tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post1582815974699564564..comments2024-03-01T05:45:05.750+07:00Comments on Gene Netto: Santuni anak yatim? Atau beli tas mewah?Gene Nettohttp://www.blogger.com/profile/02838188306685196535noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-33202630482948146382009-02-27T11:17:00.000+07:002009-02-27T11:17:00.000+07:00Kalau orang Indonesia di luar negeri jagoan belanj...Kalau orang Indonesia di luar negeri jagoan belanja itu mah bkn berita lagi sdh realita. Saya pernah berkunjung ke Sing pd waktu akhir tahun sptnya negara tsb memang rajin ngadain great sale apalagi akhir tahun jor-joran banget. Wuih pengunjungnya buanyak banget dari Indonesia maklum celotehan & teriakannya sdh tdk asing lagi, yang mengherankan mereka belanja di departemen store disana ngga bawa keranjang tapi trolly … busyet deh, sempet sih kepikiran penghasilan mereka itu semua berapa ya, yg pasti gede banget .. pake trolly gitu lho. Walah pengunjung Indonesia bener-bener dimanjakan sama perbelanjaan di sepanjang Orchard Road & sekitarnya apalagi hampir di dpn setiap dept store or boutique pake spanduk Great Sale .. discount up to 70%, sdh pasti diserbu. <BR/><BR/>Laen lagi cerita di Saudi, kota Mekkah, Madinah, Jeddah, ternyata orang Indonesia paling dikenal disana … bkn karena kedisiplinannya tapi karena tukang belanja… apa aja di beli dari kaki lima, toko perabotan, toko emas, sampai toko karpet … ada yang buat spanduk dikirim sampai di tempat tanpa ongkos antar … Ehm si penjual pasti tahu kalo orang Indonesia yang lewat pasti diteriakin … ya Ahmad, ya Siti rahma, mampir … bagus-bagus, murah-murah … walhasil di borong lah semua barang. Kadang saya sempet berpikir apakah barang tersebut di pakai semua, tp saya buru2 berpositive thinking mungkin buat oleh2 ngkali. <BR/><BR/>Memang sih saya tidak menyalahkan mungkin mereka punya rezeki lebih & tidak ada salahnya utk berbelanja, tp kalo diliat kok berlebihan ya jd tdk sesuai dgn tuntunan Rasullullah. Tapi maaf saya juga tidak pantas utk mem blame seseorg... bingung jadinya.<BR/><BR/>Tapi itulah realita yang terjadi pada masyarakat Indonesia, masyarakat nya cenderung konsumerisme terutama yang kelas atas, kalau utk saya sdh dpt berkunjung ke sana saja sdh untung.<BR/><BR/>Andaikan yang kelas atas mempunyai sedikit empati saja terhadap saudara2 kita yg kurang beruntung yang makan sehari2 aja susah apalagi utk bersekolah, … yah mau di kata apa …<BR/><BR/><BR/><BR/>Wassallam,<BR/>fazaAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-14375826951228940242009-02-26T01:13:00.000+07:002009-02-26T01:13:00.000+07:00Assalamualaikumwah mengenai kesukaan belanja di LN...Assalamualaikum<BR/><BR/>wah mengenai kesukaan belanja di LN, mungkin banyak alasan untuk melakukan itu, salah satunya barangkali mumpung lg ada kesempatan, karena ongkos untuk ke negeri eropa kan ga murah.<BR/><BR/>mengenai sumber dana sebaiknya jangan suudzon, kita tidak boleh mengotak atik kekayaan orang lain.<BR/><BR/>Trus mengenai barang-barang branded yang merupakan produk Indonesia yg di jual di LN, aku sedikit bisa menjelaskan, kalau tidak salah begini:<BR/><BR/>berdasarkan pengalamanku dulu sebagai pemeriksa *****, aku pernah memeriksa pabrik sepatu merk reebok yang ada di Jatim. bahwa izin produksi pabrik itu adalah seluruh hasil produk akan di ekspor dan tidak ada penjualan dalam negeri. Kalau ada produk gagal maka harus dihancurkan dan tetap tidak boleh di jual di dalam negeri. Dan mengenai sepatu merk reebok yang dijual di Indonesia, biasanya itu produk china (kebetulan punyaku made in China), atau Thailand.<BR/><BR/>rahma, jadi jangan heran kalau kita tidak bisa mendapatkan produk branded yang dibuat di Indonesia, di pasar Indonesia, karena ini tentang regulasi pemerintah.<BR/><BR/>bahwa menyikapi judul artikel ini, agama Islam telah mengatur bagaimana dalam membelanjakan harta kita, antara lain:<BR/>1. apabila harta kita telah melampoi nisab zakat maka kita harus mengeluarkan zakat.<BR/>2. kita diperintahkan untuk gemar bershodakoh sunah (infak)kalau bisa tiap hari dengan urutan-urutan yang telah disebutkan di Alquran.<BR/>3. kita diperintahkan untuk menyantuni anak yatim (QS. Al ma'un ayat 2)<BR/>4. bahwa Rosululloh Sholallohu'alaihi wasalam telah memberi contoh tauladan untuk hidup sederhana, beliau tidak menumpuk harta karena hartanya selalu habis dibagikan kepada orang miskin.<BR/><BR/>jadi sebenarnya kalau kita termasuk dalam kelompok orang kaya dan kita sudah mengeluarkan zakat dan sudah menyantuni anak yatim dan sudah bersodakoh, tentu dibolehkan kalau kita mau memiliki barang yang mahal untuk keindahan penampilan kita, mungkin yang harus diperhatikan adalah bahwa kita tidak boleh berlebih lebihan dalam hidup ini. Tapi yang pasti orang yang beruntung adalah yang meniru Muhammad Rosululloh, kaya tapi memilih untuk hidup sederana karena masih banyak orang muslim yang hidup di bawah garis kemiskinan.<BR/><BR/>Di kantorku yang lama, pengurus masjidnya bagus, setiap pegawai diberi list edaran infak yang lansung dipotong dari gaji tiap bulannya, dan atas dana infak itu, sebagian disalurkan untuk anak yatim, sebagian untuk santunan bagi anak pak satpam dan sisanya untuk kemakmuran masjid, seperti untuk honor ustadz dan para Marbot.<BR/><BR/>Di kantor baru, aku belum ketemu penyalur infak. ada yang mau berbagi info penyaluran infak?<BR/><BR/>wasalamAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-65922969555307305802009-02-25T15:56:00.000+07:002009-02-25T15:56:00.000+07:00tapi udah jadi budaya orang indonesia juga kali..,...tapi udah jadi budaya orang indonesia juga kali.., kalau jalan2 dikit..tangannya suka 'gatel' pengen beli oleh2...:)<BR/><BR/>Btw, itu ibu2 pejabat yang belanja di luar negeri, gaji suaminya berapa sih? jangan2 gaji sama belanjaan istri2nya lebih besar belanjaaannya?? lalu duitnya dari mana yaaaa..hayooooo (mungkin 'shopaholic'nya istri2 pejabat ini yang mendorong suburnya korupsi dipemerintahan..ehm bisa jadi)<BR/><BR/><BR/><BR/>ternyata..barang2 branded yg di jual di eropa dsb, banyak jg 'asli'nya buatan indonesia, <BR/> ada tuh salah satu tokoh, yang rada kaget, dia beli jaket kulit mahal2 dr butik di paris, eh pas pulang ke indonesia, dia baru tahu, kalo ada tulisan : made in tangerang indonesia.....,harganya disana 7x lipat.<BR/>susah juga sih kalo nafsu belanja dicampur gila merk...., padahal kualitas produk lokal jg ga kalah saing.<BR/><BR/>Kalo beli di sini kan, secara ga langsung membantu perekonomian masyarakat juga, kelas pekerja bisa terbantu, lapangan pekerjaan jadi banyak, kan bisa ikut berperan memberantas kemiskinan juga, daripada duitnya buat ngasih makan warga negara orang......<BR/><BR/>Dasar emang udah 'budaya suka belanja' kali ya orang indonesia.<BR/>pas pergi ibadah haji aja, ramenya pasar di saudi kayaknya didomisili orang indonesia juga.........rahmahttps://www.blogger.com/profile/07198222259358016572noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-30995842169659440822009-02-25T12:57:00.000+07:002009-02-25T12:57:00.000+07:00Huhhhh... jadi mules bacanya. Tapi emang beneran, ...Huhhhh... jadi mules bacanya. Tapi emang beneran, orang indonesia ada di-mana2 pas Singapore Great Sale. Dulu waktu kecil, dari buku2 semua mengatakan kalo orang Indonesia terkenal dengan sifat ramah tamahnya. Tapi ternyata ada yg lain, hobi belanja itu juga sifat dan kebiasaan orang Indonesia.<BR/><BR/>Ga usah jauh2 ke luar negeri, kata temenku pernah ada ibu2 yang sempat kena cakar gara2 rebutan tas sewaktu Metro Big Sale di PS. Emang berat perjuangan mengalahkan hawa nafsu padahal ada pilihan lain untuk memanfaatkan harta kita sebaik mungkin. <BR/><BR/>Teacher Gene, thanks untuk postingannya ... <BR/><BR/>Wassalam.<BR/>IrmaAnonymousnoreply@blogger.com