Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

15 January, 2021

Kenapa Shalat Jumat Harus Lama Di Tengah Pandemi Corona?

Shalat Jumat membuat saya sedih. Di tengah pandemi corona, ribuan jemaah duduk di masjid selama 1 jam. Banyak ustadz dan kyai terkesan santai, walaupun DKI sudah menjadi zona merah. Tapi di dalam masjid, suasananya biasa saja (walaupun jaga jarak), dan tidak akan ketahuan ada masalah kesehatan global. Semua "kebiasaan" Shalat Jumat tetap dijalankan, tanpa berpikir. Ada adzan kedua yang tidak wajib. Ada khutbah pertama yang lamanya 20-30 menit. Pada saat shalat, dibaca surah yang panjang juga.

Kalau ada kemauan, khutbah dan shalat bisa selesai dalam 10-15 menit, daripada 1 jam. Tapi tidak ada niat. Topiknya juga begitu2 saja, sama seperti tahun kemarin, dan 90% dari bapak yang hadir tundukkan kepala, tidak mendengar. Sebagian orang di belakang main HP, dan anak2 ngobrol dan bercanda. Jadi khutbah 30 menit yang membosankan, tentang "kemenangan di dunia dan akhirat", yang tidak terasa ada kaitan dgn kehidupan sehari-hari, bermanfaat untuk siapa? Seharusnya ambil kesempatan itu untuk ingatkan jemaah bahwa banyak orang menderita di saat ini, dan mereka butuh bantuan, motivasi, dan sedekah dari kita. Ini saatnya kita buktikan persatuan kita dengan saling tolong menolong. Tapi shalat malah terasa "normal dan santai".

Di saat pandemi corona ini, ada hal2 yang tidak bisa dihindari, seperti belanja, kerja, dll. Shalat Jumat juga wajib, tapi tidak wajib berlangsung selama 1 jam. Itu merupakan pilihan, dan kurang bijaksana. Daripada berikan contoh nyata kepada ribuan muslim untuk hadapi pandemi secara serius, dan memikirkan kesehatan diri dan tetangga, dan batasi waktu di masjid, banyak orang bersikap santai. Dan jumlah kasus corona per hari meningkat terus di DKI. Kita sendiri yang "memilih takdir ini", dan sayangnya ada pemimpin agama tidak merasa harus memberikan contoh yang baik kepada umat Islam.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...