Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (317) anak yatim (117) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (64) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (69) hukum islam (51) indonesia (586) islam (559) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (372) kesehatan (97) Kisah Dakwah (11) Kisah Sedekah (11) konsultasi (13) kontroversi (5) korupsi (28) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (53) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (138) Pemilu 2009 (63) pendidikan (519) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (46) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (192) Sejarah (5) sekolah (90) shalat (10) sosial (323) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

Popular Posts

Showing posts with label kekerasan terhadap anak. Show all posts
Showing posts with label kekerasan terhadap anak. Show all posts

29 October, 2025

Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk, 1 Santriwati Meninggal-11 Luka

Assalamu’alaikum wr.wb. Harap ingat: “Ini Musibah, dan Takdir Allah, dan Kami Tidak Menyangka!” Ketika anak tewas di pesantren atau sekolah, kalimat sakral itu sudah cukup sebagai penjelasan. Tidak ada pihak yang salah atau lalai. Tidak ada yang perlu ditangkap. Musibah saja. Kegiatan di pesantren harus segera mulai lagi bagi anak yang belum mati, dan gedung yang rusak harus dibangun kembali dengan uang rakyat. 

Anehnya, ketika bis masuk jurang, sikap itu tidak berlaku. Sopirnya ditangkap, tidak ada usaha beli bis baru dengan uang rakyat, dan sopir itu tidak disuruh segera mengantar penumpang lagi. Sopir itu tidak sengaja bunuh orang, tapi dianggap bersalah. Pengurus pesantren tidak sengaja bunuh orang, jadi bebas dari kesalahan? 

Selain itu, ketika melihat video berita di YouTube, saya kaget. Terkesan bahwa seluruh TKP sudah “bersih” ketika Polisi datang. Semua puing, beton, genteng, dll. sudah dipindah. Jadi kalau insinyur sipil mau periksa “tata cara bangunan itu jatuh”, sudah mustahil. Tidak bisa lihat apa yang jatuh duluan, atau jatuhnya ke mana.

Apa usaha pelaku membersihkan seluruh TKP bukan perkara hukum? Kalau seorang bapak membunuh anaknya lalu bilang “tidak sengaja”, apa juga boleh begitu? Ketika polisi datang, mayat anak sudah hilang dari rumah, darah sudah dibersihkan, dan barang-barang rusak sudah hilang sampai TKP menjadi steril dan bersih? Apa boleh dilakukan di semua TKP? Atau hanya boleh di pesantren saja? 

Mungkin kondisi ini bisa menjadi bahan bagi mahasiswa fakultas hukum. Mereka bisa menulis makalah menarik tentang tipe orang yang kebal hukum, atau yang kena sanksi hukum, padahal perbuatannya mirip. Bedanya adalah satu pihak merupakan ahli agama di pesantren, dan pihak lain adalah orang biasa. Dan kalau seluruh barang bukti dihilangkan, apa di pesantren boleh, tetapi di rumah dilarang? 

Kenapa nyawa anak di pesantren kalah penting dengan nyawa anak di tempat lain? Sepertinya, investigasi terhadap anak yang tewas di rumah bisa luas dan lengkap. Tetapi bagi anak yang tewas di pesantren, ada kesan bahwa hukum negara kurang berlaku, dan tidak ada pelaku yang perlu bertanggung jawab, karena itu hanya musibah dan takdir Allah saja. Betul? 
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto 

Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk, 1 Santriwati Meninggal-11 Luka
Musibah terjadi di Pondok Pesantren Salafiah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Situbondo. Salah satu bangunan asrama putri di ponpes itu ambruk menewaskan seorang santriwati dan melukai 11 orang santriwati lainnya.
https://www.detik.com

Kamar Ponpes di Situbondo Ambruk, Belasan Santri Putri Tertimpa Reruntuhan & 1 Orang Tewas
https://www.youtube.com 



28 October, 2025

Siswa SD di Cianjur Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Bunuh Diri

Assalamu’alaikum wr.wb. Berkali-kali ada berita dengan informasi yang sama. Seorang anak kecil tiba-tiba berubah, menjadi diam, murung, dan hanya ingin di kamar terus. Orang dewasa di sekitarnya selalu bingung. Mereka selalu “tidak paham” kenapa. Kalau seorang anak berubah dan menjadi murung, itu merupakan tanda dia sudah alami trauma. Dua kondisi yang paling umum adalah 1) Dia menjadi korban bullying, dan 2) Dia menjadi korban pencabulan.

Keluarganya, gurunya, dan teman-temannya yang kenal anak itu bisa melihat perubahan tersebut. Tetapi dalam setiap kasus, semuanya “bingung”. Dalam beberapa kasus, anak tersebut bunuh diri. Ketika perubahan sikap itu muncul, anak itu perlu dibantu secara cepat. Tetapi yang sering terjadi adalah semua orang dewasa diam saja dan menunggu dia kembali normal. Lalu dia bunuh diri.

Dalam kasus ini, keluarganya merasa “kasihan” pada mayat korban, jadi tidak rela dilakukan autopsi dan investigasi polisi. Dalam kata lain, mereka tidak ingin korban dapat keadilan, dan pelakunya boleh dibiarkan melakukan kejahatan terhadap anak-anak yang lain. Biar ada banyak korban sekaligus. Biar banyak keluarga lain menderita juga.

Ada dua hal yang terulang, dan patut disayangkan. Pertama, banyak orang dewasa tidak sanggup mengingat satu fakta sederhana: Anak yang berubah menjadi murung telah mengalami trauma! Kedua, sering ada rasa “kasihan pada mayat”. Tetapi sikap itu sama dengan membebaskan pelaku untuk mengulangi perbuatannya. Keadilan bagi korban dibuang ke laut?  Rasa “kasihan pada mayat” lebih utama, seakan-akan mayat akan dapat suatu manfaat? 

Dua perubahan dibutuhkan. Pertama, pelatihan anti-pencabulan dan anti-bullying secara nasional. Semua orang dewasa perlu memahami tanda-tanda seorang anak mengalami trauma. Kedua, ketika anak wafat di luar dugaan, keluarga harus dukung investigasi polisi, demi mencari pelaku (kalau ada), agar bisa ditangkap, untuk selamatkan anak lain. Autopsi tidak mengganggu mayat seditpun! (Belum pernah ada mayat yang bangkit dan protes!) 

Kalau kedua perubahan ini tidak terjadi (dan sepertinya tidak ada yang cukup peduli), anak-anak Indonesia akan menjadi korban terus. Dan ribuan pelaku akan tetap bebas, karena tidak dicari polisi, karena keluarga korban menolak investigasi dan autopsi. Terkesan banyak orang tua telah mengalami pencucian otak agar punya rasa “kasihan pada mayat”. (Dari mana sikap umum itu??) Hasilnya adalah mereka tidak peduli pada keadilan, dan tidak mau melindungi anaknya orang lain! Ibaratnya mereka berkata, “Mayat anak saya lebih utama daripada anak lain yang masih hidup!!” Semua orang dewasa harus berubah, agar ribuan anak bisa diselamatkan dan tidak perlu menjadi korban!
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb. 
-Gene Netto 

Siswa SD di Cianjur Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Bunuh Diri
Seorang anak laki-laki berinisial MAA (10 tahun) di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditemukan tewas di rumahnya, Rabu (22/10). "Memang ada kebiasaan yang berubah, biasanya cucu saya sering bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Tapi, belakangan ini lebih memilih diam di dalam rumah, dan terlihat murung," tuturnya.
https://kumparan.com

 

Santri Bunuh Diri, Investigasinya Nol, Pelaku Penyebab Trauma: AMAN

 


Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang seorang anak yang bunuh diri, dan setelah beberapa hari, terungkap dia seorang santri. Saya cari beritanya di Google, tetapi malah ketemu beberapa kasus yang berbeda (3 santri bunuh diri di bulan Oktober 2025!) Pertanyaan saya, APA yang menimpa mereka sampai merasa tidak tahan, tidak bisa dapat bantuan, dan satu-satunya jalan keluar dari penderitaannya adalah bunuh diri? Kita tidak akan tahu. Selalu dianggap musibah dan takdir Allah. Jadi tidak perlu investigasi dari polisi (siapa yang mau bayar?) 

Dua hal yang paling mungkin adalah mereka korban bullying atau pencabulan. Dalam kasus pencabulan di pesantren, biasanya ada korban lain. Jarang ada berita pencabulan dari pesantren dengan 1 korban saja. Tetapi siapa yang mau investigasi? Kalau pencabulan atau bullying, hampir terjamin ada beberapa atau bahkan puluhan korban lain. Seharusnya Kemenag, Kemen PPPA, KPAI, dan Polri sangat peduli dan wajib melakukan investigasi. Ternyata tidak. Setiap kasus hanya musibah dan takdir Allah. Semua orang dewasa selalu berkata, “Kami tidak menyangka!”

Dan setelah saya cari berita tentang santri yang bunuh diri, juga muncul kasus anak SD dan SMP (bukan santri) yang bunuh diri. Dan dalam setiap kasus, dicap musibah dan takdir Allah, dan tidak ada investigasi, jadi penyebabnya tidak ketahuan, dan pelaku (bullying atau pencabulan) aman. Tidak ada yang mencarinya. Saksi mata utama sudah tewas. Simsalambim, kasus itu dilupakan. Dan besoknya, ketika terjadi lagi di dengan anak yang lain, boleh dilupakan juga. 

Kapan anak dan santri Indonesia akan dinilai penting, dan patut dijaga dan dilindungi? Kenapa mereka bisa dibiarkan menjadi korban terus, tanpa ada yang peduli pada kondisi hidupnya, sampai akhirnya sebagian anak merasa terpaksa bunuh diri untuk akhiri penderitaan mereka? Kalau ada sumber pertolongan yang jelas, seharusnya tidak ada anak yang bunuh diri, dan kasus bullying dan pencabulan berhenti cepat. Kenapa tidak ada yang mau berusaha selamatkan para anak dan santri dari takdir yang buruk itu? 
Wassalamu’alaikum wr.wb. 
-Gene Netto

Ini beberapa kasus yang saya temukan hari ini. Mungkin ada yang lain. Semuanya judul berita asli. Kalau juga cari berita anak SD-SMP yang bunuh diri, hasilnya lebih banyak. 

* 15 Oktober 2025, santri bunuh diri di Merangin, Jambi

Izin Mendadak, Santriwati Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pesantren
https://www.batamnews.co.id

* 11 Oktober 2025, santri bunuh diri di Muara Enim, Sumsel.

Santri di Muara Enim Ditemukan Gantung Diri dalam Kamar, Polisi Selidiki 
https://www.detik.com

* 3 Oktober 2025, santri bunuh diri di Musi Rawas, Sumsel.

Santri Tewas Gantung Diri Tinggalkan Surat untuk Ibu: Gading Sudah Tak Kuat dengan Cobaan Ini
https://news.okezone.com

* 11 September 2025, santri bunuh diri di Mangkubumi, Tasikmalaya,

Santri yang Tewas Tergantung di Mangkubumi Dikenal Sosok Baik dan Pendiam, Ponpes Bantah Korban Bullying
https://www.insiden24.com 

* 31 Juli 2025, siswi di asrama sekolah Islam bunuh diri di Tanjungpinang

Siswi yang Diduga Gantung Diri Hafidzah 30 Juz, Sekolah di SMA As-Sakinah Tanjungpinang
https://ulasan.co

* 26 April 2025, santri bunuh diri di Bener Meriah, Aceh

Seorang Santriwati di Bener Meriah Ditemukan Meninggal Tergantung di Pesantren
https://www.ajnn.net 

26 October, 2025

6 Pelajar SMP Karawang Perkosa Temannya: Direkam-Dilihatkan ke Orang Tua Korban

Sudah ada banyak tulisan di media tentang “generasi emas” dan “bonus demografi”. Katanya, jumlah pemuda di Indonesia sangat besar, jadi hal itu bisa membawa masa depan yang berjaya. Jumlah pemuda yang besar mungkin bermanfaat. Tetapi bagaimana kalau otaknya rusak? Berapa persen dari anak Indonesia punya IQ yang tinggi dan hati yang baik? Mayoritas? Kalau 70% dari 100 juta anak baik, berarti ada 30 juta anak yang rusak. Dan bagaimana kalau SEBALIKNYA?! Yaitu, ada 30 juta anak yang baik, tetapi ada 70 juta anak yang ber-IQ rendah, dan hatinya juga rusak?! Mereka akan melakukan apa di masa depan? Sekarang saja di usia remaja sudah jelas ada banyak remaja yang rusak, apalagi menjadi dewasa dan lebih bebas nanti. 

Berapa banyak anak yang bodoh, dan akhlaknya juga rusak? Berapa banyak yang sadis? Saya sudah baca ribuan artikel tentang kasus pemerkosaan bergilir. Dari semua remaja dan pemuda yang dapat tawaran “ikut perkosa anak perempuan”, ternyata 100% SETUJU. Tidak ada SATUPUN anak dalam puluhan tahun terakhir yang menolak tawaran itu, dan kabur cari bantuan, atau berusaha selamatkan korban. 

Dalam berita di atas, 6 anak remaja itu melakukan kejahatan secara bersamaan, merekam kejahatan itu, sebarkan ke medsos, sampai dikasih lihat kepada orang tua korban. Apa mereka tidak berpikir akan ditangkap dan masuk penjara? Akalnya tidak ada? Bagaimana mau menjadi generasi emas kalau otaknya rusak seperti ini? Dan siapa yang mau berusaha memperbaiki keadaan ini? Tidak cukup menambahkan ujian di sekolah, atau ganti buku teks. Masalah seperti ini hanya bisa diatasi kalau 100 juta orang tua bersatu dan menuntut perubahan pendidikan yang membangun generasi yang berakhlak baik dan juga cerdas. Diam saja, dan berharap “semoga bukan anak saya yang diperkosa”, bukan solusi. 
-Gene Netto 

6 Pelajar SMP Karawang Perkosa Temannya: Direkam-Dilihatkan ke Orang Tua Korban
https://kumparan.com
 


15 October, 2025

Menteri Agama: Kejahatan Seksual di Pesantren Dibesar-besarkan Media


Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit? Soalnya, penelitian di Indonesia dan juga di mancanegara membuktikan bahwa mayoritas dari korban pencabulan tidak pernah buka mulut. Jadi tidak ada yang tahu bahwa mereka telah menjadi korban. Ada perkiraan bahwa sebanyak 90% dari korban tidak pernah mengaku. 

Kondisi serupa pernah dialami oleh Gereja Katolik. Selama puluhan tahun, mereka bersikeras bahwa tidak ada masalah, dan yang penting adalah jangan sampai rakyat putus hubungan dengan Gereja. Ketika suatu kasus terjadi, Gereja buru-buru menutupinya, demi menjaga nama baik Gereja. Setelah dibongkar secara global (mulai dari Amerika), seluruh dunia jadi kaget. Satu contoh, di Perancis saja, 330.000 orang mengaku sebagai korban pencabulan di Gereja Katolik. Secara global, ada jutaan korban, tetapi masih ada banyak negara yang menolak kumpulkan data yang akurat. 

Pola yang persis sama terulang lagi dalam dunia pesantren di Indonesia. Mungkin setelah puluhan tahun, akan ketahuan bahwa jutaan santri dan santriwati pernah menjadi korban pencabulan. Lalu di saat itu, menteri agama, dan para pengurus pesantren akan berkata, “Mohon maaf, kami khilaf. Ini musibah. Ini takdir Allah. Dan, kami tidak menyangka!!!” 

Mereka tidak bersedia “menyangka” dari sekarang, dengan menciptakan sistem anti-pencabulan dengan latihan rutin di semua pesantren. Mereka tidak mau melakukan survei nasional untuk mencari semua korban dan menolongnya. Banyak pelaku yang ditangkap sekarang mengaku bahwa mereka menjadi korban dulu. Jadi korban di masa lalu bisa menjadi pelaku di masa sekarang. Itu yang terjadi ketika para korban tidak dapat bantuan terapi dari psikolog. 

Sayangnya, para pemimpin agama Islam di sini punya pola pikir persis sama dengan pemimpin Gereja Katolik di zaman dulu. Dianggap lebih baik semuanya ditutupi, dianggap jumlah korbannya kecil, tidak mau mencari data akurat, dan buang muka agar tidak perlu melihat jutaan anak kecil yang disiksa di pesantren. Yang penting adalah “nama baik pesantren”, jadi demi menjaga nama baik itu, mereka siap korbankan jutaan anak Muslim yang tidak berdosa. 

Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, 
Wassalamu’alaikum wr.wb. 
-Gene Netto 

Menteri Agama: Kejahatan Seksual di Pesantren Dibesar-besarkan Media
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kasus kekerasan seksual di Pondok Pesantren itu sedikit, namun media massa telah membesar-besarkannya melalui pemberitaan. "Jangan sampai orang nanti alergi memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren,” katanya.
https://www.cnnindonesia.com

Contoh Kebodohan Guru: Geger Penis Siswa TK di Solo Dipotong Teman Pakai Gunting


Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yang dibutuhkan. Nomor Satu dalam semua kegiatan seharusnya Perlindungan Anak. Kenapa? Karena sangat buruk kalau guru berikan mayat kepada orang tuanya, lalu banggakan diri karena nilai Bahasa Indonesianya anak itu tinggi sebelum dia tewas. Atau guru mengatakan, “Maaf anak anda jadi buta, tapi nilai matematikanya tinggi ya!!” 

Kenapa kasus penis siswa TK dipotong menjadi contoh kebodohan guru? Karena anak TK seharusnya tidak pernah dikasih pisau atau gunting yang bisa memotong kulit. Ada gunting khusus anak kecil yang dibuat dari plastik, atau dari besi, tetapi sifatnya tumpul. Bisa memotong kertas dan kardus tipis, tetapi kalau digunakan di lengan seperti gergaji besi, tidak akan muncul luka di kulit. (Contohnya dalam foto di atas.) Aman bagi anak balita karena tidak tajam dan tidak mungkin bisa potong kulit. Dalam beritanya, tidak dijelaskan jenis guntingnya, tetapi kalau bisa memotong penis anak, dijamin bukan gunting anak. 

Ini yang terjadi kalau orang yang tidak punya ilmu pendidikan menjadi “guru” di kelas. Dianggap “cukup” kalau bisa jaga ketertiban dan bagikan tugas agar siswa duduk manis, dan tidak mengganggu anak lain. ILMU seorang guru yang profesional jauh lebih luas dari itu. Tetapi banyak orang tua tidak sadar, dan banyak pemilik sekolah tidak peduli. Yang penting adalah uang dari orang tua mengalir terus. Perlindungan Anak seharusnya menjadi prioritas. Tetapi hal itu tidak akan terjadi selama banyak orang dewasa, orang tua, dan pejabat meremehkan keahlian guru, dan cari siapa saja yang mau digaji murah. Ada 80 juta anak Indonesia yang berharap dapat pendidikan berkualitas. Kapan mereka akan dapat haknya itu? 

Semoga bermanfaat sebagai renungan. Dan semoga anak-anak kita semua selamat dari kebodohan “guru” dan pemimpin bodoh yang memberikan pekerjaan kepadanya, dengan sekaligus meremehkan ilmunya yang dibutuhkan.
-Gene Netto   

Geger Penis Siswa TK di Solo Dipotong Teman Pakai Gunting, Begini Kronologinya
Alat vital salah satu siswa dipotong dengan gunting oleh temannya sendiri usai mereka mengikuti pelajaran prakarya bersama siswa lainnya, di salah satu TK di Solo. Alat vital salah satu siswa dipotong dengan gunting oleh temannya sendiri usai mereka mengikuti pelajaran prakarya bersama siswa lainnya.
https://www.merdeka.com

13 October, 2025

Gedung Pesantren Ambruk: Ketika Perlindungan Anak Bukan Prioritas


Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakukan shalat di dalamnya. Hasilnya, 63 anak tewas, 24 anak luka berat, 74 anak luka ringan, dengan jumlah total korban 171 anak. Rakyat kaget, tetapi sebenarnya, ini merupakan hasil dari sistem pendidikan di Indonesia di mana perlindungan dan keselamatan anak bukan sebuah prioritas.

Di banyak sekolah dan pesantren ada bahaya. Ada sebagian anak yang mengalami bullying, penyiksaan, pemerasan, pencabulan, sodomi, atau pemerkosaan. Ada anak yang dikembalikan kepada orang tuanya sebagai mayat. Hal ini terjadi karena banyak guru dan ustadz yang menerima anak sebagai amanah tidak memahami tugas utamanya, yaitu, kewajiban melindungi anak! 

Kalau kita berpikir dengan akal yang sehat, sangat jelas bahwa tempat proyek berbahaya. Biasanya ada peringatan di pagarnya: Wajib memakai alat pelindung diri (APD) seperti helm safety, sepatu safety, dll. Suatu barang yang jatuh dari atas bisa membunuh orang di bawah. Sudah banyak pekerja yang terluka atau tewas di tempat proyek. *Kalau dewasa wajib pakai APD, kenapa 171 anak bisa masuk wilayah proyek dengan APD peci dan sarung saja? Sangat tidak masuk akal.*

Setiap kali ada anak yang terluka atau tewas, di pesantren, sekolah, atau dalam kegiatan resmi di luar, para guru dan ustadz selalu berkata: “Ini musibah! Ini takdir Allah! Kami tidak menyangka!” Ketika ada korban bullying sampai terluka atau tewas, atau korban pencabulan, komentar yang sama muncul juga. Orang dewasa yang menjaga anak perlu memikirkan bahaya terhadap anak, sebelum anak menjadi korban.

Para guru dan ustadz harus menggunakan akalnya, untuk memikirkan perlindungan dan keselamatan anak sebagai prioritas utama. Mungkin mereka anggap cukup kalau mengucapkan “Bismillah, insya Allah aman”, dan tidak perlu berpikir lagi. Jadi, untuk apa Allah berikan akal kepada manusia? Apakah ada banyak ayat di dalam Al Qur’an yang berbunyi, “Maka, janganlah berpikir”, atau “Akal tidak penting”? Setahu saya, tidak ada. Jadi kenapa banyak guru dan ustadz bisa bersikap seperti itu?

Di dalam Al Qur’an, ada sekitar 130 ayat yang menyuruh kita berpikir, menggunakan akal, mengambil pelajaran, merenung, mengingat, ambil peringatan, memahami, dan memperhatikan. Contohnya: 

Terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. 3:190)
Apakah kamu tidak memikirkan(nya)? (QS. 6:50)
Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)? (QS. 6:80)
Terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (QS. 12:111)

Ketika Rasulullah SAW diberitahu bahwa umat Islam akan diserang, apa yang terjadi? Para sahabat sudah menunggu perintah untuk mengumpulkan pasukan, siapkan kuda, pedang, busur dan anak panah, dsb. Apa Rasulullah SAW pernah berkata, “KITA BISMILLAH SAJA, DAN TIDAK USAH BERPIKIR LAGI! Kita tidak perlu pasukan, pedang, posisi strategis, dan lain-lain. Cukup Bismillah saja, dan apa yang terjadi sesudahnya adalah MUSIBAH DAN TAKDIR ALLAH. Buanglah akal. Jangan berpikir. Kita sudah Bismillah!”

Apakah begitu sikap Rasulullah SAW? Cukup Bismillah saja? Atau apakah Nabi SAW selalu menggunakan AKAL dan membuat persiapan yang matang? Kalau Nabi Muhammad SAW selalu memberikan contoh menggunakan akal dan bersiap-siap secara baik, kenapa banyak guru, ustadz, dan orang tua merasa puas dengan persiapan “Bismillah saja, insya Allah aman”? Dari mana pemikiran itu? Sangat jelas bukan dari Rasulullah SAW, berarti juga bukan dari Allah! 

Anak perlu diselamatkan dari bahaya sebelum menjadi korban. Menjadi seorang guru atau ustadz adalah amanah dari Allah, dan amanah dari orang tuanya semua anak. Jangan diremehkan amanah itu dengan abaikan bahaya yang jelas. Justru Allah berikan akal kepada manusia agar kita memakainya untuk berpikir dan mencari jalan yang terbaik!

Kalau anda diberikan amanah dari Allah dengan ditugaskan mengurus anak, tetapi anda merasa tidak perlu berpikir dengan akal yang sehat, maka ada kesimpulan yang jelas: Mohon maaf, tetapi terbukti anda tidak pantas mendapat posisi dan pekerjaan tersebut. Kalau anda tidak mau memikirkan hal-hal yang bisa membahayakan anak, maka anda sudah gagal menjaga amanah! Dan apa saja yang menimpa anak-anak tersebut adalah kesalahan dan tanggung jawab anda 100%.

Allah sudah berikan amanah dalam bentuk 80 juta anak. Kita harus jaga amanah itu dan gunakan akal yang sehat untuk memikirkan apa yang berbahaya bagi mereka, dan bertindak untuk MELINDUNGINYA sebelum ada yang menjadi korban. Kita harus bangun dari dunia mimpi dan mulai berpikir secara bijaksana tentang apa yang dibutuhkan oleh mereka. Kita harus serius dalam menjaga mereka, atas nama Allah, atas nama orang tuanya, atas nama masa depan bangsa, agar semua anak Indonesia bisa tumbuh dalam kondisi yang baik dan aman, dan bisa menjadi kebanggaan kita di masa depan.

Mohon maaf apabila ada kekurangan. 
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, 
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto 

21 August, 2025

MERDEKA!!??

Assalamu’alaikum wr.wb. Hari yang normal dalam berita di Indonesia seperti ini: Setiap hari, anak yang tidak berdosa dibunuh secara sadis oleh orang yang dekat! Dan di sini, saya hanya membahas anak kecil. Bukan yang remaja, atau pemuda, yang jumlahnya jauh lebih banyak! Sebenarnya, saya tidak punya “rencana” membahas topik ini. Tetapi ketika sedang baca berita, saya lihat kasus anak balita dibunuh. Di situs lain, anak balita yang lain dibunuh, lalu ada kasus yang ketiga juga. Jadi kaget sendiri, sehingga saya melakukan pencarian di Google. 

Apa kita perlu bersyukur Belanda telah diusir, sehingga anak-anak bangsa bisa dibunuh oleh orang tuanya, saudaranya, dan tetangganya sendiri? Pembunuhan anak Indonesia hendaknya dilakukan oleh orang pribumi!? Kita tidak butuh orang asing yang kurang ajar datang ke sini dan berharap bisa bunuh anak bangsa! Itu tugasnya kita sendiri!? MERDEKA!!??

Seperti biasa, saya ingin menulis, “Semoga bermanfaat sebagai renungan”. Tetapi saya tahu hampir percuma. Banyak orang tidak suka merenung. Para pemimpin sibuk menghitung hartanya. Rakyat sibuk komplain tentang pemimpin, dan menunggu “orang lain” bertindak untuk memperbaiki keadaan rakyat. Dan ahli agama sibuk membahas kemenangan di surga dan hukum fiqih jadi tidak punya waktu untuk mengurus hal sepele seperti penyelamatan nyawa anak.

Apa artinya “kemerdekaan”? Apa kemerdekaan punya makna kalau tidak dibarengi dengan keselamatan dan kesejahteraan? (Banyak kasus pembunuhan terhadap anak terikat dengan masalah ekonomi, yang membuat banyak orang stres!) Jumlah anak yang dibunuh Belanda berapa? Jumlah anak yang dibunuh oleh orang tua, saudara, tetangga dan teman pribumi berapa? Kalau Belanda diusir, dan jumlah kasus pembunuhan malah meningkat, dan keselamatan dan kesejahteraan tetap juga tidak didapatkan, maka buat APA perjuangan dan kematian para Pejuang Kemerdekaan yang terhormat? Mereka berikan darah dan nyawa mereka untuk hasil seperti ini?? 

Kenapa tidak ada yang merasa malu? Dan kenapa banyak orang tidak mau peduli pada semua anak bangsa, terutama tetangganya sendiri, daripada berharap anak kandung mereka saja yang bisa maju, sukses, kaya, dan hidup dalam keadaan baik? Kenapa kita tidak siap berjuang untuk dapatkan hasil yang sama bagi SEMUA anak bangsa, tanpa peduli orang tuanya siapa?
Semoga bermanfaat sebagai renungan. (Walaupun percuma diucapkan!)
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb. 
-Gene Netto 

[Judul berita ini sebagai contoh saja!]

* Kronologi Anak Usia 4 Tahun di Tangsel Tewas Usai Dianiaya Ayah dan Ibu Berkali-kali
* Balita Cilacap Tewas Dilempar dari Tebing, Ibu dan Selingkuhan Jadi Tersangka
* Pilu! Bocah 4 Tahun di Bangkalan Dibanting dan Dibacok Paman hingga Tewas
* Uray Bunuh Bayi di Singkawang Kalbar Gegara Sakit Hati ke Pengasuh
* Pilunya Bayi Usia 8 Bulan di Aceh Selatan Dibunuh Ayah Sendiri
* Balita 20 Bulan Tewas di Situbondo, Diduga Dibunuh Ibu Kandungnya
* Kejadian di Berau Kaltim, Dua Balita dan Ibu Hamil Tewas Dibunuh Suami
* 2 Balita Tewas di Samarinda, Diduga Dicekik Ayah Kandung
* Teganya Ibu di Tulungagung Habisi Bayinya dengan Dibenamkan dalam Bak
* Ini Motif Mustika Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya di Kos Jombang
* Tragedi Tewasnya 2 Bocah Usia 3 Tahun dan 6 Tahun di Pantai Sigandu, Diduga Diajak Ibu Bunuh Diri
* Kronologi Pria di OKI Bunuh dan Perkosa Bocah Perempuan 6 Tahun
* Detik-detik Bocah 7 Tahun di Pasuruan Tewas Dihabisi Tetangga

29 July, 2025

Anak Yang Diperkosa Dan Dibunuh Menjadi Berita Terus, Siapa Yang Mau Mencari Solusi?

Assalamu’alaikum wr.wb. Setiap hari saya baca berita tentang kekerasan terhadap anak. Saya ingin tahu apa yang dialami banyak anak di Indonesia. Hari ini, ada berita baru. Seorang anak kecil dibunuh dulu, lalu mayatnya diperkosa. Lebih sadis dari binatang. Saya mau abaikan beritanya karena sudah dibaca kemarin, bahkan sudah tulis post di Facebook. Pas mau hapus link beritanya, saya perhatikan lokasinya: Ogan Komering Ilir (OKI), di Sumatera Selatan. Kok OKI? Seingat saya, kasus itu terjadi di Lampung?? Saya buka arsip, dan cari berita dari kemarin. Betul. Berita kemarin terjadi di Lampung. Berita baru ini terjadi di OKI, karena kasusnya beda!! Dalam hitungan hari, ada berita tentang DUA anak Indonesia yang dibunuh dulu, lalu mayatnya diperkosa. 

Berapa banyak orang tua yang sudah pernah didatangi polisi dan dikasih kabar bahwa anaknya diperkosa dan dibunuh? Atau dibunuh dulu, baru diperkosa? Dalam kebanyakan kasus (setiap hari ada beritanya), anak diperkosa oleh 1-2 orang, atau diperkosa bergilir oleh 4-16 pemuda. Dalam beberapa kasus, diperkosa lalu dibunuh untuk hilangkan saksi. Dalam sebagian kecil dari kasusnya, anak itu dibunuh duluan, baru mayatnya diperkosa. Dan dalam berita pemerkosaan bergilir yang pernah saya baca, dijamin bahwa 100% dari remaja dan pemuda yang diajak perkosa anak selalu setuju. Belum pernah ada kasus seorang remaja laki-laki menolak ajakan itu dan selamatkan korban. Dari puluhan ribu kasus, belum ada 1 pemuda Indonesia yang sanggup sayangi anak perempuan dan mau selamatkan daripada ikut memperkosanya. Siapa yang mendidik anak laki-laki di Indonesia, sehingga menjadi begitu sadis? Siapa yang mau bertanggung jawab? 

Bagaimana rasanya bagi orang tua para korban itu? Dan anak siapa yang harus diperkosa dan dibunuh sebelum 60 juta orang tua akan mulai teriak dan marah pada pemimpin yang anggap kekerasan terhadap anak belum masuk kondisi darurat? Allah dan para malaikat menyaksikan ketidakpedulian mereka setiap hari. Siapa yang mau mencari solusi? Apa cucunya orang penting harus menjadi korban dulu, baru kita mulai peduli? Pertanyaan saya dari kemarin, yang tidak pernah dijawab oleh siapapun: 

ANAK SIAPA YANG HARUS DIPERKOSA DAN DIBUNUH SEBELUM MASALAH KEKERASAN TERHADAP ANAK MENJADI PRIORITAS NEGARA!!??

Semoga bermanfaat sebagai renungan. TOLONG JAGA ANAK ANDA. Jangan anggap mereka “aman” di mana saja, karena mereka tidak aman. 
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto 

Kecanduan Film Porno Berujung Pria di OKI Bunuh dan Perkosa Bocah 6 Tahun
https://www.detik.com

Kronologi Bocah Usia 9 Tahun di Lampung Diracun Gorengan hingga Tewas lalu Diperkosa
https://regional.kompas.com


08 May, 2025

Modus Bejat Guru Ngaji Cabuli 16 Santri Termasuk Komika Eky di Makassar

Assalamu’alaikum wr.wb. SEMOGA kasus ini bisa menjadi pelajaran yang penting bagi para orang tua. Seorang komika bernama Eky Priyagung mengaku bahwa dia dicabuli di masjid oleh guru ngajinya. Kapan? DUA PULUH TAHUN YANG LALU, ketika Eky berusia 13 tahun. Dan baru berani bicara sekarang... Banyak orang tua 100% salah. Mereka sangat yakin anaknya akan langsung mengaku kalau menjadi korban pencabulan. Kata orang tua, “Anak saya selalu bicara dengan saya. Anak saya jujur. Saya tahu segala sesuatu tentang anak saya.”

Ada jutaan orang tua dengan pemikiran itu dan sebagian dari mereka benar. Kalau anak menjadi korban 1 kali, dia akan langsung lapor. Tetapi berita di atas menjadi bukti nyata. Kebanyakan korban DIANCAM (dalam kasus ini, disumpah dengan Al Quran), jadi mereka takut dan diam saja. Pelaku seperti guru, ustadz, guru ngaji, bapak tiri, dan lain-lain punya kekuasaan di atas anak jadi sangat mudah bagi mereka untuk membuat anak takut.

Dalam semua hal lain, mungkin anak akan langsung bicara dengan orang tua. Dalam hal ini, karena sudah diancam, mereka DIAM. Dan setelah 1 minggu lewat, lalu 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 5 tahun, mereka akan berpikir, “Kejadian itu harus saya bawa sampai mati. Malu. Jangan sampai ada yang tahu.” Jadi mereka rahasiakan terus.

Dan seperti yang terlihat dalam kasus ini, ketika ada SATU korban yang berani bicara, walaupun sudah lewat 20 tahun, tiba-tiba muncul 15 korban yang lain, dan polisi masih mencari terus. Karena dimulai sejak 2004, sangat mungkin jumlah korban mencapai puluhan anak. Dan juga sangat mungkin banyak korban akan merasa terlalu malu untuk maju sekarang dan mengaku. Sudah menikah dan punya anak. Sudah punya jabatan. Sudah dipandang terhormat dalam komunitasnya. Masa maju dan mengaku pernah menjadi korban pencabulan di masjid? MALU!!! Apa katanya keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja nanti? Jadi mereka pilih diam, daripada malu.

Ketika orang tua sangat yakin anaknya aman, sekian persen dari anak tersebut sebenarnya sudah menjadi korban. Dan jangan berpikir bahwa dengan “bertanya” saja, mereka akan mengaku. Kalau ditanya, “Apa kamu dicabuli juga?” mereka tetap tidak akan mengaku. Jadi orang tua harus bertanya, tetapi jangan langsung merasa lega kalau anak menjawab “tidak” satu kali. Bertanya lagi besok. Dan bertanya lagi pada minggu depan. Tegaskan bahwa dia tidak perlu malu, dan keluarga dan teman akan menolongnya.

Ketika dia masih menjawab “tidak”, tetap perlu ditanya lagi di lain waktu. Sampai yakin. Dan setelah merasa sangat yakin, masih mungkin anda keliru. Tetapi karena malu dan takut pada reaksi orang lain, dan takut kena stigma buruk, orang itu akan menyangkal jadi korban selama puluhan tahun. Lebih baik berbohong daripada mengaku dan kena banyak komentar miring. Jadi masalah yang sebenarnya adalah ORANG LAIN yang bisa hakimi dan sebarkan gosip tentang korban. Karena diduga akan begitu, banyak korban memilih diam saja. Seumur hidup.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua orang tua. Semoga semua orang tua siap belajar terus, dan menjadi lebih terbuka untuk membahas masalah pencabulan, seks, film porno, pacaran, narkoba, dan hal-hal terkait dengan anaknya. Kalau merasa tidak sanggup, minta bantuan dari orang lain. (Om, tante, kakak, sepupu, teman keluarga, dll.) Kalau orang tua masih tidak mau (terlalu malu), maka anak akan mencari informasi dan pendapat dari teman sekolahnya. Dan di situ, mungkin dia akan diarahkan ke jalan yang salah.

Semoga bermanfaat sebagai renungan. Dan semoga Allah SWT melindungi semua anak kita setiap hari. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Modus Bejat Guru Ngaji Cabuli 16 Santri Termasuk Komika Eky di Makassar
https://www.detik.com


28 February, 2025

Keluarga Korban Pencabulan Ustaz Di Cirebon Pindah Rumah Karena Diganggu Pihak Pesantren Yang Meminta Jalan Damai Terus

Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon judul di atas itu diperhatikan baik-baik. Berasal dari kalimat dalam beritanya, dan berita seperti ini sangat normal. Seorang santri disodomi di pesantren. Setelah tahu, pesantren tersebut punya satu tujuan: MENJAGA NAMA BAIK PESANTREN! Tidak ada yang lebih utama daripada nama baik lembaga dan ustadz. Anak kecil? Siapa yang perlu peduli? Kalau nama pesantren buruk, dan semua santri kabur, pesantren bisa tutup.

Bagaimana dengan kyainya dan puluhan ustadz dan keluarganya yang dapat nafkah hidup dari pesantren itu? Masa semuanya harus cari tempat kerja dan tempat tinggal juga? Tidak boleh. Pesantren adalah institusi yang sakral, yang nama baiknya sakral, dan nama baik ustadz juga sakral. Yang tidak sakral adalah kehormatan dan harga diri dan keselamatan bagi anak kecil. Mereka tidak penting amat. Kalau 1 santri keluar, karena tidak tahan disodomi, besoknya masih bisa dapat 1 santri baru. Bangkunya akan diisi lagi. Uang tetap mengalir.

Semua orang tua dididik oleh ustadz untuk selalu berbaik sangka, jadi mereka berharap anaknya akan aman di pesantren. Dan memang aman di situ... Sampai tiba-tiba suatu hari menjadi tidak aman. Lalu 100% dari orang tua dan ustadz lain dan semua orang dewasa mengucapkan Mantra Nasional Indonesia: “Kami Tidak Menyangka!” Dan yang terjadi berikutnya adalah usaha keras agar PELAKU dilindungi sebaik mungkin, dan kasus diselesaikan secara damai dan kekeluargaan, dan pelaku dibebaskan untuk pergi ke tempat lain dan sodomi atau perkosa anak kecil di sana saja. Yang penting tidak terulang di sini saja ya. Anak yang hidup di tempat lain, cuek saja. Bukan santri saya jadi bukan urusan saya.

Negara ini penuh dengan puluhan juta orang tua Muslim yang memilih untuk berbaik sangka dan tidak mau tahu tentang masalah pencabulan terhadap anak di pesantren dan sekolah. Yang penting bukan anak mereka yang menjadi korban. Tetapi mereka tidak sadar: BANYAK SEKALI KORBAN TIDAK PERNAH MENGAKU. Jadi orang tua yang anggap anaknya “pasti aman” dengan buktinya “anak saya tidak pernah mengaku” sangat keliru. Mungkin sebagian besar dari anak mereka memang aman. Tetapi hanya Allah SWT yang tahu jumlah anak yang dicabuli sebenarnya, karena semua lembaga yang seharusnya peduli malah sibuk menjaga nama baik.

Hal yang persis sama telah terjadi dalam Gereja Katolik selama 100 tahun lebih. Dan baru ketahuan sekarang. Dan ketika Perancis (sebagai satu contoh) berusaha mencari semua orang yang pernah menjadi korban, mereka dapat 200 RIBU kasus. Di Indonesia ada berapa? Jangan bertanya. Tidak ada yang mau peduli. Dan tugas terpenting pesantren bukan untuk menjaga anak Muslim secara baik, tetapi malah untuk menjaga nama baik pesantren di atas segala-galanya. Kalau anak anda berada di pesantren, semoga mereka bisa selamat. Berdoa saja. Berharap kepada Allah. Karena percuma berharap kepada pengurus pesantren dan lembaga pemerintah.
Semoga bermanfaat sebagai peringatan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Trauma Mendalam Santri Korban Pencabulan Ustaz di Cirebon
"Anak ini sekarang nggak mau ketemu orang lain, mentalnya sudah kena. Dia juga nggak mau jauh dari orang tuanya. Karena tekanan ini, keluarga korban akhirnya memutuskan untuk pindah rumah sementara supaya tidak terus-menerus diganggu pihak pesantren yang meminta jalan damai," ujar Andi. "Dua korban lain juga mengalami pelecehan. Ketiganya disodomi, termasuk korban perempuan. Pelaku ini benar-benar sadis," ujarnya.
https://www.detik.com

29 January, 2025

Kenapa Saya Menulis Terus Tentang Pencabulan Anak?

Assalamu’alaikum wr.wb. Fenomena pencabulan dan sodomi terhadap anak bukannya “tidak bisa dicegah”. Tetapi malah, “tidak ada yang mau berusaha mencegahnya”! Kenapa kita harus pakai helm naik motor, pakai safety belt di mobil, dan kecepatan di tol dibatasi 100 km/jam? Karena pemerintah ingin mencegah kecelakaan, demi keselamatan warga, dan kebanyakan orang dewasa setuju. Kita juga tidak ingin menjadi korban. Pencabulan terhadap anak? Tidak ada pencegahan. Padahal sederhana sekali:

•    Pelatihan 1-2 jam yang wajib, di semua sekolah dan pesantren dan tempat serupa (klub bola, dll.), setiap tahun.
•    Poster yang wajib dipasang di semua sekolah dan pesantren. Memberikan info dasar (jelaskan artinya pencabulan), menyuruh anak waspada dan cepat lapor, dan memberikan nama dan nomor HP untuk orang di dalam dan di luar lokasi itu yang siap bantu. (Pak RT, Kepala Desa, tetangga, polsek, dsb.)
•    Iklan masyarakat di TV. Wajib ditayangkan sekali setiap bulan, semua saluran, selama 1 tahun dulu. Isinya, penjelasan definisi pencabulan, didikan bagi anak agar orang lain tidak boleh sentuh kemaluan mereka (selain dokter, orang tua), yang dilakukan secara paksa dengan mengancam dan membuat mereka takut. Kalau terjadi, mereka harus berani lapor walaupun diancam.
•    Diskusi dan pelatihan ringan di banyak komunitas (wali anak di sekolah, pengajian, perkantoran, dll.), agar semua orang tua paham, dan mulai waspada.
•    Kewajiban bagi guru dan ustadz untuk laporkan rekan kerja apabila merasa “curiga” (diberikan tanda-tandanya seorang dewasa cabuli anak)
•    Dan sebagainya.

Kalau ada kepedulian dari 100 juta orang tua, dan 3 juta guru, dan ratusan ribu ustadz dan kyai, dan seratus ribu pejabat, jumlah kasus pencabulan mungkin bisa diberantas 90% dalam 1 tahun. Tetapi harus ada kepedulian dulu. Di saat ini, tidak ada. Semua orang dewasa anggap bukan urusan mereka, karena bukan anak mereka yang menjadi korban.

Saya kenal beberapa anak laki-laki. Ada yang lapor langsung ke saya. Ada yang lapor ke teman saya. Mereka dicabuli, disodomi, atau kemaluannya diisap. Oleh ustadz, oleh guru, oleh pelatih olahraga. Mereka rahasiakan. Orang tua dan keluarganya TIDAK TAHU. Dianggap anaknya “nakal” oleh orang tuanya karena sering ribut, emosi, banyak membantah, di kamar terus, dll. Mereka sudah pernah dicabuli. Mereka malu. Merasa tidak ada yang bisa menolong mereka. Jadi mereka rahasiakan. (Hampir semuanya juga diancam.)

Jadi dalam 100% dari kasus pencabulan, semua orang tua selalu mengatakan, “Kami tidak menyangka.” Coba kondisi ini dibawa ke ranah lain. Anak berenang di sungai, digigit buaya. Ada yang terluka, ada yang mati. Besoknya, anak lain digigit. Besoknya, anak lain. Besoknya, anak lain. Setiap kali seorang anak jadi korban, semua orang tua kaget dan bilang tidak menyangka. Apakah ada pencegahan? Tidak ada. Semua orang dewasa yang tahu ada buaya di sungai diam saja. Pemerintah dan pemda diam saja. Tidak ada pagar. Tidak ada papan. Tidak ada pengumuman. Dibiarkan anak baru datang terus dan berenang di sungai setiap hari. Kebanyakan anak aman. Misalnya, 50 anak berenang tanpa masalah. Lalu 1 anak digigit. Besoknya, 50 anak yang lain datang dan berenang, dan 1 digigit. Dan begitu seterusnya. Tidak ada pencegahan sama sekali dari siapapun.

Kalau kondisinya seperti itu, apakah lebih baik kita yang paham diam saja? Atau kasih peringatan terus: “ADA BUAYA DI SUNGAI, DILARANG BERENANG DI SITU!” Dalam kasus pencabulan, tidak ada yang mau melakukan pencegahan. Semua anak dibiarkan pergi ke tempat bahaya, lalu 1 anak jadi korban. Tapi kebanyakan orang tua berpikir, “Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya.” Mohon maaf, tetapi sikap itu yang membuat negara ini rusak. Melihat anaknya orang lain menderita, lalu kita diam saja karena tidak penting bagi kita.

Saya tidak mau diam. Saya tidak bisa memaksa pemerintah atau pesantren atau sekolah BERUBAH. Yang bisa saya lakukan hanyalah memberikan informasi dan peringatan terus, dan berharap sebagian dari orang tua yang baca akan mulai waspada. Dan semoga beberapa anak bisa selamat dan tidak menjadi korban, karena orang tuanya sudah belajar dari saya. Sekian. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

16 January, 2025

Cerita Pilu Santri Tewas Peluk Alquran Dalam Tragedi Kebakaran Ponpes di Pinrang


Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang santri berusia 14 tahun tewas karena masuk ke kamarnya di lantai dua yang sedang kebakaran, untuk mengambil Al Quran. Mayatnya ditemukan dalam posisi sedang peluk Al Quran. Semoga almarhum masuk surga. Tetapi apakah cukup kalau kejadian ini hanya dicap “takdir Allah” lalu dilupakan saja?

Saya pernah menjadi kaget setelah melihat beberapa artikel berita tentang pesantren yang kebakaran. Setelah cari di Google, saya dapat 35 kasus pesantren yang kebakaran dalam 6 bulan sebelumnya (link di bawah). Kurang lebih terjadi satu kali setiap minggu, jadi saya menulis post di Facebook tentang perkara itu. Sepertinya, tidak ada pelatihan atau persiapan menghadapi kebakaran di kebanyakan pesantren. Tidak ada APAR di semua lantai, tidak ada selang panjang yang bisa menjangkau semua kamar, dan tidak ada pelatihan rutin bagi semua santri. (Mungkin banyak sekolah juga sama!)

Setelah melihat betapa seringnya terjadi kebakaran di pesantren, saya menjadi yakin, cepat atau lama akan ada korban jiwa, dan sayangnya, sekarang sudah terjadi. Saya baca kembali artikel saya dari 2023. Tulisan itu masih berlaku karena belum ada perubahan sama sekali. Nyawa anak dan santri begitu tidak penting di Indonesia, sehingga nyaris tidak ada orang dewasa, guru, ustadz, atau pejabat yang merasa anak dan santri perlu disiapkan menghadapi kebakaran. Lebih penting lagi bagi santri karena mereka tinggal di tempat belajarnya. Tetapi daripada pemerintah menciptakan program yang WAJIB, ditunggu kebakaran terjadi dulu, ditunggu anak mati secara sia-sia dulu, lalu hanya dikatakan, "Ini musibah dan ujian dari Allah. Kami tidak menyangka!!”

Saya tidak setuju dengan judul berita di atas. Ini BUKAN tragedi kebakaran yang tewaskan seorang anak. Tetapi ini adalah HASIL dari ketidakpedulian banyak orang dewasa yang tidak menyiapkan santri menghadapi kondisi berbahaya. Anak ini tidak tewas “karena ada kebakaran”, tetapi dia tewas karena guru agama dan orang dewasa di sekitarnya tidak menghargai nyawa dia, sehingga merasa terdorong untuk melindunginya lewat program pelatihan.

Betapa ruginya menjadi anak dan santri di Indonesia, yang nyawanya tidak punya nilai tinggi di mata banyak orang dewasa dan guru agama. Kasihan Rasulullah SAW dapat umat seperti kita. Kenapa kita tidak bisa lebih baik dari ini? Kenapa kita tidak bisa bersatu dan mengutamakan keselamatan anak dan santri sebagai prioritas yang tinggi? Pemerintah sedang membuat program yang utamakan makanan bergizi bagi santri dan anak sekolah. Sayangnya, nyawa seorang santri kalah penting dengan sepotong tempe! Program makanan bergizi menjadi prioritas tinggi, tetapi program pelatihan hadapi kebakaran agar nyawa santri bisa diselamatkan sama sekali tidak penting!
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Cerita Pilu Santri Tewas Peluk Alquran Dalam Tragedi Kebakaran Ponpes di Pinrang, Terungkap Sosoknya
https://www.tribunnews.com

Daftar 35 Pesantren Yang Terbakar Dalam 6 Bulan Terakhir
https://genenetto.blogspot.com

09 January, 2025

Santri 12 Tahun Alami Pendarahan Otak Usai Dianiaya Teman Sekamar di Pondok Pesantren Nganjuk

Seorang anak berusia 12 tahun dihajar di pesantren, sampai alami perdarahan otak dan badannya lumpuh di sebelah kiri. Awalnya dia tidak berani mengaku ke orang tuanya, sehingga habis waktu berhari-hari di rumah sampai kondisinya menjadi buruk sekali. Semoga berita ini menjadi peringatan bagi orang tua yang anaknya masuk pesantren. Kalau anak minta izin pulang, karena sakit kepala atau sakit perut, sebaiknya dibuka bajunya dan mencari memar dan tanda-tanda kekerasan dulu. Bertanya secara mendalam tentang apa yang dia alami.

Kalau anak mengaku sakit kepala setelah “jatuh”, jangan percaya dulu. Bertanya terus, dan minta dia jujur. Bertanya apakah dipukul, dan tekankan orang tua tidak akan menjadi marah terhadap dia. Jangan biarkan anak beristirahat saja di rumah, dengan harapan “akan membaik sendiri”. Justru kalau habis dihajar di pesantren, istirahat di rumah malah berbahaya, karena kondisinya bisa menjadi lebih buruk. Kalau sudah alami perdarahan otak untuk beberapa hari, sampai koma, lebih sulit dibantu oleh dokter. Jadi orang tua harus segera dapat kebenaran, supaya bisa diobati lebih cepat.

Banyak anak yang alami kekerasan di pesantren dan sekolah TIDAK BERANI memberi tahu orang tuanya. Mereka takut akan dimarahi, atau malu, atau takut akan menimbulkan keributan. Jadi mereka akan berbohong, dan bilang tidak ada masalah. Orang tua harus selalu waspada.   
-Gene Netto

Santri 12 Tahun Alami Pendarahan Otak Usai Dianiaya Teman Sekamar di Pondok Pesantren Nganjuk
11 Desember 2024 NGANJUK - Seorang santri, MKM (12) bernasib malang. Ia menjadi korban perundungan di Prambon, Nganjuk. Korban sempat tak berani berterus terang kepada keluarga atas kejadian yang menimpanya. Ia hanya mengeluh pusing saja dan sempat didiagnosis sakit tipes. Namun, berselang waktu, kondisinya makin memburuk. Akhirnya, korban mengaku kepada keluarga bahwa ia menjadi korban kekerasan fisik oleh rekan sesama santri. Korban sudah menjalani operasi kepala, tetapi tubuh bagian kirinya dilaporkan terasa seperti mengalami kelumpuhan.
https://mataraman.tribunnews.com

07 January, 2025

Kasus Pencabulan Dan Kekerasan Terhadap Anak – 2024

Assalamu’alaikum wr.wb. Ini sebagian dari judul berita kekerasan terhadap anak selama 2024. Coba baca semuanya dan berpikir tentang masa depan puluhan ribu (atau ratusan ribu?) korban. Ini hanya contoh dari kasus yang masuk media dan jumlah korban biasanya tidak lengkap. Kalau dikatakan 5 anak dicabuli, jumlah aslinya bisa lebih banyak tetapi yang lain tidak mau lapor, atau tidak dicari. Mungkin ada ribuan kasus lain yang belum pernah dilaporkan, jadi tidak masuk berita dan tidak ketahuan. Kasus "biasa" (diperkosa bapak tiri, dicabuli guru atau tetangga, dsb.), dengan jumlah korban 1-2 anak, tidak disimpan karena terlalu banyak. Jadi daftar ini hanya perwakilan saja, dan bukan daftar kasus yang lengkap. TOLONG JAGA ANAK ANDA TERUS dan jangan berasumsi mereka akan aman. Ketika diberitahu anaknya dicabuli atau menjadi korban kekerasan, semua orang tua dalam semua kasus selalu mengatakan, "KAMI TIDAK MENYANGKA!"
Semoga informasi ini akan membuat para orang tua waspada terus. Dan semoga Allah SWT melindungi semua anak Indonesia. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal 'Aalamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

*GURU & SEKOLAH*

* Oknum Guru Agama di Situbondo Dipoliskan gegara Cabuli Puluhan Siswi SD
* Miris! Puluhan Siswi SDN di Desa Wonorejo Diduga Dicabuli Oknum Guru
* Viral, Guru BK di SMA Pekalongan Diduga Lecehkan Puluhan Siswi
* Bejat! Guru Agama SD di Bengkulu Utara Cabuli 24 Siswa saat Praktik Salat
* Polisi Tangkap Guru Cabuli 24 Siswi SD di Buton Tengah
* Guru SMP di Buton Selatan Dipolisikan Diduga Cabuli 17 Siswa
* Guru Diduga Cabuli Belasan Muridnya, Orang Tua Geruduk Sekolah Dasar di Tuban
* Oknum Guru SD di OKU Cabuli Belasan Muridnya
* Modus Oknum Guru SMK di Jakarta Utara Lecehkan Anak Didiknya, Belasan Murid Jadi Korban
* 15 Murid SD Diduga Dicabuli Guru di Yogyakarta
* Guru di Subulussalam Aceh Diduga Cabuli 13 Siswi SD
* Penjaga Sekolah di Bima NTB Ditangkap gegara Cabuli Siswi SD, Diduga Banyak Korban
* Diduga Cabuli 11 Siswi Saat Mengajar, Guru SD di Kendari Ditangkap
* Bejat, Kepala Sekolah SD Negeri di Sukabumi Diduga Cabuli 10 Siswi
* 8 Murid SD di Tebing Tinggi Diduga jadi Korban Pencabulan Gurunya
* Merasa Dilecehkan Sang Guru, 7 Siswi SMP di Muncar Banyuwangi Lapor Polisi
* Pembina Pramuka di Jayapura Cabuli 7 Siswi SMK
* Heboh Kepala Madrasah Aliyah di Tanjabbar Jambi Diduga Lecehkan 7 Siswinya
* Pembina Pramuka SDN di Surabaya Jadi Tersangka Pencabulan 7 Siswi
* Miris! 6 Anak SD di Karawang Diduga Dicabuli Gurunya Sendiri
* Pencabulan 6 Murid SD N 14 Sungai Pasak di Pariaman Sumbar Dilakukan Guru Olahraga
* Cabuli 6 Remaja, Pelatih Pramuka di Pangkalpinang Ditahan
* Guru SMP di Natuna Riau Cabuli 5 Siswa Sesama Jenis
* Tak Dipuaskan oleh Istri, Guru Wali Kelas SD di Subang Cabuli 5 Murid Saat Mengajar di Kelas
* Guru di NTT Cabuli 4 Murid SD, Korban Dipaksa Pegang Kemaluan Pelaku
* Pembina Ekskul Pramuka SMPN 30 Bekasi Diduga Lecehkan 4 Orang Siswi
* Tega! Usai Cabuli Keempat Siswinya, Kepsek RRN di Padang Lawas Utara Sumut Hanya Disanksi Pemindahan
* Guru SD Cabuli 4 Murid di Kupang, Pelaku Ancam Pukul-Bunuh Korban
* Diduga Cabuli 4 Siswi, Guru SD di Sumenep Dipolisikan
* Guru SMA Ini Dilaporkan Cabuli 3 Keponakannya Sekaligus, Korban Menangis Ceritakan Kejadian ke Ibu
* Siswi SD di Gorontalo Diduga Dilecehkan 5 Teman Laki-lakinya di Kelas
* Kronologi Siswi SD di Rembang Dicabuli 4 Temannya di Kelas, Korban Trauma Tak Berani ke Sekolah
* Viral Ibu di Sumenep Relakan Anak Diperkosa Kepala Sekolah Diming-imingi Motor Vespa, Dalih Ritual
* Bejat! Guru SMP di Bandung Perkosa Muridnya di Masjid Sekolah
* Masuk UKS karena Sakit, Siswi SD di Bengkulu Malah Dicabuli Guru
* Siswi SMA di Palembang Dicabuli Pembina Pramuka Selama 2 Tahun

*PESANTREN*

* 2 Guru Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri, 3 di Antaranya Disodomi
* Pengasuh Pesantren di Kota Demak Diduga Cabuli 38 Santrinya
* Dugaan Pencabulan Santriwati di Karawang: 20 Orang Korban; Pimpinan Ponpes Buron
* Polisi Periksa Oknum Guru Ponpes di Maros Diduga Lecehkan 20 Santri
* Kasus Pencabulan Belasan Santriwati, Pimpinan dan Pengasuh Ponpes di Trenggalek Jadi Tersangka
* Ada 15 Korban, DP3A Makassar Bentuk Satgas di Pondok Tahfidz Al-Qur'an di Makassar
* Pengasuh Ponpes Bapak-Anak Kompak Cabuli 12 Santri
* Pimpinan Ponpes di Jambi yang Cabuli 12 Santri Ternyata Bergelar Doktor Muda
* 10 Santri di Kuningan Dicabuli Pemilik Ponpes, Korban Mengaku Dapat Ancaman
* Sepak Terjang Sang Kiai Predator Seks di Indragiri Hulu, Cabuli 8 Santri dan Rekam Aksinya
* Modus Ajarkan Ilmu, Pimpinan Pesantren di Aceh Lecehkan 8 Santri
* Modus Guru Ponpes di Rohul Riau Lecehkan 8 Santri Laki-laki: Minta Pijat-Seks Oral
* Cabuli 8 Santri Laki-laki, Pimpinan Ponpes di Inhu Riau Dibekuk Polisi
* Diduga Lecehkan 7 Santriwati, Oknum Pengasuh Ponpes di Lampung Tengah Ditangkap Polisi
* Bejat! Kiai di Pondok Pesantren Nekat Cabuli 7 Orang Muridnya di Kutai Timur Kaltim
* Jadi Tersangka Pencabulan 7 Santriwati, Pengasuh Ponpes di Cilacap Ditahan
* Viral Ponpes di Bekasi Digeruduk Massa gegara 6 Santriwati Dicabuli
* 5 Santriwati Jadi Korban Pemerkosaan Pimpinan Pondok Pesantren di Sukabumi
* Fakta-fakta Oknum Guru Ponpes Mamuju Cabuli 5 Santriwati Saat Korban Mandi
* Pimpinan Ponpes, Anaknya, dan Ustaz Diduga Perkosa 4 Santriwati di Lombok
* Jadi Tersangka Kekerasan Seks ke 4 Santri, Pengasuh Ponpes di Magelang Ditahan
* Oknum Pimpinan Dayah [Pesantren] di Pidie Diduga Lecehkan 4 Santriwati
* Oknum Guru Ponpes di Lampung Diduga Cabuli 3 Santriwati
* Cabuli 3 Juniornya, Santri di Cilegon Ditangkap
* Modus Bimbingan Spiritual, 3 Santriwati Dicabuli Pengasuh Ponpes di Pandeglang
* Tampang Mantan Anggota DPRD Bangkalan-Pengasuh Ponpes yang Cabuli 3 Santriwati
* Polisi Ungkap Pimpinan Ponpes yang Dirusak Warga Serang Cabuli 3 Santriwati

* Santri 14 Tahun di Banyuwangi Koma Usai Dikeroyok 6 Senior
* Santri 12 Tahun Alami Pendarahan Otak Usai Dianiaya Teman Sekamar di Pondok Pesantren Nganjuk
* Santri di Mojokerto Ngaku Dipukul Teman hingga Pendarahan Rongga Perut
* Santri di Lamongan Diikat-Dibanting: Pingsan, Telinga Berdarah
* Dianiaya Guru, Punggung Santri di Parepare Disetrika Hingga Melepuh
* Pembakar Santri di Boyolali Ditangkap, Ternyata Seorang Guru Agama
* Sadis! Santri Ponpes Diduga Korban Penganiayaan, Alat Vital Bengkak Diikat Benang
* Santri di Malang Diduga Disiksa Temannya Pakai Setrika, Polisi Lakukan Penyelidikan
* Kasus Perundungan di Pondok Pesantren Kampar, Santri Alami Trauma Berat dan Memar di Otak
* Tangan Dicelup Air Mendidih, Sejumlah Santri Diduga Jadi Korban Kekerasan Oknum Pengurus Ponpes di Kudus
* Diduga Dikeroyok oleh 10 Orang Di Dalam Pondok, Orang Tua Santri di Pesantren Gunung Sindur Bogor Lapor ke Polisi
* Santri Ponpes di Kampar Alami Gangguan Kejiwaan Seusai Dirundung 10 Kakak Kelas
* Viral Santri Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Pesantren, Korban Alami Trauma dan Kulit Memerah
* Ditendang dan Disiram Air Panas oleh Senior, Santri Habib Rizieq Lapor Polisi
* Sakit Hati Dirundung, Santri di Langkat Bakar Pengajar Ponpes
* Trauma Ganda Remaja di Gresik, Dulu Dihamili Tetangga Kini Dicabuli Kiai

*GURU NGAJI*

* Terbongkar Guru Ngaji di Lampung Cabuli 32 Murid, Begini Kronologinya
* Remaja di Ciledug Tangerang Dicabuli Guru Mengaji, Korban Diduga Capai Puluhan
* Bejat! Seorang Oknum Guru Ngaji di Blora Diduga Cabuli Belasan Santriwati, Begini Modusnya
* Polisi Meringkus Oknum Guru Di Cianjur Cabuli Belasan Siswa
* Cabuli 12 Santriwati, Guru Ngaji Rumah Tahfidz di Batu Bara Ditangkap
* Guru Mengaji yang Cabuli 8 Muridnya di Tangsel Disebut Ancam Korbannya jika Mengadu
* Ini Tampang Solihin Guru Ngaji Cabuli 8 Murid di Gunungkidul
* Cabuli dan Perkosa 7 Murid, Guru Ngaji di Bima Tersangka!
* 7 Anak Laki-laki di Kota Bengkulu Diduga Dicabuli Oknum Guru Ngaji, Orangtua Lapor Polisi
* 7 Anak Perempuan Diduga Dicabuli Oknum Guru Ngaji di Tangerang
* Bejat, Oknum Guru Ngaji di Lampung Cabuli 6 Muridnya, Modus untuk Pengobatan
* Korban Pencabulan Guru Ngaji di Bangka Bertambah Jadi 6 Orang
* Beri Iming-iming Uang, Oknum Pengurus TPA di Masjid Pontianak Cabuli 6 Remaja
* Cabuli 6 Santri, Guru Ngaji di Way Kanan Ditangkap Polisi
* Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji di Puspahiang Tasikmalaya Diduga 5 Santriwati
* Guru Ngaji di Sijunjung, Sumbar, Cabuli Murid 5 Kali di Mushalla usai Mengaji, Keluarga Syok
* Karena Nafsu, Kakek Guru Mengaji di Baubau Sulawesi Tenggara Cabuli 5 Anak Muridnya
* Bejat, Guru Ngaji di Bandar Lampung Cabuli 4 Muridnya
* Guru Mengaji di Jember Tega Cabuli 4 Santriwati
* Guru Ngaji yang Cabuli 4 Gadis di Mojokerto Terancam 15 Tahun Penjara
* Ayah Dan Anak Yang Menjadi Guru Mengaji di Bekasi 17 Kali Setubuhi 4 Murid di Bawah Umur sejak 2022
* Diduga Cabuli 3 Anak, Pengasuh Pondok TPQ di Lamongan Ditangkap
* Polres Pidie Tetapkan Oknum PNS Yang Juga Pimpinan Pengajian Lecehkan 3 Santri Jadi Tersangka
* Guru Ngaji di OKI Sumsel Cabuli Tiga Bocah

[ Kasus guru ngaji cabuli 1 anak terlalu banyak, jadi tidak disimpan. Biasanya tidak jelas apakah ada korban lain atau tidak. ]

*DIPERKOSA BERGILIR*

12-30 pria

* Tega! Siswi SMP di Jombang Dijual Pacar hingga 30 Kali ke Pria Hidung Belang
* Remaja 13 Tahun di Baubau Sulawesi Tenggara Dicabuli 26 Pria, Keluarga Lapor Polisi [Diperkosa 20 pria, Dicabuli 6 pria]
* PSK Anak MiChat di Surabaya Layani hingga 20 Pria Hidung Belang Per Hari Miris!
* Gadis 14 Tahun di Kintom Banggai, Sulawesi Tengah, Diperkosa 14 Orang, 5 Pelaku di Bawah Umur
* Diperkosa 13 Pria, Kakak Beradik di Purworejo Minta Bantuan Hotman Paris
* Polisi Periksa Saksi Kasus ABG Diperkosa 12 Remaja di Bima
* Remaja 16 Tahun Diperkosa 12 Pria di Flores Timur

8-10 pria

* Siswi SMP di Lampung Diperkosa 10 Remaja, Disekap 3 Hari Tanpa Makan
* Tragis! Kronologi Siswi SMK Diperkosa 10 Orang di Labuhanbatu, 3 di Bawah Umur
* Dicekoki Miras, Gadis Di Bawah Umur Diduga Digilir 10 Pemuda di Jepara
* Sadis! Gadis 17 Tahun di Kepulauan Sula Diperkosa 10 Pria
* 10 Terduga Pelaku Pemerkosaan Anak di Bawah Umur Ditangkap di Lombok Timur
* 10 Pria di Palu Perkosa Remaja 14 Tahun, Cekoki Miras dan Narkoba
* Mahasiswi di Medan Diperkosa 10 Pria, Diancam Dibunuh, 4 Pelaku Ditangkap
* Gadis di Gunung Putri Bogor Nyaris Diperkosa 10 Remaja di Pinggir Setu
* Gadis ABG 14 Tahun di Gowa Diduga Diperkosa 9 Rekannya, Pelaku Ditangkap!
* Siswi SMP di Minut Sulawesi Utara Diperkosa Paman dan 8 Pria Lain hingga Hamil 3 Bulan
* Gadis 15 Tahun di Kapuas Hulu Diperkosa 8 Orang, 4 di Antaranya Pelajar
* Disekap 7 Hari, Dua Gadis ABG Ini Diperkosa 8 Pemuda di Lampung Timur
* Gadis di Banyuasin Diperkosa 8 Pemuda sampai Hamil
* Seorang Siswi di Marisa, Gorontalo, Diduga Diperkosa 8 Orang Tidak Dikenal
* Gadis di Sarolangun Jambi Diperkosa 8 Pria, Salah Satunya Anak Anggota DPRD
* Video Viral Siswi SMK Digilir 8 Pria di Hotel Grobogan Usai Dicekoki Miras Dicampur Obat Tidur
* 7 Fakta Remaja Putri di Buton Tengah Sultra Diperkosa 8 Pria Berkali-kali, Modusnya Ancam Sebar Video Syur

6-7 pria

* Remaja 14 Tahun Diperkosa 7 Pria Setelah Dicekoki Miras di Lombok Timur
* 7 Hari Disekap dan Digilir 7 Pria, Siswi SMP di Serang Alami Trauma hingga Pilih Putus Sekolah, Ayah Korban Murka!
* 7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap
* Remaja di Jember Diperkosa 7 Pemuda usai Diajak Pesta Miras
* Gadis 17 Tahun di Padang Diperkosa hingga Hamil oleh 6 Pelajar, 3 Masih Buron, Ini Kronologisnya
* Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai Bangka, Sempat Dicekoki Miras
* Pelajar SMP Diduga Diperkosa 7 Pelaku di TKP Berbeda di Sumbawa NTB
* Anak Diperkosa 6 Remaja di Riau, Korban Dicekcoki Miras
* Perempuan di Lombok Timur Diperkosa 6 Pemuda setelah Pesta Miras
* Gadis 12 Tahun di Sampang Diperkosa 6 Cowok Secara Bergiliran
* Siswi SD di Banggai Sulteng Diperkosa Pacar lalu Dijual ke 6 Pria Hidung Belang
* Siswi SMP Diperkosa 6 Remaja di Belakang Masjid hingga Sekolah di Siak, 3 Pelaku Masih SD

4-5 pria

* Siswi SMP di Bengkulu Dicekoki Miras dan Diperkosa 5 Pria, Salah Satu Pelaku Pacar Korban
* Gadis ABG 13 Tahun Diperkosa 5 Teman Pria di Bulukumba, Polisi Selidiki
* Tragis! Seorang Pelajar di Garut Diperkosa 5 Pemuda Secara Bergiliran
* 2 Siswi SD di Lombok Utara Diperkosa Bergilir 5 Temannya
* Miris! Gadis ABG di Jakbar Digilir 5 Pria Biadab dalam Semalam, Hotman Paris Turun Tangan
* Gadis Penjual Teh Gerobakan Diperkosa 5 Pemuda di Pasarkemis Tangerang
* Miris, Siswi SMP di Semarang Ini Digilir 5 Remaja Setelah Dicekoki Miras
* Modus Olesi Lotion Anti Nyamuk, Paman Cabuli 5 Keponakan Secara Bergilir
* Modus Ajak Nongkrong, 5 Pemuda Perkosa Siswi SMK di Luwu Ditangkap
* Kronologi 5 Remaja Bangka Perkosa Gadis di Gudang Usai Cekoki Miras
* Perkosa 5 Bocah Perempuan, Seorang Pria di Ambon Ditangkap
* Viral Gadis Aceh Diikat lalu Diperkosa Pria Bangladesh, China, India, dan Jepang di Malaysia
* Cewe ABG di Deli Serdang Dicabuli Bergiliran, 4 Pria ini Diamankan saat Pulangkan Korban
* Gadis Belia di Jambi Dibawa Mabuk Lalu Diperkosa, Pelaku Diperkirakan 4 Orang
* Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras
* Bocah 12 Tahun di Banjarbaru Dicabuli 4 Pria, Modus Ditraktir Nasi Goreng
* Heboh Remaja 17 Tahun Diperkosa 4 Pria di Dalam Mobil, Diberi Minuman Bius
* Bejat, Anak Perempuan 14 Tahun di Gresik Diperkosa 4 Pemuda
* Pilu! Bocah Perempuan 12 Tahun di Blitar Diperkosa 4 Pemuda Mabuk
* 4 Pemuda di Lampung Jebak Gadis di Kafe, Dicekoki Miras Lalu Diperkosa
* Bejat! Empat Pemuda Kepulauan Sumenep Perkosa Anak di Persawahan
* Perkosa Gadis, 3 Remaja Ditahan, 1 Anak di Bawah Umur Dikembalikan ke Ortu
* Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Satu Keluarga [4 orang] di Musi Rawas, Berdalih Ritual untuk Kuda Lumping
* Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran
* Seorang Gadis di Langkat, Sumatera Utara, Dicabuli 4 Remaja di Gudang dan Rumah
* Gadis 16 Tahun di Cikarang Diduga Diperkosa 4 Pria, Lapor ke Polda Metro

[ Kasus pemerkosaan bergilir, dengan jumlah pelaku 2-3 pria, dihapus. ]

*DICABULI & DIPERKOSA*

* Belasan Anak di Cisauk Diduga Jadi Korban Pencabulan Bocah 13 Tahun
* Predator Anak di Pasar Rebo Diduga Cabuli Belasan Bocah SD
* Abah Oyan Cabuli 11 Anak di Bogor Pakai Iming-iming Bonus Waktu Sewa Sepeda
* Bejat! Pria di Kampar Cabuli 11 Anak Laki-laki di Bawah Umur
* Pemerkosa 11 Anak di Sidoarjo dan Surabaya Ditangkap
* Bejat! Pelatih Sepakbola di Bangka Cabuli 9 Bocah Laki-laki Tiap Minggu
* Kakek Pedagang di Simalungun Cabuli 8 Bocah dalam Tokonya
* Kakek Pencari Kepiting di Pasuruan Cabuli 7 Anak Tetangga
* Bejat! Cabuli 7 Anak Laki-laki di Bekasi, Pria Ini juga Rekam Aksinya
* Diduga Dicabuli Lansia, 7 Bocah di Cakung Diiming-imingi Koin Mesin Capit Boneka
* Seorang Kakek di Lampung Barat 33 Kali Cabuli 7 Bocah Laki-laki
* Predator Anak Ditangkap di Meranti, 6 Korban Dicabuli
* Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Anak, 1 Hamil
* Pria Dihakimi Massa di Cengkareng, Diduga Lecehkan 6 Anak Laki-laki
* Predator Anak Beraksi di Pidie, Cabuli 5 Murid SD, Modus Beri Uang
* Pria di Gowa Cabuli 5 Anak Laki-laki di Bawah Umur
* Diiming-imingi Uang Jajan, Pria di Siak Cabuli 4 Anak Laki-laki
* Kasus Dugaan Pencabulan 4 Anak oleh Pendeta di Blitar Dilaporkan ke Bareskrim Polri
* Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya, Modusnya Suruh Korban Bersemedi
* Tiga Anak Perempuan di Inhu Dicabuli Tiga Pria Dewasa
* Tukang Bubur di Bekasi Cabuli 3 Bocah Usai Diajak Nonton Porno
* Korban Pencabulan Om dan Kakek di Depok Bertambah, Sepupu TR dan AB Juga Jadi Korban! [3 anak]
* Marbot Masjid di Palembang Cabuli 3 Bocah Sekaligus
* Kakek 64 Tahun di Sanggau Cabuli 3 Anak, Korban Terkecil Usia 4 Tahun
* Bejat, Pelatih Futsal Cabuli 3 Bocah di Bekasi Modus bakal Dinikahi
* Polda Jateng Tetapkan 3 Tersangka Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo
* Bejat! Pemuda Ini di Anambas Riau Cabuli 2 Anak Kembar hingga Hamil 6 Bulan
* Kakak Beradik Usia 6 dan 2 Tahun Diperkosa Bergilir oleh Marbut di Mekarsari Depok
* Anak Pedagang Kue Keliling di Bekasi Ternyata Sudah Dicabuli 3 Pria
* Ayah Meninggal, Ibu Jadi TKW, Anak di Cimahi Dicabuli 2 Kakek
* Inses, Wanita Disabilitas Diperkosa Ayah, Kakak dan Adik hingga Ratusan Kali di Lampung
* Miris! Remaja di Lampung Diperkosa Kakek dan Ayah Kandung Sejak Januari 2023
* Bocah di Kutai Timur 5 Tahun Dicabuli Ayah, Ibu, Paman dan Kakak Kandung
* Bejat, Ayah dan Anak Tega Hamili Siswi SD di Sumba Timur NTT, Istri Pelaku Coba Gugurkan Kandungan
* Kisah Pilu Bocah 8 Tahun di Asahan Diajak Nonton Video Porno, Lalu Diperkosa Ayah, Paman dan Kakeknya

*DISODOMI*

* Bejat! Pak Guru di Gamping Sleman Sodomi 22 Laki-laki, Mayoritas Bocah
* Bejat! Guru SD Cabuli-Sodomi Belasan Siswa Laki-laki di Cianjur
* 10 Fakta Pelatih Paskibra Minta Disodomi 13 Anak Didik
* Polisi di Garut Tangkap Oknum Guru PPPK yang Diduga Sodomi 8 Siswa
* Miris! Guru Madrasah di Bojonegoro Sodomi hingga Cabuli 8 Siswa
* Polisi Ringkus Guru Yang Sodomi 6 Anak Di Tanimbar
* Pengawas Ponpes di Mojokerto Cabuli-Sodomi 5 Santri Dituntut 12 Tahun Bui
* Guru Biadab yang Sodomi 5 Pelajar di Jayapura Ditangkap Polisi
* Bejat, Guru SMP Sodomi 4 Siswa di Gorontalo
* Guru Ngaji Sodomi 4 Murid di Pancoran Mas Depok
* Kasus Sodomi di Ponpes Magelang, 4 Korban Dapat Imbalan Baju dan Uang
* Tiga Remaja di Sekupang Diduga Jadi Korban Sodomi Oknum Petugas Kebersihan Sekolah

* Belasan Anak di Purwakarta Disodomi Pemuda, Korban Diiming-imingi Kuota
* 3 Pengurus Pria Diduga Sodomi 12 Anak Asuh, Panti Asuhan di Kunciran Tangerang Dikepung Warga
* Mahasiswa di Karawang Tega Sodomi 11 Bocah, Diiming-imingi Uang hingga Belanja
* Tukang Bengkel ini Sodomi 10 Anak, Korban Diiming-imingi Uang Rp50 Ribu
* Anak SMP Diduga Sodomi 7 Bocah SD di RPTRA dan Edufarm Jakarta Timur
* Korban Pedagang Minta Sodomi di Jambi Bertambah 2 Orang, Total 7 Anak
* Predator Anak di Lebak Ditangkap, 5 Bocah Disodomi Puluhan Kali
* Bejat Aksi Montir di Palembang, Sodomi 5 Bocah Laki-Laki Sejak 2017
* Dijanjikan Dapat Khodam, 4 Remaja Korban Disodomi di Tasikmalaya
* Warga Geruduk dan Rusak Rumah Pelaku Sodomi 4 Bocah Laki-laki di Cianjur
* Bukannya Mengayomi, Pemuda di Samarinda Sodomi Tiga Adik Laki-Lakinya

*TEWAS / DIBUNUH*

* Santri di Blitar Tewas usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Ustaz
* Santri di Kediri Meninggal Dunia Diduga Dianiaya Teman, Polisi Lakukan Penyelidikan
* Santri Korban Pengeroyokan Belasan Temannya di Blitar Meninggal Dunia
* Santri Aniaya Teman hingga Tewas di Makassar Kesal gegara Diganggu Korban
* Santri Ponpes di Gresik Meninggal Usai Dipukul Batu Bata oleh Yuniornya
* Santriwati Ponpes Al-Aziziyah di Lombok Diduga Dipukul Pakai Balok Meninggal
* Santri di Bantaeng Diduga Disiksa Dan Dilecehkan Sebelum Ditemukan Tewas
* Tak Diberi Rokok, Senior Aniaya Santri di Sukoharjo hingga Tewas
* Kondisi Santri Tebo yang Tewas Tak Wajar, Gigi Retak-Kaki Melepuh
* Santri Tewas di Toilet Pesantren Sukaraja Sukabumi, Diduga Tersengat Listrik
* Santri di Ponpes Yati Agam Sumbar Ditemukan Tewas, Diduga Bunuh Diri
* 4 Santri Meninggal dan 5 Luka, Kronologi Kolam Ikan Longsor di Kadudampit Sukabumi
* Santri di Lampung Selatan Tewas Usai Ujian Kenaikan Sabuk Pencak Silat
* Pesilat Santri Usia 14 Tahun di Banyuwangi Tewas Saat Latihan
* Pelajar di Sragen Tewas Usai Latihan Silat, 6 Orang Diperiksa

* Bayi yang Dilahirkan Siswi SMA di Tulungagung Tewas Karena Dibunuh
* Nasib Tragis Bayi Pasangan Pelajar di Lampung, Dilahirkan Lalu Dibunuh
* Motif ABG di Cilacap Bunuh-Buang Bayinya ke Saluran Irigasi
* Ibu Muda Asal Gresik Tega Bekap Bayi Yang Baru Lahir Hingga Meninggal Di Kamar Kos Jombang
* Ibu Muda di Balikpapan Tega Masukkan Bayi Dalam Panci hingga tewas
* Takut dan Malu karena Melahirkan, Siswi SMK di Kupang Sembunyikan Bayi dalam Koper hingga Meninggal
* Kronologi Mahasiswi Bunuh Bayi Baru Dilahirkannya di Toilet Rest Area Tol Pemalang, Malu Hamil di Luar Nikah
* Bayi Berusia 5 Hari Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Kebun Sawit di Kampar, Riau * Mayat Bayi di Pantai Keburuhan Purworejo Diduga Korban Pembunuhan
* Awal Mula ABG di Wajo Dihamili Kakak Ipar hingga Buang Bayinya ke Sungai
* Polres Tegal Ungkap Kasus Pembunuhan Bayi oleh Ibu Kandung
* Bunuh Bayi Hasil Selingkuh dengan Tetangga, Ibu di Banjarnegara Ditangkap
* Bunuh Bayi Baru Lahir, Sepasang Kekasih di Ciamis Dijerat Pembunuhan Berencana
* Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan
* Ibu Bunuh dan Simpan Jasad Bayi hingga Busuk di Lemari Diamankan di Polres Musi Rawas
* Perempuan di Sambas Diduga Bunuh Bayi Usai Melahirkan, Sempat ke Puskesmas Mengaku Keguguran
* Geger! Warga Lampung Temukan Mayat Bayi Perempuan Terbawa Arus Irigasi
* Polisi Pergoki Pasangan Kekasih Hendak Kubur Bayi Baru Lahir di Jatinangor Sumedang
* Polisi Evakuasi Jasad Bayi Diduga Dibuang Di Irigasi Nagan Raya Aceh
* Ada Mayat Bayi Dalam Tas Kresek, Warga Loning Purworejo Geger
* Tega Nian, Bayi Perempuan Diduga Hasil Perzinaan Dikubur Di Kebun Warga Tanggamus Lampung
* Mayat Bayi Dibuang di Kuburan Malang, Ditemukan Surat Wasiat yang Isinya Memilukan
* Bayi Baru Lahir Dibunuh di Sidoarjo, Tewas Bersama Ibu Kandungnya
* Polisi Amankan Pembuang Mayat Bayi di Anambas, Ternyata Masih di Bawah Umur
* Polres Tulungagung Autopsi Bayi yang Meninggal Dunia Usai Dilahirkan Seorang Mahasiswi di Boyolangu
* Kronologi Penemuan Mayat Bayi Perempuan di Bali, Tersimpan dalam Tas & Secarik Surat 'Maafkan Mamamu Ini'

* Siswa SMP di Deli Serdang Meninggal Usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali
* Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris
* Siswa MTs di Situbondo Tewas Dikeroyok Temannya, 9 Orang Diamankan
* Pelajar SMP di Kota Batu Tewas, Diduga Dikeroyok Teman-temannya
* Miris Bocah SD di NTT Tewas Dikeroyok 5 Teman
* Sempat Kritis, Bocah SD Korban Perundungan Kakak Kelas di Subang Meninggal
* Keluarga Siswi SD Korban Tewas Diduga Dibakar Temannya di Sumbar Cari Keadilan
* Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia
* Kronologi Pengeroyokan Pelajar SMK di Malang hingga Tewas, Jasadnya Dibuang ke Irigasi
* Kronologi 3 Anak Tewas Tertimpa Tembok Sekolah Ambruk di Jambi
* Murid TK di Bangka Tewas Usai Tertimpa Rak Penyimpanan Tas
* Pelajar SD Asal Kalikotes Klaten Tewas Tenggelam saat Ikut Tracking dari Sekolah
* Kronologi Siswi SMA di Sukabumi Meninggal saat Tes Calon Paskibra
* Remaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Juga Perkosa Mayat Anak
* 4 Remaja Merasa Bangga Usai Bunuh dan Perkosa Siswi SMP Penjual Balon di Palembang
* Siswa SMP di Padang Meninggal dengan 6 Tulang Rusuk, LBH: Diduga Dianiaya Polisi
* Gadis yang Tewas Terkubur-Terikat di Sumbar Jual Gorengan demi Bisa Kuliah
* Bocah di Sukabumi Dibunuh lalu Disodomi Temannya, Mayat Dibuang ke Jurang
* Kronologi Lengkap Pembunuhan Bocah Usia 5 Tahun di Lebak Banten, Dililit Lakban, Korban Dipukul Shockbreaker lalu Dibekap dan Diduduki
* Bocah 7 Tahun Tewas Mengenaskan di Kebun Banyuwangi, Diduga Diperkosa
* Bocah 5 Tahun Korban Pencabulan di Ketapang Meninggal Dunia
* Bocah Cianjur Ditemukan Tinggal Tulang Ternyata Diperkosa-Dibunuh Tetangga
* Pembunuh Anak Dalam Karung di Bantar Gebang Bekasi Juga Perkosa Korban
* Kasus Mayat Bocah 9 Tahun dalam Karung di Pemalang, Seorang Siswa SMA Diamankan
* Pelajar Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung di Kebun Sawit Sergai
* Bocah Tewas Dimutilasi Tante di Boltim Sulawesi Utara, Pelaku Curi Emas lalu Pulang Mandi dan Salat
* Balita di Aceh Tewas Dibunuh Secara Sadis oleh Pacar Ibunya
* Balita di Surabaya Tewas dengan Luka Lebam Dibunuh Selingkuhan Ibunya
* Pilu, Balita di Tulungagung Tewas Diracun Sang Ibu, Pelaku Coba Bunuh Diri
* Kronologi Paman Bunuh dan Perkosa Siswi SMK di Mesuji
* Tragis Anak di Minahasa Sulut Diperkosa dan Dibunuh Ayah Tiri
* Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya
* Bocah 5 Tahun di Medan Dibunuh Ayah Tiri, Jasad Dibuang Ibu di Jalan
* Cerita Miris Ayah Tega Cekik Anaknya Sendiri hingga Tewas di Jambi
* Polisi Ungkap Motif Ayah Tiri Aniaya Balita hingga Tewas di Boyolali
* Detik-detik Bayi di Empat Lawang Tewas Diduga Dibanting Ayah

*UMUM*

* Polisi Temukan 100 Konten Porno Ponakan dari Tersangka Kasus Pornografi Anak di Gresik
* Pria di Riau Perdaya 30 Anak Perempuan untuk Kirim Video Porno Lewat Pesan Instagram, Korban Masih SD
* Dibully 15 Orang, Murid SMA di Pasuruan Depresi-Masuk Rumah Sakit Jiwa
* Siswa SMA di Tebet Dianiaya Kakak Kelas Hingga Koma, Polisi Selidiki
* Nasib Siswi SMP di Jambi Dipukul hingga Disundut Rokok 8 Orang
* Siswi SMK di Pondok Labu Jaksel Di-bully 7 Kakak Kelasnya , Dikeroyok Hingga Babak Belur Berujung Tidak Mau Sekolah Selama Setahun
* Nestapa Siswi SMP di Tangerang yang Dibully hingga Patah Kaki, Kini Terbaring Lemas
* Viral Siswa SD di Indramayu Jadi Korban Bullying, Ditelanjangi hingga Ditendang Teman Sekelasnya
* Fakta Nyesek Banget Siswa SMP Tuban Dibully-Ditendang Teman Membabi Buta
* Guru SMK Adi Sanggoro Bogor Diduga Lakukan Perundungan ke Puluhan Murid
* Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak
* Ibu di Rohil Tega Racuni Anak Tirinya, Modus Beri Kopi Sachet
* Kronologi Bocah di Tangerang Dituduh Maling lalu Disetrum hingga Dibanting
* Pria Lembata Siram Air Keras ke Siswi SMP karena Cinta Ditolak, Korban Terancam Buta
* Bocah Dianiaya secara Sadis di Boyolali, Ketua RT, Guru, hingga Tokoh Masyarakat Jadi Tersangka

*[ - AKHIR - ]*

06 November, 2024

Diskusi Tentang Pencabulan Anak Di Berbagai Pesantren

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya tidak bisa berikan perincian, karena perlu menjaga rahasia para korban. Info ini valid dan nyata, tanpa rekayasa. Intinya begini: Ada puluhan anak yang curhat (satu per satu, secara terpisah) dan menceritakan rahasia bahwa mereka pernah dicabuli di pesantren dulu, oleh ustadz atau santri senior, bertahun-tahun, sampai menjadi “terbiasa”. Ada yang kabur dari pesantren dan ada juga yang tahan sampai lulus.

Ketika ditanya apakah mereka mau lapor ke polisi, semuanya menolak. Alasannya ada beberapa.
1) Mereka dididik bahwa hukumnya haram kalau membuka aib ustadz.
2) Mereka dipaksa bersumpah akan jaga rahasia. Ingkari sumpah adalah dosa besar.
3) Mereka diancam. Kalau lapor akan dibunuh. Atau ibunya dibunuh. Juga ada pencabulan yang direkam. Kalau lapor, rekamannya akan disebarkan.
4) Setelah dialami beberapa tahun, ada yang merasa “senang” disodomi. Takutnya polisi anggap suka sama suka dan bukan tindakan kriminal.
5) Kalau lapor, orang tua akan diberi tahu bahwa anaknya homoseks.
6) Kalau lapor, nama baik pesantren jadi rusak, ditutup, semua ustadz dan santri dikeluarkan, uangnya hangus. Merugikan banyak orang.
7) Khusus perempuan, takutnya tidak bisa menikah nanti kalau ketahuan bukan perawan lagi.

Jumlah anak yang curhat seperti ini sudah ada puluhan, dari pesantren yang berbeda-beda. Mungkin ada lebih banyak korban, tetapi mereka masih takut bicara. Para orang tua tidak tahu anaknya pernah disodomi atau diperkosa bertahun-tahun, sampai akhirnya “menikmatinya”. Nama pelaku dan nama pesantren ketahuan dan bisa dilaporkan oleh para korban. Mungkin pencabulan masih berlangsung sekarang dengan santri baru. Tetapi semuanya masih rahasia.

Kalau semua santri dan mantan santri di seluruh Indonesia disurvei, kira-kira ada berapa puluh ribu (atau ratus ribu) anak yang pernah, atau masih, menjadi korban pencabulan? Dan siapa yang mau lakukan survei seperti itu, di saat banyak orang dewasa tidak mau hadapi masalah ini?

Jadi semua anak ini yang pernah curhat tidak mau lapor ke polisi, tidak mau dapat terapi dari psikolog, tidak mau keluarganya tahu, dan ingin lanjutkan kehidupan sampai menjadi dewasa dan menikah. Orang lain tidak boleh tahu bahwa mereka pernah disodomi atau diperkosa selama beberapa tahun (dan anak laki-laki diajarkan menjadi pelaku sodomi juga). Bantuan terapi trauma bagi mereka nol. Bagaimana kalau nanti yang laki-laki menjadi ustadz atau guru sekolah atau bapak tiri...?

Sepertinya akan sangat bermanfaat kalau semua santri dan mantan santri di seluruh Indonesia harus diminta mengisi formulir online dan jelaskan pengalaman mereka. Harus disebutkan nama pesantren, nama pelaku, apa yang dialami, dan tahun kejadiannya. Setelah datanya dikumpulkan, baru akan ketahuan masalah ini sebesar apa.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

1. HARUS ADA ATURAN BARU. Mungkin UU atau peraturan menteri atau presiden. Pihak ketiga BOLEH laporkan dugaan kasus pencabulan anak, tanpa korban harus hadir. Asal ada nama pelaku dan pesantren, lalu diserahkan ke polisi untuk menyelidiki sendiri.

2. HARUS ADA SURVEI NASIONAL. Mungkin dilakukan oleh KPAI atau KemenPPPA. Bebas, online, bisa dikerjakan dari HP atau komputer. Para korban isi formulir, laporkan kasus pencabulan yang lalu atau yang masih berlangsung.

3. PELATIHAN WAJIB SETIAP TAHUN. Di semua sekolah dan pesantren harus ada pelatihan anti-pencabulan di minggu pertama setiap tahun. Anak diajarkan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan terhadap badan mereka, dan wajib segera lapor kalau dialami.

4. POSTER YANG WAJIB DIPASANG. Poster di semua sekolah dan pesantren, yang jelaskan bahaya pencabulan, berikan nama orang dan nomor yang bisa dihubungi. Termasuk nama orang di luar lingkungan pesantren.

5. ORANG TUA HARUS BERSATU. Mungkin hanya akan terjadi perubahan kalau 100 juta orang tua bersatu dan menuntut semua hal ini dilakukan, demi keselamatan semua anak bangsa. Terutama pelatihan dan poster. Orang tua bisa bicara langsung dengan kepala sekolah atau pengurus pesantren dan minta diperhatikan. Kalau semua orang tua bertanya setiap tahun, sepertinya para pengurus akan mendengar.

Ada yang punya saran lain? Sudah jelas ada banyak korban pencabulan yang tidak berani bicara di depan umum. Mereka merasa sendirian, jadi anggap lebih baik diam saja. Semua orang tidak tahu masalah ini seluas apa. Rasanya tidak cukup kalau kita yang dewasa diam semua, dan menunggu anak curhat satu per satu, dan abaikan puluhan ribu anak lain yang masih menderita. Apa yang bisa dilakukan? Dan siapa yang mau bertindak?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

07 September, 2024

Empat Anak Berusia 12, 12, 13, Dan 16 Tahun Menjadi Pemerkosa, Dan Bangga?

Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang anak perempuan berusia 13 tahun ketemu teman laki-laki di jalan dan diajak pergi. Ada 3 anak laki-laki lain yang ikut. Anak perempuan itu dipegang oleh keempat anak remaja itu, dan mulutnya dibekap sampai dia tewas, lalu mayatnya diperkosa secara bergilir (disangka pingsan). Mayatnya dipindah ke lokasi lain, dan diperkosa lagi oleh semuanya. Sudah ditangkap setelah mereka bercerita dengan bangga kepada teman-temannya bahwa mereka menjadi pemerkosa.

Apa ini kejadian luar biasa? Tidak. Pemerkosaan dan pemerkosaan bergilir terhadap anak perempuan sudah sangat normal dan pelaku yang remaja laki-laki juga sangat normal. Dan dalam sebagian dari kasusnya, korbannya dibunuh. Dan dalam sebagian dari kasus itu, mayat korban juga diperkosa lagi. Ada berapa banyak kejadian setiap tahun? Saya tidak bisa jawab karena tidak ada pihak yang cukup peduli pada 40 juta anak perempuan di Indonesia sehingga mendata berapa banyak yang diperkosa. Saya hanya bisa dapat info dari berita saja. Dan mungkin ada ribuan kasus lain yang tidak pernah dilaporkan karena korban malu, dan kebetulan tidak dibunuh, jadi tidak ada mayat untuk memicu investigasi.

Saya pernah bertanya kepada beberapa lembaga dan pejabat, tetapi mereka mengaku tidak punya data lengkap juga. Lalu setelah seorang anak perempuan diperkosa oleh anak berusia 12-18 tahun, atau diperkosa bergilir, atau diperkosa dan dibunuh, atau dibunuh dan mayatnya diperkosa, 100% dari orang dewasa mengucapkan Mantra Nasional: “Kami tidak menyangka!” Pertanyaan serius dari saya, “Anak siapa yang perlu diperkosa dan dibunuh sebelum 100 juta orang tua bisa mulai berpikir?”

Ada 80 juta anak di Indonesia. Lebih dari 40 juta anak laki-laki. Dan dari pengamatan saya terhadap berita, dari ribuan kasus per tahun, 100% dari anak laki-laki yang dapat KESEMPATAN ikut dalam kegiatan pemerkosaan bergilir bersama teman-teman, selalu setuju. Ini tanggung jawab siapa? Dan kapan bisa terjadi perubahan? Kalau umpamanya ada sirene tsunami yang bunyi, tetapi kebanyakan orang bersikap “tenang”, kita mesti teriak apa? Sudah jelas ada bahaya, tetapi banyak orang anggap bukan urusan mereka. Menunggu anak yang mereka kenal menjadi korban dulu, baru perlu berpikir.

Semoga para orang tua akan lebih waspada. Jangan menganggap anak anda aman, di mana pun, dengan siapa pun. Dan semoga semua anak kita selalu di dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin  
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

4 Remaja Merasa Bangga Usai Bunuh dan Perkosa Siswi SMP Penjual Balon di Palembang
https://regional.kompas.com

10 August, 2024

Beberapa Poin Penting Terkait Kasus Pencabulan 43 Santri

Assalamu’alaikum wr.wb. Di bulan Juli, 2024, ada 43 santri yang dicabuli dalam pesantren MTI di Agam, Sumatera Barat. Tiga anak disodomi dan 40 dicabuli, oleh dua ustadz. Dari kasus itu, ada beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh para orang tua.

1.    Ustadz ancam santri bahwa kalau tidak mau dicabuli, tidak bisa naik kelas. Ancaman seperti ini sering efektif untuk memaksa anak taat pada ustadz. Anak tidak pernah diajar untuk siap “melawan” ustadz, guru, bapak tiri, atau saudara yang suruh mereka berbuat salah, lalu cari pertolongan dari orang dewasa yang lain. Hanya diajarkan untuk “diam dan taat” pada orang yang berkuasa.
2.    Setelah dicabuli, para santri dipaksa bersumpah demi Allah mereka tidak akan ceritakan perkara itu kepada orang lain. Jadi agama diperalat untuk memaksa mereka diam. Dan mereka tidak pernah diajarkan bahwa mereka bisa dan seharusnya menolak sumpah seperti itu.

3.    Setelah dicabuli berkali-kali, seorang santri telfon orang tua dan minta pindah ke kost di luar pesantren. Orang tua takut anaknya akan terpengaruh “pergaulan bebas” kalau tinggal di luar, jadi memaksanya tetap di asrama pesantren. Orang tua tidak mencari tahu alasannya anak minta pindah. Melarang saja.
4.    Karena sudah bersumpah kepada Allah, santri takut jujur dengan orang tua.
5.    Setelah buka rahasia, orang tua suruh anaknya kabur.

6.    Orang tua tidak panggil polisi dan kirim ke pesantren.
7.    Orang tua korban hanya memikirkan keselamatan anaknya sendiri dulu. Anaknya orang lain, bukan urusan saya. (Dan ini sikap yang standar).
8.    Setelah anak kabur, baru kakak temannya yang bawa korban ke polisi.
9.    Pencabulan bisa berlangsung bertahun-tahun karena tidak pernah ada “pelatihan anti-pencabulan” di semua pesantren, karena kementerian agama dan pemerintah tidak anggap perlindungan anak penting.

10.    Tidak ada poster yang wajib dipasang di semua pesantren dengan beberapa nama dan nomor telfon yang bisa dihubungi bagi anak yang alami kekerasan.
11.    Karena tidak ada cara mudah bagi korban untuk melaporkan pelaku, 43 anak bisa dicabuli terus selama beberapa tahun.
12.    Pesantren MTI dalam kasus ini terlihat bagus sekali, langsung jujur dan terbuka, dan siap kerja sama dengan polisi.

13.    Dalam ribuan kasus yang pernah saya baca, kebanyakan pesantren utamakan perlindungan “nama baik pesantren” di atas perlindungan anak. Jadi ketika terjadi sebuah kasus, langsung dirahasiakan, dan minta semua pihak membuat kesepakatan damai saja, demi nama baik pesantren, dan dilarang lapor ke polisi.
14.    Dalam banyak kasus, tidak ada usaha serius untuk mencari semua korban. Jadi kalau sudah 1, 2, atau 3 korban yang lapor, simsalabim, sudah cukup, dan kasus ditutupi secepatnya.

15.    Mungkin sebagian korban sudah lulus atau pindah tempat, tapi tidak ada usaha mencari mereka agar mereka bisa dapat pertolongan. Lebih penting kasus cepat selesai, demi nama baik pesantren.
16.    Seratus juta orang tua, 70 juta siswa dan santri, dan 3 juta guru sekolah diam saja dan membiarkan pencabulan terhadap anak berlangsung terus. Setiap satu orang merasa bukan urusan mereka, selama masih anaknya “orang lain” yang menjadi korban.
17.    Dan ketika anak sendiri menjadi korban, 100% dari orang tua, dan ustadz, dan guru, dan teman pelajar dan santri menyatakan dengan suara yang satu: “KAMI TIDAK MENYANGKA!”

Solusi terhadap masalah ini cukup mudah. Pelatihan yang wajib, di semua sekolah dan pesantren. Poster yang wajib dipasang dengan info tentang siapa yang bisa dihubungi kalau anak alami kekerasan. Dan seterusnya. Tidak sulit dilaksanakan. Tetapi tidak ada yang mau pedulikan solusi. Jadi 80 juta anak Indonesia hanya bisa diam saja dan menunggu saatnya menjadi korban, karena orang dewasa di sekitar mereka anggap ini bukan masalah serius. Dan semua orang dewasa yang sanggup bertindak selalu menunggu “orang lain” bertindak duluan. Ini hasil kemerdekaan bagi 80 juta anak Indonesia? Diabaikan dan dibiarkan menjadi korban kekerasan terus? Boleh minta Belanda kembali?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto  

Menyoal Kasus Dugaan Kekerasan Seksual 43 Santri di Agam, 2 Guru Ditangkap, Korban Alami Trauma dan Stigma
https://regional.kompas.com

01 August, 2024

Kenapa Begitu Banyak Anak Laki-laki Menjadi Pemerkosa Di Sini?

[Pertanyaan]: Latar belakang apa yang mendorong laki-laki melakukan hal seperti pemerkosaan bergilir?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Yang paling utama, mungkin ini hasil dari sistem pendidikan. Anak di sekolah tidak diajarkan untuk bertanggung jawab sendiri dan menjadi mandiri dalam berpikir dan berbuat. Mereka diajarkan untuk “diam dan taat” pada guru dan selalu takut dihukum kalau guru hadir. Di rumah, mungkin orang tuanya juga sama. Jadi terus-terusan, dari semua pihak, anak laki-laki dididik untuk diam dan taat, dan takut dihukum kalau "ketahuan" berbuat salah. Mereka TIDAK diajarkan untuk merasa bersalah di dalam hati nuraninya kalau berbuat salah walaupun tidak ada orang lain yang tahu. Tetapi cukup waswas dan takut akan dihukum kalau KETAHUAN. (Ketika dewasa, banyak orang melakukan korupsi dsb. dengan pola pikir yang sama.)

Ketika guru dan orang tua tidak hadir di tempat untuk mengancam anak terus, banyak anak menjadi liar. (Contohnya, tawuran antar pelajar, di seluruh negara, selama puluhan tahun. Kenapa di negara-negara tetangga tidak ada?) Anak tidak diajarkan untuk memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka. Kalau telat masuk sekolah, dihukum oleh guru. Kalau seragam salah, dihukum oleh guru. Kalau ribut di kelas, dihukum oleh guru. Semua bentuk hukuman selalu dari atas ke bawah, dan mereka tidak perlu bertanggung jawab untuk atur perbuatannya dan pikirannya sendiri. Hanya perlu berpikir untuk "hindari hukuman" kalau ketahuan salah. (Dulu, ketika saya datang telat ke sekolah, guru tanya kenapa, lalu suruh saya duduk dan belajar. Tidak ada hukuman. Saya dididik untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab sendiri.)

Ketika di luar sekolah, banyak anak terbukti tidak sanggup mengendalikan diri karena di dalam sekolah tidak pernah belajar untuk mengendalikan diri. Kalau mau menyontek, takut dihukum kalau ketahuan. Tidak takut karena anggap itu perbuatan salah. Banyak guru tidak mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab sendiri agar "tidak mau menyontek", dan berikan kepercayaan kepada anak untuk tidak menyontek ketika ujian. Guru harus hadir untuk mengancam mereka terus.

Lalu, ditambah dengan akses ke pornografi lewat HP. (Waktu pandemi, 80 juta anak Indonesia diwajibkan memiliki HP. Sekarang, dipakai untuk apa?) Anehnya, di banyak negara tetangga, pornografi lebih mudah diakses (Malaysia, Singapura, Australia, dll.) Tapi kasus 8 anak SMA perkosa seorang anak SMP atau anak SD tidak ada di sana. Di sini, hampir setiap hari ada beritanya (saya cari beritanya, jadi tahu). Jadi pendidikan yang salah selama 12-16 tahun, ditambah dengan kemudahan mengakses pornografi, ditambah dengan tidak ada banyak kegiatan positif atau tempat bermain untuk anak muda yang miskin, dan hasilnya adalah pemerkosaan, tawuran, kemabukan, dll.

Yang perlu diperbaiki adalah sistem pendidikan, dan juga pendidikan agama Islam agar fokusnya pada akhlak yang mulia dan bukan pada ritual dan hukum fiqih. Sekaligus perlu diciptakan banyak program positif untuk anak remaja (terutama anak laki-laki), dan disediakan fasilitas olahraga dan bermain di mana mereka bisa salurkan tenaganya dengan kegiatan yang baik.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

23 July, 2024

Kisah Nyata LGBT Dari Pesantren

[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiatan LGBT di asrama. Bukan bullying atau pemaksaan katanya, ada oknum yang menyebarkan. Jadi takut menyebar ke yang lain jadi semuanya diusut, ada belasan santri. Ada 2 ustadz dikeluarkan juga tapi entah kasus apa.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. BELASAN?? Yakin tidak ada anak yang dipaksa? Jarang terjadi banyak anak bisa dibujuk untuk menjadi homoseks tanpa pemaksaan. Tapi yang melakukan pemeriksaan dari internal saja dan itu kurang tepat. KALAU ada ustadz yang terlibat, dan ancam santri, mungkin mereka akan rahasiakan nama ustadz itu karena takut. Butuh keahlian untuk memeriksa hal seperti itu. Makanya polisi pakai psikolog anak.

Tapi yang terpenting bagi pesantren adalah usaha "menjaga nama baik", bukan melindungi anak. Jadi sikap mereka, "Cukup kita saja yang tahu, cukup kita saja yang periksa". Dan itu keliru sekali. Kalau memang ada ustadz yang terlibat, sekarang orang itu bebas masuk pesantren lain dan mulai lagi. Dan pola seperti itu sudah berulang ribuan kali. Banyak ustadz dan kyai sangat minim ilmunya dalam persoalan pendidikan, psikologi, dan perlindungan anak, dan mereka tidak mau cari bantuan.

Yang periksa adalah ahli agama, bukan ahlinya psikologi anak atau ahli kriminal. Dikatakan “ada santri yang menularkan” merupakan pendapat ustadz saja. Psikolog dari polisi mungkin akan berikan pendapat lain setelah melakukan pemeriksaan. Jadi sebagian dari anak yang dikeluarkan itu mungkin merupakan korban sodomi. Jadi sangat mungkin pesantren menghukum anak yang tidak berdosa dan perlu bantuan sebagai korban. Beban trauma di dalam hatinya seperti apa? Dan para korban tidak dapat bantuan dari psikolog sekarang (karena dikeluarkan saja), jadi nanti mereka juga bisa menjadi pelaku. Jadi dengan cara mengeluarkan semua anak dan ustadz, tanpa investigasi yang benar, malah bisa dikatakan kyai itu “mencetak pedofil baru” di masa depan.

Seharusnya wajib laporkan kasus dan konsultasi dengan polisi, daripada periksa sendiri. Tapi urusan perlindungan anak tidak penting di Indonesia. Jadi tidak ada orang dewasa yang takut salah, dan mencari bantuan untuk menolong para korban (kalau ada). Dikatakan suka sama suka, kyai terima saja karena lebih mudah bagi pihak pesantren. Keluarkan semuanya, dan simsalabim, publik tidak tahu, nama baik pesantren dilindungi, kasus selesai.

Mungkin sekarang ada anak yang menangis di rumah karena sebenarnya dia korban yang disodomi, lalu dibuang oleh kyai yang dia hormati, dan dianggap anak busuk. Lalu dia jadi depresi sendiri di rumah, tanpa bantuan atau perlindungan dari siapapun. Padahal dia korban yang tidak dibantu oleh para ahli agama yang lebih semangat melindungi nama baik bisnis pesantren mereka, daripada melindungi anak Muslim. Kasus seperti itu wajib ditangani oleh orang yang punya keahlian, yaitu psikolog dan polisi. Buang anak yang merupakan korban adalah kejahatan terhadap anak tersebut dan dosa bagi kyai yang melakukannya.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...