Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

12 June, 2010

Kabar Dari Australia

Assalamu'alaikum wr.wrb.,

Hello teman2,
Sedikit kabar dari Australia.

Saya pulang ke Austalia karena Ibu sakit kanker. Oerasinya untuk angkat tumor dari usus hanya 2,5 jam, dan setelah itu ibu langsung sadar, bisa bercanda dan bicara seperti biasa. Dokter dan perawat mengatakan kaget sekali bahwa ibu bisa menjadi begitu sehat dalam waktu yang begitu cepat. Hal itu sangat jarang terjadi katanya, karena pasien selalu mengalami berbagai macam gangguan.

Di dalam operasinya, semuanya berjalan lancar sekali, dan dokter hanya perlu mengangkat tumor. Sebelumnya, dokter takut sel kanker sudah menyebar dari tumor ke daging2 di sekitarnya, dan semuanya akan perlu diangkat, termasuk kandungan. Ternyata semua itu tidak terwujud, dan dokter hanya perlu angkat satu tumor saja, dan tidak ada masalah selain itu. Jadi, dari sisi operasi, cukup sederhana dan jalan dengan lancar sekali, tanpa komplikasi. Dan setelah itu, ibu langsung kelihatan segar, seolah-olah ya dia bukan pasien yang baru selesai operasi. Jadi semuanya bahagia bahwa Ibu sangat “beruntung”. Hari ini, ibu saya sudah pulang dari rumah sakit karena sudah cukup sembuh dari operasi kemarin dan sudah bisa jalan kaki dan makan seperti biasa.

 Alhamdulillah ibu saya mau minum air zamzam yang saya bawa, tetapi anggota keluarga yang lain sepertinya tidak begitu percaya pada konsep “air suci”. Jadi, manfaatnya air zamzam itu, yang dilengkapi dengan bacaan Yaasin, Al Fatihah, dll. seolah-olah tidak memberi dampak, karena ternyata Ibu sudah “beruntung” jadi air aneh dari lain negara (berserta doanya) tidak begitu ditanggapi. Hahaha. Kasihan mereka. Saya diam saja, dan tidak berkomentar saat mereka semua membicarakan “keberuntungan” ibu.

Begitulah kehidupan orang kafir. Mereka hidup dengan rasa yakin terhadap “keberuntungan”, tanpa ada yang Maha Mengatur keberuntungan tersebut.

Saya sudah rindu dengan suara adzan, salam, bismillah, insya Allah, dll. karena semuanya tidak kedengaran di sini. Mau makan di mana saja, kena babi, karena di rumah makan, toko dan kafe, semua makanan dipotong dan diambil dengan pisau/sendok yang sama. Jadi, sangat sulit untuk dapat makanan yang tidak kena babi, kalau  makan di luar. Dan kalau makan di rumahpun juga kena babi, karena bapak saya masih makan seperti biasa. Hiks.

Selain itu, juga tidak bisa dapat daging halal, karena tempat yang menjualnya terlalu jauh dari rumah orang tua (satu jam naik kereta, ditambah jalan kaki, dll.). Jadi, sudah kangen sama makanan yang tidak tercampur babi atau alkohol, karena itu juga sangat umum di sini. Hehe. Jakarta macet, polusi dan kotor, tetapi karena penuh dengan orang Muslim, saya sudah jadi kangen. Haha.

Kemarin saya cari masjid untuk mengikuti shalat jumat. Ada yang lebih dekat (dari yang dulu), dan bisa dicapai dengan naik mobil 30 minit di jalan raya (ngebut 110km/jam). Setelah ngebut karena takut telat, saya sampai masjid dan tidak ada orang sama sekali. (Ada fotonya, tetapi terlalu besar untuk di-upload sekarang.) Saya bingung dan cari orang ke mana2, tetapi ternyata kosong. Waktu shalat dzuhur di sini jam 11.47, tetapi s/d jam 12.20 tidak ada orang. Saya shalat dzuhur-azhar dulu, dan baru mau berangkat pulang saat ada mobil yang datang. Orang itu dari Lebanon, dan dia selalu shalat di masjid itu. Dia jelaskan bahwa waktu shalat diundur supaya orang punya lebih banyak waktu untuk hadir. Shalat diundur dari jam 11.47 menjadi jam 13.00. Khutbah mulai sekitar jam 13.10, dan akhirnya shalat jumat mulai jam 13.40.

Jadi, saya datang 2 jam lebih cepat untuk shalat jumat. Hahaha. Kayanya itu pertama kali dalam sejarah saya menjadi orang pertama yang masuk masjid untuk shalat jumat. Haha.

Di rumah orang tua, Ibu sudah dapat komputer baru dari beberapa bulan yang lalu. Dan karena dia hanya menggunakannya sedikit, orang yang membuatnya install Open Source Office, jadi tidak ada Microsoft Office/Microsoft Word. Karena hanya ada itu, saya menggunakan itu untuk mengedit buku saya sejak datang. Tetapi setelah bicara dengan teman saya yang ahli IT, dia menjelaskan bahwa dokumen Word yang dibuka dan diedit dengan Open Office, tidak bisa dibuka lagi oleh Word. Hiks hiks hiks.

Berarti semua yang saya ketik selama berada di sini harus diketik ulang setelah pulang nanti, karena dokumen yang sudah di-edit itu tidak akan bisa dibuka lagi dengan Word. Dan saya juga harus ingat bagian mana yang di-edit dalam 1 minggu terakhir ini. Sayangnya saya belum punya laptop sendiri supaya bisa ketik di komputer yang sama terus, di mana saja. Kayanya kalau mau menjadi penulis terus, harus cari uang untuk beli laptop nanti. Saya kira tidak akan menjadi masalah di sini karena saya tahu ibu punya komputer baru, tetapi malah menjadi masalah besar, dan sepertinya saya tidak akan bisa kerjakan buku di sini. Sebelumnya, saya perkirakan bisa kerjakan banyak di sini, karena ibu sakit, yang berarti kita lebih banyak di rumah dan tidak jalan-jalan seperti biasa.

Mungkin karena ibu sudah membaik, saya akan coba pulang lebih cepat supaya bisa kerjakan buku lagi di Jakarta, jadi kalau dapat penerbangan, insya Allah saya bisa kembali dalam waktu 1-2 minggu dari sekarang. Tetapi harus berhenti dulu di Singapura untuk membuat visa sosial budaya yang baru (minimal 3 hari).

Sekian dulu. Terima kasih atas semua emailnya, dan mohon maaf kalau ada yang belum dibalas.

Wassalamu'alaikum wr.wrb.,
Gene

4 comments:

  1. salam 'alaikum

    Alhamdulillah atas berita baiknya dari Ause, ikut senang. Moga akan diikuti berita baik-berita baik lainnya.
    Iya, cepatlah balik ke Indo, jadi biar aku bisa dikenalkan dgn. mualaf Inggrisnya tu hehe..
    Btw, sama gak open source office-nya dgn. yang sudah ada di Indo? Klo di tempatku diinstall open source office juga jadi misal file dibuka di open source trus bisa dico-pas ke Ms. Office. Coba aja minta temannya itu siaoa tahu bisa dicopy-kan master open sourcenya. kali aja cocok.
    Selamat datang kembali:)

    ReplyDelete
  2. Air zam zam itu obat, dibacakan ayat alquran atau tidak tetap bisa dijadikan obat, kalau kita muslim sebelum minum dianjurkan untuk membaca bismillah.

    Pernah dikisahkan dulu ada orang yang tinggal di masjidil Haram selama sebulan tanpa makan apapun hanya minum air zam-zam, badannya sehat walafiat, karena air zam-zam itu selain sebagai obat ternyata membuat rasa kenyang, Masya Allah.

    Kalau konsep air putih bisa dijadikan sebagai obat, pernah dipraktekkan oleh Salah seorang sahabat Nabi, saat beliau sakit dan tidak menemukan obat apapun maka meminum segelas air putih yang sebelumnya telah dibacakan surat Alfatikhah, atas qodar Allah, penyakitnya sembuh.

    Wallohua'lam bisowwab.

    Ada teman kantor yang baru pulang Umroh, wajahnya cerah sekali, tp setelah lebih satu bulan, wajahnya kembali ke asal, jutek.

    Oh ya Pak Gene, ada informasi kalau di Inggris saat ini sangat dibutuhkan guru sekolah laki-laki. Di sana sangat kekurangan guru laki-laki karena laki-laki disana mengejar bekerja di sektor finansial yang memberikan gaji yang tinggi. Kalau-kalau Pak Gene, masih berkeinginan untuk pindah ke London.

    Semoga Allah Subhanahuwata'ala senantiasa memberikan keberkahan hidup untuk Pak Gene dimanapun berada dan untuk kita semua, amin.

    TW

    ReplyDelete
  3. Sudah ada beberapa teman yang kasih tahu Open Office masih bisa dibuka lagi, asal di-save sebagai ".doc" untuk Word 200/XP. Kalau disave sebagai Word Doc dan bukan Open Office Doc, masih bisa dibuka. Jadi tulisan aku dari kemarin tidak hilang. Alhamdulillah.
    Aku sudah coba buka di laptop orang lain di sini, dan masih bisa dibaca.
    Tapi masih lebih enak kerja dengan komputer sendiri di rumah.
    Insya Allah bisa segera pulang ke Jakarta untuk cepat selesaikan buku.

    Wassalam,

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillahi Robbil'alamin.

    Mudah2an dilancarkan semuanya ya :-)
    Amin.
    Wassalam.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...