Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (308) anak yatim (116) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (62) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (51) indonesia (576) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (364) kesehatan (97) Kisah Dakwah (11) Kisah Sedekah (11) konsultasi (13) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (53) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (137) Pemilu 2009 (63) pendidikan (509) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (40) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (181) Sejarah (5) sekolah (83) shalat (10) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

Popular Posts

Showing posts with label kekerasan terhadap anak. Show all posts
Showing posts with label kekerasan terhadap anak. Show all posts

29 July, 2025

Anak Yang Diperkosa Dan Dibunuh Menjadi Berita Terus, Siapa Yang Mau Mencari Solusi?

Assalamu’alaikum wr.wb. Setiap hari saya baca berita tentang kekerasan terhadap anak. Saya ingin tahu apa yang dialami banyak anak di Indonesia. Hari ini, ada berita baru. Seorang anak kecil dibunuh dulu, lalu mayatnya diperkosa. Lebih sadis dari binatang. Saya mau abaikan beritanya karena sudah dibaca kemarin, bahkan sudah tulis post di Facebook. Pas mau hapus link beritanya, saya perhatikan lokasinya: Ogan Komering Ilir (OKI), di Sumatera Selatan. Kok OKI? Seingat saya, kasus itu terjadi di Lampung?? Saya buka arsip, dan cari berita dari kemarin. Betul. Berita kemarin terjadi di Lampung. Berita baru ini terjadi di OKI, karena kasusnya beda!! Dalam hitungan hari, ada berita tentang DUA anak Indonesia yang dibunuh dulu, lalu mayatnya diperkosa. 

Berapa banyak orang tua yang sudah pernah didatangi polisi dan dikasih kabar bahwa anaknya diperkosa dan dibunuh? Atau dibunuh dulu, baru diperkosa? Dalam kebanyakan kasus (setiap hari ada beritanya), anak diperkosa oleh 1-2 orang, atau diperkosa bergilir oleh 4-16 pemuda. Dalam beberapa kasus, diperkosa lalu dibunuh untuk hilangkan saksi. Dalam sebagian kecil dari kasusnya, anak itu dibunuh duluan, baru mayatnya diperkosa. Dan dalam berita pemerkosaan bergilir yang pernah saya baca, dijamin bahwa 100% dari remaja dan pemuda yang diajak perkosa anak selalu setuju. Belum pernah ada kasus seorang remaja laki-laki menolak ajakan itu dan selamatkan korban. Dari puluhan ribu kasus, belum ada 1 pemuda Indonesia yang sanggup sayangi anak perempuan dan mau selamatkan daripada ikut memperkosanya. Siapa yang mendidik anak laki-laki di Indonesia, sehingga menjadi begitu sadis? Siapa yang mau bertanggung jawab? 

Bagaimana rasanya bagi orang tua para korban itu? Dan anak siapa yang harus diperkosa dan dibunuh sebelum 60 juta orang tua akan mulai teriak dan marah pada pemimpin yang anggap kekerasan terhadap anak belum masuk kondisi darurat? Allah dan para malaikat menyaksikan ketidakpedulian mereka setiap hari. Siapa yang mau mencari solusi? Apa cucunya orang penting harus menjadi korban dulu, baru kita mulai peduli? Pertanyaan saya dari kemarin, yang tidak pernah dijawab oleh siapapun: 

ANAK SIAPA YANG HARUS DIPERKOSA DAN DIBUNUH SEBELUM MASALAH KEKERASAN TERHADAP ANAK MENJADI PRIORITAS NEGARA!!??

Semoga bermanfaat sebagai renungan. TOLONG JAGA ANAK ANDA. Jangan anggap mereka “aman” di mana saja, karena mereka tidak aman. 
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto 

Kecanduan Film Porno Berujung Pria di OKI Bunuh dan Perkosa Bocah 6 Tahun
https://www.detik.com

Kronologi Bocah Usia 9 Tahun di Lampung Diracun Gorengan hingga Tewas lalu Diperkosa
https://regional.kompas.com


08 May, 2025

Modus Bejat Guru Ngaji Cabuli 16 Santri Termasuk Komika Eky di Makassar

Assalamu’alaikum wr.wb. SEMOGA kasus ini bisa menjadi pelajaran yang penting bagi para orang tua. Seorang komika bernama Eky Priyagung mengaku bahwa dia dicabuli di masjid oleh guru ngajinya. Kapan? DUA PULUH TAHUN YANG LALU, ketika Eky berusia 13 tahun. Dan baru berani bicara sekarang... Banyak orang tua 100% salah. Mereka sangat yakin anaknya akan langsung mengaku kalau menjadi korban pencabulan. Kata orang tua, “Anak saya selalu bicara dengan saya. Anak saya jujur. Saya tahu segala sesuatu tentang anak saya.”

Ada jutaan orang tua dengan pemikiran itu dan sebagian dari mereka benar. Kalau anak menjadi korban 1 kali, dia akan langsung lapor. Tetapi berita di atas menjadi bukti nyata. Kebanyakan korban DIANCAM (dalam kasus ini, disumpah dengan Al Quran), jadi mereka takut dan diam saja. Pelaku seperti guru, ustadz, guru ngaji, bapak tiri, dan lain-lain punya kekuasaan di atas anak jadi sangat mudah bagi mereka untuk membuat anak takut.

Dalam semua hal lain, mungkin anak akan langsung bicara dengan orang tua. Dalam hal ini, karena sudah diancam, mereka DIAM. Dan setelah 1 minggu lewat, lalu 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 5 tahun, mereka akan berpikir, “Kejadian itu harus saya bawa sampai mati. Malu. Jangan sampai ada yang tahu.” Jadi mereka rahasiakan terus.

Dan seperti yang terlihat dalam kasus ini, ketika ada SATU korban yang berani bicara, walaupun sudah lewat 20 tahun, tiba-tiba muncul 15 korban yang lain, dan polisi masih mencari terus. Karena dimulai sejak 2004, sangat mungkin jumlah korban mencapai puluhan anak. Dan juga sangat mungkin banyak korban akan merasa terlalu malu untuk maju sekarang dan mengaku. Sudah menikah dan punya anak. Sudah punya jabatan. Sudah dipandang terhormat dalam komunitasnya. Masa maju dan mengaku pernah menjadi korban pencabulan di masjid? MALU!!! Apa katanya keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja nanti? Jadi mereka pilih diam, daripada malu.

Ketika orang tua sangat yakin anaknya aman, sekian persen dari anak tersebut sebenarnya sudah menjadi korban. Dan jangan berpikir bahwa dengan “bertanya” saja, mereka akan mengaku. Kalau ditanya, “Apa kamu dicabuli juga?” mereka tetap tidak akan mengaku. Jadi orang tua harus bertanya, tetapi jangan langsung merasa lega kalau anak menjawab “tidak” satu kali. Bertanya lagi besok. Dan bertanya lagi pada minggu depan. Tegaskan bahwa dia tidak perlu malu, dan keluarga dan teman akan menolongnya.

Ketika dia masih menjawab “tidak”, tetap perlu ditanya lagi di lain waktu. Sampai yakin. Dan setelah merasa sangat yakin, masih mungkin anda keliru. Tetapi karena malu dan takut pada reaksi orang lain, dan takut kena stigma buruk, orang itu akan menyangkal jadi korban selama puluhan tahun. Lebih baik berbohong daripada mengaku dan kena banyak komentar miring. Jadi masalah yang sebenarnya adalah ORANG LAIN yang bisa hakimi dan sebarkan gosip tentang korban. Karena diduga akan begitu, banyak korban memilih diam saja. Seumur hidup.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang tua. Semoga semua orang tua siap belajar terus, dan menjadi lebih terbuka untuk membahas masalah pencabulan, seks, film porno, pacaran, narkoba, dan hal-hal terkait dengan anaknya. Kalau merasa tidak sanggup, minta bantuan dari orang lain. (Om, tante, kakak, sepupu, teman keluarga, dll.) Kalau orang tua masih tidak mau (terlalu malu), maka anak akan mencari informasi dan pendapat dari teman sekolahnya. Dan di situ, mungkin dia akan diarahkan ke jalan yang salah.

Semoga bermanfaat sebagai renungan. Dan semoga Allah SWT melindungi semua anak kita setiap hari. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Modus Bejat Guru Ngaji Cabuli 16 Santri Termasuk Komika Eky di Makassar
https://www.detik.com


28 February, 2025

Keluarga Korban Pencabulan Ustaz Di Cirebon Pindah Rumah Karena Diganggu Pihak Pesantren Yang Meminta Jalan Damai Terus

Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon judul di atas itu diperhatikan baik-baik. Berasal dari kalimat dalam beritanya, dan berita seperti ini sangat normal. Seorang santri disodomi di pesantren. Setelah tahu, pesantren tersebut punya satu tujuan: MENJAGA NAMA BAIK PESANTREN! Tidak ada yang lebih utama daripada nama baik lembaga dan ustadz. Anak kecil? Siapa yang perlu peduli? Kalau nama pesantren buruk, dan semua santri kabur, pesantren bisa tutup.

Bagaimana dengan kyainya dan puluhan ustadz dan keluarganya yang dapat nafkah hidup dari pesantren itu? Masa semuanya harus cari tempat kerja dan tempat tinggal juga? Tidak boleh. Pesantren adalah institusi yang sakral, yang nama baiknya sakral, dan nama baik ustadz juga sakral. Yang tidak sakral adalah kehormatan dan harga diri dan keselamatan bagi anak kecil. Mereka tidak penting amat. Kalau 1 santri keluar, karena tidak tahan disodomi, besoknya masih bisa dapat 1 santri baru. Bangkunya akan diisi lagi. Uang tetap mengalir.

Semua orang tua dididik oleh ustadz untuk selalu berbaik sangka, jadi mereka berharap anaknya akan aman di pesantren. Dan memang aman di situ... Sampai tiba-tiba suatu hari menjadi tidak aman. Lalu 100% dari orang tua dan ustadz lain dan semua orang dewasa mengucapkan Mantra Nasional Indonesia: “Kami Tidak Menyangka!” Dan yang terjadi berikutnya adalah usaha keras agar PELAKU dilindungi sebaik mungkin, dan kasus diselesaikan secara damai dan kekeluargaan, dan pelaku dibebaskan untuk pergi ke tempat lain dan sodomi atau perkosa anak kecil di sana saja. Yang penting tidak terulang di sini saja ya. Anak yang hidup di tempat lain, cuek saja. Bukan santri saya jadi bukan urusan saya.

Negara ini penuh dengan puluhan juta orang tua Muslim yang memilih untuk berbaik sangka dan tidak mau tahu tentang masalah pencabulan terhadap anak di pesantren dan sekolah. Yang penting bukan anak mereka yang menjadi korban. Tetapi mereka tidak sadar: BANYAK SEKALI KORBAN TIDAK PERNAH MENGAKU. Jadi orang tua yang anggap anaknya “pasti aman” dengan buktinya “anak saya tidak pernah mengaku” sangat keliru. Mungkin sebagian besar dari anak mereka memang aman. Tetapi hanya Allah SWT yang tahu jumlah anak yang dicabuli sebenarnya, karena semua lembaga yang seharusnya peduli malah sibuk menjaga nama baik.

Hal yang persis sama telah terjadi dalam Gereja Katolik selama 100 tahun lebih. Dan baru ketahuan sekarang. Dan ketika Perancis (sebagai satu contoh) berusaha mencari semua orang yang pernah menjadi korban, mereka dapat 200 RIBU kasus. Di Indonesia ada berapa? Jangan bertanya. Tidak ada yang mau peduli. Dan tugas terpenting pesantren bukan untuk menjaga anak Muslim secara baik, tetapi malah untuk menjaga nama baik pesantren di atas segala-galanya. Kalau anak anda berada di pesantren, semoga mereka bisa selamat. Berdoa saja. Berharap kepada Allah. Karena percuma berharap kepada pengurus pesantren dan lembaga pemerintah.
Semoga bermanfaat sebagai peringatan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Trauma Mendalam Santri Korban Pencabulan Ustaz di Cirebon
"Anak ini sekarang nggak mau ketemu orang lain, mentalnya sudah kena. Dia juga nggak mau jauh dari orang tuanya. Karena tekanan ini, keluarga korban akhirnya memutuskan untuk pindah rumah sementara supaya tidak terus-menerus diganggu pihak pesantren yang meminta jalan damai," ujar Andi. "Dua korban lain juga mengalami pelecehan. Ketiganya disodomi, termasuk korban perempuan. Pelaku ini benar-benar sadis," ujarnya.
https://www.detik.com

29 January, 2025

Kenapa Saya Menulis Terus Tentang Pencabulan Anak?

Assalamu’alaikum wr.wb. Fenomena pencabulan dan sodomi terhadap anak bukannya “tidak bisa dicegah”. Tetapi malah, “tidak ada yang mau berusaha mencegahnya”! Kenapa kita harus pakai helm naik motor, pakai safety belt di mobil, dan kecepatan di tol dibatasi 100 km/jam? Karena pemerintah ingin mencegah kecelakaan, demi keselamatan warga, dan kebanyakan orang dewasa setuju. Kita juga tidak ingin menjadi korban. Pencabulan terhadap anak? Tidak ada pencegahan. Padahal sederhana sekali:

•    Pelatihan 1-2 jam yang wajib, di semua sekolah dan pesantren dan tempat serupa (klub bola, dll.), setiap tahun.
•    Poster yang wajib dipasang di semua sekolah dan pesantren. Memberikan info dasar (jelaskan artinya pencabulan), menyuruh anak waspada dan cepat lapor, dan memberikan nama dan nomor HP untuk orang di dalam dan di luar lokasi itu yang siap bantu. (Pak RT, Kepala Desa, tetangga, polsek, dsb.)
•    Iklan masyarakat di TV. Wajib ditayangkan sekali setiap bulan, semua saluran, selama 1 tahun dulu. Isinya, penjelasan definisi pencabulan, didikan bagi anak agar orang lain tidak boleh sentuh kemaluan mereka (selain dokter, orang tua), yang dilakukan secara paksa dengan mengancam dan membuat mereka takut. Kalau terjadi, mereka harus berani lapor walaupun diancam.
•    Diskusi dan pelatihan ringan di banyak komunitas (wali anak di sekolah, pengajian, perkantoran, dll.), agar semua orang tua paham, dan mulai waspada.
•    Kewajiban bagi guru dan ustadz untuk laporkan rekan kerja apabila merasa “curiga” (diberikan tanda-tandanya seorang dewasa cabuli anak)
•    Dan sebagainya.

Kalau ada kepedulian dari 100 juta orang tua, dan 3 juta guru, dan ratusan ribu ustadz dan kyai, dan seratus ribu pejabat, jumlah kasus pencabulan mungkin bisa diberantas 90% dalam 1 tahun. Tetapi harus ada kepedulian dulu. Di saat ini, tidak ada. Semua orang dewasa anggap bukan urusan mereka, karena bukan anak mereka yang menjadi korban.

Saya kenal beberapa anak laki-laki. Ada yang lapor langsung ke saya. Ada yang lapor ke teman saya. Mereka dicabuli, disodomi, atau kemaluannya diisap. Oleh ustadz, oleh guru, oleh pelatih olahraga. Mereka rahasiakan. Orang tua dan keluarganya TIDAK TAHU. Dianggap anaknya “nakal” oleh orang tuanya karena sering ribut, emosi, banyak membantah, di kamar terus, dll. Mereka sudah pernah dicabuli. Mereka malu. Merasa tidak ada yang bisa menolong mereka. Jadi mereka rahasiakan. (Hampir semuanya juga diancam.)

Jadi dalam 100% dari kasus pencabulan, semua orang tua selalu mengatakan, “Kami tidak menyangka.” Coba kondisi ini dibawa ke ranah lain. Anak berenang di sungai, digigit buaya. Ada yang terluka, ada yang mati. Besoknya, anak lain digigit. Besoknya, anak lain. Besoknya, anak lain. Setiap kali seorang anak jadi korban, semua orang tua kaget dan bilang tidak menyangka. Apakah ada pencegahan? Tidak ada. Semua orang dewasa yang tahu ada buaya di sungai diam saja. Pemerintah dan pemda diam saja. Tidak ada pagar. Tidak ada papan. Tidak ada pengumuman. Dibiarkan anak baru datang terus dan berenang di sungai setiap hari. Kebanyakan anak aman. Misalnya, 50 anak berenang tanpa masalah. Lalu 1 anak digigit. Besoknya, 50 anak yang lain datang dan berenang, dan 1 digigit. Dan begitu seterusnya. Tidak ada pencegahan sama sekali dari siapapun.

Kalau kondisinya seperti itu, apakah lebih baik kita yang paham diam saja? Atau kasih peringatan terus: “ADA BUAYA DI SUNGAI, DILARANG BERENANG DI SITU!” Dalam kasus pencabulan, tidak ada yang mau melakukan pencegahan. Semua anak dibiarkan pergi ke tempat bahaya, lalu 1 anak jadi korban. Tapi kebanyakan orang tua berpikir, “Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya.” Mohon maaf, tetapi sikap itu yang membuat negara ini rusak. Melihat anaknya orang lain menderita, lalu kita diam saja karena tidak penting bagi kita.

Saya tidak mau diam. Saya tidak bisa memaksa pemerintah atau pesantren atau sekolah BERUBAH. Yang bisa saya lakukan hanyalah memberikan informasi dan peringatan terus, dan berharap sebagian dari orang tua yang baca akan mulai waspada. Dan semoga beberapa anak bisa selamat dan tidak menjadi korban, karena orang tuanya sudah belajar dari saya. Sekian. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

16 January, 2025

Cerita Pilu Santri Tewas Peluk Alquran Dalam Tragedi Kebakaran Ponpes di Pinrang


Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang santri berusia 14 tahun tewas karena masuk ke kamarnya di lantai dua yang sedang kebakaran, untuk mengambil Al Quran. Mayatnya ditemukan dalam posisi sedang peluk Al Quran. Semoga almarhum masuk surga. Tetapi apakah cukup kalau kejadian ini hanya dicap “takdir Allah” lalu dilupakan saja?

Saya pernah menjadi kaget setelah melihat beberapa artikel berita tentang pesantren yang kebakaran. Setelah cari di Google, saya dapat 35 kasus pesantren yang kebakaran dalam 6 bulan sebelumnya (link di bawah). Kurang lebih terjadi satu kali setiap minggu, jadi saya menulis post di Facebook tentang perkara itu. Sepertinya, tidak ada pelatihan atau persiapan menghadapi kebakaran di kebanyakan pesantren. Tidak ada APAR di semua lantai, tidak ada selang panjang yang bisa menjangkau semua kamar, dan tidak ada pelatihan rutin bagi semua santri. (Mungkin banyak sekolah juga sama!)

Setelah melihat betapa seringnya terjadi kebakaran di pesantren, saya menjadi yakin, cepat atau lama akan ada korban jiwa, dan sayangnya, sekarang sudah terjadi. Saya baca kembali artikel saya dari 2023. Tulisan itu masih berlaku karena belum ada perubahan sama sekali. Nyawa anak dan santri begitu tidak penting di Indonesia, sehingga nyaris tidak ada orang dewasa, guru, ustadz, atau pejabat yang merasa anak dan santri perlu disiapkan menghadapi kebakaran. Lebih penting lagi bagi santri karena mereka tinggal di tempat belajarnya. Tetapi daripada pemerintah menciptakan program yang WAJIB, ditunggu kebakaran terjadi dulu, ditunggu anak mati secara sia-sia dulu, lalu hanya dikatakan, "Ini musibah dan ujian dari Allah. Kami tidak menyangka!!”

Saya tidak setuju dengan judul berita di atas. Ini BUKAN tragedi kebakaran yang tewaskan seorang anak. Tetapi ini adalah HASIL dari ketidakpedulian banyak orang dewasa yang tidak menyiapkan santri menghadapi kondisi berbahaya. Anak ini tidak tewas “karena ada kebakaran”, tetapi dia tewas karena guru agama dan orang dewasa di sekitarnya tidak menghargai nyawa dia, sehingga merasa terdorong untuk melindunginya lewat program pelatihan.

Betapa ruginya menjadi anak dan santri di Indonesia, yang nyawanya tidak punya nilai tinggi di mata banyak orang dewasa dan guru agama. Kasihan Rasulullah SAW dapat umat seperti kita. Kenapa kita tidak bisa lebih baik dari ini? Kenapa kita tidak bisa bersatu dan mengutamakan keselamatan anak dan santri sebagai prioritas yang tinggi? Pemerintah sedang membuat program yang utamakan makanan bergizi bagi santri dan anak sekolah. Sayangnya, nyawa seorang santri kalah penting dengan sepotong tempe! Program makanan bergizi menjadi prioritas tinggi, tetapi program pelatihan hadapi kebakaran agar nyawa santri bisa diselamatkan sama sekali tidak penting!
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Cerita Pilu Santri Tewas Peluk Alquran Dalam Tragedi Kebakaran Ponpes di Pinrang, Terungkap Sosoknya
https://www.tribunnews.com

Daftar 35 Pesantren Yang Terbakar Dalam 6 Bulan Terakhir
https://genenetto.blogspot.com

09 January, 2025

Santri 12 Tahun Alami Pendarahan Otak Usai Dianiaya Teman Sekamar di Pondok Pesantren Nganjuk

Seorang anak berusia 12 tahun dihajar di pesantren, sampai alami perdarahan otak dan badannya lumpuh di sebelah kiri. Awalnya dia tidak berani mengaku ke orang tuanya, sehingga habis waktu berhari-hari di rumah sampai kondisinya menjadi buruk sekali. Semoga berita ini menjadi peringatan bagi orang tua yang anaknya masuk pesantren. Kalau anak minta izin pulang, karena sakit kepala atau sakit perut, sebaiknya dibuka bajunya dan mencari memar dan tanda-tanda kekerasan dulu. Bertanya secara mendalam tentang apa yang dia alami.

Kalau anak mengaku sakit kepala setelah “jatuh”, jangan percaya dulu. Bertanya terus, dan minta dia jujur. Bertanya apakah dipukul, dan tekankan orang tua tidak akan menjadi marah terhadap dia. Jangan biarkan anak beristirahat saja di rumah, dengan harapan “akan membaik sendiri”. Justru kalau habis dihajar di pesantren, istirahat di rumah malah berbahaya, karena kondisinya bisa menjadi lebih buruk. Kalau sudah alami perdarahan otak untuk beberapa hari, sampai koma, lebih sulit dibantu oleh dokter. Jadi orang tua harus segera dapat kebenaran, supaya bisa diobati lebih cepat.

Banyak anak yang alami kekerasan di pesantren dan sekolah TIDAK BERANI memberi tahu orang tuanya. Mereka takut akan dimarahi, atau malu, atau takut akan menimbulkan keributan. Jadi mereka akan berbohong, dan bilang tidak ada masalah. Orang tua harus selalu waspada.   
-Gene Netto

Santri 12 Tahun Alami Pendarahan Otak Usai Dianiaya Teman Sekamar di Pondok Pesantren Nganjuk
11 Desember 2024 NGANJUK - Seorang santri, MKM (12) bernasib malang. Ia menjadi korban perundungan di Prambon, Nganjuk. Korban sempat tak berani berterus terang kepada keluarga atas kejadian yang menimpanya. Ia hanya mengeluh pusing saja dan sempat didiagnosis sakit tipes. Namun, berselang waktu, kondisinya makin memburuk. Akhirnya, korban mengaku kepada keluarga bahwa ia menjadi korban kekerasan fisik oleh rekan sesama santri. Korban sudah menjalani operasi kepala, tetapi tubuh bagian kirinya dilaporkan terasa seperti mengalami kelumpuhan.
https://mataraman.tribunnews.com

07 January, 2025

Kasus Pencabulan Dan Kekerasan Terhadap Anak – 2024

Assalamu’alaikum wr.wb. Ini sebagian dari judul berita kekerasan terhadap anak selama 2024. Coba baca semuanya dan berpikir tentang masa depan puluhan ribu (atau ratusan ribu?) korban. Ini hanya contoh dari kasus yang masuk media dan jumlah korban biasanya tidak lengkap. Kalau dikatakan 5 anak dicabuli, jumlah aslinya bisa lebih banyak tetapi yang lain tidak mau lapor, atau tidak dicari. Mungkin ada ribuan kasus lain yang belum pernah dilaporkan, jadi tidak masuk berita dan tidak ketahuan. Kasus "biasa" (diperkosa bapak tiri, dicabuli guru atau tetangga, dsb.), dengan jumlah korban 1-2 anak, tidak disimpan karena terlalu banyak. Jadi daftar ini hanya perwakilan saja, dan bukan daftar kasus yang lengkap. TOLONG JAGA ANAK ANDA TERUS dan jangan berasumsi mereka akan aman. Ketika diberitahu anaknya dicabuli atau menjadi korban kekerasan, semua orang tua dalam semua kasus selalu mengatakan, "KAMI TIDAK MENYANGKA!"
Semoga informasi ini akan membuat para orang tua waspada terus. Dan semoga Allah SWT melindungi semua anak Indonesia. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal 'Aalamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

*GURU & SEKOLAH*

* Oknum Guru Agama di Situbondo Dipoliskan gegara Cabuli Puluhan Siswi SD
* Miris! Puluhan Siswi SDN di Desa Wonorejo Diduga Dicabuli Oknum Guru
* Viral, Guru BK di SMA Pekalongan Diduga Lecehkan Puluhan Siswi
* Bejat! Guru Agama SD di Bengkulu Utara Cabuli 24 Siswa saat Praktik Salat
* Polisi Tangkap Guru Cabuli 24 Siswi SD di Buton Tengah
* Guru SMP di Buton Selatan Dipolisikan Diduga Cabuli 17 Siswa
* Guru Diduga Cabuli Belasan Muridnya, Orang Tua Geruduk Sekolah Dasar di Tuban
* Oknum Guru SD di OKU Cabuli Belasan Muridnya
* Modus Oknum Guru SMK di Jakarta Utara Lecehkan Anak Didiknya, Belasan Murid Jadi Korban
* 15 Murid SD Diduga Dicabuli Guru di Yogyakarta
* Guru di Subulussalam Aceh Diduga Cabuli 13 Siswi SD
* Penjaga Sekolah di Bima NTB Ditangkap gegara Cabuli Siswi SD, Diduga Banyak Korban
* Diduga Cabuli 11 Siswi Saat Mengajar, Guru SD di Kendari Ditangkap
* Bejat, Kepala Sekolah SD Negeri di Sukabumi Diduga Cabuli 10 Siswi
* 8 Murid SD di Tebing Tinggi Diduga jadi Korban Pencabulan Gurunya
* Merasa Dilecehkan Sang Guru, 7 Siswi SMP di Muncar Banyuwangi Lapor Polisi
* Pembina Pramuka di Jayapura Cabuli 7 Siswi SMK
* Heboh Kepala Madrasah Aliyah di Tanjabbar Jambi Diduga Lecehkan 7 Siswinya
* Pembina Pramuka SDN di Surabaya Jadi Tersangka Pencabulan 7 Siswi
* Miris! 6 Anak SD di Karawang Diduga Dicabuli Gurunya Sendiri
* Pencabulan 6 Murid SD N 14 Sungai Pasak di Pariaman Sumbar Dilakukan Guru Olahraga
* Cabuli 6 Remaja, Pelatih Pramuka di Pangkalpinang Ditahan
* Guru SMP di Natuna Riau Cabuli 5 Siswa Sesama Jenis
* Tak Dipuaskan oleh Istri, Guru Wali Kelas SD di Subang Cabuli 5 Murid Saat Mengajar di Kelas
* Guru di NTT Cabuli 4 Murid SD, Korban Dipaksa Pegang Kemaluan Pelaku
* Pembina Ekskul Pramuka SMPN 30 Bekasi Diduga Lecehkan 4 Orang Siswi
* Tega! Usai Cabuli Keempat Siswinya, Kepsek RRN di Padang Lawas Utara Sumut Hanya Disanksi Pemindahan
* Guru SD Cabuli 4 Murid di Kupang, Pelaku Ancam Pukul-Bunuh Korban
* Diduga Cabuli 4 Siswi, Guru SD di Sumenep Dipolisikan
* Guru SMA Ini Dilaporkan Cabuli 3 Keponakannya Sekaligus, Korban Menangis Ceritakan Kejadian ke Ibu
* Siswi SD di Gorontalo Diduga Dilecehkan 5 Teman Laki-lakinya di Kelas
* Kronologi Siswi SD di Rembang Dicabuli 4 Temannya di Kelas, Korban Trauma Tak Berani ke Sekolah
* Viral Ibu di Sumenep Relakan Anak Diperkosa Kepala Sekolah Diming-imingi Motor Vespa, Dalih Ritual
* Bejat! Guru SMP di Bandung Perkosa Muridnya di Masjid Sekolah
* Masuk UKS karena Sakit, Siswi SD di Bengkulu Malah Dicabuli Guru
* Siswi SMA di Palembang Dicabuli Pembina Pramuka Selama 2 Tahun

*PESANTREN*

* 2 Guru Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri, 3 di Antaranya Disodomi
* Pengasuh Pesantren di Kota Demak Diduga Cabuli 38 Santrinya
* Dugaan Pencabulan Santriwati di Karawang: 20 Orang Korban; Pimpinan Ponpes Buron
* Polisi Periksa Oknum Guru Ponpes di Maros Diduga Lecehkan 20 Santri
* Kasus Pencabulan Belasan Santriwati, Pimpinan dan Pengasuh Ponpes di Trenggalek Jadi Tersangka
* Ada 15 Korban, DP3A Makassar Bentuk Satgas di Pondok Tahfidz Al-Qur'an di Makassar
* Pengasuh Ponpes Bapak-Anak Kompak Cabuli 12 Santri
* Pimpinan Ponpes di Jambi yang Cabuli 12 Santri Ternyata Bergelar Doktor Muda
* 10 Santri di Kuningan Dicabuli Pemilik Ponpes, Korban Mengaku Dapat Ancaman
* Sepak Terjang Sang Kiai Predator Seks di Indragiri Hulu, Cabuli 8 Santri dan Rekam Aksinya
* Modus Ajarkan Ilmu, Pimpinan Pesantren di Aceh Lecehkan 8 Santri
* Modus Guru Ponpes di Rohul Riau Lecehkan 8 Santri Laki-laki: Minta Pijat-Seks Oral
* Cabuli 8 Santri Laki-laki, Pimpinan Ponpes di Inhu Riau Dibekuk Polisi
* Diduga Lecehkan 7 Santriwati, Oknum Pengasuh Ponpes di Lampung Tengah Ditangkap Polisi
* Bejat! Kiai di Pondok Pesantren Nekat Cabuli 7 Orang Muridnya di Kutai Timur Kaltim
* Jadi Tersangka Pencabulan 7 Santriwati, Pengasuh Ponpes di Cilacap Ditahan
* Viral Ponpes di Bekasi Digeruduk Massa gegara 6 Santriwati Dicabuli
* 5 Santriwati Jadi Korban Pemerkosaan Pimpinan Pondok Pesantren di Sukabumi
* Fakta-fakta Oknum Guru Ponpes Mamuju Cabuli 5 Santriwati Saat Korban Mandi
* Pimpinan Ponpes, Anaknya, dan Ustaz Diduga Perkosa 4 Santriwati di Lombok
* Jadi Tersangka Kekerasan Seks ke 4 Santri, Pengasuh Ponpes di Magelang Ditahan
* Oknum Pimpinan Dayah [Pesantren] di Pidie Diduga Lecehkan 4 Santriwati
* Oknum Guru Ponpes di Lampung Diduga Cabuli 3 Santriwati
* Cabuli 3 Juniornya, Santri di Cilegon Ditangkap
* Modus Bimbingan Spiritual, 3 Santriwati Dicabuli Pengasuh Ponpes di Pandeglang
* Tampang Mantan Anggota DPRD Bangkalan-Pengasuh Ponpes yang Cabuli 3 Santriwati
* Polisi Ungkap Pimpinan Ponpes yang Dirusak Warga Serang Cabuli 3 Santriwati

* Santri 14 Tahun di Banyuwangi Koma Usai Dikeroyok 6 Senior
* Santri 12 Tahun Alami Pendarahan Otak Usai Dianiaya Teman Sekamar di Pondok Pesantren Nganjuk
* Santri di Mojokerto Ngaku Dipukul Teman hingga Pendarahan Rongga Perut
* Santri di Lamongan Diikat-Dibanting: Pingsan, Telinga Berdarah
* Dianiaya Guru, Punggung Santri di Parepare Disetrika Hingga Melepuh
* Pembakar Santri di Boyolali Ditangkap, Ternyata Seorang Guru Agama
* Sadis! Santri Ponpes Diduga Korban Penganiayaan, Alat Vital Bengkak Diikat Benang
* Santri di Malang Diduga Disiksa Temannya Pakai Setrika, Polisi Lakukan Penyelidikan
* Kasus Perundungan di Pondok Pesantren Kampar, Santri Alami Trauma Berat dan Memar di Otak
* Tangan Dicelup Air Mendidih, Sejumlah Santri Diduga Jadi Korban Kekerasan Oknum Pengurus Ponpes di Kudus
* Diduga Dikeroyok oleh 10 Orang Di Dalam Pondok, Orang Tua Santri di Pesantren Gunung Sindur Bogor Lapor ke Polisi
* Santri Ponpes di Kampar Alami Gangguan Kejiwaan Seusai Dirundung 10 Kakak Kelas
* Viral Santri Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Pesantren, Korban Alami Trauma dan Kulit Memerah
* Ditendang dan Disiram Air Panas oleh Senior, Santri Habib Rizieq Lapor Polisi
* Sakit Hati Dirundung, Santri di Langkat Bakar Pengajar Ponpes
* Trauma Ganda Remaja di Gresik, Dulu Dihamili Tetangga Kini Dicabuli Kiai

*GURU NGAJI*

* Terbongkar Guru Ngaji di Lampung Cabuli 32 Murid, Begini Kronologinya
* Remaja di Ciledug Tangerang Dicabuli Guru Mengaji, Korban Diduga Capai Puluhan
* Bejat! Seorang Oknum Guru Ngaji di Blora Diduga Cabuli Belasan Santriwati, Begini Modusnya
* Polisi Meringkus Oknum Guru Di Cianjur Cabuli Belasan Siswa
* Cabuli 12 Santriwati, Guru Ngaji Rumah Tahfidz di Batu Bara Ditangkap
* Guru Mengaji yang Cabuli 8 Muridnya di Tangsel Disebut Ancam Korbannya jika Mengadu
* Ini Tampang Solihin Guru Ngaji Cabuli 8 Murid di Gunungkidul
* Cabuli dan Perkosa 7 Murid, Guru Ngaji di Bima Tersangka!
* 7 Anak Laki-laki di Kota Bengkulu Diduga Dicabuli Oknum Guru Ngaji, Orangtua Lapor Polisi
* 7 Anak Perempuan Diduga Dicabuli Oknum Guru Ngaji di Tangerang
* Bejat, Oknum Guru Ngaji di Lampung Cabuli 6 Muridnya, Modus untuk Pengobatan
* Korban Pencabulan Guru Ngaji di Bangka Bertambah Jadi 6 Orang
* Beri Iming-iming Uang, Oknum Pengurus TPA di Masjid Pontianak Cabuli 6 Remaja
* Cabuli 6 Santri, Guru Ngaji di Way Kanan Ditangkap Polisi
* Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji di Puspahiang Tasikmalaya Diduga 5 Santriwati
* Guru Ngaji di Sijunjung, Sumbar, Cabuli Murid 5 Kali di Mushalla usai Mengaji, Keluarga Syok
* Karena Nafsu, Kakek Guru Mengaji di Baubau Sulawesi Tenggara Cabuli 5 Anak Muridnya
* Bejat, Guru Ngaji di Bandar Lampung Cabuli 4 Muridnya
* Guru Mengaji di Jember Tega Cabuli 4 Santriwati
* Guru Ngaji yang Cabuli 4 Gadis di Mojokerto Terancam 15 Tahun Penjara
* Ayah Dan Anak Yang Menjadi Guru Mengaji di Bekasi 17 Kali Setubuhi 4 Murid di Bawah Umur sejak 2022
* Diduga Cabuli 3 Anak, Pengasuh Pondok TPQ di Lamongan Ditangkap
* Polres Pidie Tetapkan Oknum PNS Yang Juga Pimpinan Pengajian Lecehkan 3 Santri Jadi Tersangka
* Guru Ngaji di OKI Sumsel Cabuli Tiga Bocah

[ Kasus guru ngaji cabuli 1 anak terlalu banyak, jadi tidak disimpan. Biasanya tidak jelas apakah ada korban lain atau tidak. ]

*DIPERKOSA BERGILIR*

12-30 pria

* Tega! Siswi SMP di Jombang Dijual Pacar hingga 30 Kali ke Pria Hidung Belang
* Remaja 13 Tahun di Baubau Sulawesi Tenggara Dicabuli 26 Pria, Keluarga Lapor Polisi [Diperkosa 20 pria, Dicabuli 6 pria]
* PSK Anak MiChat di Surabaya Layani hingga 20 Pria Hidung Belang Per Hari Miris!
* Gadis 14 Tahun di Kintom Banggai, Sulawesi Tengah, Diperkosa 14 Orang, 5 Pelaku di Bawah Umur
* Diperkosa 13 Pria, Kakak Beradik di Purworejo Minta Bantuan Hotman Paris
* Polisi Periksa Saksi Kasus ABG Diperkosa 12 Remaja di Bima
* Remaja 16 Tahun Diperkosa 12 Pria di Flores Timur

8-10 pria

* Siswi SMP di Lampung Diperkosa 10 Remaja, Disekap 3 Hari Tanpa Makan
* Tragis! Kronologi Siswi SMK Diperkosa 10 Orang di Labuhanbatu, 3 di Bawah Umur
* Dicekoki Miras, Gadis Di Bawah Umur Diduga Digilir 10 Pemuda di Jepara
* Sadis! Gadis 17 Tahun di Kepulauan Sula Diperkosa 10 Pria
* 10 Terduga Pelaku Pemerkosaan Anak di Bawah Umur Ditangkap di Lombok Timur
* 10 Pria di Palu Perkosa Remaja 14 Tahun, Cekoki Miras dan Narkoba
* Mahasiswi di Medan Diperkosa 10 Pria, Diancam Dibunuh, 4 Pelaku Ditangkap
* Gadis di Gunung Putri Bogor Nyaris Diperkosa 10 Remaja di Pinggir Setu
* Gadis ABG 14 Tahun di Gowa Diduga Diperkosa 9 Rekannya, Pelaku Ditangkap!
* Siswi SMP di Minut Sulawesi Utara Diperkosa Paman dan 8 Pria Lain hingga Hamil 3 Bulan
* Gadis 15 Tahun di Kapuas Hulu Diperkosa 8 Orang, 4 di Antaranya Pelajar
* Disekap 7 Hari, Dua Gadis ABG Ini Diperkosa 8 Pemuda di Lampung Timur
* Gadis di Banyuasin Diperkosa 8 Pemuda sampai Hamil
* Seorang Siswi di Marisa, Gorontalo, Diduga Diperkosa 8 Orang Tidak Dikenal
* Gadis di Sarolangun Jambi Diperkosa 8 Pria, Salah Satunya Anak Anggota DPRD
* Video Viral Siswi SMK Digilir 8 Pria di Hotel Grobogan Usai Dicekoki Miras Dicampur Obat Tidur
* 7 Fakta Remaja Putri di Buton Tengah Sultra Diperkosa 8 Pria Berkali-kali, Modusnya Ancam Sebar Video Syur

6-7 pria

* Remaja 14 Tahun Diperkosa 7 Pria Setelah Dicekoki Miras di Lombok Timur
* 7 Hari Disekap dan Digilir 7 Pria, Siswi SMP di Serang Alami Trauma hingga Pilih Putus Sekolah, Ayah Korban Murka!
* 7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap
* Remaja di Jember Diperkosa 7 Pemuda usai Diajak Pesta Miras
* Gadis 17 Tahun di Padang Diperkosa hingga Hamil oleh 6 Pelajar, 3 Masih Buron, Ini Kronologisnya
* Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai Bangka, Sempat Dicekoki Miras
* Pelajar SMP Diduga Diperkosa 7 Pelaku di TKP Berbeda di Sumbawa NTB
* Anak Diperkosa 6 Remaja di Riau, Korban Dicekcoki Miras
* Perempuan di Lombok Timur Diperkosa 6 Pemuda setelah Pesta Miras
* Gadis 12 Tahun di Sampang Diperkosa 6 Cowok Secara Bergiliran
* Siswi SD di Banggai Sulteng Diperkosa Pacar lalu Dijual ke 6 Pria Hidung Belang
* Siswi SMP Diperkosa 6 Remaja di Belakang Masjid hingga Sekolah di Siak, 3 Pelaku Masih SD

4-5 pria

* Siswi SMP di Bengkulu Dicekoki Miras dan Diperkosa 5 Pria, Salah Satu Pelaku Pacar Korban
* Gadis ABG 13 Tahun Diperkosa 5 Teman Pria di Bulukumba, Polisi Selidiki
* Tragis! Seorang Pelajar di Garut Diperkosa 5 Pemuda Secara Bergiliran
* 2 Siswi SD di Lombok Utara Diperkosa Bergilir 5 Temannya
* Miris! Gadis ABG di Jakbar Digilir 5 Pria Biadab dalam Semalam, Hotman Paris Turun Tangan
* Gadis Penjual Teh Gerobakan Diperkosa 5 Pemuda di Pasarkemis Tangerang
* Miris, Siswi SMP di Semarang Ini Digilir 5 Remaja Setelah Dicekoki Miras
* Modus Olesi Lotion Anti Nyamuk, Paman Cabuli 5 Keponakan Secara Bergilir
* Modus Ajak Nongkrong, 5 Pemuda Perkosa Siswi SMK di Luwu Ditangkap
* Kronologi 5 Remaja Bangka Perkosa Gadis di Gudang Usai Cekoki Miras
* Perkosa 5 Bocah Perempuan, Seorang Pria di Ambon Ditangkap
* Viral Gadis Aceh Diikat lalu Diperkosa Pria Bangladesh, China, India, dan Jepang di Malaysia
* Cewe ABG di Deli Serdang Dicabuli Bergiliran, 4 Pria ini Diamankan saat Pulangkan Korban
* Gadis Belia di Jambi Dibawa Mabuk Lalu Diperkosa, Pelaku Diperkirakan 4 Orang
* Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras
* Bocah 12 Tahun di Banjarbaru Dicabuli 4 Pria, Modus Ditraktir Nasi Goreng
* Heboh Remaja 17 Tahun Diperkosa 4 Pria di Dalam Mobil, Diberi Minuman Bius
* Bejat, Anak Perempuan 14 Tahun di Gresik Diperkosa 4 Pemuda
* Pilu! Bocah Perempuan 12 Tahun di Blitar Diperkosa 4 Pemuda Mabuk
* 4 Pemuda di Lampung Jebak Gadis di Kafe, Dicekoki Miras Lalu Diperkosa
* Bejat! Empat Pemuda Kepulauan Sumenep Perkosa Anak di Persawahan
* Perkosa Gadis, 3 Remaja Ditahan, 1 Anak di Bawah Umur Dikembalikan ke Ortu
* Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Satu Keluarga [4 orang] di Musi Rawas, Berdalih Ritual untuk Kuda Lumping
* Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran
* Seorang Gadis di Langkat, Sumatera Utara, Dicabuli 4 Remaja di Gudang dan Rumah
* Gadis 16 Tahun di Cikarang Diduga Diperkosa 4 Pria, Lapor ke Polda Metro

[ Kasus pemerkosaan bergilir, dengan jumlah pelaku 2-3 pria, dihapus. ]

*DICABULI & DIPERKOSA*

* Belasan Anak di Cisauk Diduga Jadi Korban Pencabulan Bocah 13 Tahun
* Predator Anak di Pasar Rebo Diduga Cabuli Belasan Bocah SD
* Abah Oyan Cabuli 11 Anak di Bogor Pakai Iming-iming Bonus Waktu Sewa Sepeda
* Bejat! Pria di Kampar Cabuli 11 Anak Laki-laki di Bawah Umur
* Pemerkosa 11 Anak di Sidoarjo dan Surabaya Ditangkap
* Bejat! Pelatih Sepakbola di Bangka Cabuli 9 Bocah Laki-laki Tiap Minggu
* Kakek Pedagang di Simalungun Cabuli 8 Bocah dalam Tokonya
* Kakek Pencari Kepiting di Pasuruan Cabuli 7 Anak Tetangga
* Bejat! Cabuli 7 Anak Laki-laki di Bekasi, Pria Ini juga Rekam Aksinya
* Diduga Dicabuli Lansia, 7 Bocah di Cakung Diiming-imingi Koin Mesin Capit Boneka
* Seorang Kakek di Lampung Barat 33 Kali Cabuli 7 Bocah Laki-laki
* Predator Anak Ditangkap di Meranti, 6 Korban Dicabuli
* Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Anak, 1 Hamil
* Pria Dihakimi Massa di Cengkareng, Diduga Lecehkan 6 Anak Laki-laki
* Predator Anak Beraksi di Pidie, Cabuli 5 Murid SD, Modus Beri Uang
* Pria di Gowa Cabuli 5 Anak Laki-laki di Bawah Umur
* Diiming-imingi Uang Jajan, Pria di Siak Cabuli 4 Anak Laki-laki
* Kasus Dugaan Pencabulan 4 Anak oleh Pendeta di Blitar Dilaporkan ke Bareskrim Polri
* Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya, Modusnya Suruh Korban Bersemedi
* Tiga Anak Perempuan di Inhu Dicabuli Tiga Pria Dewasa
* Tukang Bubur di Bekasi Cabuli 3 Bocah Usai Diajak Nonton Porno
* Korban Pencabulan Om dan Kakek di Depok Bertambah, Sepupu TR dan AB Juga Jadi Korban! [3 anak]
* Marbot Masjid di Palembang Cabuli 3 Bocah Sekaligus
* Kakek 64 Tahun di Sanggau Cabuli 3 Anak, Korban Terkecil Usia 4 Tahun
* Bejat, Pelatih Futsal Cabuli 3 Bocah di Bekasi Modus bakal Dinikahi
* Polda Jateng Tetapkan 3 Tersangka Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo
* Bejat! Pemuda Ini di Anambas Riau Cabuli 2 Anak Kembar hingga Hamil 6 Bulan
* Kakak Beradik Usia 6 dan 2 Tahun Diperkosa Bergilir oleh Marbut di Mekarsari Depok
* Anak Pedagang Kue Keliling di Bekasi Ternyata Sudah Dicabuli 3 Pria
* Ayah Meninggal, Ibu Jadi TKW, Anak di Cimahi Dicabuli 2 Kakek
* Inses, Wanita Disabilitas Diperkosa Ayah, Kakak dan Adik hingga Ratusan Kali di Lampung
* Miris! Remaja di Lampung Diperkosa Kakek dan Ayah Kandung Sejak Januari 2023
* Bocah di Kutai Timur 5 Tahun Dicabuli Ayah, Ibu, Paman dan Kakak Kandung
* Bejat, Ayah dan Anak Tega Hamili Siswi SD di Sumba Timur NTT, Istri Pelaku Coba Gugurkan Kandungan
* Kisah Pilu Bocah 8 Tahun di Asahan Diajak Nonton Video Porno, Lalu Diperkosa Ayah, Paman dan Kakeknya

*DISODOMI*

* Bejat! Pak Guru di Gamping Sleman Sodomi 22 Laki-laki, Mayoritas Bocah
* Bejat! Guru SD Cabuli-Sodomi Belasan Siswa Laki-laki di Cianjur
* 10 Fakta Pelatih Paskibra Minta Disodomi 13 Anak Didik
* Polisi di Garut Tangkap Oknum Guru PPPK yang Diduga Sodomi 8 Siswa
* Miris! Guru Madrasah di Bojonegoro Sodomi hingga Cabuli 8 Siswa
* Polisi Ringkus Guru Yang Sodomi 6 Anak Di Tanimbar
* Pengawas Ponpes di Mojokerto Cabuli-Sodomi 5 Santri Dituntut 12 Tahun Bui
* Guru Biadab yang Sodomi 5 Pelajar di Jayapura Ditangkap Polisi
* Bejat, Guru SMP Sodomi 4 Siswa di Gorontalo
* Guru Ngaji Sodomi 4 Murid di Pancoran Mas Depok
* Kasus Sodomi di Ponpes Magelang, 4 Korban Dapat Imbalan Baju dan Uang
* Tiga Remaja di Sekupang Diduga Jadi Korban Sodomi Oknum Petugas Kebersihan Sekolah

* Belasan Anak di Purwakarta Disodomi Pemuda, Korban Diiming-imingi Kuota
* 3 Pengurus Pria Diduga Sodomi 12 Anak Asuh, Panti Asuhan di Kunciran Tangerang Dikepung Warga
* Mahasiswa di Karawang Tega Sodomi 11 Bocah, Diiming-imingi Uang hingga Belanja
* Tukang Bengkel ini Sodomi 10 Anak, Korban Diiming-imingi Uang Rp50 Ribu
* Anak SMP Diduga Sodomi 7 Bocah SD di RPTRA dan Edufarm Jakarta Timur
* Korban Pedagang Minta Sodomi di Jambi Bertambah 2 Orang, Total 7 Anak
* Predator Anak di Lebak Ditangkap, 5 Bocah Disodomi Puluhan Kali
* Bejat Aksi Montir di Palembang, Sodomi 5 Bocah Laki-Laki Sejak 2017
* Dijanjikan Dapat Khodam, 4 Remaja Korban Disodomi di Tasikmalaya
* Warga Geruduk dan Rusak Rumah Pelaku Sodomi 4 Bocah Laki-laki di Cianjur
* Bukannya Mengayomi, Pemuda di Samarinda Sodomi Tiga Adik Laki-Lakinya

*TEWAS / DIBUNUH*

* Santri di Blitar Tewas usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Ustaz
* Santri di Kediri Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Teman, Polisi Lakukan Penyelidikan
* Santri Korban Pengeroyokan Belasan Temannya di Blitar Meninggal Dunia
* Santri Aniaya Teman hingga Tewas di Makassar Kesal gegara Diganggu Korban
* Santri Ponpes di Gresik Meninggal Usai Dipukul Batu Bata oleh Yuniornya
* Santriwati Ponpes Al-Aziziyah di Lombok Diduga Dipukul Pakai Balok Meninggal
* Santri di Bantaeng Diduga Disiksa Dan Dilecehkan Sebelum Ditemukan Tewas
* Tak Diberi Rokok, Senior Aniaya Santri di Sukoharjo hingga Tewas
* Kondisi Santri Tebo yang Tewas Tak Wajar, Gigi Retak-Kaki Melepuh
* Santri Tewas di Toilet Pesantren Sukaraja Sukabumi, Diduga Tersengat Listrik
* Santri di Ponpes Yati Agam Sumbar Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri
* 4 Santri Meninggal dan 5 Luka, Kronologi Kolam Ikan Longsor di Kadudampit Sukabumi
* Santri di Lampung Selatan Tewas Usai Ujian Kenaikan Sabuk Pencak Silat
* Pesilat Santri Usia 14 Tahun di Banyuwangi Tewas Saat Latihan
* Pelajar di Sragen Tewas Usai Latihan Silat, 6 Orang Diperiksa

* Bayi yang Dilahirkan Siswi SMA di Tulungagung Tewas Karena Dibunuh
* Nasib Tragis Bayi Pasangan Pelajar di Lampung, Dilahirkan Lalu Dibunuh
* Motif ABG di Cilacap Bunuh-Buang Bayinya ke Saluran Irigasi
* Ibu Muda Asal Gresik Tega Bekap Bayi Yang Baru Lahir Hingga Meninggal Di Kamar Kos Jombang
* Ibu Muda di Balikpapan Tega Masukkan Bayi Dalam Panci hingga tewas
* Takut dan Malu karena Melahirkan, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi dalam Koper hingga Meninggal
* Kronologi Mahasiswi Bunuh Bayi Baru Dilahirkannya di Toilet Rest Area Tol Pemalang, Malu Hamil di Luar Nikah
* Bayi Berusia 5 Hari Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Kebun Sawit di Kampar, Riau * Mayat Bayi di Pantai Keburuhan Purworejo Diduga Korban Pembunuhan
* Awal Mula ABG di Wajo Dihamili Kakak Ipar hingga Buang Bayinya ke Sungai
* Polres Tegal Ungkap Kasus Pembunuhan Bayi oleh Ibu Kandung
* Bunuh Bayi Hasil Selingkuh dengan Tetangga, Ibu di Banjarnegara Ditangkap
* Bunuh Bayi Baru Lahir, Sepasang Kekasih di Ciamis Dijerat Pembunuhan Berencana
* Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan
* Ibu Bunuh dan Simpan Jasad Bayi hingga Busuk di Lemari Diamankan di Polres Musi Rawas
* Perempuan di Sambas Diduga Bunuh Bayi Usai Melahirkan, Sempat ke Puskesmas Mengaku Keguguran
* Geger! Warga Lampung Temukan Mayat Bayi Perempuan Terbawa Arus Irigasi
* Polisi Pergoki Pasangan Kekasih Hendak Kubur Bayi Baru Lahir di Jatinangor Sumedang
* Polisi Evakuasi Jasad Bayi Diduga Dibuang Di Irigasi Nagan Raya Aceh
* Ada Mayat Bayi Dalam Tas Kresek, Warga Loning Purworejo Geger
* Tega Nian, Bayi Perempuan Diduga Hasil Perzinaan Dikubur Di Kebun Warga Tanggamus Lampung
* Mayat Bayi Dibuang di Kuburan Malang, Ditemukan Surat Wasiat yang Isinya Memilukan
* Bayi Baru Lahir Dibunuh di Sidoarjo, Tewas Bersama Ibu Kandungnya
* Polisi Amankan Pembuang Mayat Bayi di Anambas, Ternyata Masih di Bawah Umur
* Polres Tulungagung Autopsi Bayi yang Meninggal Dunia Usai Dilahirkan Seorang Mahasiswi di Boyolangu
* Kronologi Penemuan Mayat Bayi Perempuan di Bali, Tersimpan dalam Tas & Secarik Surat 'Maafkan Mamamu Ini'

* Siswa SMP di Deli Serdang Meninggal Usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali
* Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris
* Siswa MTs di Situbondo Tewas Dikeroyok Temannya, 9 Orang Diamankan
* Pelajar SMP di Kota Batu Tewas, Diduga Dikeroyok Teman-temannya
* Miris Bocah SD di NTT Tewas Dikeroyok 5 Teman
* Sempat Kritis, Bocah SD Korban Perundungan Kakak Kelas di Subang Meninggal
* Keluarga Siswi SD Korban Tewas Diduga Dibakar Temannya di Sumbar Cari Keadilan
* Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia
* Kronologi Pengeroyokan Pelajar SMK di Malang hingga Tewas, Jasadnya Dibuang ke Irigasi
* Kronologi 3 Anak Tewas Tertimpa Tembok Sekolah Ambruk di Jambi
* Murid TK di Bangka Tewas Usai Tertimpa Rak Penyimpanan Tas
* Pelajar SD Asal Kalikotes Klaten Tewas Tenggelam saat Ikut Tracking dari Sekolah
* Kronologi Siswi SMA di Sukabumi Meninggal saat Tes Calon Paskibra
* Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Juga Perkosa Mayat Anak
* 4 Remaja Merasa Bangga Usai Bunuh dan Perkosa Siswi SMP Penjual Balon di Palembang
* Siswa SMP di Padang Meninggal dengan 6 Tulang Rusuk, LBH: Diduga Dianiaya Polisi
* Gadis yang Tewas Terkubur-Terikat di Sumbar Jual Gorengan demi Bisa Kuliah
* Bocah di Sukabumi Dibunuh lalu Disodomi Temannya, Mayat Dibuang ke Jurang
* Kronologi Lengkap Pembunuhan Bocah Usia 5 Tahun di Lebak Banten, Dililit Lakban, Korban Dipukul Shockbreaker lalu Dibekap dan Diduduki
* Bocah 7 Tahun Tewas Mengenaskan di Kebun Banyuwangi, Diduga Diperkosa
* Bocah 5 Tahun Korban Pencabulan di Ketapang Meninggal Dunia
* Bocah Cianjur Ditemukan Tinggal Tulang Ternyata Diperkosa-Dibunuh Tetangga
* Pembunuh Anak Dalam Karung di Bantar Gebang Bekasi Juga Perkosa Korban
* Kasus Mayat Bocah 9 Tahun dalam Karung di Pemalang, Seorang Siswa SMA Diamankan
* Pelajar Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung di Kebun Sawit Sergai
* Bocah Tewas Dimutilasi Tante di Boltim Sulawesi Utara, Pelaku Curi Emas lalu Pulang Mandi dan Salat
* Balita di Aceh Tewas Dibunuh Secara Sadis oleh Pacar Ibunya
* Balita di Surabaya Tewas dengan Luka Lebam Dibunuh Selingkuhan Ibunya
* Pilu, Balita di Tulungagung Tewas Diracun Sang Ibu, Pelaku Coba Bunuh Diri
* Kronologi Paman Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji
* Tragis Anak di Minahasa Sulut Diperkosa dan Dibunuh Ayah Tiri
* Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya
* Bocah 5 Tahun di Medan Dibunuh Ayah Tiri, Jasad Dibuang Ibu di Jalan
* Cerita Miris Ayah Tega Cekik Anaknya Sendiri hingga Tewas di Jambi
* Polisi Ungkap Motif Ayah Tiri Aniaya Balita hingga Tewas di Boyolali
* Detik-detik Bayi di Empat Lawang Tewas Diduga Dibanting Ayah

*UMUM*

* Polisi Temukan 100 Konten Porno Ponakan dari Tersangka Kasus Pornografi Anak di Gresik
* Pria di Riau Perdaya 30 Anak Perempuan untuk Kirim Video Porno Lewat Pesan Instagram, Korban Masih SD
* Dibully 15 Orang, Murid SMA di Pasuruan Depresi-Masuk Rumah Sakit Jiwa
* Siswa SMA di Tebet Dianiaya Kakak Kelas Hingga Koma, Polisi Selidiki
* Nasib Siswi SMP di Jambi Dipukul hingga Disundut Rokok 8 Orang
* Siswi SMK di Pondok Labu Jaksel Di-bully 7 Kakak Kelasnya , Dikeroyok Hingga Babak Belur Berujung Tidak Mau Sekolah Selama Setahun
* Nestapa Siswi SMP di Tangerang yang Dibully hingga Patah Kaki, Kini Terbaring Lemas
* Viral Siswa SD di Indramayu Jadi Korban Bullying, Ditelanjangi hingga Ditendang Teman Sekelasnya
* Fakta Nyesek Banget Siswa SMP Tuban Dibully-Ditendang Teman Membabi Buta
* Guru SMK Adi Sanggoro Bogor Diduga Lakukan Perundungan ke Puluhan Murid
* Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak
* Ibu di Rohil Tega Racuni Anak Tirinya, Modus Beri Kopi Sachet
* Kronologi Bocah di Tangerang Dituduh Maling lalu Disetrum hingga Dibanting
* Pria Lembata Siram Air Keras ke Siswi SMP karena Cinta Ditolak, Korban Terancam Buta
* Bocah Dianiaya secara Sadis di Boyolali, Ketua RT, Guru, hingga Tokoh Masyarakat Jadi Tersangka

*[ - AKHIR - ]*

06 November, 2024

Diskusi Tentang Pencabulan Anak Di Berbagai Pesantren

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya tidak bisa berikan perincian, karena perlu menjaga rahasia para korban. Info ini valid dan nyata, tanpa rekayasa. Intinya begini: Ada puluhan anak yang curhat (satu per satu, secara terpisah) dan menceritakan rahasia bahwa mereka pernah dicabuli di pesantren dulu, oleh ustadz atau santri senior, bertahun-tahun, sampai menjadi “terbiasa”. Ada yang kabur dari pesantren dan ada juga yang tahan sampai lulus.

Ketika ditanya apakah mereka mau lapor ke polisi, semuanya menolak. Alasannya ada beberapa.
1) Mereka dididik bahwa hukumnya haram kalau membuka aib ustadz.
2) Mereka dipaksa bersumpah akan jaga rahasia. Ingkari sumpah adalah dosa besar.
3) Mereka diancam. Kalau lapor akan dibunuh. Atau ibunya dibunuh. Juga ada pencabulan yang direkam. Kalau lapor, rekamannya akan disebarkan.
4) Setelah dialami beberapa tahun, ada yang merasa “senang” disodomi. Takutnya polisi anggap suka sama suka dan bukan tindakan kriminal.
5) Kalau lapor, orang tua akan diberi tahu bahwa anaknya homoseks.
6) Kalau lapor, nama baik pesantren jadi rusak, ditutup, semua ustadz dan santri dikeluarkan, uangnya hangus. Merugikan banyak orang.
7) Khusus perempuan, takutnya tidak bisa menikah nanti kalau ketahuan bukan perawan lagi.

Jumlah anak yang curhat seperti ini sudah ada puluhan, dari pesantren yang berbeda-beda. Mungkin ada lebih banyak korban, tetapi mereka masih takut bicara. Para orang tua tidak tahu anaknya pernah disodomi atau diperkosa bertahun-tahun, sampai akhirnya “menikmatinya”. Nama pelaku dan nama pesantren ketahuan dan bisa dilaporkan oleh para korban. Mungkin pencabulan masih berlangsung sekarang dengan santri baru. Tetapi semuanya masih rahasia.

Kalau semua santri dan mantan santri di seluruh Indonesia disurvei, kira-kira ada berapa puluh ribu (atau ratus ribu) anak yang pernah, atau masih, menjadi korban pencabulan? Dan siapa yang mau lakukan survei seperti itu, di saat banyak orang dewasa tidak mau hadapi masalah ini?

Jadi semua anak ini yang pernah curhat tidak mau lapor ke polisi, tidak mau dapat terapi dari psikolog, tidak mau keluarganya tahu, dan ingin lanjutkan kehidupan sampai menjadi dewasa dan menikah. Orang lain tidak boleh tahu bahwa mereka pernah disodomi atau diperkosa selama beberapa tahun (dan anak laki-laki diajarkan menjadi pelaku sodomi juga). Bantuan terapi trauma bagi mereka nol. Bagaimana kalau nanti yang laki-laki menjadi ustadz atau guru sekolah atau bapak tiri...?

Sepertinya akan sangat bermanfaat kalau semua santri dan mantan santri di seluruh Indonesia harus diminta mengisi formulir online dan jelaskan pengalaman mereka. Harus disebutkan nama pesantren, nama pelaku, apa yang dialami, dan tahun kejadiannya. Setelah datanya dikumpulkan, baru akan ketahuan masalah ini sebesar apa.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. HARUS ADA ATURAN BARU. Mungkin UU atau peraturan menteri atau presiden. Pihak ketiga BOLEH laporkan dugaan kasus pencabulan anak, tanpa korban harus hadir. Asal ada nama pelaku dan pesantren, lalu diserahkan ke polisi untuk menyelidiki sendiri.

2. HARUS ADA SURVEI NASIONAL. Mungkin dilakukan oleh KPAI atau KemenPPPA. Bebas, online, bisa dikerjakan dari HP atau komputer. Para korban isi formulir, laporkan kasus pencabulan yang lalu atau yang masih berlangsung.

3. PELATIHAN WAJIB SETIAP TAHUN. Di semua sekolah dan pesantren harus ada pelatihan anti-pencabulan di minggu pertama setiap tahun. Anak diajarkan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap badan mereka, dan wajib segera lapor kalau dialami.

4. POSTER YANG WAJIB DIPASANG. Poster di semua sekolah dan pesantren, yang jelaskan bahaya pencabulan, berikan nama orang dan nomor yang bisa dihubungi. Termasuk nama orang di luar lingkungan pesantren.

5. ORANG TUA HARUS BERSATU. Mungkin hanya akan terjadi perubahan kalau 100 juta orang tua bersatu dan menuntut semua hal ini dilakukan, demi keselamatan semua anak bangsa. Terutama pelatihan dan poster. Orang tua bisa bicara langsung dengan kepala sekolah atau pengurus pesantren dan minta diperhatikan. Kalau semua orang tua bertanya setiap tahun, sepertinya para pengurus akan mendengar.

Ada yang punya saran lain? Sudah jelas ada banyak korban pencabulan yang tidak berani bicara di depan umum. Mereka merasa sendirian, jadi anggap lebih baik diam saja. Semua orang tidak tahu masalah ini seluas apa. Rasanya tidak cukup kalau kita yang dewasa diam semua, dan menunggu anak curhat satu per satu, dan abaikan puluhan ribu anak lain yang masih menderita. Apa yang bisa dilakukan? Dan siapa yang mau bertindak?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

07 September, 2024

Empat Anak Berusia 12, 12, 13, Dan 16 Tahun Menjadi Pemerkosa, Dan Bangga?

Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang anak perempuan berusia 13 tahun ketemu teman laki-laki di jalan dan diajak pergi. Ada 3 anak laki-laki lain yang ikut. Anak perempuan itu dipegang oleh keempat anak remaja itu, dan mulutnya dibekap sampai dia tewas, lalu mayatnya diperkosa secara bergilir (disangka pingsan). Mayatnya dipindah ke lokasi lain, dan diperkosa lagi oleh semuanya. Sudah ditangkap setelah mereka bercerita dengan bangga kepada teman-temannya bahwa mereka menjadi pemerkosa.

Apa ini kejadian luar biasa? Tidak. Pemerkosaan dan pemerkosaan bergilir terhadap anak perempuan sudah sangat normal dan pelaku yang remaja laki-laki juga sangat normal. Dan dalam sebagian dari kasusnya, korbannya dibunuh. Dan dalam sebagian dari kasus itu, mayat korban juga diperkosa lagi. Ada berapa banyak kejadian setiap tahun? Saya tidak bisa jawab karena tidak ada pihak yang cukup peduli pada 40 juta anak perempuan di Indonesia sehingga mendata berapa banyak yang diperkosa. Saya hanya bisa dapat info dari berita saja. Dan mungkin ada ribuan kasus lain yang tidak pernah dilaporkan karena korban malu, dan kebetulan tidak dibunuh, jadi tidak ada mayat untuk memicu investigasi.

Saya pernah bertanya kepada beberapa lembaga dan pejabat, tetapi mereka mengaku tidak punya data lengkap juga. Lalu setelah seorang anak perempuan diperkosa oleh anak berusia 12-18 tahun, atau diperkosa bergilir, atau diperkosa dan dibunuh, atau dibunuh dan mayatnya diperkosa, 100% dari orang dewasa mengucapkan Mantra Nasional: “Kami tidak menyangka!” Pertanyaan serius dari saya, “Anak siapa yang perlu diperkosa dan dibunuh sebelum 100 juta orang tua bisa mulai berpikir?”

Ada 80 juta anak di Indonesia. Lebih dari 40 juta anak laki-laki. Dan dari pengamatan saya terhadap berita, dari ribuan kasus per tahun, 100% dari anak laki-laki yang dapat KESEMPATAN ikut dalam kegiatan pemerkosaan bergilir bersama teman-teman, selalu setuju. Ini tanggung jawab siapa? Dan kapan bisa terjadi perubahan? Kalau umpamanya ada sirene tsunami yang bunyi, tetapi kebanyakan orang bersikap “tenang”, kita mesti teriak apa? Sudah jelas ada bahaya, tetapi banyak orang anggap bukan urusan mereka. Menunggu anak yang mereka kenal menjadi korban dulu, baru perlu berpikir.

Semoga para orang tua akan lebih waspada. Jangan menganggap anak anda aman, di mana pun, dengan siapa pun. Dan semoga semua anak kita selalu di dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin  
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

4 Remaja Merasa Bangga Usai Bunuh dan Perkosa Siswi SMP Penjual Balon di Palembang
https://regional.kompas.com

10 August, 2024

Beberapa Poin Penting Terkait Kasus Pencabulan 43 Santri

Assalamu’alaikum wr.wb. Di bulan Juli, 2024, ada 43 santri yang dicabuli dalam pesantren MTI di Agam, Sumatera Barat. Tiga anak disodomi dan 40 dicabuli, oleh dua ustadz. Dari kasus itu, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh para orang tua.

1.    Ustadz ancam santri bahwa kalau tidak mau dicabuli, tidak bisa naik kelas. Ancaman seperti ini sering efektif untuk memaksa anak taat pada ustadz. Anak tidak pernah diajar untuk siap “melawan” ustadz, guru, bapak tiri, atau saudara yang suruh mereka berbuat salah, lalu cari pertolongan dari orang dewasa yang lain. Hanya diajarkan untuk “diam dan taat” pada orang yang berkuasa.
2.    Setelah dicabuli, para santri dipaksa bersumpah demi Allah mereka tidak akan ceritakan perkara itu kepada orang lain. Jadi agama diperalat untuk memaksa mereka diam. Dan mereka tidak pernah diajarkan bahwa mereka bisa dan seharusnya menolak sumpah seperti itu.

3.    Setelah dicabuli berkali-kali, seorang santri telfon orang tua dan minta pindah ke kost di luar pesantren. Orang tua takut anaknya akan terpengaruh “pergaulan bebas” kalau tinggal di luar, jadi memaksanya tetap di asrama pesantren. Orang tua tidak mencari tahu alasannya anak minta pindah. Melarang saja.
4.    Karena sudah bersumpah kepada Allah, santri takut jujur dengan orang tua.
5.    Setelah buka rahasia, orang tua suruh anaknya kabur.

6.    Orang tua tidak panggil polisi dan kirim ke pesantren.
7.    Orang tua korban hanya memikirkan keselamatan anaknya sendiri dulu. Anaknya orang lain, bukan urusan saya. (Dan ini sikap yang standar).
8.    Setelah anak kabur, baru kakak temannya yang bawa korban ke polisi.
9.    Pencabulan bisa berlangsung bertahun-tahun karena tidak pernah ada “pelatihan anti-pencabulan” di semua pesantren, karena kementerian agama dan pemerintah tidak anggap perlindungan anak penting.

10.    Tidak ada poster yang wajib dipasang di semua pesantren dengan beberapa nama dan nomor telfon yang bisa dihubungi bagi anak yang alami kekerasan.
11.    Karena tidak ada cara mudah bagi korban untuk melaporkan pelaku, 43 anak bisa dicabuli terus selama beberapa tahun.
12.    Pesantren MTI dalam kasus ini terlihat bagus sekali, langsung jujur dan terbuka, dan siap kerja sama dengan polisi.

13.    Dalam ribuan kasus yang pernah saya baca, kebanyakan pesantren utamakan perlindungan “nama baik pesantren” di atas perlindungan anak. Jadi ketika terjadi sebuah kasus, langsung dirahasiakan, dan minta semua pihak membuat kesepakatan damai saja, demi nama baik pesantren, dan dilarang lapor ke polisi.
14.    Dalam banyak kasus, tidak ada usaha serius untuk mencari semua korban. Jadi kalau sudah 1, 2, atau 3 korban yang lapor, simsalabim, sudah cukup, dan kasus ditutupi secepatnya.

15.    Mungkin sebagian korban sudah lulus atau pindah tempat, tapi tidak ada usaha mencari mereka agar mereka bisa dapat pertolongan. Lebih penting kasus cepat selesai, demi nama baik pesantren.
16.    Seratus juta orang tua, 70 juta siswa dan santri, dan 3 juta guru sekolah diam saja dan membiarkan pencabulan terhadap anak berlangsung terus. Setiap satu orang merasa bukan urusan mereka, selama masih anaknya “orang lain” yang menjadi korban.
17.    Dan ketika anak sendiri menjadi korban, 100% dari orang tua, dan ustadz, dan guru, dan teman pelajar dan santri menyatakan dengan suara yang satu: “KAMI TIDAK MENYANGKA!”

Solusi terhadap masalah ini cukup mudah. Pelatihan yang wajib, di semua sekolah dan pesantren. Poster yang wajib dipasang dengan info tentang siapa yang bisa dihubungi kalau anak alami kekerasan. Dan seterusnya. Tidak sulit dilaksanakan. Tetapi tidak ada yang mau pedulikan solusi. Jadi 80 juta anak Indonesia hanya bisa diam saja dan menunggu saatnya menjadi korban, karena orang dewasa di sekitar mereka anggap ini bukan masalah serius. Dan semua orang dewasa yang sanggup bertindak selalu menunggu “orang lain” bertindak duluan. Ini hasil kemerdekaan bagi 80 juta anak Indonesia? Diabaikan dan dibiarkan menjadi korban kekerasan terus? Boleh minta Belanda kembali?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto  

Menyoal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual 43 Santri di Agam, 2 Guru Ditangkap, Korban Alami Trauma dan Stigma
https://regional.kompas.com

01 August, 2024

Kenapa Begitu Banyak Anak Laki-laki Menjadi Pemerkosa Di Sini?

[Pertanyaan]: Latar belakang apa yang mendorong laki-laki melakukan hal seperti pemerkosaan bergilir?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Yang paling utama, mungkin ini hasil dari sistem pendidikan. Anak di sekolah tidak diajarkan untuk bertanggung jawab sendiri dan menjadi mandiri dalam berpikir dan berbuat. Mereka diajarkan untuk “diam dan taat” pada guru dan selalu takut dihukum kalau guru hadir. Di rumah, mungkin orang tuanya juga sama. Jadi terus-terusan, dari semua pihak, anak laki-laki dididik untuk diam dan taat, dan takut dihukum kalau "ketahuan" berbuat salah. Mereka TIDAK diajarkan untuk merasa bersalah di dalam hati nuraninya kalau berbuat salah walaupun tidak ada orang lain yang tahu. Tetapi cukup waswas dan takut akan dihukum kalau KETAHUAN. (Ketika dewasa, banyak orang melakukan korupsi dsb. dengan pola pikir yang sama.)

Ketika guru dan orang tua tidak hadir di tempat untuk mengancam anak terus, banyak anak menjadi liar. (Contohnya, tawuran antar pelajar, di seluruh negara, selama puluhan tahun. Kenapa di negara-negara tetangga tidak ada?) Anak tidak diajarkan untuk memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka. Kalau telat masuk sekolah, dihukum oleh guru. Kalau seragam salah, dihukum oleh guru. Kalau ribut di kelas, dihukum oleh guru. Semua bentuk hukuman selalu dari atas ke bawah, dan mereka tidak perlu bertanggung jawab untuk atur perbuatannya dan pikirannya sendiri. Hanya perlu berpikir untuk "hindari hukuman" kalau ketahuan salah. (Dulu, ketika saya datang telat ke sekolah, guru tanya kenapa, lalu suruh saya duduk dan belajar. Tidak ada hukuman. Saya dididik untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab sendiri.)

Ketika di luar sekolah, banyak anak terbukti tidak sanggup mengendalikan diri karena di dalam sekolah tidak pernah belajar untuk mengendalikan diri. Kalau mau menyontek, takut dihukum kalau ketahuan. Tidak takut karena anggap itu perbuatan salah. Banyak guru tidak mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab sendiri agar "tidak mau menyontek", dan berikan kepercayaan kepada anak untuk tidak menyontek ketika ujian. Guru harus hadir untuk mengancam mereka terus.

Lalu, ditambah dengan akses ke pornografi lewat HP. (Waktu pandemi, 80 juta anak Indonesia diwajibkan memiliki HP. Sekarang, dipakai untuk apa?) Anehnya, di banyak negara tetangga, pornografi lebih mudah diakses (Malaysia, Singapura, Australia, dll.) Tapi kasus 8 anak SMA perkosa seorang anak SMP atau anak SD tidak ada di sana. Di sini, hampir setiap hari ada beritanya (saya cari beritanya, jadi tahu). Jadi pendidikan yang salah selama 12-16 tahun, ditambah dengan kemudahan mengakses pornografi, ditambah dengan tidak ada banyak kegiatan positif atau tempat bermain untuk anak muda yang miskin, dan hasilnya adalah pemerkosaan, tawuran, kemabukan, dll.

Yang perlu diperbaiki adalah sistem pendidikan, dan juga pendidikan agama Islam agar fokusnya pada akhlak yang mulia dan bukan pada ritual dan hukum fiqih. Sekaligus perlu diciptakan banyak program positif untuk anak remaja (terutama anak laki-laki), dan disediakan fasilitas olahraga dan bermain di mana mereka bisa salurkan tenaganya dengan kegiatan yang baik.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

23 July, 2024

Kisah Nyata LGBT Dari Pesantren

[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiatan LGBT di asrama. Bukan bullying atau pemaksaan katanya, ada oknum yang menyebarkan. Jadi takut menyebar ke yang lain jadi semuanya diusut, ada belasan santri. Ada 2 ustadz dikeluarkan juga tapi entah kasus apa.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. BELASAN?? Yakin tidak ada anak yang dipaksa? Jarang terjadi banyak anak bisa dibujuk untuk menjadi homoseks tanpa pemaksaan. Tapi yang melakukan pemeriksaan dari internal saja dan itu kurang tepat. KALAU ada ustadz yang terlibat, dan ancam santri, mungkin mereka akan rahasiakan nama ustadz itu karena takut. Butuh keahlian untuk memeriksa hal seperti itu. Makanya polisi pakai psikolog anak.

Tapi yang terpenting bagi pesantren adalah usaha "menjaga nama baik", bukan melindungi anak. Jadi sikap mereka, "Cukup kita saja yang tahu, cukup kita saja yang periksa". Dan itu keliru sekali. Kalau memang ada ustadz yang terlibat, sekarang orang itu bebas masuk pesantren lain dan mulai lagi. Dan pola seperti itu sudah berulang ribuan kali. Banyak ustadz dan kyai sangat minim ilmunya dalam persoalan pendidikan, psikologi, dan perlindungan anak, dan mereka tidak mau cari bantuan.

Yang periksa adalah ahli agama, bukan ahlinya psikologi anak atau ahli kriminal. Dikatakan “ada santri yang menularkan” merupakan pendapat ustadz saja. Psikolog dari polisi mungkin akan berikan pendapat lain setelah melakukan pemeriksaan. Jadi sebagian dari anak yang dikeluarkan itu mungkin merupakan korban sodomi. Jadi sangat mungkin pesantren menghukum anak yang tidak berdosa dan perlu bantuan sebagai korban. Beban trauma di dalam hatinya seperti apa? Dan para korban tidak dapat bantuan dari psikolog sekarang (karena dikeluarkan saja), jadi nanti mereka juga bisa menjadi pelaku. Jadi dengan cara mengeluarkan semua anak dan ustadz, tanpa investigasi yang benar, malah bisa dikatakan kyai itu “mencetak pedofil baru” di masa depan.

Seharusnya wajib laporkan kasus dan konsultasi dengan polisi, daripada periksa sendiri. Tapi urusan perlindungan anak tidak penting di Indonesia. Jadi tidak ada orang dewasa yang takut salah, dan mencari bantuan untuk menolong para korban (kalau ada). Dikatakan suka sama suka, kyai terima saja karena lebih mudah bagi pihak pesantren. Keluarkan semuanya, dan simsalabim, publik tidak tahu, nama baik pesantren dilindungi, kasus selesai.

Mungkin sekarang ada anak yang menangis di rumah karena sebenarnya dia korban yang disodomi, lalu dibuang oleh kyai yang dia hormati, dan dianggap anak busuk. Lalu dia jadi depresi sendiri di rumah, tanpa bantuan atau perlindungan dari siapapun. Padahal dia korban yang tidak dibantu oleh para ahli agama yang lebih semangat melindungi nama baik bisnis pesantren mereka, daripada melindungi anak Muslim. Kasus seperti itu wajib ditangani oleh orang yang punya keahlian, yaitu psikolog dan polisi. Buang anak yang merupakan korban adalah kejahatan terhadap anak tersebut dan dosa bagi kyai yang melakukannya.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

05 June, 2024

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Assalamu’alaikum wr.wb. Awalnya, saya kurang percaya pada berita ini. Heatstroke adalah kondisi di mana manusia jatuh sakit karena tubuhnya kepanasan. Tetapi setiap hari, banyak anak main berjam-jam di bawah matahari dan tidak jatuh sakit. Banyak anak juga dipaksa berjemur di sekolah, di pesantren, sejak zaman dulu, dan jarang jatuh sakit. Lalu saya tanya ke dokter dan cari info online. Saya tahu Heatstroke berbahaya bagi anak dan dewasa, tapi saya kira paling jatuh pingsan saja. Ternyata, lebih berbahaya dari itu. Kita “beruntung” saja tidak terlalu sering menjadi masalah besar, atau berakibat fatal.

Ada beberapa faktor yang terkait. Antara lain: 1) Kondisi kesehatan anak sebelumnya. 2) Suhu udara hari itu. 3) Jam berjemurnya. 4) Pakaiannya banyak (dipaksa pakai jaket) atau tidak. 5) Boleh minum air atau tidak. 6) Boleh bergerak atau tidak. Dan sebagainya.

Ketika seorang anak dipaksa berjemur selama beberapa jam di siang hari, ketika suhu udara sangat panas, dan anak itu mungkin saja kurang sehat sebelumnya, maka selain pingsan (yang paling umum terjadi), sel otak dan organ tubuh bisa mengalami kerusakan ketika tubuhnya mencapai suhu 40 derajat Celsius. Kalau anak itu tidak pingsan dan masih tahan berdiri, maka kerusakan sel otak sangat bisa terjadi dan hasilnya adalah cacat otak secara permanen. Heatstroke juga berbahaya bagi dewasa, tapi lebih berbahaya bagi anak.

Kalau ada sekolah atau pesantren yang menghukum anak dengan cara berjemur di siang hari, tolong bagikan info ini kepadanya, dan sarankan mereka berubah sekarang juga, sebelum ada korban yang otaknya rusak dan tidak bisa diobati. Intinya adalah ini suatu hukuman yang berbahaya dan tidak pantas dilakukan dengan sengaja terhadap anak kecil.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah
https://www.kompas.com

04 March, 2024

Kematian Santri Di Kediri Masih Menjadi Berita Terus

Assalamu’alaikum wr.wb. Kematian seorang santri dalam pesantren (yang tidak terdaftar) di Kediri masih menjadi berita, beberapa hari setelah kejadiannya. Jenazah anak berusia 14 tahun dikembalikan kepada orang tuanya, dan setelah mereka melihat darah, memaksa untuk dibuka kain kafannya. Ternyata ada banyak luka lebam, sundutan rokok, bekas jeratan di leher, dan luka seperti tusukan. Empat anak lain menjadi tersangka, dan salah satunya adalah sepupu korban. Ada beberapa hal yang perlu dibahas.

1) Sangat disayangkan bahwa setelah korban hubungi ibunya dan minta dijemput secepatnya karena "ketakutan", sang ibu malah balas dengan pesan motivasi dan janjikan beli motor kalau dia "bertahan" sampai Lebaran. Terlalu banyak orang tua anggap apapun yang terjadi, anak harus dibujuk untuk bertahan di pesantren terus. Setelah terima jenazah, baru menyesal.

2) Seorang santri seharusnya punya beberapa jalur untuk minta pertolongan. Dibutuhkan orang dewasa dengan latar belakang psikologi atau pendidikan, baik di dalam maupun di luar pesantren, yang bisa terima laporan dan membantunya. Tugasnya sebagai "Advokat Anak" yang utamakan keselamatan dan kesejahteraan anak, bukan "nama baik pesantren".

3) Ketika santri tewas atau terluka berat, harus ada kewajiban lapor ke polisi, untuk dapat kepastian atas penyebab kematian atau luka tersebut. Seorang pengurus pesantren dilarang terima penjelasan dari anak lain bahwa "korbannya jatuh saja", dan wajib menunggu hasil dari investigasi polisi.

4) Dibutuhkan standarisasi untuk semua pesantren dalam hal "keselamatan anak". Semua orang dewasa harus diwajibkan dapat sertifikat setelah belajar mengutamakan keselamatan anak. Untuk bawa motor saja, wajib punya SIM. Untuk mengurus ratusan anak, seharusnya ada izin yang setara dan dilarang mengajar sebagai ustadz atau guru tanpa izin tersebut.

5) Harus ada kewajiban mendaftarkan pesantren dan rumah tahfidz, dan sanksi hukum kalau buka tanpa izin. Bis antar kota wajib punya izin, sopir wajib punya SIM khusus, walaupun penumpang hanya puluhan orang. Untuk mengurus ratusan atau ribuan anak, seharusnya diwajibkan punya izin juga.

Tanpa standarisasi sistem dengan fokus utama pada keselamatan anak, kematian santri akan terjadi terus. Dan pengurus pesantren akan bela diri dengan mengatakan, "Kami tidak tahu" dan "Kami tidak menyangka". Setiap santri yang tewas BUKAN takdir dalam artinya "Allah menghendaki". Seperti halnya anak yang tidak bisa berenang lalu tenggelam dalam acara sekolah juga bukan "takdir". Tetapi kematian itu adalah hasil dari KELALAIAN. Ada orang dewasa yang seharusnya lebih cerdas dan waspada tetapi bersikap santai saja.

Hal yang sama terulang terus karena banyak orang dewasa menjadi pendidik tanpa memiliki ilmu perlindungan anak sebagai fondasi dari tugasnya. Untuk menghentikan kematian anak, harus ada standarisasi sistem dari pemerintah. Orang tua harus menuntut terus sampai berhasil. Kirim anak ke pesantren dan berharap tidak kembali sebagai jenazah bukan solusi.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Santri asal Banyuwangi yang Tewas di Kediri Sempat Minta Tolong ke Ibunya: "Tolong Aku Takut Ma"
https://surabaya.kompas.com

Fakta-Fakta Santri Tewas di Kediri: 4 Senior Jadi Tersangka hingga Pesan Terakhir Minta Dijemput
https://www.kompas.tv

25 February, 2024

Satu Lagi Anak Indonesia Tewas Secara Sia-Sia Dalam Latihan Silat

Sekali lagi, seorang anak tewas dalam latihan silat. Anak yang ikut Taekwondo? Aman. Karate? Aman. Kungfu? Aman. Brazilian Jujitsu (BJJ)? Aman. Aikido? Aman. Judo? Aman. Kendo? Aman. Taichi? Aman. Mixed Martial Arts (MMA)? Aman. Muai Thai (Kickboxing)? Aman. Hanya anak yang ikut SILAT yang mati terus secara sia-sia.

Pelatihnya berusia 17 tahun. Niatnya mau "menghukum" murid, jadi seorang perempuan berusia 15 tahun ditendang di ulu hati. Syarat-syarat untuk menjadi pelatih? Tidak ada (mungkin hanya ada kewajiban hafal jurus). Pendidikan perlindungan anak sebelum boleh menjadi pelatih? Tidak ada. Pendidikan P3K? Tidak ada. Pendidikan tata cara "menghukum" murid secara aman? Tidak ada. Siapa saja, pada usia berapa saja, dengan pengalaman apa saja, bisa menjadi pelatih begitu saja. Cukup hafal jurus, simsalabim, menjadi pelatih.

Tetapi korbannya bukan anak presiden, anak gubernur, anak menteri, anak jenderal, atau anaknya orang kaya. Jadi dia tidak penting. Jadi jangan berharap akan terjadi perubahan. Nyawanya anak miskin di Indonesia begitu murah. Boleh dibunuh kapan saja, tanpa perlu khawatir para pemimpin akan peduli terlalu banyak. (Kalaupun mereka berkomentar di media, hanya akan mengatakan, "Memprihatinkan ya!") Jangan berharap terjadi perubahan. Kita harus menunggu anaknya "orang penting" yang mati secara sia-sia, baru mungkin akan muncul kepedulian terhadap sistem rusak yang menewaskan anak Indonesia terus.
-Gene Netto

Pelajar SMP di Jember Tewas Usai Ditendang Pelatih Saat Latihan Silat
https://surabaya.kompas.com

20 February, 2024

Kenapa Murid TK Bisa Tewas Setalah Tertimpa Rak Penyimpanan Tas?

Menyedihkan sekali. Seorang anak TK tewas di dalam kelas, setelah tertimpa oleh rak penyimpanan tas. Kenapa bisa terjadi? Karena banyak sekolah dan pesantren kurang aman, dan banyak guru dan ustadz kurang memikirkan keselamatan siswa. Kenapa tidak? Karena ketika belajar menjadi pendidik, mereka tidak dilatih untuk utamakan keselamatan anak sebagai prioritas tertinggi.

Saya pernah periksa berbagai sekolah dan pesantren. Di setiap lokasi ada hal-hal yang berbahaya. Ada tembok atau atap yang siap runtuh. Ada barang yang siap jatuh dari atas. Ada tangga dan lantai yang sangat licin. Ada potongan besi atau pagar yang tajam. Dan seterusnya. Di sebuah sekolah, saya lihat papan pengumuman besar, yang berdiri secara bebas. Beratnya mungkin 100kg, tetapi tidak stabil. Dengan 1 jari tangan, saya mulai dorong secara pelan. Bagian atas langsung miring. Teman saya maju cepat dan tangkap. Katanya, saya bisa dimarahi kalau jatuh dan pecah. Saya tanya, "Apa lebih baik dibiarkan, menunggu kepala anak yang pecah??" Dia sarankan saya laporkan saja. Dilaporkan. Tidak ada yang berubah…

Pernah saya lihat tembok miring yang sudah mau runtuh di sebuah SD. Saya taruh 1 tangan di belakang dan mulai dorong pelan, dan tembok itu mulai bergeser. Teman saya tegur dan suruh saya jangan merusak tembok sekolah. Kalau jatuh, saya akan dimarahi. Saya tanya, "Apa lebih baik dibiarkan, menunggu 5 anak menjadi korban?"

Saya lupa berapa kali saya pernah lihat hal-hal yang berbahaya di sekolah, lalu saya memberi tahu teman, guru, ustadz, kepala sekolah, yayasan dan tidak ada yang berubah. Sayalah yang dianggap aneh. Tembok belum jatuh, belum ada anak yang mati, jadi kenapa perlu dibahas? Tunggu anak mati dulu, lalu dikatakan "takdir", dan baru ada keperluan memperbaiki tembok! (Yang penting, bukan anak kandung sendiri yang mati ya!)

Ketika saya kuliah di Australia dulu, dosen jelaskan secara tegas: "Murid harus selamat!" Tidak ada prioritas lebih tinggi. Percuma guru kembalikan mayat murid kepada orang tuanya, sambil jelaskan, "Tapi nilai bahasa Inggrisnya tinggi ya Bu!!" Tugas guru adalah bertindak sebagai wakil dari orang tua. Dalam bahasa Latin disebut "in loco parentis". Guru diwajibkan bertanggung jawab secara hukum. Dan sebagai wakilnya orang tua, semua murid ibaratnya anak kandung guru, jadi tentu saja nilai pelajaran tidak penting dibandingkan kewajiban untuk selamatkan semua anak, setiap saat, setiap hari.

Guru yang profesional akan mencari, melaporkan, dan memperbaiki apa saja yang berbahaya bagi anak di dalam sekolah dan pesantren. Tapi hal itu tidak selalu terjadi. Jadi orang tua perlu memikirkan: Berapa persen dari guru dan ustadz mengerti tugasnya sebagai pendidik, dan mengerti bahwa keselamatan anak lebih tinggi prioritasnya daripada nilai pelajaran?
-Gene Netto

Murid TK di Bangka Tewas Usai Tertimpa Rak Penyimpanan Tas
https://www.detik.com

Kasus Bullying Di Sekolah Binus

Ada berita tentang kasus bullying di SMA Binus di Serpong. Puluhan anak terlibat, ternyata anggota dari satu geng. Banyak orang tua menduga sekolah yang sangat mahal akan jauh lebih baik, dengan kualitas pendidikan lebih tinggi, anak yang lebih mulia (dari keluarga kaya), dan hasil yang lebih bagus untuk masa depan anaknya. Secara umum ada benarnya, tapi walaupun ada banyak keuntungan, ternyata ada fatamorgana yang meliputi semuanya.

Kasus di Binus bisa terjadi di mana saja, jadi jangan buru-buru salahkan Binus. Terjamin di banyak sekolah lain juga ada geng-geng anak yang brutal. Di satu sekolah, mungkin ada seratus anak yang terlibat. Ada ratusan anak lain yang tahu, tetapi mereka tidak mau lapor kepada guru atau orang tua untuk selamatkan para korban. Coba tanya anak anda sendiri, ada beberapa geng di sekolahnya, dan bagaimana perilakunya.

Banyak sekolah mahal punya fasilitas mewah, jadi orang tua berasumsi "pasti" lebih baik dari sekolah yang lebih murah, atau sekolah negeri. Tetapi sekolah mahal bisa cukup "rusak" dalam manajemennya, sehingga banyak guru keluar setiap tahun. Guru yang tidak puas cepat pindah, dan para guru baru tidak kenal siswanya. Ada untung besar kalau seorang guru yang baik bisa pantau dan mendidik anak yang sama selama beberapa tahun.

Ada sekolah yang gurunya bukan guru, tapi lulusan psikologi, ekonomi, dll. tanpa latar belakang pendidikan. Pengurus sekolah pilih orang yang bisa berbahasa Inggris, agar bisa dicap "sekolah bilingual". (Apa pernah lihat CV dari semua gurunya anak anda? Mungkin sekolah akan menolak kalau diminta!) Saya sudah periksa berbagai sekolah "bilingual". Belum pernah dapat satu sekolah yang punya ahli pendidikan bahasa asing yang bisa bangun sistem bilingual yang benar. Banyak sekolah swasta dijalankan sebagai bisnis, dan sisi bisnis itu lebih utama daripada keselamatan anak, kualitas pendidikan, pendidikan moral, dll.

Dalam kasus Binus, pada satu sisi, para pelaku salah karena tidak punya rasa belas kasihan. (Tetapi hasil pendidikannya begitu.) Di sisi lain, korban juga "salah" karena berusaha masuk geng di sekolah, dan siap dihajar agar menjadi anggota. Jadi yang salah siapa? Orang tua. Guru. Guru agama. Siswa lain. Sekolah. Keluarga besar. Komunitas. Dan lain-lain. Kita semua salah, karena geng anak tidak muncul dalam kekosongan. Ada orang tua dan guru yang pernah mendidik anak-anak itu bertahun-tahun, juga ada banyak saudara, dan teman, dan tetangga. Tetap saja tidak ada rasa kasih sayang di dalam hatinya. Kenapa? Karena "banyak orang" gagal mendidiknya.

Dan kalau anak sudah punya hati yang buruk, masuk sekolah mahal bukan obatnya. Apalagi kalau setiap tahun gurunya berganti. Apalagi orang tuanya cerai karena selingkuh. Apalagi saudaranya atau temannya pakai narkoba. Apalagi lihat berita tentang koruptor yang cepat kaya dan sedikit yang ditangkap. Apalagi lihat ribuan anak tawuran setiap hari, tapi hanya disuruh baca Pancasila ketika ditangkap. Apalagi lihat orang yang curang tapi bisa berhasil dalam usahanya.

Jadi anak-anak itu dibesarkan dalam negara di mana banyak orang di sekitar mereka tidak bertanggung jawab, dan tidak berikan contoh akhlak yang mulia. Mengharapkan mereka menjadi mulia, lewat "proses ajaib" yang tidak diketahui dalam sekolah mahal, sangat bodoh. Anak menjadi mulia kalau dididik menjadi mulia, dan terlihat orang yang tidak mulia kena hukuman atau gagal. Tetapi seringkali, yang terlihat adalah sebaliknya. Orang yang tidak mulia atau curang malah bisa berhasil. Jadi jangan buru-buru menyalahkan anak di geng itu, atau sekolahnya, atau orang tuanya, sebelum kita periksa diri sendiri dan saudara dan teman kita, lalu berpikir tentang contoh apa yang kita berikan dalam semua tindakan dan perbuatan kita sehari-hari.
-Gene Netto

Sekolah Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bully Siswa Binus Tangsel
https://news.detik.com

18 February, 2024

3 Siswi SD Tenggelam Dalam Acara Pramuka, Kenapa "Kegiatan Sekolah" Bisa Begitu Berbahaya?

Di Indramayu, 3 anak SD tenggelam dalam kegiatan Pramuka di sungai. Kadang saya ingin teriak. Tetapi tidak tahu apakah seharusnya teriak pada guru yang bodoh, atau pada orang tua yang bodoh. Hal yang sama terulang terus, tetapi tidak ada yang berubah. Coba pantau berita dari Australia, Selandia Baru, Singapura, dll. Negara maju, dengan lebih banyak kegiatan sekolah dibandingkan Indonesia, tetapi nyaris tidak pernah ada berita "anak tewas saat ikuti kegiatan sekolah". Di sini, berita itu begitu umum, sampai kebanyakan orang dewasa tidak terlalu peduli kalau melihat judul itu. Yang penting bukan anak kandung sendiri. Dan selama masih anaknya orang lain, cukup ucapkan Mantra Nasional, "Kami tidak menyangka", dan boleh dilupakan sampai terjadi lagi nanti.

Coba berpikir, berapa banyak anak Indonesia masih hidup kalau Pramuka dilarang, camping dilarang, liburan ke pantai dilarang, dan acara berenang dari sekolah dilarang? Mungkin sudah ribuan anak. Tetapi saya tidak bisa sebutkan angka yang pas, karena tidak ada yang cukup peduli pada anak Indonesia sampai mau direpotkan mencatat berapa banyak yang MATI dalam kegiatan sekolah. Jadi tidak ada data. Mungkin kita harus menunggu kematian anak dari orang yang punya jabatan tinggi, baru bisa terjadi perubahan. Dan baru ada kemungkinan anak Indonesia yang lain bisa diselamatkan dari bahayanya "kegiatan sekolah".

Anehnya, orang tua tetap izinkan anaknya ikut terus, tanpa tanyakan "kondisi" dari kegiatan tersebut. Dan perlindungan bagi setiap anak sebatas "harapan" anaknya kembali dalam kondisi hidup. Ketika beberapa orang tua dikasih jenazah, bukan kebodohan dari sistem itu yang dibahas, malah dicap "takdir" saja dan dibiarkan berlalu begitu saja. Sampai terjadi lagi... Siapa yang bisa bertindak untuk akhiri kebodohan dari sistem yang menewaskan anak Indonesia terus, tanpa pernah ada orang dewasa yang harus bertanggung jawab?
-Gene Netto

3 Siswi SD Tenggelam di Sungai Panarikan Indramayu, 2 Ditemukan Meninggal dan 1 Lagi Hilang
https://news.okezone.com

14 January, 2024

Santri Korban Pengeroyokan Belasan Temannya di Blitar Meninggal Dunia

Assalamu’alaikum wr.wb. Satu lagi santri Indonesia mati secara sia-sia. Dan kita hanya tahu apa yang terjadi karena sekarang orang tua lebih bebas laporkan perkara ke polisi. Hanya ada dua kemungkinan. 1) Banyak santri juga tewas di masa lalu, tapi berhasil ditutupi oleh pihak pesantren demi menjaga nama baik pesantren, jadi tidak dilaporkan ke polisi sehingga tidak ada data. 2) Santri di zaman ini jauh lebih sadis daripada santri di zaman dulu. Lebih suka pilihan yang mana? Setelah Penjajah Belanda dan Jepang berhasil diusir, siapa yang bisa melindungi anak Indonesia dari sebagian anak Indonesia yang lain, yang ternyata lebih sadis daripada prajurit Belanda dan Jepang? Berapa banyak anak harus tewas secara sia-sia sebagai korban kekerasan (atau anak SIAPA yang harus tewas?) sebelum terjadi perubahan dalam sistem pendidikan nasional?

Ada fokus yang berlebihan pada urusan administratif dan usaha "kontrol siswa" seperti: rambut laki-laki harus pendek, PR harus diselesaikan, jawaban siswa harus setara dengan pendapat guru, biaya ujian harus dibayar sebelum terima rapor, sepatu tidak boleh ada garis putih, seragam harus lengkap, harus diam dan taat pada guru, banyak hafalan di pesantren sebagai fokus utama, dan lain-lain. Yang dibutuhkan adalah fokus pada tanggung jawab pribadi untuk menjadi manusia mandiri, kemampuan berpikir secara logis, kemauan untuk utamakan diskusi di atas kekerasan, berakhlak tinggi, bermoral, dan siap membela kebenaran dan melawan ketidakadilan. Tetapi semua hal tersebut harus diajarkan secara aktif oleh para guru dan ustadz. Tanpa proses pendidikan, 80 juta anak Indonesia tidak akan bisa menemukan semua kemampuan itu sendiri. Jadi siapa yang mau mendidik anak Indonesia untuk menjadi manusia yang mulia?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Santri Korban Pengeroyokan Belasan Temannya di Blitar Meninggal Dunia
https://surabaya.kompas.com

09 January, 2024

Saran Untuk Mengatasi Masalah Pencabulan Terhadap Anak

Assalamu’alaikum wr.wb. Walaupun para orang tua dikasih tahu berkali-kali, hasilnya percuma. Info dari saya, dan sewaktu-waktu lihat berita, tidak membuat kebanyakan orang tua takut atau waspada. Selalu berprasangka baik, dan yakin anak mereka tidak mungkin menjadi korban. Tidak mungkin suami mereka, ipar mereka, bapak mereka, tetangga mereka, guru sekolah anak, guru ngaji anak, dll. akan melakukan kejahatan terhadap anak. Lalu ketika terjadi, semua orang tua mengatakan, "Kami tidak menyangka!"

Perlu dipahami juga, dari pengamatan saya terhadap puluhan ribu kasus pencabulan terhadap anak (saya ada link ke semua artikel beritanya), ketika seorang remaja atau pemuda laki-laki diajak ikut melakukan pemerkosaan bergilir terhadap seorang anak SMP atau SMA, jawaban mereka selalu IYA. Nol persen dari pelaku menolak dan berusaha selamatkan korban atau telfon polisi. Pelaku yang berusia 12-25 tahun menjadi mayoritas. Selalu setuju, dan menunggu kesempatan perkosa anak itu, setelah 5-8 teman mereka sudah selesai.

Jadi ini jelas sebuah masalah pendidikan dan budaya. Tetapi ketika saya berusaha bahas topik ini dalam sebuah grup guru online dengan 150 ribu anggota, saya dimarahi dan disuruh diam. Mereka tidak mau tahu, dan tidak mau cari korban di kelas masing-masing. Ketika saya bertemu Ketua KPAI untuk diskusi, dia mengaku kaget karena data saya (yang dikumpulkan dari berita saja) lebih lengkap dari berita mereka. Lalu dia jelaskan, semua polsek di seluruh Indonesia tidak wajib laporkan data kasus pencabulan ke pusat atau ke KPAI atau ke tempat lain. Jadi tidak ada yang punya data akurat dari seluruh negara, karena tidak ada UU yang wajibkan. Data saya pernah dipakai oleh Mendikbud dalam sebuah presentasi kepada kepala dinas pendidikan se-Indonesia. Hasilnya juga nol. Hanya diberitahu ada masalah. Tanpa ada tindakan nyata yang bisa menjadi solusi.

Menurut pendapat saya, perkara ini bisa mulai diatasi dari 4 tindakan saja.

1)    Pelatihan dan pendidikan anti-pencabulan di sekolah sejak SD. Wajib. Anak diberi tahu bahwa orang lain dilarang menyentuh kemaluan mereka, dan siapapun yang memaksa dan menakuti mereka, wajib langsung dilaporkan ke orang tua atau guru. Belum pernah ada pelatihan nasional seperti ini.
Anak perempuan harus diajarkan untuk tidak percaya pada "kenalan baru" dari Facebook atau TikTok yang ajak mereka jalan-jalan.
Anak laki-laki harus diajarkan bahwa perempuan adalah manusia yang wajib disayangi dan dilindungi, dan bukan alat untuk "dipakai" oleh mereka.

2)    Wajib dipasang poster di semua sekolah dan pesantren yang ingatkan anak tentang bahaya pencabulan, dan berikan nama orang dan nomor telfon yang bisa dihubungi untuk laporkan perkara. Dengan teks yang jelaskan mereka akan dilindungi dan dibantu.

3)    Iklan TV yang ditayangkan secara rutin untuk ingatkan orang tua dan anak agar waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang lain.

4)    Latihan bela diri anti-pencabulan di sekolah, sejak SD kelas 5-6 sampai SMA, khusus untuk perempuan, dan laki-laki juga boleh ikut. Diajarkan pukul dan tendang saja (ilmu bela diri standar), dan khusus bagi perempuan, diajarkan untuk selalu tendang pria di kemaluan, mata, dsb. lalu melarikan diri apabila diserang. Banyak perempuan diam saja ketika mau diperkosa, karena tidak pernah diajarkan untuk bela diri.

Dan jangan bertanya kepada saya kenapa hal-hal seperti ini tidak disampaikan kepada pihak yang punya wewenang untuk bertindak. Saya sudah berusaha berkali-kali. Hasilnya selalu nol. Kebanyakan orang yang punya kemampuan bertindak sibuk dengan banyak urusan lain, dan keselamatan bagi 80 juta anak Indonesia tidak dianggap sebagai prioritas. Sekian dulu. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...