Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label dhuafa. Show all posts
Showing posts with label dhuafa. Show all posts

14 November, 2022

Keluarga Miskin dan Rokok di Masa Pandemi

03 Jul 2021 – Pada 2018, prevalensi merokok mencapai 33,8 persen, di mana prevalensi merokok penduduk laki-laki mencapai 62,9 persen, dengan konsumsi rokok mencapai 12,8 batang per hari. Secara umum, prevalensi merokok terjadi lebih tinggi pada kelompok penduduk berpendidikan rendah, kelas pendapatan lemah dan tinggal di perdesaan. Survei kami menunjukkan bahwa perokok di keluarga miskin didominasi laki-laki dengan posisi di keluarga sebagai ayah (suami) dan anak laki-laki mencapai 89,4 persen responden perokok.

Bagi keluarga miskin perokok, rokok telah menjadi “kebutuhan dasar”, setara dengan kebutuhan pangan. Rokok adalah pengeluaran keluarga miskin yang prioritas dan signifikan, mencapai hingga Rp 400 ribu per bulan, dan tidak tergeser bahkan ketika pandemi menerpa. Di antara pengeluaran utama lainnya, pengeluaran rokok keluarga miskin lebih besar dari pengeluaran untuk pulsa/kuota internet, tagihan listrik dan biaya pendidikan anak. Pengeluaran rokok keluarga miskin setara dengan sepertiga pengeluaran untuk makan sehari-hari, dan 2,5 kali lebih besar dari tagihan listrik.

Proporsi pengeluaran rokok pada pengeluaran utama keluarga miskin tidak berubah di kisaran 15 persen, baik sebelum maupun saat pandemi. Krisis tidak membuat keluarga miskin mengurangi beban pengeluaran rokoknya. Dengan adanya pengeluaran rokok yang signifikan, pengeluaran keluarga miskin perokok lebih tinggi hingga 20 persen dari pengeluaran keluarga miskin non-perokok, baik sebelum maupun di saat pandemi.
https://www.republika.id

03 September, 2021

Momen Rombongan Jokowi Bagi-bagi Sembako di Cirebon, Warga Berebut!

Video ini menyedihkan sekali. Di seluruh negara, anak yatim dan dhuafa lapar dan hidup dalam kesulitan. Janda, jompo dan orang disabilitas perlu bantuan. Tapi CARA pemimpin negara bagikan bantuan malah seperti ini: Pria dewasa yang sanggup dorong, dobrak, jatuhkan, dan injak saudaranya bisa dapat 1 karung beras yang kecil. Yang lemah hendaknya minggir. Bantuan presiden hanya tersedia bagi orang yang kuat dorong dan banting orang lemah.

Menyedihkan sekali bahwa seorang pemimpin Muslim bisa berikan contoh seperti ini. Di masa apa saja akan terlihat buruk, tapi lebih buruk lagi di tengah pandemi yang hancurkan ekonomi orang lemah. Semoga Indonesia bisa dapat pemimpin yang baik yang memperhatikan dan utamakan orang yang paling lemah duluan, dan tidak lagi ciptakan pertandingan gaya gladiator di pinggir jalan bagi warga yang butuh beras. Semoga besok presiden tidak nonton film Hunger Games! Takutnya bisa menjadi kenyataan.
-Gene Netto

Momen Rombongan Jokowi Bagi-bagi Sembako di Cirebon, Warga Berebut!
Warga Kota Cirebon, Jawa Barat, menyambut iring-iringan rombongan kendaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sekitaran Bandara Cakrabhuwana. Seusai Jokowi melintas, warga langsung menyerbu mobil bantuan presiden (banpres) yang mengangkut sembako.
https://20.detik.com

25 February, 2021

Kesempatan Bersedekah Bagi Yatim-Dhuafa di Garut

Mohon Disebarkan

Assalamu’alaikum wr.wb. Teman saya Ust Entang bantu puluhan yatim dan dhuafa di sekitar Desa Cigedug, Kec. Cigedug, Kab. Garut, Jawa Barat. Mereka sering perlu biaya utk SPP sekolah, buku, sepatu, transportasi, beras, sembako dll. Silahkan kirim zakat atau sedekah kapan saja. Ust Entang adalah teman lama saya yang dulu mengurus panti asuhan di Jakarta Selatan sebelum pulang kampung.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
 
Rekening Sosial Ust Entang Dahlan (Garut)

Bank: BRI
No: 416101023942536
Nama: Entang Dahlan



25 July, 2017

Mohon Bantuan utk Janda Buta



Assalamu’alaikum wr.wb., saya mau kumpulkan 20 juta utk bantu Ibu Dasiyem. Dia seorang janda usia 59 tahun, dengan dua anak remaja, di Desa Babakan, di Cilacap. Dia sudah buta selama bbrp tahun, disebabkan Glaukoma Akut. Sudah diusahakan operasi, tapi sesudahnya dia tetap buta. Tidak ada penghasilan, jadi dia hidup dalam kondisi sangat miskin tanpa bantuan, bahkan tidak ada WC di rumahnya. Dengan uang yang dikumpulkan, anaknya bisa berdagang, atau beli kambing dan sawah yang dikelola orang lain dengan sistem bagi hasil.
Terima kasih kl bisa bantu. Sumbangan bisa dikirim ke rekening sosial saya seperti biasa.

Rekening Sosial Gene Netto: >> BCA, No. 4502214881, A/N Eugene Francis Netto, Cabang: KCU Menara Bidakara.
Rekening Sosial Yayasan Bambu Biru>>> MANDIRI, No. 124-00-0688256-8, A/N: Yayasan Bambu Biru, Cabang: KK Jakarta Wisma IKPT.

MOHON DISEBARKAN. Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto


30 January, 2017

Jamal, Bocah yang Kehilangan Kedua Lengannya



Assalamu’alaikum wr.wb., Indonesia: Negara penuh rakyat ber-IQ rendah. Anak kecil diajak/diizinkan kerja dengan MESIN dan hasilnya kedua tangannya jadi hancur dan harus diamputasi. Orang tua yang punya akal sehat tidak mungkin mengizinkan anak usia 6 tahun pakai mesin yang berbahaya. Tapi ini Indonesia. Negara penuh orang tua ber-IQ rendah, karena putus sekolah, karena sekolah mahal. Kenapa sekolah mahal? Karena kekayaan negara dirampas terus oleh para pemimpin Muslim yang amat pedulikan anak kandung dan cuek sekali terhadap nasib anak Indonesia. Pemimpin itu berdiri di atas panggung dan bicarakan "nasionalisme" dan "NKRI harga mati" tapi mereka sendiri berkhianat terhadap negara ini. Dari tingkat Menteri smp Kepala Desa, para pemimpin Muslim sibuk kejar kekayaan, dan anak miskin jadi korban terus.
Kapan terjadi revolusi mental di sini? Kapan rakyat akan sadari bahwa banyak pemimpin Muslim adalah pengkhianat negara? Berapa juta anak Indonesia harus jadi korban sebelum rakyat bersatu untuk mendirikan negara kuat, maju dan sejahtera bagi semua, dan bukan hanya utk anak pejabat?
Wassalamu’alaikum wr.wb., -Gene Netto

Jamal Bocah yang Kehilangan Kedua Lengannya
Kamis 26 Jan 2017, Tri Ispranoto – detikNews, Bandung - Bocah asal Garut yang kehilangan sepasang lengan di tempat kerja ayahnya, Jamaludin Muhammad (6), hingga kini masih dalam perawatan intensif tim dokter di ruang rawat inap anak RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Jamaludin kehilangan sepasang lengannya gara-gara mengalami insiden di tempat produksi bata milik keluarganya di Kampung Cisanta, RT 3 RW4, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut pada Sabtu 21 Januari lalu sekira pukul 8.00 WIB.
Dalam insiden tersebut lengan kiri jamal putus seketika karena 'tertelan' mesin press bata. Sementara tangan kanannya mengalami luka parah dengan kondisi remuk dan patah. Namun karena keterlambatan penanganan akhirnya harus diputuskan lengan kanan Jamaludin diamputasi.



29 January, 2016

Harga Beras Makin Mahal, Puan: Jangan Banyak-Banyak Makan lah, Diet Sedikit Tidak Apa-Apa



Apa benar Puan mengatakan itu (walaupun bercanda)? Luar biasa seorang menteri bisa bicara seperti itu. Mungkin dia belum tahu rasanya menjadi orang miskin, karena sejak lahir punya pembantu, babysitter, sopir, pengawal, dan harta yang banyak dari orang tua. Mohon maaf, tapi menteri apa dia? Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan? Apa artinya? Pembangungan manusia dilakukan dgn cara apa? Kementerian Pendidikan sudah ada. Kementerian Tenaga Kerja dan sekolah kejuaraan sudah ada. Kementerian Kesehatan sudah ada. Kementerian Riset dan Teknologi sudah ada. Jadi? Bagaimana caranya “membangun manusia”, apalagi kl hanya bisa “berkoordinasi” dgn yang lain, yang sudah kerja sendiri di dalam kementerian mereka? Lalu “Budaya? Sudah ada di Kementerian Pendidikan dan BUDAYA. Jadi kepengurusan “budaya” dalam pemerintah tidak cukup dari Kemdikbud, dan harus ada orang di luar Kemdikbud untuk menjadi “koordinatornya”??

14 June, 2015

Mohon Bantuan Dana Beli Sapi Utk Yatim Dan Jompo



[Mohon Disebarkan]

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Teman2, saya mencari dana 30 juta rupiah utk 2 ekor sapi. Insya Allah dagingnya akan dibagikan minggu ini kepada 220 anak yatim dan 509 jompo di Desa Purwadana, Karawang, oleh teman saya Ust. Muhtadin. (Kami sudah 5 kali melakukan program ini).
Di Desa Purwadana ada banyak sekali orang miskin yg sangat jarang makan sapi, dan rata2 kurang gizi. Kalau ada yang mau bantu, mohon segera kirim sedekah atau zakatnya ke rekening Yayasan Bambu Biru, atau rekening sosial saya.

Rekening Yayasan Bambu Biru
Bank Mandiri
No. Rek. : 124-00-0688256-8
A/N :  Yayasan Bambu Biru
Cabang: KK Jakarta Wisma IKPT

Rekening Sosial Gene Netto
BCA
No. : 4502214881
A/N : Eugene F. Netto
KCU : Menara Bidakara
[Rekening ini khusus utk anak yatim, dhuafa, jompo, dan kegiatan sosial lain.]

Terima kasih. Semoga Allah SWT membalas amal anda dengan berlipat ganda. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

09 April, 2015

Mohon Bantuan Dana Utk Mendirikan Taman Baca Bagi Anak Yatim



Assalamu'alaikum wr.wb.,
Teman2, saya mencari bantuan dana untuk mendirikan Taman Baca bagi anak yatim dan dhuafa. Kami pernah bikin di panti asuhan dan pesantren anak yatim di 1) Desa Purwadana, Karawang; 2) Pesantren Yatim Piatu di Cibubur; 3) Panti Asuhan di Jakarta Selatan.
Sekarang kami mau mendirikan Taman Baca baru satu lagi untuk sekitar 100 anak yatim dan 300 anak dhuafa di Desa Karangdawa, Margasari, Tegal, Jawa Tengah. Teman di sana, Pak Dahuri, pernah kerja sama dgn kami untuk bikin program santunan anak yatim dan dhuafa beberapa kali. Sekarang Pak Dahuri rela membuka ruang tamu di rumahnya untuk menjadi Taman Baca. Kami mencari dana 25-30 juta dengan rincian:

20 October, 2014

Mohon Bantuan Dana utk Anak Yatim di Karawang



Mohon bantuan dana utk 230 Yatim & 509 Jompo di Desa Purwadana, Karawang. Teman saya di sana mau bikin acara santunan anak yatim utk bulan Muharram (dua minggu lagi).
Niatnya beli 3 ekor sapi utk dibagikan dagingnya. Kalau mau bantu, silahkan kirim sedekah dan zakat ke sini: BCA, KCU Menara Bidakara, No. Rek. 450 221 4881, A/N Eugene F. Netto, [Rek. khusus utk anak yatim, dhuafa, dll.]
Semoga Allah membalas dengan berlipat ganda. Wass. Gene Netto
[Mohon disebarkan]

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.” (HR. Bukhari, Turmidzi, dan Abu Daud)

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...