tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post5126897107014971714..comments2024-03-01T05:45:05.750+07:00Comments on Gene Netto: Geolog Dunia: Lumpur Lapindo Kesalahan PengeboranGene Nettohttp://www.blogger.com/profile/02838188306685196535noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-47863313429243485602008-11-06T19:43:00.000+07:002008-11-06T19:43:00.000+07:00Sebenernya banyak yang punya pemikiran kayak Titut...Sebenernya banyak yang punya pemikiran kayak Titut. Tapi yang terposting di media kan yang pro lapindo. Semburan yang terus menerus menandakan bahwa memang kandungan gas di dalamnya emang bueee...ssarr. Jangan lupa nanti ceritain sama anak cucu kita ulah lapindo kayak gitu, kalo bisa ya tercatat kayak sejarah. Karena bila suatu saat pihak Lapindo emang mengeksploitasi blok porong, sudah barang tentu anak cucu kita akan dengan senang hati menghancurkan 'sang penjajah baru'Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-37421797024028769562008-11-06T16:51:00.000+07:002008-11-06T16:51:00.000+07:00Pak Gene,Ada cerita versi lain, berbentuk konspira...Pak Gene,<BR/><BR/>Ada cerita versi lain, berbentuk konspirasi yang memang lumpur Lapindo itu memang sengaja disemburkan dan sengaja tidak dihentikan. Alasan karena gempa bumi dan drilling tidaklah menjadi masalah. Tapi alasan mengapa semburan lumpur ini tidak di hentikan itu yang jadi masalah. Apakah benar pemerintah benar-benar berniat menghentikan semburan lumpur itu? Menurut perhitungan jumlah gas di bawah Lapindo bernilai ratusan triliun rupiah. Bagaimana cara mudah untuk mendapatkannya? Meminta baik-baik kepada penghuni sekitar Lapindo untuk menyerahkan tanahnya agar bisa didirikan kilang gas dan minyak disana, well, amat sangat susah. Paling gampang, ya banjiri saja dengan lumpur, mereka semua akan pergi dari situ, tergusur. Penggantian rugi cukuplah dibawah 1 triliun, bahkan jauh dibawah itu. Kira2 beberapa tahun kemudian setelah masyarakat Lapindo mulai melupakannya, dihentikanlah lumpur itu dan dibangunlah kilang gas dan minyak yang omzetnya bisa ratusan triliun rupiah. Kira-kira bangunan2nya mirip2 blok Cepu-lah. Nah, kalau memang pemerintah benar2 lebih mementingkan rakyatnya, rasa2nya sudah dari dulu lumpur itu berhenti menyembur dan tidak membuat banyak orang sengsara. Dan orang2 yang memang benar2 ingin menghentikan lumpur itu tidak dihalang2i dan dipolitisir.Anonymousnoreply@blogger.com