Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

30 January, 2014

Kenapa Kita Harus Shalat?

Pak Gene, saya punya beberapa pertanyaan tentang shalat. Minta tolong dijawab:
 
(1). Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya tetapi Allah tidak butuh disembah melainkah manusia sendirilah yang butuh menyembah/ beribadah kepadaNya. Lalu, menurut Pak Gene, beribadah itu fungsinya untuk apa? Apakah sebagai tanda bahwa kita tunduk kepada Allah? Untuk terhindar dari perbuatan-perbuatan yang buruk? Namun, bukankah perbuatan-perbuatan yang buruk tetap dapat dilakukan tanpa adanya penyembahan? Contohnya pada orang-orang yang punya sisi spiritulitas yang tinggi namun ia tidak religius/ religiusitasnya rendah (mereka tahu makna hidup, berinteraksi baik dengan orang lain, dan menghayati sekali arti alam untuk mereka namun mereka tidak melaksanakan sholat ataupun ritual ibadah sejenisnya).

[Gene]: Ya, shalat dibutuhkan oleh manusia, bukan oleh Allah. Mengingatkan kita bahwa kita diciptakan dan ada tujuan di kehidupan ini, yaitu lulus dari ujian Allah dan masuk sorga.
Orang yang spiritual dan berbuat baik tidak akan dapat manfaat apapun dari perbuatannya, tanpa menjadi Muslim dan menyembah Allah.

Amal Tidak Diterima Dari Orang Yang Tidak Beriman:
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
(QS. Al Kahfi 18:103-106)

Jadi arti dari ayat2 ini adalah orang kafir dan semua orang yang melakukan kebaikan dianggap tidak berbuat apa-apa yang bermanfaat, karena tidak dilakukan atas nama Allah. Dilakukan karena mereka sendiri yang mau.  Ibaratnya, non-karyawan yang minta digaji oleh PT karena perbuatan mereka “mirip” dengan karyawan. Padahal mereka bukan karyawan. Apa mereka layak dikasih “gaji”, walaupun tidak ada tanggung jawab apapun terhadap PT?

******************
 (2). Saya ingin mengetahui pendapat Pak Gene, sholat itu untuk apa? Apakah untuk kesehatan agar peredaran darah kita lancar? Apakah untuk ketenangan jiwa karena merasa berkomunikasi dekat kepada Allah dan bisa menjernihkan pikiran di saat padat-padatnya melakukan beraktivitas?

[Gene]:  Kita diwajibkan melakukan shalat oleh Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan kita. Dia Maha Kuasa, sedangkan kita tidak punya kekuasaan apapun terhadap Dia. Kalau seandainya Allah mewajibkan kita loncat2 di tempat pada jam 11 pagi setiap hari Selasa untuk 10 menit, apa kita punya alasan untuk menolak perintah itu? Apapun yang Dia perintahkan terhadap kita merupakan PERINTAH dan hal itu adalah WAJIB.

Perintah Untuk Sholat Wajib:
103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
(QS. An-Nisa 4:103)

Kalau kita mau cari manfaat dari sisi kesehatan, komunikasi, spiritualitas, dll, maka semua itu adalah hal2 tambahan yang kita cari dan kita anggap bermanfaat. Semua itu bukan INTI dari kenapa kita shalat. Kita shalat karena diwajibkan dan diperintahkan untuk shalat. Tanpa perlu disebut alasan apapun oleh Allah, perintah itu tetap berlaku. Itu yang terjadi dengan hukum makan babi. Diharamkan, tapi tidak pernah dijelaskan oleh Allah atau Rasulullah SAW tentang KENAPA babi harus haram. Pokoknya Haram. Taat atau tidak taat adalah kedua pilihan kita.

Jadi, kalau mau dekat dengan Allah, tidak bisa dilakukan dengan melanggar perintah Dia untuk shalat. Tentu saja shalat merupakan ibadah formal sebagai bukti kita masih beriman.
Tapi kalau mau cari “manfaatnya” shalat dalam suatu bidang, silahkan. Memang ada manfaat dari sisi komunikasi sama Allah, kesehatan, sosial, kerukunan, komunitas, bisnis, dan banyak yang lain. Ayat di atas menjadi perintah untuk shalat wajib 5 waktu, tapi tidak disebut “agar kamu sehat” dsb. Jadi apapun alasan yang kita cari, dan alasan untuk shalat ada banyak, alasan nomor satu harus tetap: KARENA ALLAH WAJIBKAN! Dan itu merupakan alasan yang paling utama dan paling benar dari semuanya.

******************
(3). Lalu, sepengetahuan Pak Gene, apa ada yang bisa diambil dari sisi sains terhadap waktu sholat (subuh jam 5 pagi, dzuhur 12 siang, ashar 3.30 sore, maghrib 6 sore, dan isya 7 malam)? Selain itu, mengapa rakaatnya berbeda-beda? Atas dasar apakah?

[Gene]:  Alasan sains untuk waktu shalat yang berbeda-beda? Maaf, saya tidak tahu. Mungkin karena kebanyakan orang selalu bisa melihat matahari, jadi karena itu, kita tetap bisa mengetahui waktu shalat. Tapi kalau itu yang menjadi “alasan sains” yang benar, saya tidak tahu. Dan mungkin selama 1400 tahun orang Muslim lain juga tidak tahu. Dan mungkin untuk 1000 tahun mendatang kita juga tidak akan tahu. Belum tentu ada “alasan sainsnya”. Dan kalaupun ada, terserah Allah kapan ilmu tentang hal itu mau diungkapkan kepada manusia. Ada ayat yang mengatakan bahwa planet beredar dalam orbit masing2. Dan dulu alam semesta padu, lalu dipisahkan (Big Bang). Dan kehidupan di bumi berasal dari air. Tapi ayat2 tentang orbit planet itu baru dipahami setelah diciptakan teleskop. Dan kehidupan yang berasal dari air baru dipahami dalam 100 tahun terakhir setelah sains maju.

33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
(QS. Al-Anbiya 21:33)

30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
(QS. Al-Anbiya 21:30)

Jadi kalau anda butuh “alasan sains” untuk waktu shalat, maka coba pahami bahwa selama 1300 tahun orang Muslim lain tidak paham ayat2 sains yang saya sebutkan itu. Tidak berarti arti tidak ada, tapi butuh waktu lama sebelum bisa dipahami oleh manusia. Walaupun belum jelas artinya dari padangan sains, tetap benar karena berasal dari Allah. Begitu juga waktu shalat. Terserah Allah untuk membuatnya begitu. Kalau kita belum tahu kenapa, coba bersabar dulu untuk seribu tahun, dan mungkin nanti akan jelas. Karena seribu tahun yang lalu, mungkin ada orang Muslim seperti anda yang bertanya bagaimana mungkin bisa percaya “kehidupan berasal dari “air”. Dan mereka harus menunggu 1000 tahun untuk dapat jawabannya.
Apa anda bisa sabar dan berserah diri kepada Allah, walaupun Dia belum menjelaskan segala sesuatu kepada anda sekarang?

******************
(4). Saya merasa teralu pamrih jika sholat karena ada doa yang ingin dikabulkan, sehingga saya berusaha meredam permintaan-permintaan doa tersebut dan akibatnya saya hanya merasa bahwa sholat hanyalah ritual Islam saja. Bagaimana pendapat Pak Gene mengenai hal ini?

[Gene]:  Mohon maaf, tapi anda sangat keliru. Apa anda dapat pemikiran itu dengan merenung sendiri? Ajaran Islam 100% terbalik dari komentar anda itu, jadi tidak mungkin anda belajar itu dari seorang guru agama. (Kalau mau belajar Islam, jangan dilakukan sendiri. Nanti anda akan dapat banyak pengertian yang keliru. Harus punya guru agama!)
Allah inginkan kita untuk berdoa. Dia menciptakan kita, dan inginkan kita untuk mengakui Keesaan Dia, Kekuasaan Dia, dan Hak Dia untuk mengatur seluruh alam semesta, termasuk urusan kehidupan kita di bumi ini. Jadi kalau tidak mau berdoa = sombong dan bisa urus diri sendiri, tanpa membutuhkan Allah. Sedangkan anda hanya bisa bernafas karena Allah menyediakan oksigen di bumi ini.

Bagaimana kalau besok 80% dari oksigen di paru-paru anda dihilangkan (serangan asma), sehingga anda kesulitan bernafas, dan tidak bisa bangun dari kasur karena lemas, apa anda mau urus sendiri? Atau merasa perlu bantuan Allah? Bisa urus sendiri dengan obat? Siapa yang memberikan ilmu obat itu kepada dokter kalau bukan Allah? Dan bagaimana kalau kemampuan anda untuk melihat, mendengar, dan berjalan kaki juga dicabut kembali oleh Allah? Apa anda bisa urus sendiri? Atau mau minta tolong kepada Allah sebagai Tuhan yang Maha Kuasa?
Manusia yang tidak mau berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa adalah manusia yang sombong. Tidak mau berdoa = merasa tidak membutuhkan Allah, alias sudah “maha esa” sendiri, dan tidak butuh Tuhan. Bisa paham?

Coba melakukan yang sebaliknya. Lakukan shalat 5 waktu. Dan sepanjang hari, berdoa sebanyak mungkin, untuk semua urusan, yang besar dan kecil. Mau cari pensil saja, dan tidak tahu ada di mana, berdoa kepada Allah dan minta bantuan untuk ketemu pensil. Dan lihat hasilnya sendiri. Insya Allah dalam waktu cepat anda akan merasakan manfaatnya kalau banyak berdoa. Setiap kali salah satu dari doa anda yang “kecil” (butuh pensil) dikabulkan, anda akan mau berdoa lagi. Coba saja.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidak (pernah) berdoa kepada Allah maka Allah murka kepadanya.” (HR. Ahmad)

Ancaman Terhadap Orang Yang Tidak Sholat
38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
39. kecuali golongan kanan,
40. berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
(QS. Al-Mudatsir 74:38-43)

186. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
(QS. Al-Baqarah 2:186)

Semoga bermanfaat.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
[Selesai] **********************

[Semoga ini bermanfaat bagi orang tua dan guru agama yang ditanyakan tentang hal ini dan merasa sulit menjawab, karena seringkali anak menutut jawaban yang “logis”, tapi kadang orang tua sulit memberikan jawaban yang diharapkan oleh si anak. Salam, Gene]

5 comments:

  1. pak gene, apa alasan Allah menurunkan perintah sholat kpd nabi Muhammad ketika isra mi'raj dulu? ada masalah ap pada kaum terdahulu sehingga Allah menurunkan perintah sholat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita tidak bisa tahu segala-galanya ttg rencana Allah. Pokoknya Allah berikan perintah shalat kepada Nabi SAW secara langsung waktu isra miraj. Jadi tidak lewat malaikat Jibril, tapi langsung. Mungkin itu tandanya betapa pentingnya shalat.
      Perintah shalat? Saya pernah baca suatu penjelasan ttg orang Yahudi, yang mengatakan di awalnya, mereka diperintahkan beribadah 2 kali setiap hari, dan mereka sendiri yang hilangkan ajaran itu, sehingga tersisa hari sabat saja (Sabtu), dan yg lain mereka hapus. Jadi kl ada perintah utk shalat, mungkin semua umat sebelumnya juga dapat perintah yg setara, dgn bentuk dan jumlah yang berbeda, tapi informasi itu hilang karena mereka sendiri yang tidak melestarikan ajaran dari nabi2 mereka, sehingga Allah berikan kita Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir.
      Allah yang Maha Tahu, dan kita tidak bisa tahu semua hal. Yang penting adalah kita paham, percaya dan menjalankan perintah Allah. Itu saja yg perlu kita perhatikan. Kl tidak bisa “paham” semua ttg rencana Allah, maka itu bukan masalah.

      Delete
  2. Apakah alasan wajibnya sholat tidak bisa dijelaskan dengan penjelasan yang sederhana pak gene? Tanpa harus melibatkan kryakinan dan kepercayaan? Maksud saya yang secara universal saja sehingga tidak hanya muslim yang paham akan alasan wajibnya sholat 5 waktu. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shalat adalah bagian dari agama Islam, bukan bagian dari “kepercayaan universal”. Jadi kalau tidak paham Islam, tidak akan paham alasan yang diberikan untuk shalat. Paham Islam dulu, baru paham shalat.

      Delete
  3. Apakah dengan shalat, kita bisa benar benar masuk surga ?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...