Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

14 March, 2016

Apa Sulit Bagi Orang Muslim Untuk Sayangi Saudaranya?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ketika saya masih sakit habis operasi hernia, dan menunggu kabar dari dokter ttg operasi tambahan, saya menjadi depresi dan menangis setiap hari. Saya sudah siap bunuh diri, kl tidak haram. Saya memberitahu semua teman Muslim saya, tapi yang balas tidak sampai sepuluh orang. Yang telfon hanya dua orang, yang bertemu saya hanya dua orang. Kebanyakan hanya mengatakan "Semoga cepat sembuh". Beginilah kualitas dari umat Islam? Ketidakpedulian orang Muslim terhadap sesama sudah menjadi perkara umum. Banyak orang merasa kewajibannya sudah lunas kl ucapkan tiga kata sakti: "Semoga cepat sembuh".

Contoh Rasulullah SAW tidak seperti itu. Dia menjenuk musuh Yahudi yang sakit, lalu orang itu masuk Islam karena terpesona. Nabi mengatakan umat Islam ibaratnya satu tubuh: Ketika satu anggota sakit, yang lain ikut merasakan sakitnya. Jadi kenapa umat Islam tidak penuh kasih sayang terhadap sesama, sesuai dengan harapan Nabi SAW? Umat yang digambarkan oleh Nabi seperti umat khayalan yang hanya ada di dunia mimpi.

12 March, 2016

Mohon Bantuan Untuk Nizam, Anak Tuli Di Bekasi



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Hari ini, 12 Maret 2016, dilakukan pemeriksaan telinga untuk anak yatim bernama Muhammad Nizam Faturahman. Nizam adalah anak ketiga dari Ibu Rani dan alm. Pak Basir. Nizam lahir dalam keadaan tuli, dan baru skg dapat pemeriksaan lengkap. Sayangnya, syaraf telinga mati. Kata dokter THT, kalau dipasang alat bantu dengar, lalu teriak dgn toa sekuat mungkin, Nizam hanya akan dengar biskan kecil yang terpotong2. Sekarang disarankan agar Nizam dan keluarga belajar bahasa isyarat, dan belajar keterampilan di SLB nanti agar bisa menjadi mandiri.

10 March, 2016

Nizam Bisa Shalat, Kenapa Anda Tidak Mau?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kenalkan. Ini Muhammad Nizam Faturahman. Anak yatim. Usia 5 tahun. Tinggal di Bekasi. Lahir dalam kondisi tuli. Nizam belum pernah dengar suara ibunya sekalipun. Dan karena tuli, Nizam belum bicara karena tidak tahu caranya! Ibunya jualan nasi uduk keliling, jadi kondisi hidup sangat sederhana, serba kurang. Di usia kecil begini, Nizam belum masuk sekolah. Tapi sudah coba main dengan anak lain di TK dan TPA. Ternyata, mereka tidak senang ada "anak aneh" di tengah mereka, jadi Nizam dipukul, didorong dan dicakar. Dia menangis dan tidak mengerti kenapa anak lain tidak suka dia.

Tapi ketika Nizam melihat adzan maghrib di tivi, atau ibunya angkat tangan spt takbir, dia paham sudah waktu shalat, dan Nizam lari. Dia mencari tempat shalat, ambil wudhu sendiri, dan lakukan takbir, ruku dan sujud sendiri, semuanya tanpa suara apapun. Nizam tidak paham arti shalat. Tidak tahu istilah "Allahu Akbar". Seumur hidup belum pernah dengar Al Fatihah. Dia tidak tahu artinya "Allah, Rasulullah, atau Al Qur'an". Yang dia paham adalah "Ini adalah waktunya untuk melakukan gerakan ini, biar ibu senang!' Jadi dia laksanakan shalat versi dia, tentu saja tanpa paham ttg Allah SWT yang menciptakan dia.

07 March, 2016

Janda Dan Tetangga Yang Menagih Hutang

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Nizam adalah seorang anak yatim, usia 5 tahun, yang tuli, dan belum dapat pemeriksaan dokter THT. Kl pakai alat bantu dengar (ABD), mungkin dia bisa dengar suara ibunya untuk pertama kali. Alhamdulillah saya berhasil kumpulkan 30 juta bagi dia, dan ada teman yg juga kumpulkan 17 juta dari jemaah pengajian dia. Lalu ada tetangga yang dengar kabar Ibunya Nizam dapat "rezeki". Mulai datanglah orang kepada Ibu Rani. Ada yang minta pinjam, dan ada yang minta hutang almarhum suaminya segera dilunasi. (Dan ada hutang biaya sekolah kakak Nizam). Setiap orang yang tagih hutang alm. suami tidak punya bukti pinjaman. Jadi janda itu merasa terdesak, dan terpaksa menghabiskan uang Nizam.

Dia lunasi semua "hutang" tersebut, sesuai permintaan orang, tanpa bukti. Hasilnya, dalam hitungan hari, dari 17 juta tunai tinggal 3 juta. Uang yang saya transfer terblokir dalam rekening suami. Tidak boleh diambil tanpa akte kematian, yang belum keluar dari kecamatan. Jadi alhamdulillah masih ada uang, tapi jumlah total yang sebenarnya hak milik Nizam sudah berkurang 30-40% dalam satu minggu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...