Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

19 May, 2021

Menghina Palestina, Apa Harus Ditangkap, Diancam Penjara, Dan Dikeluarkan Dari Sekolah?

Dunia sekarang sudah berbeda. Kalau dulu, semua orang bisa punya pendapat buruk, tapi kita tidak akan bisa tahu. Apa yang diucapkan di kamar, warung, pinggir jalan dll. mungkin hanya diketahui beberapa orang saja. Dan tidak ada yang terjadi selain beberapa orang menjadi kesal, dan bahas "kurang ajarnya" pelaku itu. Sekarang beda. Puluhan juta anak dan seratus juta dewasa punya HP dan medsos. Setiap hari, mereka bisa merekam atau ketik sebuah pendapat dan sebarkan.

Mungkin yang paling parah adalah Twitter, tapi sekarang TikTok sama. Semua komentar dan pemikiran jelek bisa disebarkan langsung kepada ratusan juta atau milyaran orang (dalam bahasa Inggris). Yang menjadi masalah adalah kemampuan setiap orang untuk menahan diri dan tidak sebarkan pendapat tersebut. Seringkali anak yang ditangkap mengaku "iseng saja", tapi diancam dengan beberapa tahun penjara.

Hak bicara bebas kurang dipahami di sini karena kebanyakan orang belum merasakan manfaatnya. Memang ada komentar buruk di dunia ini, dan kita bisa menjadi sakit hati. Tapi fungsi utama polisi, pengadilan, dan penjara seharusnya untuk MELINDUNGI kita dari pembunuh, pemerkosa, perampok dan orang2 lain yang berbahaya, bukan untuk melindungi perasaan hati kita dari anak remaja yang membuat komentar buruk.

Sayangnya, rakyat Indonesia tidak rasakan nikmatnya tinggal di sebuah negara di mana semua orang berhak keluarkan pendapat sendiri TANPA harus takut masuk penjara. Jadi di sini, setiap kali mau bicara, kebanyakan orang sudah terbiasa sensor diri sendiri sebelum bertindak. Semoga suatu hari Indonesia bisa berubah, dan polisi tidak disuruh tangkap anak kecil yang punya pendapat buruk, dan masyarakat dididik sejak sekolah untuk biarkan orang lain punya pendapat yang berbeda, termasuk yang buruk, dan kita dibiasakan menahan diri dan abaikan saja.

Sebuah video TikTok yang dibuat oleh anak sekolah yang punya ratusan follower tidak perlu menjadi berita nasional berhari-hari. Tidak perlu sidang untuk anak remaja yang panggil ahli bahasa dan ahli agama untuk jelaskan pelanggarannya. Rakyat perlu minta pemerintah mengubah hukum negara, agar ada kebebasan bicara yang luas (yang sudah tertulis dalam UUD 45), dan penjara tidak menjadi solusi bagi pemuda yang punya pendapat buruk.
-Gene Netto

HL alias Ucok (23) di Lombok Barat : Cleaning Service Mengaku Iseng Bikin Video Tiktok Isinya Menghina Palestina, Kini Dia Jadi Tersangka
https://www.tribunnews.com

MS di Bengkulu Tengah : Siswi SMA yang Hina Palestina di Medsos Dikeluarkan dari Sekolah
https://nasional.okezone.com

Pakar Hukum Sebut Menghina Palestina Bisa Dijerat Pidana
https://www.wartaekonomi.co.id

18 May, 2021

Bagaimana Dengan Orang Yang Wafat Sebelum Mengenal Islam?

[Pertanyaan]: Bagaimana nasibnya orang yang wafat sebelum mengenal Islam, dan juga anak yang wafat sebelum menjadi remaja?

[Gene]: Ini suatu pertanyaan umum, terutama dari orang non-Muslim yang masih bertanya2 tentang Islam. Hadits ini menjelaskan:

Dari Abu Hurairah dan Al-Aswad bin Sarii, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Empat jenis manusia akan berhujah pada hari kiamat. Mereka adalah lelaki tuli yang tidak mendengar langsung, lelaki dungu, lelaki tua pikun, dan lelaki yang mati di dalam masa fatrah (waktu antara dua rasul). Adapun si tuli, dia akan berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya Islam telah sampai dalam keadaan aku tidak mendengar sesuatu pun. Adapun orang yang dungu, dia akan berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya telah datang Islam dalam keadaan aku tidak memahami sesuatu pun serta anak-anak melemparku dengan kotoran binatang. Adapun si tua pikun, dia akan berkata: Wahai Tuhanku sesungguhnya telah datang Islam dalam keadaan aku tidak memahami sesuatu. Adapun orang yang mati dalam tempoh fatrah (antara dua rasul),  dia akan berkata: Wahai Tuhanku, tidak sampai pun padaku pesuruh-Mu. Maka Allah mengambil sumpahnya bahwa mereka akan mentaati-Nya tanpa terbelah lagi. Kemudian diperintahkan kepada mereka agar memasuki Neraka. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, barangsiapa (dari kalangan mereka) yang memasukinya ,pasti ia akan menjadi sejuk dan sejahtera di dalamnya. Dan orang yang tidak memasukinya akan diseret ke dalamnya.” (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad, Al Bazzar, ibnu Abi Ashim di dalam kitabnya Assunnah, dan al Baihaqi di dalam Al I’tiqad)

Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, hadits ini dibahas panjang lebar. Kesimpulannya, pada hari Kiamat, nanti ada 4 golongan manusia yang tersisa, setelah orang beriman sudah masuk surga, dan orang kafir sudah masuk neraka. Empat golongan ini dikasih kesempatan satu kali untuk beriman kepada Allah. Sudah jelas mereka tidak berada di dunia lagi, dan mereka bisa melihat orang beriman dan kafir yang sudah dipisahkan.

Allah akan menciptakan fatamorgana yang mirip neraka dan akan bertanya apa mereka siap beriman kepada Allah. Mereka semua akan bersumpah untuk beriman. Lalu Allah akan perintahkan mereka untuk masuk ke pintu neraka di hadapan mereka. Kalau mereka taat pada Allah dan langsung masuk, mereka tidak akan merasa panas dan langsung akan berada di surga karena mereka taat dan menempati janji mereka untuk beriman. Orang yang mundur dan menolak masuk ke dalam pintu neraka (yang fatamorgana), akan diambil dan dibuang ke dalam neraka yang benaran.

Jadi apa mereka masuk surga? Atau berada di neraka tapi dalam kondisi nyaman dan tidak disiksa (berdasarkan teks di hadits itu)? Kita tidak bisa tahu secara pasti karena tidak diterangkan, jadi ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Insya Allah mereka akan masuk surga, karena sepertinya tidak perlu diciptakan "neraka yang enak" hanya untuk 1 kelompok itu, yang menjadi beriman di akhirat. Mereka dicap beriman, sama seperti kita, jadi kurang logis kalau balasannya adalah "neraka yang enak". Lebih masuk akal mereka juga masuk Surga bersama dengan kita, padahal tidak sempat beriman di dunia ini. Tapi sekali lagi, kita tidak bisa tahu secara pasti tentang nasib mereka di akhirat.

Dan perlu diingat bahwa tidak merupakan tugas kita untuk "tahu" tentang apa yang akan menimpa setiap satu manusia dari ratusan milyar manusia yang akan dihisab oleh Allah. Kita punya tanggung jawab terhadap keselamatan diri kita dan keluarga kita sebagai prioritas utama. Allah Maha Kuasa dan Maha Adil, dan bisa membuat keputusan yang baik terhadap semua manusia, termasuk mereka. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...