Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label Politik Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Politik Indonesia. Show all posts

17 February, 2021

Jokowi: Kalau UU ITE Tak Bisa Beri Keadilan, Saya Minta DPR Revisi

Setuju! Tapi mungkin lebih baik ada penghapusan, bukan revisi. Di UU 45 ada pasal yang berikan hak bicara bebas kepada rakyat. Kenapa tidak menjadi landasan hukum yang paling kuat? Lalu hanya perlu pelatihan baru bagi polisi, jaksa, dan hakim agar tidak ada lagi yang bisa dilaporkan dgn UU ITE, atau pencemaran nama baik, atau penistaan agama. Pemerintah bisa berikan kebebasan kepada rakyat, lalu membuat batas yang jelas, yang sudah terbukti manfaatnya di banyak negara.

Contohnya: Kalau ajak orang melakukan kekerasan, ilegal. Tapi kalau sebatas bilang "membenci" sesuatu, silahkan saja. Hak pribadi. Dan kalau menjadi berita, rakyat juga punya hak untuk menegur, dan boleh boikot usaha orang itu, dsb. Dan pasal pencemaran nama baik perlu bukti yang sangat kuat, seperti kerugian yang jelas (bisnisnya bangkrut). Tidak cukup perasaan "sakit hati" atau malu di depan umum. Selain itu, bebas berpendapat. Dan sekaligus rakyat dididik untuk berdiskusi dan berdebat dengan cara terbuka, untuk menerima pendapat yang berbeda yang tidak disenangi. Mudah sekali, dan bisa dikembangkan di sini dengan cepat.

Kondisi ini belum umum di Indonesia karena satu sebab saja: Peninggalan sistem Orde Baru, yang kembangkan pola pikir "militer", dan masih berlaku di banyak sekolah, kampus, organisasi, dan keluarga. Guru selalu benar, jangan berani berbeda pendapat, "diam dan taat" adalah sikap terbaik. Kata "guru" bisa diganti dengan siapa saja yang berkuasa: Pemerintah, pemda, pejabat, ketua, atasan, bapak, ustadz, dll. Diam dan taat, jangan berani melawan, walaupun dia salah. Yang berkuasa selalu benar.

Tapi tidak harus begitu. Rakyat bisa dididik untuk membuka pikirannya, mencari wawasan, berdiskusi secara bebas, menerima pendapat yang tidak disenangi, dan insya Allah umat Islam dan bangsa Indonesia akan bisa maju dengan cepat. Kenapa? Karena pola pikir itu adalah pola pikir dewasa yang dimiliki kebanyakan dewasa di seluruh dunia dan terbukti membawa kemajuan karena semua pendapat jadi ketahuan oleh semua orang, jadi kita bisa saring sendiri dan berpikir secara luas. Kepercayaan pada sistem demokrasi dibangun di atas hak berbeda pendapat. Ketika perbedaan pendapat, kritikan, dan bahkan penghinaan tidak boleh, maka hasilnya adalah negara diktator.
-Gene Netto

Jokowi: Kalau UU ITE Tak Bisa Beri Keadilan, Saya Minta DPR Revisi
https://news.detik.com

25 September, 2019

Saran Untuk Mahasiswa: Kalau Mau Demo, Duduk Saja!

Kalau merasa harus protes, silahkan. Hak umum bagi rakyat di negara demokrasi. Saran saya, bagaimana kalau besok mau protes lagi, datang saja, bawa makanan dan minuman, lalu DUDUK di situ. Mau orasi, teriak, nyanyi, atau dzikir bersama, silahkan. Yang penting duduk saja. Tidak menyerang polisi. Tidak merusak. Tidak membakar.

Polisi juga manusia, punya isteri, anak, keluarga, dan harus melakukan tugasnya, yaitu melindungi barang milik negara (gedung DPR). Tidak mungkin mereka bubar dan tidak melindungi gedung itu. Jadi jangan melihat Polisi sebagai musuh. Bukan Polisi yang membuat RUU KUHP. Jadi kenapa harus marah2 dan menyerang Polisi?

Kalau semua mahasiswa sepakat untuk duduk, maka secara otomatis, Polisi tidak perlu tembakkan gas air mata, karena tidak ada kerusuhan atau penyerangan. Dan Polisi juga tidak perlu menyerang mahasiswa. Dan kalau ada kelompok kecil yang menyerang polisi atau merusak pagar, suruh Polisi tangkap saja, karena mereka bukan mahasiswa.

Protes itu akan menjadi sederhana. Dan aman. Dan nyaman. Mahasiswa jadi tenang. Polisi jadi tenang. Rakyat jadi tenang. Protes tetap disampaikan, tanpa kerusakan atau kemarahan atau penyerangan. Kalau mau ajak rakyat bersatu dan peduli pada kemajuan negara, coba mulai dulu dengan contohkan sikap yang terbaik. Protes dengan cara yang damai dan tenang, yaitu duduk. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

23 September, 2019

Bahayanya Pasal Penghinaan Presiden: Hina Erdogan, Politikus Turki Divonis 10 Tahun Penjara

Ibu Canan Kaftancioglu adalah anggota partai oposisi, Partai Rakyat Republik (CHP), di Istanbul. Dia punya peran penting dalam kekalahan partainya Erdogan (AKP) dalam pilkada yang memilih walikota baru utk Istanbul. Karena CHP menang, Erdogan jadi malu sekali. Simsalabim, tweet dari 2012 menjadi dasar untuk tangkap Canan Kaftancioglu, dengan pasal "menghinakan presiden" ditambahkan pasal "mendukung terorisme". Pengadilan tunduk dengan kemauan Erdogan, dan Ibu Canan Kaftancioglu dihukum 9 tahun 8 bulan penjara.

Kemarin banyak orang yang protes ketika saya bahas pasal penghinaan presiden di sini. Katanya Indonesia negara timur, dan tidak usah peduli pada hukum di negara lain. Saya jelaskan bahwa dulu di negara lain juga ada pasal penghinaan pemimpin, biasanya utk raja, dan dipakai utk penjarakan orang yang berani lawan raja. Di semua negara diktator, pasal itu masih digunakan dgn tujuan yang sama. Diktator selalu berusaha kontrol pemikiran dan perkataan rakyat, dan membuat rakyat takut melawan.

Sejarah dunia penuh dengan contoh, tapi mohon maaf, banyak orang Indonesia tidak belajar sejarah dunia. Hasilnya, mereka merasa presiden perlu dilindungi dari kata2 yang membuatnya sakit hati. Ini dianggap masalah "hormat", tapi sangat keliru. Hormat itu seharusnya merupakan pilihan. Bukan paksaan. Diktator tidak berikan pilihan, dan memaksa rakyat menghormati pemimpin. Sayangnya, banyak orang Indonesia tidak mau belajar dari sejarah kelam di negara lain, dan mau ulangi kesalahan yang sama, yang rata2 menghasilkan kerusakan pada sistem politik.
-Gene Netto

Hina Presiden Erdogan, Politikus Turki Divonis 10 Tahun Penjara
Minggu, 08 September 2019. Tak lama setelah putusan pengadilan dibacakan, politikus CHP Ekrem Imamoglu mengatakan, "Tidak ada keadilan di negara ini. Di Turki, bukannya mendengarkan suara hati mereka, hakim condong ke istana (kantor Presiden)." Dia mengklaim, Kaftancioglu dijatuhi hukuman "karena keberhasilannya dalam pemilu di Istanbul".
https://www.suara.com

01 April, 2019

Pertahanan RI Lemah? Taliban Lebih Lemah, Tapi Bisa Kalahkan Amerika!

Prabowo bilang pertahanan RI lemah. Tapi kalau dia seorang ahli perang, seharusnya tahu ttg perjuangan Viet Cong di Vietnam, yang berhasil mengalahkan Amerika, tanpa fasilitas perang yang lengkap. Amerika yang paling berkuasa di dunia kalah sama prajurit kurus di tengah hutan.

Bagaimana dengan Taliban? Tidak punya panzer, meriam, pesawat tempur, drone, rudel, kapal perang, dll. Tapi berhasil menahan serangan Amerika selama hampir 20 tahun. Berhasil! Dan sekarang diajak bernegosiasi untuk membuat kesepakatan damai, karena setelah hampir 20 tahun perang, Amerika akhirnya sadar tidak bisa memang dan sudah rugi 3 triliun dolar.

Viet Cong tidak punya fasilitas, Taliban tidak punya fasilitas, tapi keduanya berhasil melawan Amerika Serikat, yang anggaran pertahanan merupakan yang terbesar di dunia, dan setara dengan total gabungan anggaran dari puluhan negara yang lain. Tapi tetap saja AMERIKA kalah. Lalu Prabowo mau menakuti rakyat? Dan marah kalau komentarnya diketawai oleh penonton? Wajar kalau ketawa! Komentarnya itu memang lucu!

Indonesia punya prajurit TNI yang sangat kuat dan berani. Ketika para jenderal sibuk mengumpulkan harta untuk berbisnis dan berpolitik, para prajurit di lapangan semangat membela keamanan negara. Para prajurit TNI itu bukan kaum yang gampang takut, dan mereka tidak akan izinkan siapapun menyerang negara ini tanpa perlawanan yang sangat hebat. Dan walaupun mungkin fasilitasnya terbatas, mereka punya senjata baru, panzer, kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dll., yang tidak dimiliki oleh Taliban. Tapi Taliban bisa melawan Amerika selama 20 tahun tanpa kalah.

Kenapa Prabowo takut? Masa saya yang lebih percaya pada keberanian, ketangguhan dan kekuatan para prajurit TNI daripada seorang jenderal? Kalau misalnya ada yang bilang Australia mau menyerang Indonesia, saya akan ketawa. Komentar saya cuma satu: "Coba saja kalau berani! Belum tahu prajurit TNI seperti apa kalau benar-benar diserang!!"

-Gene Netto

29 March, 2019

Sandi Habiskan Rp 1,4 Triliun Untuk Kampanye, Anak Yatim Masih Lapar dan Miskin

Menyedihkan. Siap habiskan 1,4 Triliun untuk dapat jabatan dunia. Tapi kalau ada yang minta triliunan rupiah untuk anak yatim, saya yakin Sandi dan elit politik yang lain akan menolak. Anak yatim dianggap tidak bermanfaat di dunia ini. Mereka lemah, dan juga bukan pemiliih. Jadi kalau kejar kekuasaan dunia, apa gunanya habiskan dana besar untuk anak yatim?

Banyak pemimpin elit sangat mirip. Punya kekayaan besar yang dipakai untuk mengejar kekuasaan dunia. Walaupun agamanya dinilai "bagus" (rajin shalat, berakhlak baik, dsb.), tetap saja yang dikejar adalah dunia. Dan di akhirat mereka harus bertanggung jawab atas harta itu; ditanyakan dari mana dapatnya (halal 100%?) dan ke mana belanjanya. Lalu mereka akan dihakimi oleh Allah SWT.

Kalau saya adalah orang kaya yang ingin menjadi pemimpin, saya akan coba melakukan suatu hal yang unik. Selama tidak melanggar aturan, saya akan umumkan bahwa dana sekian triliun akan disumbangkan kepada anak yatim sesudah pemilu! Lalu saya akan kampanye secara sederhana, tanpa keluarkan banyak dana. Tidak sebarkan spanduk, stiker, kaos, iklan tivi, tidak pasang panggung, dsb. Cukup saya datang, bicara, dan janjikan harta dan ilmu saya utk kemajuan negara.

Lalu saya akan MOHON DOA DARI ANAK YATIM agar negara ini dapat pemimin yang terbaik, walaupun bukan saya! Doa anak yatim itu sangat luar biasa, dan lebih bermanfaat bagi seorang pemimpin Muslim daripada jabatan dunia.
-Gene Netto

Sandiaga Sudah Habiskan Rp 1,4 T untuk Dana Kampanye
Rabu, 27 Mar 2019 Fadhly Fauzi Rachman – detikFinance, Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno telah menghabiskan dana hampir US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.000) untuk Pilpres 2019. "Nilai (kekayaan) menurun secara signifikan pada 2018. Saya kehilangan mungkin sepertiga dari kekayaan bersih saya," kata Sandiaga sambil menyebut telah menghabiskan sekitar 100 juta dolar untuk kampanye. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Agustus lalu, kekayaan Sandiaga sebesar Rp 5 triliun.
https://finance.detik.com

18 March, 2019

Ma'ruf Ingin Indonesia Punya Gedung Opera Ala Sydney dan Festival Budaya

Anak yatim masih miskin dan lapar. Guru honorer menunggu berbulan-bulan untuk dapat gajinya yang lebih rendah dari tukang kebersihan di Jakarta. Anak disabilitas tidak ditolong oleh negara, dan banyak yang menderita sepanjang hari, tanpa bantuan atau fasilitas yang dibutuhkan.

Tapi seorang kyai ingin bangun gedung opera sebagai prioritas? Yang benar! Mungkin dia cuma ucapkan yang diperintahkan kepadanya, dan bukan ide sendiri. Tapi sebagai seorang kyai, seharusnya punya pendapat sendiri, wibawa sendiri, dan kemauan sendiri. Ketika disuruh berdiri di depan umum dan membahas gedung opera yang tidak dibutuhkan, seharusnya protes, dan ingatkan presiden dan timnya untuk utamakan anak yatim dan dhuafa sebagai prioritas negara yang terpenting. Ternyata tidak. Diam dan taat saja dgn ide2 tim sukses. Apapun yang mereka inginkan, harus ditaati. Besok jangan heran kalau kyai sepuh ini berdiri di depan umum dan minta Indonesia punya tim tarian ballet nasional sebagai prioritas. Anak yatim biarkan saja miskin dan lapar dulu!

Masuknya KH Ma'ruf ke dalam kubu Jokowi tidak memberikan manfaat apapun bagi umat Islam. Malah kyai yang dipaksakan berubah dan taati kemauan kubu Jokowi, bukan tim Jokowi yang berubah dan taati nasehat agama dari orang alim! Ibaratnya seorang dokter bergabung dalam acara bakti sosial pemuda, lalu dokter disuruh bagikan jamu yg tidak jelas isinya, dan tidak boleh bagikan obat! Segala sesuatu akan rusak kalau diserahkan kepada yang bukan ahlinya! Apalagi kalau yang ahlinya juga disuruh taat sama yang awam!
-Gene Netto

Ma'ruf Ingin Indonesia Punya Gedung Opera Ala Sydney dan Festival Budaya
Minggu, 17 Mar 2019
Jakarta - Cawapres Ma'ruf Amin menyampaikan visi membangun budaya Indonesia. Dia ingin festival Indonesia digelar di luar negeri dan membangun gedung opera.
https://travel.detik.com

28 January, 2019

Sebut 'Pendukung Jokowi Munafik', Pemuda di Mataram Ditangkap

Begitu gampang ditangkap polisi di negara ini. Cukup satu kalimat saja. Takut orang lain jadi tersinggung, pelaku harus ditangkap dan dipenjarakan. Kenapa “penyelamatan dari rasa sakit hati” menjadi tugas penting bagi polisi? Apa para pembunuh, pemerkosa dan perampok bisa tenang karena polisi sibuk tangkap orang yang menyebarkan rasa sakit hati?
Kalau semua pelaku seperti itu benar-benar ditangkap, pemerintah akan perlu bangun ribuan penjara baru untuk menampung puluhan juta warga, yang secara rutin mengucapkan pendapat yang membuat orang lain tersinggung.
Negara ini tidak akan berkembang dengan baik sampai ada kebebasan bicara. Masa disebabkan satu kalimat yang merupakan pendapat pribadi, seseorang harus masuk penjara? Kasihan anak Indonesia yang harus hidup dalam keadaan takut ditangkap kapan saja, hanya karena menyampaikan pendapatnya yang tidak disenangi orang lain. -Gene Netto

Sebut 'Pendukung Jokowi Munafik', Pemuda di Mataram Ditangkap
Senin 21 Januari 2019, Tim detikcom - detikNews
Mataram - Polisi menangkap pemuda berinisial IS (20) di Mataram, NTB, karena memposting hate speech di media sosial. IS menyebut pendukung Jokowi ialah munafik di akun Facebooknya. Akibat perbuatannya, tersangka IS dijerat dengan sangkaan Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45A Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE. Dalam aturan tersebut, tersangka terancam pidana paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar.
https://news.detik.com

08 January, 2018

Buku Baru Tentang Trump Dan Hak Kebebasan Bicara



Buku baru di Amerika tentang Trump sudah menjadi berita terbesar di sana sekarang. Kalau ada yang coba membuat buku yang setara di sini, ttg pemimpin negara dan sebutkan semua kekurangannya dan kesalahannya secara terbuka dan jelas, si penulis itu akan langsung ditangkap polisi dgn pasal "pencemaran nama baik", lalu buku dilarang beredar. :D

Di Amerika, dan kebanyakan negara maju, pasal kebebasan bicara lebih mutlak. Sedangkan di negara2 diktator, para pemimpin sangat takut semua rahasia, perbuatan buruk, dan pelanggaran hukum mereka akan ketahuan oleh rakyat. Jadi pasal pencemaran nama baik diperkuat, utk melindungi para pemimpin, dan kaum elit. Kebebasan bicara dikatakan “kurang baik” bagi negaranya, atau rakyat dikatakan “belum siap” gunakan hak itu dgn bijaksana.

Indonesia lebih mirip mana? Negara maju, atau negara diktator? Apa anda bisa pahami manfaatnya dari kebebasan bicara, tanpa risiko masuk penjara? Semoga suatu hari di Indonesia akan ada kebebasan bicara yang mutlak, dan pasal pencemaran nama baik tidak lagi digunakan oleh kaum elit untuk lindungi diri di atas kepentingan rakyat dan negara. Tapi saya tidak tahu kl ada pemimpin yang berani berikan hak itu kepada rakyat di sini.
-Gene Netto

10 'Temuan Heboh' Buku Baru Trump: 'Kaget' Menang Pilpres, 'Marah' Saat Pelantikan

28 December, 2017

PM Najib: Tak Masuk Akal Jika 1,6 Miliar Muslim Kalah dari Yahudi



Tidak masuk akal, tapi faktanya begitu. Jangankan secara global, secara nasional saja, Muslim yang mayoritas banyak kalah dgn minoritas yang kecil. Di Indonesia, Muslim yang butuh makanan halal kalah dgn pengusaha non-Muslim yang bangun mall, dan jadi pemilik rumah makan. Mereka bisa cuek saja pada kebutuhan Muslim utk dapat makanan halal. Pemilik mall juga bisa cuek kl Muslim perlu tempat utk shalat 3-4 waktu selama berada di mall. Mau dapat uang dari konsumen Muslim, tapi sekaligus tidak peduli pada kebutuhan konsumen itu.  

Ada 200 juta orang Muslim yang protes terus ttg buruknya pelayanan dan fasilitas di Indonesia, tapi tidak terjadi perubahan. (Padahal mayoritas anggota pemerintah dan pemda juga Muslim). Jumlahnya para pemimpin itu sedikit, jadi mereka merupakan “kaum minoritas” juga dan mereka tidak takut pada mayoritas, padahal Indonesia disebutkan negara “demokrasi”. Sekolah, rumah sakit, jalan, jembatan, kereta, bis, kapal, dll. perlu diperbaiki dan diperbanyak. Sistem pendidikan, sistem hukum, sistem kesehatan, profesionalitas polisi, hakim, dokter, pejabat, dll. perlu diperbaiki. Korupsi perlu diberantas. Anak yatim, anak miskin, janda, jompo, orang yg sakit, dan orang disabilitas, semuanya perlu bantuan dan tunjangan bulanan. Rakyat mau, tapi pemerintah, pemda dan semua pejabat bisa cuek. Dan terbukti mereka aman terus…

11 August, 2017

Jangan Emosi Kalau Pemimpin Dikritik



Kemarin saya bertanya apa Jokowi bisa paham pemimpin2 negara Eropa yang sedang berbincang di sekitarnya. Banyak orang muncul di sini dan mengritik saya. Katanya saya sinis, menghinakan presiden, emang saya siapa, apa yang saya lakukan dibandingkan dia, dan buntutnya saya disuruh segera keluar dari Indonesia.

Ternyata dilarang bertanya ttg Jokowi. Atau banyak orang yang super sensi ttg topik Jokowi? Mungkin banyak org di sini kagum dgn orang Korea Utara yang hanya boleh puji pemimpin negaranya. Dia dianggap sangat ahli dalam semua hal bahkan seorang dewa, dilarang mengritiknya, apalagi bertanya ttg kemampuannya. Sejak menjadi pemimpin, langsung (simsalabim) menjadi manusia paling ahli dalam semua bidang. Begitulah sikap rakyat Korea Utara terhadap pemimpinnya. Mau spt itu di sini juga?

Kl belum tahu, bisa sangat sulit utk pahami orang asing yang bukan Native Speaker of English. Logatnya macam2, kelancaran berbeda2, kosa kata yg mrk pakai bisa beda, jadi mudah utk salah paham. Saya sudah bbrp kali ikut acara (konperensi dll.) yang dihadiri Menteri, dubes, pengusaha, dsb. Saya melihat sendiri bagaimana banyak orang salah tangkap apa yang dibahas, berikan penjelasan yg kurang tepat, atau salah.

Presidential Threshold 20%



Kemarin saya baca berita ttg UU Pemilu dgn Presidential Threshold 20%. Jadi hanya partai besar punya kesempatan utk mencalonkan presiden sendiri.
Saya berpikir ttg sistem di manca negara, satu contoh, Amerika. Siapa saja boleh calonkan diri utk menjadi pemimpin, dari Presiden sampai ke tingkat setara Lurah di sana. Untuk semua jabatan dan keanggotaan dalam badan legislatif dan administratif, BEBAS utk semua warga negara utk calonkan diri. Secara umum, yang lewat partai lebih sering menang. Tapi kadang orang “luar” tanpa dukungan apa2 juga bisa memang.
Saya penasaran, dan mulai cari info manca negara ttg “Presidential Threshold”. Setelah cari terus, dengan berbagai kata kunci, saya gagal dapat info ttg batas minimal utk mencalonkan seseorang di seluruh dunia. Ada ratusan negara republik, dgn seorang presiden, tapi saya belum bisa dapat info ttg batas minimal dukungan di parlemen utk menjadi calon presiden di semua negara itu.
Dari semua pencarian yang saya lakukan, hanya nama satu negara yg muncul terus: INDONESIA. Kesimpulan sementara, sebelum bisa dapat data yang lain, HANYA Indonesia memaksakan ada Presidential Threshold 20%, dgn arti partai politik berkuasa sepenuhnya terhadap siapa yang diperbolehkan menjadi calon presiden dan di luar kekuasaan partai harus disingkirkan.
Rasanya menyedihkan sekali. Negara demokrasi, atau negara “Partai”? Suara rakyat yang penting? Atau suara partai?
-Gene Netto

08 July, 2017

Investigasi Bisnis Presiden Trump di Indonesia



Investigasi ABC Four Corners dari Australia. Menjelaskan hubungan antara Hary Tanoe, Donald Trump, Setya Novanto. Ada rencana pembangunan resor “rahasia” di Bali (tidak ada yang mau membahasnya, termasuk Bupati), pembangunan resor raksasa seluas 300 Ha di Lido, Bogor, bersama Hary Tanoe, yg akan seperti Disneyland di Indonesia, lengkap dgn hotel, golf, perumahan, track balapan Formula 1, dll. Proyek itu hanya maju karena pemerintah izinkan pembangunan tol dari Jakarta ke sana. Four Corners menjelaskan bagaimana puluhan ribu warga kecil akan digusur agar Tanoe dan Trump bisa tambah kaya, dan bagaimana Fadli Zon, Setya Novanto, dll. siap layani Trump. Sangat menarik.
Coba nonton videonya (40 min, dlm bahasa Inggris, tapi bicara dgn pelan).

The Company He Keeps: Unearthing Trump's business deals on our doorstep.

Four Corners investigation will reveal how Donald Trump was negotiating luxury resort deals in Bali and Java, raising serious questions about presidential conflicts of interest. In Bali, plans are under way to Trumpify one of the most iconic and sacred sites in Bali - Tanah Lot.
In a second development on Java, the deal to build a massive gaudy theme park and resort development has been inked, leaving local farmers frightened of what the future holds.
"When the financial power of Trump comes here, we the original people who live here are powerless. Their enormous wealth buys enormous influence."
Four Corners investigates how these deals were done through an unholy alliance formed between Donald Trump and controversial business and political figures in Indonesia. Trump's business partners have a troubling history with ties to the corrupt Suharto regime.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...