Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (307) anak yatim (116) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (62) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (51) indonesia (575) islam (560) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (363) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (13) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (53) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (137) Pemilu 2009 (63) pendidikan (509) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (40) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (180) Sejarah (5) sekolah (83) shalat (10) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

03 July, 2025

Dua Anak Kembar Tewas Tenggelam, Kenapa Harga Nyawa Anak Begitu Murah?

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya merasa jenuh melihat berita ANAK TENGGELAM, yang muncul SETIAP HARI di situs berita. Kenapa para pemimpin, pendidik, dan pemimpin agama, hanya diam saja dan membiarkan hal itu terjadi terus, tanpa kepedulian? Kalau jumlah anak yang sama malah bunuh diri, atau overdosis dari narkoba, atau digigit ular beracun, saya cukup yakin reaksi masyarakat dan pemimpin akan sangat berbeda. Mungkin 100 juta orang tua akan teriak keras dan menuntut pemerintah, pemda, sekolah, dan pesantren menciptakan program pendidikan agar semua anak bisa memahami bahaya tersebut.

Tetapi karena anak-anak itu “hanya tenggelam” saja, tidak banyak yang mau peduli. Setiap hari, anak Indonesia yang tidak berdosa dibiarkan mati secara sia-sia, dan tidak ada pihak yang mau bertindak untuk mencegahnya. Tidak ada program pendidikan. Tidak ada pelatihan atau pembahasan di sekolah, atau radio, atau TV, atau di rumah. Dalam setiap kasus, 100% dari orang tua selalu mengatakan, “Kami tidak menyangka!” Lalu kejadian itu dicap musibah dan takdir saja. Tidak mungkin bisa dicegah. Tidak mungkin anak bisa diselamatkan. Betul? 

Tetapi anehnya, ketika ada risiko anak bisa jatuh sakit atau tewas dari demam berdarah, semua orang siap membahasnya, dan banyak yang bertindak untuk menyelamatkan anak. Kenapa ada Program Pencegahan Demam Berdarah setiap tahun?? Ketika rumah sakit penuh dengan anak yang demam tinggi, kenapa semua orang dewasa tidak mengatakan, “Kami tidak menyangka, ini musibah, ini takdir”? Malah ada program nasional untuk bunuh nyamuk. Tetapi kalau anak tenggelam? Cuek saja. Itu takdir. Siapa yang bisa menyangka!? 

“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al Maidah 5:32)

Kapan rakyat Indonesia dan para pemimpin negara akan bangun dari dunia mimpi, dan mulai peduli pada masa depan 80 juta anak bangsa? 
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, 
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto 

Dua Anak Kembar di Bojonegoro Tewas Tenggelam Saat Bermain di Bengawan Solo
https://beritajatim.com



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...