Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

26 July, 2015

“Minal Aidin Pak!”



Kemarin saya bertemu seorang bapak. Pas ketemu, dia mau ucapkan sesuatu utk Lebaran, dalam bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah bahasa Islam. Cuma mungkin dia tidak paham apa2 ttg artinya. Dia mengucapkan, “Minal Aidin Pak!”

Dan ini sebuah fenomena umum di seluruh Indonesia. Banyak orang berdoa dan ucapkan kata2 yang tidak dipahami. Yang penting dlm bahasa Arab. Dan kl tidak ada bahasa Arabnya, dianggap kurang tepat, karena semua kegiatan seorang Muslim harus dalam bahasa Arab, walaupun tidak dipahami. (Pernah saya suruh seorang teman utk berdoa dapat parkiran di mall. Dia langsung bertanya, “Bahasa Arabnya apa?” hehe)

Sayangnya, banyak sekali orang sebatas shalat tanpa berusaha paham terjemahan dari setiap kata, ngaji tanpa mau tahu artinya dari ayat-ayat suci itu, baca doa yg tidak dipahami, atau sebatas ucapkan “Amin, amin, amin” lalu pulang tanpa paham makna dari doa imam itu. (“Kayanya ada sesuatu ttg kesehatan, sesuatu ttg rizki, sesuatu ttg sesuatu. Amin ya Allah!”)

Beberapa minggu yg lalu, saya di pengajian, dan guru kami bahas Surah Al Falaq. Dia tanya kepada puluhan orang yang hadir, “Apa terjemahan dari Surah Al Falaq?” Saya tidak tahan ketawa ketika puluhan orang yg Muslim dari lahir sama2 ucapkan “Ahhhh…..???” dan saling lirik kiri kanan, karena tidak ada yg tahu.

Begitulah Islam kita di Indonesia utk kebanyakan orang. Asal ucapkan tanpa berusaha utk paham. Asal berbahasa Arab, tanpa komunikasi dengan Allah ttg isi hati dalam bahasa Indonesia, dgn permintaan yang sesugguhnya utk dapat yg diinginkan. Lalu komplain kl “doa belum dikabulkan”, padahal org itu sendiri yg jarang berdoa, atau sebatas berdoa dlm bahasa Arab (utk hal2 umum) tanpa berusaha utk paham.

Saya tidak menganjurkan utk “menghapus bahasa Arab” dlm semua kegiatan. Tapi hanya menganjurkan agar kita juga berusaha utk paham artinya dari ucapan dalam bahasa Arab. Dan kl belum paham, mengucapkan “Selamat Lebaran” dlm bahasa Indonesia bukan sebuah dosa atau kesalahan.

Jadi, “Minal Aidin” teman2. Semoga Minal anda menjadi sangat Aidin pada Lebaran ini yang Walfaizin. (Jangan tanya artinya apa, karena kita tidak perlu paham sebelum diucapkan, betul? Yg penting dlm bahasa Arab saja! Oke?)
Wassalam,
Gene Netto

Secara lengkap, kalimatnya adalah ”Ja alanallahu wa iyyakum minal aidzin wal faidzin” yang artinya “Semoga Allah menjadikan kami dan anda sebagai orang-orang yang kembali dan beruntung”. Jadi, “Minal aidin wal faizin” sendiri berarti “Orang-orang yang kembali dan beruntung”. Dengan demikian, frase itu minal aidin wal faizin tidak memiliki makna sama sekali dengan ungkapan permintaan maaf atau pun bermaaf-maafan.

Biarpun berbahasa Arab, ucapan minal 'aidin wal-faizin ini tidak akan dimengerti maknanya oleh orang Arab, dan kalimat ini tidak ada dalam kosa kata kamus bahasa Arab, dan hanya dapat dijumpai makna kata per katanya saja. Tidak ada dasar-dasar yang jelas tentang ucapan ini, baik berupa hadist, Atsar, atau lainnya.
Menurut Ibnu_Taimiyah, ucapan Idul Fitri yang sesuai dengan Sunnah, “Adapun ucapan selamat pada hari raya ‘Id, sebagaimana ucapan sebagian mereka terhadap sebagian lainnya jika bertemu setelah Sholat ‘Id yaitu:
Taqabbalallahu minna wa minkum, yg artinya: "Semoga Allah menerima amal kami dan kalian" atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik, yg artinya: "Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.

3 comments:

  1. Subhanallah,
    begitulah hal yg pernah berkecamuk didalam hati saya saat ingin berdoa, antara menggunakan doa bahasa arab yg standar digunakan walau artinya kdg tidak pas dgn apa yg ingin kita minta atau cukup berbahasa indonesia shingga bs lebih dapat kita panjatkan doa scara lbh pribadi sesuai niat doa kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bacakan dua-duanya. Jangan tinggalkan bahasa Arab, karena itu bahasa Nabi, shalat dan Al Quran. Tetap hafalkan doa2 dan ajarkan kepada anak2. Dan setelah selesai, baca lagi doa pribadi dalam bahasa Indonesia, dan minta hal2 lain, yang tidak umum, yang sangat spesifik dan hanya utk diri sendiri.
      Dgn begitu, insya Allah dapat hasil yang terbaik dari kedua doa itu.

      Delete
  2. Insya Allah akan saya lakukan seperti nasehat pak Gene,
    Terima Kasih Pak Gene.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...