tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post8058876672332806982..comments2024-03-01T05:45:05.750+07:00Comments on Gene Netto: Premanisme di Sekolah: Korban Akan Terus BerjatuhanGene Nettohttp://www.blogger.com/profile/02838188306685196535noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-78200813044861679182009-01-07T11:16:00.000+07:002009-01-07T11:16:00.000+07:00POLISI = PREMAN, MENURUT KAMU ???!!! Ikatan pertal...POLISI = PREMAN, MENURUT KAMU ???!!! <BR/><BR/>Ikatan pertalian antara aparat dengan preman bak sepasang kekasih yang saling mencinta, yang satu sama lain saling mendukung untuk memnuhi kebutuhan diri mereka sendiri. <BR/><BR/>Entah angin apa yang memberanikan aku untuk menulis narasi ini kepadamu, aku tidak tahu. Yang jelas, saat demokrasi mulai berjalan pada lintasannya, aku memberanikan diri menayampaikannya.<BR/><BR/>Polisi ataukah preman, bagai pinang yang tak terbelah, dalam suatu simbiosis mutualisme. Antara mereka hanya terbatas legalitas setinggi pundak kita. Sebagai pihak keamanan, mereka bersama sama-sama berada di antara kita, tembok berlapis baja tebal dan kuat saling melapisi, saling dukung-menduung sehingga kita sebagai masyarakat kecillah yang di rugikan. Andai kata kerbau, burung jalak adalah penegak hukumnya.<BR/><BR/>“Aku kan tetap siap sedia disana sekalipun engkau tak membutuhkanku.” mungkin itulah kiasan polisi yang membekingi illegal logging Jambi. Mengintip ke depan, perjudian Riau, menyeret enam jendral besar. Dan apabila hati masing-masing ( polisi dan preman) mulai berdengan kasih, dengan mata saling berkedipan, mereka mengisyaratkan code cinta melegalkan perjudian.<BR/><BR/>Terserah mereka!! aku tak bisa berbuat banyak. Namun aku akan sangat senang apabila jalinan kasih diantara mereka terputus.<BR/><BR/>“Cinta palsu berbaju kepura-puraan, berhias muslihat, dan terlihat penuh kebusukan” <BR/><BR/>harapku, semoga ini menjadi cambuk bagi kepolisian untuk bekerja lebih baik lagi. <BR/><BR/>sumber : http://www.asyiknyaduniakita.blogspot.comBlog Watcherhttps://www.blogger.com/profile/11378856951090304169noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-47940384599927913572008-12-20T00:15:00.000+07:002008-12-20T00:15:00.000+07:00Assalamu'alaikum. Wr.Wb..Kapan ya ada yang menerap...Assalamu'alaikum. Wr.Wb..<BR/><BR/>Kapan ya ada yang menerapkan hukuman berupa social work kaya di luar negri? Anak-anak itu tidak butuh dipenjara tapi butuh di buka mata hatinya. Dengan kerja sosial misalnya di panti jompo (yang harus menyuapi, memandikan sampai membersihkan kotoran para manula itu) atau berkutat di hamparan sampah di TPA Bantar Gebang, siapa tahu mereka bisa jadi lebih bersyukur. Bukankan manusia banyak yang seperi itu? Kurang bersyukur?<BR/>Kalo hanya di kurung, diberi makan gratis tiga kali sehari.. saya yakin tidak akan pengaruh apa pun... apalagi cuma diskors.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-13157236076663325262008-12-02T14:09:00.000+07:002008-12-02T14:09:00.000+07:00Asslmkm..kayaknya sekolah2 di indonesia, banyak se...Asslmkm..<BR/>kayaknya sekolah2 di indonesia, banyak sekali PR yang harus dibenahi, lagi2 anarkisme masuk sekolah, setelah kejadian2 yg memalukan terjadi pada sekolah tinggi para calon abdi negara, ehmm merambah ke adik bawahannya, sekolah2 favorit negeri.<BR/>Tadi pagi juga ada berita tentang anak SDN dicengkareng, yg diperlakukan kasar gurunya karena tidak mengerjakan PR, hanya karena tidak mengerjakan PR, para siswanya di pukul dan ditendang.., seperti itu kah cara mendidik generasi bangsa ini??<BR/><BR/>seharusnya ada hukuman yg lebih mendidik ketika siswanya berbuat salah, bukan dengan jalan kekerasan.Kan bukan sekolah militer. kontrol guru disekolah yang bersangkutannya bagaimana itu, apa tidak ada guru BP, atau pihak sekolah yang peduli. Skorsing tidak akan membuat jera, kekerasan biasanya akan menjadi sebuah tradisi almamaternya, karena dianggap biasa. Ini yg harus dihentikan.<BR/><BR/>hukuman yang mendidik, ya dulu ketika saya sekolah, biasanya siswa nakal ditempat saya, hukumannya: disuruh pidato dihadapan seluruh murid dan guru, untuk siswa baru digembleng dengan belajar berorganisasi dan harus bisa mementaskan panggung kesenian..., lulus tes baca tajwid dan hafal juz amma untuk bisa ikut ektrakulikuler sekolah(waktu ospek),banyak hal yang bermanfaat ketika melakukan Ospek, bukan dengan kekerasan..., oh ya sekolah saya dulu bukan sekolah negeri ya,cuma sekolah swasta biasa. Untungnya saya tidak pernah mengalami hal2 mengerikan dan anarkis disekolahan.<BR/>(maaf saya menulis sekolah negeri punya pemerintah itu..soalnya kasus yang dimuat dimedia, terutama sekolah2 favorit yang suka tawuran dan anarkis dijakarta itu adalah sekolah2 negeri) ya mungkin ga semuanya, mungkin sekolah swasta juga ada.., cuma belum masuk berita aja kali.rahmahttps://www.blogger.com/profile/07198222259358016572noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-85600831460120353422008-12-02T12:12:00.000+07:002008-12-02T12:12:00.000+07:00Astaghfirullah hal adziim...What happen in this co...Astaghfirullah hal adziim...<BR/><BR/>What happen in this country???<BR/><BR/>Dimana letak salahnya dan apa sebabnya sehingga aksi2 kekerasan dan premanisme makin marak terjadi.. apalagi ini terjadi di sekolah tempat mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga diharapkan memiliki akhlak/moral/budi pekerti/atittude yang santun dan baik... <BR/><BR/>Belum lagi aksi2 mahasiswa yg kerjanya hanya demo2 gak jelas plus tindakan anarkis (seperti di Makassar-red)..<BR/><BR/>Bagaimana dengan masa depan bangsa kita jika generasi penerus yang menjadi harapan bangsa bermoral bar-bar seperti itu..<BR/><BR/>Dan yang menyedihkan, meski pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) mengetahuinya malah justru dibiarkan dan dianggap hal yang biasa/wajar... Bahkan ada juga guru yg suka bertindak kasar dan melakukan penganiayaan terhadap muridnya... beberapa bahkan melakukan pelecehan seksual.. weleh..weleh...<BR/><BR/>Jika saja para pahlawan bangsa masih hidup pastinya mereka akan menangis menykasikan semua ini.. sia-sia sudah perjuangan dan pengorbanan mereka melawan penjajah dan merebut/mempertahankan kemerdekaan.. sia-sia sudah air mata dan darah yang dikorbankan demi tegaknya negara ini..<BR/><BR/>"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya" Apakah pepatah ini berlaku di negara ini??<BR/><BR/>Saya hanya bisa berdo'a semoga bangsa ini terhindar dari murka Allah SWT... semoga Allah terus melimpahkan rahmat, petunjuk dan hidayahnya agar bangsa ini dapat menuju perubahan ke arah yang lebih baik dengan dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan bijaksana..<BR/>amin2 ya robbal alamiin...<BR/><BR/>3rinAnonymousnoreply@blogger.com