Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 December, 2021

Bagaimana Caranya Merasa Ikhlas Terhadap Kematian Orang Dekat?

[Pertanyaan]: Pak Gene, kematian itu pasti mutlak dan takdir Allah. Tapi mengapa ada yang meninggal tetapi tugas di dunianya belum selesai (masih muda, belum menikah, belum lulus kuliah dsb.)? Agar ikhlas, saya berusaha berpikir bahwa itu jalan terbaik dari Allah. Mohon pandangannya yang mungkin bisa memperbaiki persepsi saya. Terima kasih.

[Gene]: Kalau ada orang dekat yang wafat, mungkin suatu cara yang baik untuk merasa ikhlas adalah untuk ingatkan diri bahwa dunia ini tidak nyata. Nanti di akhirat, kita akan ditanya berapa lama kita berada di dunia dan kita akan jawab "sehari, atau setengah hari". Sedangkan akhirat kekal. Jadi tidak penting berada di dunia ini untuk 20 tahun atau 90 tahun. Sama saja rasanya nanti ketika berada di akhirat.

112. Allah bertanya, "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
113. Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
114. Allah berfirman, "Kamu tidak tinggal (di bumi), melainkan sebentar saja kalau kamu sesungguhnya mengetahui."
(QS. Al-Mu'minum 23:112-114)

Sebagai perumpamaan, bayangkan kalau anda dan seorang teman berada di bank, pas mereka antar uang baru, dan ada Rp.10 triliun tunai di depan mata. Anda minta izin menyentuhnya, dan mereka izinkan. Teman anda sentuh selama 20 detik, lalu polisi suruh dia mundur. Anda di sisi lain dari rak uang itu, dan bisa menyentuhnya selama 90 detik, baru disuruh mundur. Apa anda akan menyatakan bahwa anda "lebih beruntung" daripada teman itu, karena dia hanya sentuh uang itu selama 20 detik, sedangkan anda 90 detik? Atau apa hal itu dinilai tidak penting, karena uangnya hanya dirasakan sejenak saja, dan tidak boleh dibawa pulang atau dimiliki, jadi hanya merupakan "perasaan saja" dalam ingatan kalian?

Apa anda benar-benar "lebih beruntung"? Atau apa akan disadari bahwa "merasakan" uang itu untuk waktu yang singkat atau lama tidak penting? Kurang lebih seperti itu perbandingan antara dunia dan akhirat. Nanti ketika anda dan teman itu masuk surga, tidak akan dipedulikan siapa yang berada di dunia selama 20 tahun dan siapa yang 90 tahun. Akan dilupakan karena sangat tidak penting dibandingkan kenikmatan akhirat.

Jadi coba berserah diri kepada Allah, merasa ikhlas atas kematian teman, saudara, anak, dll. karena sesungguhnya nanti di akhirat, masa yang singkat atau lama di dunia tidak akan diingat sebagai hal yang penting. Takdir Allah sudah ditentukan. Jadi coba merasa tenang, dan lepaskan orang yang wafat itu secara baik, dalam arti jangan menjadikan "kematian mereka" suatu beban yang terlalu besar di dalam hati anda. Fokus pada tugas yang penting di depan mata, yaitu berserah diri dan beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh hati, dan berjuang sebaik mungkin untuk dapat kehidupan di Surga, bersama semua orang yang anda sayangi, insya Allah.

Jangan izinkan kematian orang itu menjadi hal yang membuat anda jatuh ke dalam jurang penuh kesedihan dan depresi. Tapi jadikan kematian itu suatu pendorong yang berikan semangat kepada anda untuk manfaatkan setiap hari di jalan Allah SWT.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto

13 December, 2021

Kasus 12 Santriwati Diperkosa Bisa Terjadi Karena Kegagalan Sistem Berlapis-lapis

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada yang bertanya kenapa 12 santriwati di Bandung bisa diperkosa dan 8 anak hamil dan melahirkan? Jawabannya sederhana: Kasus ini membuktikan ada kegagalan sistem yang berlapis-lapis.

1. Pendidikan di rumah. Banyak anak Indonesia diajarkan untuk diam dan taat, hormati orang dewasa, dan turut pada perintah dari dewasa. Tidak ada hak untuk berpikir sendiri dan menolak hal yang dinilai tidak benar.

2. Pendidikan di sekolah. Di SD, anak dididik untuk diam dan taat pada guru. Jangan berani melawan, jangan berbeda pendapat, guru selalu benar, yang melawan guru dikutuk sebagai "anak durhaka". Tidak dididik untuk berpikir sendiri dengan akal sehat yang Allah berikan, dan berani menolak ketika ada hal yang tidak benar. Lalu mereka masuk pesantren dengan otak yang sudah dibentuk untuk diam dan taat.

3. Pendirian pesantren dan tempat serupa. Ustadz dapat izin kalau mau berikan pendidikan agama (di pesantren, madrasah, rumah tahfiz, TPA, dsb.). Ahli pendidikan, ahli psikologi, ahli kesehatan, dll. tidak terlibat. Pendidikan agama paling utama. Aspek kehidupan yang lain kurang diperhatikan oleh semua pihak.  

4. Sistem RT dan RW. Setiap pesantren masuk di wilayah administrasi RT dan RW. Kenapa tidak ada pengawasan dan pemeriksaan rutin di semua tempat di mana anak menginap di asrama? Sistem pemeriksaan asrama yang rutin ini tidak ada.

5. Tetangga. Tetangga bertanya kenapa santri tidak minta tolong kepada tetangga? Orang dewasa itu yang seharusnya aktif bertanya, dan bukan menunggu diminta bantuan. Tidak ada program pendidikan bagi rakyat untuk peduli pada semua anak bangsa dan awasinya di semua tempat.

6. Kepedulian masyarakat. Kebanyakan orang peduli pada anak dan keluarga sendiri. Selama bukan anak sendiri yang "menderita", banyak orang anggap "urusan orang lain" yang akan diperbaiki nanti oleh "pihak lain". Yang penting anak sendiri aman dan sejahtera. Tidak banyak orang yang siap peduli pada semua anak.

7. Info nomor darurat. Semua pesantren bisa wajibkan pasang poster yang jelaskan bahaya pencabulan, dan berikan nomor darurat yang bisa dihubungi. Wajib membuat pelatihan 2x setiap tahun, agar semua santri tahu. Sistem pemasangan poster dan info jelas ini di asrama anak tidak ada.

8. Pemeriksaan rutin. Pemerintah bisa kirim petugas untuk periksa setiap pesantren setiap tahun. Datang dengan checklist untuk diisi. Lalu petugas pilih beberapa santri secara acak, dan bertanya dengan jelas. Misalnya, "Apa ada orang yang sentuh kemaluan kamu dan membuat kamu takut?" Dari 20-30 pertanyaan yang tepat, kepada santri secara acak, insya Allah kasus pencabulan akan cepat ketahuan. Pemeriksaan rutin dengan checklist seperti ini tidak ada.

9. Pendidikan sebelum masuk pesantren. Bisa dibuat program pelatihan dan persiapan sebelum masuk pesantren. Seperti dilakukan sebelum ujian akhir di sekolah, atau sebelum ujian SIM. Anak dikasih info yang jelas tentang bahaya pencabulan, dan info2 lain, dapat sertifikat, baru boleh masuk asrama. Sistem ini tidak ada.

10. Hubungan dengan orang tua. Pesantren bisa diwajibkan menyediakan fasilitas agar semua anak boleh bicara dengan orang tuanya setiap minggu. Bisa video call secara gratis setiap minggu kalau ada persiapan. Kalau setiap minggu orang tua selalu dapat info dari anak, akan sangat sulit terjadi kasus pencabulan selama 5 tahun. Sistem yang wajibkan hubungan antara orang tua dan anak setiap minggu tidak ada, tapi sebagian pesantren membuatnya sendiri.  

Ini sebagai gambaran saja. Perubahan seperti ini dibutuhkan dari pemerintah dan juga masyarakat. Semua orang dewasa harus siap bersatu untuk kembangkan sistem yang jelas, yang melindungi semua anak Indonesia. Kalau tidak mau bertindak, tunggu saja berita baru muncul lagi minggu depan. Kasus pencabulan terhadap anak tidak akan berhenti sampai rakyat dan pemerintah bersatu untuk melindungi semua anak.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto  


Ustadz Cabuli Belasan Anak SD, Kenapa Boleh Mengajar Di Sekolah Lain?

Saya sudah baca berita tentang kejadian seperti ini berkali-kali. Seorang pria ketahuan cabuli anak. Lalu, kasus itu diselesaikan "secara kekeluargaan". Dia tidak hadapi tuntutan hukum, dan para korban tidak dapat keadilan, apalagi bantuan psikologis. Puluhan orang dewasa mengetahui pelaku itu jahat, tapi mereka sepakat (atau tertekan/terpaksa) untuk "berdamai", dan izinkan pelaku pergi. Hasilnya? Dia pindah ke sekolah atau wilayah lain, dan cabuli anak di sana saja.

Hal ini bisa terjadi terus karena banyak orang dewasa siap menjadi "Pelindung" terhadap seorang pedofil. Yang penting hanya satu: "Anak kami jangan dicabuli lagi! Cabuli anak Muslim di tempat lain saja!" Dibutuhkan sanksi bagi semua orang dewasa yang TAHU secara pasti pelakunya berbahaya (karena sudah mengaku di depan mereka), tapi mereka memilih untuk berdamai saja dan izinkan dia pergi. Para orang dewasa itu perlu disalahkan oleh rakyat dan kena tuntutan hukum juga. (Misalnya, kepala sekolah dan guru yang PNS dipecat.) Anak di tempat lain hanya menjadi korban karena orang dewasa dalam kasus pertama bantu melindungi seorang penjahat.

Ketika kita dapat ular berbisa di kamar anak, sangat tidak logis untuk tangkap lalu lempar saja ke rumah tetangga, karena "berharap" ular itu akan "memperbaiki diri" dan tidak gigit anak di sana. Kita akan sadari ular itu berbahaya dan membunuhnya. Kenapa pedofil malah dimaafkan dan dilepaskan untuk cabuli anak di tempat lain?
-Gene Netto

Terungkap, Guru Agama di Cilacap yang Cabuli Belasan Siswi SD Pernah Lakukan Hal Serupa di Sekolah Lain, Modusnya Sama
Kompas.com - 11/12/2021, KOMPAS.com - Guru agama, MAYH (51), yang mencabuli 15 siswi salah satu sekolah dasar di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ternyata pernah melakukan hal serupa pada setahun lalu.
https://regional.kompas.com

08 December, 2021

Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara, Ini Penjelasan Mensos Risma

Seorang anak yang tuli dipanggil naik panggung, dan dipaksa bicara di depan umum. Walaupun tidak bisa, harus bisa. Ibu memaksa. Anak ketakutan, cuek saja. Ibu memaksa. Besok anak itu trauma dan mimpi buruk terus, cuek saja. Ibu memaksa. Tidak perlu memikirkan yang terbaik untuk anak disabilitas itu. Yang penting acara ibu terkesan luar biasa setelah anak yang tidak bisa bicara dipaksa bicara. Apa besok anak yang buta akan dipaksa membaca? Anak yang kakinya lumpuh akan dipaksa berjalan kaki? Ibu memaksa, jadi anak harus turut, di depan umum, tanpa persiapan?

Ada janda yang saya kenal, yang anaknya tuli sejak lahir. Saya sarankan keluarganya belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi. Anak itu masuk SLB, dan ternyata "dilarang belajar" bahasa isyarat. Semua anak dipaksa "membaca bibir" dan bicara. Walaupun tidak bisa, dipaksa harus bisa. Disuruh beli alat bantu dengar (yang mahal), padahal syaraf telinganya mati, dan dokter menyatakan manfaatnya NOL.

Jadi bertahun-tahun, komunikasi antara ibu dan anak yatim itu dihalangi oleh ketidakmampuan menjelaskan pikirannya lewat bahasa isyarat karena tidak boleh belajar di sekolah. Dan karena ibu itu seorang janda yang miskin, tidak ada dana untuk bayar guru bahasa isyarat swasta. Jadi disebabkan kebijakan pendidikan yang dipaksa terhadap semua anak, seorang anak yatim dan ibunya tidak bisa berkomunikasi secara baik. Coba anda pilih 100 kata saja, dan selama 1 minggu, anda hanya boleh gunakan 100 kata itu untuk membahas segala sesuatu dengan anak anda. Rasanya seperti apa? Contohnya: "Jalan? Makan? Tidak? Mana? Itu? Sini. Jangan." Begini saja bentuk komunikasinya bertahun-tahun karena dilarang belajar bahasa isyarat.

Dan dalam berita ini, terlihat Ibu Risma sudah terima doktrin yang sama. Semua anak dipaksa harus setara robot yang bisa diprogram untuk hasilkan satu bentuk anak yang sanggup membaca bibir dan bicara. Dan kalau tidak bisa, harus bisa! Kasihan anak Indonesia. Apa Ibu Risma berani memaksa Jokowi dan semua pejabat lain menggunakan bahasa asing ketika ketemu pejabat dari luar negeri? Dilarang pakai penerjemah! Tidak bisa Bahasa Perancis, Cina, atau Jerman? Harus bisa! Ibu memaksa. Atau hanya mau memaksa anak kecil saja?
-Gene Netto

Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara, Ini Penjelasan Mensos Risma
https://news.detik.com

Tangan Robot Untuk Manusia Sudah Diciptakan

Suatu kemajuan yang luar biasa. Harganya Rp.115 juta ($8.000) untuk tangan dewasa, dan Rp.58 juta ($4.000) untuk tangan anak (yang bisa ditukar beberapa kali sampai menjadi dewasa). Dikendalikan dengan PIKIRAN orang itu. Sayangnya, kemajuan seperti ini selalu datang dari dunia non-Muslim.

Terus-terusan orang non-Muslim menciptakan barang bermanfaat, dan meraih prestasi. Kalau ribuan kemajuan yang diciptakan dalam 100 tahun terakhir itu muncul dari kalangan Muslim, bisa dijamin seluruh dunia akan tertarik pada Islam. Tapi ternyata, orang asing melihat umat Islam yang kebanyakan hidup dalam kondisi miskin, kotor, berpendidikan rendah, negaranya penuh korupsi, kekerasan dan kriminalitas tinggi, tanpa keadilan, lalu mereka hanya ingin lari jauh dari umat Islam.

Seharusnya kita berlomba-lomba untuk melebihi orang non-Muslim. Ternyata tidak. Banyak Muslim dapat kekayaan, tapi daripada berusaha menciptakan hal-hal baru yang sangat bermanfaat, mereka langsung tambahkan rumah dan mobil mewah, dan tambahkan jumlah istri juga. Yang dipikirkan hanya diri sendiri, dan bukan kemajuan umat, apalagi prestasi umat. Semoga akan muncul generasi anak Muslim yang bisa melebihi semua orang kafir di dunia ini, dan menjadi contoh kemajuan umat Islam yang baik.
-Gene Netto

3D printed, mind-controlled prosthetics are here | Challengers by Freethink
Unlimited Tomorrow is pioneering a new age in prosthetics with its 3D-printed robotic arms. Founded in 2014 by Easton LaChapelle when he was just 18 years old, the company is poised to become a leader in the prosthetic arm industry. Their True Limb device costs less than $8,000 and it’s even cheaper for children, priced at about $4,000.
https://www.youtube.com/watch?v=N01QN-3OB3s

04 December, 2021

4 Fakta Seputar Predator Seksual Anak Bermodus Game Online Free Fire

Anak main game online. Orang tua anggap "permainan anak" jadi tidak memantau, dan tidak curiga. Ternyata, dalam sebagian game, anak bisa "dihubungi" oleh seorang pelaku dewasa (atau remaja) lewat chat. Lalu ditawarkan "hadiah" di dalam game itu. Kalau menolak, bisa diancam akunnya akan dihapus. Kalau setuju terima hadiah, ada syarat: Harus kirim foto dan video telanjang! Dalam 1 kasus ini yang baru ketahuan, 11 anak perempuan telah menjadi korban. Lalu pelaku juga hubungi mereka lewat WA dan minta video call untuk bahas seks dan lihat tubuhnya langsung! Coba berpikir, berapa juta anak Indonesia yang main game di HP dan komputer setiap hari…?

Orang tua harus waspada. Semua game yang dipakai oleh anak harus dipelajari dan dipahami dulu oleh orang tua. Terutama kalau bisa "beli" barang di dalam game, dan bisa chatting lewat teks atau headset dengan orang lain. Yang ajak anak anda main game belum tentu seorang "anak" dan belum tentu baik hati. Anak yang tidak paham ada bahayanya tidak akan curiga. Jadi orang tua perlu melarang anak main dengan pemain yang lain yang BUKAN teman yang dikenal baik. (Dan walaupun dibatasi begitu, tetap saja ada bahayanya!) Orang tua harus aktif pantau anak ketika mereka bermain online, sebelum menjadi korban. Tolong ingat: Foto dan video anak telanjang yang masuk ke internet tidak bisa dihapus selama-lamanya.
-Gene Netto

4 Fakta Seputar Predator Seksual Anak Bermodus Game Online Free Fire
https://nasional.kompas.com

30 November, 2021

Kisah Pilu Siswi SMP di Salatiga, 12 Tahun Diperkosa Ayah Kandung, Terungkap Saat Korban Coba Bunuh Diri

Ketika melihat berita ini, saya hanya dapat 1 kesimpulan: Puluhan guru GAGAL memperhatikan dan melindungi anak itu. Anak yang diperkosa 3 kali setiap minggu tidak mungkin ceria di sekolah. Apalagi sudah coba bunuh diri 2 kali sebelumnya. Tapi puluhan guru melihatnya, kasih tugas, dan banyak PR, dan gampang marah kalau seragamnya tidak lengkap, atau telat 30 detik. Ketika saya dulu berusaha membahas topik pencabulan anak di grup guru, saya dimarahi, disuruh diam, dan dikatakan bukan urusan guru untuk pedulikan keselamatan anak. Nilai siswa dan gaji guru yang utama! Selain itu, EGP. Menunggu kasus terjadi di sekolah sendiri, baru perlu peduli, katanya.

Di sisi lain, siswi yang diperkosa selama 12 tahun itu tidak melihat puluhan guru sebagai "sahabat" dan "pelindung" baginya. Guru lebih identik sebagai penjaga penjara, yang hadir untuk paksa siswa taat pada aturan, berikan tugas, perhatikan rambut dan seragam, dan cepat marah kalau ada "pelanggaran". Bukan sahabat siswa. Lalu para guru cepat naik darah kalau merasa kurang dihormati semua pihak. Ketika puluhan guru merasa bukan tugas mereka untuk peduli pada anak yang diperkosa 12 tahun, padahal ketemu korban setiap hari, siapa lagi yang mau peduli?
-Gene Netto

Kisah Pilu Siswi SMP di Salatiga, 12 Tahun Diperkosa Ayah Kandung, Terungkap Saat Korban Coba Bunuh Diri
Kompas.com - 28/11/2021, Editor Aprillia Ika KOMPAS.com - LS (16), seorang siswi SMP di Salatiga, Jawa Tengah, dicabuli oleh ayah kandungnya sendiri selama 12 tahun. Kasus ini terungkap saat korban berusaha mengakhiri hidupnya pada Kamis (28/10/2021) lalu di sekolahnya. Saat dibujuk, korban kemudian menceritakan kejadian tragis yang dialaminya selama bertahun-tahun. Pencabulan dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu. Pencabulan terhadap anak tersebut pernah diketahui istri tersangka namun sang istri malah dipukul hingga ketakutan.
https://regional.kompas.com

29 November, 2021

Pelajar SMA Perkosa Bocah 10 Tahun, Membunuhnya, Dan Buang Jasad Korban Dalam Karung

Seorang pelajar usia 17 tahun sering nonton film porno di HP. Hasilnya? Anak tetangga berusia 10 tahun, yang dikenal bertahun-tahun, diculik pada saat pulang dari ngaji di masjid, lalu diperkosa. Tapi pelaku takut ketahuan, jadi korban kecil yang tidak berdosa itu dibunuh, dan mayatnya dibuang dalam karung. Mau katakan apa? Secara rutin, ada berita serupa tentang anak Indonesia yang diperkosa dan dibunuh oleh tetangganya sendiri, yang juga seorang anak. Bisa jelaskan kenapa?

Kenapa begitu banyak anak di sini bisa melihat anak tetangga yang lucu dan polos, tanpa dosa, lalu berpikir, "Saya bisa perkosa dia!!" Dari mana muncul pemikiran seperti itu pada benak seorang anak remaja? Dan rata-rata, para pelaku adalah remaja Muslim, yang sudah diajarkan shalat dan ngaji, punya keluarga besar Muslim, berpuasa di bulan Ramadhan, dan sudah dididik di sekolah selama 12 tahun oleh guru Muslim juga. Lalu hasilnya adalah mereka dengan begitu mudah bisa perkosa, dan kadang juga membunuh, anak kecil yang hidup di sekitar mereka. Kenapa? Berapa banyak anak harus diperkosa dan dibunuh sebelum rakyat bangkit dan bersatu untuk selamatkan semua anak Indonesia?
-Gene Netto

Pelajar di Bandung yang Perkosa dan Bunuh Bocah Terancam Hukuman Seumur Hidup
https://www.liputan6.com

Usai Perkosa dan Bunuh Bocah 10 Tahun, Siswa SMA Merokok Santai di Pekarangan Rumah, lalu Pura-pura Cari Korban
https://bandung.kompas.com

Perubahan Musik Pop Di Negara Barat Sejak 1980

Kemarin saya di rumah teman, dan anaknya nyalakan beberapa lagu di Youtube. Ada lagu lama, dari awal 2000an, tapi bagi dia masih baru. Saya dapat ide untuk cari2 lagu pop yang lain bagi dia, dari tahun 1990 sampai 2010. Tapi saya mau saring lagu yang dipilih. Saya cari yang tidak pakai kata2 kasar, tidak membahas cinta, atau hubungan antara laki dan perempuan, rasa iri dan dengki (karena masalah dengan pacar), dan yang tidak tampilkan perempuan berbaju seksi yang joget-joget. Hasilnya…? Nyaris tidak ada yang tersisa!!!

Parah sekali dunia lagu sekarang. Kalau zaman dulu (tahun 1930-1960), ada banyak sekali lagu "pop" yang umum, dan bisa dinyanyikan orang2 di tempat umum, tanpa masalah. Dan tidak ada video. Tapi sekarang, mayoritas dari lagu (sejak tahun 1980 ke atas) sangat berbeda. Ada banyak yang mengandung kata kasar, dan tema yang paling banyak dibahas adalah "hubungan" antara laki dan perempuan, dan ada video berisi perempuan yang berbaju seksi dan terbuka. Tapi sebaliknya, pria tetap pakai celana panjang dan baju lengan panjang!!

Dulu, sebelum 1960, lirik dalam lagu akan diprotes kalau berisi kata tidak sopan. Sekarang, malah dicari anak muda dan dewasa. Dan dulu, perempuan yang tampil dalam video dengan baju seksi akan dianggap buruk dan memalukan. Sekarang sebaliknya. Malah "malu" kalau tidak mau buka aurat semaksimal mungkin. Tapi hanya bagi perempuan. Tidak ada yang menuntut laki-laki pakai celana pendek dan kaos yang pamerkan perutnya!! Kasihan anak yang lahir sekarang. Yang disediakan bagi mereka kurang berkualitas, tapi sudah dianggap normal. Orang tua hanya bisa waspada dan memantau karena akan ada pengaruh.
-Gene Netto  

1958 Frank Sinatra - Come Fly With Me
https://www.youtube.com/watch?v=SLC5AGGHLz0

1958 The Chordettes - Mr Sandman
https://www.youtube.com/watch?v=VNUgsbKisp8

1963 Sweet Dreams by Patsy Cline
https://www.youtube.com/watch?v=imafHIq2210

28 November, 2021

Musim Pembuangan Bayi Ada?

Sepertinya ada TIGA musim yang umumnya terjadi di Indonesia.
1.    Musim Kering
2.    Musim Hujan
3.    Dan… Musim Pembuangan Bayi…?

Ini berita dari beberapa minggu saja. Kalau dikumpulkan terus, akan jadi berapa banyak? Indonesia sekarang punya KPAI dan Kementerian Perlindungan Anak, tapi tidak terlihat manfaatnya bagi para bayi yang lahir. Apa juga perlu Komisi Perlindungan Bayi? Siapa yang mau melindungi semua bayi Indonesia?
-Gene Netto

[Indragiri Hulu, Riau] Miris! Siswi di Riau Buang Bayi Baru Lahir-Mulut Disumpal Kain
https://news.detik.com

[Banyuwangi] Cerita Pelajar SMP Korban Pemerkosaan Panik hingga Buang Bayi ke Sumur
https://news.detik.com

[Garut ] Heboh Bayi Babak Belur Dibuang di Garut, Polisi: Bapaknya Depresi
https://news.detik.com

[Tangerang] Buang Bayi di Pelataran Masjid, Ibu Muda di Tangerang Diamankan Polisi, Begini Pengakuan Pelaku
https://www.tribunnews.com

[Wonogiri] Polisi Temukan Siswi SMK Pembuang Bayi Dalam Kardus Mi di Wonogiri
https://regional.kompas.com

[Jombang] Geger Siswi SMP Kukuh Tak Mau Divaksin, Ngaku Baru Lahiran dan Buang Anak ke Sungai
https://banten.suara.com

[Asahan, Sumatera Utara] Remaja Asahan Nekat Buang Bayi ke Jurang Tempat Tumpukan Sampah
https://sumut.suara.com

[Bangka Barat] Duh, Siapa yang Tega Buang Bayi Malang Ini
https://daerah.sindonews.com

[Cikajang, Garut] Kronologi Ibu Buang Jasad Bayi yang Baru Dilahirkan Hingga Dimakan Anjing
https://www.merdeka.com

[Sidoarjo] Tega Buang Bayi Kandung Sendiri, Ibu Asal Sidoarjo Terlilit Hutang
https://wartasidoarjo.pikiran-rakyat.com

[Kediri] Seorang Perempuan 19 Tahun di Kota Kediri Buang Bayi ke Sungai
https://www.merdeka.com

[Kotabaru, Kalimantan Selatan] Buang Bayi di Pelabuhan Feri Stagen Kotabaru, Pasangan Bukan Suami Istri Ini Ditetapkan Tersangka
https://banjarmasin.tribunnews.com

22 November, 2021

Kurang dari 50% Warga Inggris Memilih "Kristen" Dalam Sensus

Assalamu’alaikum wr.wb. Jumlah orang yang mengaku Kristen di Inggris turun terus. Begitu juga di Eropa, Amerika, dan negara2 maju yang lain. Jumlah orang yang mengaku ateis atau tidak ikuti agama apa saja meningkat terus. Lalu banyak orang Muslim bertanya, kalau orang asing makin tinggalkan agama Kristen, kenapa tidak tertarik untuk masuk Islam? Ada jawaban yang sangat sederhana: Cari cermin, dan lihat diri kita sendiri!

Banyak orang asing, setelah tinggal di tengah umat Islam di Indonesia selama satu tahun, hanya ingin kabur! Kenapa? Karena di sini mereka sulit melihat "keindahan Islam". Yang mereka lihat adalah orang yang mengaku Muslim, lalu sehari-hari perilakunya sama atau bahkan lebih buruk dari banyak orang ateis di negara lain!! Di sini, banyak orang asing mendapat pengalaman sering ditipu dan dibohongi, barangnya dicuri, melihat sampah dibuang ke mana-mana, melihat orang yang tidak pedulikan hak orang lain, tidak keberatan bahayakan orang lain, banyak anak sekolah tawuran, menyontek dalam ujian (lalu ketawa), banyak orang dewasa selingkuh dan pakai narkoba, banyak ibu sibuk gosip tentang tetangga, banyak keluarga ribut terus, atau retak karena warisan, dan pencarian pornografi di internet termasuk paling tinggi di dunia. Dan masih banyak perkara yang lain. Keindahan Islam bisa dilihat di mana?

Banyak Muslim tidak suka introspeksi dan tidak mau sadari bahwa perbuatan mereka yang membuat orang non-Muslim ingin lari dari Islam. Banyak Muslim hanya ingin dengarkan ceramah yang membuat mereka merasa bahagia, dan mau diberikan rasa bangga pada diri sendiri. Padahal banyak Muslim sangat jauh dari contohnya Rasulullah SAW. Tidak ada orang di zaman dulu yang kenal Nabi Muhammad SAW dan para sahabat yang mengatakan, "Walaupun Nabi Muhammad berakhlak buruk, saya tetap akan masuk Islam!" Malah sebaliknya. Banyak orang sangat tertarik pada Islam JUSTRU karena Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berakhlak baik, selalu jujur, mulia, tidak gosip, tidak marah, tidak mencuri, dsb. Kalau kita bisa mengikutinya, insya Allah banyak non-Muslim akan terpesona dan tertarik masuk Islam. Apa kita sudah siap introspeksi dan menjadi cahaya yang menarik perhatian orang di luar Islam?
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Less Than Half Of Britons Expected To Tick ‘Christian’ In UK Census
https://www.theguardian.com

Santri Bisa Hubungi Ibunya Setiap Hari Lewat HP, Kenapa Pesantren Melarang?

Ketika santri masuk pesantren, dan dilarang bawa HP, dan dilarang hubungi keluarganya secara rutin, dan dilarang ketemu, landasannya apa? Saya belum pernah lihat sebuah hadits yang larang anak hubungi orang tuanya. Dan juga tidak tahu ilmu pendidikan yang melarang anak hubungi orang tuanya. Sebaliknya, di dalam hadits dan ayat Al Qur'an, anak dianggap tanggung jawab utama orang tua, dan amanah dari Allah bagi orang tua. Dan orang yang memisahkan anak dari ibunya disalahkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan ancaman hukuman di akhirat.

Begitu juga dalam ilmu pendidikan, ada banyak sekali riset tentang dampak buruk apabila seorang anak dipisahkan dari ibu dan bapaknya, dari kakak dan adiknya, dan betapa luasnya manfaat emosional dan kognitif (daya pikir) ketika seorang anak dibesarkan di dalam keluarganya. Jadi, ketika puluhan ribu pesantren memisahkan jutaan anak dari orang tuanya, yang seringkali menjadi penyebab anak itu menangis berbulan-bulan, dan bisa mengalami stres, depresi, kesulitan belajar, gangguan kesehatan, dll. seharusnya kita bertanya, landasannya apa? Hanya "kebiasaan" saja? Dan ilmu yang mendukung tidak dibutuhkan?
-Gene Netto

Rasulullah SAW bersabda: Abu Ayyub mengabarkan, Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang memisahkan antara ibu dengan anaknya, niscaya Allah akan memisahkan orang itu dengan para kekasihnya pada hari kiamat kelak." (HR. Tirmidzi)

Viral Ratusan Santri Tonton Ponsel Mereka Dikepruk Pakai Palu, Warganet Debat Panas
https://hits.suara.com

Pemimpin Negara Punya Visi Kemajuan, Apa Pesantren Punya Visi Sebaliknya?

Pejabat: Santri diharapkan menjadi ahli dunia digital dan ciptakan aplikasi demi kemajuan Indonesia.

Pesantren: Kalau santri ketahuan bawa HP, akan dihancurkan di depan umum! Santri dilarang mendekati dunia digital, dan wajib putus hubungan dengan orang tua dan keluarga berbulan-bulan, demi kemajuan agama!

Para santri akan tunduk dan taat dengan visi siapa? Mau bantu kemajuan negara dan umat di dunia digital? Atau mau hindari HP, komputer, dan internet karena dilarang mendekatinya bertahun-tahun oleh ustadz yang mendidiknya? Keluar dari pesantren dalam kondisi tidak mengerti apa-apa tentang teknologi, manfaatnya apa? Indonesia sudah punya banyak "guru ngaji". Apa ahli agama tidak dibutuhkan di semua bidang yang lain juga? Ustadz yang ahli IT tidak penting? Ustadz yang ahli kimia tidak penting? Cukup jutaan santri lulus lalu duduk manis di masjid dan berharap dapat panggilan untuk ceramah atau menjadi guru ngaji? Berapa banyak lulusan pesantren hidup dalam kemiskinan dan kesulitan karena tidak mengerti apa-apa selain agama? Bagaimana mau berkontribusi dalam proses membangun negara kalau 97% dari isi dunia dianggap tidak penting dan dijauhkan dari mereka dalam masa pendidikannya?
-Gene Netto

Sandiaga Uno Dorong Santri Menjadi 'Digital Preneur'
https://www.republika.co.id

Viral Ratusan Santri Tonton Ponsel Mereka Dikepruk Pakai Palu, Warganet Debat Panas
https://hits.suara.com

05 November, 2021

Kenapa Dua Santri Bisa Tewas Dalam 2 Tahun Di Satu Kabupaten Saja??

Saya kaget! Hari ini ada berita tentang seorang santri di Mojokerto yang tewas setelah dianiaya oleh seniornya di pesantren. Karena informasinya ringkas, saya cari lagi di Google. Tapi ada yang "aneh". Beberapa artikel punya tanggal lama, dari 2019. Awalnya saya bingung. Kenapa kematian santri dari 2019 dibahas kembali pada 2021? Apa ada informasi yang baru? Lalu saya perhatikan semua detailnya. Ternyata, nama korban, pelaku, dan pesantren berbeda. Artinya, DUA santri tewas dalam 2 tahun di Mojokerto setelah dihajar oleh seniornya. Hanya di satu kabupaten!

Bagaimana dengan kondisi nasional?? Berapa banyak santri yang menjadi korban bullying, diancam, dipukul, dianiaya, dicabuli, dan dibunuh di lingkungan pesantren setiap tahun? Apa ada pihak yang kumpulkan data? Setahu saya tidak ada yang peduli. Mereka hanya anak Muslim tetapi bukan anaknya orang elite! Jadi untuk apa umat Islam perlu peduli pada masa depan para santri itu? Yang penting "belajar agama", dan kalau sebagian dari anak itu alami trauma seumur hidup, atau diperkosa, atau disodomi, atau dibunuh, buat apa kita perlu peduli? Bukan anak kita!
-Gene Netto

03 November 2021 - Santri di Mojokerto Tewas Dihajar Seniornya
Korban Galang Takkaryaka Raisaldi (14). Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
https://jatim.suara.com

21 Agustus 2019 - Santri di Mojokerto Tewas Dianiaya Senior, Polisi Sita Pakaian Bercak Darah
Korban Ari Rivaldo (16). Pondok Pesantren Mambaul Ulum.
https://news.okezone.com

25 October, 2021

Ilmu Untuk Menciptakan Vaksin Dari Mana Kalau Bukan Dari Tuhan?


Foto seperti ini hilang karena…. VAKSIN! Yang menolak vaksinasi Covid punya banyak "alasan", tapi zaman dulu, orang sudah lihat penderitaan nyata di depan mata dari penyakit seperti polio, dan ketika vaksin akhirnya berhasil diciptakan, ada antrean panjang untuk didapatkan secepatnya. Zaman sekarang, dengan kemajuan teknologi dan sains, dan banyak ahli kesehatan di seluruh dunia, malah banyak orang awam mengatakan "ingin pelajari sendiri" karena tidak percaya pada dokter dan ilmuwan.

Allah SWT berikan ilmu yang luas kepada para dokter, lalu banyak Muslim bilang "tidak percaya" dan mau "cari info yang pasti" dulu karena "dokter belum tentu mengerti". Dan orang-orang yang sama, untuk bantu anaknya kerjakan PR matematika di tingkat SD ternyata tidak bisa. Tapi simsalabim, mereka merasa bisa mendapat ilmu setara 10 tahun kedokteran dengan cara "baca-baca sendiri" di internet. Sungguh disayangkan. Allah berikan kita akal agar berpikir secara sehat, dan serahkan segala urusan kepada ahlinya. Vaksin ketahuan bermanfaat dan benar, karena para dokter pakai sendiri, dan berikan kepada keluarganya. Itu sudah menjadi bukti mutlak bagi orang yang akalnya sehat.
-Gene Netto

The Man In The Iron Lung
https://www.theguardian.com

21 October, 2021

Poligami Seharusnya Dilarang, Dan Manusia Wajib Hidup "Berpasangan" Seperti Binatang Dalam Kisah Nabi Nuh?

40. Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman, "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu, kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuḥ itu kecuali sedikit. (QS. Hud 11:40)

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang belajar tentang Islam, tapi dia merasa ada yang salah yaitu: Poligami. Seharusnya dilarang. Alasannya? Kisah Nabi Nuh! Ditulis binatang masuk bahtera secara berpasangan, jadi "manusia harus sama" dan hidup berpasangan juga. Itu yang paling benar dan logis, katanya. Apa pemikiran itu masuk akal?

Ternyata, kebanyakan dari binatang main seks dengan pasangan mana saja yang lewat, dan hampir tidak ada yang "berpasangan seumur hidup". Binatang tidak perlu pernikahan. Binatang hidup telanjang dan tidak perlu aurat. Binatang tidak puasa di bulan Ramadhan. Binatang bisa bunuh dan makan anaknya. Dan seterusnya! Apa manusia harus sama?

Keadaan Darurat Dan Normal Berbeda

Dalam keadaan darurat, Nabi Nuh diperintahkan untuk bawa sejumlah binatang. Cukup sepasang karena tempatnya terbatas. Tapi kondisi darurat dan normal tidak sama. Jadi bagaimana dengan binatang dalam kondisi normal? Apa domba jantan (misalnya) hanya punya satu "istri" di tengah ratusan betina? Tidak! Dia kawin dengan semuanya. Tapi kalau ditaruh di kandang dengan 1 betina, dia hanya akan kawin dengan 1 betina itu (yang juga bukan istrinya!). Jadi agar manusia sama, maka dalam kondisi normal, para pria harus diizinkan main seks sepuasnya dengan perempuan mana saja yang lewat!

Domba jantan dalam kondisi normal, saat musim kawin sepanjang 34 hari, bisa kawin dengan minimal 5 betina per hari. Jadi dalam 34 hari, dia bisa kawin dengan minimal 170 betina. Betina itu menjadi hamil untuk 5 bulan. Lalu melahirkan 1-3 anak, atau 170-300 anak domba. Lalu domba jantan juga bisa kawin dengan anak betinanya sendiri.

Jadi, agar manusia sama, dalam kondisi normal, bukan darurat, seorang pria seharusnya boleh main seks dengan 5 perempuan per hari juga. Tapi manusia tidak punya masa kawin terbatas. Jadi 365 hari x 5 perempuan per hari = 1.825 perempuan setiap tahun. Dan setelah 1.825 anak lahir, dan 912 (separuhnya) adalah perempuan, maka pria itu juga boleh main seks dengan 912 anak perempuannya sendiri, ketika badannya cukup besar. Dan tahun berikutnya, hal yang sama terulang lagi, sampai pria itu sudah main seks dengan belasan ribu perempuan dewasa dan anak perempuan. Tetapi kalau ada kondisi darurat seperti gempa bumi, banjir, dsb., dan seorang pria terpaksa hidup dalam sebuah tenda dengan seorang perempuan, maka dia hanya bisa main seks dengan pasangan itu. Jadi pria hanya "berpasangan" dengan satu perempuan dalam "kondisi darurat" di mana akses ke ribuan perempuan lain dibatasi. Kalau kondisi hidup manusia begitu, baru bisa dikatakan "aturan binatang dan manusia sama".

Kalau orang non-Muslim mau menolak poligami dengan alasan "kisah Nabi Nuh", artinya cuma satu: Orang itu sengaja mencari alasan untuk salahkan Islam! Kalau mau memaksa manusia dan binatang hidup dengan aturan yang sama, kenapa sangat pilih-pilih dan hanya ambil aturan "sepasang" dari kisah Nabi Nuh? Ambil semua aturan lain terkait kehidupan binatang, dan wajibkan bagi manusia! Sayangnya, orang yang menolak poligami itu menggunakan "logika" yang tidak masuk akal. Hal yang tidak logis dipaksa terkesan logis. Kalau mau tolak Islam, silahkan tolak saja. Tidak perlu menciptakan "sebab" sendiri. Sebaiknya cari kebenaran Islam dengan bertanya dan belajar, bukan merekayasa alasan untuk menolak kebenaran Islam karena malas belajar.

Semoga bermanfaat. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka

Hal yang sama terulang terus karena satu sebab: Banyak orang tua di Indonesia tidak peduli pada anaknya orang lain! Kenapa saya katakan begitu? Di banyak negara lain, kalau anak mati terus dalam kegiatan sekolah, banyak orang tua akan bersatu dan menuntut harus terjadi perubahan. Mereka berpikir, "Bagaimana kalau anak saya menjadi korban besok?" Tapi di Indonesia beda. Seratus juta orang tua teriak keras dengan satu suara, "Bukan tanggung jawab saya! Dan saya hanya satu orang, jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa!"

Jadi anak Indonesia mati terus, dan guru mengatakan "musibah" terus, padahal itu kelalaian yang jelas. Di negara maju, guru seperti itu akan ditangkap polisi dan diselidiki. Anak adalah amanah dari Allah. Orang tua titipkan amanah itu kepada guru. Lalu ada guru yang lalai, dan biarkan anak mati, karena tidak mau belajar dan utamakan keselamatan anak sebagai prioritas tertinggi.

Selama anak mereka aman, banyak orang buang muka dan mengatakan "musibah" secara abadi, dan merasa tidak perlu peduli pada anak tetangga. Ini bukan prinsip hidup yang benar bagi seorang Muslim, seorang guru, atau orang tua. Tapi sangat umum di sini. Kalau para orang tua dan guru tidak mau perhatikan semua anak Indonesia, maka anak akan mati terus dalam kegiatan sekolah. Dan besok, mungkin seorang anak yang anda kenal yang akan mati. Tolong bangun dari dunia mimpi, bersatu dengan semua orang tua dan guru yang baik, dan utamakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua anak Indonesia, sebelum sebuah "musibah" yang bisa dicegah terjadi di sekitar anda!
-Gene Netto

11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka
Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha, Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor David Oliver Purba CIAMIS, KOMPAS.com - Sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, meninggal saat kegiatan pramuka susur sungai di Sungai Cileueur, tepatnya di Dusun Wetan RT 01/RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021) sore.
"Yang kena musibah dinyatakan meninggal dunia ada 11 orang. Terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan," ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, kepada wartawan di RSUD Ciamis, Jumat malam.
https://regional.kompas.com

13 October, 2021

Anak Laki Dicabuli Gurunya Di SD, Baru Mengaku Ke Ibu 3 Tahun Kemudian

Semoga orang tua yang baca berita ini mau ambil pelajaran. Bagi orang yang pelajari kekerasan seks terhadap anak, berita ini sangat biasa. Seorang anak laki-laki dicabuli gurunya di saat SD dulu, tepatnya tahun 2016-2018 ketika kelas 4 sampai 6. Sekarang, sudah remaja di SMP. Dan baru sekarang merasa tidak tahan (untung belum bunuh diri), mengaku ke Ibunya, dan lapor ke polisi.

ARTINYA, seorang anak yang terlihat "biasa" di SD bisa saja menjadi korban pencabulan selama 2 tahun, TANPA SEPENGETAHUAN ORANG TUA. Kalau anda punya anak, atau keponakan, tolong diperhatikan baik-baik. Banyak anak yang dicabuli menjadi ketakutan karena diancam, dan tidak tahu mesti melakukan APA. Tidak ada pelatihan di sekolah bagi siswa, atau guru. Guru lain (yang mengaku baik) biasanya sibuk buang muka dan tidak mau tahu.

Jadi anak yang anda kenal, yang "terlihat normal" bisa saja sedang menyimpan rahasia besar. Tapi dia ketakutan. Guru lain di sekolah tidak mau peduli. Orang tua malu membahas seks dengan anaknya (apalagi membahas pencabulan). Hasilnya adalah anak kecil itu kebingungan mencari pertolongan di mana. Yang salah ada 100% dari orang dewasa di sekitarnya yang MEMILIH untuk tidak perhatikan masalah ini, dan membiarkan anak menderita. Seharusnya malu, tapi tidak. Sibuk buang muka, dan anggap masalah bagi orang lain saja. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto

Pria Guru SD di Wonogiri Ini Cabuli Siswa Laki-laki Selama 2 Tahun
Andika Tarmy – detikNews Selasa, 07 Sep 2021 Wonogiri - Polisi menahan seorang pria yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD) di Wonogiri, Jawa Tengah. Oknum guru berinisial PPH (35) tersebut diamankan terkait dugaan pencabulan terhadap salah seorang murid laki-lakinya selama dua tahun sejak 2016.
https://news.detik.com

Guru di Tangerang Hobi Rapikan Rambut Murid sampai Bawa Alat Cukur Sendiri

Di satu sisi, berita ini "baik" karena beda dengan semua berita dulu tentang guru-guru yang memukul dan menghukum siswa yang rambutnya kepanjangan. Tapi di sisi lain, berita ini buruk, karena walaupun menunjukkan ada guru yang berubah, perubahan itu tetap tidak hilangkan masalah intinya: Kenapa rambut siswa menjadi perhatian guru?! Siapa yang bilang "rambut yang rapi" merupakan suatu tujuan pendidikan yang utama?

Rambut adalah bagian dari identitas pribadi yang penting bagi kebanyakan orang. Itu sebabnya penjajah Jepang punya program gunduli tahanan perempuan agar ada efek psikologis terhadap mereka, untuk membuat mereka takut melawan diktator yang berkuasa. (Dan kebiasaan jahat itu masih dilestarikan di banyak pesantren sampai sekarang.) Einstein terkenal karena rambutnya panjang dan berantakan. Tidak ada efek apapun terhadap kecerdasannya.

Usaha membuat semua anak "seragam" dan "setara robot" yang diam dan taat terhadap guru dan penguasa di atasnya adalah proses pendidikan yang keliru. Anak perlu dididik untuk berpikir sendiri, mengurus diri sendiri, dan bertanggung jawab terhadap semua perbuatannya. Tapi terus-terusan, banyak guru gagal fokus pada tujuan pendidikan itu, dan sibuk membuat anak "seragam" sampai ukuran dan kerapian rambut menjadi perhatian. Padahal orang tua tidak pernah minta rambut anaknya diatur oleh guru. Jadi kenapa banyak guru sibuk fokus pada hal yang tidak penting? Lebih baik semua guru mendidik anak laki-laki untuk "mengatur kemaluannya" agar tidak menjadi pemerkosa, daripada mendidiknya untuk mengatur kerapian rambut.
-Gene Netto

Guru di Tangerang Hobi Rapikan Rambut Murid sampai Bawa Alat Cukur Sendiri
Sabtu, 25 September 2021 - Cerita seorang guru yang hobi merapikan rambut muridnya yang berantakan, viral di media sosial. Bahkan, guru tersebut telah mempersiapkan alat untuk merapikan rambutnya sendiri.
Terlihat adanya sisir dan hair spray yang ia gunakan untuk merapikan rambut sang murid.
https://kaltim.tribunnews.com

Anak Indonesia Menjadi Yatim Piatu Karena Covid-19, Kenapa Pemerintah Mau Peduli?

Pertanyaan serius: Kenapa harus ada yang peduli pada anak yatim yang orang tuanya menjadi korban Covid? Selama puluhan, tidak ada kepedulian terhadap ratusan ribu, atau jutaan (?) anak yatim di Indonesia. Saya tidak bisa sebutkan jumlah tepatnya karena tidak punya data. Dulu saya pernah hubungi beberapa kementerian, beberapa politikus, anggota DPR, dan mantan pejabat yang saya kenal. SEMUANYA mengaku tidak ada yang punya data tentang jumlah anak yatim di seluruh Indonesia. Artinya, selama ini, anak yatim tidak pernah merupakan prioritas pemerintah. Dibiarkan cari nafkah hidup sendiri, tanpa kepedulian dari para pemimpin negara.

Syukur kalau mereka dapat bantuan saudara. Syukur kalau masuk pesantren atau panti asuhan. Syukur kalau ada lembaga seperti Muhammadiyah, NU, universitas, atau masjid besar yang salurkan bantuan secara rutin. Dan kalau tidak? Buat apa mereka dipikirkan? Kalau mereka hidup dalam kemiskinan, kesulitan, putus sekolah, menjadi kuli atau tukang, diperalat orang dewasa, dipaksa kerja tanpa gaji yang benar, diancam, disiksa, dianiaya, diperkosa, disodomi, atau dibunuh, buat apa pemerintah perlu peduli?
Mereka hanya anak yatim, bukan anaknya orang elite!!

Sekarang, secara tiba-tiba, sudah muncul suatu "kepedulian" di berbagai daerah. Tapi hanya dari pejabat lokal atau pemda, dan belum terlihat kepedulian nasional. Walaupun Wakil Presiden seorang mantan Ketua MUI, walaupun ada 200 juta Muslim di negara ini, walaupun banyak Muslim kaya menjadi pejabat, tetap tidak terlihat kepedulian yang benar terhadap nasibnya anak yatim. Apalagi anak dhuafa. Jadi kalau para pemimpin Indonesia bisa hidup selama puluhan tahun, dan memperkaya diri, dan mengejar kekuasaan bagi mereka dan saudaranya, tanpa pernah peduli pada jutaan (?) anak yatim di seluruh negara, kenapa mau peduli sekarang, hanya karena ada Pandemi Corona?

Sejak dulu ada ratusan ribu, atau jutaan (?) anak yatim di Indonesia, yang hidup tanpa bantuan jelas dari pemerintah. Sudah merdeka 70 tahun, tapi masih belum dipedulikan. Tapi setelah beberapa anak jadi yatim disebabkan Pandemi Corona, simsalabim, pemerintah berubah dan siap kasih bantuan. Dan bagi anak yang menjadi yatim tahun 2019 sebelum pandemi? Ternyata, mereka tidak usah dibahas…!
-Gene Netto

Anak-Anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Siapa Peduli?
https://news.detik.com

Pemerintah Siapkan Bantuan Sosial Untuk Yatim Piatu Akibat COVID-19
https://www.voaindonesia.com

Kemensos Siapkan Bansos Yatim Piatu Covid Rp300 Ribu Sebulan
https://www.cnnindonesia.com

4 Ribu Anak DKI Yatim Piatu Akibat COVID-19, Pemprov Siapkan Bantuan
https://news.detik.com

Gereja Katolik Penuh Kasus Pencabulan Anak Dalam Sejarahnya, Umat Islam Bagaimana?

Laporan baru membuka data tentang ribuan pastor yang menjadi pedofil di Perancis. Tetapi hal yang sama masih terjadi di tengah umat Islam. Ustadz dan guru ngaji yang cabuli anak belum tentu dilaporkan ke polisi. Banyak yang dilindungi, dan kasus pencabulan diselesaikan secara kekeluargaan. Artinya, ustadz itu dipersilahkan pergi ke tempat lain dan cabuli anak di sana! Yang penting jangan cabuli anak saya! Kalau cabuli anak Muslim lain, EGP!

Banyak pesantren bertindak cepat untuk larang semua murid dan ustadz membahas kasus pencabulan ketika terjadi. Nama baik pesantren lebih utama bagi mereka daripada perlindungan anak. Bahkan korban disuruh ikut tutupi pencabulan itu karena dikatakan "aibnya" sang ustadz. Dan korban disuruh maafkan saja, tanpa berhak mendapat keadilan. Banyak pengurus pesantren gagal paham (atau tidak mau tahu) bedanya antara "aib" atau perbuatan buruk yang dilakukan sendiri tanpa efek ke orang lain, dan "pelanggaran hukum" yang timbulkan korban. Kalau ada korban, berarti ada orang Muslim yang berhak dapat keadilan, jadi bukan "aib" lagi tapi pelanggaran hukum.

Tapi banyak pesantren tidak mau tahu. Nama baik pesantren lebih utama. Usaha menutupi suatu kejahatan terhadap anak kecil demi menjaga nama baik lembaga itu sudah dicoba oleh Gereja Katolik selama puluhan (atau ratusan?) tahun, dan setiap pastor yang cabuli anak dilindungi, tanpa investigasi. Hasilnya, ratusan ribu anak, bahkan jutaan anak dicabuli dan dapat kehidupan penuh trauma. Dan sebagian dari korban menjadi pelaku ketika dewasa.

Sayangnya, banyak orang Muslim tidak mau belajar dari sejarah, dan tidak takut ulangi kesalahan yang sama. Mereka sibuk mengagungkan diri sendiri sebagai umat terbaik dan agama paling benar, sehingga kasus pencabulan membuat mereka malu, dan lebih enak buang muka dan pura-pura tidak tahu daripada dihadapi. Anak Muslim yang menjadi korban diabaikan saja. Yang penting bukan anak saya!!
-Gene Netto

3.200 Imam Gereja Katolik Prancis Paedofil, Lecehkan Anak
CNN Indonesia | Senin, 04/10/2021 Komisi investigasi independen melaporkan setidaknya sekitar 3.200 pastor dan pejabat Gereja Katolik Prancis lainnya paedofil dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak sejak 1950. Salah satu pegawai negeri sipil senior Prancis, Jean-Marc Sauve, menyatakan hasil penelitian komisi independen menemukan antara 2.900 dan 3.200 pendeta atau anggota gereja lain merupakan paedofil. Ia juga mengatakan, jumlah itu masih perkiraan minimum. Menurut Sauve, laporan tersebut berusaha menghitung jumlah pelaku dan korbannya.
https://www.cnnindonesia.com

Tersangka Kasus Sodomi dan Cabuli 26 Santri di Sumsel Bertambah Jadi 2 Orang

Beberapa minggu yang lalu, ada berita tentang seorang ustadz yang cabuli dan sodomi 26 anak di pesantren di Sumatera. Tapi ternyata pelakunya DUA ustadz bukan satu saja. Baru ketahuan sekarang karena waktu awal kasus itu, ada seorang anak yang masih ketakutan mengaku. Dia disodomi dan diancam. Polisi sudah ketemu ENAM anak lain yang menjadi saksi (tapi juga diam selama ini.) Jadi walaupun polisi sudah datang dan investigasi, dan semua anak sudah diminta lapor, korban yang itu tetap diam saja. Akhirnya setelah polisi kerja sama dengan semua orang tua, dan mereka dididik caranya membujuk semua anak, akhirnya satu anak itu bercerita bahwa dia juga disodomi, tapi pelakunya berbeda (dan di saat itu masih kerja di pesantren!)

Ini membuktikan pentingnya melibatkan polisi, polwan, psikolog, dan pekerja sosial dalam kasus pencabulan, karena membutuhkan ILMU untuk bertanya kepada anak dan dapat jawaban yang jujur. Kalau seorang ustadz ketahuan cabuli anak, lalu dia mengakui pernah cabuli dua anak saja, dan hanya meraba-raba saja, lalu perbuatan itu dirahasiakan, dan dia dipersilahkan keluar alias pindah ke pesantren yang lain (dan cabuli anak di sana), maka risikonya TINGGI sekali. Soalnya, walaupun dia mengaku cabuli dua anak, belum tentu belasan korban yang lain akan berani mengaku. Apalagi yang bertanya adalah ustadz-ustadz yang lain.

Perlu bantuan dari pihak luar, yang punya keahlian untuk bertanya kepada anak. Dan tidak boleh dirahasiakan atau diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau itu yang dilakukan, mungkin ada belasan korban yang tidak pernah akan ketahuan, jadi tidak dapat bantuan, dan di masa depan mereka yang bisa menjadi pelaku.
-Gene Netto

Tersangka Kasus Sodomi dan Cabuli 26 Santri di Sumsel Bertambah Jadi 2 Orang
M Syahbana – detikNews, Kamis, 30 Sep 2021 Palembang - Polisi menangkap pria berinisial IA (20) yang diduga menjadi pelaku sodomi santri di salah satu pesantren di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. IA merupakan pengasuh sekaligus pengajar di pesantren tersebut.
https://news.detik.com

16 September, 2021

Penjajah Jepang Botaki Tahanan, Kenapa Dilestarikan Di Sekolah Indonesia?

Assalamu'alaikum wr.wb. Penulis buku, Isabel Wolff, menceritakan tahanan sipil Belanda dan Inggris yang ditahan oleh Jepang di beberapa tempat di Indonesia. Kata Wolff, penjajah Jepang brutal terhadap 130 ribu tahanan sipil, kebanyakan perempuan dan anak kecil, yang ditahan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Banyak orang ditahan di "penjara terbuka" (wilayah kota yang luas, yang dikasih tembok dan menjadi penjara sementara) di Jakarta dan Bandung.

Kalau menatap prajurit Jepang, atau kurang cepat tundukkan kepala, perempuan dan anak akan dihajar. Kesalahan sekecil apapun akan kena pukulan dan hukuman secara langsung. Tahanan harus selalu takut dan patuh pada prajurit Jepang. Dua kali setiap hari ada absen. Tahanan harus berdiri berjam-jam di lapangan, tanpa boleh bergerak, bicara atau duduk.

Kalau tidak sempurna saat tundukkan kepala ke arah Jepang saat upacara, akan dihajar dengan keras. Badan harus berdiri tegak, dan ruku dengan sempurna. Bahkan posisi jari tangan diperhatikan. Harus selalu sempurna saat tunduk dan tidak boleh berbuat salah walaupun sedikit. Selain dihajar, hukuman paling umum adalah membotaki tahanan agar ada "efek jera". Dan hal itu begitu umum sampai banyak perempuan pakai selendang di atas kepalanya karena berdarah setelah rambut dicukur secara kasar.

Apa sistem pendidikan ini ada kemiripan dengan sebagian sekolah dan pesantren Indonesia? Tahanan/Santri/Siswa harus selalu takut dan patuh? Kesalahan sekecil apapun akan kena hukuman? Dan di sebagian pesantren, kalau berbuat salah, rambut akan dipotong dengan kasar, agar ada efek jera. Dan di sekolah dilakukan karena rambut anak "harus rapi" (tidak rapi = salah dan harus dihukum). Saya pernah lihat 2 anak yang dijemur di lapangan pesantren. Rambutnya telah dicukur dan kepala masih berdarah. Katanya itu "hukuman standar" bagi anak yang "nakal". Apa bedanya dengan perilaku Penjajah Jepang?

Pertanyaan saya: Kenapa keburukan penjajah Jepang dilestarikan di banyak pesantren dan sekolah di Indonesia? Atau apakah para ustadz dan guru tidak tahu dari mana mereka mendapatkan kebiasaan itu, dan hanya teruskan tanpa berpikir, dan tanpa ilmu? Semoga bermanfaat bagi guru, ustadz, dan orang tua yang mau merenung.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

The Forgotten Women Of The 'War In The East'
http://www.bbc.com/news/magazine-29665232


03 September, 2021

Momen Rombongan Jokowi Bagi-bagi Sembako di Cirebon, Warga Berebut!

Video ini menyedihkan sekali. Di seluruh negara, anak yatim dan dhuafa lapar dan hidup dalam kesulitan. Janda, jompo dan orang disabilitas perlu bantuan. Tapi CARA pemimpin negara bagikan bantuan malah seperti ini: Pria dewasa yang sanggup dorong, dobrak, jatuhkan, dan injak saudaranya bisa dapat 1 karung beras yang kecil. Yang lemah hendaknya minggir. Bantuan presiden hanya tersedia bagi orang yang kuat dorong dan banting orang lemah.

Menyedihkan sekali bahwa seorang pemimpin Muslim bisa berikan contoh seperti ini. Di masa apa saja akan terlihat buruk, tapi lebih buruk lagi di tengah pandemi yang hancurkan ekonomi orang lemah. Semoga Indonesia bisa dapat pemimpin yang baik yang memperhatikan dan utamakan orang yang paling lemah duluan, dan tidak lagi ciptakan pertandingan gaya gladiator di pinggir jalan bagi warga yang butuh beras. Semoga besok presiden tidak nonton film Hunger Games! Takutnya bisa menjadi kenyataan.
-Gene Netto

Momen Rombongan Jokowi Bagi-bagi Sembako di Cirebon, Warga Berebut!
Warga Kota Cirebon, Jawa Barat, menyambut iring-iringan rombongan kendaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sekitaran Bandara Cakrabhuwana. Seusai Jokowi melintas, warga langsung menyerbu mobil bantuan presiden (banpres) yang mengangkut sembako.
https://20.detik.com

06 August, 2021

Bersyukur Kalau Lahir Sebagai WNI

Seorang WNA dalam artikel di bawah menjelaskan bagaimana dia harus berusaha 5 kali utk dapat vaksin corona. Walaupun dijanjikan bantuan orang, dan didaftarkan sebelumnya, setiap kali ketika datang ke lapangan, selalu ditolak karena tidak ada NIK jadi tidak bisa masuk sistem. Hasilnya adalah buang2 waktu setengah hari, duduk di tengah banyak orang, lalu disuruh pulang begitu saja. Walaupun sudah daftar, punya Kitas, NPWP, semua dokumen lain, dan punya surat pengantar. Sudah memenuhi semua syarat, tetap saja tidak bisa dapat vaksin. WNI tinggal bangun pagi dan pergi ke puskesmas! Gampang! Malah banyak orang sibuk mencari alasan untuk komplain.

Bersyukur kalau lahir sebagai WNI dan dapat kemudahan untuk tinggal di negara ini yang penuh dengan rahmat Allah ini. Yang membuat Indonesia "miskin" BUKAN karena Allah halangi rezeki yang luas di sini, tapi karena terlalu banyak orang yang mengaku Muslim cuek saja terhadap saudaranya, dan gunakan setiap kesempatan utk mencuri uang rakyat. Tapi banyak orang miskin hampir pingsan karena begitu terpesona kalau ketika bertemu orang elite yang "kaya", lalu minta selfie. Mereka tidak berani minta tunjangan bulanan bagi anak yatim dan dhuafa, sekolah gratis, pengobatan gratis, dan kota2 yang tertib, indah, dan makmur seperti di Singapura. Berani minta selfie saja, lalu bersyukur bisa dekat dengan "orang kaya" untuk beberapa detik, tanpa peduli kekayaannya berasal dari mana…

Bukan Allah yang merugikan umat Islam di sini, tapi umat Islam sendiri yang belum bersatu untuk bangun negara yang kuat dan sejahtera. Bukan Allah yang memaksa anak kampung hidup dalam kemiskinan terus, tapi orang kampung sendiri yang tidak mencari ilmu seluas mungkin dan bersatu untuk bangun usaha yang berkualitas di setiap kampung. Habiskan Rp 1.530 triliun per tahun untuk rokok selalu SIAP. Tapi habiskan Rp 1.530 triliun per tahun untuk beli buku dan cerdaskan anaknya tidak mau. Jangan salahkan Allah.

11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d 13:11)

Orang bule di sini berjuang terus untuk dapat vaksin karena berharap sehat. Sedangkan banyak Muslim malas pakai masker, tidak mau jaga jarak, lebih malas lagi mencari vaksin, dan anggap kesehatan bagian dari takdir, jadi "terserah Allah saja deh" dan tidak perlu berpikir atau berusaha. Sikap "malas berusaha" ini merupakan penyakit batin bagi banyak Muslim. Jadi umat Islam yang harus semangat untuk BERUBAH.

Pandemi Corona membuktikan bahwa banyak Muslim yang miskin tidak bisa bertahan hidup tanpa bantuan saudaranya yang mampu. Minimal kita beli barang yang mereka jual. Lebih baik kalau kita juga peduli pada pendidikan bagi anak mereka, karena anak itu adalah saudara kita juga! Kalau ada yang katakan, "Indonesia tidak bisa setara Singapura!" tanya saja kepadanya: "Allah Maha Kuasa, atau Maha Terbatas?" Kita bisa bangun negara yang melebihi semua negara yang lain di dunia. KALAU kita semangat untuk bangun, bersatu, dan berubah. Allah selalu menunggu. Kapan kita akan sadar dan semangat untuk mencari rahmat-Nya sebanyak mungkin?
-Gene Netto

How I Got Vaccinated Against COVID-19 in Indonesia
https://indonesiaexpat.id

02 August, 2021

Sering Ada Kasus Pencabulan Di Pesantren, Perlu Takut Memondokkan Anak?

[Pertanyaan]: Assalamualaikum. Pak Gene, Membaca berita tentang santri yang dicabuli gurunya, membuat orang tua khawatir. Tapi di sisi lain memondokkan anak juga bermanfaat untuk dapat ilmu agama. Lebih baik memondokkan anak atau tidak? Apa sarannya Pak Gene dalam memilih pesantren?

[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb. Memang ada masalah dengan sebagian pesantren. Masalah intinya adalah "pendidikan dan pengawasan". Tidak ada pelatihan bagi anak dan ustadz untuk waspada terhadap bahaya pencabulan. Jadi ketika ada kasus, anak tidak tahu mesti lapor ke mana, dan banyak ustadz (yang baik) tidak akan perhatikan satu anak yang tiba-tiba menjadi murung atau malas belajar. Malah anak itu bisa dimarahi.

Untuk dapat pendidikan agama yang bagus, pesantren merupakan solusi yang baik. Tolong ingat: Mayoritas dari anak yang dicabuli malah menjadi korban di rumah sendiri, atau dekat rumah, dengan orang yang dikenal: Bapak kandung, bapak tiri, paman tiri, kakek, bapaknya teman, tetangga, penjaga warung, guru sekolah, guru ngaji, teman sekolah, teman Facebook, dsb. Jadi hanya sebagian kecil dari kasus pencabulan terjadi di pesantren. Berarti orang tua tidak perlu ketakutan, tapi perlu waspada dan harus mendidik anak sendiri.

Pertama, sebelum kirim anak ke pondok, mendidiknya dulu di rumah. (Dibutuhkan pelatihan di semua pesantren, tapi jarang ada.) Jelaskan tentang pencabulan, sodomi dan pemerkosaan. Pakai nama2 alat kelamin yang benar (penis, vagina, anus) dan jelaskan bahwa "ada orang jahat" yang suka menyentuh alat kelamin anak, atau melakukan seks dengan anak. Dari usia 9-10 tahun ke atas, sudah boleh dijelaskan tentang hubungan seks secara sederhana. Hanya agar mereka memahami bahwa itu perbuatan untuk orang dewasa yang menikah, jadi anak tidak boleh.

Jelaskan bahwa kalau anak lain atau ustadz berusaha memegang kemaluan atau anus mereka, maka mereka harus melawan (pukul, tendang, cakar), teriak keras ("nggak mau"), melarikan diri, dan segera lapor pada orang dewasa. Tidak boleh takut pada ancaman apapun, karena biasanya itu ancaman kosong. Juga jelaskan bedanya antara orang jahat yang memegang kemaluan mereka dan membuat mereka takut, dan candaan teman kamar yang misalnya tampar pantat sejenak. Anak bisa memahami bedanya antara orang yang "bercanda" dan "berbuat jahat" (yang membuat mereka takut).

Kedua, anda harus mencari info sebanyak mungkin tentang latar belakang pesantren, kualifikasi guru, proses seleksi guru, dll. Jangan takut minta melihat CV dari semua guru. Tanya langsung tentang program pesantren untuk melindungi anak dari pencabulan. Makin banyak orang tua yang bertanya, makin banyak pengurus pesantren yang akan menyadari kebutuhannya pelatihan anti-pencabulan itu. Kalau ada "guru" yang tidak jelas asal usulnya atau pengalaman kerjanya, maka anda berhak bertanya lebih dalam dan protes.

Misalnya, anda harus bedakan antara seorang guru yang lulus kuliah, dan pernah menjadi ustadz di dua pesantren, dan orang lain yang hanya mondok sementara di usia remaja, tidak kuliah, dan tidak jelas riwayat kerjanya. Kalau tidak jelas guru itu dapat ilmu dan pengalaman dari mana, lebih baik cari pesantren lain yang proses seleksi gurunya lebih jelas. Insya Allah antara kedua hal itu (mendidik anak, dan periksa latar belakang pesantren dan para guru) sudah cukup. Berusaha sebaik mungkin untuk pilih tempat yang jelas, dan minta mereka ciptakan pelatihan bagi santri agar waspada terhadap bahaya pencabulan. Minimal harus ada poster di tembok: "Kalau anak alami perbuatan tidak menyenangkan, bisa dilaporkan kepada A, B, atau C kapan saja."

Semoga Allah SWT membantu anda dapat pondok yang cocok dan aman. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

01 August, 2021

Bapak Membuat Robot Yang Membantu Anaknya Yang Lumpuh Jalan Kaki

Seorang anak di Perancis lahir dalam kondisi lumpuh dan harus pakai kursi roda. Bapaknya seorang insinyur robotika. Anak itu bertanya kepada bapaknya, "Kenapa tidak membuat robot yang bisa bantu saya jalan kaki?!" Bapaknya merenung, lalu mendirikan PT baru dan mulai membuat desain robot khusus untuk orang lumpuh, yang bantu mereka jalan kaki. Di saat ini, masih dalam tahap perkembangan, jadi bentuknya masih besar dan mahal. Tapi prinsipnya sudah terbukti berhasil, dan beberapa rumah sakit sudah beli.

Kasih sayang dari seorang bapak terhadap anaknya bisa luar biasa. Tetapi banyak orang tua malah sibuk menjadi pemarah dan sering menegur anaknya. Mereka lupa bahwa anak adalah rahmat dan amanah dari Allah, sehingga mereka lupa untuk banyak bersyukur. Setiap hari ada kewajiban menyayangi anak, mendidik dan membinanya, dan juga perlu bersyukur kepada Allah SWT kalau anaknya SEHAT, cerdas, mulia dan beriman kepada Allah. Jangan hanya menegur dan marahi terus, hanya karena PR-nya belum dikerjakan! Bersyukur kalau punya anak yang mampu bersekolah dan bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi umat manusia. Tidak ada anak yang terancam masuk neraka karena PR-nya belum selesai, atau kamarnya belum dirapikan. Utamakan kasih sayang, dan insya Allah anak anda akan menjadi baik sendiri. Hanya perlu bersabar saja.
-Gene Netto

Video: Dad Builds Robotic Exoskeleton To Help Son Walk
https://www.bbc.com

Latihan Pukulan Dada Berujung Empat Guru Silat Tewaskan Murid Perguruan

Mau jadi pelatih bela diri atau olahraga? Gampang. Perlu mengerti P3K? Tidak usah! Lalu, kalau anak jatuh pingsan, tidak bernafas, dan jantung berhenti? Kasih minyak kayu putih saja! Dan setelah tidak hidup kembali, boleh ditaruh di mobil dalam kondisi tidak bernafas, dan dibawa jalan-jalan keliling kota, mencari puskesmas. Setelah sampai di puskesmas, sesudah tidak bernafas selama setengah jam, simsalabim dinyatakan mati. Ya sudah. Takdir!

Tapi apa itu benar-benar takdir? Atau kebodohan yang diizinkan oleh pemerintah? Soalnya, siapa saja boleh memukul dan menendang anak kecil, dan boleh suruh anak melakukan olahraga di lapangan, TANPA perlu pahami cara menolong anak yang jatuh pingsan dan berhenti nafas. Dalam kata lain, semua pelatih bela diri dan pelatih olahraga diberikan izin penuh dari pemerintah untuk "mengawasi kematian anak" karena tidak perlu memahami cara menyelamatkan nyawa anak sebelum diizinkan menjadi pelatih. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto

Latihan Pukulan Dada Berujung Empat Guru Silat Tewaskan Murid Perguruan
detikNews, Kamis, 29 Jul 2021 Tulungagung - Seorang pesilat, LFR (23) warga Boyolangu, Tulungagung, tewas saat mengikuti latihan silat. Keempat tersangka adalah ER (20), FA (17), FI (23) , dan MO (16). "Dari keterangan para saksi dan tersangka, diakui bahwa korban mengalami pukulan dan tendangan oleh empat pelatihnya secara bergiliran," jelas AKP Cristian Kosasih. Pelatih korban sempat memberikan pertolongan dengan mengoleskan minyak kayu putih ke tubuh korban, namun korban tetap tidak sadarkan diri, jadi dilarikan ke puskesmas. Sampai di sana, korban dinyatakan telah tewas.
https://news.detik.com

06 July, 2021

Sebagian Dari Rakyat Takut Dapat Vaksin Corona, Apa Pemerintah Boleh Mengancam?

[Pertanyaan]: Bagaimana kalau pemerintah mengancam orang yang takut dapat vaksin corona?

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Daripada  pemerintah mengancam dengan penjara atau denda besar, jauh lebih baik motivasi rakyat saja. Dalam sejarah dunia, ada banyak kasus "pengobatan" yang dipaksa terhadap kaum yang lemah (yang menjadikan mereka kelinci percobaan). Juga ada kasus pengobatan yang timbulkan efek samping yang buruk di kemudian hari (dikira aman, ternyata tidak).

Jadi wajar dan normal kalau sebagian dari masyarakat takut pada obat baru berupa vaksin. Sifat takut itu selalu muncul terhadap semua jenis obat baru dalam sejarah. Tapi vaksin baru berbeda dengan yang lama, misalnya vaksin polio. Proses penelitian untuk vaksin polio sudah berlangsung puluhan tahun. Sudah jelas manfaatnya di jangka pendek dan panjang, dan tanpa efek samping.

Untuk vaksin baru (dan semua obat baru yang lain), ilmuwan tidak tahu secara pasti efek jangka pendek dan panjang. Jadi wajar kalau sebagian masyarakat takut. Tapi efek samping dari vaksin yang sudah ketahuan JAUH lebih kecil dampaknya daripada gejala penyakit corona!

Secara logis, orang yang takut pada vaksin corona juga mesti "takut" naik motor, bis, mobil, dan pesawat, takut berenang di sungai dan laut, dan takut pergi ke pasar (ada preman), dan juga perlu takut tidur di rumah sendiri (bisa dibunuh oleh perampok kapan saja). Jadi "semua kegiatan" bisa membuat orang takut, kalau memang mau takut.

Takut terhadap vaksin baru wajar dan sering terjadi setiap kali ada jenis obat baru. Jadi sebaiknya pemerintah berikan motivasi, bukan ancaman. Kalau misalnya ada undian ribuan rumah baru, mobil baru, motor baru, dan HP baru di setiap kota dan provinsi, mungkin stok vaksin akan habis dalam sehari, karena begitu banyak orang semangat ikuti programnya untuk dapat hadiah-hadiah tersebut. Dengan demikian, pemerintah menjadi mitra rakyat yang ajak kerja sama untuk kebaikan bersama, dan itu akan lebih mudah diterima daripada rakyat diancam.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

04 July, 2021

60 Ribu Lelaki Jadi Korban Pelecehan Seksual Gerakan Pramuka AS, Kompensasi Capai Rp12 Triliun

Citra Puspitaningrum Jumat, 02 Juli 2021 - AKURAT.CO, Gerakan Pramuka Amerika Serikat (AS) atau Boy Scouts of America (BSA) telah menyepakati kompensasi USD 850 juta (Rp12 triliun) untuk sekitar 60 ribu orang yang mengklaim mengalami pelecehan seksual. Menurut pengacara, angka ini akan menjadi dana penyelesaian pelecehan seksual terbesar dalam sejarah AS.

Dilansir dari BBC, kasus ini bermula pada 2012 ketika surat kabar Los Angeles Times menemukan sekitar 5 ribu dokumen yang menuding ketua Pramuka dan pemimpin regu yang telah dianggap sebagai 'relawan tak memenuhi syarat'. Sebagian besar insiden ini tak dilaporkan ke polisi. BSA telah meminta maaf kepada para korban dan mengajukan kebangkrutan tahun lalu. Organisasi berusia 111 tahun ini juga berjanji akan membentuk perwalian kompensasi bagi para korban pelecehan seksual.

Ken Rothweiler, salah satu dari 3 negosiator utama untuk kelompok korban, mengaku senang BSA dan dewan daerah bisa menjadi yang pertama memberi kompensasi kepada para korban. Namun, pengacara kelompok lainnya, Tim Kosnoff, mengatakan kepada kantor berita NPR kalau kesepakatan itu busuk dan bodoh.

"Saya tidak tahu bagaimana menyebutnya selain sebagai kegagalan," kecam Kosnoff.
Ia menyayangkan sejumlah lelaki yang telah dilecehkan selama bertahun-tahun hanya bisa mendapatkan pembayaran beberapa ribu dolar. Menurutnya, itu penghinaan terhadap semua pria yang berhasil mengumpulkan keberanian untuk mengajukan klaim dan berpartisipasi dalam proses ini.
https://akurat.co

Boy Scouts Of America: $850m Deal Agreed Over Sexual Abuse Claims
https://www.bbc.com

27 June, 2021

Santri yang Tewas Usai Dikeroyok Gegara Uang Rp 100 Ribu Yatim Piatu

Apa bisa baca berita ini tanpa merasa sedih hati atau menangis? Seorang anak yatim piatu usia 15 tahun masuk pesantren. Karena tidak punya uang saku (siapa yang mau peduli pada anak yatim yang miskin?) dia akhirnya mencuri 100 ribu. Setelah ketahuan dan ditanyakan, anak ini jujur dan langsung mengaku bahwa dia yang mencuri. Setengah jam kemudian, dia dihajar sampai mati oleh beberapa anak senior.

Nasib anak yatim piatu di Indonesia! Menunggu bantuan dari pemerintah dan 200 juta anggota umat Islam, tapi tidak ada yang datang. Hanya anak yatim yang "beruntung" yang bisa dapat kepedulian yang baik, dan bantuan setiap bulan, dan yakin akan dapat masa depan yang sejahtera.

Bagaimana kalau Rasulullah SAW ada di sini, dan kita jelaskan bahwa negara akan habiskan uangnya untuk bangun sekian banyak jalan tol, pelabuhan, dan bandara, dan bahkan akan bangun sebuah ibukota yang baru? Dan di tengah umat Islam, penjualan rumah mewah, mobil mewah, dan perhiasan mewah meningkat terus? Tapi anak yatim dibiarkan miskin dan lapar, dan jarang bisa merasakan kasih sayang, bahkan bisa dihajar sampai mati setelah melakukan 1 kesalahan! Kira-kira Rasulullah SAW akan berikan komentar apa tentang kita? Apa bisa bangga? Atau sangat kecewa, dan malu mengakui kita sebagai umatnya?
-Gene Netto

Santri yang Tewas Usai Dikeroyok Gegara Uang Rp 100 Ribu Yatim Piatu
Charolin Pebrianti – detikNews, Sabtu, 26 Jun 2021 - Ponorogo - Santri M (15) asal Sumatera yang tewas dikeroyok empat santri lain gegara pengakuannya mencuri uang Rp 100 ribu, seorang yatim piatu.
https://news.detik.com

Dari hasil autopsi itu diketahui ada luka memar di kepala, lengan, tangan, dan wajah korban. "Dari pemeriksaan dalam ada pendarahan di rongga kepala sampai otak." "Itu yang menyebabkan gagal napas sehingga meninggal dunia," kata Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, Tutik Purwanti saat ditemui di RSUD Dr Harjono Ponorogo, Kamis.
https://www.tribunnews.com

19 May, 2021

Menghina Palestina, Apa Harus Ditangkap, Diancam Penjara, Dan Dikeluarkan Dari Sekolah?

Dunia sekarang sudah berbeda. Kalau dulu, semua orang bisa punya pendapat buruk, tapi kita tidak akan bisa tahu. Apa yang diucapkan di kamar, warung, pinggir jalan dll. mungkin hanya diketahui beberapa orang saja. Dan tidak ada yang terjadi selain beberapa orang menjadi kesal, dan bahas "kurang ajarnya" pelaku itu. Sekarang beda. Puluhan juta anak dan seratus juta dewasa punya HP dan medsos. Setiap hari, mereka bisa merekam atau ketik sebuah pendapat dan sebarkan.

Mungkin yang paling parah adalah Twitter, tapi sekarang TikTok sama. Semua komentar dan pemikiran jelek bisa disebarkan langsung kepada ratusan juta atau milyaran orang (dalam bahasa Inggris). Yang menjadi masalah adalah kemampuan setiap orang untuk menahan diri dan tidak sebarkan pendapat tersebut. Seringkali anak yang ditangkap mengaku "iseng saja", tapi diancam dengan beberapa tahun penjara.

Hak bicara bebas kurang dipahami di sini karena kebanyakan orang belum merasakan manfaatnya. Memang ada komentar buruk di dunia ini, dan kita bisa menjadi sakit hati. Tapi fungsi utama polisi, pengadilan, dan penjara seharusnya untuk MELINDUNGI kita dari pembunuh, pemerkosa, perampok dan orang2 lain yang berbahaya, bukan untuk melindungi perasaan hati kita dari anak remaja yang membuat komentar buruk.

Sayangnya, rakyat Indonesia tidak rasakan nikmatnya tinggal di sebuah negara di mana semua orang berhak keluarkan pendapat sendiri TANPA harus takut masuk penjara. Jadi di sini, setiap kali mau bicara, kebanyakan orang sudah terbiasa sensor diri sendiri sebelum bertindak. Semoga suatu hari Indonesia bisa berubah, dan polisi tidak disuruh tangkap anak kecil yang punya pendapat buruk, dan masyarakat dididik sejak sekolah untuk biarkan orang lain punya pendapat yang berbeda, termasuk yang buruk, dan kita dibiasakan menahan diri dan abaikan saja.

Sebuah video TikTok yang dibuat oleh anak sekolah yang punya ratusan follower tidak perlu menjadi berita nasional berhari-hari. Tidak perlu sidang untuk anak remaja yang panggil ahli bahasa dan ahli agama untuk jelaskan pelanggarannya. Rakyat perlu minta pemerintah mengubah hukum negara, agar ada kebebasan bicara yang luas (yang sudah tertulis dalam UUD 45), dan penjara tidak menjadi solusi bagi pemuda yang punya pendapat buruk.
-Gene Netto

HL alias Ucok (23) di Lombok Barat : Cleaning Service Mengaku Iseng Bikin Video Tiktok Isinya Menghina Palestina, Kini Dia Jadi Tersangka
https://www.tribunnews.com

MS di Bengkulu Tengah : Siswi SMA yang Hina Palestina di Medsos Dikeluarkan dari Sekolah
https://nasional.okezone.com

Pakar Hukum Sebut Menghina Palestina Bisa Dijerat Pidana
https://www.wartaekonomi.co.id

18 May, 2021

Bagaimana Dengan Orang Yang Wafat Sebelum Mengenal Islam?

[Pertanyaan]: Bagaimana nasibnya orang yang wafat sebelum mengenal Islam, dan juga anak yang wafat sebelum menjadi remaja?

[Gene]: Ini suatu pertanyaan umum, terutama dari orang non-Muslim yang masih bertanya2 tentang Islam. Hadits ini menjelaskan:

Dari Abu Hurairah dan Al-Aswad bin Sarii, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Empat jenis manusia akan berhujah pada hari kiamat. Mereka adalah lelaki tuli yang tidak mendengar langsung, lelaki dungu, lelaki tua pikun, dan lelaki yang mati di dalam masa fatrah (waktu antara dua rasul). Adapun si tuli, dia akan berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya Islam telah sampai dalam keadaan aku tidak mendengar sesuatu pun. Adapun orang yang dungu, dia akan berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya telah datang Islam dalam keadaan aku tidak memahami sesuatu pun serta anak-anak melemparku dengan kotoran binatang. Adapun si tua pikun, dia akan berkata: Wahai Tuhanku sesungguhnya telah datang Islam dalam keadaan aku tidak memahami sesuatu. Adapun orang yang mati dalam tempoh fatrah (antara dua rasul),  dia akan berkata: Wahai Tuhanku, tidak sampai pun padaku pesuruh-Mu. Maka Allah mengambil sumpahnya bahwa mereka akan mentaati-Nya tanpa terbelah lagi. Kemudian diperintahkan kepada mereka agar memasuki Neraka. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, barangsiapa (dari kalangan mereka) yang memasukinya ,pasti ia akan menjadi sejuk dan sejahtera di dalamnya. Dan orang yang tidak memasukinya akan diseret ke dalamnya.” (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad, Al Bazzar, ibnu Abi Ashim di dalam kitabnya Assunnah, dan al Baihaqi di dalam Al I’tiqad)

Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, hadits ini dibahas panjang lebar. Kesimpulannya, pada hari Kiamat, nanti ada 4 golongan manusia yang tersisa, setelah orang beriman sudah masuk surga, dan orang kafir sudah masuk neraka. Empat golongan ini dikasih kesempatan satu kali untuk beriman kepada Allah. Sudah jelas mereka tidak berada di dunia lagi, dan mereka bisa melihat orang beriman dan kafir yang sudah dipisahkan.

Allah akan menciptakan fatamorgana yang mirip neraka dan akan bertanya apa mereka siap beriman kepada Allah. Mereka semua akan bersumpah untuk beriman. Lalu Allah akan perintahkan mereka untuk masuk ke pintu neraka di hadapan mereka. Kalau mereka taat pada Allah dan langsung masuk, mereka tidak akan merasa panas dan langsung akan berada di surga karena mereka taat dan menempati janji mereka untuk beriman. Orang yang mundur dan menolak masuk ke dalam pintu neraka (yang fatamorgana), akan diambil dan dibuang ke dalam neraka yang benaran.

Jadi apa mereka masuk surga? Atau berada di neraka tapi dalam kondisi nyaman dan tidak disiksa (berdasarkan teks di hadits itu)? Kita tidak bisa tahu secara pasti karena tidak diterangkan, jadi ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Insya Allah mereka akan masuk surga, karena sepertinya tidak perlu diciptakan "neraka yang enak" hanya untuk 1 kelompok itu, yang menjadi beriman di akhirat. Mereka dicap beriman, sama seperti kita, jadi kurang logis kalau balasannya adalah "neraka yang enak". Lebih masuk akal mereka juga masuk Surga bersama dengan kita, padahal tidak sempat beriman di dunia ini. Tapi sekali lagi, kita tidak bisa tahu secara pasti tentang nasib mereka di akhirat.

Dan perlu diingat bahwa tidak merupakan tugas kita untuk "tahu" tentang apa yang akan menimpa setiap satu manusia dari ratusan milyar manusia yang akan dihisab oleh Allah. Kita punya tanggung jawab terhadap keselamatan diri kita dan keluarga kita sebagai prioritas utama. Allah Maha Kuasa dan Maha Adil, dan bisa membuat keputusan yang baik terhadap semua manusia, termasuk mereka. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

30 April, 2021

Melihat Gambar Porno Pada Saat Puasa

[Pertanyaan]: 1) Saya pernah melakukan onani setelah berbuka puasa. Apakah puasa saya pd hari itu di terima? 2) Saya pernah melihat gambar porno pada sore hari di bulan puasa karena sudah tidak tahan. Apakah puasa saya pd hari itu diterima?

[Jawaban]: Assalamu'alaikum wr.wb. 1) Kalau mengeluarkan air mani dengan sengaja setelah maghrib (karena onani atau karena berhubungan badan dengan istri), puasa tidak batal. Seperti halnya makan dan minum setelah maghrib juga tidak membatalkan puasa. Batas waktu puasa adalah subuh sampai maghrib. Jadi kegiatan di malam hari tidak membatalkan puasa di siang hari.

2) Kalau melihat film porno pada siang hari, anda kena dosa. Tetapi insya Allah tidak membatalkan puasa karena merupakan dosa mata dan bukan termasuk hal2 yang membatalkan puasa. Selama air mani tidak keluar, insya Allah puasanya diterima, tetapi jangan heran kalau seluruh pahala puasa dihapus karena dosa tersebut. Dengan demikian, di hari itu, anda dapat rasa haus dan lapar tapi pahalanya mungkin nol.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (HR. Bukhari No. 1903)

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Puasa bukanlah dari makan dan minum (semata), tetapi puasa itu menahan diri dari perbuatan sia-sia dan keji. Jika ada orang yang mencelamu, katakanlah: Aku sedang puasa, aku sedang puasa." (HR. Al-Hakim 1/430-431, Ibnu Khuzaimah 1996, sanadnya Shahih)

Kalau berbohong, atau melakukan perbuatan keji (seperti nonton film porno), maka bisa jadi hasilnya adalah rasa lapar dan haus saja (tanpa pahala), karena Allah tidak membutuhkan usaha puasa dari orang yang tidak mau menahan diri. Dan kalau air mani keluar saat nonton film porno, maka puasa langsung batal, dan puasa 1 hari itu harus diganti di luar bulan Ramadhan.

Harus dibedakan antara sperma dan madzi (pelicin). Cairan pelicin disebut "madzi" keluar sebelum sperma keluar, dan tidak membatalkan puasa, tapi membatalkan wudhu. Kalau terangsang, madzi bisa keluar tanpa diketahui. Kalau ada di celana dalam, harus dibersihkan dengan air sampai kelihatan hilang agar bisa shalat. Lebih baik ganti celana dalamnya. Keluarnya madzi tidak membatalkan puasa. Tetap kalau nonton film porno, sampai sperma keluar, maka puasanya batal.

Perlu dipikirkan kenapa anda tidak tahan untuk melihat gambar porno pada saat puasa? Salah satu tujuan puasa adalah untuk melatih diri supaya sanggup menahan diri. Salah satu dorongan terbesar bagi manusia adalah keinginan untuk makan. Kenapa bisa menahan diri dari makan dan minum selama 12 jam tetapi tidak bisa menahan diri dari melihat film porno?

Kalau nafsu bangkit dan ingin nonton film porno di siang hari, coba ambil wudhu, dan mulai berdzikir. Baca "Astagfirullah al-adzim" dan berpikir tentang semua nikmat yang Allah berikan. Kenapa anda balas semua kebaikan Allah dgn nonton film porno? Apa pantas? Lebih baik anda lakukan kegiatan yg positif. Keluar dari rumah agar tidak sendirian di kamar. Pergi main bola, bersepeda, atau bertemu teman dan keluarga di tempat umum. Ada ratusan kegiatan yg bisa dikerjakan daripada bersembunyi di kamar dan nonton film porno.

Coba menahan diri setiap hari dari keinginan untuk nonton film porno. Kalau berhasil, teruskan pada malam hari untuk menghormati bulan suci Ramadhan. Dan kalau bisa berhasil untuk 1 hari, teruskan sampai 1 minggu, lalu 2 minggu. Kalau tiba-tiba gagal, mulai lagi dari nol, dan usahakan untuk 1 hari lagi. Ampunan Allah sangat besar, tetapi Dia mengharapkan kita akan selalu berusaha untuk memperbaiki diri, dan tidak hanya mengatakan, "Saya tidak bisa tahan." Semoga bermanfaat. Selamat puasa.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Gene Netto

Kenapa Perlu Shalat Taubat? Shalat Wajib Sudah Cukup, Bukan?

[Pertanyaan]: Ada yang bilang, tidak perlu shalat taubat, karena sesungguhnya orang yang shalat fardhu itu juga bisa disebut shalat taubat, karena shalat sendiri di dalamnya mengandung pengampunan. Betul?

[Jawaban]: Tidak ada istilah "cukup" dalam hal bertaubat kepada Allah, ataupun dalam beribadah kepada Allah. Rasulullah SAW yang selalu dijaga oleh Allah dalam keadaan suci dan tidak berdosa (selalu langsung diampuni kalau berbuat dosa), dan dijamin masuk surga, tetap saja istighfar 70x per hari. Kenapa? Pertama, untuk mendidik kita karena kita disuruh mengikuti contohnya dalam semua hal. Kedua, karena sebagai Nabi Allah, dia sangat paham bahwa tidak ada istilah "cukup" dalam hal berserah diri kepada Allah, beriman kepada Allah, beribadah kepada Allah, mohon ampun kepada Allah, dan mohon yang terbaik dari sisi Allah. Tidak pernah bisa "cukup", walaupun dilakukan oleh seorang Nabi Allah, apalagi kita!

Rasulullah SAW melakukan shalat tahajjud setiap malam, dan bukan 2 rakaat saja yang berlangsung hanya 5 menit lamanya, lalu kembali tidur seperti kita. Tetapi Nabi shalat berjam-jam, sampai sahabat yang mau coba ikut hampir pingsan, dan kakinya Nabi jadi bengkak karena berdiri terlalu lama. Apa Nabi merasa ibadahnya sudah “cukup”? Tidak pernah dikatakan demikian. Begitu juga dalam hal bertaubat kepada Allah. Orang yang merasa ibadahnya atau taubatnya sudah “cukup” sangat merugikan diri.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi)

Jadi kalau anda merasa ada dosa besar (misalnya kemarin jadi mabuk, atau tinggalkan shalat, atau berzina, atau berjudi, atau mencuri, dsb.) maka laksanakan shalat taubat berkali-kali dan istighfar berkali-kali, dan bersedekah sebanyak mungkin. Lakukan semua yang bisa dilakukan agar Allah mau hapus dosa itu dan berikan banyak pahala.

Dan kalau merasa tidak ada dosa besar seperti itu, TETAP saja lebih baik melakukan shalat taubat sewaktu-waktu. Tujuannya agar kita ingat bahwa setiap manusia selalu ada dosanya, dan kita tidak tahu kapan akan menghadapi kematian, lalu tidak akan bisa berdoa atau shalat lagi sesudah itu. Menambahkan ibadah, pembacaan Al Quran, dzikir, sedekah, dan lain-lain, sebanyak mungkin, sekarang juga, tanpa mencari-cari alasan untuk merasa puas dengan ibadah kita yang sudah dilakukan di masa lalu. Yang masa lalu belum cukup. Tidak pernah bisa cukup.
Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Ingin Menjadi Kaya? Hati-Hati, Kekayaan Belum Tentu Membuat Anda Bahagia!

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya dapat cerita tentang seorang bapak yang kaya, tapi jatuh sakit, jadi depresi, stress, dan berhenti shalat. Istri dan anaknya juga stress karena melihat kondisi bapak itu. Yang perlu diperhatikan dari kejadian itu adalah berapa banyak orang sulit mensyukuri nikmat Allah? Diberikan kekayaan lalu dikasih ujian, seharusnya mereka dekatkan diri kepada Allah, tapi malah menjadi depresi.

Bapak itu memang menderita dari sebuah penyakit, tapi juga ada banyak uang dan rumahnya besar. Banyak orang lain seharusnya lebih stress karena mereka hanya menjadi pekerja biasa, tapi ternyata mereka bisa cukup bahagia, walaupun tidak ada kesempatan menjadi kaya. Terbukti, memiliki banyak uang dan rumah yang besar tidak menjamin kita akan bahagia!

Saya sering dipanggil untuk menasihati dan "meluruskan" anaknya orang kaya. Mereka minta bantuan saya karena ternyata mereka "gagal" mendidik anaknya sendiri. Mereka sangat fokus pada dunia dan kekayaan, tapi di saat yang sama, anaknya menjadi "rusak" (tidak shalat, narkoba, berzina, minum alkohol, dsb.) Kekayaan orang tua itu menjadi bumerang: Kembali dan hantam mereka sendiri. Mereka lupa bahwa dunia ini tidak nyata, dan hanya dengan beriman dan bertaqwa kepada Allah bisa kita dapat keselamatan di dunia dan juga di akhirat.

64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)

26. Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
(QS. Ar-Ra’d 13: 26)

Kalau ada cita-cita menjadi kaya, silahkan, tapi sebaiknya dipastikan anda siap secara mental, dan dipastikan anak anda bisa menjaga agamanya. Jangan fokus pada kekayaan sebagai tujuan, tetapi menganggapnya sebagai "alat" saja utk berjuang di jalan Allah. Menjadi kaya sangat bermanfaat, asal dianggap sebagai amanah dari Allah. Sayangnya, banyak orang kaya tidak begitu. Diuji dengan penyakit saja, keimanan mereka bisa hancur dengan cepat dan kekayaannya menjadi setara debu yang tidak berguna. Lebih parah lagi kalau anaknya juga menjadi rusak, karena dengan demikian anak itu tidak akan mendoakan orang tuanya!

Semoga kita semua diberikan rezeki yang luas, tapi dengan syarat kita siap dulu secara mental! Kita harus selalu ingat untuk berserah diri kepada Allah, mengikuti Rasulullah SAW, dan siapkan anak kita untuk menjadi pemimpin Muslim yang saleh dan salehah, yang manfaatkan kekayaannya untuk berjuang di jalan Allah. Kalau berhasil, mereka akan menjaga keimanannya dan tidak akan merasa takut atau stress ketika sebuah ujian menimpa mereka, karena tangan mereka digenggam keras oleh Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

17 March, 2021

Fatwa MUI: Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa Ramadhan

Kompas.com - 17/03/2021, Penulis Dian Erika Nugraheny | Editor Diamanty Meiliana JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia menerbitkan fatwa Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 saat Berpuasa. Berdasarkan fatwa itu, vaksinasi yang dilakukan dengan penyuntikan vaksin tidak membatalkan puasa.

"Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan dengan injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa," ujar Ketua Komisi Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh. Adapun yang dimaksud injeksi intramuskular adalah injeksi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat atau vaksin melalui otot.
https://nasional.kompas.com


13 March, 2021

Kalau Kita Abaikan Ketidakadilan, Nanti Kita Bisa Menjadi Korbannya!

Banyak orang melihat ketidakadilan tapi diam saja. Korbannya mungkin di wilayah lain, atau tetangga sendiri. Tapi selama tidak merasakan dampaknya, banyak orang tidak mau protes ketika hak orang lain diinjak. Hal itu terjadi di saat Perang Dunia II dan dibahas dalam sebuah puisi dari pastor Jerman, Martin Niemöller. (Makna dari puisinya dipelajari dalam sekolah di barat.) Dia melihat Nazi menindas dan menangkap banyak kaum, tapi dia dan kebanyakan orang diam. Mereka tidak menderita, jadi kenapa harus protes? Ketika akhirnya Nazi juga datang untuk tangkap Niemöller, tidak ada lagi kaum yang tersisa untuk protes dan membela hak dia.

Kondisi ini terasa sekarang oleh rakyat Myanmar. Mungkin sebagian dari mereka tahu ttg pembantaian Rohingya yang dilakukan oleh tentara, tapi mereka diam. Dan sekarang unit tentara yang sadis itu dikirim ke kota2 Myanmar untuk menindas rakyat biasa. Mereka baru mau protes, tapi mungkin sudah telat, dan belum tentu ada yang mau membela mereka. Ketika kita diam terhadap ketidakadilan yang menimpa orang lain, ada risiko bahwa kalau kita menjadi korban, tidak ada yang mau membela kita. Semoga menjadi pelajaran.
-Gene Netto  

***
Pertama Mereka Datang untuk Orang Komunis…

Pertama mereka datang untuk tangkap orang komunis,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan orang komunis.
Kemudian mereka datang untuk tangkap anggota serikat buruh,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan anggota serikat buruh.
Kemudian mereka datang untuk tangkap orang Yahudi,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan seorang Yahudi.
Kemudian mereka datang untuk tangkap saya,
dan tidak ada orang yang tersisa untuk berbicara bagi saya.
- Martin Niemöller
***

Militer Myanmar Gunakan Senjata Perang Hadapi Demonstran, termasuk Sniper
https://www.inews.id

Guru PNS Dan Honorer Tidak Sama?

Ada yang mengatakan bahwa guru PNS dan honorer tidak bisa disamakan. Guru PNS sudah lulus dari tes, dikasih gaji penuh, dan bayar premi setiap bulan. Jadi wajar ada asuransi jiwa, dan tidak perlu diprotes. Jangan samakan antara guru PNS dan honorer.

Saya mau bertanya, dari sisi keadilan saja, apa kita juga bersikap begitu terhadap prajurit TNI honorer, polisi honorer, jaksa honorer, penjaga penjara honorer, dll.? Mereka juga dikasih gaji 600 ribu per bulan, sering dipotong, dibayar telat 6 bulan, tapi di tempat kerja dikasih beban kerja yang sama dengan rekan kerja yang "PNS"?

Ohh, maaf, tidak ada TNI honorer, yang disuruh melindungi negara dgn gaji 600 per bulan, keluarga hidup dalam kemiskinan, dan setelah selesai tugas, harus kerja 5 jam lagi sebagai tukang ojek agar istri dan anak bisa makan. Begitu juga polisi honorer tidak ada. Jaksa honorer dengan gaji 600 ribu mau penjarakan koruptor yang tawarkan 10 miliar kalau bisa bebas? Penjaga penjara honorer?

Di mana hati nurani 2 juta guru PNS yang melihat ketidakadilan yang menimpa 1 juta guru honorer, lalu bersikap, "Kerja saja secara ikhlas, nanti Allah yang kasih rezeki!" Tapi buat diri sendiri, diharapkan gaji penuh, dibayar tepat waktu, tanpa potongan, asuransi penuh, dan awas kalau hak saya dirampas! Seharusnya 1 juta guru honorer bisa berharap dapat kepedulian, persaudaraan, dan persatuan dari 2 juta guru PNS. Ditambah lagi kepedulian dari 60 juta siswa dan 100 juta orang tua. Ternyata tidak. Dibiarkan menderita sendiri puluhan tahun, tapi dengan beban kerja yang sama.

Jutaan orang siap perang melawan Belanda dulu agar Indonesia bisa merdeka. Kenapa hasilnya begini? Kemerdekaan dibeli dengan darah dan nyawa. Kenapa tidak menghasilkan persatuan dan kepedulian terhadap sesama? Apa tidak malu?
-Gene Netto

10 March, 2021

Mau Ikut Perkosa Anak Perempuan? Ayooo! Semangat!!

Diajak pergi sama pacar, anak perempuan berusia 15 tahun ini menolak karena sudah malam. Dibujuk ikut untuk membahas pernikahan, akhirnya setuju. Malah dibawa ke sawah, diancam dgn parang, dan diperkosa oleh pelaku dan lima temannya yang sudah menunggu. Heran? Jangan heran. Kejadian sangat normal di seluruh Indonesia, dan terjadi setiap hari.

Yang tidak mau dibahas oleh semua orang adalah otaknya para remaja dan pemuda laki-laki. Dari ribuan buah berita yang saya baca, tidak pernah ada kisah tentang seorang remaja laki-laki yang menolak ajakan itu, lapor ke orang tua dan polisi, untuk menyelamatkan perempuan tersebut. Bayangkan, dari 10.000 pemuda laki-laki yang diajak perkosa anak perempuan, 0% menolak, dan 0% merasa menyesal di saat kejadian dan berusaha selamatkan korban yang teriak ketakutan. Mereka diajak 1 kali saja, langsung setuju. Kenapa bisa?

Sayangnya, 100 juta orang tua, 3 juta guru, dan puluhan ribu pejabat dan pemuka agama tidak mau bahas kegagalan pendidikan, kegagalan agama, kegagalan budaya, kegagalan parenting, dan kegagalan pelajaran empati yang menghasilkan banyak sekali pemuda laki-laki seperti itu. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto

Diajak Pacar ke Luar Rumah, Siswi SMP di Lombok Timur Diperkosa 6 Pemuda
https://ntb.inews.id/berita/diajak-pacar-ke-luar-rumah-siswi-smp-di-lombok-timur-diperkosa-6-pemuda

08 March, 2021

Kenapa Anak Bisa Dicabuli Bertahun-Tahun?

[Komentar]: Lah, itu muridnya dari umur 13thn s/d 16thn kok betah ngaji sm guru bejad begitu???

[Gene]: Betah? Hampir semua anak yang dicabuli menjadi korban berkali-kali dan bertahun-tahun. Yang dicabuli satu kali saja dan langsung diselamatkan adalah minoritas. Kebanyakan korban diancam. Mereka anak, bukan dewasa, jadi otaknya adalah otak anak. Ketika diancam: "Kamu akan masuk neraka kalau tidak nurut!" mereka takut, dan merasa harus diam dan taat pada guru ngaji, ustadz pesantren, guru sekolah, bapak tiri, bapak kandung, guru les, teman sekolah, tetangga, dsb. Bisa diancam dengan berbagai cara: Akan dibunuh, akan masuk neraka, akan gagal naik kelas, anak dibuang oleh keluarga kalau ketahuan, dsb. Intinya, mereka dibuat takut oleh pelaku. Dan karena masih anak, pola pikir mereka tidak kritis, dan tidak sanggup menganalisis ancaman itu, untuk pastikan benar atau salah. Jadi dianggap benar.

Tidak ada program pendidikan di sekolah, tivi, atau rumah yang mendidik anak ttg pencabulan, dan ajarkan mereka untuk melawan, lari, dan lapor pada orang dewasa untuk dapat perlindungan. Jadi ketika terjadi pertama kalinya, kebanyakan korban tidak paham apa yang sedang terjadi. Mereka tidak pernah dididik bahwa itu salah dan wajib dilawan. Jadi mungkin mereka berontak sedikit, tapi ketika diancam akan dibunuh, mereka kembali ke sifat dasar, yaitu "diam dan taat" pada orang dewasa.
 
Di sekolah dan di rumah, semua anak selalu diajarkan utk diam dan taat. Nyaris tidak ada guru dan orang tua yang ajarkan anak utk berpikir kritis, sering protes, siap melawan, dan siap berontak kalau tidak setuju. Jadi kalau tidak pernah dididik begitu, kenapa kita heran kalau anak tidak sanggup berpikir kritis dan melawan? Mereka diajarkan utk diam dan taat, dan selalu hormati orang dewasa, orang yang lebih tua, orang yang berkuasa, dsb. Ketika mereka dicabuli dan diancam, mereka taati orang yang "wajib dihormati" itu karena memang dididik untuk berpikir begitu. Jadi masuk akal kalau anak bisa menjadi korban bertahun-tahun, dan tidak benar kalau kita salahkan korban, apalagi menuduhnya "betah".
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...