemerintah/pejabat harus bersih terlebih dahulu, dengan cara mendidik mereka terlebih dahulu saat menjadi masyarakat. Kalau seluruh individu suatu negara sudah baik, maka pemerintahan yang baik otomatis akan tercipta dengan sendirinya, karena itu adalah janji Allah Subhanahuwata'ala.

    Tapi memang orang yang di luar pemerintahan akan lebih mudah mengoreksi pemerintah karena bukan sebagai pelaku langsung sehingga tidak ada konflik kepentingan ( conflict of interest).

    Contoh: saat seseorang belum menjadi suatu bagian dari pemerintah dia bisa berteriak lantang tentang ini dan itu, tp saat sudah menjadi pelaku pemerintahan tiba-tiba jadi bisu, sehingga menimbulkan pertanyaan, "what happened?".

    Demikianlah komentar saya.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...