tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post9085403837467066375..comments2024-03-01T05:45:05.750+07:00Comments on Gene Netto: Makkah Dan Provokator HajiGene Nettohttp://www.blogger.com/profile/02838188306685196535noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-77868249830891214032008-12-01T12:15:00.000+07:002008-12-01T12:15:00.000+07:00sebelum mengkritik sodara-sodara kita yang berhaji...sebelum mengkritik sodara-sodara kita yang berhaji berkali-kali, ada baiknya kita kritik dulu departemen agama sebagai penyelenggara haji yang kualitasnya bisa dibilang buruk.<BR/>Bagaimana mau ngatur supaya orang2 cukup berhaji 1 kali kalo si penyelenggaranya sendiri adalah departemen terkorup di republik ini.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-34550683175011855222008-11-26T11:10:00.000+07:002008-11-26T11:10:00.000+07:00Nikmatnya berhaji memang tiada bandingannya, rasan...Nikmatnya berhaji memang tiada bandingannya, rasanya ingin sekali kembali kesana merengkuh nikmatnya bersujud di tanah suci Mu, haji memang ibadah individual tapi moment haji adalah suatu momentum dimana kita bisa bertemu dgn saudara sesama muslim di seluruh dunia, menyambut indahnya keseragaman walaupun berbeda tradisi, berbeda kulit, berbeda bahasa tetapi tetap satu syahadat.<BR/><BR/>Saya pribadi setuju dengan pembatasan haji yang telah dilaksanakan oleh Depag yaitu 5 tahun sekali. Kalau untuk dibatasi satu kali seumur hidup rasanya berat karena hak tersebut menyangkut hak individu dalam melaksanakan ibadah.<BR/><BR/>Tapi mengingat akhir2 ini byk nya sudara2 kita yang masih membutuhkan pertolongan krn berat nya beban hidup yang ditanggung, memang selakyaknya kita berpikir ulang untuk melaksanakan haji yang berulang2 terlebih jika dilaksanakan hampir setiap tahun, akankah lebih baik jika dana tersebut diprioritaskan utk kemasalatan umat terlebih dahulu, tanpa mengurangi pahala yang kita dapat.<BR/><BR/>Mungkin kita sebagai muslim harus kembali beribadah sesuai pedoman “At Tiba Ar Rasul” <BR/><BR/>Insya Allah, Allah akan melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, amin<BR/><BR/><BR/><BR/>Wassallam,<BR/>FazaAnonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-15678723044524641662008-11-25T22:01:00.000+07:002008-11-25T22:01:00.000+07:00hhm....saya sudah pernah haji sekali. dan jujur......hhm....<BR/>saya sudah pernah haji sekali. dan jujur... kalo punya uang lebih (diluar zakat tentu saja), pingin bisa mengulanginya lagi. karena kenikmatan haji yang luar biasa. saya yakin, orang yang sudah pernah mengunjungi tanah suci, pasti ingin kembali kesana lagi.<BR/><BR/>tapi saya juga setuju, kalo Haji wajibnya hanya sekali,selanjutnya kalo ada orang yang setiap tahun berangkat haji... mungkin memang akan lebih baik kalo uangnya dipergunakan untuk kesejahteraan umat. <BR/><BR/>pemerintah saudi arabia sudah lama mengeluarkan larangan bagi warga negaranya untuk berhaji setiap tahun. maksimal setiap warga hanya boleh berhaji lima tahun sekali. kira-kira begitu cerita teman saya yang asli orang Riyadh.<BR/><BR/>dan sepertinya, pemerintah indonesia juga akan mengeluarkan peraturan serupa. mungkin berupa pembatasan bagi orang yang sudah pergi haji untuk pergi haji lagi di tahun-tahun berikutnya.Elsahttps://www.blogger.com/profile/13600786894124752004noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-83209428342637250642008-11-25T09:42:00.000+07:002008-11-25T09:42:00.000+07:00Aww.Saya hanya akan comment mengenai seseorang yan...Aww.<BR/><BR/>Saya hanya akan comment mengenai seseorang yang beberapa kali menunaikan ibadah haji.<BR/><BR/>Pertama-tama saya hendak katakan bahwa tidak dapat dipungkiri bila SEKALI kita menunaikan ibadah haji karena Lillahita "alla PASTI ada keinginan yang sangat kuat untuk kembali menjalaninya. Subhannallah....kita harus menjalaninya sendiri hingga mengerti rasa itu.<BR/><BR/>Tetapi .... saya setuju dengan comment Little_Word yang mengatakan bahwa perlu PENATAAN RASA sehingga kita bisa memilah antara keinginan, nafsu, kebutuhan atau kewajiban. Setiap tahun kita latihan menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan, sehingga diharapkan kita sudah terbiasa & terlatih untuk memilah hal-hal tsb. di atas sehingga kita dapat selalu menenggang perasaan masyarakat banyak di atas kepentingan pribadi kita sebagai individu.<BR/><BR/>Www.Unknownhttps://www.blogger.com/profile/04294553657911917409noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-43984597333294095712008-11-24T17:23:00.000+07:002008-11-24T17:23:00.000+07:00Assalamualaikum,sebenarnya hal ini terkait dengan ...Assalamualaikum,<BR/>sebenarnya hal ini terkait dengan psikologis mereka yang pergi haji berkali-kali itu. tidak bisa disalahkan juga, mereka merasakan kekaguman yang sangat, keagungan dan kedekatan luar biasa kepada Yang Maha Agung, Allah SWT selama berada di sana, sehingga perasaan ini membuat mereka ketagihan untuk datang dan datang lagi. Jadi yang perlu dibenahi adalah bagaimana mendatangkan perasaan seperti itu tidak hanya saat berhaji.tetapi juga saat sholat lima waktu, sholat-sholat sunnah,mengaji, berzakat, bersedekah, setiap saat, setiap tarikan dan hembusan nafas.Saya pribadi belum bisa melakukannya. Jadi mungkin tidak hanya perlu dibuat peraturan2 yang nantinya malah membuat mereka yang ingin berhaji lebih dari sekali merasa dibatasi, merasa tidak dihargai haknya, tetapi juga sangat perlu pendekatan yang lebih manusiawi, lebih menyentuh, lebih mengena, lebih menyadarkan.Bagaimana? itu tugas kita semua sebagai umat muslim, bukan hanya pemerintah.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/08672326541580075833noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-25429998.post-46714796363558794792008-11-24T07:29:00.000+07:002008-11-24T07:29:00.000+07:00AssalamualaikumHal yang terlintas pertama kali di ...Assalamualaikum<BR/><BR/>Hal yang terlintas pertama kali di kepalaku saat saudara sepupuku akan menunaikan ibadah haji yg kedua, nanti tgl 27 Nop 2008 ( setelah umroh 2x), adalah apakah syurga hanya bisa di raih lewat ibadah Haji dan Umroh.<BR/><BR/>Waktu itu beliau Umroh ber 7 orang, saat ini pergi haji ber 3.<BR/><BR/>Seandainya uang itu diserahkan kepada kaum muslim dhuafa, tentu mereka akan lebih tenang dalam beribadah, karena tidak memikirkan perut mereka yg lapar.<BR/><BR/>Aku jadi teringat suatu cerita, bahwa ada orang yang hendak pergi berhaji, tetpai karena dilingkungannya banyak orang yang kelaparan, dia mengurungkan niat pergi hajinya dan uang disedehkahkan kepada mereka yang kelaparan.<BR/><BR/>Bahwa empati yang dalam tentu terlahir dari orang-orang yang telah diberi oleh Allah sifat seperti itu karena keimanannya.<BR/><BR/>Tugas kita adalah bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah agar Allah Subhanahu Wata'ala memberi kita akhlak yang mulia.<BR/><BR/>Wallohu a'lam BishowabAnonymousnoreply@blogger.com