Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 July, 2012

Anak Yatim Dan SIM Baru

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Teman2, minggu kemarin saya cari bantuan lewat email, Facebook dan blog untuk kumpulkan uang untuk anak yatim di Desa Purwadana, Karawang. Di situ ada 170 anak yatim yang pengen sekali makan daging sapi untuk sahur pertama di bulan Ramadhan. Setelah saya dihubungi teman saya Ust Muhtadin, saya sebarkan info itu. Akhirnya terkumpul 10 juta. Tapi saya tidak mau berhenti di situ, dan masih mencari terus, sehingga akhirnya kita dapat 20 juta, dan Ust Muhtadin bisa pesan 2 ekor sapi (padahal mintanya satu ekor saja). Dan dia juga menangis karena terharu bahwa teman2 di Jakarta mau peduli pada anak2 yatim di desa dia.

Saat saya sedang mengajak semua teman untuk ikut menyumbang, saya tiba-tiba menjadi sadar bahwa saya sendiri juga belum kirim uang. Hahaha. Saking sibuk cari uang dari orang lain, lupa kasih sendiri. Tapi saya berhenti sejenak. Kartu kredit belum lunas, dan ada hutang2 lain yang belum dibayar. Apa berani kirim uang ke sana untuk anak yatim, padahal untuk diri sendiri belum tentu cukup? Mulai berfikir dua kali. Akhirnya muncul rasa lucu di dalam hati. Kok di dalam ceramah saya bisa suruh orang lain untuk “jangan takut” tapi pas mulai mikirin tabungan sendiri, kok mikir dua kali? Munafik dong kalau begitu! Hahaha. Akhirnya jadi ketawa sendiri di depan komputer dan gelengkan kepala. Allah yang janji untuk bayar kembali uang itu dengan berlipat ganda. Jadi kalau mau cepat dapat banyak uang, dan sumbernya dari Allah langsung, ya, kasih kepada anak yatim dulu dong!! Dan setelah itu, ada janji dari yang Maha Jujur dan Maha Adil yang bisa jadi pegangan bahwa uang itu akan kembali dengan berlipat ganda.

Mungkin orang lain akan bilang “salah” karena mesti bayar hutang dulu. Iya, memang benar. Tapi kalau mau habiskan 1 juta untuk hutang, maka hutang hanya berkurang 1 juta. Tapi kalau kasih 1 juta kepada anak yatim, maka Allah janjikan uang itu akan kembali dengan berlipat ganda (misalnya, bisa dapat 10 juta), jadi akan ada 10 juta untuk bayar hutang, dan bukan 1 juta saja. Tapi memang berisiko, karena kalau Allah tidak “segera” membalas, maka hutang sudah jatuh tempo dan uang yang berlipat ganda belum masuk. Hehehe. Tetapi dari pengalaman saya selama ini, setelah kasih uang tunai kepada anak yatim, maka uang tunai juga kembali, dengan berlipat ganda dan dalam waktu 1-2 minggu saja, tanpa harus menunggu terlalu lama.

Akhirnya, sambil masih merenung, muncul perasaan, “Buat anak yatim! Jangan takut! Jangan dengarkan bisikan. Yakinlah pada Allah!” dan akhirnya jadi kirim uang juga kepada anak yatim di Karawang. Teman Indonesia suka mengatakan, “Modalnya nekat!” hahahaha. Sudah terlanjur kirim. Tidak bisa ditarik kembali, dan juga tidak mau. Jadi harus pasrah, tapi sekaligus senyum.

Besok harinya ada rencana pergi ke Daan Mogot untuk membuat SIM baru (perpanjangan). Dari tahun kemarin tidak bisa karena orang asing harus punya visa kerja untuk buat SIM. Saya naik busway untuk menghemat uang, dan pas naik, kelihatan jalan tol sedang kosong total. Haha. Kalau naik taksi, bisa sampai lebih cepat. Tapi sudah di busway, jadi terus saja ke Grogol dan berdzikir dalam perjalanan. Pas sampai kantor polisi Daan Mogot, langsung menuju loket perpanjangan SIM asing.

Ada polwan yang jaga di loket.
“Sudah kembali lagi Pak? Ini formulir yang sama dari tahun kemarin, betul?”
“Huh” (Bingung banget!)
“Bapak ke sini tahun kemarin kan? Tapi belum ada visa kerja jadi tidak berhasil bikin SIM. Sudah ada visa kerja sekarang?”
“Lhooo, kok Ibu bisa ingat sama saya?”
“Iya Pak. Saya selalu ingat sama cowok bule yang ganteng!”
(Wek wek wek wek!) Saya kasih semua formulir.
“90 ribu pak.”
Saya bayar.
“Pak, ke loket 24, bilang dari saya (disebutkan namanya).”
Saya pergi ke tempat foto, kasih formulir dengan menyebutkan nama polwan tadi, berdiri sebentar, dipanggil, difoto dan disuruh tunggu di belakang dekat loket 30. Menunggu SIM baru keluar biasanya lama. Untung saya sudah bawa koran. Tapi saya baru duduk di ruang tunggu, lalu nama saya dipanggil. SIM sudah siap. Alhamdulillah.

Saya keluar dari kantor polisi dan melihat jam tangan. Saya berada di dalam untuk kurang lebih 10 minit, dan biaya hanya 90 ribu. Dalam 15 tahun membuat perpanjangan SIM di Jakarta, ini paling cepat, paling murah, dan juga dibilang “ganteng”. Hahahahahhaha. Dan semuanya terjadi sehari setelah kasih uang kepada anak yatim di Karawang. Subhanallah. Apa masih tidak percaya pada janji Allah?

Siang itu ketemu teman untuk diskusi, jalan pulang lancar dan kosong. Saya kira akan lewat Semanggi, tapi sopir tiba2 belok ke arah Senopati tanpa bicara. Sudah terlanjur, jadi saya tidak berkomentar. Setelah teman datang ke rumah malam itu, dia ceritakan macetnya yang luar biasa di Semanggi dan Gatot Soebroto karena demo buruh. Saya ketawa. Saya lewat Senopati, jadi tidak kena, dan bisa cepat pulang, jalannya kosong. Dia kena 1 jam dari Semanggi ke Pancoran. Hahahhahaha. Kok rasanya semua urusan berjalan lancar terus ya? Dan setelah beberapa hari pengen makan pizza, akhirnya dapat pizza juga di malam itu.

Besok harinya lagi, saya ke rumah teman, dapat jalan yang hampir kosong dan lancar padahal mesti macet karena sudah jam 7 malam dan lewat Semanggi, sampai saya merasa bingung memikirkan semua orang pada ke mana. Pas mau pulang, harus jalan kaki agak jauh ke jalan besar untuk cari taksi, tapi tidak perlu. Baru keluar rumah itu, taksi Express datang. (Sudah dapat taksi, dan sekaligus dapat yang lebih murah). Dan begitu seterusnya sampai dengan hari ini. Setiap hari, rasanya kok begitu mudah semua urusan, dapat makanan yang enak, sering ditraktir, dapat jalan yang kosong, dan tidak ada kesulitan atau masalah yang bikin pusing. Melihat isi tabungan yang makin kosong seperti biasa di akhir bulan juga menghasilkan senyum karena langsung ingat pada anak yatim di Karawang dan bagaimana mereka akan senyum nanti kalau dapat daging sapi dari kita semua di Jakarta.

Teman2, jangan takut untuk membantu anak yatim. Di bulan biasa, pahalanya dan balasan dari Allah sudah dijamin, apalagi di bulan Ramadhan yang insya Allah akan segera mulai. Kita bisa merasakan nikmat yang luar biasa kalau hati kita bisa lupakan urusan sepele kita, dan ingat pada anak yatim. Kalau ada beban di dalam keluarga, atau stress di kantor, atau masalah dengan tetangga, coba memikirkan anak yatim, yang beban hidupnya jauh lebih besar dari semua yang kita hadapi. Kasih sebagian dari uang kita kepada mereka, dan insya Allah besok hari, secara langsung, Allah SWT bisa hilangkan beban itu yang mengganggu hati kita. Allah bisa memberikan ketenangan dalam sekejap kalau Dia mau. Jadi kita mau melakukan apa untuk Dia?

Dan jangan takut kalau uangnya sedikit. Berikan sebisanya, walaupun hanya 10 ribu saja, tanpa membebankan diri sendiri, dan yakinlah bahwa Allah SWT akan membalas dari arah yang tidak tersangka. Kalau kita yakin!

Rasulullah SAW bersabda, “Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi SAW dan mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya: ‘Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.’” (HR Ath-Thabrani, Targhib, Al Albaniy: 254)

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...