Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

23 December, 2018

Belasan Anak Jadi Korban Sodomi, Satu Anak Ketagihan

Ini kalimat yang paling menyedihkan: “Korban MA (9 tahun) merasa ketagihan [disodomi] dan mencari-cari pelaku...”

Mau katakan apa? Anak kecil tidak AMAN dengan tetangga sendiri. Bahkan ketika tetangga itu punya isteri dan tiga anak. Masih mau mencari anak kecil utk disodomi. Berita seperti ini muncul terus. Semua orang tuanya merasa anak mereka “pasti aman” dengan seorang pria yang tetangganya. Seorang suami. Seorang bapak, yang punya tiga anak kecil sendiri. Ternyata… semua orang tua itu salah besar. Asumsi mereka salah. Seorang tetangga yang suami dan bapak masih bisa menjadi pelaku sodomi (atau pemerkosaan) terhadap anak tetangga. Para korban adalah: H, (12); MA, (9); UH, (12); SB, (6); KAP, (10); KS, (12); AP, (11); MRR, (10); MA, (13); ATB, (11) dan LA, (11). Bahkan korban MA merasa ketagihan dan mencari-cari pelaku.

Anak anda tidak aman! Baik dari saudara sendiri, dari tetangga, dari guru sekolah, dari guru ngaji, ketika berada di sekolah, di jalan, di rumah tetangga, atau pada saat tidur di rumah sendiri. Anak anda tidak aman. Tapi selama bukannya anak orang elit yang diperkosa, disodomi dan dibunuh, krisis kekerasan terhadap anak di negara ini ibaratnya tsunami yang tersembunyi. Kerusakannya dahsyat, tapi tidak terlihat dan tidak terasa oleh sebagian besar orang. Sampai suatu hari, tiba2 anak mereka menjadi korban juga. Baru mereka sadar. Jaga anak anda dengan sebaik mungkin, dan jangan berasumsi orang lain “pasti” akan berbuat baik terhadap mereka.
-Gene Netto

Pelaku Pencabulan Belasan Anak di Paluta Ditangkap, Pelaku Dihadiahi Timas Panas (Padang Lawas Utara, Sumatera Utara)
https://edisimedan.com

Bocah SD Diduga Sodomi 6 Teman Sekolahnya

Anak usia 10 tahun, kelas 4 SD, melakukan sodomi terhadap 6 adik sekolahnya, yang berusia 5-9 tahun. Polisi masih mencari info apa ada lebih banyak korban, karena banyak orang tua masih belum mau lapor ke polisi katanya. Yang paling miris adalah pelaku adalah KORBAN sodomi, dalam sebuah kasus yang masih disidangkan dan belum selesai. Jadi sebagai korban sodomi dulu, dia menjadi trauma, nakal, merokok, main ke warnet sendiri, kecanduan nonton film porno, dan sekarang sudah menjadi PELAKU sodomi terhadap minimal 6 anak laki-laki yang lebih kecil. (Jadi ada risiko mereka juga menjadi pelaku nanti).
Makin banyak anak menjadi korban sodomi di seluruh negara, tapi tidak ada bantuan atau terapi jangka panjang bagi mereka dari pemerintah. Menunggu mereka menjadi pelaku terhadap anak lain, baru dipikirkan lagi. Kasihan anak Indonesia, dibiarkan hidup seperti ini. Menunggu saatnya menjadi korban, dan kepedulian orang dewasa minimal sekali terhadap semua anak bangsa. Jangan bertanya apa para pejabat mau pedulikan mereka. Yang dipedulikan pejabat adalah rekening bank dan kekuasaan partainya. Bukan masa depan yang sejahtera bagi anak Indonesia.
-Gene Netto

Sodomi 6 Temannya, Bocah 10 Tahun di Tasikmalaya Dilaporkan ke Polisi
Asep Juhariyono · Kamis, 15 Maret 2018 - TASIKMALAYA, iNews.id – Bocah berusia 10 tahun dan duduk di kelas 4 SD, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), diduga melakukan sodomi kepada enam temannya yang masih berusia 6 hingga 9 tahun. Kasus ini kini ditangani oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya dan telah dilaporkan ke Polres Tasikmalaya.
http://www.inews.id

Bocah SD Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Sodomi 6 Teman Sekolahnya
Ridho Insan Putra, 15 Mar 2018, Liputan6.com, Tasikmalaya - Seorang anak berusia 10 tahun dilaporkan ke Polres Tasikmalaya, Jawa Barat karena diduga menyodomi enam orang teman sekelasnya. Anak yang dilaporkan ini adalah korban sodomi yang kasusnya sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Tasikmalaya.
http://news.liputan6.com

Apa Hebatnya Jokowi Bernyanyi dan Nonton Bareng bersama 300 Anak di Istana?

Assalamu’alaikum wr.wb., Mungkin banyak orang (terutama pendukung presiden) merasa senang melihat kegiatan seperti ini. Seorang presiden negara yang sibuk, menerima ratusan anak di istana, dan menghibur mereka dengan nonton film bersama. Patut dipuji? Pemikiran saya berbeda. Ketika melihat berita ini, saya ingat pada anak2 yang lain:

Saya ingat pada anak yatim yang tunarungu yang sudah setahun masuk SLB tetapi belum diajarkan bahasa isyarat, karena (kata kepsek) tidak ada guru yang bisa ajarkan.

Saya ingat pada anak yatim piatu yang lumpuh sejak usia 3 tahun, tidak pernah sekolah, dan hanya bisa ngesot di dalam rumah pamannya. Hidup dalam kemiskinan dan tidak pernah dapat bantuan. (Dan sekarang sudah wafat di usia 15 tahun).

Saya ingat pada anak yatim yang alami Cerebral Palsy, dan seluruh tubuhnya lumpuh, tidak bisa bicara, dan hanya berbaring di lantai sepanjang hari. Di negara asing, anak spt itu bisa bersekolah, bisa menulis dan bicara pakai alat spt halnya Prof. Stephen Hawking.

Dan ada banyak contoh yang lain. Saya juga ingat pada pengakuan seorang kenalan, yang keluar dari kementerian sosial karena tidak tahan melihat korupsi massal yang terjadi di semua tingkat. Uang rakyat dicuri terus oleh PNS dan pejabat utk kepentingan pribadi dan partai. Dan kenalan di kementerian pendidikan dan di kementerian agama juga mengatakan hal serupa. Mereka mengaku bahwa banyak orang sibuk “mencari proyek” (apa saja) agar dananya bisa dibagi-bagikan.

Tetapi bapak presiden punya waktu bermain dan nonton film dengan anak di istana! Menurut saya, tidak ada prestasi apapun presiden melakukan itu, seakan-akan tugas penting yang lain sudah selesai, dan sekarang adalah waktunya istirahat. Ada jutaan anak yang lebih layak dapat perhatian khusus dari para pemimpin bangsa. Tapi kebutuhan anak itu diabaikan, karena kebanyakan pemimpin sibuk mencuri uang rakyat dan mencari pencitraan bagi diri dan partai, daripada menolong anak yang paling membutuhkannya.

Semoga suatu hari, Indonesia akan mendapatkan ratusan ribu pemimpin Muslim yang bersih, jujur, adil, bijaksana dan profesional, sehingga tidak ada lagi anak yatim atau anak berkebutuhan khusus yang dibiarkan menderita bertahun-tahun, di saat para pejabat sibuk nonton film di kantornya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Saat Jokowi Bernyanyi dan Nonton Bareng bersama 300 Anak di Istana...
https://nasional.kompas.com

Waspada! Banyak Agen CIA Di Indonesia!

[Komentar]: Ada yg bilang Gene ini sebenarnya agen rahasia CIA yang hendak mengadu domba umat di negara ini. Waspadalah...

[Gene]: Saya sudah dikatakan begitu terus selama 20 tahun. Cukup jadi muallaf di Indonesia, berasal dari negara asing, dan simsalabim, umat Islam disuruh waspada, jangan percaya, jangan2 dia CIA, jangan2 dia pura2 jadi muallaf, jangan2 dia punya rencana merusak NKRI. Waspada!

Kemarin ada kenalan orang Amerika, masuk Islam, dan menjalankan shalat 5 waktu. Dia ingin menikah dengan seorang wanita Indonesia, tapi sebelumnya memang tertarik pada Islam. Katanya, dia merasa ketemu “yang dicari seumur hidup” ketika saya menjelaskan kepadanya ajaran dasar Islam, Al Qur’an, dan keindahan akhlak Rasulullah SAW. Lalu, oleh keluarga calon isteri dikatakan apa? "Jangan2 dia agen CIA yang mau merusak Pemilu 2019!"

Mohon maaf, tapi begitu dangkal dan tidak logis pemikiran banyak orang Muslim di sini:
Orang bule = agen CIA. Orang bule baik hati = agen CIA. Orang bule yg tinggal di Indonesia = agen CIA. Orang bule yg jadi muallaf = agen CIA. Orang bule yg menikah dgn wanita Indonesia = agen CIA. Orang bule yg berpikir kritis = agen CIA. Orang bule yg mengritik umat Islam = agen CIA.

Kapan umat Islam akan mulai berpikir dgn akal sehat yang Allah kasih, dan bisa percaya terhadap kekuatan Allah? Kalau seandainya semua orang asing di sini benar2 agen CIA, Indonesia sudah hancur dari dulu, menjadi 20 negara terpisah. Bukan sekarang, tapi dulu, ketika CIA sulit dipantau. Zaman ini, sangat sulit menjaga rahasia. Kemarin, CIA keluarkan laporan ttg pembunuhan Khashoggi. Dalam hitungan JAM, isi laporan sudah dibocorkan ke media dan kepala CIA jadi marah.

Bagaimana mungkin seorang agen CIA bisa tinggal di kost di Pancoran, tidak punya mobil, tidak punya uang, sudah habiskan seluruh gaji utk menolong anak yatim dan dhuafa di Indonesia, tetapi sekaligus punya rencana “merusak 200 juta Muslim” di Indonesia? Mimimal saya harus punya dana operasional dari CIA! Apakah anda punya akal sehat? Anehnya, di dalam Al Quran, Allah selalu suruh kita berpikir. Kenapa
anda tidak mau taat pada Allah, dan mulai berpikir?
Gene Netto

Kenapa “Surat Pernyataan Tidak Menuntut” Jadi Prioritas di Tengah Musibah?

Seorang anak SD ikut kegiatan sekolah ke kolam renang, bersama guru kelas dan teman2, lalu tenggelam. Sebuah musibah. Mungkin ada kelalaian, mungkin tidak. Tapi yang paling mengherankan adalah komentar ini:

** Meski syok, keluarga korban menyatakan tak akan menuntut pihak Kolam Renang Taman Wisata Pasir Putih ataupun SDN 2 Pondok Terong, dan sudah membuat surat pernyataan untuk tidak menununtut. **

Ini LUAR BIASA!! Bayangkan hal serupa dalam ranah berbeda: Lion Air jatuh ke laut, 180 nyawa hilang, lalu keluarga para korban langsung dibujuk untuk tandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut Lion Air atau Boeing atau Dinas Perhubungan! Mana mungkin!? Kenapa orang tua seorang anak SD bisa dibujuk membuat surat pernyataan sebagai prioritas?? Siapa yang tega melakukan itu? Kalau pemerintah PEDULI pada rakyat, akan terjadi INVESTIGASI lengkap untuk memastikan apa ada kelalaian, agar tidak terulang dan menjadi pelajaran. Tapi malah dianggap “beres” begitu saja. Yang penting surat pernyataan. Begitu tidak berharga nyawanya seorang anak Indonesia.

Semoga suatu hari rakyat Indonesia akan bangkit, bersatu, dan menjadi sadar bahwa kondisi seperti ini tidak “normal”, dan harus ada penyelidikan. Tapi pemerintah bisa cuek saja karena rakyat juga cuek. Dan besok seorang anak yg lain akan mati dengan sia-sia juga karena kasus yang dulu tidak menjadi pelajaran utk masa depan. Kapan perlindungan bagi anak Indonesia akan menjadi prioritas tinggi?
-Gene Netto

Lompat dari Gua Buatan, Pelajar Kelas 1 SD di Depok Tewas Tenggelam di Kolam Renang
http://jakarta.tribunnews.com

Kenapa Nyawa Anak Indonesia Tidak Berharga?

Saya sering merasa sedih ketika melihat komentar di Facebook Page saya, karena menurut saya, komentar2 itu adalah cermin dari kondisi nyata rakyat di seluruh negara. Ketika saya post apa saja ttg Jokowi atau Prabowo, dalam hitungan jam ada 100-200 komentar. Dan tadi saya bertanya secara santai ttg snak apa yang enak dimakan sambil ketik, lalu ada 40 komentar dalam sekejap.

Tetapi ketika saya berusaha mengangkat sebuah topik serius, contohnya tadi, tentang seorang anak yang tenggelam, lalu orang tua dibujuk membuat surat pernyataan tidak akan menuntut, maka terlihat dalam bbrp jam hanya dua orang yang ingin berkomentar.

Kejadian serupa di Australia, Inggris, atau negara maju yg lain bisa menjadi salah satu berita paling besar dalam satu minggu! Diskusi di tivi, radio, internet dll. akan penuh dengan rakyat yang marah. Ada contoh nyata kemarin di Inggris. Seorang anak makan roti yang mengandung biji wijen, lalu wafat karena alergi. Tidak ada info di bungkusan ttg biji wijen. Pemerintah langsung bergerak. Dibuka pemeriksaan resmi, polisi menyita dokumen, PT itu diperiksa, dan bos dipanggil hakim utk berikan kesaksian. Orang tua tidak kerjakan apapun. Semuanya ditangani pemerintah, disebabkan kematian SATU anak saja, dan menjadi berita terus selama beberapa minggu. Rakyat peduli dan berkomentar, dan pemerintah bertindak untuk melindungi rakyat.

Beda sekali dengan Indonesia. Bukan karena “tidak bisa”, tapi karena tidak ada yang PEDULI. Kematian seorang anak Indonesia, selama bukan anak kita sendiri, bukan sebuah perkara penting. Tidak ada tanda kemarahan dari rakyat, bahkan komentar basi-basa saja juga tidak ada. Ini yang diberikan oleh 200 juta Muslim yang menyatakan diri “bersaudara”. Tapi komentar ttg “Jokowi belanja di pasar” dll. tidak ada hentinya!

Semoga para pejuang kemerdekaan di kuburan tidak menyadari kondisi negara ini, karena ternyata cucu-cucu mereka tidak punya nilai tinggi! Ketika anak bangsa mati, rakyat tenang-tenang saja. Kalau dulu rakyat punya sikap begini, tidak akan terjadi kemerdekaan! Prajurit Belanda boleh bunuh anak Indonesia secara bebas, karena tidak ada yg peduli… Semoga anak anda bukan korban yang berikutnya, karena rakyat dan pemerintah juga tidak akan peduli pada anak anda!
-Gene Netto

Father Of Girl Who Died Of Allergy On Plane Blames Pret A Manger
https://www.theguardian.com

Kenapa Saya Harus Ikut?

Kemarin saya baru lihat satu video dari ahli psikologi ini, Derren Brown. Dia membuat acara eksperimen psikologis untuk menunjukkan berbagai sifat manusia. Tujuannya adalah untuk memberikan kesadaran kepada semua orang, agar kita lebih pahami diri sendiri, dan waspada ttg kenapa kita melakukan suatu tindakan.

Dalam eksperimen ini, ada 3 aktor yang berdiri atau duduk setiap kali bel berbunyi. Lalu, seorang sukarelawan dimasukkan ke ruangan itu, dan ketika melihat orang lain berdiri atau duduk, dia ikut berdiri dan duduk. Ditambahkan bbrp sukarelawan baru, dan pola yang sama terulang. Kemudian, 3 aktor itu dikeluarkan. Bel bunyi lagi. Sudah tidak ada “komando” dari gerakan 3 aktor untuk berdiri. Apa yang terjadi? Semua sukarelawan berdiri bersama (seperti sebelumnya), tanpa satupun dari mereka yg paham kenapa.

Psikolog Derren Brown menjelaskan semua orang ingin ikut-ikutan, walaupun tidak paham. Takut tampil berbeda, takut lawan arus, takut berpikir sendiri, takut menjadi mandiri. Ketika orang lain berdiri, sukarelawan merasa dorongan dari “hati nurani” untuk ikut berdiri, tanpa paham kenapa. Mereka merasa di dalam hatinya bahwa mereka harus ikut. Dalam eksperimen ini, mereka hanya “berdiri” saja, tapi dalam ranah lain, efek ini bisa menghasilkan suatu gerakan dengan pola yang sama. Otak manusia bisa dikondisikan atau dipengaruhi untuk terima panggilan bersatu, dan karena takut berbeda sendiri, banyak orang akan taat. Jadi belum tentu yang kita “setujui” adalah pilihan murni kita, walaupun terasa begitu.
-Gene Netto

Psychological Illusionist Derren Brown Test The Audience With Social Experiment
https://www.youtube.com

Mau Masuk Surga? Pastikan Dulu Ada Paspor Yang Sah!

[Pertanyaan]: Sebejat apapun kelakuannya seorang Muslim dan meskipun sempat disiksa di neraka, pada akhirnya akan masuk surga selama2nya. Sedangkan non-muslim, sebaik apapun akhlaknya, tidak akan pernah merasakan surga. Mereka di neraka selama2nya. Bukan begitu, pak Gene Netto?

[Gene]: Betul. Itu sebuah prinsip. Sebagai perumpamaan, orang Indonesia, sejahat apapun perbuatannya di Eropa, ketika keluar dari penjara di sana, masih boleh MASUK Indonesia karena punya kewarganegaraan sini. Sedangkan orang Australia, sebaik apapun, tidak boleh masuk dan menetap di sini kalau datang TANPA paspor, tanpa visa, tanpa uang, dan tanpa identitas. Tidak cukup dia mengatakan "Saya orang Australia yang baik, jadi harus diizinkan tinggal di Indonesia untuk selama-lamanya!" Dia tetap akan dideportasi karena tidak punya HAK untuk berada di sini. Tidak ada yang peduli kalau dia menilai diri sendiri “baik”.

Begitu juga Muslim dan Kafir di akhirat. Muslim punya kewarganegaraan Surga, yang diberikan kepada kita oleh Allah ketika kita baca Syahaddat. Kita mengaku beriman kepada Allah, siap beribadah kepada Allah, dan mau menjadi warga negara Surga, yang dimiliki Allah. Sejahat apapun kita di dunia, kewarganegaraan kita sebagai penghuni Surga tetap berlaku. Jadi kalaupun kita masuk neraka sementara, akhirnya tetap boleh kembali ke kampung halaman kita, yaitu Surga. Sama seperti orang Indonesia yang keluar penjara di Eropa boleh kembali ke Indonesia.

Sedangkan orang Kafir tidak punya kewarganegaraan di Surga, tidak punya hak masuk, tidak punya izin masuk, tidak punya dokumen resmi satupun yang membantunya masuk. Dan Allah sebagai pemilik Surga tidak peduli pada penilaian orang kafir itu terhadap diri mereka tentang betapa "baiknya" hati mereka. Allah Maha Tahu. Kalau mau dapat hak masuk Surga, pastikan dulu ada paspor yang sah. Hanya Allah yang bisa berikan.

Kalau bertanya, “Apakah tidak ada pengecualian?” maka jawabannya adalah IYA, bisa saja ada pengecualian. Orang kafir pilihan mungkin saja boleh masuk Surga, KALAU Allah menghendaki, tapi tidak berarti “semuanya”! Ada orang yang jatuh dari gedung tinggi. Seharusnya mati, tapi pernah ada yg selamat! Jangan diartikan bahwa jika beberapa orang pernah selamat maka semuanya bisa selamat. Jangan juga diartikan “tidak bisa mati” kalau loncat dari atas gedung! Pengecualian itu tidak membatalkan PRINSIP, yaitu Aturan Allah akan berlaku untuk mayoritas. Daripada berharap ada kemungkinan sekecil 0,00001% anda bisa masuk Surga nanti, lebih baik urus saja paspor anda sekarang juga. Cukup baca syahaddat, berusaha menjadi seorang Muslim yg baik, dan dengan itu, sekaligus menjadi warga negara Surga dengan jaminan boleh masuk nanti.
-Gene Netto

Apakah “Aman” Kirim Anak Muslim Sekolah Dan Kuliah Di Luar?

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada yang anggap aman2 saja untuk kirim anak Muslim ke negara maju, untuk sekolah dan kuliah. Jawaban saya: Tergantung!! Saya selalu berikan prinsip yang sama kepada semua orang tua yang konsultasi kepada saya. KALAU mau kirim anak ke negara lain, pastikan dulu keimanannya sudah kuat di sini. Tanda-tandanya, dia mau shalat sendiri, walaupun orang tua tidak suruh, bahkan ketika orang tua tidak ada. Tidak pernah perlu dibujuk utk shalat. Mau ngaji sendiri tanpa disuruh. Dia mau membahas agama, tanpa ditanyakan, dsb. Kalau tanda2 seperti itu ada, insya Allah aman untuk kirim anak remaja atau pemuda ke negara barat.

Kalau sebaliknya, dia malas shalat dsb., dan selalu harus disuruh dan ditegor, jangan dikirim ke negara "maju". Nanti bakalan rusak di sana, karena dia akan beradaptasi dengan lingkungan di mana kebanyakan teman tidak beragama, atau tidak menjalankan agama (kebanyakan di sana Kristen KTP, atau ateis). Jangankan ke negara maju, ke kampus yang jauh saja (di luar kota) juga jangan. Hasilnya sama. Pergi ke Bandung sebagai Muslim, kembali setelah 4 tahun sebagai ateis. Saya sudah tangani banyak kasus spt itu, dan orang tua selalu mengaku anaknya kurang rajin shalat saat dikirim ke kampus yang jauh. Mereka berharap dia akan berubah di sana. Dan dia memang berubah, tapi menjadi ateis, bukan agamais.

Jadi kuncinya adalah jangan berharap anak anda akan berubah menjadi lebih baik dari sekarang di tempat lain. Itu keliru sekali. Lihat kondisinya sekarang, dan memutuskan berdasarkan apa yang anda lihat sekarang. Ibaratnya mau kirim petugas medis ke suatu wilayah untuk mengatasi sebuah wabah. Yang dikirim adalah dokter spesialis yang diketahui keahliannya, bukan anak SD yang baru belajar biologi dan juga malas kerjakan PR biologinya!

Kalau bukan ahli ibadah di sini, jangan berharap akan tumbuh menjadi ahli ibadah di sana. Bisa terjadi, tapi lebih umum sebaliknya. Ibadah di sana menjadi rusak, karena berada di lingkungan yg rusak. Sedangkan dokter ahli yg dikirim ke wabah, tidak ikut kena wabahnya, karena bawa ILMU dan tahu caranya untuk menjaga diri di tempat yg rusak. Anak Muslim yg tidak rajin shalat tidak sanggup melindungi diri dari kerusakan yg banyak di negara2 maju. Lebih baik dididik di sini, agar selamat di dunia dan akhirat.
Semoga bermanfaat bagi orang tua yang sedang berpikir utk kirim anak ke negar lain.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Tiga Bocah SD di Malang Tewas, Terbawa Coban Talun Saat Outbound

Setiap minggu ada berita ttg anak sekolah tewas dalam kegiatan sekolahnya. Yang paling banyak adalah anak tenggelam. Setiap kali terjadi, hanya dianggap sebuah musibah, takdir, lalu dilupakan saja. Soalnya bukan anak saya, dan minggu depan akan ada anak lain yang tewas, jadi tidak perlu dipikirkan terlalu dalam.
Kalau seseorang terpeleset di depan rumahnya setiap hari, karena tanahnya licin, ada dua pilihan. Jatuh terus setiap hari, atau mengubah kondisinya agar tanah itu tidak licin lagi. Yang berlaku di Indonesia adalah “jatuh terus”, lalu komplain ke tetangga bahwa tanah itu licin. Perubahan sangat jarang terjadi.
Dari kematian sekian ribu anak dalam kegiatan sekolah, otak yang logis seharusnya berpikir ttg cara mengubah tata cara melaksanakan kegiatan sekolah, agar kematian siswa menjadi hal yang jarang terjadi. Sayangnya, ini Indonesia. Jadi cukup rakyat mengucapkan mantra nasional, “Memprihatinkan ya!” lalu boleh dilupakan saja… sampai minggu depan ada anak yang tewas lagi. Siapa yang bisa bangkit, memimpin, dan mewujudkan perubahan di sini?
-Gene Netto

Tiga Bocah SD di Malang Tewas, Terbawa Coban Talun Saat Outbound
Rabu, 12 Desember 2018 02:33 Reporter : Darmadi Sasongko
Merdeka.com - Tiga bocah siswa Sekolah Dasar (SD) Insan Mulia Kota Malang tercebur dan hilang terbawa arus air terjun Coban Talun, Kota Batu. Ketiganya diduga terpeleset saat mengikuti kegiatan outbound dengan didampingi para guru di sekitar lokasi kejadian. Ketiga orang siswa atas nama Nasjwa Azalia Hanania (9 tahun), Taskya Rahmatulloh Al-Kamilah (9 tahun), Muhammad Hanan (9 tahun).
https://www.merdeka.com

Saya Bisa Masuk Islam Gara-Gara Sinterklas!

Seorang guru di Amerika dipecat karena memberitahu anak sekolah bahwa Sinterklas tidak nyata. Ada prinsip di barat: Orang dewasa wajib ikut membohongi semua anak dengan alasan “budaya”. Kalau menyatakan Sinterklas tidak nyata, orang lain jadi marah karena mereka masih sibuk membohongi anaknya.

Waktu kecil, saya pernah berdebat dengan ibu saya. Kami menginap di rumah paman yang tidak ada cerobong asap, yang katanya dipakai Sinterklas untuk masuk rumah. Bagaimana saya bisa dapat kado?! Ibu ketawa, dan bilang mau buka jendela. Saya bingung! Kalau Sinterklas bisa pakai jendela, kenapa tidak lewat pintu, dan kenapa pakai cerobong asap yang sempit dan kotor? Tidak masuk akal!! Ada yang ganjil!

Beberapa tahun kemudian, kakak saya tunjukkan kado2 di lemarinya orang tua, dan dia jelaskan bahwa Sinterklas adalah kebohongan orang tua. Saya marah! Kenapa saya dibohongi?! Kalau saya berbohong, orang tua marah dan menghukum saya. Tapi ternyata mereka tukang bohong yang lebih besar, dan tidak bisa dipercayai lagi! Saya mulai memeriksa semua hal lain yang mereka ajarkan.

Ternyata, Kelinci Paskah yang antar telur coklat tidak nyata, dan Peri Gigi yang kasih uang untuk gigi yang copot juga tidak nyata. Dan Yesus tidak lahir pada 25 Desember. Selain itu, asal usul Alkitab tidak diketahui, penulisnya tidak dikenal, dan tidak ditulis oleh "sahabatnya Yesus". Gereja pilih sendiri kitab2 yang boleh masuk Alkitab versi mereka, dan yang lain diabaikan atau dirahasiakan. Dan ada banyak perkara yang lain. Saya seorang anak SD, tapi menjadi kecewa dengan orang dewasa yang bohongi semua anak terus. Tidak ada pilihan: Saya menjadi ateis. Setelah 10 tahun berlalu, akhirnya saya ketemu seorang Muslim. Dia menjelaskan Islam adalah agama yang logis. Saya kaget. Saya sudah 10 tahun mencari agama yang logis, dan tidak bisa ketemu. Tapi ternyata ada satu: Islam.

Setelah saya belajar tentang Islam selama 5 tahun, saya merasa "terpaksa" menjadi seorang Muslim karena hanya Islam yang masuk akal. Saya terpaksa menerima dasar logis di dalam ajaran Islam. Jadi, saya bisa masuk Islam gara-gara Sinterklas! Lebih tepatnya, setelah tahu Sinterklas itu adalah kebohongan, saya bisa tinggalkan agama Kristen, dan mencari sendiri ajaran agama yang logis, benar, dan tidak berisi kebohongan atau rekayasa. Semua yang saya carikan bisa ditemukan di dalam Islam. Orang tua Muslim suruh anaknya bicara dengan jujur, dan mereka juga sampaikan ajaran Islam secara jujur, tanpa perlu bohongi anaknya.

Sinterklas yang masuk semua rumah, lewat cerobong asap, dan mengantarkan puluhan milyar kado, kepada semua anak Kristen, dalam 1 malam tidak logis! Dan semua orang tua Kristen akhirnya terpaksa mengaku bahwa mereka telah bohongi anaknya bertahun-tahun, tanpa manfaat. Semoga semua anak di dunia ini yang tidak suka dibohongi mau mencari kebenaran yang mutlak di dalam Islam. Saya menjadi yakin pada Islam karena hanya Islam yang logis. Jadi saya harus ucapkan terima kasih kepada Sinterklas, karena membantu saya masuk Islam!
-Gene Netto


Guru SD Dipecat Gara-Gara Menyebut Sinterklas Itu Tidak Ada
https://www.bbc.com

Tembok Pagar SD Roboh Timpa Siswa Tewaskan 2 Murid Sekolah, Sudah Lama Diingatkan Warga

Ketika saya belajar menjadi guru di Australia, pelajaran pertama, dan utama, yang diulangi terus-terusan, adalah harus ada fokus pada keselamatan siswa! Selalu. Setiap hari. Dalam semua kegiatan. Di semua tempat, termasuk di luar sekolah. Kata dosen, sangat tidak berguna kalau suatu hari kita bilang kepada orang tua, “Maaf Bu, anak anda tenggelam saat ikut acara sekolah ke kolam renang, tapi nilai matematika bagus ya!!” Keselamatan siswa selalu menjadi yg utama, dan selalu harus dipikirkan, oleh semua guru, setiap hari, sebagai prioritas. Jangan sampai anak dititip kepada kami untuk dididik, lalu mayat yg kami kirim kembali ke rumah orang tua.

Anak bisa jatuh sakit, sesak nafas, sakit dari makanan (keracunan atau alergi), jatuh dari ketinggian, jatuh di tangga, terdorong siswa lain, dihajar anak lain, ditimpa barang yang jatuh (seperti tembok, AC, lemari, dsb.) dan kalau dibawa ke luar sekolah, bisa ditabrak, tenggelam, dll. Kalau “tidak mau” memikirkan semuanya, demi keselamatan siswa, maka ada solusi yang sangat sederhana: Jangan Menjadi Guru!! Kalau berani sebutkan diri seorang “guru” maka ada tanggung jawabnya. Nomor satu: keselamatan siswa. Tidak ada lagi yang lebih tinggi.

Sayangnya di Indonesia, pelajaran seperti itu belum tembus ke kalangan guru. Sepertinya yang dipikirkan banyak guru malah nilai yang tinggi (prestasi) dan gaji guru. Keselamatan siswa belum menjadi prioritas. Setiap kali saya kunjungi sebuah sekolah, mata saya langsung soroti semua hal yang berbahaya, dan saya jadi sedih. Kalau saya berkomentar, jawaban guru2 adalah, “Belum ada yang mati pak. Nggak masalah!” Menunggu siswa mati dulu, baru terlihat “ada masalah”. Kasihan anak Indonesia. Kapan bisa dapat sistem pendidikan terkemuka di dunia?
-Gene Netto

Tembok Pagar SD Roboh Timpa Siswa Tewaskan 2 Murid Sekolah, Sudah Lama Diingatkan Warga
http://lampung.tribunnews.com

Di Negara Barat: Bapak Jadi Ibu, Ibu Jadi Bapak, Dan Anak Boleh Pilih Jenis Kelamin Sendiri

Seorang bapak di Inggris mau operasi untuk ganti kelamin dan menjadi perempuan. Karena sudah punya anak, Papa berubah menjadi Mama. Isterinya juga mau operasi, menjadi laki-laki. Jadi Mama berubah menjadi Papa. Anak laki-laki mereka, yang berusia 5 tahun, dikasih nama Star Cloud (Awan Bintang), dan orang tuanya membesarkan dia sebagai “seorang manusia” tanpa jenis kelamin, agar dia bisa pilih jenis kelamin sesuka hatinya, dan boleh menjadi anak laki atau perempuan kapan saja.

Ini kondisi nyata di negara barat sekarang. Mereka tidak percaya pada Tuhan, tidak percaya ada yang dilarang bagi manusia, tidak percaya pada gen dan jenis kelamin. Sesuka hati mereka, segala sesuatu boleh diubah. Dan masyarakat secara luas “dipaksakan” menerima kondisi ini. Kalau ada orang yang berani mengritik, orang itu yang dihujat dan disuruh jangan ikut campur dalam urusan pribadi orang lain. Orang yg melakukan semua perubahan ini harus didukung dan dipuji karena mau hidup dengan cara apapun yang mereka inginkan.

Sebagai seorang Muslim, ketika saya lihat kasus2 seperti ini, saya selalu berpikir ttg pengaruh dari Setan, yang bisa membuat manusia makin sesat dari jalan Allah, sehingga tidak lagi peduli pada agama apapun, dan tidak merasa kehidupan perlu aturan. Semoga pengaruh ini tidak berkembang di Indonesia.
-Gene Netto

Britain's first gender-fluid family prepare for total transformation as father Louise is set to become a woman and mother Nikki will become a man called Charlie
https://www.dailymail.co.uk

Komentar Tentang Umat Islam Di Indonesia

[Komentar]: Mungkin karena kita sdh terbiasa diindoktrinasi sejak kecil, sedangkan Pak Gene sdh dibiasakan berpikir kritis. Jadi akar masalahnya ada di mentalitas bangsa ini, bukan di agama. Agama apapun kalau mentalitas kita seperti ini ya nggak akan mengubah keadaan.

[Gene]: Ketika mengritik sesuatu di Indonesia, terutama sikap umat Islam, saya mau dikatakan tidak benar, dan diberikan ribuan contoh ttg kebenaran umat Islam dalam hal bersatu dan berjuang bersama untuk memajukan negara yang sangat makmur ini. Sayangnya, tidak pernah terjadi. Kondisi negara dan umat sekarang ini adalah hasil pendidikan. Di negara maju, orang non-Muslim bisa saling mendukung, tetapi sulit ditemukan di sini. Bedanya bukan pada kondisi ekonomi negara, tapi SIKAP. Ibaratnya dua orang dikasih bibit: orang di sana tanam dan menjadi kebun; orang Muslim di Indonesia masak, makan, lalu habis. Asalnya sama. Perbedaannya hanya sikap mental. Mau memikirkan masa depan, atau hanya memikirkan kepentingan diri sendiri pada saat ini?

Menurut saya, ulama, kyai, ustadz, dan orang tua Muslim perlu merasa malu atas umat yang kita hasilkan. Daripada pelajaran fiqih, kenapa tidak “back to basic”, yaitu kembali pada contoh dasar Rasulullah SAW. Umat dididik untuk menyebarkan kebaikan, kebenaran, kejujuran, dan kasih sayang karena itu yg lebih dibutuhkan. (Fiqih tetap penting, tapi bukan prioritas). Ada banyak hal yg rusak di negara ini, jadi kenapa kita tidak mau bersatu untuk memperbaikinya?

Di shalat jumat, ada khutbah yang “membosankan”, dan banyak orang setengah sadar, bahkan bisa tidur. Lalu apa ada perubahan dalam kehidupan umat Islam sesudah mendengarnya? Kalau “tidak”, kenapa khutbah dan ceramah seperti itu “dilestarikan”? Kalau kita mau menghasilkan umat Islam yang terkemuka di dunia, bagaimana kalau kita pikirkan perubahan sistem (ceramah dan pendidikan Islam yg berbeda)? Kita mengulangi hal yang sama, dan mengharapkan akan terjadi perubahan, walaupun terbukti terus hasilnya sedikit. Jadi siapa yang bisa mengubah umat Islam, kalau kita sendiri kurang peduli pada jangka panjang (bibit dimakan daripada ditanam), dan banyak ustadz hanya membahas teori, tanpa jelaskan bagaimana kita bisa wujudkan dalam kehidupan kita sekarang?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
- Gene Netto

Orang Muslim Menghasilkan APA Untuk Kemajuan Umat Manusia?

Assalamu’alaikum wr.wb., Teks ini adalah bagian dari pelatihan pendidikan yang saya berikan utk 80 kepala sekolah di DKI. Kami membahas kondisi nyata, lalu membahas bagaimana kita bisa berubah dan melebihi orang barat, lewat pendidikan berkualitas dan motivasi bagi siswa untuk menjadi mandiri dan kreatif (daripada “diam dan taat”). Daftar ini sebagian kecil dari ribuan barang yang diciptakan oleh orang barat, yg dibeli dan dipakai di seluruh dunia. Seringkali, penciptanya menjadi kaya. Kenapa Umat Islam tidak bisa menghasilkan LEBIH dari orang barat yg non-Muslim? Apa Allah Maha Lemah? Atau umat Islam yang belum mau berubah, untuk menjadi pemimpin dunia?
Semoga bermanfat sebagai renungan. -Gene Netto

Daftar Barang Yang Diciptakan ORANG BARAT Dalam 150 Tahun Terakhir:

Listrik. Lampu. Mesin cetak buku. Radio. TV. Kulkas. Kipas angin. AC. Sepeda. Sepeda motor. Mobil. Mesin mobil. Truk. Kereta api. Pesawat. Mesin pesawat (jet engine). Kacamata. Jam tangan. Resleting untuk celana, rok, tas, dan koper. Komputer. Laptop. iPad. Musik Digital. CD. Flashdisk. Program komputer. Internet. WiFi. Google. Handphone. Google Maps. Satelit. GPS. Roket. Space Shuttle. Stasiun Luar Angkasa. Robot umum. Robot Industri. Robot medis. Kapal kontainer dan kontainer kapal. Kamera. Foto. Video. Kamera digital. Bioskop layar lebar. Pena (bolpoin). Senter. Bor listrik. Pengeras suara. Mikrofon. Speaker. Superglue. Kaleng. Makanan siap saji. Makanan & minuman yg awet. Mikrowave. Toaster. Hairdryer. Baterai. PULUHAN RIBU ALAT yang pakai baterai. Lampu LED. Termometer. Mikroskop. Vaksinasi yang hilangkan Cacar Variola (Smallpox) dan Polio. Anestesi. Suntikan. Kantong darah. Sarung tangan dokter. Ronsen (X-Ray). Ultrasound. MRI. Jantung buatan. Mesin By-Pass untuk operasi jantung. Alat bantu dengar. Gigi palsu. Kaki palsu. Tangan robot untuk manusia. Kalkulator. Mesin ATM. Mesin fotokopi. Printer. 3D Printer. Sidik Jari di kasus kepolisian. Klasifikasi DNA Manusia. Penangkapan kriminal berdasarkan DNA. Mobil elektrik. Laser. Drone. [Aplikasi Digital]: Facebook (1 milyar pengguna). WhatsApp (900 juta). Twitter. Instagram. Snapchat. YouTube. Uber. [Toko Online]: Amazon. Alibaba. EBay. PlayStore. PayPal.
Dan ribuan barang yang lain!

Daftar Barang Yang Diciptakan ORANG MUSLIM DI INDONESIA Dalam 150 Tahun Terakhir:

No. 1. ……

Ada 200 juta Muslim di sini. Hasilnya untuk kemajuan umat manusia = NOL. Apalagi kalau kita juga hitung 1,8 milyar Muslim di seluruh dunia. Hasilnya sama.

KENAPA BEGITU BERBEDA? Semua barang itu diciptakan, diproduksi, dan dijual ke dunia. Apa orang barat lebih hebat? Otaknya beda? Tidak. Mereka hanya aplikasikan apa yang dipelajari di sekolah dan di komunitas. Menjadi kreatif, menciptakan, membuat, menghasilkan, menjadi pemimpin. Membuat kemajuan untuk umat manusia (dan juga menjadi kaya). Apa orang Indonesia tidak bisa? BISA. Kuncinya cuma satu: PENDIDIKAN!
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

100 Verses from Al-Qur’an

1. Do not be rude in speech (3:159)
2. Restrain anger (3:134)
3. Be good to others (4:36)
4. Do not be arrogant (7:13)
5. Forgive others for their mistakes (7:199)
6. Speak to people mildly (20:44)
7. Lower your voice (31:19)
8. Do not ridicule others (49:11)
9. Be dutiful to parents (17:23)
10. Do not say a word of disrespect to parents (17:23)
11. Do not enter parents’ private room without asking permission (24:58)
12. Write down the debt (2:282)
13. Do not follow anyone blindly (2:170)
14. Grant more time to repay if the debtor is in hard time (2:280)
15. Don’t consume interest (2:275)
16. Do not engage in bribery (2:188)
17. Do not break a promise (2:177)
18. Keep the trust (2:283)
19. Do not mix a truth with a falsehood (2:42)
20. Judge with justice between people (4:58)
21. Stand out firmly for justice (4:135)
22. Wealth of the dead should be distributed among his family members (4:7)
23. Women also have the right for inheritance (4:7)
24. Do not devour the property of orphans (4:10)
25. Protect orphans (2:220)
26. Do not consume one another’s wealth unjustly (4:29)
27. Try for settlement between people (49:9)
28. Avoid suspicion (49:12)
29. Do good deeds of righteousness (2:277)
30. Do not spy or backbite (49:12)
31. Spend wealth in charity (57:7)
32. Encourage feeding poor (107:3)
33. Help poor people who do not beg (2:273)
34. Do not be miserly, or spend money extravagantly (17:29)
35. Do not invalidate charity with reminders (2:264)
36. Honor guests (51:26)
37. Order righteousness to people only after practicing it yourself (2:44)
38. Do not commit abuse on the earth (2:60)
39. Do not prevent people from mosques (2:114)
40. Fight only with those who fight you (2:190)
41. Keep the etiquettes of war (2:191)
42. Do not turn your back in battle (8:15)
43. No compulsion in religion (2:256)
44. Believe in all prophets (2:285)
45. Do not have sexual intercourse during menstrual period (2:222)
46. Breast feed your children for two complete years (2:233)
47. Do not even approach unlawful sexual intercourse (17:32)
48. Choose rulers by their merit (2:247)
49. Do not burden a person beyond his scope (2:286)
50. Do not become divided (3:103)
51. Think deeply about the wonders and creation of this universe (3:191)
52. Men and Women have equal rewards for their deeds (3:195)
53. Do not marry those in your blood relation (4:23)
54. Family should be led by men (4:34)
55. Do not be miserly (4:37)
56. Do not keep envy (4:54)
57. Do not kill each other (4:92)
58. Do not be an advocate for deceit (4:105)
59. Do not cooperate in sin and aggression (5:2)
60. Cooperate in righteousness (5:2)
61. ’Having majority’ is not a criterion of truth (6:116)
62. Be just (5:8)
63. Punish crimes in an exemplary way (5:38)
64. Strive against sinful and unlawful acts (5:63)
65. Dead animals, blood, the flesh of pigs are prohibited (5:3)
66. Avoid intoxicants and alcohol (5:90)
67. Do not gamble (5:90)
68. Do not insult others’ deities (6:108)
69. Do not reduce weights or measures to cheat people (6:152)
70. Eat and drink, but do not be excessive (7:31)
71. Wear good clothes during prayer times (7:31)
72. Protect and help those who seek protection (9:6)
73. Keep purity (9:108)
74. Never give up hope of Allah’s Mercy (12:87)
75. Allah forgives those who sinned because of ignorance (16:119)
76. Invitation to Allah should be with wisdom and good instruction (16:125)
77. No one will bear another person’s sins (17:15)
78. Do not kill your children for fear of poverty (17:31)
79. Do not pursue that of which you have no knowledge (17:36)
80. Keep aloof from what is vain (23:3)
81. Do not enter others’ houses without seeking permission (24:27)
82. Allah will provide security for those who believe only in Allah (24:55)
83. Walk on earth in humility (25:63)
84. Do not neglect your portion of this world (28:77)
85. Invoke not any other god along with Allah (28:88)
86. Do not engage in homosexuality (29:29)
87. Encourage what is right, forbid what is wrong (31:17)
88. Do not walk in rudeness through the earth (31:18)
89. Remember Allah often (33:41)
90. Allah forgives all sins (39:53)
91. Do not despair of the mercy of Allah (39:53)
92. Repel evil by doing good (41:34)
93. Decide on affairs by consultation (42:38)
94. Monastic way of life was not determined by Allah (57:27)
95. Do not repel the beggar (93:10)
96. Those who have knowledge will be given a higher degree by Allah (58:11)
97. Most noble of you is the most righteous (49:13)
98. Treat non-Muslims in a kind and fair manner (60:8)
99. Listen to Allah and obey Him (64:16)
100. Seek forgiveness from Allah. He is Forgiving and Merciful (73:20)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...