Ketika santri masuk pesantren, dan dilarang bawa HP, dan dilarang hubungi keluarganya secara rutin, dan dilarang ketemu, landasannya apa? Saya belum pernah lihat sebuah hadits yang larang anak hubungi orang tuanya. Dan juga tidak tahu ilmu pendidikan yang melarang anak hubungi orang tuanya. Sebaliknya, di dalam hadits dan ayat Al Qur'an, anak dianggap tanggung jawab utama orang tua, dan amanah dari Allah bagi orang tua. Dan orang yang memisahkan anak dari ibunya disalahkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan ancaman hukuman di akhirat.
Begitu juga dalam ilmu pendidikan, ada banyak sekali riset tentang dampak buruk apabila seorang anak dipisahkan dari ibu dan bapaknya, dari kakak dan adiknya, dan betapa luasnya manfaat emosional dan kognitif (daya pikir) ketika seorang anak dibesarkan di dalam keluarganya. Jadi, ketika puluhan ribu pesantren memisahkan jutaan anak dari orang tuanya, yang seringkali menjadi penyebab anak itu menangis berbulan-bulan, dan bisa mengalami stres, depresi, kesulitan belajar, gangguan kesehatan, dll. seharusnya kita bertanya, landasannya apa? Hanya "kebiasaan" saja? Dan ilmu yang mendukung tidak dibutuhkan?
-Gene Netto
Rasulullah SAW bersabda: Abu Ayyub mengabarkan, Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang memisahkan antara ibu dengan anaknya, niscaya Allah akan memisahkan orang itu dengan para kekasihnya pada hari kiamat kelak." (HR. Tirmidzi)
Viral Ratusan Santri Tonton Ponsel Mereka Dikepruk Pakai Palu, Warganet Debat Panas
https://hits.suara.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(308)
anak yatim
(116)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(62)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(51)
indonesia
(576)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(364)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(137)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(509)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(40)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(181)
Sejarah
(5)
sekolah
(83)
shalat
(10)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
[Pertanyaan]: 1) Saya mau nanya nih, saya pernah melakukan onani setelah berbuka puasa. Apakah puasa saya pd hari itu di terima? 2) Saya per...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang mengatakan dia capek dan kesiangan, jadi baru bangun jam 8 pagi, dan tidak bisa shalat subuh. Saya b...
-
Assalamu'alaikum wr.wb. Kemarin saya sibuk ketemu orang bule yang masuk Islam karena mau menikah dengan wanita Indonesia. Saya diberi...
-
Selasa, 8 Jul 08 07:26 WIB Assalamu'alaikum wr wb. Ustadz yang dirahmati ALLOH SWT, Saya pernah terlewat sholat isya hingga tertid...
-
Ceramah Maulid Nabi SAW 2010 di Masjid Istiqlal Oleh Gene Netto Ceramah di Masjid Istiqlal Untuk Maulid Nabi Acara: ...
-
Walaupun Bermaksiat, Shalat Masih Wajib Ada orang yang mengaku sering melakukan maksiat dan tidak bisa tinggalkan. Temannya me...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Ada seorang isteri yang bertanya apa benar bahwa dia mesti “taat pada suami” walaupun suaminya ketahuan ber...
-
Assalamu’alaikum wr.wb.,Bismillah hirrahman nirrahim. Di sering menyatakan bahwa saya belum menemukan sekolah Islam yang bagus di...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Email yang menyatakan Sunita Williams menjadi Muslim adalah rekayasa dan sudah ada lebih dari satu versi...
22 November, 2021
Santri Bisa Hubungi Ibunya Setiap Hari Lewat HP, Kenapa Pesantren Melarang?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
assalamualaikum salam kenal, saya baru saja membaca ini dan juga bertanya tanya, mengapa aturannya demikian
ReplyDeleteapakah agar santri bisa lebih fokus dan lebih mandiri? semoga ada tulisan lanjutan
Wa alaikum salam wr.wb. Mohon maaf, baru lihat ada pesan baru.
DeleteSalam kenal juga. Saya kira ini hanya suatu kebiasaan saja. Mungkin di zaman dulu, ada yang bawa "sistem" dari luar negeri, dan terapkan di dalam negeri tanpa berpikir. Dan walaupun ada perkembangan ilmu pendidikan, semua ustadz yang saya kenal tidak pernah membacanya jadi tidak tahu, dan juga anggap tidak penting.
Jadi mereka hanya teruskan apa yang sudah dilakukan selama ratusan tahun, tanpa berpikir dan tanpa melihat perubahan zaman yang sangat banyak.
Sudah ada banyak tulisan saya tentang pendidikan di dalam islam, pesantren dll. Bisa dicari di sini.