Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

31 October, 2019

Nadiem Akan Melakukan Disrupsi Pada Sistem Pendidikan Kita?

Ada artikel baru yang membahas teori "disrupsi" (perubahan sistemik dan massal secara mendadak). Katanya, Pak Nadiem dilantik menjadi menteri pendidikan karena Jokowi yakin Nadiem bisa melakukan disrupsi pada sistem pendidikan kita. Jawaban saya: Emang begitu gampang ya?!

Pendapat dalam artikel itu hanya lihat masa depan pendidikan dari satu sisi saja. Semua guru tahu kebanyakan siswa justru SULIT belajar sendiri. Tergantung konteks, bahan, tingkat kesulitan bahan, tujuan unit pendidikan itu, dan sebagainya. Kemampuan banyak manusia untuk belajar sendiri terbatas. Dibutuhkan guru yang lebih ahli untuk menolong dan mengarahkan. MOOC (sistem bahan matakuliah gratis online) sudah lama ada. Dampak terhadap sistem pendidikan formal mimimal. Begitu juga Khan Academy. Menolong dan bermanfaat, tapi bukan penggantinya sebuah sistem pendidikan.

Dan perlu dipahami bahwa membaca dan memahami teks BUKAN pencapaian satu-satunya yang didapatkan dari sebuah pelajaran. Ada jauh lebih banyak aspek (perkembangan kognitif, sosial, budaya, bahasa, agama, dll.) yang didapatkan di dalam kelas ketika belajar sama guru. Dan tugas guru adalah untuk menyadari ketika siswa belum paham, atau bahkan salah paham, dan mengarahkan.

Saya bisa membaca teks ttg sistem keadilan negara dan merasa paham sendiri. Lalu bagaimana kalau tiba2 pemerintah mulai menahan ratusan ustadz untuk "dididik kembali agar tidak menjadi radikal"? Sekelompok orang yang belum bersalah apa boleh ditahan pemerintah? Kalau dibuat aturannya, apa saya harus taat pada pemerintah? Kapan saya harus taat? Kapan saya harus protes? Dasar protes saya dari mana? Dan sebagainya. Tugas guru bukan hanya untuk mendidik "tata cara" memahami dan melakukan suatu hal, tapi juga menyampaikan dan mengarahkan pengertian siswa. Ada tugas sosial-budaya-nasionalis yang tidak bisa diserahkan pada buku teks saja.

Mengatakan Nadiem bisa melakukan disrupsi terhadap sistem pendidikan nasional adalah sebuah ASUMSI tanpa dasar. Soalnya sistem itu penuh korupsi, fasilitas yang minim, guru yang gajinya rendah dan dibayar telat, siswa yang motivasi belajarnya rendah dan daya membaca dan berpikir juga rendah, dll. Mohon maaf, tapi membuat satu aplikasi yang meniru Uber dan tambahkan motor tidak memberikan kemampuan dan kualifikasi kepada Pak Nadiem untuk mengubah sistem pendidikan nasional.

Dan kalaupun dia berusaha melakukan perubahan, dari idenya sendiri, maka itu merupakan eksperimen terhadap puluhan juta anak Indonesia karena bisa berhasil dan juga bisa gagal total, jadi 5 tahun terbuang dalam eksperimen itu, dan siswa yang sudah lulus SMA tidak bisa diminta mulai sekolah lagi dgn sistem yang lain. Semua ahli pendidikan sudah tahu: perubahan terhadap sistem pendidikan negara TANPA didukung oleh riset merupakan eksperimen terhadap anak. Apakah orang tua Indonesia siap anak mereka menjadi kelinci percobaan?
-Gene Netto

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual

Ini sebuah artikel panjang yang saya tulis pada tahun 2007. Dibagikan menjadi 5 artikel dan Appendix (appendix dalam bahasa Inggris). Saya menulis artikel ini karena melihat sedang muncul banyak sekolah sekolah swasta yang jual diri sebagai sekolah bilingual, tapi mereka sama sekali tidak memahami artinya "bilingual" itu atau cara mencapainya.

Saya saring banyak hasil riset dari seluruh dunia, dan menulis artikel ini sebagai ringkasan, penuh penjelasan dan pertanyaan. Insya Allah artikel ini paling bermanfaat untuk pendidik dan pengurus sekolah, tapi juga untuk orang tua. Kalau mau memahami apa yang penting untuk dipikirkan dalam menciptakan sistem sekolah "bilingual" di Indonesia, coba baca ini. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual - Bagian 1/5
https://genenetto.blogspot.com/2007/03/komentar-sekolah-swasta-bilingual-bag.html

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual - Bagian 2/5
https://genenetto.blogspot.com/2007/03/komentar-sekolah-swasta-bilingual-bag_10.html

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual - Bagian 3/5
https://genenetto.blogspot.com/2007/03/sekolah-swasta-bilingual-bag-35.html

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual - Bagian 4/5
https://genenetto.blogspot.com/2007/03/sekolah-swasta-bilingual-bag-45.html

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual - Bagian 5/5
https://genenetto.blogspot.com/2007/03/sekolah-swasta-bilingual-bag-55.html

Komentar Sekolah Swasta dan Bilingual - Bagian Appendix 
https://genenetto.blogspot.com/2007/03/sekolah-swasta-bilingual-appendix.html

30 October, 2019

Apa Guru Bule Lebih Baik Dari Guru Indonesia?

[Komentar]: Kita lihat pula asalnya bule drmn dulu background pendidikannya apa... Gitu kali klo recruitment org bule buat sekolah yg mehong2.... Kasian generasi kita.... Guru2 kita sudah cukup mumpuni lho

[Gene]: Sekolah swasta (kebanyakan) asal mencari bule, ambil siapa saja yang bisa hadir di saat itu, pas ada kebutuhan. Dan KALAU ada guru "profesional" dari luar negeri, jangan buru2 terpesona. Saya pernah ketemu bbrp guru yang punya kulalifikasi yang benar. Sambil berbincang, saya bertanya, kenapa kerja di sini. (Saya punya alasan jelas: saya masuk Islam di sini, bisa berbahasa Indonesia sebelum datang ke sini karena kuliah 4 tahun di sana, dan punya cita2 ikut memajukan umat Islam dan bangsa Indonesia.)

Jawaban mereka banyak. Ada yang baru cerai, depresi, ingin pindah negara utk cari suasana baru. Ada orang homoseks yang suka pemuda kulit coklat. Ada yang mengaku narkoba lebih mudah diakses di sini. Ada yang jujur bahwa dia hanya peduli pada gaji besarnya, yang jauh lebih tinggi daripada gaji guru di sana (karena biaya hidup lebih murah di sini, dan pajak lebih rendah). Ada yang dulu jadi backpacker, dan ingin tinggal di sini sementara, sambil banyak berzina, narkoba, mabuk2an, dan sekaligus mengajar senin-jumat. Ada yang berlibur ke sini, teman perempuan Indonesia menjadi hamil, jadi dia menikah dan menjadi guru di sini karena tidak ada kerjaan yang lain. Satu pria bilang dia ingin kerja di sini (atau negara asia lain) karena dia kena HIV, dan merasa ada diskriminasi di barat. Tapi orang Indonesia tidak tahu banyak dan tidak tanya ttg HIV, jadi dia merasa lebih enak menjadi guru di sini. Dan banyak alasan yang lain.

Memang, tentu saja, ada juga BANYAK guru yang tidak seperti itu. Masalahnya, ada berapa persen? Dan mau dapat data akurat dari SIAPA? Yang punya data seperti itu siapa? Yang mau bagikan data itu siapa? Yang ingin terbuka dan jujur ttg itu siapa? Jangan mengira pemerintah atau kementerian peduli. Amplop dan gelar palsu yang dikopi dari internet bisa selesaikan banyak masalah. Jadi sebaiknya jangan terpesona dengan "guru bule". Dari pengalaman saya, kebanyakan guru Indonesia (sarjana pendidikan) yang berteman dengan saya jauh lebih baik sebagai pendidik. Dan ada juga sebagian orang asing yang setara atau lebih baik dari guru Indonesia itu dan mengajar dengan cara yang sangat profesional. Tetapi tidak ada kepastian apapun, kalau melihat "guru bule" di sini.
-Gene Netto

29 October, 2019

Stres Diancam Dicerai Suami, Ibu Gelonggong Anak hingga Tewas

Mau katakan apa? Di mana dan kapan 100 juta orang tua di Indonesia pernah dilatih menjadi orang tua? Hampir semua anak SD akan menjadi dewasa dan menikah. Apakah ada pelatihan sejak SD untuk melakukan salah satu tugas yang paling penting bagi umat manusia, yaitu menjadi "orang tua"? Atau dianggap pasti bisa akalin sendiri? Cukup kasih izin nikah saja dari KUA, dan simsalabim, bisa mengerti sendiri cara menjadi orang tua? Pelatihan tidak perlu?

Anehnya, kalau mau sebatas "membawa motor atau mobil", harus belajar, latihan, ujian, dan dapat IZIN dari pemerintah, yang wajib diperbarui secara rutin. Dan SIM itu wajib dibawa untuk buktikan pernah dilatih dan punya izin. Saking bahayanya "membawa motor". Tapi kalau mau menjadi seorang ibu atau bapak, yang sanggup merusak, menganiaya, membuat trauma, atau bahkan membunuh manusia lain (anaknya), maka ternyata tidak perlu latihan atau ujian apapun. Apalagi izin! Kasihan anak Indonesia yang tidak pernah menjadi prioritas pemerintah.
-Gene Netto

Stres Diancam Dicerai Suami, Motif Ibu Gelonggong Anak hingga Tewas
2019/10/25 Hilda Hayatun Nufus – detikNews. Jakarta - Seorang balita ZNL (2,5) tewas setelah digelonggong air galon oleh sang ibu, NP (21). NP mengaku menyiksa anaknya hingga tewas lantaran stres diancam akan diceraikan oleh sang suami.
"Istrinya stres diancam diceraikan apabila anaknya ini dalam kondisi kurus, tidak bisa gemuk," kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2019). Karena ancaman sang suami, NP menjadi tertekan hingga mengambil jalan pintas untuk 'menggemukkan' anaknya dengan cara digelonggong air minum.

Bagaimana Bisa Tahu Keburukan Sekolah Swasta Bilingual?

[Komentar]: Kita harus dapat info yg akurat dari sekolah swasta, baru dapat infonya dari Mr Gene, thx ..Barakallah...

[Gene]: Kalau anda bertanya ke sekolah2 swasta itu (bisnis for profit) anda akan dikasih tahu semua kebaikan dan prestasinya. Mereka dijamin tidak akan jujur ttg keburukan dan kegagalannya.

Contoh: Di sebuah sekolah swasta bilingual di Jakarta, ada siswi yang dicabuli bbrp siswa di dalam kelas. Dia trauma mendalam dan tidak bisa kembali ke sekolah. Semua anak laki2 itu dikeluarkan. Para guru diancam kalau buka mulut ttg kejadian itu, mereka akan dipecat dan dituntut dgn pasal pencemaran nama baik. Bapak dari anak perempuan itu ditawarkan puluhan juta rupiah, tapi dgn syarat dia tanda tangani pernyataan hukum utk tidak bicara dan tidak menuntut (Non-Disclosure Agreement), dengan ancaman hukuman yang serius kalau melanggar perjanjian.

Bapak itu suruh mereka simpan saja uangnya, menolak berikan tanda tangan, dan tinggalkan sekolah itu. Saya tanya kenapa tidak lapor ke polisi? Dia bilang anaknya terlalu trauma (hampir diperkosa di dalam kelas). Jadi bapaknya sangat takut pada kondisi mental anaknya, kalau harus berikan kesaksian.

Untuk kasus seperti ini, ada dua golongan orang: Kelompok pertama adalah orang yang tahu secara pasti ttg kejadian itu (dan mereka diancam oleh pengacara mahal agar takut buka mulut). Kelompok kedua adalah semua orang lain, yang tidak tahu apa-apa. Di sekolah swasta yang mahal, kasus seperti itu akan ditutupi kalau bisa. Hanya bisa bocor kalau ada laporan ke polisi dan media. Tapi kalau ancaman pengacara dan bayaran puluhan juta berhasil, calon orang tua baru tidak akan tahu. 

Anda mengira hal buruk seperti itu hanya bisa terjadi di satu sekolah saja? Dari mana anda mau dapatkan info yang akurat kalau sekolah swasta selalu tertutup, demi profit dan kelangsungan bisnis mereka? Anak anda tidak penting. Bisnis mereka yang penting! Jadi selama ada pasal pencemaran nama baik dan UU ITE, anda hanya akan dikasih info yang menggembirakan tentang sekolah swasta yang mahal seperti itu! Ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, yang utamakan bisnisnya orang elit di atas keselamatan anak Indonesia. Pemerintah dan orang elit selalu takut bisnis mereka akan terganggu kalau rakyat Indonesia dapat hak bicara bebas.
-Gene Netto

Sekolah Swasta Sudah Berhasil Mengajarkan Bahasa Inggris?

[Komentar]: Saya sangat setuju bahasa Inggris dan coding menjadi wajib dari SD, panggil saja guru2 dari sekolah mahal, bagus n berkualitas spt [sekolah A,B,C,D] dsb. karena mereka sudah proven membuat murid2nya fasih berbahasa Inggris.

[Gene]: Saya berikan contoh dari dua sekolah saja. Saya tidak bisa sebutkan nama sekolahnya. Bisa masuk penjara kalau bicara dgn jujur. Sekolah A jual diri sebagai sekolah bilingual, tapi tidak ada ahli Bahasa Inggris atau kurikulum belajar Bahasa Inggris utk menjadi bilingual. Mereka pakai kurikulum yang salah (utk native speaker).

Semua anak dikasih ujian, dan pemilik sekolah minta dibuat ujian yang sangat mudah. Lalu, seluruh sekolah gagal dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan Sains. Nilai rata2 di bawah 50%. Hasil ujian itu langsung dirahasiakan dari orang tua, untuk menjaga kepentingan bisnis sekolah. Orang tua sudah bayar puluhan juta. Jangan sampai mereka tahu anaknya gagal belajar.

Di sekolah B, ada guru bahasa dari Inggris. Dia tidak punya ilmu apapun tentang pendidikan, dan DO di tahun pertama kuliah dulu. Dia berlibur ke Indonesia, dapat pacar, menetap, dan simsalabim bisa menjadi "guru bahasa Inggris". (Dapat izin mengajar dengan kasih CV dan gelar palsu ke Kemdikbud.) Orang yang memantau dia di kelas menjadi stres melihat anak dikasih "pelajaran" buruk. Selain itu, hampir semua guru bukan lulusan fakultas pendidikan, dan dikasih pekerjaan karena bisa "berbahasa Inggris". Sekolah itu juga jual diri sebagai sekolah bilingual.

Perlu dipahami bahwa kemampuan bicara dan ilmu mendidik adalah dua hal yang terpisah. Seperti halnya seorang ahli anatomi tubuh tidak diizinkan melakukan operasi. Dia tahu letaknya organ tubuh, tapi bukan dokter bedah. Begitu juga antara "bisa pakai bahasa Inggris" dan "bisa mengajar 30 anak di kelas". Skil itu berbeda.

Ini hanya dua contoh saja. Hal serupa terjadi di banyak sekolah swasta. Sayangnya, para orang tua tidak mengerti bagaimana anak mereka dirugikan, dengan guru yang bukan guru, dan pelajaran yang tidak tepat yang bisa menimbulkan kesulitan jangka panjang. Yang penting adalah nilai di atas kertas, betul? Akhirnya (semoga) anak akan dapat nilai tinggi juga. Dan kalau tidak, bisa pindah sekolah, dan anak lain akan masuk (dan bayar puluhan juta juga!) Sayangnya, rakyat tidak mengerti apa yang terjadi di sekolah2 itu, dan orang yang tahu bisa masuk penjara menyebutkan secara jujur (kena UU ITE atau pencemaran nama baik). Jadi mau belajar apa tentang "program bahasa Inggris" dari sekolah2 itu?

Kalau ada pilihan guru "native" yang tidak mengerti pendidikan bahasa, atau guru Indonesia yang bukan "native" tapi seorang guru profesional, saya akan pilih guru Indonesia 1000%! Coba cek: Guru "native" yang dibanggakan di sekolah swasta adalah guru benaran atau tidak? Atau apa yang penting hanyalah mereka "bisa berbahasa Inggris"?
-Gene Netto

Menteri Bukan Posisi Profesi Tapi Posisi Politik?

[Komentar]; Pak, Menteri itu bukan posisi profesi tapi posisi politik.

[Gene]: Jadi Menteri Kesehatan dgn latar belakang sebagai pemilik toko swalayan boleh? Dan Menteri Pertahanan dgn latar belakang sebagai pengusaha busana wanita boleh? Dan Menteri Hukum dan HAM dengan latar belajar sebagai guru TK boleh? Dan Menteri Keuangan dengan latar belakang sebagai DJ boleh? Dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan latar belajar sebagai pemangkas rambut boleh? Dan...

Tidak perlu ILMU atau keahlian? Tidak perlu latar belakang yang terkait? Boleh menjadi menteri walaupun mengaku tidak mengerti apa-apa dan mulai dari nol? Kasihan anak Indonesia dan masa depan bangsa ini kalau semua pernyataan itu dianggap benar!
-Gene Netto

Apa Agama Dan Urusan Pribadi Menteri Boleh Dibahas?

[Komentar]: Inilah mengapa Indonesia sulit maju, mengapa selalu mempertanyakan agama untuk org yg menjadi pemimpin? Kenapa gak mempermasalahkan agama pemilik FB, WA, dan sosmed yg umumnya pemilik non muslim?

[Gene]: Karena pemilik FB, WA dan sosmed lain BUKAN pejabat negara Indonesia yang digaji oleh rakyat Indonesia. Ketika seseorang menjadi pejabat di sini, dan segala sesuatu dari air di kamar mandi rumah menterinya, sampai ke karpet di kantornya, dan bensin utk mobilnya, dan tagihan HP-nya, dan perjalanan ke manca negara, dan makanan lezat di hotel bintang lima DIBAYAR oleh rakyat lewat UANG RAKYAT, maka seluruh unsur kehidupan orang itu yang memimpin dan menjadi contoh nyata bagi anak Indonesia menjadi URUSAN RAKYAT juga!

Contoh: Seorang pengusaha menjadi menteri (atau gubenur, atau bupati, dll.). Dia mengaku Muslim, tapi sudah murtad dan pura2 Muslim di depan umum, utk tujuan "politik". Orang lain tidak tahu, jadi mempersilahkan dia menjadi imam shalat. Dia mau, karena dapat pencitraan. Tapi, shalatnya tidak sah dan shalatnya orang lain menjadi rusak. Dia tidak boleh rahasiakan status non-Muslim itu karena ada pengaruh terhadap Muslim lain! Lalu, dia juga membuat berbagai keputusan. Dinilai merugikan umat Islam, tapi pendukungnya bilang, "Tenang, dia Muslim juga, berbaik sangka!" Tapi ternyata, dia seorang musuh dalam selimut.

Itu baru urusan agama saja. Kalau yang lain, juga patut diselediki. Kalau dia sering curang dalam bisnis, tidak bayar hutung, ingkari janji, berbohong, korupsi, mencuri hak orang lain, merugikan rakyat miskin, menyogok hakim, menghinakan kaum dan suku lain, melakukan pelecehan terhadap staf perempuan, selingkuh, suruh pacarnya aborsi, akrab dengan kriminal berbahaya, melakukan KDRT, dan lain-lain, apakah anda kira itu "urusan pribadi" dan rakyat tidak berhak TAHU ttg kualitasnya orang itu?

Kalau berpikir dengan akal sehat, kita yang bayar pajak (gaji dia) berhak utk tahu. Apalagi kalau keburukan itu bukan "aib masa lalu", tetapi keburukan aktif yang masih berlanjut! Dia terima gaji dari kita. Jadi kalau dia orang jahat, atau buruk, atau punya rencana buruk, atau sering melanggar hukum negara, atau mau merusak negara, atau hanya mau menguntungkan diri sendiri, maka kita berhak tahu dan membahasnya. Dan kalau para pejabat tidak setuju diperhatikan begitu dalam oleh rakyat dalam sebuah negara demokrasi, ada solusinya: Jangan menjadi pejabat.
-Gene Netto

Nadiem Punya Konsep Sendiri: Bahasa Inggris Wajib?

[Komentar]: Kalau dilihat dari video ini sepertinya Nadiem punya konsep sendiri tentang pendidikan yang lebih cocok dengan arah dunia ke depan.

[Gene]: Lihat poin pertama, Bahasa Inggris wajib dari SD. Mungkin banyak orang senang. Tapi mohon maaf, saya seorang "guru bahasa asing" yang resmi dan terdaftar dengan pemerintah di Australia. Saya masih belajar dan membaca riset sampai sekarang (sudah 25 tahun). Kalau mau mewajibkan bahasa Inggris dari SD, ada BANYAK hal yang perlu diperhitungkan. Sekarang, saya bertanya, coba anda menjawab:

1.    Apa ada kemampuan guru Indonesia untuk mendidik 50 juta siswa dalam bahasa Inggris, sampai lancar? Ingat guru anda dulu, berikan nilai dari 1-10. Berapa persen guru sanggup mengajar bahasa Inggris?
2.    Dalam pelatihan "guru bahasa Inggris" di DKI, saya diminta bicara dalam bahasa Indonesia, karena guru2 itu mengaku tidak mengerti bahasa Inggris. Berapa persen dari guru bahasa Inggris tidak mengerti bahasa Inggris?
3.    Kalau guru bahasa Inggris belum berkualitas, perlu dilatih. Siapa yang akan melatih ratusan ribu guru itu? Dengan program apa?
4.    Siapa yang akan bayar untuk penyewaan tempat, listrik, konsumsi, sertifikat, dll. dalam pelatihan itu? Pemerintah? Guru? Sekolah? Harganya berapa?
5.    Perlu pelatihan berapa tahun sampai ratusan ribu guru dijamin lancar dan sanggup mengajar? Berapa kali pelatihan? 10? 50? 100? Di jam sekolah? Di waktu libur? Guru diliburkan utk ikut pelatihan? Penggantinya siapa?
6.    Jumlah pelatih ada berapa? Satu pelatih bisa melatih berapa orang? Para pelatih itu harus keliling Indonesia untuk puluhan tahun? Atau 5 tahun saja, sampai ganti menteri?
7.    Apa yang akan terjadi terhadap bahasa daerah? Di rumah pakai bahasa (A) dengan ibu, dan di sekolah wajib pakai bahasa Indonesia (B) dan bahasa Inggris (C). Apa pengaruh sosialnya kalau orang tua dan kakek nenek tidak mengerti bahasa Inggris, dan kurang lancar dalam bahasa Indonesia? Riset tentang pengaruh bahasa asing terhadap hubungan sosial antar generasi mengatakan apa? Apa pengaruhnya terhadap identitas negara dan budaya? Bagaimana kalau anak anggap orang tua sendiri "kampungan" karena tidak lancar dalam bahasa Inggris? Dampak sosialnya apa? Bagaimana kalau 80% bahasa daerah punah?
8.    Riset mengatakan apa tentang cara mendapatkan bahasa asing? Sebaiknya dimulai dari usia apa? Sejak dini, sebelum anak bisa membaca dan menulis? Atau menunggu lancar dalam bahasa Indonesia dan bisa membaca dan menulis? Apa pengaruhnya dari dua sistem yang bertentangan itu di jangka panjang?

Mau saya teruskan dengan 100 pertanyaan lagi? Ini BUKAN perkara sederhana. Riset terhadap anak "bilingual" sangat banyak. (Dan itu hanya bahas dua bahasa saja.) Hasilnya bervariasi dan masih diperdebatkan di kalangan ahli bahasa dan ahli sosial sampai sekarang. "Dasar" dari seorang manusia adalah bahasa karena semuanya berasal dari bahasa. (Coba jelaskan "Tuhan" kepada anak yang tuli. Mau katakan apa?)

Jadi, kalau anda senang melihat presentasi "bahasa Inggris wajib dari SD" dari seorang ahli bisnis, mohon maaf, saya hanya bisa gelengkan kepala. Mungkin anda setuju. Tapi tolong dipahami bahwa anda setuju karena belum pernah pelajari riset tentang tata cara belajar bahasa asing. Jadi tidak mengerti dampak luasnya terhadap budaya, hubungan sosial, dan perkembangan kognitif (cara berpikir). Mungkin banyak orang akan terlibat dalam pembuatan program baru itu. Tapi apa mereka akan membahas pertanyaan2 di atas? Atau hanya bergembira karena ada dana "proyek bahasa asing"? Dan nanti menteri berikutnya akan mengubah semuanya lagi! Tolong berpikir lagi.
-Gene Netto

Presentasi MENDIKBUD (NADIEM MAKARIM) : Pengembangan SDM Indonesia dan Revolusi Mental

Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan?

Pak Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan. Orang dgn MBA dari Harvard menjadi Menteri Pendidikan. Orang yang punya harta lebih dari 1 triliun menjadi Menteri Pendidikan. Bagus atau tidak? Mungkin banyak yang senang. Orang berusia 35 tahun menjadi menteri. Bisa membantu Indonesia maju. Apa benar? Mungkin iya, mungkin tidak. Indonesia adalah negara yang sangat besar dan luas. Masalah paling besar di sini sulit ditentukan karena bukan satu hal saja, tapi ada daftar panjang masalah yang serius. Kalau satu diperbaiki, masih ada beberapa yang lain yang juga merupakan hambatan besar.

Dana untuk fasilitas sekolah tidak pernah cukup. Banyak sekolah rusak. Banyak sekolah tidak punya perpustakaan, atau bukunya sedikit. Ada sekolah yang kepenuhan siswa, tapi jumlah guru sedikit. Ada sekolah yang sepi, tapi penuh guru. Ada sekolah di lokasi yang buruk (banjir, tanah longsor). Ada korupsi di semua tingkat dan jaringan pendidikan. Gaji guru rendah. Gaji guru sering disunat atau dibayar telat. Separuh dari guru hanya honorer. Dari 3 juta guru, hanya 1,5 juta yang kuliah 4 tahun (Sarjana Pendidikan). Kualitas guru cukup rendah. Dan banyak yang lain.

Apa solusinya adalah pemuda yang kaya yang punya MBA dari Harvard? Ketika masuk kemdikbud, akan dikelilingi oleh pejabat2 yang ingin cepat kaya sebelum pensiun. Dikasih menteri yang suka teknologi? Kesempatan nih! Jangan heran kalau tiba2 ada proyek IT utk sekolah, proyek pengadaan laptop, proyek perubahan kurikulum, proyek buku teks digital, proyek ujian berbasis IT, dan proyek2 yang lain. Staf di kemdikbud dapat kesempatan jual proyek teknologi yang mahal lewat seorang menteri yang dukung teknologi..

Untuk memperbaiki Indonesia cukup sulit. Masalahnya banyak dan luas, jadi perlu orang yang mengerti situasinya secara lengkap. Di dunia pendidikan, saya belum pernah melihat Pak Nadiem Makarim menulis apapun tentang pendidikan, atau melakukan kajian, atau komentari riset terbaru. Islam mengajarkan, segala sesuatu akan rusak kalau diserahkan kepada yang bukan ahlinya. Seharusnya rakyat Indonesia bertanya sekarang, "Apa keahlian Pak Nadiem di bidang pendidikan?" Dan apa yang dorong Jokowi untuk pasang orang yang tidak mengerti bidang yang sangat penting itu di posisi menteri pendidikan?
-Gene Netto 

Ini Susunan Lengkap Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf
Rabu 23 Oktober 2019, Andhika Prasetia - detikNews
22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim

Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal Juga Mulai Dari Nol?

Abdul Halim Iskandar menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. (Dia juga kakak kandung dari Muhaimin Iskandar.) Sayangnya, tidak ada latar belakang apapun di bidang pembangunan desa, atau pembangunan daerah tertinggal, atau pembangunan perumahan, atau pembangunan tenda. Tapi bisa menjadi Menteri Desa Dan Pembangunan Daerah Tertinggal...! Ternyata tidak perlu ilmu atau latar belakang apapun untuk menjadi seorang menteri di zaman ini! Bisa mulai dari nol. Sama seperti Menteri Pendidikan, dan Menteri Perlindungan Anak, dan Menteri Agama.

Kasihan anak Indonesia. Masa depan bangsa mereka diserahkan kepada orang yang tidak mengerti. Ketika Belanda menjajah Indonesia, minimal mereka pasang orang yang mengerti apa yang harus dikerjakan. Apa ada pemimpin Belanda yang dikirim ke sini untuk kembangkan perkebunan teh dan kopi, tapi dia punya latar belakang di bidang pendidikan. Sekarang siapa saja bisa menjadi Menteri, tanpa perlu paham apa yang mereka urus. Merdeka?
-Gene Netto

INFOGRAFIK: Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi
Kompas.com - 24/10/2019

Abdul Halim Iskandar



Rekam Jejak Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang yang Tak Meyakinkan

Anak Indonesia butuh perlindungan dari kekerasan. Sayangnya, Menteri Perlindungan Anak yang baru mengaku kepedulian pada anak Indonesia bukan "passion" dia. Anak butuh perlindungan, tapi menteri malah memikirkan kewirausahaan karena dia senangi bidang itu! Ternyata tidak perlu mengerti semua masalah yang dihadapi perempuan Indonesia, dan tidak perlu mengerti masalah kekerasan dan kekerasan seks terhadap anak, untuk menjadi seorang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Bisa mulai dari nol.

Sama seperti tidak perlu mengerti pendidikan untuk menjadi Menteri Pendidikan. Dan tidak perlu mengerti agama untuk menjadi Menteri Agama. Berapa banyak kementerian sekarang yang diisi oleh pemimpin yang tidak mengerti, tidak punya latar belakang di bidang itu, dan mulai dari nol? Semoga Allah SWT selamatkan anak Indonesia dari pemerintahnya sendiri.
-Gene Netto

Rekam Jejak Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang yang Tak Meyakinkan
tirto.id - I Gusti Ayu Bintang Darmawati MENGAKU ANAK BIDANG PEREMPUAN DAN "BUKAN PASSION" DIA. Perempuan kelahiran Bali 24 November 1969 ini lantas menegaskan kalau kegemarannya ada di "bidang ekonomi dan pembangunan". Gusti Ayu tahu betul dia KURANG PENGALAMAN di bidang perempuan dan anak.

Gusti Ayu direkomendasikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. Megawati ingin ada perwakilan orang Bali dalam kabinet Jokowi. Suaminya, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, juga politikus PDIP, yang menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah era Kabinet Kerja (2014-2019). Gusti Ayu mengatakan akan fokus mengembangkan kemampuan wirausaha perempuan selama menjabat Menteri PPPA. "Kalau soal kewirausahaan, otak saya sudah mulai jalan, nih."

Nadiem Makarim: Menteri Pendidikan yang Tidak Mengerti Pendidikan?

"Saya mulai dari nol di pendidikan dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya selama ini." (Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim – Oktober 2019).

Dalam video pertama Pak Nadiem, dia mengaku mulai dari nol karena tidak mengerti apa-apa tentang pendidikan, dan minta dididik. Coba kita merenung dulu dan membawa konsep itu ke bidang yang lain. Misalnya, seorang menteri pertahanan baru, yang sebelumnya pengusaha busana wanita, menyatakan, "Saya mulai dari nol di bidang militer. Tolong para jenderal mendidik saya. Apa sih itu granat?" Seorang menteri yang menyatakan dia tidak mengerti apa-apa dan mulai dari nol adalah permulaan yang buruk dan tidak masuk akal.

Pak Nadiem juga minta dididik. Katanya, "Rencana saya utk 100 hari adalah duduk dan mendengar. Berbicara dengan pakar2 yang ada di depan saya ini, yang telah bertahun-tahun berdampak kepada kualitas pendidikan di Indonesia dan belajar dari mereka."

Dampak mereka apa pada kualitas pendidikan? Bukannya "rahasia umum" banyak kementerian penuh korupsi? Para petinggi yang korupsi di semua kementerian adalah pihak yang ikut merusak Indonesia, sambil mencuri uang rakyat untuk memperkaya diri. Presiden dan menteri diganti, tapi staf kementerian telah menjalankan "sistem mereka" selama puluhan tahun!

Dalam pemerintahan pertama Jokowi, seorang staf menteri di sebuah kementerian mengatakan orang dari eselon 1 berikan daftar proyek. Menteri, 4 staf khusus, dan 4 staf ahli disuruh memilih proyek sepuasnya, dan PT yang mereka tunjuk dijamin menang tender. Sisa proyek dibagikan antara eselon 1. Di kementerian yang lain, seorang staf menteri mengaku ada korupsi di semua lapisan, tapi dia menolak menyebutkan contoh. Kalau saya bisa dapat kisah nyata seperti itu, secara logis, ada ribuan orang yang tahu tentang korupsi di kementerian, tapi mereka diam saja.

Apa sistemnya masih begitu? Atau semuanya berhenti korupsi secara ajaib pada minggu kemarin? Kalau 10 staf "mendidik" Pak Menteri, dan 5 orang terlibat korupsi tapi tidak ketahuan yang mana, dia mau ikuti saran siapa? "Revolusi Mental" menurut staf yang korupsi itu berarti "menciptakan cara kreatif mencuri uang rakyat tanpa risiko ditangkap KPK".

Kalau rakyat Indonesia menganggap banyak kementerian penuh korupsi, dan ada menteri baru mau "belajar" dari staf yang kontrol sistem itu, maka sebaiknya 3 juta guru, 50 juta siswa, dan 100 juta orang tua jangan terlalu berharap kepadanya. Ratusan masalah terkait pendidikan, sekolah, guru, dan anak di Indonesia akan tetap sama. Soalnya, Pak Menteri atas pengakuannya sendiri mulai dari nol dan tidak mengerti apa-apa.
-Gene Netto

Video: Nadiem Makarim: Rencana 100 Hari Saya Mendengar Para Pakar Pendidikan

KPK Temukan Korupsi Paling Banyak di Sektor Pendidikan

22 October, 2019

Tegur Siswanya yang Merokok, Seorang Guru di Manado Tewas Ditikam Sang Murid

Waktu ada demo di depan DPR kemarin, banyak sekali orang memuji-muji anak SMK ketika mereka datang untuk bantu mahasiswa menyerang polisi. Sebagian dari mereka membawa senjata tajam. Banyak orang dewasa berkomentar di medsos, sambil ketawa: "Selamat datang, akhirnya skil kalian bermanfaat!" dan sebagainya. Dianggap lucu dan menyenangkan melihat anak sekolah menyerang polisi yang sedang bertugas.

Sekarang bagaimana? Masih mau ketawa dan memuji? Kekerasan di lingkaran anak sekolah sudah menjadi sebuah krisis. Tetapi kebanyakan orang, terutama para pemimpin negara, tidak mau tahu! Kalau besok seorang menteri diserang dan ditusuk oleh seorang anak SMK, mungkin negara ini akan bangun dari tidurnya dan mulai peduli pada masa depan anak Indonesia!
-Gene Netto

Tegur Siswanya yang Merokok, Seorang Guru di Manado Tewas Ditikam Sang Murid
Selasa, 22 Oktober 2019 TRIBUNNEWS.COM, MANADO -- Seorang guru SMK di Manado, Sulawesi Utara bernasib nahas, tewas di tangan muridnya sendiri, setelah ditikam beberapa kali oleh sang siswa. Alexander Pengkey (54), guru Agama Kristen, ditikam muridnya FL (16). Di RSUP Prof Kandou Manado, Sulawesi Utara, korban akhirnya meninggal pada Senin (21/10/2019) malam.
https://www.tribunnews.com

21 October, 2019

Ayah dan Ibu Tewas Digigit Ular, Remaja 17 Tahun Jadi Tulang Punggung Adik-adiknya

Awalnya, saya hanya baca berita ini karena judulnya. Bapak dan ibu sama2 wafat digigit ular. Saya kira di waktu yang sama, tapi ternyata bapak sudah wafat 1,5 tahun yang lalu dan ibu baru wafat minggu kemarin. Kondisi itu sangat luar biasa. Setelah baca beritanya, saya hanya bisa fokus pada satu kalimat saja: "Heri mengaku sejak ayahnya meninggal dunia, ia memutuskan berhenti sekolah karena tidak ingin menjadi beban keluarga, apalagi ibunya tidak bekerja."

Ini kondisi nyata bagi anak yatim di Indonesia. Ketika pemerintah sibuk dengan pembangunan infrastruktur di mana2, anak yatim hidup dalam kesulitan. Tidak ada bantuan dari pemerintah untuk janda dan anak yatim. Anak yatim berhenti sekolah, pemerintah cuek saja. Anak yatim hidup dalam kemiskinan, pemerintah cuek saja. Ternyata anak yatim hanya bisa berharap akan dapat sedikit sedekah dari orang kaya di bulan puasa. Selain itu, mereka harus berusaha tahan hidup dalam keadaan malang. Ada jaminan masuk surga berdua dengan Rasulullah SAW bagi orang Muslim yang sayangi dan santuni anak yatim. Sayangnya para pemimpin negara yang Muslim lebih peduli pada deposito dan kekuasaan mereka.
-Gene Netto

Ayah dan Ibu Tewas Digigit Ular, Remaja 17 Tahun Jadi Tulang Punggung Adik-adiknya
Kompas.com - 18/10/2019, CIANJUR, KOMPAS.com - Heri Misbahudin (17), seorang remaja asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kini harus tampil sebagai tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi ketiga adiknya pasca ditinggal pergi kedua orangtuanya. Sang ibu, Nuryani (38) baru saja meninggal dunia sepekan lalu, sementara ayahnya, Maksum (45) meninggal sekitar 1,5 tahun lalu.
https://regional.kompas.com

19 October, 2019

Lahir di Luar Nikah, Jangan Merasa Rendah!

[Pertanyaan]: Saya tidak kenal bapak kandung saya. Ibu saya hamil di luar nikah. Bisa saya bertemu bapak saya? Bagaimana bisa memahami kondisi saya?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Kondisi itu pasti sulit dihadapi. Bapak anda bisa jadi siapa saja, dan belum tentu masih hidup, dan mungkin pindah kota. Jadi bisa sulit utk kenal dan ketemu dia. Juga mungkin dia tidak pernah tahu punya anak. Ada perempuan yang menjadi hamil tapi rahasiakan dari pria itu.

Ini menjadi takdir anda, dan Allah tulis sebagai takdir sebelum anda lahir. Anda bisa saja berandai-andai terus ttg seorang bapak yang sulit dicari. Tapi bagaimana kalau kondisi itu mengganggu pikiran anda seumur hidup? Daripada begitu, lebih baik anda berusaha pasrah, melalui kondisi itu, dan menjadi seorang hamba Allah yang baik! Menjadi orang mulia dengan ilmu agama yang tinggi, dan dihormati di masyarakat. Tidak penting anda berasal dari mana. Yang penting adalah anda berakhir di mana.

13. Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat 49:13)

Allah tidak melihat harta, rupa, dan keluarga seseorang. Percuma kita dihormati karena kaya, atau dihormati sebagai keturunan orang elit, tapi di sisi Allah kita punya kedudukan rendah disebabkan kita tidak beriman dan bertaqwa. Kalau seribu manusia bilang anda hina, tapi Allah bilang anda orang mulia yang didoakan ribuan malaikat setiap hari, anda lebih peduli pada pendapat yang mana? Anda bisa merasa sakit hati dan depresi. Atau bisa bersyukur karena anda tidak hidup dgn seorang bapak yang jahat. Tidak semua bapak itu baik hati!

Coba cari berita kriminal di Google: anak diperkosa, anak dihajar, anak dibunuh, dan lain-lain. Pelakunya seringkali seorang bapak terhadap anak kandungnya. Banyak bapak sangat buruk, busuk, bejat, keras, pemabok, pengguna narkoba dan sebagainya. Jadi tidak ada jaminan kehidupan anda menjadi "lebih baik" kalau kenal bapak kandung.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian. Namun yang Allah lihat adalah hati dan amalan kalian." (HR. Muslim No.2564)

Dari milyaran manusia, akan ada sekian banyak orang yang tidak kenal bapaknya. Anda menjadi salah satunya. Itu takdir dan awal kehidupan anda, tapi hal itu tidak menentukan masa depan anda. Coba belajar menjadi orang saleh yang ilmu agamanya tinggi. Berdoa kepada Allah agar anda menjadi mulia di mata Allah, dan juga mulia di mata manusia. Lupakan masa lalu. Anda mau jadi depresi, atau bahagia, masa lalu akan tetap sama, betul? Jadi kenapa memilih utk merasa sedih? Lupakan masa lalu itu, dan mencari MASA DEPAN yang penuh dengan Rahmat Allah! Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Mendikbud ke Guru: Profesi Guru Sebagai Jalan Menuju Surga

Sayangnya, tidak ada yang berani bicara begitu kepada para pejabat, termasuk menteri, gubenur, bupati, walikota, anggota DPR dan DPRD, dll. Bagaimana kalau ada peraturan baru: Ketika dapat jabatan, seluruh hartanya dan harta keluarga (isteri dan anak) disita oleh negara, dan dibagikan secara langsung kepada anak yatim, anak disabilitas, anak dhuafa, jompo dan orang miskin? Jadi seorang jenderal dgn harta 100 triliun, ketika menjadi Menteri, seluruh hartanya diambil oleh negara dan dibagikan kepada yang lebih membutuhkannya.

Kira-kira berapa orang elit yang ingin menjadi pejabat kalau ada peraturan seperti itu? Justru tujuan banyak orang elit dalam mengejar jabatan adalah keinginan menjadi lebih kaya dan lebih berkuasa dari sebelumnya. Staf dengan posisi tinggi di kementerian bebas melakukan korupsi (sedikit sekali yang ditangkap KPK) tapi guru disuruh mengabdi dgn gaji kecil dan berharap masuk surga nanti. Kalau itu sebuah prinsip yang baik, coba kasih contoh dulu!
-Gene Netto

Mendikbud ke Guru: Profesi Guru Sebagai Jalan Menuju Surga
Kamis 10 Oktober 2019 Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
"Saya agak yakin, bahwa orang yang pertama masuk surga itu adalah guru. Kalau sekarang gajinya sedikit, apalagi guru honorer, syukuri dulu nikmati yang ada, nanti masuk surga," imbuhnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
https://news.detik.com

16 October, 2019

Kuburan Uighur Dihancurkan Pemerintah Cina

Media asing pelajari foto satelit. Sebanyak 45 kuburan Uighur sudah dihancurkan, 30 dalam 2 tahun terakhir saja. Wartawan dari situs berita AFP berhasil kunjungi 13 kuburan, dan temukan tulang manusia berserakan di atas tanah. Semua kuburan itu dihancurkan dan diratakan, menjadi tanah kosong saja.

Sayangnya, 200 juta Muslim di Indonesia dengan ribuan pemimpin Muslim tidak bisa melakukan apa-apa. Dan di saat yang sama, Indonesia membuka negaranya untuk menerima segala sesuatu dari Cina, mulai dari produk hingga pinjaman. Para pemimpin Muslim mungkin jadi sakit leher karena buang muka dengan begitu cepat agar tidak bisa melihat penderitaan Uighur.
-Gene Netto

‘No Space To Mourn’: The Destruction Of Uygur Graveyards In Xinjiang
Agence France-Presse  12 Oct, 2019
Authorities in Xinjiang in China’s northwest are destroying burial grounds where generations of Uygur families have been laid to rest, leaving behind human bones and broken tombs in what activists call an effort to eradicate the ethnic group’s identity.
https://www.scmp.com

Sebanyak 33,9% Guru di Indonesia Berstatus Tidak Tetap

Coba bawa konsep ini ke ranah yang lain. Bagaimana kalau 33% polisi berstatus tidak tetap? Tidak ada jaminan kerja apapun. Kadang dapat gaji, kadang tidak. Gaji kecil dan sering dipotong sebelum diterima. Bisa dipecat kapan saja tanpa diberikan alasan. Tapi beban kerjanya bisa persis sama dengan polisi yang PNS dan dikasih gaji besar, yang dibayar tepat waktu, dikasih asuransi, jaminan pensiun, hari libur, dll.

Kenapa HANYA guru yang harus menerima beban hidup seperti ini? Kenapa bukan juga polisi, prajurit TNI, hakim, anggota DPR, dan lain-lain? Banyak orang kerja setiap hari untuk memajukan negara. Seharusnya dibayar dengan uang negara. Dan ternyata, semuanya memang dibayar dan dapat jaminan kerja, kecuali guru…! Bagaimana negara ini bisa maju dan menjadi kuat dan sejahtera kalau para guru tidak dihargai oleh pemerintah?
-Gene Netto

Sebanyak 33,9% Guru di Indonesia Berstatus Tidak Tetap
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, masih terdapat 33,9% atau 984.600 guru di seluruh Indonesia yang berstatus non-PNS dan nontetap yayasan.
https://databoks.katadata.co.id

15 October, 2019

Singapura Jadi Negara Pertama yang Larang Iklan Minuman Manis

Singapura membuat larangan karena peduli pada kesehatan anak. Sedangkan di Indonesia, melarang iklan rokok saja tidak berani. Dan ketika anak menjadi kelompok perokok yang paling cepat berkembang di sini, pemerintah malah sibuk bersyukur atas nominal pajak yang diterima. Mungkin suatu hari pemerintahan penuh pemimpin Muslim akan mulai peduli pada masa depan anak bangsanya, dan mau ikuti contohnya negara kafir.

Di negara kafir, anak dijaga dan dilindungi karena dianggap harapan masa depan bangsa, atau setara "khalifah Tuhan" di muka bumi. Bahkan yang ateis juga peduli pada masa depan anak. Sayangnya, di negara penuh pemimpin Muslim, anak tidak dipikirkan. Harta dan kekuasaan yang dikejar setiap saat. Untung ada negara kafir yang bisa memberikan contoh yang baik kepada orang Muslim. Semoga suatu hari para pemimpin kita mau belajar dari negara kafir…! Soalnya, dari mana lagi bisa dapat contoh? Jangan bilang, "Dari Al Quran dan Rasulullah SAW", karena para pemimpin Muslim kita sepertinya tidak mau ambil contoh dari situ.
-Gene Netto

Singapura Jadi Negara Pertama yang Larang Iklan Minuman Manis
Kompas.com - 13/10/2019. SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura menjadi negara pertama di dunia yang melarang total iklan minuman manis dalam kemasan. Ini dilakukan sebagai upaya memerangi penyakit diabetes.
https://money.kompas.com

14 October, 2019

Viral Rambut Pelajar Dicukur Asal-asalan karena Tertidur di Kelas

Contoh saja: Ibu saya sedang sakit. Adik saya sedang sakit. Bapak kerja di luar kota. Saya anak paling tua jadi merasa harus tanggung jawab utk menolong keluarga. Di malam hari saya sibuk bantu dan rawat ibu dan adik saya. Jam 10 malam baru ada waktu mulai kerjakan PR selama 3 jam, karena guru selalu kasih beban PR yang berat. Baru tidur jam 1 pagi dalam keadaan capek sekali. Besok pagi, saya masuk sekolah, tanpa sarapan, lemas, dan ketiduran di kelas.

Ketika bangun, rambut saya dipotong dengan jelek oleh seorang guru yang sok tahu dan merasa tidak perlu pahami kondisi saya. Tidur = malas. Terserah dia menghukum dgn cara apa saja. Ini sikap banyak guru di Indonesia. Tidak bertanya, tapi berasumsi, lalu bertindak, dan lebih suka menghukum daripada menolong. Ini bukan perkara lucu. Ini perkara yang menunjukan betapa tidak pedulinya guru itu terhadap kondisi hidup muridnya. Guru itu hanya ingin dihormati dan didengarkan di atas segala-galanya. Kasihan anak Indonesia yang dapat kualitas guru seperti ini.
-Gene Netto

Viral Rambut Pelajar Dicukur Asal-asalan karena Tertidur di Kelas
Edi Hidayat, Jurnalis · Rabu 09 Oktober 2019 14:34 WIB
https://nasional.okezone.com

02 October, 2019

Siswa SMP Meninggal Saat Dihukum Lari Keliling Lapangan

Satu lagi anak Indonesia mati dengan sia-sia di sekolah. Banyak guru tidak mau berhenti menegakkan sistem pendidikan semi-militer di sekolah. Siswa (alias anak kecil) selalu harus rapi, dengan rambut pendek, sepatu kilat, seragam lengkap, tepat waktu, harus diam dan taat, tidak boleh membantah, atasan selalu benar, jangan berani melawan, dan yang paling penting adalah siswa harus selalu siap dihukum setiap kali ada pelanggaran sekecil apapun.

Sekolah adalah tempat hukuman. Sersan Guru selalu memantau, mencari alasan untuk menghukum. Sayangnya, salah satu efek samping dari pemikiran militer itu adalah sebagian anak tidak kuat jalani hukuman fisik yang diberikan oleh guru sesuka hatinya. Guru seperti itu tidak mau menyuruh siswa "menulis" sebagai hukuman. Hanya tahu hukuman fisik ala militer. Walaupun dosen tidak pernah mengajarkan hal itu di Fakultas Pendidikan. Satu lagi anak Indonesia mati dengan sia-sia di sekolah. Besok akan ada lagi. Merdeka?
-Gene Netto

Siswa SMP Ini Meninggal saat Jalani Hukuman Guru, Lari Keliling Lapangan, Terjatuh Dan Meninggal
Selasa, 1 Oktober 2019. Diketahui sebelumnya, siswa SMP ini terlambat datang ke sekolah, Selasa (1/10/2019) pagi, selanjutnya diberi ganjaran oleh oknum guru SMP Kristen 46 Mapanget Barat untuk berlari memutari lapangan sekolah.
https://jabar.tribunnews.com

Keutamaan Menghapus Hutang

280. Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. Al Baqarah 2:280)

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meringankan orang yang berhutang atau menghapus hutangnya maka ia berada di bawah ‘Arsy Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat.” (HR. Muslim No. 22612)

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memberikan kelonggaran waktu bagi orang yang berhutang atau membebaskan hutangnya, niscaya Allah akan memeliharanya dari panas api neraka.” (HR. Ahmad No. 3017)

01 October, 2019

Kenapa Siswa Harus Berebut Bangku di Hari Pertama Sekolah?

Kenapa siswa harus masuk kelas di hari pertama, ketika masih gelap, hanya utk pilih bangku? Kenapa bangku itu harus menjadi tempat duduk sepanjang tahun?? Sejak saya di SD di Selandia Baru, tahun 70an, semua siswa bebas pilih tempat duduk. Terserah duduk di mana saja, setiap hari. Setahu saya, kebanyakan sekolah di barat begitu juga sejak dulu. Tidak ada masalah yang muncul. Justru lebih enak bagi siswa. Bisa belajar kerja sama dgn orang yang berbeda setiap hari di kelas.

Kenapa di Indonesia siswa harus duduk di bangku yang sama sepanjang tahun? Pernah saya tanya saat melakukan pelatihan guru. Katanya "sulit hafal nama siswa" kalau anak pindah-pindah!! Jawaban saya: Kalau tidak bisa lakukan hal sederhana seperti itu, ada solusi: jangan menjadi guru!! Itu bagian dari tugas profesinya. Bagaimana kalau dokter tidak bisa hafal nama2 obat, jadi semua pasien dikasih 5 macam obat saja, apapun penyakitnya? Bagaimana kalau polisi sulit hafal ratusan hukum, jadi semua tersangka kena 5 pasal yang sama, apapun pelanggarannya? Mau?

Kenapa guru dipandang khusus dan perlu dikasihani, sehingga siswa dirugikan hanya karena guru malas berusaha hafal nama siswa? Sepertinya sistem bangku tetap itu cukup buruk. Seharusnya cari yang paling nyaman dan menyenangkan bagi siswa (hak duduk bebas) dan guru BELAJAR untuk atasi kondisi itu. Bukan memaksa siswa duduk di tempat yang sama sepanjang tahun, hanya agar guru tidak perlu repot hafal nama anak didiknya. Tujuan sekolah perlu berubah, menjadi berorientasi terhadap siswa, bukan menjadi kerajaan kecil bagi sang guru.
-Gene Netto

Berebut Bangku di Hari Pertama Sekolah
https://www.youtube.com/watch?v=lSymbDzD4fg

Apa Tanggung Jawab Guru Untuk Meluruskan Semua Siswa Nakal?

Ada seorang guru yang anggap tugasnya berat. Ada siswa yang merokok, mabuk, dll. dan dia merasa harus memperbaiki anak2 itu, dan kalau tidak berhasil, akan disalahkan orang tua. Apa benar setiap guru harus bertanggung jawab terhadap perilaku semua anak didik? Sebenarnya tidak.

Coba kalau semua guru bandingkan tugasnya dengan tugas Nabi Muhammad SAW. Di sekitar Nabi ada orang kafir, dan tugas Nabi BUKAN utk memaksa mereka menjadi orang yang beriman. Tugas Nabi hanya untuk mendidik dan memberikan pengarahan, dan mengajak ke jalan yang benar. Tidak pernah memaksa. Kalau mereka tidak mau beriman, Nabi biarkan. Betul?

Masa tugas guru sekolah menjadi lebih berat dari tugas yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW? Nabi hanya mendidik dan mengarahkan, tapi guru harus MEMAKSA anak berubah? Bagaimana caranya memperbaiki semua "anak nakal"? Tugas semua guru (dan juga semua nabi) hanya untuk mendidik dan mengarahkan. Jadi kalau ada siswa yg melanggar aturan di dalam wilayah sekolah, berikan sanksi yang sudah tertulis dan ketahuan oleh semua siswa. Kalau mau, bisa cari tahu kenapa siswa itu menjadi nakal. Seringkali ada masalah di rumah.

Ingat: Anak kandung dari Nabi Adam menjadi seorang pembunuh!! Walaupun bapaknya seorang Nabi. Walaupun tidak ada manusia lain di bumi. Jadi tidak ada pengaruh apapun dari orang lain. Masa guru harus melebihi Nabi Adam, dan jamin semua anak menjadi orang benar? Tidak masuk akal. Tugas guru adalah mendidik, mengarahkan, dan berikan sanksi bila perlu. Sebagai tambahan, juga boleh cari tahu akar masalahnya, dan berusaha menolong setiap anak. Tapi tidak mungkin bisa berhasil 100%. Setiap anak harus mau mencari jalan lurus sendiri. Tugas guru hanya untuk tunjukkan jalannya dan menuntun anak jalan sendiri ke sana. Bukan memaksa setiap anak lewati jalan itu.
-Gene Netto

[Kalau belum baca, artikel ini menunjukkan bahwa anak yang sangat nakal bisa berubah kalau diajak diskusi.]

Siswa “Monster” Yang Berubah Cepat Lewat Diskusi
https://www.facebook.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...