Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label Gene. Show all posts
Showing posts with label Gene. Show all posts

15 September, 2023

Pengalaman Tiba Di Sukarno Hatta dan Mencari Kereta Bandara

Saya kembali ke Indonesia pada malam hari. Pesawat mendarat jam 21.30 di Terminal 2. Sekarang harus scan QR code untuk laporan Bea Cukai. (Bagaimana kalau tidak punya HP, atau baterai habis?) Baterai HP saya tinggal 10%. Minggu kemarin, teman saya suruh coba Skytrain ke Terminal 1 lalu kereta bandara "Railink" ke Manggarai. Kereta berangkat jam 22:15. Setelah lewat Imigrasi dan Bea Cukai, masih ada 20 menit. Saya tanya petugas pertama, Skytrain di mana? Naik 1 lantai. Di atas, pintu ke Skytrain tertutup. Saya tanya petugas kedua, ke Railink bagaimana? Dia tanya, Railink itu apa? Saya tanya, kereta api ke Manggarai? Ke Terminal 1.

Bagaimana caranya ke Terminal 1, kalau Skytrain tutup? Dia tidak tahu, dan tanya ke petugas ketiga. Naik shuttle bus. Naik 1 lantai lagi. Saya naik, tidak kelihatan shuttle bus. Saya tanya petugas keempat dan dia tunjuk ke kiri. Dari jauh, kelihatan bis kecil yang tiba-tiba berangkat. Tidak ada jadwal. Saya tanya petugas kelima yang jelaskan nanti datang lagi. Setelah 5 menit, bis kecil datang.

Ada orang yang scan QR code di pintu. Saya tanya ke sopir, apa itu bis ke terminal 1 dan stasiun kereta? Ya, bayar lima ribu. HP saya tinggal 5%. Bisa cash? Tidak bisa. Saya coba GoPay, berhasil. Akhirnya berhenti di terminal 1. Saya tanya, kereta api di mana? Sopir jawab, "Jauh ke sana pak." Apa bis ke sana sekarang? Tidak, keliling ke terminal lain. Dia suruh saya jalan kaki dan tunjuk lurus ke depan. Saya mulai jalan. Makin jauh makin sepi. Saya lihat petugas keenam jadi bertanya. Katanya, salah arah, dan tunjuk ke arah parkiran. Jauh sekali katanya, naik taksi saja. Saya kembali ke arah pintu terminal dan taksi.

Ada petugas ketujuh. Saya tanya, bisa naik taksi ke stasiun? Dia bingung. Stasiunnya di mana? Dia tanya ke petugas kedelapan. Orang itu suruh saya jalan kaki saja, dekat. Saya jelaskan, orang lain suruh naik taksi. Bisa atau tidak? Dengan sikap keberatan, dia suruh saya naik. Saya kasih tahu sopir taksi mau ke stasiun kereta api bandara. Dia tanya, di mana itu? Kami saling buka Google Maps. Railink tidak muncul. Sopir dapat lokasi, di tengah parkiran. Sepertinya benar. Dia buka jendela dan mulai diskusi dengan orang yang atur taksi. Kalau antar saya, boleh kembali ke bandara? Mereka diskusi dulu lima menit.

Akhirnya kami berangkat, ikuti Google Maps. Saya tanya, apa yang dibahas tadi? Katanya, kalau keluar bandara dilarang kembali cepat. Tapi dia sudah menunggu 2 jam, dan hanya antar saya 1 km saja. Rugi sekali. Kami ikuti Google Maps karena tidak ada rambu jalan. Keluar, putar balik, kembali ke arah parkiran, tiba-tiba jalan tertutup tapi Google suruh lurus. Sopir mundur ke gedung terakhir, ada orang. Sopir tanya ke petugas kesembilan, masuk stasiun di mana? Dia tidak tahu, dan suruh kami ke kiri, lalu tanya ke orang di parkiran. Kereta terakhir jam 22.45 dan sudah jam 22.38. Di tempat parkir, ada petugas kesepuluh. Dia suruh kami carikan jalan dekat pagar belakang. Kami ke pagar belakang, dan ada tempat untuk jalan kaki.

Saya turun dan lari cepat ke stasiun. Sudah jam 22.42. Ada petugas kesebelas yang suruh saya masuk dan beli tiket di mesin. Saya lari ke sana. Mesinnya begitu rumit, tidak bisa dipakai sendiri. Harus dibantu petugas kedua belas. Dia pencet 00000000001 untuk dapat tiket. Saya kasih kartu ATM BCA. Mesinnya error. Dicoba lagi. Error. Sudah jam 22.44. Coba GoPay, error. Kartu Mandiri, berhasil, tiket keluar. Saya lari ke kereta, masuk, dan 5 detik kemudian, pintu ditutup. Baterai HP saya tinggal 3%.

Sebelumnya, di Terminal 2, ada beberapa orang bule yang terlihat bingung. Mungkin cari Skytrain, shuttle bus, bis Damri, atau stasiun kereta api? Saya sudah tinggal bertahun-tahun di Jakarta, dan harus bicara dengan 12 petugas dalam bahasa Indonesia untuk cari kereta api ke kota. Saya harus negosiasi dengan sopir taksi dan 2 petugas yang tidak mau saya naik taksi ke stasiun, dan hampir semua orang yang ditanya tidak tahu stasiun di mana.

Kalau masih ada kereta pada jam 22:45, kenapa Skytrain berhenti pada jam 21:00? Kenapa petugas bandara tidak tahu Railink di mana, atau caranya sampai sana? Berapa persen dari petugas bandara tidak bisa berbahasa Inggris? Kenapa mesin tiket kereta begitu rumit sampai penumpang tidak bisa pakai sendiri, dan kenapa sistem pembayaran bisa error terus?

Kasihan sekali para turis dan pengusaha yang tiba di Jakarta pada malam hari. Apa mereka hanya diizinkan naik taksi dan semua mode transportasi lain dilarang? Singapura punya 5 juta penduduk, negara kecil, tapi dapat 19 juta turis per tahun. Indonesia punya 280 juta penduduk, ribuan pulau, ratusan bahasa dan budaya, ribuan destinasi wisata, tapi hanya dapat 16 juta turis per tahun. Jangan heran. Cari stasiun kereta api di bandara sudah sulit, apalagi yang lain!
-Gene Netto  

08 August, 2022

Bersedekah Karena Allah Tanpa Rasa Takut

133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang BERTAQWA,
134. (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Ali Imran 3:133-134)

Assalamu’alaikum wr.wb. Tadi siang saya mau transfer uang kepada anak yatim piatu. Terkumpul 2,8 juta. Di rekening pribadi saya tersisa 208 ribu. Muncul niat bersedekah karena terasa sudah lama tidak bantu anak yatim, disebabkan kebutuhan saya sendiri juga banyak. Lalu muncul rasa ragu-ragu… Saya juga butuh uang! Tapi saya ingat: Sedekah kita akan dibalas oleh Allah SWT! Dan RAHMAT ALLAH yang didapatkan tidak bisa dihitung oleh akal manusia. Saya bismillah, dan pindahkan 200 ribu. Rekening saya tersisa 8 ribu. Saya transfer 3 juta, dan memberi tahu teman ustadz agar dicek.

Setelah lihat rekening saya kosong, dan berpikir tentang kebutuhan beberapa juta per bulan, saya senyum saja. Sudah terlanjur! Harus yakin pada Allah. Lalu, sambil chatting di WA dengan teman, saya ketawa dan bilang rekening saya kosong. Tiba-tiba, dia kasih tahu sudah kirim 250 ribu ke saya! Baru lewat 5 menit, dan sedekah saya sudah dikembalikan. Tetapi hati saya lebih tenang lagi memikirkan anak yatim piatu yang insya Allah akan dikejutkan melihat 3 juta! Rahmat Allah sebesar apa kalau bisa menyantuni, menghibur, menjaga, dan berikan semangat kepada anak yatim piatu?

Teman-teman, jangan mengira bahwa tugasnya "bersedekah" hanya untuk orang "kaya" saja. Kita semua sanggup, walaupun hanya dengan 5 ribu, walaupun hanya dengan bagikan makanan, walaupun hanya dengan senyum kepada orang lain, atau berikan waktu 5 menit untuk dengarkan masalah teman dan berikan nasehat. Bersedekah. Karena Allah. Seberapa bisanya. Dan YAKIN bahwa Allah SWT akan membalas.
Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto



12 April, 2022

Tinggalkan Shalat Dan Islam 7 Tahun, Mulai Shalat 5 Waktu Setelah 1x Diskusi

Assalamu’alaikum wr.wb. Minggu kemarin saya diskusi selama 8 jam dengan seorang pemuda yang telah berhenti shalat dan tinggalkan Islam selama 7 tahun, setelah dia mengalami suatu musibah. Di waktu itu, dia berdoa berbulan-bulan agar dapat pertolongan Allah, tapi merasa diabaikan. Jadi dia anggap Allah tidak adil dan Allah pasti membencinya. Jadi dia balas dendam dengan membenci Allah juga.

Setelah itu, dia mengaku tidak memiliki tujuan dalam kehidupannya. Dia diskusi dengan beberapa ustadz tetapi mereka hanya suruh dia pasrah dan bersabar, padahal dia mencari "alasan logis" tentang kenapa dia harus hidup dalam kondisi yang (bagi dia) sangat buruk dan sulit diterima. Dalam diskusi dengan saya, dan setelah diberikan penjelasan yang didasarkan pada logika, alhamdulillah dia merasa sangat dibantu dan akhirnya bisa menerima pengalaman buruk itu sebagai suatu ujian dari Allah, dan sebuah tantangan untuk bangkit dan berjuang.

Langsung saja dia berhenti membenci Allah dan semangat ikut shalat bersama saya. Kebencian terhadap Allah selama 7 tahun lenyap dan dia menjadi rajin shalat dan banyak berdoa kepada Allah sepanjang hari. Dia menjadi sadar bahwa dulu bukan Allah yang tinggalkan dia (atau benci dia) tapi malah dia yang melarikan diri dan tinggalkan Allah, dan sekarang mau berubah dan menjadi dekat dengan Allah lagi.

272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya.
(QS. Al-Baqarah 2:272)

Kalau anda punya saudara atau teman yang tidak shalat dan tidak yakin terhadap Islam, bersabar dulu. Jangan anggap mereka tidak pernah akan bisa berubah. Hanya perlu menunggu saatnya sampai mereka dapat bantuan yang dibutuhkan agar pemikiran mereka menjadi terbuka, dan mereka bersedia mengenal Allah SWT lagi.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

18 February, 2021

Kenapa Islam Tidak Dibahas Dari Sisi Logika?

[Komentar]: Saya ingin sekali mendengar dakwah yang based on science tp di Indonesia ini jarang sekali ada. Jadi saya rasa kebanyakan org Indonesia mengikuti ibadah berdasarkan keyakinan adanya surga atau mendapat pahala saja. Saya pernah ditanya orang Swedia soal logika dalam Islam dan saya berusaha sebisanya. Dalam hal ini perlu juga org Indonesia mempelajari ini supaya kalau western people bertanya akan lebih mudah diterima..

[Gene]: Seorang ibu pernah minta saya bantu pemuda asing yang ingin memahami Islam. Sudah ada tujuh ustadz (sebelum saya) yang dipanggil berturut-turut ke rumahnya. Semuanya jelaskan rukun Islam, rukun Iman, dan selesai begitu saja. Tapi orang asing itu tidak tertarik, jadi apa boleh buat, dan mereka pulang.

Akhirnya keluarga itu ingat saya. Saya ketemu pemuda itu, dan bertanya ttg latar belakangnya dulu, dan pengertiannya terhadap dunia, akhirat, kehidupan, dan agama. Setelah dia jelaskan latar belakangnya di agama Kristen (yg sudah tidak diyakini lagi), saya bertanya kepadanya: Nabi Ibrahim diganti Nabi Musa. Nabi Musa diganti Yesus. Lalu Yesus diganti oleh siapa?

Dia diam, menatap saya terus, dan tidak bisa jawab. Saya teruskan: Setiap Nabi Allah sejak Adam ada penggantinya, dan tidak ada dari mereka (yang dia kenal) yang menyatakan mereka yang terakhir. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dsb. tidak pernah menyatakan dirinya "terakhir". Begitu juga Yesus. Jadi sikap yang logis bagi kita semua adalah selalu "menunggu Nabi berikutnya", sampai suatu saat ada yang menyatakan dirinya merupakan yang terakhir. Jadi siapa penggantinya Yesus? Dia diam terus dan tidak bisa jawab. Saya juga diam. Kami sama-sama diam selama beberapa menit sampai akhirnya air matanya mulai keluar. Lalu dia minta saya jelaskan tentang Nabi Muhammad SAW (karena dia baru tahu namanya saja).

Saya tidak bahas rukun Islam dan rukun iman. Saya hanya bahas logika, dan bagaimana kita dikasih akal yang sehat untuk mencari kebenaran, jadi merupakan tanggung jawab kita semua utk pakai akal itu dan mencari jalan Allah yang benar. Sayangnya, dia pulang ke negara asalnya besok, jadi saya tidak ketemu lagi. Saya hanya diskusi agama dengan orang yang mau hubungi saya dan terlihat ingin mencari kebenaran. (Jadi saya tidak cari dan bujuk orang yang tidak tertarik.) Tidak ada kabarnya lagi, jadi sepertinya dia berhenti belajar dan tidak masuk Islam. Tapi minimal dia sudah mulai berpikir secara jernih pada satu hari itu, mungkin suatu hari nanti akan mulai lagi.

Dari banyak pengalaman seperti itu, saya sudah saksikan bagaimana banyak Muslim dan non-Muslim terpengaruh sekali oleh diskusi tentang agama Islam yang berlandasan logika. Sayangnya, hal seperti itu cukup jarang di Indonesia dan belum menjadi prioritas dalam program pendidikan di pesantren, sekolah, dan masjid, padahal manfaatnya sangat luas.
-Gene Netto

Berita Kekerasan Seks Terhadap Anak Bikin Resah!

[Komentar]: Pak Gene, berita kekerasan seks terhadap anak selalu itu2 saja, bikin miris, bikin kita takut akan anak2 kita nantinya, bikin resah, gk usahlah spt itu terus, minta beritanya yg manfaat.

[Gene]: Komentar anda sangat umum di sini. Mari kita masuk ke ranah berita yang lain, sebagai renungan. Contoh Berita Yang Lain: Seorang anak diculik dari jalan; Beberapa anak tenggelam di sungai saat ikut Pramuka; Banyak anak keracunan makanan dari kaki lima depan sekolah; Banyak anak di suatu wilayah kena demam berdarah; dan sebagainya.

Apakah terhadap masalah2 lain seperti itu, banyak orang tua bersikap begini: "Walaupun bahaya itu nyata, saya tidak mau tahu! Selama anak saya masih aman, kenapa saya harus peduli? Biarkan saja anaknya orang lain jadi korban terus. Jangan suruh saya peduli pada anak tetangga. Biarkan mereka menderita sendiri tanpa saya harus memikirkannya. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"

Apa begitu sikapnya para orang tua dalam semua kasus buruk yang menimpa anak Indonesia? Ternyata tidak. Ketika ada berita "bahaya terhadap anak" yang umum, kebanyakan orang tua malah perhatikan dan prihatin, dan takut bahaya itu bisa menimpa anaknya sendiri. Ketika satu anak diculik, atau beberapa anak tenggelam dalam kegiatan sekolah, atau beberapa anak keracunan makanan, atau banyak anak kena demam berdarah, banyak orang tua bagikan info itu dan ingatkan semua temannya untuk waspada.

TETAPI ketika ada berita tentang anak Indonesia yang diperkosa, disodomi, atau menjadi korban kekerasan, tiba-tiba banyak orang tua menjadi marah… terhadap saya (karena saya sebarkan berita itu). Sikap ini beda sekali dengan semua kondisi yg lain. Kalau anaknya orang lain menjadi korban dalam semua kasus yang lain, banyak orang tua siap PEDULI. Mereka prihatin dengan anak itu, dan memikirkan anaknya sendiri dan anak teman yang juga bisa menjadi korban kapan saja.

Tetapi dalam kasus pencabulan terhadap anak, sikap aneh muncul: "Jangan ganggu saya dengan informasi tentang penderitaan anak kecil, atau informasi tentang bahaya terhadap anak saya! Saya tidak mau tahu!"

Mohon maaf, tapi saya tidak akan berhenti memberikan peringatan kepada semua orang tua di Indonesia bahwa ada bahaya terhadap anak mereka, setiap hari, di mana saja, dari siapa saja. Kalau anda tidak suka, silahkan tinggalkan saya. Dan semoga tidak terjadi anak anda menjadi korban, lalu anda menyatakan, "Saya tidak menyangka!" padahal saya sudah memberi tahu anda setiap hari. Saya mau berusaha selamatkan anak anda, dan 80 juta anak Indonesia yang lain, agar tidak pernah menjadi korban. Kenapa anda malah kesal dengan saya? Begitu kecil kepedulian anda terhadap masa depan anak Indonesia?
-Gene Netto

Kenapa Gene Netto Mau Tinggal Di Indonesia?

Assalamu’alaikum wr.wb. Banyak orang bingung kenapa saya mau tinggal di sini, daripada hidup secara nyaman di luar negeri. Terasa ada banyak "kebetulan" yang mendorong saya untuk tinggal di sini, jadi lebih masuk akal kalau merupakan Kehendak Allah. Saya lahir di Selandia Baru, dan setelah SMA, orang tua mau pindah ke Australia. Awalnya, saya tidak mau ikut tapi niat saya berubah, dan di sana berubah lagi dan ingin coba kuliah. Saya pilih fakultas psikologi anak tapi sulit masuk, jadi dapat tawaran Hubungan Internasional. Saya ambil fokus terhadap Indonesia (dari pilihan Cina, Jepang, Korea, dan Indonesia), cepat menjadi lancar dalam bahasa Indonesia, dan dapat nilai tinggi. Saya dapat 2 beasiswa utk kuliah di sini, di Atma Jaya dan di UI, lalu menjadi penasaran terhadap Islam karena semua teman saya Muslim. Sebelumnya saya sudah ateis dari usia 10 tahun, karena yakin semua agama tidak logis.

Saya diberitahu ttg Shalat Tawarih dari Masjidil Haram di bulan puasa. Saya nonton sendirian jam 2 pagi, setiap hari, selama bulan puasa itu, sambil baca teks terjemahan (ayat2 Al Quran). Saya kaget karena belum pernah lihat kegiatan manusia yang setara. Saya mulai pelajari Islam dari buku dan ceramah agama di tivi. Setelah saya yakin bahwa Islam adalah agama satu-satunya yang logis di dunia, akhirnya saya merasa "terpaksa" masuk Islam (karena tidak bisa menolak logika dalam ajaran Islam).

Jadi ada banyak "kebetulan" dan hal yang terjadi tanpa perencanaan yang bawa saya ke Indonesia, dan bantu saya masuk Islam. Dalam ceramah, saya jelaskan Islam dari sisi logika, dan sering dapat komentar dari jemaah bahwa mereka dapat ajaran yang unik dan sangat bermanfaat. Jadi dari pengalaman ceramah dan menulis, saya merasa bisa bantu banyak Muslim dapat keimanan yang kuat. Dari diskusi dengan saya, orang yang sudah murtad biasanya kembali ke Islam, dan orang yang tidak shalat 30 tahun mulai shalat 5 waktu lagi.

Saya merenung ttg masa depan umat Islam dan Indonesia. Saya yakin kemajuan di sini butuh perubahan sistem pendidikan, jadi saya mulai merancang program pelatihan guru nasional yg gratis. Tapi sulit utk dapat dukungan, dan ketika mau tunda rencana itu dan kerja saja, juga sulit dapat pekerjaan baru. Berkali-kali saya cari bantuan dana, tidak dapat, lamar kerja, dan juga tidak dapat. Saya memutuskan utk pindah negara. Saya shalat istikharah dll., dan ketika berniat pergi, selalu muncul suatu harapan baru, atau halangan, yang "mendorong" saya untuk tetap di sini.

Saya punya cita2 Indonesia menjadi lebih kuat dari Amerika, teknologinya lebih maju dari Jepang, lebih teratur dari Singapura, sistem pendidikan lebih maju dari Finlandia, jaminan kesehatan dan sosial lebih bagus dari Inggris, hukum ditegakkan, dan ada keadilan, kesejahteraan, dan kerukunan yang nyata bagi semua orang di sini. Langkah pertama adalah membangun kesadaran. Suatu "penyakit" hanya bisa diobati setelah disadari dan ada niat untuk mengobatinya. Tetapi banyak Muslim ingin dipuji terus, agar merasa bahagia dan puas sebagai "kaum yang benar". Di saat yg sama, anak yatim dan dhuafa lapar, miskin, dan tidak punya harapan. Dan masyarakat penuh dengan kriminalitas tinggi, kekerasan terhadap anak, dan keributan antara sesama Muslim.

Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun negara yang kuat dan sejahtera sudah ada di sini. Sumber daya alam, sumber daya manusia, tanah yang subur, laut yang luas, keimanan, ketakwaan, dan milyaran malaikat yang siap mendoakan kita, kalau kita bersatu. Kita sendiri yang belum mau bertindak. Allah sudah ciptakan umat Islam di Indonesia dalam kondisi "siap saji" untuk menjadi pemimpin dunia. Tinggal kita kembangkan semua yang sudah Allah sediakan bagi kita.

Saya yakin umat Islam di Indonesia bisa berubah, bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia. Tapi banyak Muslim belum mau hadapi masalah yg nyata. Kita harus tafsirkan sebuah ayat: "Allah tidak akan mengubah [kondisi umat Islam di Indonesia] sehingga [umat Islam di Indonesia] mengubah apa yang ada pada dirinya sendiri!" Semoga anda bisa memahami kenapa saya semangat untuk tinggal di sini. Dan insya Allah semua harapan saya bagi umat Islam bisa terwujud dalam waktu yang dekat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto

[Bab Pertama dari buku saya, "Mencari Tuhan Menemukan Allah"]
Tentang Saya: Bagaimana Saya Bisa Menjadi Muslim
https://genenetto.blogspot.com/2006/04/saya.html

22 December, 2020

I Converted to Islam Because Of Santa Claus!

A teacher in America was fired for telling schoolchildren that Santa Claus is not real. In many countries, all adults must lie to all children. If you say that Santa is not real, other adults will get angry because they are still busy lying. When I was a child, I remember a serious argument with my mother because we were staying at my uncle's house, but there was no chimney. How would Santa get into the house and deliver my presents? My mother laughed and said she would open a window. My logical brain was confused. If Santa could use a window, then why not use a door, and why use a small and dirty chimney? That was illogical! Something strange was going on.

A few years later, my older brother showed me all the presents in our parents' room, and he told me Santa Claus was a lie. I was so shocked! Why did my parents lie to me?! Whenever I told a lie, I would be punished. But they were bigger liars than me, and so they could not be trusted! I began to examine everything I had learned from my "lying parents". I found out that the Easter Bunny and the Tooth Fairy were also not real, and then I started reading adult books about the origins of Christianity when I was 10 years old.

I learned that Jesus was not born on the 25th of December, and no one knows who wrote the Bible, and the writers probably never met Jesus. There was nothing in the original language of Jesus (Aramaic), and no one knows who translated those stories into Greek. But then I also discovered that Jesus never went to a "church", on a "Sunday", to read "the Bible", and say "Mass", in a "foreign language", while staring at a "Cross", and praying "to Jesus" (as Almighty God). So, all the things that Christians did to "follow Jesus" were never actually done by Jesus. So, who were they following?

Nothing that I had been told was based on truth and reality, and so, I became an atheist. When I finally met a Muslim 10 years later, he explained that Islam is a logical religion. I was surprised. I thought all religions were illogical. After I studied Islam for 5 years, I felt "forced to become a Muslim" (by my own brain) because there was a clear and logical basis in the teachings of Islam.

So, I was able to convert to Islam because of Santa Claus! More precisely, after knowing that all adults had lied about Santa, I began a search for "the Truth" about everything else, especially religion. I wanted religious teachings that were logical, true, and free from lies or corruption. Everything I was looking for is available in Islam. Muslim parents teach their children to be honest, and they explain Islam honestly, without any need for lies. But the most important thing is that we have one clear example to follow: The Prophet Muhammad PBUH!

Santa Claus entering hundreds of millions of houses, through chimneys, delivering tens of billions of presents, to all Christian children, in one night is illogical! And eventually, all Christian parents are forced to admit that they had been lying to their children for years. I hope that everyone who does not like being lied to will be able to find the clear and logical Truth of Islam, just like I did. So, thank you Santa, for helping me convert to Islam!
-Gene Netto

23 November, 2020

Kenapa Gene Netto Share Berita Kriminalitas Ustadz Terus?

[Komentar]: Kenapa terus menerus men-share kriminalitas dgn pelaku ustad, Mr. Gene Hurgronje?

[Gene]: Ada bahaya terhadap anak Indonesia, di tempat di mana tidak terduga ada bahaya: Di rumah sendiri, di sekolah, di masjid, di pesantren, di musholla, di TPA, di rumah saudara, di angkot, di jalan, di belakang rumah, dll. Pelakunya adalah orang yang tidak terduga berbahaya: Bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, paman tiri, kakek kandung, kakek tiri, sepupu, guru sekolah, guru ngaji, pengurus pesantren, guru pramuka, tetangga, teman sekolah, kenalan Facebook, satpam, penjaga warung, dll.

Hampir semua pelakunya Muslim, hampir semua korban adalah anak Muslim, berusia 3-16 tahun, perempuan dan laki-laki. Kasus mereka hanya ketahuan setelah masuk berita, lalu anda dan banyak orang Muslim lebih suka buang muka, karena hanya mau peduli pada anak kandung sendiri, dan hanya mau dibuat bahagia dan dipuji setiap hari di dunia mimpi, agar tidak perlu hadapi realitas.

Saya seorang guru. Saya dilatih untuk selalu berusaha melindungi semua anak, bahkan yang bukan murid saya. Anda tidak tahu, tapi di Australia ada UU negara. Kalau seorang guru melihat seorang anak (bukan muridnya, tidak dikenal) sedang dalam keadaan berbahaya, dan guru tidak berusaha melindungi anak itu, guru bisa kena pasal hukum. Saya lupa apa termasuk hukuman penjara. Tapi minimal akan kena masalah kerja, bisa diskors, didenda, dipecat, dll. Itu hukum negara, utk semua guru, di seluruh negara, tanpa guru bisa berikan alasan ttg kenapa dia diam saja dan biarkan anak menjadi korban atau alami kecelakaan. Guru melihat, guru wajib berusaha mencegah, walaupun secara lisan saja. (Mungkin setara dgn polisi kalau melihat perampokan: Wajib bertindak, dan akan kena masalah kalau diam di warung dan nonton saja.)

Saya seorang guru. Saya dilatih untuk melindungi semua anak. Termasuk yang bukan murid saya. Di mana saja saya berada, saya amati semua anak. Apabila saya lihat bahaya, saya berusaha selamatkan, atau minimal berikan peringatan untuk berhenti kegiatan mereka, atau berhati-hati. Saya dilatih. Dilarang diam. Saya menetap di Indonesia. Saya melihat bahaya. Saya tidak bisa melindungi anak yang sudah menjadi korban dan masuk berita. Yang bisa saya lakukan hanya satu: MEMBUAT ANDA SADAR ADA BAHAYA. Walaupun anda jadi emosi dan suruh saya diam, saya tidak akan diam. Saya seorang guru. Dan saya tidak menentukan jalan hidup saya disebabkan perasaan hati anda. Silahkan menjadi marah terus. Saya tidak akan berhenti dalam usaha saya melindungi semua anak di dalam keluarga besar anda agar mereka tidak menjadi korban.
-Gene Netto

Orang Kafir Tidak Akan Beriman, Jadi Kenapa Gene Netto Terkesan Pro-Kafir?

[Pertanyaan]: Bagaimana dengan pernyataan di ayat ini? Apakah Allah salah tentang orang kafir?

6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
7. Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.
(QS. Al-Baqarah 2:6-7)

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Bagaimana kalau 99% dari ustadz "kurang sanggup memahami" orang kafir? Ustadz itu lahir sebagai Muslim, belajar ibadah sejak kecil, masuk pesantren, belajar, dan berceramah. Lalu, mereka "menjelaskan" tentang orang kafir, tapi mereka tidak alami sendiri. Mereka tahu teorinya, tapi tidak tahu rasanya. Seperti laki-laki kurang bisa memahami rasanya menjadi "ibu hamil".

Dalam ayat di atas, bukan Allah yang salah, tapi mungkin banyak Muslim "salah paham"? Dikatakan "mereka tidak akan beriman", tapi di Indonesia, puluhan ribu "kafir" masuk Islam setiap tahun. Berarti ada dua jenis orang kafir: Satu, kafir sampai mati, dan dua, kafir yang calon muallaf. Di zaman Rasulullah SAW, semua orang di sekitar Nabi adalah kafir yang masuk Islam. Ini contohnya "orang kafir" itu: Khadijah binti Khuwailid, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Bilal bin Rabah, Hamzah bin Abdul Muthalib, Aisyah binti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Abu Dzar Al-Ghiffari, Ja'far bin Abi Thalib, Asma' binti Abu Bakar, dan ratusan yang lain.

Lahir sebagai kafir jadi "tidak mungkin" mereka bisa masuk Islam, betul? Atau, anda salah, karena mereka siap terima dakwah dari Rasulullah SAW dan hidayah dari Allah SWT? Hanya ada dua kemungkinan: 1) Allah SWT salah paham dalam ayat itu, atau 2) Banyak Muslim salah paham. Anda merasa paham tentang "orang kafir"? Pernah tinggal di negara kafir, dan rasakan 100% dari orang di sekitar anda adalah orang kafir? Kita menjadi orang Muslim karena dua faktor. Pertama, beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Kedua, HIDUP dengan sifat dan sikap islamiah, berakhlak mulia, menjauhi dosa dsb. Orang kafir tidak melakukan yang pertama, tapi banyak dari mereka melakukan yang kedua, dan akhlak mereka bisa melebihi banyak Muslim.

Saya dibesarkan di tengah orang kafir, tapi banyak sekali dari mereka lebih sabar, lebih sopan, lebih mulia, lebih jujur, lebih bersih, lebih dermawan, lebih berakhlak mulia, lebih taat hukum, lebih tertib, lebih serius belajar, lebih adil, lebih bijaksana, lebih menghormati orang lain, lebih dapat dipercayai, lebih menjaga amanah, lebih profesional dalam kerjanya, dan lebih bertanggung jawab dari mayoritas orang Muslim yang pernah saya kenal di sini.

Jadi banyak orang kafir punya kehidupan yang tidak sesuai dengan "kesan buruk" yang dibahas di sini. Lalu, di Indonesia, saya dapat kenalan "Muslim" yang berzina, aborsi, narkoba, berjudi, menjadi mabuk, melanggar hukum, dan jarang shalat. Bahkan ada teman yang keturunan Nabi Muhammad SAW, tapi tidak shalat. Anda mau katakan semua orang kafir jelek dan jahat? Mohon maaf, tapi walaupun mereka non-Muslim, bahkan ateis, banyak dari orang kafir itu punya akhlak yang "lebih baik" dari banyak Muslim.

Apa ada kafir yang buruk dan jahat? Tentu saja ada banyak. Di semua golongan manusia ada yang baik dan buruk. Anaknya Nabi Adam bisa menjadi pembunuh! Jadi jangan melihat kafir sebagai satu komunitas. Apa anda bisa jamin semua orang yang lahir sebagai kafir "tidak bisa masuk Islam"? Bagaimana dengan para sahabat Nabi? Mereka "kafir" dari lahir, jadi seharusnya mustahil menjadi Muslim, betul? Anda tidak menghujat Umar bin Khattab karena dia butuh waktu yang lama untuk masuk Islam. Tapi bagi orang kafir yang lain, anda tidak mau kasih waktu?

Kalau anda lahir di Makkah, di keluarga kafir, apa YAKIN anda mau dengarkan Rasulullah SAW dan masuk Islam? Berani berpikir sendiri, dan melawan saudara, teman, dan masyarakat? Seorang bapak bicara, menentang cara berpikir masyarakat, banyak orang tidak suka, menjadi emosi, dan dia disuruh diam dan dihina. Apa anda mau berusaha memahaminya? Atau ikut menghujat? Saya juga menentang cara berpikir masyarakat, banyak orang tidak suka, menjadi emosi, dan saya disuruh diam dan dihina. Apa anda mau berusaha berpikir? Atau menghujat saya?

Ketika orang kafir mati, baru dijamin kafir. Kalau masih hidup, kita tidak tahu. Jadi kenapa mau benci semuanya? Ada teman saya, seorang mantan prajurit Amerika. Dia ikut perang di Irak, kena bom, menjadi terluka, tapi tidak mati. Sekarang, dia sudah menjadi Muslim. Coba bayangkan isi hatinya. Dia bisa masuk Islam karena dia orang kafir golongan kedua: Calon Muallaf. Apa anda kira bahwa ustadz yang bicara tentang buruknya orang kafir bisa memahami prajurit Amerika, yang dibom anak Muslim, dan tetap masuk Islam? Mereka ajarkan anda untuk membenci semua kafir, walaupun sebagian dari kafir itu akan masuk Islam. Daripada benci semuanya, bagaimana kalau anda hanya benci yang jahat saja? Dan untuk yang lain, bagaimana kalau anda bersabar dulu dan menunjukkan sikap yang mulia?

Umat Islam di Indonesia menjadi mayoritas, jadi mungkin telah muncul suatu "kesombongan" di tengah kita. Rasulullah SAW juga bisa begitu. Khadijah menjadi Muslim, lalu Nabi berhenti berdakwah, dan mengatakan "tidak mungkin orang kafir bisa masuk Islam", jadi Islam hanya bagi yang lahir sebagai Muslim saja (sesudah itu). Kira-kira ada berapa Muslim sekarang kalau itu cara dakwah Rasulullah SAW? Tolong buka hati anda dan coba mulai berpikir bahwa mungkin banyak ustadz yang "mendidik" anda tentang "orang kafir" tidak sepenuhnya mengerti pemikiran dan kehidupan orang kafir. Dulu orang kafir hanya mulai masuk Islam karena Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan baik, benar, lembut, dan mulia, dan ajak orang kafir mengubah cara berpikirnya, lalu Allah kasih hidayah.

Saya tidak pro-kafir. Insya Allah saya 100% pro-Muslim. Saya mengritik umat Islam karena kondisi kita ibaratnya pasien sakit yang menolak berobat. Orang kafir pakai otaknya untuk ciptakan 1.000 kemajuan untuk umat manusia dalam 150 tahun terakhir. Kita juga dikasih otak tapi tidak ciptakan apa-apa. Kalau mereka berdoa kepada Allah, mungkin mereka akan menciptakan 2.000 kemajuan. Kita berdoa, lima kali setiap hari, dan kemajuan dari kita tetap saja nol. Seribu kemajuan tidak bisa, 2.000 juga tidak bisa. Bagaimana kalau Allah lipatgandakan doa kita, dan 5.000 kemajuan keluar dari umat Islam? Mereka akan kaget, betul? Tapi mereka melihat kemajuan nol dari kita, dan abaikan umat Islam. Kita dinilai hanya bermanfaat sebagai konsumen saja.

Kebanyakan orang kafir ingin kabur dari kita karena sekitar 0% dari mereka terpesona dengan umat Islam. Tetapi kalau kita mau bangun dari dunia mimpi, hadapi masalah, siap memperbaiki diri, dan mau bangkit, bersatu, dan menciptakan umat yang berkualitas, insya Allah banyak orang kafir (yang golongan kedua itu) akan mulai tertarik pada Islam. Jadi saya berusaha untuk "tampar mukanya" banyak orang untuk bangunkan mereka dari dunia mimpi. Semoga anda bersedia merenung, menerima pemikiran yang berbeda, dan siap bersatu untuk menciptakan umat Islam yang terkemuka.
Wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

09 November, 2020

Kenapa Terkesan Gene Netto Berikan Pendapat Negatif Terus?

[Komentar]: Terlihat penilaiannya monoton negatif. Katakan dakwah, akan tetapi sampai skrg tdk ada dakwah di postingan itu.

[Gene]: Ibu sudah bicara dengan berapa banyak orang yang masuk Islam? Saya ribuan. SEMUA orang itu, tanpa pengecualian, masuk Islam karena dua hal saja. 1) Mau menikah, dan tidak begitu peduli pada Islam (mayoritas di Indonesia). 2) Baca Al Quran, belajar ttg Islam, merasa ajaran Islam benar, masuk akal dan berasal dari Tuhan yang Maha Esa, jadi harus masuk Islam.

Yang menyatakan, "Saya terpesona dengan umat Islam setelah tinggal di tengah Muslim di Indonesia" adalah NOL PERSEN. Dari ribuan orang. Nol. Yang kagumi umat Islam 100% orang Muslim saja. Bukan yang menjadi muallaf, dan bukan non-Muslim yang memandang dari luar. Bisa dipahami? Kesan umum tentang kita di seluruh dunia, dan di sini juga, di mata banyak orang lain adalah NEGATIF. Kenapa? Karena banyak sekali Muslim sibuk memuji diri sendiri dan kebakaran jenggot kalau dikasih tahu umat Islam buruk di mata orang lain.

Saya berusaha sadarkan karena saya punya pengalaman yang insya Allah cukup luas, dan punya pandangan, pendidikan, dan wawasan yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Tetapi daripada berusaha introspeksi, banyak orang suruh saya diam, atau suruh saya puji umat Islam saja. Silahkan berpikir sendiri. Mau introspeksi? Atau mau dipuji terus?

Sudah ribuan kali saya post ayat, hadits, tafsir, berita ttg Islam, dll. dan semua post itu selalu sepi komentar, tidak dishare, dan tidak dibaca kebanyakan orang (ada data Facebook). Yang menjadi ramai hanya dua: 1) Post ttg Jokowi, yang menimbulkan keributan. 2) Post saya yang jelaskan ada masalah di umat Islam, atau bahas sebuah kontroversi, lalu ada keributan dan banyak hujatan terhadap saya. Selain itu sepi. Hampir semua post saya ttg pendidikan, kekerasan terhadap anak, lingkungan, parenting, kesehatan, hukum Islam, tafsir, pertanyaan agama, sejarah, bahasa, hukum, Indonesia, pemerintah, politik dunia, dll. selalu sepi, tidak dibaca, tidak dikomentari, dan tidak dishare.

Banyak orang Muslim terkesan tidak suka berpikir, tidak suka pendapat yang berbeda, tidak mau introspeksi, tidak mau berubah, dan berharap dipuji agar bisa merasa puas dgn diri sendiri. Mereka tidak merasa harus ikut berperan dalam memperbaiki kualitas dari umat Islam. Saya mau angkat cermin agar umat Islam bisa lihat diri sendiri. Kalau anda tidak mau lihat umat kita, dan tidak mau memahami apa yang "sakit" sehingga kita bisa "mengobatinya", maka tidak perlu ikuti apa yang saya usahakan di sini. Akan terasa terlalu berat. Silahkan nonton tivi saja dan biarkan saya kerja.
-Gene Netto

Kalau Umat Islam Tidak Ada Penemuan, Apa Penemuannya Gene Netto?

[Komentar]: Gene sudah melakukan penemuan. Gene menemukan penemuan bahwa Muslim di Indonesia tdk pernah melakukan penemuan! Itulah penemuan Gene!

[Gene]: Di negara2 barat, yang menciptakan barang2 bermanfaat, biasanya punya latar belakang di teknik, bisnis, produksi, matematika, fisika, kimia, dsb. Sedangkan di sini, orang yang lulusan fisika, kimia, matematika, bisnis, teknik mesin dll. bisa menjadi staf HRD, guru bahasa Inggris, staf perusahaan travel, staf perusahaan properti, Lurah, dan seterusnya. Tentu saja tidak semua, tapi banyak sekali orang yang lulus dari suatu bidang malah tidak pernah kerja (atau tidak mau kerja) di bidang tersebut, jadi ilmunya menjadi tidak terlalu berguna. Selain itu, sering terlihat bahwa setelah dapat pekerjaan (bukan menciptakan pekerjaan, tapi mencari jaminan gaji tetap), mereka sebatas "kerja" untuk dapat gaji, dan tidak ada kemauan untuk melakukan "lebih". Sudah dapat gaji, istri/suami, anak, rumah, motor, jadi buat apa berpikir tentang kemajuan umat Islam dan umat manusia? Itu yang paling berbeda antara sana dan sini.
 
Saya baru berusaha menciptakan satu hal saja, tapi belum terwujud: Program pelatihan guru yang gratis, untuk semua negara berkembang di seluruh dunia. Saya mau ciptakan di sini dulu, dan kalau berhasil sesuai rencana, nanti dikasih ke semua negara (bahan hanya perlu diterjemahkan). Saya berharap program itu terlihat "keluar" dari Indonesia untuk kemajuan dunia, dari orang2 Muslim di sini. Yang saya rencanakan belum pernah dibuat orang lain jadi kalau berhasil akan menjadi pertama kali terwujud di dunia, dan insya Allah bermanfaat untuk miliaran manusia. Dan keluar dari Indonesia.

Kenapa belum jalan? Karena di sini, dari banyak pemimpin dan pejabat Muslim, saya hanya dapat basa basi atau penolakan. Tidak banyak yang mau peduli pada kemajuan dunia pendidikan, apalagi gratis dan tidak membuat mereka kaya. (Satu orang yang tidak tertarik malah dilantik menjadi Menteri Pendidikan sesudahnya!)

Dan saya tidak berhasil dapat dana CSR juga dari PT besar (ratusan miliar per tahun). Ternyata banyak dari dana itu diambil oleh pejabat Muslim untuk "program yayasan" milik mereka, lalu hilang begitu saja tanpa jelas hasilnya apa. Jadi saya tidak bisa mulai sampai menghasilkan uang sendiri, yang insya Allah akan datang dari penjualan buku saya.

Jadi kalau saya bisa buka kantor dan bayar gaji, dan bisa bagikan tugas kepada puluhan orang, insya Allah anda akan bisa lihat hasil dari usaha saya, di bidang pendidikan, di seluruh negara, yang insya Allah bermanfaat bagi 3 juta guru dan 80 juta siswa dan kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia. Lalu sekaligus buat miliaran manusia di dunia. Insya Allah berhasil. Rencana sudah disiapkan, dan saya hanya perlu dana. Mohon doanya.
-Gene Netto

04 November, 2020

Kenapa Gene Netto Tidak Bicara Seperti Orang Lain Yang Saya Idolakan?

[Komentar]: Cobalah bapak bicara seperti Ust Felix Siauw. Saya mengidolakannya.

[Gene]: Anda berharap semua orang di dunia harus sama? Allah ciptakan kita berbeda, tapi anda inginkan kita harus sama? Orang seperti Aa Gym, Arifin Ilham, Felix Siauw, dan Ustadz Abdul Somad ada ratusan. Ceramah mereka penuh dengan pujian bagi umat Islam dan bikin ibu2 bahagia terus. Lau, hasilnya apa? Yang non-Muslim di seluruh dunia tetap saja LARI dari kita.

Coba introspeksi tentang Indonesia yang bermayoritas Muslim: Termasuk negara paling korup di dunia. Banyak pejabat disumpah di bawah Al Qur'an, lalu mencuri uang rakyat, lalu rakyat menghormati pejabat yang kaya! Korupsi anggaran, korupsi berjemaah. Kekerasan, pemerkosaan, sodomi, begal, perampokan, pencurian. KDRT yang jarang dibahas. Anak sekolah dan pemuda konsumsi miras. Narkoba dari tingkat anggota DPRD sampai orang desa. Tingkat pencarian pornografi ke-3 di dunia. Internet penuh film porno buatan anak Indonesia. Perzinaan, aborsi, anak sekolah yang hamil. Ada guru sekolah yg cabuli siswa, ada guru ngaji juga. Hakim bisa disogok, polisi juga, dan orang kaya saja yang rasakan "keadilan". Anak yang diperkosa atau disodomi dibiarkan begitu saja, bertahun-tahun. Setiap hari, ada anak berusia 12-16 tahun yang diperkosa bergilir, oleh 3-7 pelaku yang kebanyakan remaja Muslim. Tidak pernah ada anak laki-laki Muslim yang menolak dan selamatkan korban: Seratus persen dari anak Muslim yang bisa perkosa anak perempuan melakukannya. Tawuran setiap hari, anak Muslim yang berusaha bunuh anak Muslim lain. Anak yatim putus sekolah, tidak sanggup beli kebutuhannya, dan tidak ada uang utk transportasi, makanan, listrik, dll. Anak disabilitas dibiarkan miskin tanpa bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kalau misalnya dikasih kursi roda, rusak dalam 6 bulan. Mau saya teruskan dgn ratusan contoh lain?

Tapi anda bangga dengan umat Islam karena ada tokoh Muslim di tivi dan di panggung yg ajak umat Islam "menjadi baik"? Ada banyak penceramah di tivi, tapi saya mau bertanya secara serius: DI MANA saya bisa lihat HASIL dari ribuan ceramah mereka yang puji umat Islam? Semua bentuk pelanggaran hukum dan kejahatan MENINGKAT, bukan berkurang. Dan bagaimana kalau kebanyakan Muslim yang dengarkan ceramah2 itu sudah baik? Artinya, orang yang perlu berubah tidak dengarkan ceramah, jadi umat kita tidak akan berubah, betul?

Kalau saya mengajar seribu anak sekolah tentang kemuliaan, ketaatan pada hukum, dan larangan mencuri, tetapi sesudahnya, kasus asusila, pelanggaran hukum, dan pencurian meningkat, apa anda minta saya terus "mengajar kebaikan" yang terbukti tidak berhasil? Saya tidak mau ulangi hal yang sudah dilakukan ratusan orang lain, tanpa jelas hasilnya apa. Saya mau coba lakukan yang berbeda.

Saya hanya bisa berusaha bangun KESADARAN bahwa umat kita penuh kerusakan, yang membuat orang lain lari dari kita. Fakta itu perlu disadari dulu sebelum mencari solusi. Umpamanya Indonesia sebuah rumah sakit, dan penuh dengan pasien (orang Muslim) yang sakit keras. Mereka malah minta matanya yang indah dipuji, padahal perlu dioperasi, yang rasanya sakit tapi ada tujuan yg baik.

Jadi saya berusaha menjadi "dokter" yang terpaksa obati pasien, karena memuji keindahan mata pasien terbukti tidak berhasil. Saya memahami "pasien" dari dua sisi (luar umat, dalam umat), sedangkan yang lahir sebagai Muslim tidak mengerti APA yang dilihat oleh non-Muslim ketika mereka melihat kita. Kita sibuk puji diri, tetapi orang lain melihat kita sebagai kaum yang buruk, dan mereka takut bergabung sama kita.

Saya berharap umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia. Tapi hanya bisa terjadi kl penyakit yang serius di tengah kita diobati dulu. Jadi saya berusaha melakukan pengobatan, walaupun pasien menangis dan suruh jangan. Kalau anda tidak suka apa yang saya lakukan, dan tidak mau cari wawasan yang berbeda, tidak mau introspeksi, dan tidak mau dukung usaha saya, silahkan tinggalkan saya, dan biarkan saya kerja sendiri. Terima kasih.
-Gene Netto

15 November, 2019

Facebook Page "Gene Netto – Author" (dalam bahasa Inggris)

Saya sudah membuat Facebook Page baru untuk saya sebagai penulis. Namanya "Gene Netto - Author". Pembahasan di situ hanya tentang isi buku saya, agama Islam, dan semuanya dalam bahasa Inggris untuk pembaca manca negara. Kalau ada yang ingin bergabung di situ silahkan.

Tapi mohon selalu diingat, nanti akan muncul orang asing yang ingin menghujat Islam, Al Quran, Rasulullah SAW dan umat Islam. Kalau ingin ikut diskusi di situ dalam bahasa Inggris, jangan mudah terpancing utk berdebat. Mohon maaf, tapi kebanyakan orang Indonesia tidak pernah boleh dapat pengalaman "berdebat keras" tentang agama, karena pemerintah melarang lewat pasal 156 Penistaan Agama. Sebaliknya di sana, ada hak bicara bebas (termasuk hak menghinakan keyakinan orang lain).

Jadi orang asing harus berdebat dengan argumen yang kuat dan logis (dan sebagian menghinakan yg lain kalau tidak punya argumen yang baik). Sayangnya di Indonesia, pemerintah melarang orang berbeda pendapat secara bebas untuk menjaga "kerukunan". Sebagai efek samping, banyak orang Indonesia tidak bisa berdebat secara logis, dan hanya bisa menjadi emosi kl berhadapan dengan pendapat yang berbeda. Jadi, kalau anda merasa tidak sanggup terima pendapat keras dari orang lain agama dan ateis, lebih baik anda tidak ikut diskusi di sana, karena hanya akan menjadi emosi.

Gene Netto – Author
https://www.facebook.com/Gene-Netto-Author-100917794712188/

15 July, 2019

Kok Orang Bule Tidak Punya Uang?

[Komentar]: Untung aja si bule NZ ini berkedok tukang cari donatur untuk kesejahteraan anak2 yatim Indonesia. Sendirinya buat bikin buku minta donatur di FB. Mana tuh sekutunya kok ga bantu? Kasianan deh!

[Gene]: Ada alasan kenapa saya tidak punya uang di saat ini. Selama kerja fulltime 15 tahun di Jakarta, setiap bulan gaji saya selalu habis. Ketika saya dapat gaji 17 juta per bulan dulu, selalu ada orang Indonesia yang minta tolong kepada saya. Anak yatim, sopir, satpam, office boy, ustadz, dll. Mereka minta bantuan kepada keluarga dan teman pribumi Muslim, tapi tidak dibantu, atau dapat basa basi. Jadi mereka minta kepada saya, dan saya berusaha menolongnya.

Saya belum pernah bayar zakat sejak menjadi Muslim. Setiap bulan dulu, gaji saya habis. Seluruh penghasilan saya, lebih dari 1,5 Milyar Rupiah, dihabiskan di Indonesia utk menolong orang Indonesia yang kesulitan, ketika orang Indonesia yang lain tidak mau membantunya. Sejak saya mulai bangun yayasan sendiri, dari nol, saya tidak dapat gaji lagi, dan pinjam uang setiap bulan. Saya mau mendirikan program pelatihan guru nasional yang gratis, antara lain. Tapi orang pribumi Muslim yg punya yayasan mengatakan, "jangan gratis". Mereka mau cari untung dari 3 juta guru, daripada memberi. Jadi saya kerjakan rencana saya sendirian, demi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia, di saat banyak orang Indonesia tidak peduli.

Jadi silahkan menghinakan saya atau meremehkan saya. Banyak orang sudah dapat bantuan dari saya, ketika saudara sebangsa dan setanah air dan seagama tidak mau membantu mereka. Dan setelah buku saya terbit, kalau Allah menjadikannya viral di dunia, mungkin saya bisa dapat jutaan dolar. Insya Allah uang itu akan saya bawa ke sini untuk progam sosial dan pendidikan, demi kemajuan Indonesia. Jadi kalau harus minta tolong utk sementara, bukan sesuatu yang hina menurut saya. Kalau ada orang Indonesia yg anggap saya hina atau rendah karena tidak punya uang di saat ini, silahkan saja. Saya tidak keberatan. Allah Maha Tahu.
-Gene Netto

23 December, 2018

Waspada! Banyak Agen CIA Di Indonesia!

[Komentar]: Ada yg bilang Gene ini sebenarnya agen rahasia CIA yang hendak mengadu domba umat di negara ini. Waspadalah...

[Gene]: Saya sudah dikatakan begitu terus selama 20 tahun. Cukup jadi muallaf di Indonesia, berasal dari negara asing, dan simsalabim, umat Islam disuruh waspada, jangan percaya, jangan2 dia CIA, jangan2 dia pura2 jadi muallaf, jangan2 dia punya rencana merusak NKRI. Waspada!

Kemarin ada kenalan orang Amerika, masuk Islam, dan menjalankan shalat 5 waktu. Dia ingin menikah dengan seorang wanita Indonesia, tapi sebelumnya memang tertarik pada Islam. Katanya, dia merasa ketemu “yang dicari seumur hidup” ketika saya menjelaskan kepadanya ajaran dasar Islam, Al Qur’an, dan keindahan akhlak Rasulullah SAW. Lalu, oleh keluarga calon isteri dikatakan apa? "Jangan2 dia agen CIA yang mau merusak Pemilu 2019!"

Mohon maaf, tapi begitu dangkal dan tidak logis pemikiran banyak orang Muslim di sini:
Orang bule = agen CIA. Orang bule baik hati = agen CIA. Orang bule yg tinggal di Indonesia = agen CIA. Orang bule yg jadi muallaf = agen CIA. Orang bule yg menikah dgn wanita Indonesia = agen CIA. Orang bule yg berpikir kritis = agen CIA. Orang bule yg mengritik umat Islam = agen CIA.

Kapan umat Islam akan mulai berpikir dgn akal sehat yang Allah kasih, dan bisa percaya terhadap kekuatan Allah? Kalau seandainya semua orang asing di sini benar2 agen CIA, Indonesia sudah hancur dari dulu, menjadi 20 negara terpisah. Bukan sekarang, tapi dulu, ketika CIA sulit dipantau. Zaman ini, sangat sulit menjaga rahasia. Kemarin, CIA keluarkan laporan ttg pembunuhan Khashoggi. Dalam hitungan JAM, isi laporan sudah dibocorkan ke media dan kepala CIA jadi marah.

Bagaimana mungkin seorang agen CIA bisa tinggal di kost di Pancoran, tidak punya mobil, tidak punya uang, sudah habiskan seluruh gaji utk menolong anak yatim dan dhuafa di Indonesia, tetapi sekaligus punya rencana “merusak 200 juta Muslim” di Indonesia? Mimimal saya harus punya dana operasional dari CIA! Apakah anda punya akal sehat? Anehnya, di dalam Al Quran, Allah selalu suruh kita berpikir. Kenapa
anda tidak mau taat pada Allah, dan mulai berpikir?
Gene Netto

Saya Bisa Masuk Islam Gara-Gara Sinterklas!

Seorang guru di Amerika dipecat karena memberitahu anak sekolah bahwa Sinterklas tidak nyata. Ada prinsip di barat: Orang dewasa wajib ikut membohongi semua anak dengan alasan “budaya”. Kalau menyatakan Sinterklas tidak nyata, orang lain jadi marah karena mereka masih sibuk membohongi anaknya.

Waktu kecil, saya pernah berdebat dengan ibu saya. Kami menginap di rumah paman yang tidak ada cerobong asap, yang katanya dipakai Sinterklas untuk masuk rumah. Bagaimana saya bisa dapat kado?! Ibu ketawa, dan bilang mau buka jendela. Saya bingung! Kalau Sinterklas bisa pakai jendela, kenapa tidak lewat pintu, dan kenapa pakai cerobong asap yang sempit dan kotor? Tidak masuk akal!! Ada yang ganjil!

Beberapa tahun kemudian, kakak saya tunjukkan kado2 di lemarinya orang tua, dan dia jelaskan bahwa Sinterklas adalah kebohongan orang tua. Saya marah! Kenapa saya dibohongi?! Kalau saya berbohong, orang tua marah dan menghukum saya. Tapi ternyata mereka tukang bohong yang lebih besar, dan tidak bisa dipercayai lagi! Saya mulai memeriksa semua hal lain yang mereka ajarkan.

Ternyata, Kelinci Paskah yang antar telur coklat tidak nyata, dan Peri Gigi yang kasih uang untuk gigi yang copot juga tidak nyata. Dan Yesus tidak lahir pada 25 Desember. Selain itu, asal usul Alkitab tidak diketahui, penulisnya tidak dikenal, dan tidak ditulis oleh "sahabatnya Yesus". Gereja pilih sendiri kitab2 yang boleh masuk Alkitab versi mereka, dan yang lain diabaikan atau dirahasiakan. Dan ada banyak perkara yang lain. Saya seorang anak SD, tapi menjadi kecewa dengan orang dewasa yang bohongi semua anak terus. Tidak ada pilihan: Saya menjadi ateis. Setelah 10 tahun berlalu, akhirnya saya ketemu seorang Muslim. Dia menjelaskan Islam adalah agama yang logis. Saya kaget. Saya sudah 10 tahun mencari agama yang logis, dan tidak bisa ketemu. Tapi ternyata ada satu: Islam.

Setelah saya belajar tentang Islam selama 5 tahun, saya merasa "terpaksa" menjadi seorang Muslim karena hanya Islam yang masuk akal. Saya terpaksa menerima dasar logis di dalam ajaran Islam. Jadi, saya bisa masuk Islam gara-gara Sinterklas! Lebih tepatnya, setelah tahu Sinterklas itu adalah kebohongan, saya bisa tinggalkan agama Kristen, dan mencari sendiri ajaran agama yang logis, benar, dan tidak berisi kebohongan atau rekayasa. Semua yang saya carikan bisa ditemukan di dalam Islam. Orang tua Muslim suruh anaknya bicara dengan jujur, dan mereka juga sampaikan ajaran Islam secara jujur, tanpa perlu bohongi anaknya.

Sinterklas yang masuk semua rumah, lewat cerobong asap, dan mengantarkan puluhan milyar kado, kepada semua anak Kristen, dalam 1 malam tidak logis! Dan semua orang tua Kristen akhirnya terpaksa mengaku bahwa mereka telah bohongi anaknya bertahun-tahun, tanpa manfaat. Semoga semua anak di dunia ini yang tidak suka dibohongi mau mencari kebenaran yang mutlak di dalam Islam. Saya menjadi yakin pada Islam karena hanya Islam yang logis. Jadi saya harus ucapkan terima kasih kepada Sinterklas, karena membantu saya masuk Islam!
-Gene Netto


Guru SD Dipecat Gara-Gara Menyebut Sinterklas Itu Tidak Ada
https://www.bbc.com

17 February, 2018

Apa Gene Netto Masih Mengajar di Kelas?

Ada orang yang bertanya, apakah saya masih tetap mengajar sampai sekarang sebagai guru kelas. Saya berikan penjelasan berikut:

Saya sudah sengaja berhenti mengajar dari beberapa tahun yg lalu, karena makan banyak waktu. Saya sudah habiskan 3 tahun utk mendirikan yayasan sendiri, dan urus visa kerja agar bisa tetap tinggal di Indonesia. Ternyata sangat repot dan administrasinya gila utk bikin yayasan dari nol, tapi alhamdulillah sudah selesai, dan yayasan saya sudah terdaftar secara lengkap. Sekarang saya mau mencari dana dari luar negeri. Niatnya tahun ini mau mendirikan bbrp program sosial dan pendidikan yang gratis, dan berskala nasional:

  • Program pelatihan guru nasional
  • Program belajar wirausaha (bisa menjadi ekskul, atau dilakukan di masjid, gereja, aula dsb). Juga akan dikhususkan lebih dalam lagi untuk menjadi program pemberdayaan panti asuhan dan pesantren (bangun usaha yg dikelola oleh panti dan pesantren)
  • Program parenting
  • Program P3K
  • Program pelatihan bidan
  • Dan beberapa program yang lain.
Semua bahan utk pelatihan akan disediakan gratis lewat website, utk para pelatihnya, dan nanti ditambahkan bentuk e-learning atau aplikasi kl ada yang ingin belajar sendiri. Dan kl program2 ini bisa berjalan sesuai rencana saya, nanti semuanya akan dijadikan program global bersama PBB, utk semua negara berkembang. Bahan pelatihan tinggal diterjemahkan ke bahasa2 asing itu. Dan dunia akan melihat program2 ini keluar dari Indonesia untuk kemajuan dunia.

Semua program perlu dibuat di sini dulu, dan diuji coba utk pastikan berjalan sesuai pemikiran saya. Dan kl berhasil, insya Allah pendidikan dan masalah sosial di seluruh Indonesia, dan juga di banyak negara berkembang, bisa diatasi dalam waktu singkat, selama ada yang mau berusaha kembangkan program2 itu di wilayah masing2. Yang penting adalah sistemnya dibangun dulu. Saya tidak puas kl mengajar saja, dan bantu bbrp siswa per hari. Jadi saya mencari solusi berskala nasional dan global utk mengatasi beberapa masalah sekaligus, terutama masalah sistem pendidikan.
Mohon doanya.
-Gene

Hanya Ada Satu Budaya Di Indonesia! (Tapi Ketika Mau Pukul Siswa, Ada Banyak Budaya)!

[Komentar]: Mungkin nggak Om Gene sedikit mengubah dari gaya bahasa orang barat yg cenderung apa adanya (dan bagi sebagian orang, mungkin dianggap terlalu ofensif) ke gaya bahasa yg lebih halus, lebih persuasif dan "bersahabat", sehingga makin banyak guru yg dengan senang hati meminum "jamu" yg Om Gene tawarkan.

[Gene]: Jadi para guru di sini perlu dikasih pujian dan kata2 manis dari saya? Dan setelah itu anda YAKIN mereka akan mau dengar dan berubah? Ada laporan dari Bank Dunia. Setelah banyak guru dapat kenaikan gaji besar (input), maka perubahan dalam kualitas pendidikan (output) adalah NOL PERSEN. Dikasih gaji yang baik, tetapi usaha mayoritas guru untuk memperbaiki diri, dan memperbaiki sistem pendidikan, adalah NOL. Laporannya resmi dan teliti. Jadi guru dikasih banyak uang, tetap tidak mau berubah.

15 February, 2018

Apa Yang Dilakukan Gene Netto di Indonesia?

Kadang ada yang mengatakan bahwa saya hanya “angkat masalah” terus, dan tidak melakukan tindakan positif. Saya mau jelaskan sebagian dari hal-hal yg pernah saya lakukan sejak 1995 untuk memajukan Indonesia. (Ini bukan untuk pamer, tapi untuk menjelaskan saja).

Selama 15 tahun, saya mengajar bahasa Inggris di Jakarta. Murid saya lebih dari 10.000 orang. Saya memberikan pembinaan dan pelatihan guru dan siswa di berbagai tempat selama 20 tahun, tanpa tarif. Saya sudah menolong ribuan orang dengan berikan konsultasi gratis, tentang Islam, muallaf, pendidikan, psikologi anak, parenting, pernikahan, masalah pribadi, business development, dsb. Setiap hari ada permintaan konsultasi yg baru, semuanya dijawab.

Saya sudah ceramah di ratusan masjid, kantor dan pengajian, tanpa tarif. Saya pernah berikan ceramah Maulid Nabi di Masjid Istiqlal di depan Menteri Agama. Saya bahas masalah2 umat Islam yang perlu diperbaiki. Saya sudah berikan ceramah motivasi kepada ribuan siswa, anak yatim, orang miskin, dan juga dewasa, agar mereka semangat berjuang, walaupun miskin. Saya sering nasehati anak dan dewasa yg tidak shalat. Orang yg tidak shalat 30 tahun bisa langsung mulai shalat lagi setelah 1 kali diskusi. Saya juga bantu orang yg mau murtad agar tetap dalam Islam.

25 September, 2017

Mendidik Anak Agar Tidak Bisa Dicabuli



[Komentar]: Astaghfirullah kenapa banyak anak bisa jadi korban kejahatan seksual? Saya semakin mantap untuk tidak bekerja. Bagaimana anak bisa selamat?

[Gene]: Kalau ibu bisa bertahan di rumah dan tidak kerja, sehingga lebih dekat menjaga anak, itu lebih baik. Kalau harus kerja, maka yg terpenting adalah komunikasi antara orang tua dan anak. Harus ada hubungan yang kuat, dan keterbukaan, penuh komunikasi dan keinginan orang tua utk jawab pertanyaan anak ttg tubuhnya, seks, film porno, dll. (kalau anak bertanya). Jelaskan ke anak bahwa kemaluan atau pantat mereka tidak boleh disentuh oleh orang lain yang lebih besar (remaja atau dewasa), dan harus langsung kasih tahu ke ibu kl ada yang coba.

Siapapun yang membuat mereka “takut” dengan ancaman dan kemarahan, menjadi tanda bahwa mereka tidak boleh taati orang itu, dan harus melawan, melarikan diri, dan lapor. Dan kl terjadi “sesuatu”, maka mereka tidak perlu takut lapor, karena orang tua tidak akan marah, tapi akan menolong, jadi segera lapor lebih baik.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...