Senin, 30/03/2009 16:44 WIB
SD Sejahtera Ambruk
Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Kejadian ambruknya ruang kelas SD Sejahtera IV bukan kejadian tidak disengaja. Ada dugaan, kejadian ambruknya bangunan tersebut karena ada kelalaian pelaksana proyek.
"Diduga kejadian ini karena pemborong tidak memperhitungkan infrastruktur bangunan yang lemah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dadang Iradi, Senin (30/3/2009).
Seperti diberitakan, SD Sejahtera IV baru selesai direnovasi satu minggu lalu. Renovasi yang diawasi oleh pihak sekolah ini berencana untuk memperbaiki kondisi kelas yang rusak berat. Namun, perbaikan hanya mengganti asbes dengan genteng dan lantai semen menjadi keramik sedangkan bagian tembok tidak direnovasi.
Selain tidak merenovasi tembok, kayu penyangga atap juga menggunakan bahan material bekas. Karena beberapa hal itu, atap yang baru saja diganti ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
"Bangunan baru diperbaiki kok rusak lagi, artinya ada dugaan kelalaian dalam proyek," katanya.
Mengenai ruang kelas sekolah di Kota Bandung yang tergolong rusak berat dan terancam ambruk, Dadang mengatakan jumlahnya ada 1.500 ruang kelas. Angka kelas rusak itu tersebar dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
"Ruang kelas SD paling banyak yang rusak," ujar Dadang tanpa merinci detail jumlahnya.
Kejadian ambruknya ruang kelas SD Sejahtera IV bukan kejadian pertama kali. Kejadian seperti ini pernah terjadi SD Ciparay dan SD Babakan Surabaya. Sejak tahun 2008, pemerintah Kota Bandung sudah menganggarkan Rp 8 miliar untuk perbaikan ruang kelas yang rusak.
Sumber: bandung.detik.com
Murid dan Guru Masih Syok
Selasa, 31/03/2009 12:54 WIB
SD Sejahtera Ambruk
Tya Eka Yulianti – detikBandung
Bandung - Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa ambruknya dua ruangan kelas SD Sejahtera, membuat para siswa, guru, maupun orangtua murid masih syok.
Mila (8), siswi kelas 3-II SD Sejahtera I mengaku masih merasa takut. "Takut kelasnya rubuh lagi," ujarnya saat ditemui di Komplek SD Sejahtera, Jalan Sejahtera, Selasa (31/3/2009). Gara-gara kelasnya rubuh, siswa Kelas 3-II dipindahkan ke ruangan kelas kosong lainnya.
Ternyata tak hanya Mila, menurut Wali Kelas 3-II Tati Susilawati (48), murid lainnya pun masih ketakutan. "Mereka masih sering nanya, bu kelasnya akan rubuh lagi enggak," ujarnya menirukan ucapan para muridnya.
Tati pun mengaku dirinya hingga saat ini masih syok. Bahkan, tadi malam Tati mengaku tak bisa tidur hingga dirinya harus minum obat tidur.
"Saya deg-degan bagaimana kalau anak-anak tak dipindahkan. Dalam pikiran saya terus menerus terbayang bagaimana jika kita semua masih di dalam kelas, bagaimana orangtua murid nanti, mereka akan berkata apa," tutur Tati yang wajahnya terlihat masih cemas.
Tati pun mengaku tak berani melihat foto ambruknya kelas yang terpampang di beberapa media. "Saya juga enggak berani melihat kelas yang rubuh," kata dia.
Ternyata perasaan trauma juga dirasakan orangtua murid. Seperti yang dikatakan Rostika (35), orangtua siswa Kelas 3-II, Tita (9). Menurutnya hingga kini dirinya masih syok bila mengingat peristiwa ambruknya ruangan kelas.
"Saya kemarin dapat telepon dari orangtua murid lain yang bilang kalau ruangan ambruk, saya kira main-main. Tapi banyak yang nelepon, akhirnya saya langsung ke sekolah dan kaget sekali ternyata benar ruang kelas anak saya ambruk," ujarnya sambil berkaca-kaca.
Sumber: bandung.detik.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(308)
anak yatim
(116)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(62)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(51)
indonesia
(576)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(364)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(137)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(509)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(40)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(181)
Sejarah
(5)
sekolah
(83)
shalat
(10)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
[Pertanyaan]: 1) Saya mau nanya nih, saya pernah melakukan onani setelah berbuka puasa. Apakah puasa saya pd hari itu di terima? 2) Saya per...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang mengatakan dia capek dan kesiangan, jadi baru bangun jam 8 pagi, dan tidak bisa shalat subuh. Saya b...
-
Assalamu'alaikum wr.wb. Kemarin saya sibuk ketemu orang bule yang masuk Islam karena mau menikah dengan wanita Indonesia. Saya diberi...
-
Selasa, 8 Jul 08 07:26 WIB Assalamu'alaikum wr wb. Ustadz yang dirahmati ALLOH SWT, Saya pernah terlewat sholat isya hingga tertid...
-
Ceramah Maulid Nabi SAW 2010 di Masjid Istiqlal Oleh Gene Netto Ceramah di Masjid Istiqlal Untuk Maulid Nabi Acara: ...
-
Walaupun Bermaksiat, Shalat Masih Wajib Ada orang yang mengaku sering melakukan maksiat dan tidak bisa tinggalkan. Temannya me...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Ada seorang isteri yang bertanya apa benar bahwa dia mesti “taat pada suami” walaupun suaminya ketahuan ber...
-
Assalamu’alaikum wr.wb.,Bismillah hirrahman nirrahim. Di sering menyatakan bahwa saya belum menemukan sekolah Islam yang bagus di...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Email yang menyatakan Sunita Williams menjadi Muslim adalah rekayasa dan sudah ada lebih dari satu versi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
sekarang kok makin sering kejadian bangunan ambruk seperti ini ya..
ReplyDeleteorang-orang semakin kejam dan tega krn kebanyakan terjadi pasti karena ada faktor human errornya
Kapan anak bangsa ini bisa dapat sistem pendidikan yang layak?
ReplyDeleteKalau kalian bisa lihat sekolah aku di Selandia Baru, kayanya bakalan nangis deh. Saking luas, maju, bersih, besar, dll. Ada websitenya, dan juga bisa dilihat di Google Earth (aku sudah pernah cari).
Kasihan anak bangsa ini tidak bisa dapat yang setara. Padahal anak2 di sini beriman kepada Allah. Tetapi malah anak kafir mendapat yang lebih baik karena orang kafir tidak merampok anak sekolah lewat korupsi di pemerintahan daerah dan departemen pendidikan. Sebaliknya di sini, anak yang beriman, yang menjadi khalifa Allah di muka bumi, dan di masa remaja dan dewasa menjadi imam masjid, ustadz, hafiz dan hafizah Qur’an, ahli tafsir, ahli hadits, dan lain-lain, malah dirampok oleh sesama Muslim yang berkuasa terhadap anggaran pendidikan….