Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 May, 2016

Keberhasilan Sekolah Finlandia Bisa Terwujud di Indonesia

Michael Moore adalah seorang sutradara yang membuat beberapa film dokumenter terkenal. Dalam film terbaru, dia mencari negara2 baru untuk "dicaplok" oleh Amerika, agar bisa ambil semua ide bagusnya. Antara lain, dia memperhatikan liburan yang panjang di Italia untuk pekerja (8 minggu libur per tahun, dibayar gaji penuh). Lalu ada Portugal yang hapus semua UU anti-narkoba khusus untuk pengguna. Polisi tidak lagi menangkap pengguna yang bawa narkoba untuk diri sendiri, dan hasilnya adalah penggunaan narkoba turun, dan kriminalitas juga turun. Di Finlandia, dia melihat sistem pendidikan karena Finlandia selalu dicap negara nomor satu di dunia. Poin terpenting dari sistem pendidikan di Finlandia yang dijelaskan oleh Menteri Pendidikan, kepala sekolah, guru, dan siswa adalah:

•    Tidak ada Pekerjaan Rumah. Anak dikasih waktu bebas sebanyak mungkin untuk menikmati masa kecilnya dan belajar menjadi manusia berkualitas.
•    Di SMA, ada PR sekitar 10-20 menit total, dan tidak wajib.
•    Setelah sekolah, anak bebas untuk berolahraga, baca buku, main alat musik, bersenang-senang dengan keluarga dan teman, dsb.

•    Di SD, anak masuk sekolah untuk 3-4 jam per hari saja, dengan total 20 jam per minggu. Dan 3-4 jam itu termasuk satu jam untuk makan siang.
•    Jam belajar dan total waktu di sekolah setiap semester di Finlandia adalah yang paling singkat di seluruh dunia. Mereka menjadi nomor satu, dengan belajar paling sedikit.

•    Kebanyakan anak belajar 1, 2 atau 3 bahasa asing.
•    Tidak ada ujian pilihan ganda. Siswa harus tahu jawaban dan menulis sendiri.
•    Tidak ada ujian nasional atau ujian standar (standardized testing).
•    Taman bermain di sekolah dibuat bersama arsitek agar siswa dapat mainan yang mereka inginkan di sekolah karena waktu bermain dinilai begitu penting.

•    Fokus para guru adalah untuk mengajarkan siswa menggunakan otak sendiri dalam semua bidang.
•    Tidak ada sekolah yang dicap "terbaik" atau elite. Semua sekolah negeri diberikan fasilitas dan kualitas yang sama. Semua orang kirim anak ke sekolah yang paling dekat dengan rumah.

•    Ada UU yang melarang pendirian sekolah swasta berbayar. Jadi orang elite wajib kirim anak ke sekolah negeri juga. Hasilnya, orang elite berjuang agar kualitas sekolah negeri sangat tinggi dan semua anak dapat fasilitas terbaik.
•    Karena anaknya orang elite masuk sekolah negeri, anaknya orang miskin menjadi sahabatnya. Ketika dewasa dan menjadi pemimpin perusahaan, orang elite tidak mau berbuat kejam terhadap pekerja dalam perusahaannya.

•    Anak dididik untuk menjadi mandiri dan bersikap dewasa (jadi tidak ada tawuran di sana dan anak tidak nyontek dalam ujian).
•    Guru mengajar berdasarkan kemauan siswa, jadi kelas dibuat fokus pada kepentingan siswa (bukan kepentingan kurikulum).  

•    Dijelaskan bahwa anak harus belajar masak, bernyanyi, main musik, membuat kesenian, keluar dari kelas untuk merasakan alam, agar bisa belajar menjadi manusia.
•    Guru sangat fokus pada usaha membuat anak bahagia, baik di sekolah maupun di dalam kehidupannya. Kepala sekolah mengatakan tujuannya adalah membuat anak bahagia dan dapat banyak kesempatan bermain, agar mereka bisa bersosialisasi.

Semua ini BISA terwujud juga di Indonesia. Bagaimana caranya? Sederhana. Di sini ada 100 juta orang tua, 60 juta siswa dan 3 juta guru yang merupakan satu kubuh. Yang "melawan" kubu pertama itu hanya ratusan orang di Senayan. Yang mana yang seharusnya dianggap lebih kuat? Kita semua hanya perlu BERSATU dan mengatakan ke pemerintah, "Kami minta sistem pendidikan yang sama seperti Finlandia untuk semua anak Indonesia. Membuatnya sekarang, atau silahkan mengundurkan diri dari jabatan! Terima kasih."

Kalau anda hanya mau fokus pada anak anda sendiri, dan mencari kekayaan untuk kirim anak ke sekolah swasta elite, maka anda sendiri yang gagalkan sistem pendidikan nasional, dan gagalkan kemajuan Indonesia. Jangan begitu. Fokus pada sistem pendidikan berkualitas untuk semua anak Indonesia. BERSATU dengan semua orang tua yang lain, dan semua siswa, dan minta sistem pendidikan seperti Finlandia di sini. Kemajuan sistem pendidikan sudah terbukti tidak akan berasal dari pemerintah. Rakyat yang harus bersatu dan minta secara bersamaan. Jadi kapan rakyat Indonesia akan siap bangkit dan bersatu, demi kemajuan negara?
-Gene Netto

Why Finland has the Best Education by Michael Moore
https://www.youtube.com/watch?v=XQ_agxK6fLs

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...