Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label konsultasi. Show all posts
Showing posts with label konsultasi. Show all posts

25 November, 2022

Istri Belum Setrika Baju Suami, Dilarang Pergi Ke Rumah Orang Tua?

[Pertanyaan]: Assamualaikum pak ustadz Gene Netto, Apakah saya berdosa jika saya melarang istri saya main ke rumah ortunya jika urusan rumah tangga seperti menyetrika dan memasak dalam satu hari belum tuntaskan. Kalau dituntaskan dahulu saya tidak melarang istri saya main ke rumah ortunya.

[Jawaban]: Wa alaikum salam wr.wb. Cukup kita bahas kalimat ini saja: "…jika urusan rumah tangga seperti menyetrika dan memasak belum dituntaskan." Apakah di dalam Akad Nikah dulu, ada janji bahwa istri wajib masak dan menyetrika baju? Apakah bapaknya mengatakan: "Saya nikahkan anak saya, dengan mas kawin 10gm emas, dan jaminan anak saya akan masak, cuci baju, setrika, buang sampah, menyapu, mengepel, bersihkan sepatu, dan siap layani semua urusan rumah tangga dari A-Z agar suami bisa duduk manis dan nonton bola sepuasnya, tanpa perlu kerja sedikitpun!"

Ada jaminan seperti itu dalam akad nikah? Tidak? Kenapa anda anggap semua itu "tugas istri dalam pernikahan"? Apa ada ayat Al-Qur'an yang menyatakan "Masak adalah tugas istri"? Tidak? Kenapa anda anggap itu "tugas istri"? Koki-koki terkemuka di dunia adalah laki-laki semua! Di banyak negara, ada suami yang pulang dan masak bagi keluarganya karena istrinya capek setelah menjaga 3 anak balita. Banyak suami dan istri melakukan tugas rumah tangga secara bergantian atau dikerjakan berdua.

Mungkin ketika menikah, anda merasa sudah menikah dengan "pembantu rumah tangga". Segitu rendah pandangan anda terhadap istri? Anda melihat istri yang mencintai anda, dan menjadi ibu dari anak anda, lalu anda berpikir, "Pembantu rumah tangga saya mau ke rumah orang tuanya tapi belum setrika baju! Kurang ajar!" Coba baca hadits di bawah ini tentang pembantu dan merenung. Ini sikap seorang Muslim terhadap pembantunya! Pembantu saja harus dibantu ketika kerjakan tugas rumah tangga. Apalagi istri!!

Rasulullah SAW bersabda, "Pelayan-pelayanmu adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barangsiapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka." (HR. Bukhari)

Mohon maaf, tapi pola pikir anda yang samakan istri dan pembantu rumah tangga (karyawan yang dibayar) sangat keliru dan jauh dari contoh mulia Rasulullah SAW. Apakah istri anda tidak lebih dari itu dalam hati anda? Coba membangun komunikasi berkualitas dengan istri. Minta tolong kepadanya untuk masak dulu (kalau anda capek), dan jangan menuntut! Dan anda juga bisa belajar masak! Mungkin istri anda akan tambah sayang kepada anda, kalau anda juga masak, cuci piring, cuci baju, setrika, sapu lantai, dan kerjakan tugas rumah tangga yang lain.

Kalau berhenti melihat istri anda sebagai "karyawan" (pembantu), tetapi melihatnya sebagai pasangan idaman bagi anda, mungkin hubungan anda akan tambah baik. Dan melarang istri bertemu orang tuanya merupakan tindakan yang tidak mulia dan tidak ada landasan agamanya. Coba sebaliknya, dan malah suruh dia sering ketemu orang tuanya. Insya Allah dari kemuliaan itu, pernikahan anda akan dilimpahkan rahmat Allah yang sangat luas. Tolong pikir kembali. Semoga bermanfaat.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda: "Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian ialah yang terbaik kepada istri-istrinya." (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya, dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian kepada keluargaku." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari al-Aswad, ia mengatakan, "Aku bertanya kepada 'Aisyah ra., 'Apa yang diperbuat Nabi SAW dalam keluarganya?' Ia menjawab, 'Beliau membantu istrinya lalu ketika waktu shalat telah tiba, maka beliau beranjak untuk menunaikan shalat.'" (HR. Bukhari At-Tirmidzi, dan Ahmad)

Dari 'Urwah, ia menuturkan: "Seseorang bertanya kepada 'Aisyah, 'Apakah Rasulullah SAW mengerjakan sesuatu di rumahnya?' Ia menjawab, 'Ya, beliau menambal sandalnya, menjahit bajunya, dan bekerja di rumahnya sebagaimana salah seorang dari kalian berbuat di rumahnya.'" (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ahmad)

08 June, 2022

Nikmatnya Memberikan Nasehat Yang Bermanfaat

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang konsultasi dengan saya tentang suatu masalah keluarga. Kemarin saya chatting lagi dan dia jelaskan: WA saya yang lama (dari 4 bulan sebelumnya sering dibaca berulang-ulang karena membuat hatinya tenang. Nasehat yang saya berikan alhamdulillah bermanfaat dan membantunya menghadapi masalahnya dengan sikap yang baik.

Saya jadi kaget. Sesuatu yang saya tulis, yang sifatnya "instan", bisa begitu bermanfaat sampai dibaca terus berulang kali. Nasehat yang saya tulis itu tidak dipikirkan berminggu-minggu sebelumnya, tapi hanya ditulis secara langsung sebagai balasan terhadap pertanyaan yang diberikan. Ternyata dampaknya besar dan luas. Alhamdulillah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang melepaskan satu kesulitan seorang Muslim, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya." (HR. Muslim)

Dapat komentar dari ibu itu membuat saya bersyukur bisa menolong orang yang konsultasi. Kadang dikhawatirkan nasehat saya kurang bermanfaat atau bahkan salah. Dan karena ada orang baru yang hubungi saya terus, orang lama yang dibantu 1 kali jarang kembali untuk jelaskan dampak dari nasehat saya itu. Jadi sulit untuk tahu apa bermanfaat atau tidak. Alhamdulillah waktu yang dihabiskan untuk menolong semua orang itu tidak sia-sia. Jangan takut memberikan saran dan nasehat kepada yang membutuhkannya. Insya Allah ada hikmah dan pahala yang luas dari sisi Allah SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

10 February, 2021

Cara Mendapat Ketenangan Bagi Orang Muslim Yang Mengalami Kesulitan

Assalamu'alaikum wr.wb. Bagi orang Muslim yang sedang menderita dan hadapi kesulitan, ujian, atau cobaan yang berat, Allah dan Rasulullah SAW sudah berikan petunjuk. Jalan keluar adalah dengan berserah diri kepada Allah, dan yakin bahwa segala sesuatu yang kita alami adalah bagian dari kehidupan kita, dan jalan menuju Surga, selama kita berpegang teguh pada Allah dan Islam. Jangan sampai gangguan yang dirasakan dalam kehidupan ini merusak keimanan kita dan membuat kita menjauhi Allah. Justru kita dikasih kesulitan agar kita tambah dekat kepada Allah, tambah berdoa dan memperbanyak ibadah, dengan rasa yakin Allah akan berikan kemudahan dan solusi bagi kita dalam waktu yang dekat. Apapun yang terjadi, tetap tenang, dan berserah diri kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

Allah Tidak Bebani Orang Melebihi Kemampuannya

2. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
(QS. Al-Baqarah 2:286)

Allah Menyuruh Pena Menulis Taqdir Segala Sesuatu

Rasulullah SAW bersabda: "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya: 'Tulislah!' Ia menjawab: 'Wahai Rabb-ku, apa yang harus aku tulis?' Allah berfirman: 'Tulislah taqdir segala sesuatu sampai terjadinya Kiamat.'"
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

Allah Akan Berikan Jalan Keluar

2. […] Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
4. […] Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
5. Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.
(QS. At-Thalaq 65:2-5)

Jika Allah Menolong Kita, Tidak Ada Yang Bisa Kalahkan Kita


160. Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
(QS. Ali 'Imran 3:160)

Allah Akan Menguji Kita Dengan Sedikit Ketakutan

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un.
157. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. Al-Baqarah 2:155-157)

Berapa Lamanya Kita Tinggal Di Bumi?


112. Dia (Allah) berfirman, "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
113. Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung."
114. Dia (Allah) berfirman, "Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui."
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu dengan main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
(QS. Al-Mu'minum 23:112-115)

Dunia Ini Tidak Nyata


64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)

20. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
(QS. Al-Hadid 57:20)

Kalau Kita Bersyukur, Allah Akan Menambahkan Nikmat Kita

7. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14:7)
[Berdzikir terus, ucapkan "alhamdulillah" terus, dan insya Allah rahmat dari Allah akan ditambahkan terus-terusan, tanpa batas.]

Kita Tidak Bisa Hitung Nikmatnya Yang Allah Berikan


18. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(QS. An-Nahl 16:18)

Banyak Bersedekah Untuk Menolak Bencana Dan Penyakit


Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah." (HR. Imam Baihaqi)

Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo)." (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda, "Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma." (Muttafaqun 'alaih)

Berdoa Dalam Keadaan Yakin Diterima

Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin diterima dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR Tirmidzi)

Ujian Dari Allah Sesuai Kadar Agama

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Sa'd bin Abi Waqqash: "Ya Rasulullah! Siapakah yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab, "Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya."
(HR. At-Tirmidzi no. 2398, An-Nasai no. 7482, Ibnu Majah no. 4523)

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya."
(HR. At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031)

Kesulitan Atau Kenikmatan Di Dunia Akan Dilupakan Ketika Rasakan Surga Atau Neraka Untuk Sesaat Saja

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah SAW bersabda, "Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.' Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.'" (HR. Muslim)

[Artinya: Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang Muslim yang menjaga keimanan mereka, akan terlupakan semuanya hanya dengan satu celupan di dalam kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan semuanya dengan satu celupan di dalam siksa di neraka. Na'udzu billahi min dzalik!]

Jangan pernah putus asa terhadap rahmat dari Allah. Pertolongan Allah selalu dekat. Berserah diri, dan bersabar terus. Semoga ayat dan hadits di atas bermanfaat untuk membawa ketenangan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto


02 February, 2021

Bagaimana Bisa Tinggalkan Narkoba?

[Pertanyaan]: Pak ustad.., jujur sudah mulai susah saya lepaskan narkoba skg..Saya sudah aktif satu tahun, hidup saya kacau jd nya ustad, bagaimana saya bisa berubah? Semoga saya diberi petunjuk dan hidayah. amiiiin.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Tidak ada yang bisa mengubah kehidupan anda selain diri anda sendiri: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d 13:11)

Apa anda mau punya kehidupan yang kacau atau kehidupan yang baik? Mau punya keluarga, pekerjaan, rumah, dan lakukan kegiatan menyenangkan dengan keluarga dan teman? Atau mau hidup di dalam kondisi sulit dan buruk, di mana hanya pecandu narkoba yang mau berteman dengan anda? Semuanya merupakan pilihan anda sendiri. Kalau mau berubah, anda harus berusaha terus, dan juga perlu mencari bantuan. Mulai dengan buang semua narkoba. Lalu tingkatkan semua bentuk ibadah anda. Lakukan shalat hajat 2 rakaat setelah shalat wajib, atau bangun untuk shalat tahajjud di tengah malam. Berdoa, dan mohon bantuan dari Allah untuk berhenti pakai narkoba, dan yakin Allah akan bantu.

Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin diterima dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi)

Sepanjang hari, berdzikir sebanyak mungkin. Ucapkan "Alhamdulillah" terus. Ingat bawah Allah sudah berikan anda badan yang baik, jadi seharusnya malu membuatnya merusak. Ucapkan "Astagfirullah" terus, dan berpikir tentang bagaimana anda dikasih kehidupan yang penuh dengan rahmat Allah, lalu anda sendiri yang merusaknya. Sering berdoa di dalam hati, "Ya Allah, tolong bantu saya untuk tidak pakai narkoba hari ini!" Kalau berhasil lewati satu hari, tulis di kalender. Lalu teruskan menjadi 2 hari, dan 3 hari. Kalau gagal dan pakai narkoba, mulai lagi dari nol, sampai bisa 1 minggu, 2 minggu, dan 1 bulan.

Semua teman lama yang pakai narkoba harus ditinggalkan Berteman dengan orang buruk akan membuat kehidupan anda buruk. Blokir nomor mereka di HP, dan jangan mau ketemu lagi. Kalau mereka marah, bilang saja mau mengubah kehidupan anda. Cari kegiatan baru. Misalnya, gabung dengan komunitas pemain futsal, sepeda, dll. Cari tempat baru, orang baru, dan ikut kegiatan yang positif. Memperbanyak olahraga. Anda tidak bisa pakai narkoba dan sekaligus lari cepat dalam futsal. Cari pengajian di masjid dekat rumah, atau yang di masjid besar. Ikut pengajian rutin, dan tambahkan ilmu agama.

186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah 2:186)

Kalau anda mau berusaha sekuat mungkin untuk berubah, insya Allah dalam hitungan HARI anda bisa berubah, dengan bantuan dari Allah. Allah selalu siap menolong kita, tapi kita sendiri yang wajib minta tolong kepada-Nya. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

05 June, 2020

Stres dan Depresi Karena Diperkosa Waktu Kecil, Apa Solusinya?

[Pertanyaan]: Assalamualaikum, ada perempuan yang diperkosa saudaranya waktu dia anak SD. Sekarang sudah dewasa, dan dia menjadi stress berat, depresi, dan punya banyak masalah. Bagaimana caranya membantu dia?

[Jawaban]: Wa alaikum salam wr.wb. Kasus seperti ini memang berat. Banyak orang yang trauma dari masa lalu menjadi depresi, bahkan ingin bunuh diri. Yang paling dibutuhkan adalah terapi dgn psikolog untuk membuka wawasan berbeda bagi korban, agar bisa memahami dan "menyesuaikan diri" dgn kondisinya. (Saat ini, dgn virus corona, mungkin bisa konsultasi lewat telfon atau video call.) Ada banyak artikel online yang jelaskan teknik2 untuk atasi trauma masa lalu. (Cari: "cara hilangkan trauma sakit hati" dsb.) Tapi kalau kasusnya berat, lebih baik ditangani seorang profesional daripada diusahakan sendiri.

Insya Allah akan bermanfaat kalau dia dalami ajaran agama juga lewat "terapi agama" bersama ustadz atau ustadzah yang bisa mengarahkan pikirannya menjadi lebih positif. Yang terpenting adalah dia harus belajar untuk membuka pikirannya, dan merenung secara "positif" ttg kondisi itu. Singkatnya, semua yang kita alami terjadi dgn izin Allah. Sudah ditulis di kitab Lauh Mahfuzh sebelum kita lahir. Jadi Allah izinkan dia alami trauma itu. Kenapa? Apa Allah benci dia? Tidak. Dari semua orang yang lahir, ada sekian persen yang akan diperkosa, disodomi, dibunuh, dll. Anaknya Nabi Adam bunuh adiknya sendiri. Apa Allah benci korban itu, yang seorang anak nabi? Tidak. Tapi itu merupakan takdirnya dan Allah berikan takdir itu karena TAHU dia bisa menerima  dan mengatasinya.

Jadi bagaimana perempuan yang diperkosa bisa "sehat" secara mental dan emosional? Dengan menyadari bahwa ada manusia lain yang ujiannya lebih berat. Ada orang yang disiksa sampai mati, tapi masih ucapkan La illaha ilallah sebelum dibunuh. Apa mereka harus benci Allah, bilang Allah tidak adil, dsb? Atau apa mereka harus berpegang teguh pada Allah? Kalau keimanannya kuat, mereka akan tetap bersama Allah, karena dunia ini hanya sementara. Yang penting hanya hasil di akhirat yang kekal. Saudara yang perkosa perempuan itu mungkin terlihat "bahagia" di dunia ini. Tapi kalau belum bertaubat, bagaimana kalau dia masuk neraka selama 10.000 tahun? Apa manfaatnya "bahagia" di dunia, kalau hasilnya begitu?

Dengan belajar agama lebih dalam, orang yang alami trauma dari berbagai masalah seperti pemerkosaan, sodomi, penculikan, pembunuhan saudaranya, hidup di zona perang, dsb. bisa menyadari bahwa kejadian itu merupakan UJIAN DARI ALLAH untuk mereka. Ada orang lain yang ujiannya lebih berat. Dan ada orang yang diuji dengan kekayaan, badan sehat, muka cantik, kekuasaan, dll. Semuanya merupakan ujian, tapi sifatnya beda2. Orang yang lahir sebagai anak raja yang kaya dan berkuasa bisa masuk neraka yang paling dalam. Dan perempuan miskin yang diperkosa berkali2 bisa masuk surga yang paling tinggi. Disebabkan keimanannya. Disebabkan mereka LULUS dari ujian Allah dan tidak putus asa, dan tidak merusak waktunya di dunia ini. Sekian saja dulu. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto

07 January, 2020

Trauma Masa Kecil, Bagaimana Bisa Bangun Mental Yang Kuat Sekarang?

[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum. Saya punya masa kecil yang buruk. Sering menjadi korban bullying dan juga tidak merasakan kasih sayang dari orang tua. Bagaimana saya bisa bangun mental yang kuat sekarang?

[Jawaban]: Wa alaikum salam. Mungkin bermanfaat kalau anda coba kelas bela diri. Ikuti karate, silat, kungfu, atau apa saja yang sekiranya cocok. Dari belajar bela diri, insya Allah akan terbangun mental yang kuat, dan anda akan menjadi semangat untuk menghadapi kehidupan. Saya dulu mengajar silat di sebuah panti asuhan, dan setelah belajar silat beberapa bulan, semua anak yatim itu menjadi lebih semangat dan percaya diri. Rasa percaya diri perlu dibangun dari dalam dan dari luar.

Allah tidak janjikan kita akan dapat masa lalu yang baik. Ada orang yang lahir di lokasi perang. Anak di Palestina lahir dalam penjara terbuka. Ada anak yang diperkosa dan disodomi ketika kecil, bahkan oleh saudara sendiri. Ada anak yang dijual oleh orang tua sendiri untuk menjadi pelacur. Ada banyak tipe masa lalu, dan tidak semuanya "baik". Yang penting adalah bagaimana kita belajar untuk mencari kebaikan yang ada di masa depan. Ketika kecil, kita tidak berkuasa dan bisa alami banyak keburukan dari orang lain. Ketika dewasa, kita punya kemampuan untuk melakukan perubahan.

Anda bisa pilih jalan sendiri sekarang. Bisa pindah ke kota baru, yang jauh dari masa lalu. Bisa belajar bela diri. Bisa kerja dengan baik, dan kumpulkan uang untuk menikmati kehidupan dengan berbagai cara seperti berlibur ke negara lain, mencari hobi yang menarik, dsb. Semua orang punya masa lalu. Jangan mengira anak yang terlihat kaya dan bahagia tidak alami masalah. Banyak anaknya orang kaya mengalami gangguan keimanan, karena mereka merasa "tidak membutuhkan Allah".

Ada anak Muslim yang murtad, berzina, aborsi, narkoba, berjudi, dan hanya hidup untuk utamakan diri sendiri. Orang tua mereka mungkin dinilai "baik" (tidak berbuat jahat), tapi mungkin jarang berada di rumah, tidak memberikan kasih sayang, dan selalu titip anak pada pembantu karena sibuk kejar kekayaan dan prestasi. Hasilnya, ada anak kaya yang orang tuanya baik, tapi malah menjadi depresi, pakai narkoba, dan ingin bunuh diri.

Jadi jangan merasa anda sendiri yang punya masa lalu penuh hal yang berat. Banyak orang lain mengalami hal yang buruk juga. Yang perlu dilakukan sekarang adalah mulai bangun rasa percaya diri, dan juga berserah diri kepada Allah. Yakinlah bahwa Allah akan berikan masa depan yang baik bagi anda, dan belajar bela diri untuk bangun rasa percaya diri dan semangat berjuang di jalan Allah.

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286)

Rasulullah SAW bersabda, "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum, Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah." (HR. Tirmidzi)

Lakukan shalat secara rajin, shalat sunnah, berdzikir, banyak berdoa, baca Al Quran, ikut pengajian, gali ilmu agama terus, dan mencari masa depan yang terbaik. Juga minta tolong sama semua teman untuk bantu berikan semangat terus. Insya Allah anda akan bisa berhasil kalau yakin Allah akan menolong anda. Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto  

19 October, 2019

Lahir di Luar Nikah, Jangan Merasa Rendah!

[Pertanyaan]: Saya tidak kenal bapak kandung saya. Ibu saya hamil di luar nikah. Bisa saya bertemu bapak saya? Bagaimana bisa memahami kondisi saya?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Kondisi itu pasti sulit dihadapi. Bapak anda bisa jadi siapa saja, dan belum tentu masih hidup, dan mungkin pindah kota. Jadi bisa sulit utk kenal dan ketemu dia. Juga mungkin dia tidak pernah tahu punya anak. Ada perempuan yang menjadi hamil tapi rahasiakan dari pria itu.

Ini menjadi takdir anda, dan Allah tulis sebagai takdir sebelum anda lahir. Anda bisa saja berandai-andai terus ttg seorang bapak yang sulit dicari. Tapi bagaimana kalau kondisi itu mengganggu pikiran anda seumur hidup? Daripada begitu, lebih baik anda berusaha pasrah, melalui kondisi itu, dan menjadi seorang hamba Allah yang baik! Menjadi orang mulia dengan ilmu agama yang tinggi, dan dihormati di masyarakat. Tidak penting anda berasal dari mana. Yang penting adalah anda berakhir di mana.

13. Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat 49:13)

Allah tidak melihat harta, rupa, dan keluarga seseorang. Percuma kita dihormati karena kaya, atau dihormati sebagai keturunan orang elit, tapi di sisi Allah kita punya kedudukan rendah disebabkan kita tidak beriman dan bertaqwa. Kalau seribu manusia bilang anda hina, tapi Allah bilang anda orang mulia yang didoakan ribuan malaikat setiap hari, anda lebih peduli pada pendapat yang mana? Anda bisa merasa sakit hati dan depresi. Atau bisa bersyukur karena anda tidak hidup dgn seorang bapak yang jahat. Tidak semua bapak itu baik hati!

Coba cari berita kriminal di Google: anak diperkosa, anak dihajar, anak dibunuh, dan lain-lain. Pelakunya seringkali seorang bapak terhadap anak kandungnya. Banyak bapak sangat buruk, busuk, bejat, keras, pemabok, pengguna narkoba dan sebagainya. Jadi tidak ada jaminan kehidupan anda menjadi "lebih baik" kalau kenal bapak kandung.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian." (HR. Muslim No.2564)

Dari milyaran manusia, akan ada sekian banyak orang yang tidak kenal bapaknya. Anda menjadi salah satunya. Itu takdir dan awal kehidupan anda, tapi hal itu tidak menentukan masa depan anda. Coba belajar menjadi orang saleh yang ilmu agamanya tinggi. Berdoa kepada Allah agar anda menjadi mulia di mata Allah, dan juga mulia di mata manusia. Lupakan masa lalu. Anda mau jadi depresi, atau bahagia, masa lalu akan tetap sama, betul? Jadi kenapa memilih utk merasa sedih? Lupakan masa lalu itu, dan mencari MASA DEPAN yang penuh dengan Rahmat Allah! Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

23 November, 2018

Banyak Suami dan Isteri Kurang Berkualitas, Tapi Bisa Belajar di Mana?

Saya lagi sibuk membalas beberapa pesan dari para isteri dan suami yang tidak bahagia dalam pernikahan. Dalam setiap kasus, terlihat pola yang sama: Yang menikah tidak punya pegangan agama Islam yang benar, dan tidak bisa menghargai manusia lain. Sebatas shalat 5 waktu dan ikut pengajian tidak cukup karena masih ada banyak hal yang perlu dipelajari bagi para calon, terutama ttg cara hidup bersama orang lain dan keluarganya.

Yang membuat saya heran adalah gambaran ttg suami dan isteri yang kurang berkualitas, yang tidak bisa diajak berkompromi, keras kepala, merasa selalu benar, merasa keluarganya lebih terhormat, atau lebih kaya, dan tidak mau buang2 waktu untuk pedulikan kondisi mertua. Baik suami maupun isteri ada yang bicara seperti itu. Sama2 dapat pasangan yang agungkan orang tua dan keluarga sendiri, dan menganggap rendah dan kurang bergengsi keluarga pasangan, padahal sama-sama Muslim. Kadang harta disebut2, kadang suku, kadang jabatan saudara, tapi polanya sama. Merasa diri lebih berharga. Apalagi ditambahkan komentar2 kasar ttg keluarga pasangan. Jadi walaupun belum lama menikah, satu pihak yg merasa kurang dihormati sudah memikirkan perceraian.

Saya ingin bertanya, “Kenapa menikah dgn orang yang kualitasnya rendah?” Tapi komentar begitu tidak bermanfaat, dan seringkali orang itu pernah berubah. Sebelum nikah super manis, setelah nikah tanduknya baru keluar. Jadi saya berpikir ttg kenapa ini terjadi terus dalam sekian banyak pernikahan? Sepertinya hanya ada satu masalah: Tidak ada tempat belajar menjadi suami-isteri!

Kalau mau bawa mobil, wajib belajar dan punya SIM karena mobil berbahaya dan bisa merusak kehidupan orang kalau ditabrak. Tetapi kalau mau menikah, dengan risiko bisa merusak kehidupan suami, isteri atau anak lewat pernikahan yg rusak, disuruh nikah saja dulu dan dianggap semua urusan akan beres sendiri nanti. Ternyata tidak. Banyak urusan muncul, dan suami-isteri itu sangat awam dan tidak pahami cara mengatasinya. Ini kegagalan pendidikan. Ada banyak ahli pendidikan dan guru agama di sini, tetapi tidak ada pendidikan sekolah ataupun progam nasional untuk BELAJAR menjadi orang tua berkualitas. Mungkin sudah waktunya kita memikirkan kualitas rumah tangga, dan program pendidikan parenting, sebelum tingkat perceraian tinggi menjadi hal yang sangat umum di Indonesia.
- Gene Netto

28 February, 2018

Tidak Tega Ceraikan Suami yang Berzina?

[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum wr.wb., Saya dapat bukti suami saya berzina berkali-kali dengan pelacur. Tapi saya tidak tega menceraikan dia karena memikirkan anak saya. Saya tidak mau mereka menjadi korban perceraian orang tua. Apa yang perlu saya lakukan? Mohon pendapat bapak. Wassalam.

[Jawaban]: Wa alaikum salam wr.wb., Pertama, Ibu harus melakukan shalat istiqharah karena ini yang paling dibutuhkan dalam memutuskan perkara yang berat. Mohon petunjuk dari Allah, lebih baik cerai secepatnya, atau bertahan. Shalat berkali2 minggu ini, lalu berpikir sendiri, diskusi dengan keluarga, dan ambil keputusan setelah yakin terhadap keputusan itu. Dari pengalaman saya melakukan shalat istiqharah, dalam 1-2 hari sudah menjadi sangat yakin atas suatu keputusan.

Kedua, menurut pendapat saya, ibu sebaiknya segera bercerai. Dalam hukum Islam, seorang suami yang berzina dihukum mati dan ini dilaksanakan di zaman Rasulullah SAW. Jadi ini bukan perkara ringan spt bohongi tetangga dalam bisnis. Ini perkara besar, dosa besar, sampai dalam Islam dikenakan hukum mati.

11 April, 2016

Cara Hilangkan Rasa Kecanduan Pada Narkoba

[Pertanyaan]: assalammu'alaykum wr wb, ustad. Sah kah kita mengerjakan shalat, apabila kita habis menggunakan shabu-shabu? Bagaimana bisa tinggalkan narkoba? terima kasih ustad. wassalammu'alaykum wr wb.

[Jawaban]: Wa’alaikum salam wr.wb. Orang yang mabuk (atau teler dari narkoba) dilarang shalat. Jadi shalatnya tidak sah pada saat itu.

43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan…
(QS. An- Nisa' 4:43)

Yang perlu dipikirkan bukan sah atau tidak, tapi DITERIMA atau tidak. Ketika seseorang minum alkohol (atau pakai narkoba), maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari (kecuali dia bertaubat). Shalat itu masih wajib dikerjakan, tapi Allah tidak akan peduli pada shalat itu, alias tidak dikasih pahala. Rugi sekali kalau pakai narkoba, menjadi bahagia untuk satu jam saja, tapi membuat Allah marah, dan semua shalat yang dikerjakan selama 40 hari itu menjadi sia-sia. Jadi hanya tersisa dosa pakai narkoba. Apalagi kalau juga tinggalkan shalat, maka dosanya tambah lagi.

Anda perlu mencari bantuan untuk berhenti pakai narkoba karena akan sulit berhasil tanpa bantuan. Cari ustadz yang baik hati di dekat rumah dan sering diskusi agama. Insya Allah dengan menambahkan ilmu agama, pikiran anda akan berubah, dan lama-lama narkoba bisa ditinggalkan. Cari panti asuhan dekat rumah, dan diskusi dengan anak yatim. Minta doa dari mereka agar anda bisa berubah dan menjadi orang Muslim yang lebih baik. Perhatikan kondisi hidup mereka. Anda punya uang lebih dari kebutuhan, tapi daripada beli coklat untuk menghibur hatinya anak yatim, anda buang dengan sia-sia untuk narkoba.

Apakah ada suatu hal di dunia yang menjadi "lebih baik" dengan penggunaan narkoba? Apa ada pekerjaan yang hasilnya menjadi lebih bagus? Apa ada pernikahan yang menjadi lebih indah? Apa ada orang yang tambah sehat? Narkoba itu merusak, tidak membawa manfaat, dan hanya membawa kerugian. Tapi karena anda sudah kecanduan, maka sulit untuk berhenti. Jadi harus ada usaha yang serius.

Kalau mau berubah, anda perlu hindari semua teman yang pakai narkoba. Jelaskan anda mau berubah, jangan ketemu mereka, dan hapus nomor HP-nya. Mereka akan marah. Semua orang yang merusak kehidupannya sendiri selalu begitu: Mencari teman, biar tidak merasa rusak sendirian!

Anda bisa berubah. Coba sering ikut pengajian, ketemu ustadz setiap minggu, dan kunjungi panti asuhan dan minta doa dari anak yatim. Belikan mereka mainan, makanan, atau buku dan barang-barang lain yang bermanfaat. Dan selalu berdoa kepada Allah dengan mohon bantuan hilangkan rasa kecanduan itu, agar uang anda bisa digunakan untuk urusan yang baik saja.

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud)

Semoga berhasil! Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...