Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

05 November, 2010

Seharusnya PKS Dapat Gelar Baru: “Ahlinya Merekayasa Alasan”

Nggak usah minta maaf pada masyarakat.
Nggak usah menyatakan ‘mungkin’ tidak tepat.
Nggak usah meragukan diri.
Nggak usah peduli terlalu dalam pada penderitaan warga (sudah dikasih duit ‘kan?! Sudah cukup!)
Yang penting hanya menciptakan alasan yang bisa disebarkan untuk membela diri dari kritikan.

Bye-bye PKS yang lama. Selamat datang PKS yang baru.


Warga tinggal di pengungsian (dan 400 lainnya tinggal di rumah baru di bawah tanah, alias kuburan), tetapi Gubenur menginap di Hotel bintang 5 di Jerman.
Warga makan Indomie (kalau bisa dapat), Gubenur dijamu makan dengan makanan yang paling lezat se-Eropa.
Bukannya minta maaf karena “terpaksa” pergi (dan sama sekali nggak mungkin peran Gubenur diganti sama orang lain), tetapi malah mengeluarkan jurus bela dirinya...

Bye-bye PKS yang lama. Selamat datang PKS yang baru...


Mendagri Masih Belum Terima Izin Presiden untuk Kepergian Gubernur Sumbar


 Jumat, 05/11/2010 20:58 WIB
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ditengarai belum mendapat izin dari Presiden untuk pergi ke Jerman. Mendagri Gamawan Fauzi mengaku pihaknya belum mendapat surat tertulis dari Presiden soal izin itu.

"Apakah sudah keluar izinnya atau belum, coba saja ditanya sama Pak Sudi (Mensesneg Sudi Silalahi), karena saya belum terima tembusannya dari Sesneg," kata Gamawan yang tengah mendampingi Wapres dalam kunjungan ke Maluku, saat dihubungi detikcom, Jumat (5/11/2010). Namun dia mengakui Gubernur Sumbar telah meminta izin sebelum terjadi Gempa kepada Presiden melalui dirinya untuk pergi ke Jerman.

"Saya sudah teruskan permohonan itu kepada Bapak Presiden, selanjutnya saya tidak tahu
apakah sudah keluar izinnya atau belum," tutupnya. Diketahui kunjungan Irwan ke Jerman sempat mengundang polemik. Kritik keras dialamatkan kepada Irwan, yang dinilai tidak memiliki empati kepada para korban Mentawai.

Namun PKS memberikan pembelaan bagi Irwan. Penjelasan Humas PKS yang diterima pada Rabu (3/11/2010) yakni:

1. Kunjungan dilakukan berdasarkan undangan Duta Besar Republik Indonesia di Berlin tanggal 31 Agustus 2010 yang meminta Gubernur Sumatera Barat menjadi pembicara dalam ajang Indonesian Bussiness Day yang akan diadakan di Muenchen, pada tanggal 5 November 2010. Topik utama dalam Indonesian Business Day adalah pelaksanaan promosi terpadu Investasi, Pariwisata dan Perdagangan di wilayah potensial Indonesia.

2. Sumatera Barat dipilih sebagai salah satu peserta di antara lima peserta provinsi undangan yaitu: Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua.
(ndr/vit)

Sumber: detiknews.com

2 comments:

  1. Gene, you should know that the governor was only 1.5 day in Germany.

    http://hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=1659

    ReplyDelete
  2. Kritik pada Irwan Prayitno Over Dosis
    Padang - Komentar tentang kunjungan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ke Jerman, dinilai sejumlah pihak sudah over dosis, karena itu obyektifvitasnya bias.
    “Latah dan over dosis, “ kata pengamat politik lokal Masful, kemarin.
    “Berlebihan, semacam pembantaian,” kata anggota DPR asal Sumbar Nudirman Munir.
    Over dosis
    Masful menilai, ibarat permainan bola volly, kepergian Irwan ke Jerman adalah bola cogok. Begitu muncul di depan net langsung dipukul orang. “Itulah yang terjadi, saya setuju Irwan dikritik, tapi saya lihat justru kini sangat berlebihan, tak suka saya,” kata dia.
    Bagi Nudirman Munir, ada tiga hal yang mesti dilihat, sisi angggaran, ketatanegaraan dan hubungan baik. “Jani sudah terbuat, tiket sudah terbeli hotel
    sudah terpesan, dibatalkan anggaran mubazir, hubungan baik rusak,” kata dia. Lagi pula kata Wagub Muslim Kasim, Irwan sudah tiga malam di Mentawai. “Pak Gubernur tiga malam di mentawai tak disebut-sebut,” kata dia.
    Arti penting
    Kunjungan Irwan Prayitno ke Jerman memiliki arti strategis bagi Sumbar. Momentum penting agar bisa menarik investasi, terutama di bidang energi untuk kemajuan daerah ini sangat sayang dilewatkan. Namun, ini tidak menghalangi perhatian terhadap penanganan bencana gempa dan tsunami di Mentawai.


    http://hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=1693

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...