Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

28 January, 2019

Dasar Hukum Kemerdekaan Berpendapat di Muka Umum

Sebagai negara demokrasi, Indonesia telah menjamin kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum melalui berbagai peraturan perundang-undangan.
Sebagai negara demokrasi, Indonesia telah menjamin kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum melalui berbagai peraturan perundang-undangan.

Pasal 28 menyatakan: kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28 E ayat (2): setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Pasal 28 E ayat (3): setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 F: setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

[Baca selengkapnya]:
http://www.gresnews.com

Hati-Hati Kalau Berani Punya Pendapat!

Makin berbahaya untuk memiliki pendapat di negara ini. Mungkin kalau mau aman, harus hapus Facebook, Twitter, WA group, tidak pernah menulis online, tidak pernah direkam orang lain, tidak menulis artikel atau buku, dan jarang keluar dari rumah. Baru bisa aman dari ancaman UU ITE, pasal penghinaan agama, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dan pasal2 lain.

Kasihan anak Indonesia. Daripada diajarkan ttg manfaatnya kebebasan bicara, dan dididik untuk berbeda pendapat secara dewasa, dan berlapang dada kalau ada yang menghinakan kita, malah diajarkan untuk selalu takut berpendapat. Siapa tahu besok ada orang yang merasa "tersinggung" dari satu komentar kita. Berbahaya kalau memberikan pendapat secara jujur.

Rakyat diharapkan selalu takut terhadap pemerintah, daripada dididik untuk berdebat secara terbuka! Kalau boleh berdebat secara bebas, kita bisa dengar semua argumen, yang baik dan buruk, walaupun sebagian orang bisa tersinggung. Tapi dengan ancaman dari UU itu, kita tidak bisa tahu isi hati orang lain. Dikira teman, ternyata musuh. Dikira orang baik, ternyata orang jahat. Yang penting senyum di depan mata, berikan kata2 manis, dan pura2 baik hati. Pendidikan seperti ini tidak akan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Yang diciptakan hanya “kerukunan palsu”, yang bisa ambruk kapan saja, karena fondasinya kerukunan itu hanya sebuah fatamorgana!
-Gene Netto

Ahmad Dhani Divonis 1,5 Tahun Penjara
https://news.detik.com

Sebut 'Pendukung Jokowi Munafik', Pemuda di Mataram Ditangkap

Begitu gampang ditangkap polisi di negara ini. Cukup satu kalimat saja. Takut orang lain jadi tersinggung, pelaku harus ditangkap dan dipenjarakan. Kenapa “penyelamatan dari rasa sakit hati” menjadi tugas penting bagi polisi? Apa para pembunuh, pemerkosa dan perampok bisa tenang karena polisi sibuk tangkap orang yang menyebarkan rasa sakit hati?
Kalau semua pelaku seperti itu benar-benar ditangkap, pemerintah akan perlu bangun ribuan penjara baru untuk menampung puluhan juta warga, yang secara rutin mengucapkan pendapat yang membuat orang lain tersinggung.
Negara ini tidak akan berkembang dengan baik sampai ada kebebasan bicara. Masa disebabkan satu kalimat yang merupakan pendapat pribadi, seseorang harus masuk penjara? Kasihan anak Indonesia yang harus hidup dalam keadaan takut ditangkap kapan saja, hanya karena menyampaikan pendapatnya yang tidak disenangi orang lain. -Gene Netto

Sebut 'Pendukung Jokowi Munafik', Pemuda di Mataram Ditangkap
Senin 21 Januari 2019, Tim detikcom - detikNews
Mataram - Polisi menangkap pemuda berinisial IS (20) di Mataram, NTB, karena memposting hate speech di media sosial. IS menyebut pendukung Jokowi ialah munafik di akun Facebooknya. Akibat perbuatannya, tersangka IS dijerat dengan sangkaan Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45A Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE. Dalam aturan tersebut, tersangka terancam pidana paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.
https://news.detik.com

26 January, 2019

Atik, Guru Honorer yang Pertaruhkan Nyawa untuk Mengajar


Seorang guru honorer. Gaji 250 ribu per bulan. Sudah mengajar 15 tahun, dan tetap berstatus guru honorer. Sejak jembatan putus, dia harus menyeberangi sungai setiap hari, yang sangat bahaya di musim hujan. Ketika melihat berita seperti ini, saya memikirkan orang di kalangan elit, yang berdiri di atas panggung dan bicara tentang “pengabdian”, di saat rekening bank mereka berisi ratusan miliar rupiah.

Saya memikirkan para gubenur, bupati, anggota DPRD, dll. yang punya miliaran rupiah, yang banyak di antaranya ditangkap KPK. Mereka tidak datang, tidak bertindak, dan tidak peduli. Rakyat kecil disuruh mengabdi untuk kemajuan bangsa. Mengajar anak Indonesia, walaupun tidak dipedulikan pemerintah sendiri. Dan orang di kalangan elit bisa tenang terus di hotel bintang lima, sambil membahas proyek terbaru yang akan menambahkan kekayaan mereka.

Semua yang dibutuhkan untuk atasi kondisi ini sudah ada. Prajurit TNI yang ahli bangun jembatan darurat ada. Insinyur yang bisa desain jembatan kokoh ada. Uang utk gaji guru ada. Mau jembatan darurat dulu, atau yang permanen, BISA dibangun. Yang kurang cuma satu: kepedulian di kalangan elit. Semoga suatu hari anak Indonesia bisa dapat pemerintah dan pemda yang peduli pada rakyat dan masa depan bangsa, daripada sibuk memikirkan proyek yang memperkaya orang elit.
-Gene Netto

Atik, Guru Honorer yang Pertaruhkan Nyawa Demi Beri Ilmu ke Murid-muridnya, Jatuh Sudah Biasa
https://video.tribunnews.com

Diperkosa dan Dibunuh? Biasa Saja! Welcome to Indonesia!

Diperkosa. Dibunuh. Mayatnya diperkosa lagi. Lalu mayatnya dibakar. Pelakunya 5 orang, dan 2 dari pelakunya berusia 16 tahun…. Welcome to Indonesia. Mau katakan apa? Mau tanya tentang orang tuanya? Atau guru sekolahnya? Atau agamanya? Atau budayanya? Atau kesejahteraan sosial? Mau coba jelaskan kenapa anak berusia 16 tahun tidak punya empati terhadap manusia lain? Begitu mudah memperkosa dan membunuh? Mau katakan apa?
Berapa kali berita seperti ini terulang terus, tanpa ada introspeksi nasional? Jangankan introspeksi. Kasus-kasus seperti biasanya tidak dibahas oleh para pemimpin negara, apalagi pemimpin agama. Dibiarkan berlalu saja, sampai besok ada korban satu lagi. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya! Anak siapa yang perlu diperkosa dan dibunuh sebelum seluruh rakyat Indonesia mau bersatu untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan di negara ini?
-Gene Netto

Wanita Diperkosa lalu Dibunuh, Sebelum Dibakar Jenazahnya Diperkosa Lagi
Rabu, 23 Januari 2019 18:49
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita bernama Ina Antimurti (20) ditemukan tewas dibakar di atas kasur spring bed. Sebelum tewas dibakar, korban ternyata diperkosa oleh para pelaku. Tak hanya itu, jenazah Ina juga sempat diperkosa oleh salah satu tersangka ketika korban dalam kondisi meninggal.

Empat pelaku pembunuhan Ina Antimurti, yang ditemukan tewas dengan kondisi dibakar akhirnya ditangkap Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Empat pelaku yang ditangkap tersebut, mempunyai peran masing-masing. Sementara satu pelaku masih buron. Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, keempat pelaku ditangkap Selasa (22/1/2019). Keempat pelaku tersebut yakni, Feri (30), Abdul Malik (22), DP (16), dan FB (16), yang semuanya tercatat sebagai warga Muara Enim.
http://lampung.tribunnews.com

22 January, 2019

34 Bocah di Bandung Dicabuli Guru Les Privat

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polisi menangkap seorang pria yang mencabuli puluhan bocah di Bandung. Adapun pelaku diketahui berinisial DRP (48) seorang guru les privat yang tega mencabuli 34 muridnya. Hal tersebut diketahui orang tua salah satu korban saat melihat isi ponsel anaknya, yang ternyata terdapat sejumlah video tak senonoh. Setelah meminta keterangan dari sejumlah saksi, akhirnya polisi menangkap DRP.

Dari keterangan tersangka, dirinya merupakan guru les panggilan yang biasa diminta sejumlah orang tua untuk mengajar sejumlah mata pelajaran bagi SD, SMP dan SMA.
Selain datang ke rumah siswanya, DRP juga kadang mengajar di kediamannya di Kawasan Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung. Di rumah DRP inilah tindakan asusila itu dilakukan pelaku.

Saat siswanya berkumpul, pelaku dengan sengaja memutar video tidak senonoh di laptopnya. Untuk kemudian mencabuli korbannya dan merekam sendiri aksinya tersebut. "Seluruh korban adalah lelaki, korban diiming-imingi uang oleh pelaku, minimal Rp 20.000," kata Kombes Irman di Mapolrestabes Bandung. "Sudah dilakukan selama dua tahun terakhir. Seluruh korban 34 orang," tuturnya. "Kita masih dalami terus kasus ini. Termasuk kemungkinan ada korban lainnya," ujarnya.

Rata-rata mereka pelajar SD dan SMP. Antara lain ada siswa SD: CB, MR, DE, MSA, MA, FP, MZ, SRA, SK, SO, SL, FA, CHM, JTH, TN, CSN, GH dan FAL. Kemudian korban siswa SMP: CMY, RF, SRS, N, MA, SN, Y, WMG, AR, DRI, DM, AFR, FH, AGF, AC. "Tersangka pun pernah melakukan masturbasi dengan alat vital tersangka disatukan dengan alat vital korban. DRP juga pernah menyodomi enam korban. Setelah melakukan perbuatan cabul itu, para korban diberi uang oleh tersangka DRP," ujar Irman.
http://www.tribunnews.com

34 Murid Laki-laki di Bandung Dicabuli Guru Les Privat
https://jatim.sindonews.com

21 January, 2019

Bayi Yang Tidak Diinginkan Bisa Dibuang Ke Mana?

Mungkin di setiap puskesmas perlu dibuat loket pembuangan bayi. Soalnya, setiap minggu ada berita ttg anak perempuan yang masih pelajar, yang membuang bayinya, disebabkan hamil di luar nikah. Kadang bayi itu juga dibunuh dulu, tapi ada yang hanya dibuang saja, tanpa dipedulikan hidup atau mati. Kalau ada tempat pembuangan bayi yang jelas, mungkin jumlah bayi yang dibunuh atau dibuang ke semak-semak bisa berkurang.

Masuk puskesmas, ambil nomor antrian, lalu menunggu sampai dipanggil: “Yang mau buang bayinya setelah hamil di luar nikah, silahkan maju ke loket 3. Kalau bayinya sudah dibunuh, dan mau buang jenazahnya, silahkan ke loket 6.” Hal buruk ini terjadi setiap minggu, tapi sepertinya tidak ada reaksi apapun dari pemerintah untuk mencegahnya atau mengatasinya.

Anehnya, tidak pernah ada berita bahwa anak laki-laki dalam kasus2 itu kena hukuman. Pacarnya jadi hamil disebabkan ada seorang anak laki-laki yang berbuat salah. Jadi seharusnya ada suatu hukuman. Malah bebas. Dan hanya si perempuan yang dibiarkan menderita.
-Gene Netto

Pelaku Pembuang Bayi dalam Tas Kresek Ternyata Seorang Pelajar Perempuan
Minggu, 20 Januari 2019 TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Tidak butuh waktu lama bagi aparat kepolisian sektor Celukan Bawang untuk menangkap pelaku pembuang bayi perempuan di kawasan Jalan Intan RT 03, Banjar Dinas Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Pelaku diketahui berinisial WAM (17), dan berstatus sebagai pelajar SMK.
http://www.tribunnews.com

Ornamen Mirip Salib di Solo Dicat untuk Redam Isu Salibisasi

Ketika melihat ornamen jalan ini, saya langsung ingat bentuk Masjid Raya DKI. Katanya hiasan jalan ini tidak mirip salib, dan tidak diniatkan mirip salib. Begitu juga, katanya, Masjid Raya tidak mirip salib, dan tidak diniatkan mirip salib. Tapi kalau dibandingkan, keduanya punya bentuk silang di atas, dan bagian panjang di bawah, yang turun dengan bentuk berbiku-biku. Sama-sama tidak mirip salib. Katanya. Kebetulan saja. Katanya....
-Gene Netto

Akhirnya Ornamen Mirip Salib di Titik Nol Kilometer Solo Dicat untuk Redam Isu Salibisasi
Sabtu, 19 Januari 2019 TRIBUN-MEDAN.COM - Pemerintah Kota Surakarta akhirnya melakukan pengecatan oranemen koridor di titik nol kilometer yang berada tepat di depan Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (18/1/2019).
Hal itu menyusul anggapan adanya simbol salib di ruas jalan tersebut.
"Oleh perencana, meskipun belum ada keputusan resmi, untuk sementara simbol yang dianggap seperti salib itu dihilangkan dengan cara dicat," kata Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo usai menemui para pendemo tolak salibisasi Kota Solo di lokasi tersebut.
http://medan.tribunnews.com

07 January, 2019

Cina Membuat UU: Islam Harus “Cocok” Dengan Komunisme

Pemerintah Cina sudah penjarakan sekitar 1 juta Muslim dari suku Uighur. Mereka "dididik kembali" agar bisa taat dengan komunisme dan gaya hidup yang diwajibkan oleh pemerintah Cina. Masjid dihancurkan, sekolah bahasa Arab ditutup, dan anak Muslim dilarang belajar atau ikuti berbagai bentuk ibadah. Tapi dunia diam. Mereka hanya orang Muslim, bukan orang Kristen atau Yahudi.
Bayangkan kl sebuah pemerintah penjarakan 1 juta orang Yahudi dan paksakan mereka untuk tinggalkan dan mengubah ibadahnya. Seluruh dunia akan siap berperang. Sayangnya, kl Muslim menjadi korban, dunia diam, dan tetap setia berdagang dengan pemerintah Cina... Termasuk Indonesia.
-Gene Netto

Video: China passes law to make Islam 'compatible with socialism' | Al Jazeera English
https://www.youtube.com

Ganti Dari Rokok Ke Vaping - Lebih Sehat, Dan Bisa Berhenti Rokok

Kalau ada teman yang kecanduan rokok dan mau berhenti, ajak dia ganti ke Vaping dulu. Bedanya vape dan rokok ditunjukkan dalam video ini. Rokok penuh dgn zat beracun yang adiktif, dan vape masih kurang baik, tapi jauh lebih baik daripada rokok. Sebuah penelitian baru di inggris juga membuktikan 80% dari orang yang merokok, lalu pindah ke vaping, berhasil berhenti merokok secara total (artinya berhenti vaping juga) dalam 6 bulan saja.

Video: Smoking vs. vaping - Watch lab test results
https://www.bbc.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...