Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

30 September, 2015

Dikeroyok 6 Teman Lelakinya, Siswi SD Meninggal Dunia



SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tragis,  bocah perempuan asal Gampong Pasar Seulimum, Aceh Besar, Nurul Fatimah, harus mengembuskan nafas terakhir setelah dikeroyok teman-teman sekolahnya di MIN Keunaloe, Seulimum, Aceh Besar.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, Nurul yang baru kelas empat itu meninggal dunia pada Sabtu (26/9/2015) malam di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Putri pasangan Syamsuddin dan Suriyati tersebut harus mendapat perawatan karena kritis dipukul oleh teman laki-laki di sekolahnya yang berjumlah enam orang.
Pemukulan yang dilakukan anak-anak tersebut tergolong brutal. Leher Nurul dicekik dengan menggunakan jilbab yang iya pakai, sementara tangannya diputar ke belakang.
Sedangkan perut dan dada nurul menjadi sasaran tendangan. Pemukulan itu sendiri terjadi sekitar seminggu lalu.

Sebelum meninggal dunia, Nurul dilaporkan sempat mengeluarkan muntah darah.
Belum jelas bagaimana pengeroyokan itu bisa terjadi. Tetapi aksi pemukulan itu mendapat kecaman keras dari masyarakat, apalagi dilakukan oleh anak-anak yang masih SD. "Bagaimana mungkin anak seumuran SD memiliki perilaku seperti itu. Ini mutlak salah orang tuanya," kata seorang warga, Nurman. Kapolsek Seulimum, Iptu Yulizar Lubis yang dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (27/9/2015) sore mengakui adanya peristiwa tersebut. Namun, menurutnya keluarga korban hingga saat ini belum melapor ke polisi.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...