Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

07 September, 2015

Kapan Guru Indonesia Akan Bangkit?



Saya diskusi dgn seorang calon guru. Dia masih mahasiswa, dan dikirim ke sekolah utk magang 3 bulan. Saya dulu di Australia juga begitu. Di sekolah, dibina terus, dan setiap hari membahas apa yg akan saya lakukan di kelas. Lalu ada pengarahan, dan dibantu terus agar bisa mengajar dgn cara lebih baik.

Saya mengira mahasiswa ini sedang dapat pengalaman serupa. Ohh TIDAK!! Katanya, dia masuk sekolah, diberikan bbrp kelas, lalu guru senior duduk diam saja dan menatap ke depan, menunggu dia selesai mengajar. Jadi guru2 senior merasa “dikasih waktu libur mengajar selama 3 bulan” karena mahasiswa yg datang akan mengajar, dan guru kelas bisa abaikan kelas selama 3 bulan. Tidak ada pembinaan, pengarahan, bantuan, atau diskusi apapun.

Saya tanya, mungkin hanya terjadi di sekolah satu itu. Tidak! Dia sudah cek ke banyak mahasiswa lain, bahkan dari universitas lain. Semuanya dpt pengalaman yg sama. Lebih parah lagi, dia calon guru bahasa Inggris, tapi tidak ada manfaatnya diskusi dgn guru2 bahasa Inggris di sekolah, karena mereka tidak bisa berbahasa Inggris!! Saya tanya sikap kebanyakan guru senior terhadap dia seperti apa. Dia jawab dgn satu kata: CUEK!

Ini yang terbaik yang bisa diberikan oleh 3 juta guru, yang kebanyakan beragama Islam? Di ibukota saja sudah begitu, bagaimana di daerah yang lain? Pendidikan di Indonesia tergantung gurunya. Kalau gurunya luar biasa, hasil pendidikan insya Allah juga luar biasa. Gurunya cuek, hasil pendidikan dijamin buruk. Memang ada siswa di sini yg cerdas, sayangnya kebanyakan dr mereka sudah cerdas sendiri, dan itu bukan hasil pendidikan dari gurunya. Dan guru2 yg memang baik dan semangat (yg minortias), hanya diam saja menyaksikan guru2 lain yg bersikap cuek terhadap siswanya dan kualitas pendidikan.

Kalau guru yang baik bersatu, dan melawan guru2 yang buruk, mungkin dalam satu semesta akan terjadi perubahan besar di dunia pendidikan. Tapi kebanyakan guru sibuk memikirkan diri sendiri. Memikirkan masa depan siswanya sendiri tidak, apalagi kualitas pendidikan nasional! Kapan guru Indonesia akan bangkit dan menjadi guru paling berprestasi di dunia, biar guru Finlandia mau studi banding ke sini? Halangannya cuma satu: guru Indonesia sendiri!
-Gene Netto

1 comment:

  1. kalimat "Jadi guru2 senior merasa dikasih waktu libur mengajar selama 3 bulan" memang benar adanya pak. herannya diakhir magang tsb, si mahasiswa magang dapat nilai dari guru seniornya?

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...