Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label shalat. Show all posts
Showing posts with label shalat. Show all posts

21 November, 2023

Menolak Shalat Karena Menjadi Manusia Baik Hati Sudah Cukup?

[Pertanyaan]: Apa yang bisa dikatakan kepada orang yang tinggalkan shalat karena mereka anggap cukup menjadi orang baik hati dengan perilaku yang baik? Katanya, lebih baik begitu, daripada shalat tapi "jahat".

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Untuk orang yang merasa dirinya "baik hati" dan tidak perlu shalat, coba suruh mereka pergi ke bandara dan terbang ke negara lain untuk liburan di hotel bintang 5. Tidak perlu bawa paspor, identitas, tiket pesawat, uang, atau pesan kamar di hotel. Cukup datang saja dan lihat apa mereka dikasih semua yang diinginkan karena mereka "baik hati". Masa ditolak masuk bandara dan pesawat dan hotel? Masa "baik hati" saja tidak cukup? Masa ada "SYARAT" untuk masuk semua tempat itu?

Kalau berpikir dengan akal yang sehat, tentu saja mereka akan gagal masuk. Tidak penting mereka baik hati atau tidak kalau ada SYARAT masuk ke tempat-tempat itu.
Begitu juga tata cara masuk Surga. Ada syaratnya. Tujuannya kita hidup di dunia ini bukan untuk menjadi orang "baik hati" saja. Tetapi kita berada di sini untuk diuji agar ketahuan siapa yang bisa lulus dari ujian di sini dan memenuhi syarat agar berhak masuk Surga. Kalau ada orang yang tidak mau memenuhi syaratnya (menolak secara aktif) maka tidak boleh masuk Surga nanti. Apa mereka siap masuk Neraka? Banyak orang yang cap diri baik hati akan masuk Neraka.

64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)

Dari Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu' dan shalat dengan khusyu dan memelihara ruku-nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa." (HR. Muslim)

Orang yang tidak shalat bisa saja cap diri "baik hati" dan menyatakan sendiri bahwa tidak ada tujuan hidup selain menjadi manusia baik hati. Tetapi bagaimana kalau Allah marah pada mereka, lalu cap mereka "berdosa"? Apakah hukum mereka yang berlaku nanti di akhirat? Atau HUKUM ALLAH? Allah kasih manusia otak yang sehat, agar kita bisa pakai akal kita untuk mencari kebenaran yang mutlak dalam agama Islam. Orang yang menolak kewajiban shalat setelah diperintah untuk shalat sudah jelas tidak menggunakan akalnya. Hanya ada waktu beberapa tahun di dunia ini untuk buktikan bahwa kita mau taat pada perintah Allah dan memenuhi syaratnya masuk Surga. Dan kalau tidak mau, Allah punya hukuman yang menanti orang yang "berdosa". Semoga orang-orang itu bisa sadar sebelum mereka wafat.

Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

15 November, 2023

Mulai Shalat Lagi Setelah Beberapa Tahun, Kehidupan Langsung Membaik

Assalamu’alaikum wr.wb. Dua minggu yang lalu saya bertemu seorang pria yang tidak shalat bertahun-tahun karena marah pada Allah. Setelah menjadi anak yatim di usia remaja, dia merasa doanya tidak dikabulkan dan melihat orang lain lebih "sukses" (kaya) dibandingkan dia. Jadi dia marah, sering caci-maki Allah, dan berhenti shalat. Tapi setelah diskusi beberapa jam dengan saya, pola pikirnya berubah. Alhamdulillah mau mulai shalat lagi.

Saya membina dia agar berdoa sepanjang hari, dan minta sebanyak-banyaknya dari Allah. Dijelaskan, dulu bukan Allah yang tinggalkan dia, tapi dia sendiri yang kabur dari Allah. Saya berikan perumpamaan: "Kalau kita menjadi sahabat terbaik presiden sejak kecil, dan disuruh telfon dia kalau perlu bantuan, apakah kita akan sering telfon? Atau abaikan saja?" Pasti telfon terus, katanya. Saya jelaskan, kalau presiden berkuasa dan bisa bantu kita secara mudah, bagaimana dengan Allah??!! Jadi kenapa tidak mau berusaha menjadi "sahabat terbaik" Allah?

Apa lebih enak: A) minta 1.000 hal kecil yang mudah diatur, lalu dikasih 800, atau B) minta 10 hal besar yang sulit diatur, lalu hanya dapat 2 saja? Dia ketawa. Lebih enak dapat 800, katanya. Akan terasa buktinya Allah Maha Mendengar, dan mau menolong kita selama kita berdoa kepada-Nya.

Alhamdulillah, dia mulai berdoa setiap hari dan berharap dapat "pembuktian" doanya dikabulkan. Dan memang itu yang terjadi. Saya minta contohnya. Katanya, setelah alami kesulitan lalu berdoa, dia cepat dapat tempat parkir di mall, tiba-tiba dapat diskon di rumah makan mahal, halangan untuk shalat di kantor langsung hilang, dan waktu presentasi di kantor diundur sehingga bisa lebih siap dan presentasinya berhasil. Dan masih banyak yang lain. Dia menjadi sangat kaget dengan begitu banyak "keajaiban" yang dialami setiap hari sekarang. Bertolak belakang dengan kondisi hidupnya beberapa minggu yang lalu.

Jadi setelah tidak shalat bertahun-tahun dan punya hati penuh kemarahan terhadap Allah, dia bisa bertaubat, mendekatkan diri kepada Allah, banyak berdoa, dan merasakan doanya dikabulkan terus (karena minta banyak hal kecil setiap hari). Ternyata, hanya perlu niat untuk berubah lalu Allah kirim pertolongan (lewat diskusi dengan saya). Sekarang, dia bersyukur terus dan tidak mau tinggalkan shalat.

Dari Abu Dzar ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: 'Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah. Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal [25cm] maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta [50cm]. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepada-Ku satu hasta [50cm] maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa [1,8m]. Barangsiapa yang datang kepada-Ku berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil. Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan." (HR. Ibnu Majah)

Semoga bermanfaat bagi orang lain yang belum shalat 5 waktu, atau belum terbiasa berdoa kepada Allah sebanyak-banyaknya setiap hari. Coba saja dulu, dan melihat apa yang terjadi. Insya Allah akan berhasil juga.
Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


Hasil Diskusi Dengan Orang Yang Tidak Shalat

Assalamu’alaikum wr.wb. Kemarin saya diskusi selama beberapa jam dengan seorang pria yang tidak shalat bertahun-tahun, dan bahkan marah dan membenci Allah karena merasa "ditinggalkan dan diabaikan". Dia punya banyak harapan tetapi merasa tidak dikasih yang diharapkan, sedangkan saudara dan teman terlihat "sukses". Setelah saya kaji, definisi "sukses" bagi dia adalah "kaya" jadi hanya orang kaya yang "berhasil" di dunia ini. Saya jelaskan tentang banyaknya orang kaya yang keluarganya kacau, anaknya narkoba, tidak beribadah, ribut tentang warisan, dll. Dinilai "sukses" secara ekonomi, tapi ternyata mereka tidak bahagia dan banyak stress.

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. Al-Ankabut 29:2-3)

Setelah diskusi lama, menjadi jelas pria itu dibesarkan tanpa pendidikan agama yang kuat, jadi seumur hidup belum pernah rajin shalat. Saya sarankan dia berdoa kepada Allah dan menyatakan bahwa dia ingin berubah dan mohon bantuan Allah untuk menjadi lebih baik. Saya jelaskan, kita boleh berdoa kepada Allah sepanjang hari untuk minta bantuan dengan segala sesuatu. Makin kecil dan sederhana permintaan itu, makin mudah Allah kabulkan doa itu dengan cepat.

Mungkin ada orang yang hanya berdoa sesudah shalat, dan minta "10 hal besar" (rezeki, kesehatan, dll.). Lalu mungkin dia dapat 2/10. Tetapi bagaimana dengan orang yang berdoa sepanjang hari, minta 1.000 hal, yang kebanyakan darinya sangat mudah dikasih, lalu berhasil dapat 800 dari doanya dikabulkan? Lebih enak minta bantuan Allah dan hasilnya adalah 2 saja, atau minta terus dan hasilnya adalah 800? Dia ketawa dan setuju, lebih enak kalau dapat 800. Berarti harus berdoa terus. Katanya mau berusaha "berdoa" seperti yang saya sarankan karena ingin melihat hasilnya.

Alhamdulillah, dia mengatakan sudah mulai shalat setelah ketemu saya. Bahkan anaknya kaget dan bertanya kenapa ada sarung di sofa, apa berarti ayah shalat subuh? Dia mengaku sudah shalat subuh, dan anaknya menjadi sangat bahagia (masih anak SD, tapi sangat peduli pada keimanan bapaknya). Pria itu masih perlu belajar dan berusaha terus, tapi insya Allah dalam beberapa minggu dan bulan, dia akan menjadi yakin bahwa Allah selalu bersama dia dan siap menolongnya. Dulu, malah dia yang kabur dan tinggalkan Allah, bukan sebaliknya. Dia juga perlu merenung kembali tentang artinya "sukses" karena sukses tidak berarti kaya. Anak petani di kampung bisa "sukses" di dunia ini dan di akhirat kalau dia pandai bersyukur, manfaatkan pertolongan Allah dengan cara terbaik, menjaga keimanannya, dan dapat balasan Allah di surga yang dijanjikan bagi orang yang beriman dan bertaqwa.  

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286)

Terima kasih atas bantuan doa kemarin dari teman2 di sini. Dukungannya sangat bermanfaat dan insya Allah doa anda akan bantu dia dalam proses menerima hidayah dan menjadi lebih baik di masa depan. Semoga kebaikan anda sekalian dibalas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


15 August, 2023

Muallaf Mau Shalat Sunnah, Tapi Banyak Yang Muslim Dari Lahir Tinggalkan Shalat Wajib?

Assalamu’alaikum wr.wb. Tahun kemarin ada pemuda Belanda yang masuk Islam setelah diskusi dengan saya. Kemarin dia kirim WA dan tanya panjang lebar tentang semua shalat sunnah karena tidak puas shalat 5 waktu saja, dan mau tambahkan. Saya jadi berpikir tentang begitu banyak orang yang dikasih nikmat yang besar dari Allah karena boleh lahir sebagai Muslim, tapi malah malas shalat 5 waktu, apalagi yang sunnah…

Ada yang bilang, "Dia muallaf, jadi Allah yang kasih dia hidayah, tapi saya tidak pernah pilih Islam sendiri!" Sungguh aneh komentar itu, tapi sangat umum diucapkan. Seorang muallaf "dipilih" setelah proses beberapa tahun mencari kebenaran. Sedangkan yang Muslim keturunan juga DIPILIH oleh Allah, dan malah DIUTAMAKAN karena dikasih kenikmatan lahir sebagai Muslim tanpa bersusah payah mencari kebenaran. Sebagai perumpamaan, ada orang yang dikasih banyak fasilitas dari negara karena jabatannya, dan ada anggota rakyat biasa yang sulit mendapat bantuan. Pemerintah utamakan pejabat. Masa orang yang prosesnya dapat bantuan sangat sulit dinilai "lebih utama"? Jadi jelas yang lahir sebagai Muslim sudah dikasih keutamaan, bukan yang muallaf.

Apa benar yang Muslim keturunan tidak memilih Islam? Padahal mereka baca syahaddat dalam setiap shalat? APA artinya kalau bukan "memilih Islam"? Dan kalau mau murtad, bisa saja setiap detik. Jadi tidak logis kalau ada Muslim keturunan yang mengatakan, "Saya tidak memilih Islam", karena 1) mereka bersyahaddat setiap hari, dan 2) mereka bebas tinggalkan Islam, tapi ternyata tidak mau.

Orang yang bilang mereka "tidak memilih Islam" karena lahir sebagai Muslim setara dengan orang yang lahir sebagai pangeran di istana. Lalu, malah mengeluh bahwa mereka "dikasih" kekayaan dan istana, dan dipaksa menjadi anggota kerajaan padahal bukan pilihan mereka. Tetapi setiap hari, mereka menikmati kehidupan itu dan tidak mau tinggalkan. Sedangkan "muallaf" setara dengan orang biasa yang menikah dengan pangeran, lalu tiba-tiba bisa merasakan nikmatnya menjadi anggota kerajaan dan tinggal di istana. Lebih nikmat lahir di istana, daripada baru masuk di usia dewasa setelah perjuangan yang sulit. Berarti yang Muslim dari lahir jelas diutamakan, jadi kenapa sebagian dari mereka abaikan shalat wajib? Masa orang yang masuk kerajaan dari luar (muallaf) lebih menghargai kerajaan itu (Islam) daripada orang yang lahir sebagai pangeran (Muslim keturunan)?

SHALAT! Dan jangan mencari-cari alasan untuk tidak shalat. Apalagi alasannya tidak logis seperti, "Saya tidak dipilih oleh Allah menjadi Muslim!" Mungkin malaikat gelengkan kepala melihat Muslim keturunan yang berani bicara seperti itu.
Semoga bermanfaat. Wa billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

07 June, 2023

Shalatnya Bolong Selama Puluhan Tahun, Tapi Berubah Setelah Diskusi Satu Kali

Assalamu’alaikum wr.wb. Kemarin saya ketemu dua pria yang berusia 50 tahun, tetapi belum rajin shalat. Katanya, shalat subuh jarang, dan shalat Dzuhur, Ashar, atau maghrib bisa "hilang" karena sibuk dengan rapat di kantor atau ada banyak tugas. Saya berikan motivasi dan penjelasan agama dari ayat dan hadits, dan berikan saran untuk coba mulai shalat 5x per hari, walaupun telat. Ditambahkan dengan lebih banyak berdzikir dan berdoa, dan mohon pertolongan Allah agar bisa berubah.

Saya bertanya, apakah ada waktu untuk tinggalkan rapat dan buang air kecil, atau rokok di luar gedung, atau ambil kopi? Katanya, ADA! Saya bilang, berarti juga ada waktu untuk shalat, betul?! Kalau bisa pamit dari rapat untuk pergi ke WC, sebelum kembali, lakukan shalat Ashar sekaligus. Setelah kami diskusi beberapa jam, mereka bilang ingin mulai berusaha.

Dan alhamdulillah, dalam 1 hari saja, dua-duanya sudah berubah dan merasa sanggup shalat 5 waktu, walaupun kesiangan sedikit untuk shalat subuh. Yang penting adalah niatnya untuk shalat dulu. Saya jelaskan: Coba pikirkan anak buah di kantor yang wajib input data di komputer, lalu kadang dia abaikan, jadi setiap hari ada data yang tidak lengkap. Pasti marah, betul? Tapi bagaimana kalau dia berubah, dan mulai input data yang benar, walaupun kadang sedikit telat. Tapi data di komputer lengkap dan bisa dipakai secara baik. Pasti merasa lebih senang dengannya, betul? Mereka setuju.

Begitulah kondisi kita di hadapan Allah. Kalau puluhan tahun shalatnya tidak lengkap, Allah tidak mau pedulikan masa lalunya itu. Kalau ada niat memperbaiki diri, maka Allah akan terima usaha kita yang dilakukan saat ini, walaupun masih belum terasa "sempurna". Diusahakan saja dulu, dan yakin Allah akan menolong…

53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Az Zumar 39:53)

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kebahagiaan Allah dengan taubat hamba-Nya lebih besar daripada kebahagiaan seseorang yang menemukan kembali untanya yang penuh dengan barang-barang setelah hilang di padang tandus." (Sahih Bukhari No. 321, Sahih Muslim No. 6611)

Siapa saja bisa berubah, kapan saja, asal ada kemauan untuk menjadi lebih baik dan ada teman yang bisa berikan motivasi dan dukungan yang dibutuhkan.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

13 November, 2018

Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?

Assalamu’alaikum. Melakukan shalat 5x per hari sangat mudah. Caranya: Jangan dipikirkan terus dan laksanakan saja. (Just Do It). Jika anda perlu toilet, apakah anda: A) mencari toilet? Atau B) mengabaikan perasaan perlu kencing itu berjam-jam? Kebanyakan orang akan mencari toilet ketika mereka membutuhkannya. Jadi, kalau anda bisa buang air kecil 5x per hari maka anda juga bisa shalat 5x per hari.

Allah membuat shalat 5 waktu itu wajib. Secara logis, hanya ada dua kemungkinan: A) shalat TIDAK penting dan Allah hanya mau buang waktu kita saja; atau B) shalat SANGAT PENTING dan itulah sebabnya Allah membuatnya wajib! Sepertinya tidak logis kalau Allah mau habiskan waktu kita tanpa alasan apapun. Jadi shalat harus dianggap sangat penting bagi kita, walaupun kita kurang paham kenapa.

Banyak pekerjaan punya aturan wajib. Dokter harus melakukan persiapan yang lengkap sebelum operasi. Bagaimana kalau persiapan itu merupakan "pilihan"? Apakah anda mau izinkan dokter lakukan operasi pada tubuh anda kalau dia terlalu malas untuk melakukan semua hal yang wajib itu? Ada sebuah pihak yang berkuasa yg memutuskan bahwa persiapan itu wajib. Para dokter harus taat pada aturan.

Pilot dapat aturan wajib. Mereka harus periksa banyak hal sebelum tinggal landas. Bagaimana kalau persiapan itu merupakan "pilihan"? Apakah anda mau izinkan pilot menerbangkan pesawat anda jika ia terlalu malas untuk melakukan semua hal yang wajib itu? Ada sebuah pihak yang berkuasa yg memutuskan bahwa persiapan itu wajib. Para pilot harus taat pada aturan.

Kalau dokter abaikan aturan wajib, pasien bisa jatuh sakit atau mati. Kalau pilot abaikan aturan wajib, pesawat bisa alami keadaan darurat, atau kecelakaan. Jadi, apa yang kira-kira terjadi kalau seorang Muslim abaikan Aturan Wajib dari Allah, terutama shalat 5 waktu? Allah juga merupakan "Pihak Yang Berkuasa" atas umat manusia, dan Dia membuat Aturan-Nya itu wajib karena suatu alasan!

Untuk dokter atau pilot, hal-hal buruk akan terjadi kalau mereka abaikan aturan yang wajib. Kalau orang Muslim abaikan shalat wajib, maka mungkin keimanannya akan menjadi "sakit" dan juga bisa alami "kecelakaan". Misalnya, kita terkena kanker, atau bercerai, atau dipecat dari pekerjaan kita. Kemudian, daripada berdoa kepada Allah, kita akan abaikan Dia karena keimanan kita "sakit", dan kita mungkin akan alami "kecelakaan" dengan menjadi depresi. Tapi kalau keimanan kita kuat dan sehat, maka kita akan berpegang teguh pada Allah dan mohon Bantuan-Nya untuk mengatasi semua masalah kita.

Kita harus pilih: TAATI Allah, atau ABAIKAN Allah. Dan kalau kita tidak taat kepada-Nya, dan abaikan shalat wajib 5x per hari, maka itu setara dengan mengatakan kita tidak mau buang waktu kita untuk berdoa kepada-Nya! Lalu, mungkin pada suatu hari, kita akan teriak, "Allah, tolong bantu aku!!" Bagaimana kalau Allah menjawab: "AKU TIDAK MAU BUANG WAKTU AKU UNTUK MENOLONG KAMU!" (Sama dengan sikap kita ketika kita tidak mau "buang waktu kita" untuk berdoa kepada Allah.)

Kita harus memilih hubungan yang kita inginkan dengan Allah. Apakah kita ingin menjadi hamba-Nya yang setia, yang mengikuti semua Aturan-Nya? Apakah kita mau lakukan shalat wajib 5x per hari agar Dia selalu memperhatikan kita? Atau apakah kita ingin taat kepada Allah hanya pada saat kita lagi peduli? Kita harus memilih sendiri. Namun, kalau kita tidak mau izinkan seorang dokter yang abaikan aturan wajib untuk lakukan operasi pada tubuh kita, dan tidak mau izinkan seorang pilot yang mengabaikan aturan wajib untuk menerbangkan pesawat kita, maka seharusnya kita juga tidak menjadi Muslim yang abaikan Aturan Wajib Allah. Jika kita abaikan Aturan Allah, maka keimanan kita akan menjadi "sakit" dan alami "kecelakaan", pas pada saat kita paling membutuhkan Allah!

Jika anda sulit melakukan shalat wajib 5 waktu, maka anda hanya perlu BERDOA KEPADA ALLAH DAN MOHON BANTUANNYA!!! Pakai kata sendiri, misalnya: "Allah, tolong bantu saya untuk shalat wajib 5x per hari dan menjadi seorang Muslim yang baik. Amin." Semudah itu saja. Allah tidak pernah mau berpaling dari kita. Hanya kita yang selalu berpaling dari Dia!

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk anda. Wassalamu’alaikum.
Gene Netto

On Facebook:
English: How Can I Pray Five Times Per Day?
https://bit.ly/2DieB57
Bahasa Indonesia: Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?
https://bit.ly/2Dj57qc

On Blog:
English: How Can I Pray Five Times Per Day? 

https://bit.ly/2ODkYSI
Bahasa Indonesia: Bagaimana Saya Bisa Shalat Lima Kali Per Hari?
https://bit.ly/2OH2xwu
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...