Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

23 February, 2014

Masuk Sekolah Lebih Siang Dongkrak Prestasi Remaja



Jumat, 21 Februari 2014 , 18:24:00
FAKTOR apakah yang mempengaruhi kualitas dan hasil belajar para remaja? Dari beberapa penelitian memiliki kesimpulan di luar dugaan. Memulai jam sekolah remaja lebih awal ternyata kurang bermanfaat dibanding dengan memulainya lebih siang. Metode pembelajaran yang terpaku pada papan tulis, guru, atau buku rupanya bukan yang paling baik. Jam mulai sekolah yang lebih siang, memainkan musik, dan permainan selama pelajaran justru merupakan cara potensial untuk mendongkrak performa akademik remaja. Demikian berdasar sebuah riset dengan biaya sekitar Rp 120 miliar.

Mengapa jam sekolah yang lebih siang justru lebih ampuh meningkatkan performa akademik remaja? Penyebabnya adalah karena jam tubuh remaja bekerja dua hingga empat jam di belakang jam tubuh orang dewasa. Dari informasi ini, diketahui bahwa jam mulai sekolah yang berbeda menghasilkan perkembangan siswa yang juga berbeda. Sarah-Jayne Blakemore, ilmuwan saraf dari University College London mengatakan bahwa penelitian mengenai durasi belajar terlihat sangat menjanjikan. Pasalnya remaja mengalami pergeseran jam tubuh sehingga sulit terjaga pada pagi hari dan sulit tidur pada permulaan malam. Mereka cenderung tidur larut malam dan bangun lebih siang.

"Ritme sirkadian atau jam tubuh berubah pada usia pubertas," kata Blakemore, seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu (19/2). "Sebelum pubertas, anak-anak paling mudah bangun dan terjaga di pagi hari dan mereka sudah mengantuk pada permulaan malam. Saat pubertas, terjadi hal sebaiknya, jadi para remaja kesulitan tidur di malam hari," katanya lebih lanjut. Pergeseran jam tubuh remaja ini terjadi hingga usia 21, dan kemudian perlahan pola itu mulai berbalik seperti semula. Dan saat berumur 50 tahun, orang bisa dengan mudah bangun pagi seperti anak-anak. 
Beberapa sekolah telah melakukan percobaan, mereka memulai jam sekolah lebih awal. Tetapi bukti yang kuat menunjukkan bahwa hal tersebut kurang bermanfaat.

Kini penelitian itu berlanjut untuk menyelidiki apakah kelas pada akhir pekan bisa meningkatkan pembelajaran anak. Mereka juga meneliti apakah memainkan musik dan permainan di dalam ruang kelas bisa mendongkrak kemampuan otak remaja. Hal lain yang juga diteliti adalah apakah membagi durasi pelajaran menjadi potongan-potongan kecil ada manfaatnya. (fny/jpnn)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...