Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 March, 2017

Abaikan Meme Tentang Insya Allah / Insha Allah


Ada teman yang dapat meme ttg "insya Allah" dan minta penjelasan dari saya. Saran saya, diabaikan saja. Kebanyakan meme itu dibuat oleh orang yg tidak dikenal, dan hanya membuat perselisihan di tengah umat Islam, tanpa manfaat. Ini penjelasan saya:
Abaikan saja isinya meme itu, yg suruh ganti “insya” dgn “insha”. Pertama, saya kira Zakir Naik tidak pernah menulis itu. Kedua, bahasa Indonesia dan Inggris beda dalam ucapan.

Huruf “sya” ditulis “sya” dalam bahasa Indonesia, karena bunyinya begitu. Dalam bahasa Inggris, bunyi yg sama ditulis “SHA”. Bunyi SH (seperti “shut”, “shoe” dsb), ditambah dgn A menjadi SHA. Sedangkan kl orang Indonesia dengar bunyi yg sama, dia akan tulis “SYA”

Tidak ada sistem baku utk “transliterasi” (pertukaran huruf antar dua bahasa) dari Arab ke Indonesia, maupun bahasa lain. Jadi kl beli buku agama Islam, seringkali di halaman2 paling depan ada penjelasan. Alif ditulis A, Ba ditulis B, Sya ditulis SY, dan sebagainya. Ini disebabkan TIDAK ADA EJAAN BAKU.

Anak 12 Tahun di Samarinda Diperkosa 13 Sopir Angkot



Betapa nikmatnya menjadi anak di Indonesia. Hanya ada sedikit sekali negara istimewa di mana anak kecil bisa diperkosa bergilir, menjadi berita setiap hari, tapi para pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat masih sibuk buang muka karena anak mereka sendiri aman, jadi tidak perlu menjadi prioritas. “Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Merdeka!”
-Gene Netto

Anak 12 Tahun di Samarinda Diperkosa 13 Sopir Angkot
Rabu, 15 Maret 2017 | SAMARINDA, KOMPAS.com, - Seorang anak berusia 12 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi korban pemerkosaan 13 pria yang kebanyakan berprofresi sebagai sopir angkot. Selain disetubuhi banyak pria, anak yang baru lulus Sekolah Dasar (SD) itu juga dijadikan alat tukar untuk mendapatkan narkoba.
Kasatreskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, mengatakan, gadis tersebut sempat disekap lebih dari sepekan dan terus diperkosa banyak pria secara bergantian.
"Dari pengakuan korban diperkosa 13 orang. Tapi yang dia ingat namanya cuma 11. Karena waktu diperkosa dia juga dicekoki narkoba," ujar Sudarsono. Gadis malang ini pun disekap dan ditawarkan ke orang lain dengan imbalan sabu dan uang tunai.

Sering Nonton Video Porno, Murid SD Cabuli Bocah 5 Tahun



Welcome to Indonesia! Negara indah, subur, luas, kaya, dan penuh dgn rahmat Allah. Sekaligus negara di mana anak SD bisa menjadi pemerkosa terhadap balita. Orang tua pelaku dan orang tua korban selalu bilang “tidak menyangka”. Dan dalam setiap buah berita yang setara, orang tua selalu tidak tahu, tidak sadar, tidak menyangka. Dan juga belum pernah bahas seks dgn anaknya laki-lakinya, tapi berharap anaknya akan bisa tahu sendiri, secara simsalabim tanpa perlu dididik. Dan anak2 itu memang belajar. Dari film porno. Lalu menjadi pemerkosa. Kita hanya perlu membahas satu hal: “Anak SIAPA yang harus diperkosa oleh seorang anak SD sebelum para pemimpin bangsa memperhatikan kekerasan seks terhadap anak yang terjadi di semua kota, dan meningkat setiap bulan??!”
-Gene Netto

Pelatih Sepakbola Diduga Cabuli Puluhan Bocah Laki-laki di Karawang



Rabu 08 Mar 2017, Luthfiana Awaluddin – detikNews, Karawang - Polisi menangkap seorang pelaku pencabulan berinisial OMA di Kampung Munjul Kidul, Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Jawa Barat. Pemuda berusia 27 tahun itu diduga mencabuli 24 bocah laki - laki di lingkungan tempat tinggalnya.
Kapolres Karawang, Andi Herindra mengatakan pelaku ditangkap kemarin. Sementara saksi yang diperiksa sembilan orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, modus OMA merayu korbannya dengan cara melatih sepakbola. "Pelaku membuat klub sepakbola khusus anak-anak. Ketika tidak dilayani, pelaku mengancam mengeluarkan korban dari klub sepakbola itu," kata Andi saat ditemui detik di Karawang, Rabu (8/4/2017).
Warga kampung Munjul tidak menduga jika OMA adalah seorang predator seks. Nandang (48) seorang warga kampung Munjul mengatakan, sejak kedatangannya dua tahun lalu, pemuda itu dielu-elukan masyarakat lantaran sering mengarahkan anak-anak pada kegiatan positif.
"Selain melatih sepakbola, dia juga sering mengajak anak ke masjid. Baik untuk shalawatan atau pengajian setelah magrib," ungkap Nandang saat ditemui detik di kediamannya, Rabu (8/4/2017).
https://news.detik.com

Pelaku Pencabulan di Karawang Suruh Korbannya Saling Sodomi
Nila Kusuma, Rabu,  15 Maret 2017, KARAWANG - Keluarga korban pencabulan 28 anak di bawah umur di Dusun Munjul Kidul Desa Curug, Kecamatan Klari, mengungkapkan jika pelaku OM bukan hanya mencabuli anak di bawah umur.  Lebih dari itu pelaku sudah melakukan sodomi terhadap sejumlah korbannya. Bahkan lebih gila lagi pelaku menyuruh korban menyodomi sesama korban lainnya dan disaksikan oleh pelaku.

Korban Sodomi Guru Honor Jadi 10 Orang (Bengkulu Utara)

Anak Indonesia tidak aman. Di kota, di desa, di sekolah, di pesantren, di madrasah, di panti asuhan, di rumah tetangga. Anak Indonesia tidak aman. Tapi selama korbannya BUKAN anaknya pejabat atau orang elit, kebanyakan orang lebih suka buang muka dan tidak usah tahu. Menunggu orang lain bertindak duluan. Bukan anak saya jadi bukan urusan saya.
-Gene Netto

Korban Sodomi Guru Honor Jadi 10 Orang (Bengkulu Utara)

CamkohaNews – Kemenag Bengkulu Utara, langsung mengambil langkah terhadap kasus yang menimpa murid sekolah dasar Madrasyah Ibtidaiyah, dengan membentuk tim investigasi khusus untuk mencari kebenaran yang terjadi terhadap kasus sodomi yang dilakukan oleh Ag, oknum guru honorer di madrasyah Ibtidaiyah kecamatan Ketahun.
Awalnya korban sodomi guru honorer tersebut hanya berjumlah 6 orang, namun dari investigasi yang dilakukan, pihak Kemenag menemukan tambahan korban yakni menjadi 10 orang. Samsir Alamsyah, Sekretaris Tim Investigasi Kemenag Bengkulu Utara, mengatakan tersangka berinisial Ag, diterima sebagai guru honorer mengajar olahraga awal tahun 2015.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...