Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

27 July, 2014

Kalau Prabowo Kalah, Apa Indonesia Kalah? Tidak!



Komentar ini menarik:

Saya tidak suka jokowi jd presiden, krn saya percaya jokowi itu pesanan asing. selalu dipuji2 asing, bahkan iklan politiknya bisa masuk google dan youtube padahal kedua web tsb melarang iklan politik. Pak Karno bilang kalo pilih presiden jangan yang dipuji2 asing sehingga memperdayai mu. Bukan berarti saya benci Jokowi, lebih baik Jokowi jd pekerja (menteri, gubernur, dsb). Sebaliknya, asing tidak pernah mendukung Prabowo, adanya menjelekkan Prabowo. Kata Pak Karno, pilih pemimpin yang dihina asing, krn dia akan benar2 membelamu.

***********
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kalau Sukarno sudah punya pemikiran seperti itu, kenapa anaknya justru yang sebaliknya, dan mau dekat dengan asing? Sebenarnya bukan Mega atau Jokowi secara pribadi yang menjadi masalah, tapi semua orang di sekitarnya, dan begitu juga dengan Prabowo. Semua orang di sekitar mereka sudah berkumpul dan bersatu dalam "perang" mengejar harta dan kekuasaan. Jadi semua jalur yang ada akan ditempuh dalam mencari kemenangan, karena kekalahan akan terasa di dalam rekening mereka sendiri.

Satu bangsa besar yang penuh "potensi besar" seperti ini tidak pernah akan diperbolehkan "bebas" dalam menentukan masa depan sendiri. (Lihat saja Afghanistan masih direbutkan terus sampai sekarang, padahal miskin sekali). Selalu akan ada pihak2 besar seperti Amerika, Cina, Rusia, Eropa, dan konglomerat dunia yang ikut berperan untuk mengatur kemauan masyarakat di negara2 seperti Indonesia. Tujuan mereka adalah menjadikan negara ini "lahan yang terbuka" bagi mereka. Tanpa perlu menjajah. Itu sudah pemikiran lama. Kl sekarang, asal elit politik kita siap "main bola bersama" maka satu bangsa bisa disetir dari atas. Cukup pegang pemimpin saja, dan 250 juta orang bisa diatur, dan harta bangsa boleh diambil terus. Buktinya, lihat saja SBY yang tidak pernah berani lawan siapapun, dan selalu sibuk memikirkan citranya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...