Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

24 July, 2009

Mualaf Butuh Dukungan Umat

Jumat, 24 Juli 2009 pukul 01:58:00
LAPORAN UTAMA
Penguatan akidah menjadi penting agar keimanan para mualaf tidak mudah terombang ambing.
Tiga juta jiwa. Itulah data jumlah mualaf dari Persatuan Tionghoa Indonesia atau Pembina Iman Tauhid Islam (PTI-PITI) tahun 2008. Dari angka itu, 55 persen berasal dari warga Indonesia pribumi seperti dari suku Batak, Menado, Melayu, Jawa dan sebagainya, 35 persen dari warga Cina Indonesia dan sisanya 10 persen adalah ekspatriat.

Di satu sisi, umat patut bangga dengan catatan angka tersebut, yang menunjukkan bahwa syiar Islam telah menjangkau banyak orang. Namun di sisi lain, hal itu menjadi pekerjaan rumah terkait langkah pembinaan yang mesti dilaksanakan.
Mereka yang baru saja berhijrah ke dalam Islam itu tentu butuh teman, dukungan, bimbingan, bantuan, baik dari aspek keagamaan maupun kehidupan sehari-hari.

Pembinaan ataupun pembelajaran agama bagi para mualaf, sebenarnya sudah sejak lama mendapatkan perhatian khusus. Beberapa organisasi keagamaan serta lembaga dakwah sudah membentuk divisi pembinaan itu, dan telah berperan aktif.
Meski demikian, masih ada beberapa hal yang perlu dicarikan solusi, semisal keterbatasan sarana dan prasarana, tenaga pembimbing, pendanaan, dan lainnya. Hal itu membutuhkan dukungan dari segenap umat.

Diakui oleh Steven Indra Widjaya, Humas PITI, menjadi tugas berat semua pihak dalam upaya pembinaan mualaf. Kini, pihaknya sedang menggencarkan program itu melalui berbagai cara, seperti pembinaan langsung, melalui website, brosur dan sebagainya.
Menurutnya, yang paling penting ditekankan adalah penguatan dasar akidah. Kalau dasar akidahnya sudah kuat, mereka tak akan mudah terombang-ambing.

Ada tiga kategori mualaf yang selama ini dibina PITI. Pertama, mereka yang menjadi mualaf karena alasan pernikahan, kedua karena alasan mencari agama dan Tuhan, sedangkan ketiga adalah mereka yang menjadi mualaf karena hidayah berupa mendapat mimpi atau karena sakit.

Perlunya penguatan akidah juga diamini Hj Diana Dewi, mualaf yang dikenal sebagai pengusaha. Setelah mantap akidahnya, tahap berikutnya adalah belajar shalat, puasa, Alquran dan amalan-amalan lain.
"Mereka perlu selalu sharing dengan ustadz, kiai atau ahli-ahli agama supaya pengetahuan tentang Islam-nya bertambah," ungkap dia.

Hanya saja, sebelum pembinaan dan pembelajaran itu diberikan, hendaknya para pembimbing harus mengetahui dua hal lebih dahulu terkait sang mualaf, seperti diuraikan Ustadz Koko Liem, mualaf yang kini aktif sebagai mubaligh.
Pertama, latar belakang pendidikannya. "Dari sini, maka bisa diberikan apa yang benar-benar menjadi kebutuhan mereka," tegasnya.
Yang kedua, apa alasan mereka memeluk agama Islam. Menurut dia, dengan mengetahui alasan dan niat ini, para mualaf akan mudah dibentuk dan diarahkan.

Setelah itu, perlu langkah lanjutan, dan ini mencakup tiga hal. Pertama, berikan pelajaran tentang shalat. Kedua, berikan bimbingan cara membaca Alquran, dan ketiga, usahakan agar mereka bisa memperbanyak menghadiri kajian dan pengajian Islam.
"Harapannya, agar para mualaf memiliki pengetahuan keislaman yang luas baik dari segi akidah, fiqh, bahasa Arab dan pemahaman yang benar terhadap Alquran dan alhadis," papar Koko Liem.

Lebih jauh, dia mengingatkan, supaya pembinaan dan bimbingan diberikan secara berkelanjutan, sekaligus dukungan dari saudara seiman. Jangan lantaran akibat kurang pembinaan, mereka menjadi berpikir bahwa Islam adalah agama yang sulit, sehingga banyak yang keluar kembali dari Islam. Tentu bukan seperti itu yang diinginkan. dam

Minimnya Sarana Pembinaan di Papua

Bumi Cendrawasih tak hanya menyimpan potensi sumber alam yang besar, namun juga aspek penyebaran agama Islam. Salah satu buktinya adalah banyaknya mualaf yang ada di Papua.
Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN) pimpinan Ustadz Fadzlan al Gharamatan, lembaga yang selama ini aktif berdakwah di Papua, misalnya, saat ini membina ratusan mualaf.

Dari penjelasan Ustadz Fadzlan, pendekatan dakwah yang dilakukan bahkan hingga ke kawasan terpencil, telah berhasil menarik simpati warga setempat kepada Islam. Banyak di antara mereka lantas menjadi mualaf.
Selama ini, ada dua strategi pembinaan mualaf yang dilakukan AFKN. Bagi
para orangtua, mereka diberikan pembelajaran aspek ibadah praktis, semisal shalat, wudlu, baca Alquran dan berbagai keterampilan lainnya.

Adapun bagi yang masih berusia remaja dan dewasa, mereka dikirimkan untuk belajar agama di luar kampung mereka di Papua. Mereka kemudian mondok di sejumlah pesantren di Jawa.
"Ini adalah bagian dari upaya pencerdasan kepada para mualaf. Kita mendorong mereka masuk Islam secara kaffah," tegas Ustadz Fadzlan.

Namun, mereka bukan tanpa kendala. Minimnya sarana dan prasarana pembinaan adalah persoalan utama yang perlu segera diatasi. Dia mencontohkan, untuk fasilitas asrama di pusat pembinaan mualaf AFKN, baik di Papua maupun di Bekasi, Jawa Barat.
"Terus terang, sarana yang dimiliki AFKN sudah sangat tidak layak. Kita perlu lokasi khusus untuk membina para muallaf yang nantinya akan menjadi kader dakwah jika kelak mereka kembali ke kampung halaman mereka," papar dia.

Sumber: Republika.co.id

Kepsek Segel Sekolah, Siswa Belajar di Bekas Pasar

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ini sebuah peringatan bagi semua orang tua yang anaknya masuk sekolah swasta. Secara sepihak pemilik sekolah atau yayasan yang mengelola sekolah swasta bisa bertindak sendiri dan menutupi sekolahnya. Kalau hal seperti ini terjadi, kayanya tidak ada hak bagi para orang tua untuk memaksa pemilik sekolah tersebut buka pintu sekolah. Orang tua benar2 bergantung pada sikap baik dari pemilik sekolah. Kalau dia baik, semuanya baik. Tetapi kalau dia mau jahat, orang tua bisa sangat direpotkan. Uangnya bisa hangus, dan anak tidak bisa masuk kelas. Hati-hati ya, saat memilih sekolah swasta untuk anak anda.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Waduh... Kepsek Segel Sekolah, Siswa Belajar di Bekas Pasar

Kamis, 23 Juli 2009 | 15:08 WIB
GORONTALO, KOMPAS.com — Gara-gara sekolahnya disegel oleh Ketua Yayasan, semua siswa di Madrasah Aliyah Miftahul Huda, Kabupaten Gorontalo Utara, terpaksa belajar di lokasi bekas pasar tradisional.

Sebanyak 64 siswa yang terdiri atas kelas I, II, dan III belajar hanya dengan fasilitas kursi dan papan tulis. Peralatan-peralatan itu dibawa sendiri oleh orangtua siswa.
Kepala Sekolah MA Miftahul Huda Mansur Yusuf mengungkapkan, penyegelan dilakukan karena Ketua Yayasan Irvan Mbuinga kesal dengan protes yang disampaikan oleh sejumlah guru dan siswa melalui media massa.

"Ada seorang oknum dari keluarga Ketua Yayasan yang memukul salah seorang siswa. Kami para guru memprotes hal itu dan itu membuatnya kesal hingga dewan guru disegel," ujarnya, Kamis (23/7).

Ketua Yayasan akhirnya memecat para guru dan tak mengizinkan siswa untuk belajar lagi di gedung sekolah tersebut sejak penyegelan yang terjadi tiga minggu lalu.
Tak hanya itu, kata dia, Ketua Yayasan juga melaporkan Kepala Sekolah dan Ketua OSIS kepada pihak kepolisian karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya.

"Ketua Yayasan marah karena kami juga mempertanyakan mengenai bantuan untuk siswa dari pemerintah pusat yang tidak jelas penggunaannya," kata Ketua OSIS Hais Pomanto.
Menurut dia, karena kesal dengan perlakuan Ketua Yayasan selama bersekolah di Miftahul Huda, para siswa justru jauh merasa nyaman belajar di bekas pasar tersebut.
"Dia kerap mengeluarkan kata-kata kasar kepada siswa dan arogan. Kami tak tahan selalu ditindas seperti itu," tutur Hais.

Sementara itu, Ketua Yayasan hingga kini belum berhasil ditemui, sedangkan instansi terkait belum merespons keluhan siswa, guru, dan orangtua siswa sekolah tersebut.

Sumber: Kompas.com

Klub Malam Di Samping Al-Aqsha

Alam Islami
23/7/2009 | 01 Sya'ban 1430 H | Hits: 569
Oleh: Tim dakwatuna.com
dakwatuna.com – Gaza, Menteri Wakaf Palestina Dr. Thalib Abu Shaer mengutuk eskalasi “serangan” Zionis atas kota Al-Quds dan bahaya yang menyerbu sekitar tempat-tempat suci Islam, terutama masjid Al-Aqsha.

Hal tersebut disampaikan Abu Shaer dalam siaran pers Rabu (22/7) yang salinannya diterima koresponen Infopalestina. Dia mengatakan, “Tindakan penjajah Zionis Israel yang menyetujui pendirian “Klub Malam Yahudi” di samping Masjid Al-Aqsha dan tindakan penanggung jawab klub yang meletakkan foto Dome of Rock (Kubah Shakhra) di samping para penari wanita pada kartu undangan yang mereka bagikan; adalah hal yang patut dikutuk dan harus dilawan dengan tegas.”

Dia menyatakan bahwa ada bahaya besar melingkupi Masjid Al-Aqsha. Yaitu dengan dimulainya pembangunam ratusan rumah-rumah ibadah Yahudi. Dan persetujuan pembangunan “Desa Wisata Yahudi ” di bawah Al-Aqsha ini semua merupakan bahaya besar yang mengancam Al-Aqsha.

Abu Sher menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk berdiri di samping Masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds, melawan aksi koloni permukiman yang dilakukan otoritas penjajah Zionis Israel.
Jangan sampai permasalahan internal negara-negara Islam di seluruh dunia, melupakan problematika utama umat Islam dunia, yaitu terkait dengan nasib Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, dan Palestina. (seto/ip)

Sumber: Dakwatuna.com

22 July, 2009

Waduh, Bahasa Inggris 600 Guru RSBI Ternyata "Memble"!

Rabu, 24 Juni 2009 | 17:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan Test of English for International Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia, terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.

Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kependidikan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Surya Dharma, MPA, Ph D, di Jakarta, Selasa (23/6). Surya mengatakan, penetapan sebagai sekolah berstandar internasional (SBI) ternyata sering mengabaikan tuntutan berbahasa Inggris aktif.
Akibatnya, Surya melanjutkan, kemampuan bahasa Inggris guru dan kepala sekolah di sekolah rintisan SBI rendah.

"Hasil tes itu menunjukkan standar bahasa Inggris guru dan kepala sekolah RSBI pada umumnya rendah, sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah kemampuan berbahasa," tutur Surya. LTF

Sumber: Kompas.com

Roy Suryo: Video Porno Anak Merebak

Orang tua hati-hati ya! Jangan kasih HP canggih, komputer dan internet kepada anak, tanpa mengajarkan mereka untuk menggunakannya secara baik dan bijaksana.
Wassalam,
Gene

********

Roy Suryo: Video Porno Anak Merebak
Rabu, 22 Juli 2009 | 03:56 WIB
SERANG, KOMPAS.com--Pemerhati Telematika Roy Suryo mengatakan, penyebaran video porno anak semakin merebak di Indonesia, hal ini menurutnya jelas sangat mengkhawatirkan perkembangan anak di tanah air. "Dalam satu minggu saja, empat video porno anak terbit yang baru, ini jelas sangat mengkhawatirkan, " kata Roy, usai menjadi saksi pada sidang kasus penari telanjang di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Banten, kepada ANTARA, Selasa. […]

Ia juga meminta agar masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak yang masih remaja, agar mengawasinya dengan ketat di era teknologi yang serba canggih ini. Menurut Roy, benda-benda berteknologi tinggi seperti telepon seluler dan komputer kini sudah tidak asing lagi bagi anak-anak usia dini.

Apalagi sudah banyak Sekolah Dasar (SD) yang memperkenalkan teknologi ini kepada murid-muridnya. Tak heran jika anak-anak sekarang rata-rata tidak canggung lagi saat berhadapan dengan gadget modern seperti ponsel, VCD, komputer, bahkan internet. "Sayangnya kemajuan teknologi ini tidak selalu membawa dampak positif bagi perkembangan anak, dan orangtuanya lah yang perlu mengawsinya, " terangnya. […]

Sumber: Kompas.com

Anak "Punk" Harus Ditindak Tegas

Yang mau ditertibkan anak punk. Kenapa bukan orang tuanya? Setiap kali saya ketemu anak yang cukup melawan norma sosial (seperti sangat senang dengan kehidupan punk, dsb), hampir selalu didapatkan orang tua yang kurang bagus dalam membina anak, atau punya hubungan tidak baik dengan anak. Anak itu selalu disalahkan, padahal sebenarnya orang tua yang salah. Kenapa tidak pernah ada orang yang bicara tentang program penertiban orang tua bermasalah?
Wassalam,
Gene

*********
[Di-edit]

Walikota: Anak "Punk" Harus Ditindak Tegas
Rabu, 22 Juli 2009 | 03:41 WIB
JAMBI, KOMPAS.com--Semakin bertambahnya jumlah anak jalanan (anjal) atau biasa disebut anak "punk" di Kota Jambi akan menjadi permasalahan baru, untuk itu perlu disikapi dengan tindakan tegas dari instansi terkait, kata Walikota Jambi, R. Bambang Priyanto.
Ditemui di Jambi, Selasa, Bambang mengatakan, dirinya akan segera memanggil Kepala Dinas sosial dan tenaga kerja Kota Jambi Dra. Hj. Masturo MM. Bambang mengaku kaget mendapat laporan adanya komunitas anak "punk" sedang mengadakan acara pentas seni Anak Punk se-Indonesia yang bertempat di Aula Unja Telanaipura pada Senin (20/7). […]

Komunitas ini ternyata tidak hanya terdiri dari orang-orang kurang mampu, namun sebagian ada yang mengaku dari latar belakang keluarga mampu. "Orangtua kami di Jakarta bekerja di salah satu perusahaan ternama, kami hanya cari sensasi saja bagaimana rasanya menjadi orang susah," ujar salah seorang komunitas anak "punk" yang ditanya. […]

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Jambi Dra. Hj. Masturo MM saat dihubungi juga mengaku kaget mendengar ada kegiatan anak "punk" di Kota Jambi. "Kami sebenarnya sudah jadwalkan penertiban anak ’punk’ di Kota Jambi, dan memang keberadaan mereka sudah cukup mengganggu," ujarnya.

Sumber: Kompas.com

19 July, 2009

Memperebutkan Mendiknas

Nanti Mendiknas sebaiknya orang yang memang mengerti pendidikan, biar tidak sama lagi dengan Mendiknas sekarang yang tidak tahu apa2, dan tidak bisa melakukan perubahan yang dibutuhkan. Time to create “A Reading Nation!”
Wassalam,
Gene

Memperebutkan Mendiknas

Oleh: Darmaningtyas
Aktivis Pendidikan, Tinggal di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com — Hiruk-pikuk kampanye calon presiden dan calon wakil presiden juga diwarnai tarik-menarik kepentingan partai politik peserta koalisi. Peserta koalisi pendukung capres-cawapres mulai pasang ”tarif” terkait dengan jabatan sebagai imbalan.

Jabatan atau imbalan itu, salah satunya, adalah memperebutkan jabatan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas). Perebutan kursi Mendiknas ini merupakan berita menarik karena sebelumnya jabatan yang paling diperebutkan adalah di kementerian bidang perekonomian, terutama keuangan, BUMN, dan pertambangan.

Baru kali ini jabatan Mendiknas diperebutkan secara terbuka. Atau, mungkin karena setelah reformasi menteri pendidikan dijabat golongan tertentu terus, maka dianggap given sehingga tidak diperebutkan secara terbuka. Baru setelah peta politik berubah, perebutan terjadi.

Mengapa diperebutkan?

Mengapa jabatan Mendiknas diperebutkan?

Pertama, tiap tahun Departemen Pendidikan Nasional mengelola sekitar 35 juta siswa (TK sampai SMTA). Bila ditambah jumlah mahasiswa, guru, dan dosen, sekitar 40 juta jiwa. Ini potensi massa amat besar bagi parpol yang ingin memenangi pertarungan di masa mendatang.

Sejarah membuktikan, Orde Baru dapat bertahan lama salah satunya karena mampu ”mencuci otak” pelajar dan mahasiswa sehingga tiap lulusan tidak terbiasa menghadapi perbedaan pendapat. Para pengurus parpol tahu potensi itu, maka perlu direbut.

Kedua, Depdiknas memiliki anggaran paling besar dibandingkan dengan departemen lain. Dana pendidikan bukan hanya dari APBN, tetapi juga dari APBD dan iuran masyarakat. Secara akumulatif, dana yang terhimpun di dunia pendidikan, TK-perguruan tinggi, bisa mencapai lebih dari Rp 200 triliun per tahun dan dapat digunakan untuk apa saja.

Ketiga, menguasai Depdiknas berarti menguasai murid, mahasiswa, guru, dosen, dana, kurikulum, prasarana dan sarana, serta kebijakan. Semua itu dapat dipakai untuk apa saja, termasuk indoktrinasi nilai-nilai yang sesuai dengan garis politik penguasa.

Kata Althusser, institusi pendidikan itu bagian dari aparatus ideologi, yang mengajarkan know-how, tetapi dalam bentuk memastikan kepatuhan terhadap ideologi yang sedang berkuasa. Dengan demikian, tidak terelakkan kepentingan penguasa akan tersampaikan melalui sekolah/kampus dengan segala kebijakannya. Jabatan Mendiknas itu amat strategis.

Namun, sungguh tragis sekaligus hancur bangsa ini bila jabatan mendiknas dipegang oleh parpol/golongan tertentu sebagai imbalan mendukung capres-cawapres. Sebab, kebijakan pendidikan yang dibuat tidak akan terbebas dari kepentingan partai/golongan. Padahal, pendidikan seharusnya berpihak pada semua golongan, termasuk mereka yang tidak beragama dan tidak ikut parpol.

Untuk itu, perlu ditegaskan, siapa pun presiden terpilih, Mendiknas jangan dijadikan bagian dari dagang sapi. Presiden perlu memiliki visi bahwa pendidikan adalah bagian dari proses integrasi sosial dan bangsa sehingga harus dijaga netralitasnya dengan tidak menyerahkan kepada parpol atau golongan tertentu. Terlalu besar risikonya bagi bangsa ini bila Mendiknas diserahkan kepada parpol.

Mendiknas seperti apa yang diperlukan

Pertama, Mendiknas yang mampu berpikir luas, tidak hanya melihat pendidikan dari aspek pendanaan, tetapi juga dari perspektif filsafat manusia, peradaban, budaya, seni, sosial, dan keutuhan bangsa. Seorang Mendiknas yang mampu membuat kebijakan yang memanusiakan manusia, menjunjung tinggi peradaban dan budaya bangsa. Mendiknas hendaknya tidak memenjarakan jiwa manusia dan mengarahkan kita hidup dalam satu dimensi (teknologi informatika) belaka dengan corak budaya tunggal.

Kedua, Mendiknas yang mampu memahami bahwa pendidikan bukan sekadar masalah manajerial saja—sampai harus disertifikasi dengan ISO—tetapi bagian dari proses kebudayaan guna menumbuhkan kepercayaan dan integritas diri sebagai individu, warga, bangsa, dan negara. Dengan demikian, pendidikan akan melahirkan manusia yang memiliki kepercayaan diri tinggi untuk hidup merdeka.

Ketiga, Mendiknas harus mampu mengembalikan sekolah dan perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi milik publik, bukan membiarkan kian elitis karena hanya dapat diakses kelompok berduit. Masyarakat miskin yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara terpaksa ke sekolah swasta yang biasanya harus ditanggung sendiri.

Di negara-negara normal, sekolah negeri/PTN dibuka bagi semua, sedangkan yang mahal ada di sekolah-sekolah swasta. Konsekuensi dari pengembalian sekolah negeri/PTN menjadi milik publik adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan yang liberalistik itu harus direvisi atau dicabut.

Keempat, Mendiknas harus mampu menjadikan pendidikan sebagai bagian dari proses integrasi sosial dan bangsa. Karena itu, berbagai kebijakan pendidikan yang mengarah pada eksklusivisme, termasuk melalui formalisasi agama di sekolah negeri hingga murid diketahui agamanya melalui seragam yang dipakai, pemisahan siswa laki-perempuan dalam kelas/kegiatan, dan menutup akses golongan minoritas ke sekolah negeri tertentu, tak boleh dibuat.

[Untuk poin yang keempat ini, saya tidak tahu maksud dan niat penulis. Mungkin dia agak liberal pikirannya. Selain dari poin ini, tulisan ini bagus. Kalau ada perempuan pakai jilbab di sekolah, nggak ada masalah selama ini, jadi tidak perlu menjadi persoalan. -Gene]

Kebijakan yang aneh-aneh itu hanya boleh dilakukan sekolah swasta, bukan sekolah negeri. Sekolah negeri harus terbuka bagi semua golongan tanpa membedakan agama, suku, etnis, dan ekonominya.

Kelima, Mendiknas harus bisa diajak berdialog, misalnya soal ujian nasional. Apakah ujian nasional akan dipertahankan sebagai standar kelulusan—meski penuh manipulasi dan kebohongan—atau sebagai pemetaan dan standardisasi mutu yang tidak berdampak pada kelulusan dan tidak harus dilakukan tiap tahun? Konsekuensinya, perlu revisi PP No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Bila Anda profesor doktor yang merasa mampu memenuhi minimal kelima persyaratan itu, silakan mengajukan diri sebagai calon Mendiknas. Namun, bila Anda seorang profesor doktor yang sepaham dengan aneka kebijakan pendidikan yang liberalistik, diskriminatif, dan eksklusif, jangan bermimpi menjadi Mendiknas karena hanya akan memerosokkan bangsa Indonesia ke jurang kehancuran, secara ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun peradaban.

Penolakan terhadap Mendiknas dari parpol juga didasarkan pada sikap pesimisme terhadap mereka yang tidak mungkin mampu menciptakan kebijakan pendidikan yang netral, terbebas dari kepentingan agenda politik internalnya. Untuk itu, dibutuhkan presiden yang sensitif terhadap aneka persoalan kebangsaan agar tidak salah dalam memilih Mendiknas.

Sumber: kompas.com

16 July, 2009

Seto Mulyadi: MOS Mata Rantai Dendam Turun-temurun

By Republika Newsroom
Kamis, 16 Juli 2009 pukul 15:39:00

SURABAYA--Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi meminta pemerintah segera menghapus materi MOS (Masa Orentasi Siswa) dari acara penerimaan siswa baru. Alasanya pelaksanaan MOS di Indonesia, seperti mata rantai dendam yang akan terus berlanjut secara-turun temurun.

"MOS itu seperti mata rantai, yang senior mennghukum yang junior,sedangkan si junior punya dendam, dan akan memperlakukan adik kelasnya seperti apa yang dialaminya dulu," kata Seto Mulyadi saat ditemui pada acara seminar pendidikan lingkungan Hidup di Gedung Juang 45 Surabaya, Kamis (16/7).

Dikatakannya, MOS di Indonesia tidak mengandung unsur edukatif yang kreatif, tetapi lebih mengarah kepada perploncoan siswa baru. Karena itu, untuk memutus rantai perploncoan itu, sebaiknya MOS dihapus, atau diganti dengan program yang benar-benar mendidik, dengan catatan harus diawasi dengan ketat."MOS harus di hapus sebelum dendam turun temurun ini terus berlangsung yang akan merugikan perkembangan anak," tegas Kak Seto

Menurut pria yang akrab di panggil Kak Seto ini, MOS bisa diganti dengan kegiatan lainya yang bersifat mendidik ahlak misalnya. Karena pendidikan ahlaq lebih mengena kepada anak-anak dari pada hanya sekedar diplonco tetapi sebaliknya justeru merusak mental anak."Karena merosotnya ahlak anak mereka mudah trepelset ke narkoba. Dan ini tidak bisa dihilangkan dengan MOS yang hanya bermodal kekerasan seperti MOS ini," tukasnya

Menanggapi kematian Roy Aditya Perkasa, peserta MOS SMUN 16 Surabaya, Kak Seto menuturkan, mestinya pihak sekolah harus mengawasi, baik materi maupun pelaksanaan MOS terhadap psikologis anak, jika memang sebelumnya anak telah menderita karena penyakit lainya."Seharusnya pihak sekolah mengawasi dengan teliti pelaksanaan MOS. Saya sangat prihatin, dan saya mengkritik keras kepada sekolah yang bersangkutan atas kejadian ini," imbuhnya. uki/kpo

Sumber: republika.co.id



Arief Rahman: Pelaksanaan MOS Kerap Menyimpang
By Republika Newsroom
Kamis, 16 Juli 2009 pukul 16:57:00
JAKARTA -- Pengamat pendidikan Prof Dr Arief Rahman mengatakan, sekolah harus bertanggungjawab jika ada korban dalam masa orientasi siswa (MOS). Arief menyebut, proses pengenalan sekolah seperti MOS sebenarnya baik, hanya saja dalam pelaksanaan di lapangan kerap menyimpang. ''Saat sebelum apel misalnya, harus ditanyakan dulu siapa yang belum makan, haid, atau sakit, sehingga mereka tidak diperlakukan sama dengan yang lain secara fisik,'' ujar Arief saat dihubungi Republika, Kamis (16/7).

Arief yang juga Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO mengatakan, pelaksanaan MOS seharusnya memperhatikan beberapa hal. Pertama, seringkali rencana, aturan main, dan tujuan, serta siapa yang bertanggungjawab dalam MOS tidak tertulis. ''Padahal semuanya harus ada petunjuk teknisnya,'' cetusnya.

Kedua, kata Arief, yang harus diperhatikan adalah pengawasan dan pengendalian, dalam hal ini adalah tanggungjawab kepala sekolah, sehingga ketika ada persoalan, orangtua murid bisa bertanya pada pihak yang tepat. ''Ini tidak boleh diserahkan kepada siswa senior begitu saja. Jadi kalau ada pelanggaran harus ada sanksi,'' jelasnya.eye/bur

Sumber: republika.co.id

13 July, 2009

YA ALLAH!!!!! Ikut Sunatan Massal, Kepala Penis Kamaruddin Terpotong

Senin, 13/07/2009 21:07 WIB
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Nasib apes menimpa Kamaruddin, bocah usia 9 tahun yang ikut dalam sunatan massal. Dalam khitanan itu rupanya dia mengalami kecelakaan fatal yakni alat bedah laser yang digunakan dokter telah memotong kepala kelaminnya.

Bocah itu kini terbaring lemas di ruangan Flamboyan, RS Awal Bros, Pekanbaru. Kamaruddin merupakan warga Kecamatan Belilas, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.

"Kamaruddin dirujuk ke tempat kita akhir pekan lalu. Waktu dirujuk kondisinya sangat parah karena air seninya yang keluar bercampur darah ini akibat luka di bagian ujung penisnya," kata Humas RS Awal Bros, Nasrul Edy kepada wartawan, Senin (13/07/2009) di Pekanbaru.

Menurut Edy, sebelum dibawa ke Pekanbaru, Kamaruddin ini sempat di rawat di
RSUD Inhu, di Rengat. Di rumah sakit tersebut, tim medis sempat melakukan
pengobatan berupa penjahitan bagian ujung kelaminnya yang putus. Hanya saja upaya penyambungan itu ternyata tidak maksimal. "Karena itu di tempat kita Kamaruddin menjalani operasi ulang penyambungan alat ujung kelaminnya yang terputus," kata Edy.

Edy menyebutkan, pihaknya telah melakukan operasi penyambungan tersebut. Mengingat pasien usianya belum dewasa dimungkinkan penyambungan alat
kelamit yang terputus itu bisa berhasil.

"Yang menjadi persoalan apakah nanti kelaminnya bisa berfungsi atau ereksi
kembali, itu yang belum bisa kita pastikan," kata Edy.

Sementara itu, orang tua Kamaruddin, Abdul Wahab kepada detikcom menceritakan, sunatan massal itu digelar oleh Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Riau dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional ke-16 tahun 2009. Sunatan massal itu dipusatkan, di Kantor Kecamatan Belilas Kabupaten Inhu, pada Senin lalu (7/07/2009).

"Waktu disunat, saya berada di sebelah anak saya. Dokternya yang menyunat
anak saya masih muda namanya Supri,” kata Abdul Wahab.

Masih cerita Abdul Wahab, ketika memotong kulit kelamin itu, ternyata Kamaruddin langsung menjerit sekuatnya. Kamaruddin menangis sejadi-jadinya.
Dokter yang melakukan sunatan dengan menggunakan alat pemotong leser itu
langsung terlihat panik.

“Astaghfirloh. Maafkan saya pak. Anunya ikut terpotong,” kata dokter Supri dengan nada gemetar seperti ditirukan Abdul Wahab.

Wahab yang saat itu juga turut panik melihat anaknya terus menangis serta
wajahnya yang pucat kembali bertanya pada dokter tersebut. "Apanya yang
terpotong Pak Dokter," tanya Wahab. Lantas dokter yang menyunat juga
terlihat pucat menjawab, "Kepala burungnya ikut terpotong pak," kata
dokter.

Mendapat jawaban seperti itu, Wahab lantas bingung dan tak mengerti harus
bertindak apa. "Saya panik tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya
berpikir bagaimana nasib anak saya," kata Wahab yang kesehariannya buruh
perkebunan kelapa sawit.

Karena dokter telah salah potong, situasi sunatan massal pun geger. Padahal
waktu itu ada 170 anak saat libur sekolah yang ikut sunatan. Gara-gara
satu orang telah menjadi korban keteledoran seorang dokter, akhirnya sunatan
massal itu pun dihentikan. Saat itu baru 70 anak yang sudah disunat dan 100
bocah lainnya dibatalkan.

"Saya hanya bisa berdoa, semoga anak saya bisa sembuh dan normal kembali,"
kata Wahab. (cha/anw)

Sumber: Detiknews.com

12 July, 2009

Mohon Bantuan Mencari Pekerjaan Di Perusahaan Minyak

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ada teman saya yang juga warga Australia (saya sengaja tidak sebutkan namanya di sini). Sekitar 2 tahun yang lalu, dia masuk Islam di Jakarta dan setelah itu menikah dengan seorang wanita dari Indonesia juga. Sejak tahun kemarin, dia kerja di Malaysia karena saat itu tidak ada pekerjaan yang cocok di Indonesia. Sekarang, dia berniat kembali dan tinggal di Indonesia bersama isteri dan anaknya.

Dia sudah punya pengalaman luas di beberapa Oil Company seperti Petronas, BP Indonesia, Premier Oil India, Unocal Indonesia, Brunei Shell Petroleum, Chevron UK, Shell UK Expro, dan sebaginya. Saat ini, dia masih tinggal dan kerja di Malaysia sampai bulan September 2009. Pengalamannya sebagai Drilling Superintendent, Senior Drilling Engineer, dan sebagainya.

Kalau anda punya teman-teman yang kerja di perusahaan minyak, tolong informasikan mereka dan minta mereka hubungi saya lewat email. Saya akan balas dengan mengirim CV dan covering letter dari dia. Mudah-mudahan ada lowongan dan kesempatan baru bagi dia dan keluarganya untuk tinggal di sini lagi.

Silahkan hubungi saya di genenetto {@} gmail.com.

Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene Netto


(Berapa kutipan dari CVnya)

Main points of skills and experience:

· Over 25 years diverse drilling, workover and completions experience,
· Able to work effectively in senior drilling engineer, drilling supervisor or
· drilling superintendent roles,
· Indonesian specific operational experience (2+ years), including Lost
· Circulation in Karstified Carbonates and remote location logistics,
· Familiarity with Indonesian BP MIGAS contracting and procurement
· regulations as well as such issues as explosives regulations,
· Current well design, casing design, well planning and program writing
· skills,
· Extensive rig site experience including as drilling supervisor,
· Decision making and communication skills developed over a
· progression of drilling roles of increasing responsibility,
· HSEQ management skills developed at various oil majors.


Key Words and Well Types:

· Platform development wells planning and execution, SIMOPS
· Deep Water exploration and development well planning and execution
· Well planning. Casing design. Drilling programs, Well Testing
· Directional, horizontal wells, Deep Water, Subsea development wells
· UK North Sea experience
· Massive mud losses in Limestones (Indonesia), Floating Mud Cap Drilling, MPD
· Workover operations, Slickline, Coiled Tubing
· Performance Improvement, Technical Limit
· Extended Reach Drilling (ERD) and shallow TVD ERD
· Drilling project planning
· Sidetracks, Whipstocks, Slot recovery
· Remote location logistics and drilling contingency equipment and material
· “Big Bore” high rate gas wells (380mmscfd through 9.5/8” Production Tubing)
· Conductor sharing – Splitter wells (2 wells in 1 conductor)
· HPHT
· Relief well planning and execution
· Overpressure, Tectonic Stress, Borehole Instability
· Drilling Rig Types
· Platform Drilling/Completions/Workovers, Floaters

Malaysia Berhenti Mengajar Matematika Dan Sains Dalam Bahasa Inggris. Indonesia Baru Mulai.

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Di bawah ini ada email yang masuk ke milis pendidikan dari Sekjen Klub Guru Indonesia. Dia jelaskan bahwa Malaysia akan berhenti mengajar Matematika dan Sains dalam bahasa Inggris dan menggantikannya dengan bahasa Melayu. Setelah beberapa tahun mengajar Matematika dan Sains dalam bahasa Inggris, ternyata hasilnya kurang baik. Jadi, diambil keputusan untuk kembali mengajar kedua mata pelajaran itu dalam bahasa Melayu, atau bahasa Ibu anak2 di sana.

Sebaliknya, Indonesia lewat program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) baru saja mulai mengajakarkan Matematika dan Sains dalam bahasa Inggris. Dan sekarang, program ini sedang dikembangkan dan disebarkan. Hasil dari negara lain membuktikan bahwa ini tidak baik untuk murid, tetapi Indonesia malah mulai dengan program yang sama.

Apakah orang tua di sini harus menunggu bertahun-tahun juga, dan melihat sendiri hasil yang buruk dari anak2 mereka, sebelum Diknas mau mengubah progam SBI dan mengajarkan anak Indonesia dalam bahasa Ibunya?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Dear all, berita Jawa Pos ini cukup menarik untuk dicermati:

Ganti Bahasa Inggris dengan Melayu, Untuk Matematika dan Sains di Malaysia

Saat sekolah berlabel SBI di Indonesia, justru getol ingin "menginternasional" dengan memilih penggunaan bahasa Inggris untuk pembelajaran di kelas, termasuk mapel sains dan matematika, di Malaysia, yang terjadi justru sebaliknya. Kini Menteri Pendidikan Malaysia memutuskan melarang penggunaan bahasa Inggris untuk pengajaran sains dan matematika, lalu beralih ke bahasa Melayu sebagai bahasa ibu.

Alasan yang mengemuka, antara lain:
(1) setelah pakai bahasa Inggris, hasil akademis pelajar Malaysia di kedua mata pelajaran itu cenderung menurun.
(2) meski tidak gamblang diakui, ini juga karena ada tekanan publik, di mana dari demonstrasi politikus dan ahli bahasa -khususnya mayoritas etnis Melayu- terungkap bahwa kebijakan pemerintah tentang penggunaan bahasa Inggris yang sudah berlaku enam tahun tersebut menghambat upaya memodernkan bahasa ibu mereka (Melayu).

Di Malaysia, keputusan menggunakan bahasa Inggris untuk sains dan matematika diawali era Mahathir setelah menyadari kemampuan berbahasa Inggris lulusan sekolah menengah rendah -kalah bersaing oleh lulusan dari Singapura. Sepertinya ini juga idem dengan alasan penggunaan bahasa Inggris di sekolah SBI kita di Indonesia.

Jika di Malaysia "kebijakan" tersebut membuat nilai sains dan matematika justru jeblok, apakah hal sama akan terjadi di Indonesia? Bukan rahasia, bahwa guru-guru sains dan matematika di Indonesia juga kebanyakan bahasa Inggrisnya nggak fasih-fasih amat, malah muridnya mungkin lebih jago. Belum lagi ada istilah-istilah sains atau matematika yang kemungkinan guru kesulitan mencarikan padanannya dalam bahasa Inggris. Walhasil, tingkat kesulitan siswa justru double. Sudah susah memahami konsep dan materi pelajaran, ditambah lagi kesulitan menangkap apa yang dimaksud guru karena bahasa Inggris yang pas-pasan tadi.

Apakah kita mau belajar dari (kesalahan) Malaysia, dengan kembali menggunakan bahasa ibu (bahasa Indonesia) dalam sains dan matematika? Atau kita tunggu dulu nilai siswa jeblok dulu, baru kita insyaf?

Para guru sains dan matematika di milis ini, bersuaralah...
Jujurlah pada kami, Anda lebih senang pakai bahasa pengantar apa?
Lakukan evaluasi bila perlu, bagaimana kemampuan dan daya serap siswa Anda di kelas!
Agar pembaca berita ini juga tahu komentar Anda, saya berharap Anda berkenan memberikan komentar di situs Klub Guru:

Salam hormat,
Mohammad Ihsan,
Sekjen Klub Guru Indonesia

********
[Komentar dari seorang pelatih guru yang berpengalaman]:

Saya setuju untuk mempertimbangkan lagi pemakaian bahasa Inggris sebagai pengantar di RSBI. Seharusnya juga status RSBI/SBI ini juga dipertimbangkan ulang. Mumpung belum terlalu kronis penyakitnya.

1. Karena gurunya juga tidak fasih berbahasa Inggris, bagaimana bisa mengajar kalau terbata-bata?
2. Siswa akan lebih mudah paham terhadap konsep yang dipelajarinya jika memakai bahasa yang dia pahami. Jika memakai bahasa asing maka kesulitannya berlipat ganda, harus berpikir mengenai konsep pelajarannya juga mengenai bahasa asing itu sendiri.

Biarkan saja sekolah internasional, sekolah nasional plus berkembang dengan bahasa Inggrisnya. Pemerintah (sekolah negeri) tidak perlu ikut-ikutan. Seharusnya yang perlu dijadikan benchmark itu metode mengajarnya, administrasinya, dan kurikulumnya bukan soal bahasanya!

Agung

********
[Komentar Gene]:

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Saya setuju sekali dengan semua komentar Agung. Menggunakan bahasa asing untuk belajar ilmu2 yang cukup berat adalah suatu tindakan yang sangat bodoh.

Seharusnya Diknas (kalau peduli pada pendidikan) membaca hasil riset dari manca negara, khususnya riset tentang program bilingual, di mana anak terpaksa belajar beberapa mata pelajaran dalam bahasa asing (atau hampir semua pelajaran, kalau pakai sistem “immersion”). Hasilnya sudah banyak, data sangat banyak yang bisa dipelajari. Seringkali, walaupun menggunakan sistem immersion, ada sekolah yang tidak memberikan pelajaran matematika dalam bahasa asing dan tetap dalam bahasa ibu karena dinilai akan terlalu berat untuk mempelajari 2 skil pada saat yang sama (bahasa asing dan matematika).

Kebanyakan murid yang belajar dalam bahasa asing mengalami berbagai macam kesulitan. Ada sebagian yang bisa berhasil. Tetapi cukup banyak perlu kelas2 khusus untuk memperkuat bahasanya yang kurang, dan tingkat drop-out bisa cukup tinggi, dengan berbagai macam alasan.

Dan itu yang terjadi di negara barat, di mana tingkat pendidikan gurunya jauh lebih baik dari sini, dan setiap sekolah punya guru yang ahli dalam pendidikan bahasa, dan juga punya guru yang sanggup mengajar dalam bahasa asing. Bagaimana kalau dilakukan di sini (di SBI), dengan kualitas guru yang cukup rendah, guru yang juga tidak lancar dalam bahasa asing yang digunakan, tanpa menghadirkan ahli bahasa, tanpa kelas khusus atau dukungan yang dibutuhkan dari sekolah untuk membantu anak2 yang mengalami kesulitan?

Bisa dijamin hasilnya akan sangat kacau. Dan walaupun Malaysia berstatus negara maju, mereka sudah mengakui bahwa ini memang menjadi suatu masalah, dan mereka sudah bertindak untuk melakukan perubahan.

Bagaimana dengan Indonesia? Jangan berharap! Masa ada Menteri Pendidikan dan petugas tinggi di Diknas yang mau mengaku bersalah, dan mengubah struktur dan cara mengajar dalam Sekolah Bertaraf Internasional?
Mereka pasti akan merasa malu dong, kalau terpaksa mengaku bersalah. Lebih baik membiarkan anak gagal dalam pelajaran matematika dan sains, biar nanti anak bisa disalahkan (bukan sistemnya). Dan kegagalan anak itu yang bakalan muncul nanti juga akan membuka peluang untuk menciptakan berbagai macam kesempatan emas bagi petugas Diknas untuk membentuk program2 pelatihan baru untuk guru, untuk anak, untuk kepsek, program bahasa, program matematika dan sains, program peningkatan kualitas pengajaran, dan sebagainya.

Semua program itu akan makan uang dari pemerintah (uang pajak dari orang tua, dan juga biaya masuk yang harus dibayar), dan tentu saja, akan ada peluang korupsi yang sangat baik bagi semua. Korupsi bisa dilakukan dengan cara menambahkan jumlah program yang diadakan (tambahan fiktif) sehingga anggaran juga harus naik, dengan potong biaya secara tidak benar sehingga program dibuat secara murah tetapi pemerintah bayar untuk program mahal, dan sebagainya. Dan program2 itu akan dibentuk setelah jelas ada nilai2 yang rendah dalam pelajaran matematika dan sains. Dan hal itu bakalan teerjadi bila kelas itu diajarkan oleh guru yang tidak lancar dalam bahasa asing, ada pelajaran yang tidak dipahami oleh murid, dan yang juga murid yang tidak lancar dalam bahasa asing sehingga sulit mengikuti tesnya.

Tetapi bisa dijamin semuanya akan berjalan terus. Kesempatan untuk korupsi dan usaha menjaga diri dari pengakuan yang memalukan akan selalu diutamakan di atas kebutuhan anak bangsa untuk mendapatkan sistem pendidikan yang berkualitas.

Kapan negara ini akan mendapatkan pemerintah yang benar-benar peduli pada pendidikan?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Pemerintah Hilangkan Hukuman Uang Pengganti Bagi Koruptor

Para koruptor jangan bersedih hati. Pemerintah masih sayang sama anda.
Walaupun munkgin anda akan dipidana dan juga mungkin dipenjarakan untuk 1-2 tahun, uang anda sebanyak puluhan sampai ratusan milyar rupiah, yang didapatkan dengan cara merampas harta negara, tidak akan perlu dibayar kembali.
Jadi, setelah keluar dari penjara, anda masih akan berstatus orang kaya, dan bisa berbisnis lagi. (Atau membiayai kampanye teman2 di partai politik, dan kampanye calon presiden!)

Selamat deh.

Wassalam,
Gene
********

Draf RUU Tipikor : Pemerintah Hilangkan Hukuman Uang Pengganti Bagi Koruptor

Sabtu, 11/07/2009 20:12 WIB
Rachmadin Ismail – detikNews
Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pemerintah telah meringankan hukuman bagi koruptor dalam draft RUU Tipikor yang sedang digodog. Aturan tentang kewajiban membayar uang pengganti dihilangkan.

"Ini langkah mundur, semangat membuat jera lewat aset recovery dari hasil korupsi hilang," kata Peneliti ICW Emerson F Yuntho saat berbincang lewat telepon, Sabtu (11/7/2009). Hal ini dianggap oleh Emerson sebagai upaya penggembosan terhadap pemberantasan korupsi. Pemerintah perlu segera mengubahnya. "Entah ini dilakukan secara sadar atau tidak," tegasnya.

Jika ini tetap diteruskan, pria pelontos ini khawatir koruptor malah diuntungkan. Duit yang berhasil dikorupsi bisa lebih besar dari denda yang dijatuhkan. "Misalnya ada orang korupsi Rp 10 miliar, hanya didenda Rp 250 juta, masih untung dia," tutupnya.

Ketentuan uang pengganti sebagai pidana tambahan sebelumnya diatur dalam Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 jo UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pada intinya pasal tersebut menyebutkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda yang diperoleh dari tindak pidana korupsi.

Dalam RUU Tipikor baru, ketentuan ini hilang. Tidak hanya itu, sedikitnya ada 20 persoalan lain yang terdapat dalam RUU antikorupsi tersebut. Di antaranya, pelaku korupsi dibawah Rp 25 juta tidak bisa ditindak selama mengaku bersalah dan mengembalikannya. (mad/irw)

Sumber: detiknews.com

Cara membersihkan kasur latex

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ada teman yang punya kasur latex yang kena air, dan setelah itu muncul bau yang cukup tajam dari dalam kasurnya. Saya cari info di internet yang mungkin berguna untuk orang yang membersihakan kasur. Ternyata cukup banyak (dalam bahasa Inggris). Mungkin ada yang punya kasur dari anak yang sering ngompol, atau mungkin kasur kena air bah setelah banjir, dan sebaginya.

Saya kira mungkin info ini bermanfaat untuk orang lain juga, jadi saya mau bagikan ke semua teman sekaligus. Semoga bermanfaat.

>>>

Aku search dan baca di beberapa situs. Semua komentar ini dari orang biasa yang mau bagikan nasehat. Jadi, insya Allah bermanfaat karena mereka sendiri yang pakai.

Dari semuanya, sepertinya yang bagus adalah saran untuk gunakan cuka putih (white vinegar) dicampur air dan baking soda.

Caranya, tuangkan 1 bagian cuka putih ke 3 bagian air. (50ml cuka putih, ke 150ml air), lalu semprotkan atau lap2 di atas kasur. Lalu digosok baking soda di atasnya lagi, sehingga berbusa kaya sabun. Disemir ke mana2, lalu taruh diluar, dan pasang kipas angin didepannya. Lebih baik bila bisa langsung kena matahari.

Setelah kering, di-vakum dengan vaccume cleaner, dan pakai untuk tidur. Mungkin untuk 1-2 hari ada sedikit bau cuka, tetapi katanya akan hilang dalam waktu 1-2 hari saja. Cuka ternyata adalah zat anti-bakteri dan anti-kuman.

Menurut saya, lebih baik diulangi setelah satu minggu, pada bagian bawah juga. Dan kalau bau busuk belum hilang juga, mungkin diulangi 2-3 kali dalam 1 bulan. Insya Allah berhasil.

Silahkan coba. Insya Allah bisa hilangkan bau kasur untuk selamanya.

Ada satu penjelasan lagi yang menarik: katanya kalau cuci handuk, seprei dan pakaian yang berbau dengan 1 gelas cuka juga pada saat di di rinse (dalam mesin cuci, atau cuci dengan tangan), maka akan keluar dengan bau enak dan menyegarkan, dan bau busuk/ bau lama akan hilang langsung. Cukanya langsung digabung dengan sabun cucinya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene

********

Vinegar and Water: Some people have suggested that vinegar and water spread over a stain will, at the least, make sure you don't have an obnoxious smell other than the smell of vinegar. Vinegar is acidic, so it dries quickly, while killing most bacteria and mold it comes into contact with.

Removing Smoke Smell and Other Odors From Memory Foam Mattress
Having odors such as those from cigarettes or fire can really be a disheartening experience, especially if you just bought the visco foam mattress from an acquaintance who was a heavy smoker. So now that you have the memory foam mattress that smells like a campfire, how do you get rid of the awful smoke scent?
Some suggestions:

- Simply sprinkle the memory foam mattress with powdered baking soda and let it sit for about a day. Then vacuum the baking soda powder off of the visco mattress, flip it then repeat the process.
- Mix 16 oz. of hydrogen peroxide with 3 tablespoons of baking soda in a spray bottle. Then spraying the areas where smoke odors, or stains even, exist. Also, the mixture could potentially bubble up a bit.
- Febreeze? In regards to using Febreeze, through our research, we have found that even though Febreeze seems to work at first, the odors tend to return.

Some other tips we have received are:
- Spraying a baking soda, vinegar and hydrogen peroxide solution on the affected memory foam mattress and letting it sit. In addition to the hydrogen peroxide and vinegar mixes, add bowls of vinegar in the room.
- Citrus fabric deodorizers with grapefruit seed extract.
- Dusting the mattress with carpet deodorizer, like the baking soda method, letting it sit for a day, then vacuuming the deodorizer off of the memory mattress.

In addition to the aforementioned suggestions, try setting the memory foam mattress out in the sun in order to dry out. We understand that this is quite an inconvenient thing to do, but effective. This way you can spray the mattress outdoors and let the sun dry it out. Then proceed to take the mattress indoors, spread the baking soda and leave it on top for a day.
Once deodorization has been achieved, we recommend the placement of dryer/fabric softener sheets beneath the bed sheets in order to keep the memory foam mattress smelling fresh.

http://www.memoryfoamnetwork.com/removingsmokesmell.html

With Three Simple Ingredients

I potty trained three children at once, so you can imagine the number of "accidents" that there were. I found it best to create a baking soda and water paste. Rub it into the area and apply distilled white vinegar over it. Blot this up with clean white towels, and repeat it no more than two times. Follow that with a good rinsing of water, blotting up the moisture. It will smell like vinegar for a short time, but the urine smell should not come back.

Vinegar Works Extremely Well

I found that vinegar works extremely well for banishing odors. I wash stale-smelling towels with vinegar and they smell super-fresh after laundering. Just pour two cups or so into the laundry rinse cycle. I wonder if steam cleaning with vinegar will work for your upholstery? It's worth a try and not very expensive.
Elaine in Ontario

The Cleaning Power of Hydrogen Peroxide

You might want to try hydrogen peroxide. I used it on my carpet for odor removal (my cat kept missing his litter box) and it removed the smell. It didn't remove any color, but you may want to test a small spot first to make sure it doesn't remove color. Pour it on and let it dry. If you have a home carpet cleaner, you can pour it on, let it sit for awhile, and then pull up with the cleaner.

The Wisdom of Old Remedies

My mother is a nurse and knows many of the old remedies for cleaning up accidents of all kinds. When I had my children and one of them wet the bed and it went through to the mattress, she told me to sprinkle corn starch on the area and spray it with water to just dampen it. It is unbelievable how well this draws out the urine and there is no lingering smell.

http://www.stretcher.com/stories/05/05sep19a.cfm

RE: Body Odor Smell on a Mattress

I found out that a spray bottle of vinegar seems to do the trick. Allow drying time before you do this. Just spray it on and then when damp apply baking soda. Take a scrub brush and brush it into the mattress. When almost completely dry, take a vacuum with a beater bar and sweep off the excess. Again, open some windows, you will smell the vinegar. Once it's dry, you won't smell the odor or the vinegar. Then get a mattress protector at walmart--$7-15 and just regularly wash the sheets. I found out with bed wetters this was the simplest and inexpensive way to clean the odors out. When you wash the sheets, wash them in a soap with enzymes and about 2 cups of white vinegar--they will be fresher than ever! Good Luck!!

http://www.thriftyfun.com/tf52269500.tip.html

Foto-foto Muslim Uighur yang berprotes di Cina

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Lihat foto-foto di sini: The Big Picture


Ini foto2 Muslim Uighur di Ibu Kota Urumqi, Propinsi Xinjiang, Cina.
Katanya perkara ini diawali dari perkelahian besar atara etnis Uighur yang Muslim dan etnis Han (pendatang) sekitar 1 minggu yang lalu di sebuah pabrik mainan. Setelah perkelahian itu berakhir, 2 orang Uighur sudah wafat. Pada hari Minggu 5 Juli, 2009, ribuan orang Uighur melakukan aksi protes di pusat kota, dan menuntut penyelidikan terhadap perkelahian tersebut, yang berakhir dengan kematian dua orang Uighur.

Belum jelas kenapa, tetapi protes pada hari Minggu itu menjadi sebuah keributan besar. Hasilnya, lebih dari 1000 orang luka-luka, 156 wafat, dan ratusan lain ditangkap polisi.
Dari semua orang yang wafat, ternyata (kata polisi Cina) 137 orang adalah etnis Han, dan hanya 46 adalah orang Uighur.

Sejak itu, ada beberapa perkelahian dan demo yang cukup anarkis, dan hasilnya bisa dilihat di dalam foto2 ini. Hati2, sebagian dari foto itu menunjukkan mayat2 dan darah. Sekarang, ribuan tentara dan polisi sudah dikirim ke wilayah tersebut.

Pada hari Jumat kemarin, semua masjid ditutup dan warga Muslim dilarang shalat jumat (supaya tidak bisa berkumpul). Sebagai hasil, warga Muslim menjadi lebih marah lagi, dan aksi2 diteruskan sampai sekarang.

(Tadi saya baca di Detik.com ada juga penyerangan kecil di Papua pada hari dan satu warga Australia dibunuh. Bedanya dengan kondisi di Cina, ternyata wartawan asing boleh meliput kondisi ini di Cina, sedangkan di Papua wartawan asing tidak boleh masuk sama sekali. Hmmm…)

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

10 July, 2009

Rahasia di Balik Polling SMS TV One dan Metro TV

Ini kiriman dari teman. Menarik juga membaca bagaimana caranya satu partai bisa mengatur opini rakyat lewat polling sms yang diatur/direkayasa.
Pemilu sudah berlalu, tetapi masih menarik untuk memahami semua strategi yang digunakan, karena di masa depan, pasti akan digunakan lagi.

Silahkan baca.
Wassalam,
Gene


Rahasia di Balik Polling SMS TV One dan Metro TV

4 Juli 2009 oleh Dwiki Setiyawan

Keluarga Fami Fachrudin
Di milis Kahmi Pro Network, rekan saya Fami Fachrudin yang mantan caleg DPR-RI dari Partai Gerindra, menulis catatan ringan mengenai kegiatan polling short message servive (sms) saat berlangsung acara Debat Capres dan Cawapres beberapa waktu lalu.
Dari penuturannya, barulah saya tahu, “Oh begini tho ‘pertempuran’ yang terjadi dibalik kegiatan polling sms untuk saling dongkrak-mendongkrak perolehan hasil akhir yang selama ini tidak diketahui publik.”

Rekan Fami Fachrudin ini pendapatnya saya kutip lengkap untuk tulisan ini, karena dia punya kapasitas untuk bicara soal polling sms dimaksud. Saat ini ia Presiden Direktur PT ASMINDO. Sebuah perusahaan berkantor di Jakarta yang bergerak di bidang content provider, telekomunikasi dan teknologi informasi. Pembaca yang ingin tahu banyak soal sosok satu ini, silakan klik situsnya di http://www.masfami.com.

Di milis tersebut, Fami yang asli Bumiayu Jawa Tengah itu menuturkan bahwa ia menggunakan SMSCaster untuk ‘membom’ empat digit nomor tujuan pengiriman sms. Program SMSCaster ini, katanya pula bisa dicari di internet lewat Mesin Pencari Google.

Berikut catatan Fami Fachrudin mengenai sepak terjang dibalik kegiatan Polling SMS Debat Capres dan Cawapres selengkapnya:

********

Karena debat capres-cawapres sudah usai, mungkin perlu sedikit diungkap secara singkat bagaimana kegiatan polling di TV One dan Metro TV.

Saya sedih dan geli, ketika para pakar dan juru bicara Tim Kampanye Nasional dengan “serius” membahas hasil polling tersebut, termasuk our newly crowned as professor yang pada debat cawapres ke-1 jadi komentator di Metro TV. Padahal, bersama Ami Geis, Dian, dan Tatat di OhLaLa (belakangan datang Medrial, Hamid, dan IJP) saya kirim ribuan sms dari laptop saya untuk menyodok suara dukungan sms utk Prabowo hingga 32%. Saya geli saat pengamat kita membahas hasil polling tersebut dengan segala argumennya.

***

Saat debat capres pertama usai, paginya Mega-Prabowo Media Center membahas soal perolehan suara Mega pada polling sms kedua TV tersebut yang sangat rendah. Mereka mengeluh karena kesulitan mengirimkan sms dukungan ke 3030 (TV One) maupun 6876 (Metro TV).
Sebagai orang yang menggeluti bisnis content provider, saya mengerti betul bagaimana teknis yang ada di belakang mesin 3030 dan 6876 bekerja. Lalu saya sampaikan kepada kawan-kawan (di Tim Sukses Mega-Prabowo), sediakan saya pulsa senilai 10 juta rupiah, saya akan bekerja menaikkan angkanya.

Singkat kata, seusai debat cawapres 1, suara Prabowo di Metro TV mencapai 32, Boediono 45, dan Wiranto 20. Itu berkat 2 buah modem dan pulsa senilai Rp 10 juta.

Mungkin merasa kecolongan (Boediono di bawah 50%), pada debat capres ke-2, atau seri debat ke-3 dari serial debat itu, pengiriman memakai modem dipersulit. Puji Tuhan, ada orang Metro TV yang teledor kirim sms ke nomor yang dipakai untuk “menggempur” berbunyi:
“Tolong jangan jadi spammers –Metro TV“.

I got you! Rupanya aliran sms yang masuk ke mesin 6876 ‘diplototin’ sama mereka sehingga nomor yang berkali-kali masuk bisa ketahuan. Sms itu adalah bukti bahwa aliran sms yang masuk “dikontrol” oleh mereka. Pikiran kotor saya berpendapat, mereka mau mengontrol agar suara SBY-Boediono tetap di atas 50%.

Ini jelas tidak fair. Pertama, sms yang saya kirim isinya sesuai dengan petunjuk. Kedua, jumlah sms yg saya kirim tidak melanggar aturan karena presenter bilang: kirim sebanyak-banyaknya !
Malam itu hasilnya mengecewakan. Paginya Media Center mengadakan jumpa pers untuk sedikit menyentil praktek tersebut.

Pada seri ke-4 atau debat cawapres ke-2, saya sediakan 5 modem dan pulsa senilai 3p 20 juta. Hasilnya, suara Prabowo di TV One merangsek hingga 36% (Boediono 48). Hanya di Metro TV yang saya dapati masih “dipermainkan”. Sejak pukul 18.00 hingga 21.00 wib, seluruh sms berisi “Cawapres 1″ yg dikirim ke 6876 mental dan dapat jawaban “layanan tidak tersedia”. Anehnya, jam 21.00 Metro TV tetap mengumumkan hasil pollingnya.

Seri debat terakhir saya pulang kampung jadi tidak ikutan polling. Hasilnya Mega mendapat 14% di TV One dan 9% di Metro TV.

Tahukah Saudara bagaimana SBY-Boediono menangani polling ini? Mereka membayar sebuah perusahaan content provider (namanya saya rahasiakan) dan menyiapkan seluruhnya 50 modem.

[Selesai]

Paling 'Bergizi', Ical dan Paloh Berpeluang Kuat Gusur JK

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Golkar, Golkar!! Sungguh unik politikus di Indonesia. Kalau ada seorang politikus yang bicara seperti ini tentang kepemimpinan partainya di negara barat, berita ini akan menjadi heboh sekali. Tetapi di sini, tidak ada yang merasa kaget atau heran karena sudah begitu terbiasa dengan korupsi. Semoga akan ada hari di masa depan di mana semua orang Indonesia tidak mengenal korupsi lagi. Amin.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********

Paling 'Bergizi', Ical dan Paloh Berpeluang Kuat Gusur JK

Jumat, 10/07/2009 09:33 WIB
Shohib Masykur – detikPemilu
Jakarta - Wacana percepatan Munas Partai Golkar makin menguat. Beberapa petinggi partai berhasrat menggantikan posisi Jusuf Kalla (JK) secepat mungkin. Aburizal Bakrie (Ical) dan Surya Paloh merupakan dua kandidat terkuat karena memiliki gizi alias kekuatan finansial paling mumpuni.

"Dalam era sekarang ini kelemahan Golkar adalah pimpinan-pimpinan daerahnya melihat bukan kemampuan visi misinya, tapi kemampuan gizinya. Gizi itu kekuatan finansial. Memang yang sangat menonjol Aburizal dan Surya Paloh," kata Ketua Tim Kampanye JK-Wiranto, Fahmi Idris, saat dihubungi detikcom, Jumat (10/7/2009).

Menurut Fahmi, para tokoh yang memiliki kekuatan di Golkar menghendaki Munas dipercepat. Bahkan mantan Ketum Golkar Akbar Tandjung menghendaki Munas yang sedianya baru digelar Desember itu dilangsungkan bulan Juli ini.

Tujuan utama dari percepatan Munas itu adalah untuk segera mengganti ketua umum setelah Jusuf Kalla (JK) kalah telak dari SBY di pilpres. Beberapa petinggi Golkar yang menurut Fahmi sangat berminat menduduki posisi itu adalah Aburizal Bakrie (Ical), Surya Paloh, Akbar Tandjung, dan Agung Laksono.

Namun dia menilai potensi paling kuat dimiliki Ical dan Surya Paloh. Sebab kedua tokoh inilah yang memiliki kekuatan finansial paling memadai. Meski Akbar dan Agung Laksono juga berminat, namun Fahmi menilai kedua tokoh ini tidak memiliki kekuatan finansial yang memadai.

Fahmi sendiri mengaku tidak berminat berebut posisi itu. "Aku ora gelem. Aku ra duwe duit untuk menyogok pengurus daerah (Aku nggak mau. Aku nggak punya uang untuk menyogok pengurus daerah)," aku Fahmi seraya tertawa.

Begitu ketua baru terpilih, Fahmi yakin ketua baru tersebut, siapa pun dia, akan segera menghadap SBY. "Apalagi kalau Pak Ical, begitu diketok langsung menghadap Pak SBY. Misalnya jam 10 pagi diketok, jam 11.00 kalau (Munasnya) di Jakarta dia langsung menghadap Pak SBY. Kalau di Bali, karena dia punya pesawat khusus, ya jam 11.30 WIB. Kalau SBY nggak ada ditunggu di rumahnya," kata Fahmi. ( sho / nrl )

Sumber: pemilu.detiknews.com

09 July, 2009

SBY Lampaui Rekor Obama

Kamis, 09/07/2009 18:48 WIB
Amanda Ferdina – detikPemilu
Jakarta - Kemenangan pasangan SBY-Boediono yang menurut berbagai lembaga survei mencpai 60 persen dianggap telah melampaui rekor presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Sebelumnya, Obama adalah pemecah rekor dunia yang mendapatkan 52 persen atau setara dengan 69 juta pemilih.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye SBY-Boediono, Bara Hasibuan, dalam media briefing di restoran Amadeus, Setabudi Building, Jl Setia Budi, Kamis (9/7/2009). Menurut Bara, dari 231 juta warga AS yang memiliki hak pilih, 132 juga di antaranya menggunakan hak suaranya. Dari 132 juta itu, 52 persen atau 69 juta memilih Obama.

Sementara SBY menang dengan 60 persen suara dari jumlah pemilih di Indonesia yang mencapai 176 juta. Dengan asumsi tingkat partisipasi 70 persen, artinya jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya adalah 119 juta. "Jadi kalau SBY 60 persen, berarti setara dengan 71 juta suara. Kalau itu betul, SBY akan pecahkan rekor yang mengalahkan Obama," kata Bara.

Selain itu Bara juga membedakan posisi tanding SBY sebagai incumbent dan Obama yang merupakan calon baru. Kondisi perpolitikan AS di mana rakyat ketika itu sudah merasa tak suka dengan presiden sebelumnya, George W Bush, serta keadaan ekonomi yang tak menentu dianggapnya menguntungkan Obama.

"Kombinasi itu menguntunkan Obama, maka dari jauh hari bisa diprediksikan Obama akan menang. Beda dengan seorang incumbent. SBY memang punya keuntungan, tapi posisi itu juga tidak mudah karena itu juga suatu ujian. SBY diuji oleh rakyat apakah dia sudah bisa menyejahterakan rakyat, bukan hanya apa yang akan dilakukan ke depan. Jadi SBY juga sukses sebagai incumbent," jelas Bara.

Akan tetapi Bara juga menegaskan pernyataannya bukan berarti mendahului hasil dari KPU. "Lagi-lagi ini bukan kita mau mendahului hasil dari KPU. Tapi kalau kita lihat dari 4 lembaga survei yang konsisten dan juga dari pengalaman lalu, maka bisa kita lihat lebih kurang akan sama dengan KPU," tandas Bara. ( amd / sho )

Sumber: pemilu.detiknews.com

08 July, 2009

Laporan JPPR: Dari Intervensi Bupati Hingga Tinta Pulpen Untuk Celup Jari

Rabu, 08/07/2009 22:58 WIB
Elvan Dany Sutrisno - detikPemilu
Jakarta - Jaringan Pendidikan Dan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), menemui banyak hal aneh sepanjang pencontrengan hari ini. Dari mulai permintaan Bupati agar memilih jagoannya, hingga penggunaan tinta pulpen untuk celup jari.

"Di TPS 05 Lawoway, Watangpulu, Sulawesi Selatan, ada instruksi Bupati ke PPK untuk memilih salah satu calon," ujar Korordinator Nasional JPPR, Daniel Zuchron, dalam konferensi pers di Kantor JPPR, Jl Taman Amir Hamzah No. 5, Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2009).

Selain intervensi pemerintah, JPPR juga menemukan kejadian menggelikan lainnya. Tinta pemilu yang digunakan sebagai tanda sudah memilih ada yang diganti tinta pulpen yang mudah luntur. "Di TPS 5 Rasojaya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, tinta tidak ada, diganti tinta pulpen," ujar Daniel.

Keputusan MK yang memberikan keleluasaan mendaftar hanya menggunakan KTP dan KK tidak berhasil. Masih banyak pemilih ber-KTP yang enggan mendaftar. "Di TPS 78, Tapos, Tenjolaya, Bogor, tidak ada yang mendaftar menggunakan KTP," ujar Daniel.

Ironisnya, keputusan MK juga membuat sejumlah pemilih gigit jari tidak mendapat surat suara untuk dicontreng. "TPS 3 Jetis, Dagangan, Madiun, kertas suara kurang 59," keluh Daniel

Persoalan DPT ternyata belum juga usai dan menyisakan banyak persoalan. Di Ngawi, Jawa Timur, DPT pilpres menggunakan DPT pileg yang terus menuai keluhan masyarakat. "Ngawi DPT pilpres sama dengan DPT pileg," ujar Daniel.

Sosialisasi KPU kepada petugas Panitia Pemilih Suara (PPS) juga dinilai Daniel tidak optimal. Alhasil, sejumlah KPPS salah dalam penentuan sah atau tidak surat suara sah. ( van / rdf )

Sumber: pemilu.detiknews.com

Nilai Pilpres Bermasalah :Mega-Prabowo Enggan Beri Selamat SBY

Rabu, 08/07/2009 21:09 WIB
Didi Syafirdi – detikPemilu
Jakarta - Pasangan Mega-Prabowo enggan mengucapkan selamat atas kemenangan SBY-Boediono. Kubu Mega-Prabowo menilai pelaksanaan pemilu masih buruk sehingga pemenangnya tidak pantas diberi selamat.

"Kita tidak mempersoalkan menang atau kalah. Tapi prosesnya harus benar agar hasilnya legitimate," ujar Dewan Pembina Tim Kampanye Mega-Prabowo, Taufiq Kiemas di Kediamannya, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2009).

Taufiq, meminta pemerintah dan KPU membuktikan pemilu 2009 sudah sesuai dengan aturan dan lebih baik dari Pemilu 2004. Taufiq juga mempertanyakan kisruh DPT yang tidak kunjung bisa diselesaikan KPU.

"Buktikan saja dari awal pendaftaran hingga akhir proses pemilu apakah sudah oke. Kalau sudah berjalan baik, kita akan ucapkan selamat," tegas pria asal Palembang ini. ( rdf / anw )

Sumber: pemilu.detiknews.com

06 July, 2009

Keputusan MK: KTP Sah Buat Nyontreng

KPU Siap Laksanakan Putusan MK Soal KTP
Senin, 06/07/2009 20:35 WIB
Shohib Masykur – detikPemilu
Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan siap melaksanakan putusan MK menyangkut penggunaan KTP dan Paspor dalam pilpres. KPU masih akan merinci teknis operasional dari putusan MK tersebut.

"Yang jelas, ada kewajiban dari KPU untuk menindaklanjuti dan melaksanakan
putusan MK. Bagaimana teknisnya, sebenarnya MK juga sudah merinci. Tapi secara teknis operasional itu dirinci lagi oleh KPU," kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary dalam konferensi pers di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/7/2009).

Dengan demikian, imbuh Hafiz, warga yang telah memenuhi syarat tapi tidak
terdaftar akan bisa menggunakan hak pilihnya asal punya KTP untuk dalam negeri dan paspor untuk warga negara di luar negeri.

"Tapi tentu (KTP/paspor) yang masih berlaku. Kalau yang sudah mati ya innalillah," kata Hafiz.

Hafiz menambahkan, pemilik KTP hanya bisa menggunakan hak suaranya di tempat KTP tersebut diterbitkan. "Nggak bisa orang punya KTP di Pati, Jawa Tengah, misalnya tiba-tiba memilih di Ciputat atau Jakarta. Dan MK mengatakan waktunya 1 jam sebelum berakhirnya pemungutan suara," kata Hafiz.

Mengenai penyediaan logistik, Hafiz mengaku KPU masih akan membahasnya. Malam ini juga KPU akan menggelar rapat pleno untuk membahas masalah tersebut. Usai rapat pleno KPU akan kembali menggelar konferensi pers. ( sho / mok )

Sumber: pemilu.detiknews.com


KTP Sah Buat Nyontreng
KPU Tidak Tambah Surat Suara, Pemilih Terdaftar Didahulukan
Senin, 06/07/2009 20:24 WIB
Mega Putra Ratya – detikPemilu
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan penggunaan KTP dan paspor sebagai identitas untuk mencontreng dalam pilpres 8 Juli mendatang. Meski begitu, KPU tidak akan menambahkan logistik berupa surat suara.

"KPU tak bisa menambah jumlah surat suara," ujar anggota KPU Andi Nurpati di
Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (6/7/2009).

Andi mengatakan KPU akan melakukan distribusi pemilih ke tempat-tempat pemungutan suara (TPS) dalam lingkup RT/RW.

"Mudah-mudahan, jumlahnya tidak banyak. Karena surat suara nantinya bisa sesuai dengan yang terdaftar di DPT," kata Andi.

Bagi pemilih yang menggunakan KTP, menurut Andi, nantinya akan melakukan pemilihan setelah para pemilih yang terdaftar dalam DPT atau satu jam sebelum TPS ditutup.

"Bagi yang menggunakan KTP, diberi waktu satu jam sebelum pencontrengan ditutup. Itu artinya MK memberi kesempatan terlebih dahulu pada pemilih yang benar-benar terdaftar dalam DPT," tambah dia.

KPU, kata Andi, akan menindaklanjuti putusan MK dan akan membahas masalah secara teknis di lapangan dan bagaimana mensosialisasikan putusan tersebut.

"Termasuk berkoordinasi dengan pengawas pemilu berkaitan dengan pengawasan di
daerah masing-masing," tambah dia. ( mpr / nrl )

Sumber: pemilu.detiknews.com

Sungguh Luar Biasa Sombongnya Partai Demokrat

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Saya kaget setengah mati membaca komentar ini di Detik.com.

  • Partai Demokrat (PD) berpendapat isu DPT hanyalah persoalan di tingkat elite. "Masyarakat kebanyakan menerima, hanya elite saja yang ribut. Bagi mereka (masyarakat) tidak memilih tidak apa-apa. Dengan adanya kejadian begini seolah-olah rusaklah dunia ini," ujar Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie saat berbincang melalui telepon dengan detikcom, Senin (6/7/2009). "Mereka (masyarakat) lebih baik berkebun kok, daripada mengecek nama mereka ke kelurahan atau datang ke TPS," tambah Marzuki.

Jadi, meurut Partai Demokrat, yang menginginkan DPT yang akurat dan sah hanya elit partai, yang mungkin berjumlah sekian ratus orang saja. Sedangkan 170 JUTA warga Indonesia yang dewasa tidak peduli kalau dikasih hak pilih atau tidak???
Apakah benar begitu?
Menurut Partai Demokrat, masyarakat tidak begitu peduli pada hak memilihnya dan lebih baik berkebun daripada peduli pada politik dan hak-haknya sebagai warga negara.

Biar semuanya lebih mudah lagi, bagaimana kalau kita tidak-adakan Pilpres sama sekali? SBY bisa diangkat sebagai Presiden seumur hidup dan Pilpres ditidakadakan karena warga negara memang tidak peduli padanya. Apakah begitu maunya Partai Demokrat?
Astagfirullah al adzim.

Sungguh luar biasa kesombongan pengurus Partai Demokrat yang bisa begitu tidak peduli pada keadilan dan hak warga negara untuk menentukan masa depannya sendiri. Setiap kali saya bicara dengan orang lain tentang pemilu, baik dia karyawan biasa, ibu rumah tangga, kuli bangunan, office boy, sopir taksi, teman pribadi dan sebagainya, menjadi sangat jelas bahwa mereka semua sangat peduli pada hak memilihnya dan sangat ingin berperan dalam memilih presiden yang terbaik bagi masa depan bangsa ini.

Tetapi menurut Partai Demokrat, masyarakat tidak peduli. Jadi kalau DPT memang sangat bermasalah, tidak perlu dipikirkan. Mungkin Partai Demokrat berharap Pilpres bisa dihilangkan saja dan SBY bisa menjadi presiden seumur hidup karena masyarakat tidak bisa berfikir sendiri, dan hanya bisa berkebun! Semoga masih ada partai politik di bangsa ini yang sangat peduli pada keadilan dan tidak akan terima sikap Partai Demokrat ini yang merasa paling berhak mengatur semua urusan negara secara sepihak.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene
********

PD: Yang Ribut DPT Hanya Elite
Senin, 06/07/2009 08:34 WIB
Wacana Penundaan Pemilu

Hery Winarno – detikPemilu
Jakarta - Daftar pemilih tetap (DPT) menjadi isu panas di masa tenang ini. Partai Demokrat (PD) berpendapat isu DPT hanyalah persoalan di tingkat elite.

"Masyarakat kebanyakan menerima, hanya elite saja yang ribut. Bagi mereka (masyarakat) tidak memilih tidak apa-apa. Dengan adanya kejadian begini seolah-olah rusaklah dunia ini," ujar Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie saat berbincang melalui telepon dengan detikcom, Senin (6/7/2009).

Menurutnya, persoalan DPT disebabkan kesadaran politik masyarakat kita yang masih rendah. Ini tercermin dalam pemilu kali ini yang menggunakan stelsel aktif.

"Mereka (masyarakat) lebih baik berkebun kok, daripada mengecek nama mereka ke kelurahan atau datang ke TPS," tambah Marzuki.

Marzuki melihat, isu DPT dengan mengatakan SBY dan Boediono curang sangatlah tendensius dan mengarahkan masyarakat.

"Siapa yang curang. KPU itu yang ngangkat DPR. Dan tidak ada orang-orang kita di KPU," argumen Marzuki. ( her / nrl )

Sumber: pemilu.detiknews.com

DPT Masih Bermasalah?

Assalamu'alaikum wr.wb.,

DPT masih bermasalah? Puluhan juta orang masih belum terdaftar? Tiga hari sebelum Pilpres? Masya Allah. Seharusnya semua anggota KPU ditangkap dan disidangkan oleh karena mereka sangat lalai dalam menjalankan tugasnya. Tadi saya lihat di tivi, ketua KPU menyangkal ada masalah dengan DPT. Dia tinggal di dunia impian mana? Dari kenalan saya saja ada puluhan orang yang tidak terdaftar. Dan itu di dalam sebuah kota besar dia mana semua orang tinggal di alamat yang jelas dan punya pekerjaan yang jelas. Masa bisa punya alamat rumah yang jelas, nomor telfon yang jelas, KTP yang jelas, NPWP yang jelas, tetapi tidak terdaftar di DPT Pilpres?
Siapa yang mau bertanggung jawab?

Dan minggu kemarin saya baca pernyataan dari ketua KPU yang menolak hak warga untuk daftar di TPS dengan hanya menggunakan KTP saja. Katanya tidak bisa begitu karena banyak orang punya lebih dari 1 KTP. Oke, mungkin saja benar. Tetapi setelah memilih, bukannya jari mereka dikasih tinta yang tidak bisa dihapus???

Jadi, kalaupun ada seseorang yang punya 20 KTP, setelah memakai KTP yang pertama, jarinya akan dikasih tinta yang tidak bisa dihapus. Berarti dia tidak bisa memilih lagi.
Atau apakah tinta yang tidak bisa dihapus itu sebenarnya bisa dihapus? Kalau iya, berarti itu kelalaian KPU yang kedua!!!
Mereka tidak mengatur DPT dengan benar, dan mereka tidak sanggup menyediakan tinta yang dibutuhkan, sesuai dengan UU yang ada. Apalagi kesalahan KPU, yang selalu terkesan tenang2 saja??!!

Makin lama, makin terasa “suasana Pilpres Iran” yang mewujudkan hasil yang tidak masuk akal dan tidak dibenarkan oleh banyak pihak. Bagaimana masa depan bangsa ini kalau KPU tidak kredibel, dan juga terkesan berpihak pada satu calon? Siapa yang mau bertanggung jawab?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

JK-Mega Warning KPU 1X24 Jam Selesaikan Daftar Ganda di DPT

Minggu, 05/07/2009 23:03 WIB
Hery Winarno - detikPemilu
Jakarta - Pasangan JK-Wiranto dan Mega-Prabowo mewarning KPU untuk segera memperbaiki DPT. Utamanya daftar ganda dalam DPT. Persoalan ini harus segera dibereskan karena sudah masuk ranah pidana.

"Berdasarkan bukti-bukti yang ada, DPT bisa memakai daftar dobel. Permintaan kami sederhana, dicoret yang dobel itu. Semua computerized kan," kata JK dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyan, Jl Menteng Raya, Jakarta, Minggu (5/7/2009).

Untuk itu segera kedua pasangan akan menemui KPU. "Besok (Senin) kami meminta bertemu KPU agar bisa menjelaskan," tambah JK. Menurut JK, hal ini bukan untuk kepentingan mereka berdua semata, tapi menyampaikan hak-hak rakyat.

"Yang kami bela, sekali lagi bukan hanya nomor 1 atau 3, bisa saja nomor 2. Bisa ada 2 sampai 3 kali memilih, itu pidana dan melanggar hak asasi. Besok kita minta waktu dan diselesaikan 1x24 jam. Kami yakin KPU mampu," tutup JK. ( ndr / anw )

Sumber: pemilu.detiknews.com


JK Desak KPU Perbaiki DPT, Kalau Perlu Memilih Pakai KTP

Minggu, 05/07/2009 22:51 WIB
Hery Winarno - detikPemilu
Jakarta - Capres JK mendesak KPU untuk segera memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT). Langkah cepat dengan membuat peraturan, bila perlu memilih hanya memakai KTP saja.

"Kami minta segera diperbaiki dengan keputusan KPU, sesuai UU tentang KPU pasal 29. Keputusan KPU bisa mengubah, atau melakukan mendaftar ulang. Segera memperbaiki daftar DPT, itu yang harus segera dilakuka. Bsia memakai KTP, simpel saja," kata JK dalam jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyan, Jl Menteng Raya, Jakarta, Minggu (5/7/2009).

Dalam jumpa pers iti dilakukan bersama Capres Megawati, Cawapres Prabowo, Sekjen PDIP Pramono Anung, Ketua Dewan Pembina PDIP Taufiq Kiemas, Cawapres Wiranto, Ketua Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto Fahmi Idrism dan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

"Kami dapat laporan masih banyak penilih yang tidak dapat daftar undangan, masih banyak keluarga yang memiliki 7 anggota keluarga tapi hanya dikasi 4. Kalau seperti itu, bisa jutaan orang tidak terdaftar," jelasnya. ( ndr / anw )

Sumber: pemilu.detiknews.com

04 July, 2009

JK Kritik Iklan Pilpres Satu Putaran

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Ini iklan politik satu putaran yang dikritik:

Iklan Politik Satu Putaran

Dan ini komentarnya JK dan SBY di dalam Debat Pilpres:

JK Kritik Iklan Pilpres Satu Putaran



SBY mengatakan bahwa iklan ini tidak dibuat oleh dirinya, atau tim suksesnya, tetapi juga tidak jelaskan siapa yang membuat iklan tersebut, dan juga tidak menjelaskan apakah dia merestuinya.
Dan selanjutnya, JK dan Wiranto menyatakan perlu dilakukan investigasi, karena menurut UU Pilpres, hanya tim sukses dari masing2 kandidat yang boleh memasang iklan. Tadi saya baca di koran, bahwa iklan tersebut dibuat oleh Denny JA, yang juga Direktur di Lingkaran Survei Indonesia, atau LSI. (Lihat: LSI Denny JA Ukir Sejarah Memenangkan 14 Pilkada Provinsi)

Intinya, dalam iklan itu dikatakan bahwa kalau pilpres selesai dalam satu putaran saja, negara bisa hemat biaya 4 Trilyun. Jadi, harga 4 Trilyun itu adalah harga jual-beli demokrasi di Indonesia.

Kalau masyarakat terima himbauan untuk menyelesaikan pilpres dalam 1 putaran, apakah langsung berarti 4 Trilyun yang dihemat itu akan disalurkan kepada masyarakat dan program sosial? Atau apakah lebih mungkin bahwa setelah menghemat 4 Trilyun, para pejabat akan berusaha untuk mendapatkan “jatah” dari uang tersebut?

Semoga uang untuk pilpres dua putaran selalu ada, dan alasan selesaikan cepat untuk menghemat uang tidak perlu didengarkan.

Lihat juga:
Wiranto: Apakah Yang Buat Iklan Itu Setan ?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

4 Mahasiswa Disiksa di Mesir

Sabtu, 04/07/2009 09:34 WIB
Mahasiswa Aljazair, Perancis dan Kanada Juga Ikut Ditangkap
Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Pekanbaru - Tidak hanya mahasiswa asal Indonesia saja, penyiksaan juga dialami oleh mahasiswa asal negara lain. Mahasiswa Aljazair, Perancis dan Kanada juga diduga ikut mengalami penganiayaan usai ditangkap.

"Ternyata bukan hanya mahasiwa Indonesia, ada juga Perancis, Aljazair, kanada dan sejumlah mahasiswa dari negara lain, yang malam itu sama-sama ditangkap," kata Raidatul Firdaus, kakak salah seorang korban kepada detikcom, Sabtu (4/7/2009).

Tidak jelas bagaimana keadaan mereka saat ini. Namun menurut Raidatul, mereke diduga ditangkap dengan alasan yang sama dengan adiknya, Fahturrahman. Menurut Raidatul, adiknya mengalami penyiksaan paling parah. Setiap diajukan satu pertanyaan, maka satu setruman listrik mendarat di tubuhnya. "Bahkan sampai ke kemaluannya," kata Raidatul.

Pertanyaan yang diajukan seputar kegiatan Fahtur selama di Mesir. Bahkan, berdasarkan pengakuan adiknya, ia sempat ditanya soal hubungan dengan Osama Bin Laden. "Yah adik saya mana tahu, kerjaannya hanya main bola, belajar dan kuliah," tegasnya. Sistem interogasi yang digunakan pun bak teroris. Mata 4 mahasiswa naas tersebut ditutup selama ditanya di kantor polisi.

Empat mahasiswa asal Riau, Faturrahman, Arjil, Ahmad Yunus, dan Tafri Sugandi digelandang pihak kepolisian Mesir karena diduga terlibat gerakan Islam garis keras di mesir. Mereka juga dianggap bersalah karena salah seorang rekannya telah membuka situs Ihwan Muslim Online.

Keempat mahasiswa semester awal di Universitas Al Azhar itu kemudian dipukuli, ditelanjangi bahkan disetrum. Kabarnya, mereka pun tidak diberi makan selama di dalam tahanan. (cha/mad)

Sumber: Detiknews.com

03 July, 2009

Ayo, Minum Kopi Dan Makan Coklat

Setelah baca ini, Orang Indonesia Masih Jarang Minum Kopi, saya jadi kaget. Kayanya hampir semua teman saya minum kopi, dan minumnya setiap hari. Tetapi hasil dari penelitian membuktikan bahwa konsumsi kopi di Indonesia masih rendah. “Rata-rata konsumsi kopi per kapita masyarakat Indonesia hanya 0,5 kg per kapita per tahun. Sedangkan orang di produsen kopi terbesar di dunia seperti Brazil dan Kolumbia konsumsi kopi per kapita sudah mencapai 3-4 kg per tahun.”

Lalu dijelaskan bahwa “berdasarkan perhitungan kasar jika konsumsi kopi Indonesia sekarang ini 0,5 kg ditingkatkan menjadi 2 kg per tahun, maka akan menyerap 400.000 ton kopi dalam negeri tanpa harus susah-susah mengekspor dengan risiko fluktuasi harga.” Dan pada saat ini, 75% dari kopi yang diproduksi di Indonesia diekspor.

Saat saya baca berita ini, saya jadi ingat berita dari beberapa minggu yang lalu, yang menceritakan tentang nasib buruk produsen kakao (untuk membuat coklat) di Indonesia. Karena ekspor turun, dan minat di dalam negeri juga kecil, maka beberapa perusahaan kakao sudah bangkrut. (Lihat ini: Harap Makan Coklat Sebanyak-Banyaknya!!!)

“Dikatakan Achmad posisi luasan lahan kopi Indonesia mencapai 1,3 juta hektar atau menduduki nomor kedua di dunia setelah Brazil yang mencapai 2,3 juta hektar. Namun sayangnya kalau dari sisi produksi (680.000 ton) justru menempati urutan kelima, jauh di bawah Brazil yang mampu memproduksi 2 juta ton per tahun.”

“Dikatakannya luasan lahan perkebunan kopi Indonesia didominasi oleh kopi jenis Robusta atau sebanyak 82% dan kopi Arabika 18% dari total lahan kopi sebesar 1,3 juta hektar. Dari total itu yang diusahakan oleh perkebunan rakyat sebanyak 96%, perkebunan besar negara 2% dan perkebunan besar swasta 2%.”

Dan oleh karena kebanyakan lahan kopi dikelola oleh perkebunan rakyat dan bukan oleh perusahaan besar, maka ini merupakan kesempatan yang baik untuk seorang presiden baru yang mau membantu petani secara langsung. Siapapun yang menjadi presiden nanti, semoga dia mau membuat program nasional untuk menyuruh warga minum lebih banyak kopi, dan sekaligus makan lebih banyak coklat. (Alasan banget ya!! hehe).

“Achmad menjelaskan perkebunan kopi di Indonesia masih mengalami banyak masalah karena 96% masih diproduksi oleh petani kopi rakyat, produksi tanaman masih rendah yaitu 60% dari potensi produksi, rendahnya mutu produk kopi dan lain-lain.”

Semoga kondisi ini bisa berubah dengan cepat. Daripada harus memberikan sedekah, kita bisa membantu para petani dengan lebih banyak ngopi dan makan coklat. hehehe...

Sumber: detikfinance.com
Orang Indonesia Masih Jarang Minum Kopi

Ratusan Warga Makassar Protes Pernyataan Andi Mallarangeng

Kamis, 02/07/2009 15:17 WIB
Muhammad Nur Abdurrahman - detikPemilu
Makassar - Pernyataan Andi Mallarangeng yang menyebut orang Bugis belum saatnya menjadi presiden tak hanya menuai protes kalangan akademisi dan budayawan Sulawesi Selatan (Sulsel). Pernyataan Andi itu juga memancing protes warga Makassar.

Protes tersebut disampaikan ratusan warga kota Makassar dalam aksi unjuk rasa di depan Monumen Mandala, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Kamis (2/7/2009). Mereka mengaku tersinggung dengan peryataan juru bicara kepresidenan tersebut.

Kemarahan para demonstran tersebut terwakili dalam tulisan berbagai spanduk yang mereka bawa. Spanduk-spanduk itu antara lain bertuliskan 'Mallarangeng Bersaudara Haram Menginjakkan Kakinya di Sulsel', 'Kami Warga Sulsel Tidak Terima Penghinaan Mallarangeng Sekeluarga', dan 'Penghinaan untuk Warga Sulsel, Darah Taruhannya'.

Para pengunjukrasa yang menamakan diri Koalisi Rakyat Sulsel Antirasis ini juga membawa sebuah truk tronton yang dijadikan panggung orasi. Beberapa spanduk JK-Wiranto tampak dibentangkan di sekitar truk tersebut.

Juru bicara aksi, Subhan Djaya Mappaturung, menegaskan pihaknya menuntut 3 hal. Pertama meminta SBY sebagai penanggung jawab tertinggi kampanye meminta maaf kepada seluruh rakyat Sulsel atas pernyataan Andi.

Kedua, meminta Andi Mallarangeng meminta maaf kepaa rakyat Sulsel atas pernyataannya, dan ketiga meminta polisi menindak Andi karena pernyataannya berpotensi memunculkan konflik horizontal.

Aksi demo ini dikawal oleh sekitar 100 orang polisi. Penjagaan ketat juga dilakukan aparat keamanan di sekitar kantor DPD Partai Demokrat Sulsel yang berada tak jauh dari lokasi unjuk rasa. ( mna / djo )

Sumber: pemilu.detiknews.com

Lihat juga:
Dinilai Lecehkan Bugis, Andi Mallarangeng Dituntut Minta Maaf 2x24 Jam

01 July, 2009

Tim Mega-Prabowo: Ada Diskriminasi Soal Polling SMS

Rabu, 01/07/2009 09:02 WIB
Debat Cawapres
Laurencius Simanjuntak – detikPemilu
Jakarta - Tim Sukses Mega-Prabowo kembali mengkritik polling SMS yang dilakukan stasiun TV dalam debat capres dan cawapres. Mereka mengaku mendapat diskriminasi soal SMS yang dikirimkan untuk mendukung jagoannya.

"Kalau nomor 1 itu delivered-nya sampai 30 menit, nomor 2 langsung diterima, dan nomor 3, 10 sampai 15 menit. Itu bisa dibuktikan," kata Sekretaris II Tim Sukses Mega-Prabowo, Hasto Kristiyanto, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (1/7/2009).

Dalam putaran terakhir Debat Cawapres yang ditayangkan TV One semalam, polling SMS dimenangkan oleh Boediono (nomor 2), disusul Wiranto (nomor 3) dan Prabowo (nomor 1).

"Kalau saya mengibaratkan dukungan SMS kepada nomor 1 itu harus lewat jalan kampung, nomor 2 jalam tol, dan nomor 3 jalan yang lebih baik (dari nomor 1)," ujar Hasto berumpama.

Hasto menilai, hal tersebut terjadi semata-mata bukan karena hal teknis. "Yang kami dengar 4 dari 5 operator seluler punya keterkaitan dengan incumbent," ungkapnya.

Ia menambahkan, polling SMS yang tidak fair ini bisa merugikan pasangan tertentu. Sebab, polling bisa membentuk pengopinian publik tentang siapa yang 'menang' dalam debat.

"Saya pikir ini persoalan serius," tegas Hasto seraya meminta stasiun TV menghentikan polling. (lrn / nrl).

Sumber: Pemilu.detiknews.com

29 June, 2009

Partai Islam Dan Spanduk Politik

[Email dari teman di milis sebelah]

Assalamualaikum ww,
Saya barusan pulang dari resepsi pernikahan di sports mall kelapa gading. Saya sempat kecewa melihat keadaan di jalan, padahal ini bukan masa kampanye. Apa maksud partai itu mengibarkan panji2 partainya disepanjang jalan sejak rumah sakit mitra keluarga kelapa gading sampai sports mall. Sebuah partai islam yg memperoleh suara 5 besar. saya gak usah sebutkan nama partai ini karena mungkin banyak simpatisan ataupun kadernya di milist ini. Tahu apa yg saya lihat? DI SETIAP POHON YG SAYA LEWATI, SEJAK DARI R.S MITRA KELAPA GADING S/D SPORTS MALL KELAPA GADING, ditempeli bendera kira2 seukuran handuk, dgn attribut partai islam tersebut. Bendera yg diikatkan dg kayu (mungkin bambu), dan dipaku ke SETIAP POHON SEPANJANG JALAN ITU. saya gak tau akhirnya sampai mana, mungkin sampai di perempatan lampu merah mall kelapa gading III (depan mesjid kelapa gading) dan boulevard, karena saya emang tujuannya cuman sampai sports mall. Yg jelas disepanjang jalan depan sports mall DI SETIAP POHON nya dipaku bendera partai ini. Bukankah Islam mengajarkan kita menjadi 'rahmatan lil 'alamin'? Bukankah Islam mengajarkan kita harmonisasi hidup dg alam sekitar???
mohon maaf kalau ada salah2 kata, kebenaran milik Allah semata.
terima kasih
Wassalam,
Martin

********

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Saya kira hal seperti ini bisa terjadi karena semua partai Islam mengikuti konsep politik yang diimpor dari negara sekuler di barat. Hasil pemilu di barat membuktikan bahwa orang yang menghabiskan uang yang paling banyak untuk iklan, khususnya di tivi, adalah pihak yang rata2 menang dalam pemilu atau pilpres. (Jadi tim sukses di sini yang sudah tahu tentang ini pasti sibuk pasang iklan sebanyak2nya di tivi.)

Kalau semua partai Islam benar2 peduli pada ummat Islam, khususnya orang kurang mampu, dan benar2 yakin pada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, saya kira mereka akan terbuka untuk mencari jalan lain,selain mengikuti pola kampanye politik yang sudah terbentuk di negara barat. Mereka tidak akan mau menghabiskan uang yang banyak untuk iklan, atau poster dan spanduk, yang belum pasti memberikan manfaat dan belum pasti membawa kemenangan.

Satu cara adalah dengan mengumpulkan uang spanduk, lalu uang itu dibagi dua: satu bagian untuk spanduk dan poster, dan bagian lain untuk anak yatim dan orang miskin. Cukup pasang poster dan spanduk di lokasi strategis, dan cukup hanya sekian saja. Bukan ratusan sampai ribuan spanduk, poster dan bendera di lokasi yang sama.

Kalau mereka mau seperti itu, maka tindakan tersebut bisa menjadi ciri khas dari kampanye mereka. Orang akan lihat bahwa spanduk dari partai Islam itu tidak ada di jalan, dan partai bisa menyebarkan info bahwa mereka telah berikan uang spanduk kepada anak yatim yang membutuhkannya, dengan minta anak yatim mendoakan bangsa supaya dapat pemimpin Muslim yang terbaik, menurut perhitungan Allah.

Pembagian yang terbaik, mungkin 50/50 (yaitu, 50% dari uang spanduk/iklan yang terkumpul diberikan kepada anak yatim, 50% untuk spanduk), atau 70/30 (yaitu 70% untuk anak yatim, 30% untuk spanduk) atau pembagian yang lain.

Kalau partai Islam itu kalah dalam pemilu, maka mereka tetap dapat pahala dari menyantuni anak yatim jadi mereka menang 1 kali. Kalau menang dalam pemilu, maka mereka menang dua kali karena tetap ada pahala dari menyantuni anak yatim dan ada kekuasaan terhadap anggaran yang bisa disalurkan kepada anak yatim juga. Jadi ini merupakan win-win solution bagi partai Islam.

Dengan menggunakan gaya kampanye seperti itu, maka bisa dijamin masyarakat akan tertarik pada partai itu dan insya Allah akan mau mendukung saat partai Islam itu ketahuan lebih peduli pada anak yatim daripada iklan politik. Dan kalau seandainya strategi itu berhasil dan partai itu menang dalam pemilihan dan mendapatkan kekuasaan, bisa dijamin bahwa partai politik yang lain, termasuk sekuler, akan berbondong2 menyalurkan uang kepada anak yatim juga pada pemilihan (atau pilkada) berikut. Setelah kelihatan bahwa strategi itu membawa kemenangan, partai yang belum coba strategi itu akan berusaha untuk mengalahkan partai2 lain dengan memberikan lebih banyak uang kepada anak yatim. Siapapun menang dalam pemilihan, anak yatim dijamin “menang” terlebih dahulu.

Ide ini sudah disampaikan kepada pemimpin salah satu partai Islam dari satu tahun yang lalu. Dan disampaikan berulang kali sejak itu. Secara lisan, disetujui, dan dinyatakan sebagai ide yang sangat baik, tetapi sampai saat ini (setahu saya), belum dicoba sama sekali oleh partai Islam itu, dan partai Islam lainnya juga tidak. Sepertinya tidak ada dari mereka yang berani ambil risiko, karena mereka takut kalah terhadap partai sekuler yang habiskan milyaran rupiah untuk spanduk, poster, bendera, stiker, kaos, topi, iklan koran, iklan tivi, dsb.

Begitulah kelemahan partai Islam di indonesia. Secara lisan, mereka menyatakan peduli pada anak yatim. Secara kenyataan, mereka merasa wajib ikut-ikutan main politik dengan gaya sekuler yang diimpor dari barat. Mereka tidak berani membuat gaya kampanye sendiri dan ambil risiko kalah bersaing. Tetapi kalau mereka benar2 yakin kepada Allah SWT, mereka tidak akan takut kalah, dan karena mengerit fiqih prioritas, mereka akan merasa malu untuk menghabiskan milyaran rupiah untuk spanduk, poster, bendera, stiker, kaos, topi, iklan koran, iklan tivi, dsb. pada saat masih ada anak yatim yang lapar dan putus sekolah. Ditambah lagi dengan anak miskin yang juga lapar dan terpaksa menjadi pemulung di sore hari (daripada bermain) biar bisa makan dan bersekolah!

Semua partai Islam itu bisa saja membuat argumentasi bahwa bila mereka menang, mereka dapat kekuasaan terhadap anggaran negara, dan oleh karena itu, lebih baik habiskan uang milyaran rupiah sekarang untuk spanduk dan iklan lainnya, daripada berikan uang itu kepada anak yatim yang lapar. Tetapi hal itu berarti mereka sedang “berjudi”. Mereka keluarkan jumlah uang X (uang iklan), sebagai usaha meraih uang X kali 1000 (anggaran negara). Dan kalau mereka kalah dalam pemilu, anak yatim dan anak miskin tetap lapar dan putus sekolah.

Tetapi partai Islam tidak akan peduli. Yang terpenting di dalam hati mereka hanya niat untuk memperbaiki bangsa ini, dan mereka yakin bahwa hal itu hanya bisa dilakukan lewat tangan mereka, dan untuk itu harus pasang spanduk dan poster sebanyak2nya di mana2 biar bisa menang dalam pemilu. Mereka tidak pikir bisa kalah dan uangnya bisa hangus, tanpa membawa hasil sama sekali. Dan orang yang berjudi benaran di kasino juga tidak berfikir begitu.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...