Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

07 February, 2011

Ajakan dari FPI Membunuh Ahmadiyah, dalam Tabliq Akbar 2008

Yang menghadirkan: FPI, MMI, FUI.
Di Kota Banjar, Jawa Barat.

Lihat video di sini:

Pembicara: Ust Sobri Lubis, Sekjen FPI

Minit 1:50 di dalam video
“… Maka kami nyatakan, kami ajak ummat Islam, ayo mari, untuk kita perangi Amhadiyah, bunuh Ahmadiyah, di mana pun mereka berada. Allahu Akbar. Bunuh, bunuh, bunuh, bunuh. Nggak apa-apa bunuh, dari mana ngebela… dia merusak aqidah gue!”

2:25
“Ahmadiyah, halal darah dia untuk ditumpahkan. Nanti dibilang melanggar HAM, persetan kitab HAM, tai kucing kitab HAM.”

2:35
“Kita ingatkan, jadi kalau Ahmadiyah tidak mau kembali ke Islam, kita perangi atau tidak? [Perangi]. Perangi Ahmadiyah, bunuh Ahmadiyah, tersingkir Ahmadiyah dari Indonesia. Allahu Akbar.

2:50
Kita bertanggung jawab saudara. Saya pribadi, maupun FPI, maupun ummat Islam yang lain, para alim ulama bertanggung jawab. Kalau ada yang bunuh Ahmadiyah  bilang disuruh sama kami, saudara, bilang disuruh oleh Ust Sobri Lubis, disuruh oleh Habib Rizikq Shihab, nggak masalah. Kami siap tanggung jawab dunia untuk akhiratnya untuk bunuh Ahmadiyah di manapun mereka berada.”

8 comments:

  1. Saya juga Muslim, tapi saya tidak setuju tindakan brutal.
    tindakan brutal ini akan jadi iklan yang sangat hebat untuk memojokkan Islam.
    Ada satu pertanyaan, jika tindakan seseorang atau sekelompok orang, yang mengatasnamakan membela Islam, tapi tindakan mereka justru mejadi fitnah bagi Islam, sehingga semua orang berpandangan keliru terhadap Islam, dan kemudian menjauhi Islam, lalu apa bedanya upaya itu dengan upaya iblis?

    di dalam Islam, semua hal sudah ada teladan, ada kaidah dalam menuntut ilmu, ada kaidah dalam beragama, ada kaidah dalam berdakwah.
    ajaklah kepada Islam dengan cara yang benar, soal Hidayah kita tidak bisa memaksakan, itu adalah hak Alloh SWT.
    kalau dilakukan dengan cara tidak benar, ya justru bertentangan dengan hukum Alloh SWT, akhirnya bukan menjadi rahmat, malah membuat orang benci kepada Islam, dan itu sama saja dengan tujuan iblis, dan siapa yang tindakannya sama dengan iblis, maka menjadi musuh Alloh SWT.

    ReplyDelete
  2. Aku ingin memastikan terlebih dahulu, apa maksud Gene mempublikasikan pernyataan FPI ini? Apa dengan mempublikasikan pernyataan tersebut berarti Gene mendukung tindakan demikian? Atau sekedar ingin tahu reaksi umat Islam terhadap pernyataan itu?

    ReplyDelete
  3. Kalau Tumaros harus bertanya begitu berarti benar2 tidak mengenal saya ya? Tidak ada dalil di dalam Islam untuk sekelompok massa main bunuh2an terhadap kelompok lain, tanpa landasan hukum. Ini negara hukum.

    ReplyDelete
  4. Assalamu'alaykum

    Wah seru betul pidatonya, sayangnya tidak ada teks pidato lengkapnya jadi susah untuk menangkap pesan dari pidato ustadz di atas.

    Masalah seperti ini sebenarnya pernah terjadi di zaman Rosululloh Sholallohu'alaihiwasalam.

    Saat itu ada seseorang yg bernama Mutsailamah Alkadzab yang mengaku sebagai nabi. Mendengar hal tersebut maka Rosululloh mengutus pasukan untuk mendatangi Mutsailamah, agar bertobat karena tidak ada nabi setelah Muhammad Shollallohu'alaihiwasalam, namun sang nabi palsu menolak dan akhirnya dipenggal lehernya.

    Kejadian ini terjadi pada masa kepemimpinan Islam dan yang melakukan tindakan adalah pemimpin negara.

    Kalau saat ini mau meniru tindakan Rosululloh tentu yang boleh melakukan tindakan seperti itu adalah pemimpin negara, bukan orang per orang atau kelompok tertentu. Insya Allah kalau yang mengambil tindakan adalah pemerintah resmi maka kejadian yang memilukan akan bisa diminimalisir.

    Walluhua'lam Bisowwab.

    Afwan kalau ada yg salah, mohon diluruskan.

    nenghaji

    ReplyDelete
  5. saya hanya melihat bagian menit 1:50, karena video seperti ini terasa disturbing bagi saya (saya takut terjerumus pada judgement yang salah karena kurang pahamnya saya pada masalah ini, dan takut itu ditanya di hari akhir).

    sepertinya di menit 1:50 itu, pembicara mengatakan bahwa 'kalau pemerintahan Islam...'
    artinya ajakan untuk membunuh itu akan disampaikan kalau Indonesia menerapkan pemerintahan Islam. mungkin maksud pembicara itu adalah merekomendasikan ini pada pemerintah Islam itu. dan seperti telah ditulis oleh Anonymous di atas, sepertinya cukup jelas posisi dalam kondisi pemerintahan Islam.

    saya tidak dalam posisi membela pembicara, karena jujur saya tidak terlalu paham. hanya curious setelah baca postingan ini, nonton video, baru bagian pertama saya sudah gak kuat. semoga saya tidak terjerumus pada fitnah dunia yang seperti ini.

    btw, saya baru saja skimming membaca khutbah Pak Gene Netto pada Maulid tahun lalu. sangat terkesan dan iseng mampir ke sini. tetap istiqomah, Pak. amin.

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaykum

    afwan tulisan saya di atas ternyata ada kesalahan, bahwa Mutsailamah Alkadzab mengaku sebagai nabi pada saat zaman ke khalifahan Abu Bakar Assidik Rodhiyallohu'anhu.

    neng haji

    ReplyDelete
  7. @PHY, ya, memang ada kalimat itu. Tetapi kalau didengarkan seluruhnya, kesannya sangat kuat bahwa yang dia bicarakan adalah keadaan sekarang, bukan suatu masa depan yang tidak jelas. Saya kira dia hanya menyebutkan kalimat itu di awalnya sebagai trik liciknya. Kalau setelah acara itu, dia ditangkap polisi, maka pengacaranya bisa menciptakan pembelaan dengan kutip kalimat yang satu itu, dan mengatakan bahwa dia hanya bicara tentang suatu perumpamaan. Jadi tidak boleh dipenjarakan, karena tidak menyuruh ummat Islam membunuh orang lain sekarang.

    Tetapi setelah beberapa detik, setelah berkali2 menyuruh orang bunuh Amhadiyah, dia menyatakan bahwa kalau para pembunuh ditanya siapa yang suruh, maka DIA akan tanggung jawab. Bilang saja DISURUH sama Sobri Lubis dan Habib Riziq, katanya.
    Jadi, kalau ini suatu perumpamaan saja, di suatu masa yang belum tentu akan datang, di mana ada pemerintahan Islam, maka KENAPA Pak Sobri Lubis ini harus bertanggung jawab???
    Bukannya kalau nanti ada pemerintahan Islam, akan ada ulil amri atau khalifah Allah yang berkuasa penuh dan memimpin dengan hukum Islam saja. Di dalam konteks tersebut, yang sah sebagai pemimpin, yang berhak menyuruh ummat Islam melakukan pembunuhan adalah ulil amri atau khalifah tersebut. Bukan orang biasa yang tidak punya kekuasaan apa-apa. Jadi buat apa Pak Sobri Lubis harus mengatakan sekarang akan bertanggung jawab bila datang suatu masa di mana ada khalifa Allah yang memimpin? Aneh bukan?

    Jadi menurut saya, semua pernyataan, kalau dibaca/didengar secara utuh, tetap memberi kesan bahwa dia inginkan Ahmadiyah dibunuh sekarang juga, tanpa perlu memberikan kesempatan bertaubat, tanpa harus ada dialog, dll. Hadirin disuruh bunuh saja. Yang dengar mungkin ada banyak anak remaja yang tidak mengerti hukum Islam secara benar. Dan mungkin anak remaja itu ikut aski pembunuhan yang ramai. Lalu orang Ahmadiyah dibunuh. Apa termasuk isteri dan anak mereka? Balita? Anak remaja yang disuruh membunuh itu mungkin saja membunuh anak kecil juga, yang tidak tahu apa-apa tentang agama karena masih anak. Apakah itu benar secara hukum agama? Mana mungkin para remaja itu akan tahu? Mereka cuma bertindak karena ada orang yang dihormati yang berdiri di tempat umum dan suruh mereka membunuh Ahmadiyah, tanpa banyak keterangan tentang batas mana yang boleh dan tidak boleh.

    Siapa yang mau tanggung jawab kalau nanti polisi menangkap para remaja itu, lalu sang provokator dengan enteng mengatakan “Kan, cuma perumpamaan. Saya tidak suruh bunuh sekarang. Anak remaja itu salah paham. Jadi jangan salahkan saya dong! Penjarakan mereka saja, tetapi jangan penjarakan saya. Bukan salah saya kalau orang lain salah paham.”

    Mau terima keadaan seperti itu? Seperti halnya orang yang menyiapkan para pengebom bunuh diri. Yang suruh hanya sebatas SURUH saja, dan biarkan orang lain kena musibah. Dia sendiri tidak pernah turun ke lapangan dan laksanakan dengan tangan sendiri. Daripada menyuruh saja, lebih banyak laksanakan sendiri dan kasih contoh nyata! Biar jelas2 mendukung aksi seperti itu. Jangan hanya setuju saja kalau orang lain melakukannya, tetapi TIDAK BERANI lakukan sendiri karena takut kena hukuman!

    Wassalam,
    Gene

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...