Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

12 January, 2015

Siswi SMP di Palembang Ini Diperkosa 12 Orang Adik Kelasnya



Jumat, 9 Januari 2015 19:39 WIB
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Miris dialami Na (13) seorang siswi kelas VIII SMP warga Jalan Pangeran Antasari Kelurahan 14 Ilir Kecamatan IT I, Palembang ini. Kesuciannya harus direnggut dengan cara tak wajar oleh 12 orang pelajar yang merupakan adik kelasnya sendiri.

Tak tanggung-tanggung, dirinya harus diperkosa secara bergilir dengan disekap dan ditutup matanya serta dengan posisi tangan dan kaki yang dipegang paksa. Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa pada awal Desember 2014 lalu di kawasan 15 Ilir di sebuah rumah kosong sekitar pukul 11.00, saat sekolah sedang Clasmeeting.
Ironisnya, selain sebagai pelajar SMP, antara korban dan pelaku tergabung dalam komunitas suporter SFC Ultras yang bernama Busir (Brigata Ultras 15 Ilir).

"Kami ini biasa kumpul-kumpul karena satu komunitas suporter, siang itu mereka ramai-ramai menarik saya ke gedung kosong di kawasan 15 ilir. Ada yang pegang tangan, pegangi kaki saya, menyekap mulut, menutup mata dan ada juga yang membuka celana saya,"bebernya. Setelah itu, sambung korban, satu per satu diantara mereka memperkosa secara bergantian.

"Saya sudah berusaha berontak dan teriak-teriak malahan saya juga menangis tapi mereka tetap memperkosa saya. Satu persatu kemaluan mereka dimasukkan ke kemaluan saya. Setelah itu saya ditinggal begitu saja dan ada orang lain yang saya kenal menolong mengantarkan kerumah,"kata Na sambil menetes air mata, saat ibu Na dan bapak, Zainal melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta.
Sementara, Kasat Rekrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi, terkait laporan korban mengatakan, laporan sudah kita terima dan satu pelaku sudah diamankan untuk dilakukan pengembangan.

"Laporan diterima karena ada saksi yakni teman korban yang melihat. Nanti saksi akan kita ambill keterangannya, untuk diketahui apakah benar, apa yang dikatakan korban," ungkap Suryadi. Ditambahkannya, jika nanti diketahui benar pelaku akan kita jerat dengan undang-undang anak, "Hingga kini pelaku masih dalam pemeriksaan," tutupnya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...