Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

05 November, 2013

Ya Allah, Kenapa Umat Islam Seperti Ini?




Ya Allah, Kenapa Umat Islam Seperti Ini?

( #HelpNuryati )
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Seminggu yang lalu, saya menulis artikel dengan judul “Mohon Bantuan Untuk Anak Yatim Piatu Yang Lumpuh Di Cilacap” dan saya sebarkan info itu lewat Facebook, blog, email, milis, Twitter dan BBM. Dari semua sumber itu, saya perkirakan minimal 20.000 orang Muslim melihat artikel tersebut.

Saya jelaskan bahwa anak yatim piatu bernama Nuryati itu tinggal di kampung kecil, di Desa Karang Sari, Kecamatan Cimanggu, Cilacap. Usianya 15 tahun dan sudah lumpuh sejak usia 2 tahun. Dia hanya bisa bergerak dengan cara ngesot karena tidak punya kursi roda. Belum pernah diperiksa oleh dokter. Belum pernah sekolah. Tidak dapat bantuan rutin dari siapapun. Ada adiknya juga, Taufik Hidayat, berusia 8 tahun, di kelas 1 SD. Nuryati dan Taufik ditampung oleh paman mereka yang hidup pas-pasan, dan kerja di sawah orang lain atau jadi guru ngaji kalau ada yang panggil. (Saya sudah telfon paman itu, sudah dapat alamat yang jelas, dan bapaknya teman saya sudah kenal dia secara pribadi. Jadi info ini sudah dijamin benar insya Allah).

Kemarin saya berharap teman2 yang baca artikel saya akan merasa kasihan pada Nuryati, dan mau bantu dia dapat kursi roda, buku, pakaian baru, dan nasib yang lebih baik. Mungkin akan sulit bersekolah karena jauh, tapi kalau ada buku dan CD dia bisa belajar sendiri di rumah. Harapan saya, bisa didapatkan 20-30 juta agar dia bisa periksa ke dokter dulu, beli kursi roda, beli banyak buku, dan mungkin pamannya bisa dapat suatu usaha baru agar ada penghasilan jelas (misalnya, beli motor dan jadi tukang ojek).

Saya yakin banyak dari 20.000 orang Muslim yang baca artikel saya akan siap kirim sedikit uang. Ternyata, saya salah. Yang mau bantu hanya SEMBILAN orang saja, dengan total 3,2 juta Rupiah. Begitu saja bantuan dari umat Islam bagi seorang anak yatim piatu yang menderita selama 13 tahun. Ternyata 20.000 orang Muslim siap saja abaikan informasi itu dan biarkan Nuryati menderita terus. Saya paham ada banyak orang yang bersedekah sendiri (jadi tidak perlu lewat saya). Tapi di bulan puasa kemarin, banyak orang titip sedekah dan zakat sebanyak 300 juta rupiah pada saya untuk disalurkan. Tapi sekarang, untuk bantu satu anak yang penderitaannya cukup besar, kebanyakan orang tidak mau bertindak lagi.

Ya Allah, kenapa umat Islam seperti ini? Apa karena kita merasa “sudah cukup” pengeluaran kita di bulan puasa kemarin? Apa anak yatim harus menunggu 11 bulan untuk merasakan kasih sayang lagi? Apa karena kita tidak yakin Allah akan bayar kembali  sedekah kita dengan berlipat ganda? Apa karena kita sedang menghemat uang untuk kepentingan pribadi, dan merasa tidak bisa bantu Nuryati juga? Apa penderitaan Nuryati dianggap “belum cukup”? Harus seperti apa penderitaan dia sebelum ratusan orang Muslim siap membantunya?

Saya tidak paham kenapa ini terjadi. Yang bertindak untuk membantu Nuryati hanya sembilan orang saja. Sembilan dari dua puluh ribu atau lebih. Saya tidak tahu bisa mengatakan apa kalau seandainya saya diminta memberikan laporan kepada Rasulullah SAW tentang kondisi umat Islam sekarang. Kita yakin pada gaji yang selalu dibayar pada ahkir bulan, tapi sepertinya tidak yakin pada janji Allah untuk bayar kembali uang yang kita keluarkan di jalan-Nya.

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS. Al-Baqarah 2:245)

Saya tidak tahu mesti mengatakan apa lagi agar ratusan atau ribuan orang Muslim bisa mulai peduli pada seorang anak yatim yang lumpuh dan tidak pernah sekolah. Saya malu. Saya sedih. Saya tidak paham kenapa ini bisa terjadi. Kalau ada orang Kristen yang datang kepada dia dan berikan banyak bantuan dan kasih sayang, banyak orang Muslim akan marah dan akan dikatakan “program Kristenisasi”. Tapi pada saat orang Muslim diminta untuk bergerak duluan, dan bantu duluan, kebanyakan orang tidak mau peduli. Kenapa??

Saya akan coba sekali lagi untuk mendapatkan bantuan bagi Nuryati dan adiknya. Kalau ada yang ingin membantu mereka, silahkan kirim bantuan ke rekening sosial saya. Saya akan menunggu untuk 1 minggu lagi. Saya berharap umat Islam akan buktikan saya salah, dan akan buktikan kepedulian kita pada seorang anak yatim piatu yang lumpuh.

BCA (Bank Central Asia)
KCU Menara Bidakara
No. Rek. 4502214881
A/N Eugene F. Netto
[Rekening ini khusus untuk keperluan anak yatim, dhuafa, jompo, dan kegiatan sosial lain.]

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.” (HR. Bukhari, Turmidzi, dan Abu Daud)

Terima kasih atas waktunya. Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
#HelpNuryati

1 comment:

  1. Assalamualaikum pak Gene, sy sudah transfer sedikit untuk nuryati via sms banking mandiri. Semoga nuryati diberi kesembuhan oleh Allah SWT. Amin.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...