Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label lingkungan. Show all posts
Showing posts with label lingkungan. Show all posts

23 February, 2014

Peta Online: Kehancuran Hutan Secara Global



Organisasi bernama Global Forest Watch , dengan dukungan dari Google, menggunakan ratusan juta foto satelit dan informasi tambahan dari orang di lapangan, untuk membuat peta kehancuran hutan secara global. Di seluruh dunia, kehancuran hutan kelihatan dengan jelas sebagai titik merah (penanaman hutan baru ditanda dengan titik biru). Coba buka di komputer, dan zoom pada bagian Indonesia, khususnya Kalimantan dan Sumatera….
Buka Peta di sini: 

[Berita dari BBC]
New Online Tool Tracks Tree Loss In 'Near Real Time'
A new global monitoring system has been launched that promises "near real time" information on deforestation around the world. Global Forest Watch (GFW) is backed by Google and over 40 business and campaigning groups. It uses information from hundreds of millions of satellite images as well as data from people on the ground.

23 February, 2012

Selamatkan Lautan Kita - 24 Jam!


Dalam 24 jam, Australia bisa memberikan perlindungan terhadap satu juta kilometer persegi lautan untuk selamanya - menyiapkan taman laut terbesar di dunia dan melestarikan ribuan spesies. Tapi mereka membutuhkan dorongan global untuk mengalahkan penangkapan ikan komersial dan perusahaan tambang yang berharap bisa menghancurkan rencana itu.

Pemerintah Australia
sedang mengadakan konsultasi publik, dengan harapan itu akan memberi mereka mandat untuk mengambil langkah besar menuju masa depan yang berkelanjutan bagi lautan kita dan planet kita. Tapi taman laut” itu akan membutuhkan biaya yang besar, dan tanpa dukungan besar-besaran sekarang, kepentingan keuangan jangka pendek dari beberapa industri bisa mengalahkan harapan kita untuk masa depan yang aman bagi laut kita.

Kami hanya memiliki
24 jam lagi sampai konsultasi publik ditutup. Tolong  kirimkan pengajuan kepada pemerintah Australia sekarang, kemudian mengirim halaman ini kepada semua orang!
Cukup mengisi nama, alamat email, pilih negara, kode post, lalu klik SEND di situs kita.
(Teks pengajuan sudah dibuat standar/sama untuk semua pengirim dari seluruh dunia. Yang penting adalah JUMLAH email yang akan diterima oleh pemerintah nanti.)
Terima kasih atas bantuannya.
Salam Avaaz

09 February, 2012

Video Keren Tentang Kondisi Bumi

Ini video yang bagus sekali, yang menunjukkan keindahan bumi, dan juga menunjukkan sebagian dari kerusakan yang sudah kita lakukan terhadap bumi. Silahkan menyimaknya.


03 November, 2010

Sensor Pendeteksi Tsunami Sering Dirusak

Dari 23 pendeteksi tsunami, cuma 2 yang masih berfungsi dengan baik.
Selasa, 2 November 2010, 17:56 WIB

VIVAnews - Tsunami di Mentawai yang terjadi pada Senin Malam, 25 Oktober 2010 menelan 450 korban jiwa. Banyaknya korban jatuh pada bencana tersebut antara lain disebabkan karena tak berjalannya sistem pendeteksian tsunai di daerah tersebut. Menurut Kepala Proyek Tsunami Buoy Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Wahyu Pandoe, salah satu penyebab kerusakan adalah vandalisme yang dialami oleh alat-alat tadi.

"Dari 23 tsunami buoy yang ada di seluruh Indonesia, praktis cuma 2 tsunami buoy yang bisa berfungsi dengan baik," ujar Wahyu kepada VIVAnews, 2 November 2010. Menurut dia, kebanyakan dari alat tadi mengalami kerusakan karena dirusak orang yang tak bertanggung jawab. Baik karena dijadikan tambatan perahu, dirusak antenanya, atau kabelnya dipotong. Tsunami buoy di Mentawai, misalnya, mengalami kerusakan pada dua antena satelitnya serta kabel sistem komunikasi bawah air.

27 January, 2010

Mexico's Cave of Crystals

Ini sangat luar biasa. Coba nonton filmnya di BBC. Di dalam gua ini, yang ditemukan secara tidak sengaja, ada banyak kristal yang panjangnya mencapai puluhan meter. Subhanallah.

A rare glimpse of the cave of crystals


Mexico's Cave of Crystals stunned geologists when it was first discovered in 2000. The underground chamber contains some of the largest natural crystals ever found - some of the selenite structures have grown to more than 10m long. Professor Iain Stewart got a rare glimpse of the subterranean spectacle while filming for the new BBC series How the Earth Made Us.

12 May, 2009

80 Juta Orang Buang Air Besar Sembarangan

By Republika Newsroom
Selasa, 28 April 2009 pukul 16:21:00

SOLO -- Ingin tahu berapa jumlah penduduk Indonesia yang buang air besar di tempat sembarangan?. Menurut perhitungan Nugroho Tri Utomo, Kepala Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi/Kepala Sub-Direktorat Air Minum dan Air Limbah, Direktorat Pemukiman dan Perumahan Bappenas, yang melakukan hal itu sebanyak 80 juta orang.
''Jadi, sekitar 30 persen dari jumlah penduduk Indonesia buang air besar atau berak di kali, pematang sawah, pantai, waduk, dan alam terbuka lainnya,'' tutur dia dalam acara Media Gathering City Summit Surakarta, Selasa (28/4).

Lokakarya Sanitasi Perkotaan (City Summit), diikuti 13 kota, tiga kota metropolitan dan empat kota program sanitasi lain, berlangsung di Solo, 28-30 April. Mereka disamping lokakarya juga akan mengunjungi lokasi sejumlah proyek sanitasi di Kota Bengawan.
Menurut Nugroho, saban hari sungai, danau, waduk, pantai, sawah, dan sungai di Indonesia kebanjiran 14.000 ton tinja manusia. Angka ini setara dengan 14.000 gajah. Padahal, gajah yang hidup di negeri ini tidak sebanyak itu.

Saking banyaknya orang buang air besar sembarangan, kata dia, menimbulkan dampak buruk terhadap kondisi sanitasi lingkungan. ''Kita sudah tidak sanggup lagi menangani masalah ini, karena sudah menyangkut sikap mental manusia yang sejak awal kurang sadar akan sanitasi sehat,'' katanya.

Salah satu dampak sanitasi buruk yang dihadapi sekarang adalah, 50 dari 1.000 bayi lahir tidak mencapai usia limja tahun. Ini disebabkan faktor dominan sanitasi yang sangat buruk. Tapi, menurut Nugroho, ''kalau kita sadar membantu perbaikan sanitasi Rp 1, kita akan dapat manfaat Rp 11. Namun, kalau kita memperburuk sanitasi lingkungan, kitab harus mengeluarkan ongkos Rp 36.

Ini salah satu contoh betapa buruknya sanitasi di negeri ini. Buruknya sanitasi lingkungan, menurut dia, bukan disokong oleh limbah industri. Tapi, 80 persen justru disokong oleh limbah domestik. Termasuk buang air besar disembarang tempat, atau tidak dilakukan di WC (water close) yang baik. Jadi, kebanyakan orang belum sadar akan krisis sanitasi.

Dikatakan juga oleh Nugroho, dampak buang air besar sembarangan juga menyebabkan 75 persen sungai-sungai yang melintas kota-kota di Indonesia tidak layak untuk air minum. Ini karena merupakan air limbah. Oleh karena itu, PDAM se-Indonesia harus kerja ekstra keras untuk mengolah air limbah menjadi air layak kunsumsi.

Atau dampak air sanitasi butuk tersebut, PDAM paling tidak harus mengeluarkan ongkos sekitar 15 sampai 30 persen lebih mahal -- jika dibandingkan dengan mengolah air yang terjaga sanitasinya. Kondisi sebagian kecil ini, menurut Nugroho, yang disebut krisis sanitasi. Baik sanitasi perorangan oleh limbah tinja manusia, persampahan, maupun selokan atau drainase. Hal ini banyak tidak disadari oleh sebagian besar pejabat pemerintah, swasta maupun masyarakat pada umumnya.

Yang lebih menyedihkan, hingga saat ini pemerintah terlalu sedikit mangalokasikan anggaran yang diperuntukan untuk perbaikan sanitasi. APBD I dan II hanya satu persen. APBD sekitar delapan permilnya. Jadi, perhatian terhadap sanitasi lingkungan masih sangat minim sekali. eds/pur

Sumber: Republika.co.id

27 March, 2009

EARTH HOUR INDONESIA 28 Maret 2009

Dear Teman-teman,
Tinggal 1 hari lagi EARTH HOUR akan berlangsung.

64 negara - 1 Milyar orang di dunia sudah berkomitmen

Sabtu malam, tanggal 28 Maret 2009
Pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat


Matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipergunakan
HANYA 1 JAM SAJA


Cukup utk menghemat 300MW, menyalakan 900 desa, mengurangi beban biaya listrik Jakarta Rp. 200 jt, menghasilkan O2 utk lebih dari 568 orang, mengurangi emisi CO2 sekitar 284 ton, mengurangi dampak pemanasan global

Cara berpartisipasi di EARTH HOUR INDONESIA:

1. Daftarkan diri di www.earthhour.org/indonesia
· ayo warga Jakarta yang notabene menjadi tuan rumah pertama di Indonesia dan pengonsumsi energi terbesar di Indonesia pula

2. kulik-kulik semua isi yang ada di website tersebut
· bisa kasih komentar
· masukin info berapa banyak lampu dan alat elektronik yang berhasil dimatikan
· kirim aja ke earthhourindonesia@gmail.com
· download materi kampanye
· donasi lewat merchandise EARTH HOUR

3. pikirkan ide menarik yang bisa dilakukan selama lampu mati selama 1 jam
· kumpul keluarga sambil refleksi kehidupan saat belum ada lampu
· main bayang-bayang di tembok dengan anak-anak
· candle light dinner di teras rumah dgn menu makanan tradisional
· camping di luar rumah beramai-ramai
· main "truth or dare"
· berzikir
· silakan cari alternatif asyik Anda

4. foto atau videokan bukti partisipasi Anda (before & after) - mulai dari kamera pro, sampai kamera hape
· kirim foto, video (tidak perlu diedit terang dan gelapnya), ataupun artikel menarik untuk website EARTH HOUR ke: earthhourindonesia@gmail.com

5. punya facebook? Pasti punya! klik: www.causes.com/earthhourindonesia
· sudah ada lebih dari 17,000 orang partisipan, apakah salah satunya Anda? Hayo...walk the talk :)

PILIH BUMI SELAMAT
PILIH EARTH HOUR INDONESIA

R. Adhita Dewi
Nature Guardian Supporter of WWF
0818773620
adhitadewi@gmail.com

Ayo dukung Earth Hour Jakarta - Indonesia!
Matikan lampu selama 60 menit
Dan, alat elektronik yang sedang tidak dipakai.
Serentak di seluruh dunia!
28 Maret 2009
20.30 - 21.30
1 orang, 1 lampu, 1 jam, 1 hari, 1 bumi

05 November, 2008

Geolog Dunia: Lumpur Lapindo Kesalahan Pengeboran

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Anggota DPR mengatakan Lapindo tidak bersalah atas lumpur panas di Sidoarjo, karena disebabkan gempa bumi saja. (Atau dalam kata lain, “Jangan salahkan teman kita dong! Dia sangat kaya, jadi tidak mungkin bisa dibuktikan bersalah.”)

Sebaliknya, ahli geologi dunia mengatakan bahwa lumpur tersebut memang disebabkan kesalahan Lapindo dalam proses pengeboran. Dari 74 ilmuan yang hadir dalam konperensi, 42 merasa yakin bahwa masalah tersebut disebabkan kesalahan Lapindo. Bahkan Professor Richard Davies dari Durham University, Inggris, mengatakan bahwa dia “yakin 99%” bahwa semua ini adalah kesalahan Lapindo.

Hanya 3 ahli geologi setuju dengan DPR dan mengatakan penyebabnya adalah gempa bumi.

Hmmm… kita percaya pada yang mana ya? Pendapat dari anggota DPR? Atau pendapat dari mayoritas ahli geologi di dunia?

Hmmm sulit untuk pilih ya…?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

########
Geolog Dunia: Lumpur Lapindo Kesalahan Pengeboran
31/10/2008 06:27 - Lumpur Lapindo

Liputan6.com, Cape Town: Kesalahan pengeboran atau bencana alam? Dua pertanyaan mengenai penyebab terjadinya lumpur Lapindo itu menjadi pokok utama pembahasan 90 ahli geologi yang berkumpul di Cape Town, Afrika Selatan, belum lama ini.

Hasil akhirnya, 42 ahli geologi menyimpulkan PT Lapindo Brantas melakukan kesalahan prosedur pengeboran sehingga mengakibatkan munculnya lumpur ke permukaan. Sedangkan faktor gempa bumi di Yogyakarta yang terjadi dua hari sebelum munculnya semburan lumpur hanya didukung oleh tiga geolog. Ahli lain tidak berpendapat atau menyebut semburan lumpur dipicu dua faktor, yakni kesalahan pengeboran dan gempa bumi.

Geolog asal Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Susila Lusiaga, anggota Drilling Engineering Club Indonesia, serta Rudi Rubiandini, pakar geologi bidang minyak dan gas dari Institut Teknologi Bandung. Keduanya menyatakan hasil opini ahli geologi ini akan disampaikan kepada Presiden, Jaksa Agung, dan kepolisian.

Kesimpulan para geolog itu jelas bertentangan dengan kesimpulan DPR. Beberapa waktu silam, DPR sempat menyebut lumpur Lapindo disebabkan faktor alam [baca: Lumpur Lapindo Bencana Nasional?].(ANS/Tim Liputan 6 SCTV).

Sumber: Liputan 6
Geolog Dunia: Lumpur Lapindo Kesalahan Pengeboran

BBC News
Mud eruption 'caused by drilling'

10 August, 2008

Sampah Plastik di Laut


Di pertengahan Laut Pasifik, ada “lautan plastik” yang sedang meluas dengan cepat, dan sekarang sudah dua kali lipat ukuran seluruh wilayah Amerika Serikat, kata ilmuan.

Lautan sampah plastik ini, atau bisa dikatakan tempat sampah yang paling luas di dunia, ditahan pada posisinya oleh arus-arus di bawah permukaan laut yang berputar-putar. “Lautan plastik” yang mengapung ini bermula dari sekitar 500 mil laut dari tepi pantai barat Amerika Serikat, melintas laut pasifik, lewati pulau Hawaii, hampir sampai ke Jepang.

Charles Moore, seorang oceanographer (ahli laut) dari Amerika yang menemukan lautan plastik ini yang dia sebut "Tempat Sampah Raksasa Laut Pasifik", merasa yakin ada sekitar 100 juta ton sampah plastik yang sedang berputar di wilayah ini. Dr Marcus Eriksen, seorang periset di Algalita Marine Research Foundation mengatakan, “Orang salah paham bahwa ini seperti sebuah pulau yang bisa diinjak. Tidak demikian. Ini lebih mirip “sop” yang dibuat dari bahan plastik. Wilayah ini sepertinya tidak berakhir, dan luasnya dua kali lipat wilayahnya Amerika Serikat.

Curtis Ebbesmeyer, seorang oceanographer dan salah satu ahli terkemuka tentang lautan plasitk ini, telah mengikuti peningkatan jumlah plastik di dalam laut dunia selama 15 tahun. Katanya, lautan plastik ini mirip sebuah binatang raksasa yang bisa begerak dengan bebas ke mana saja. Kalau mendekati daratan, seperti yang pernah terjadi di pulau Hawaii, plastik ini bisa “dimuntahkan” ke pantai. “Sop” ini sebenarnya punya dua sayap yang tergabung, yang berada di sebelah barat dan sebelah timur dari pulau Hawaii. Ini disebut Tempat Sampah Barat dan Tempat Sampah Timur. Sekitar 1/5 dari sampah ini adalah barang yang dibuang ke laut dari kapal atau rig minyak yang berada di tengah laut. Isinya terdiri dari segala macam bahan, termasuk bola, kapal dayung plastik, balok Lego, dan tentu saja kantong plastik. Sisanya (4/5) berasal dari sampah yang dibuang pada daratan (seperti kantong plastik dari toko swalayan yang sering dibuang ke sungai, dll.) dan akhirnya masuk ke laut.

Charles Moore, seorang pelaut, menemukan lautan sampah ini secara tidak sengaja pada tahun 1997. Di sedang berkompetisi dalam lomba kapal layar Los Angeles to Hawaii Yacht Race ketika dia masuki wilayah laut di bagian utara Laut Pasifik. Di situ, angin terlalu sedikit dan arus laut juga terlalu lemah disebabkan tekanan udara yang juga lemah pada posisi geografis itu, dan karena itu, wilayah ini biasanya dihindari oleh semua pelaut.

Dia sangat kaget ketika melihat ribuan mil sampah di posisi itu yang sangat jauh dari daratan. Hari demi hari dia periksa kembali, dan tetap ada lautan sampah plastik di bawah kapal layarnya. Pandangan tersebut berlangsung selama satu minggu.

Moore kembali ke Amerika, menjual semua bisnisnya dan menjadi seorang aktivis lingkungan, sekaligus mendirikan Algalita Marine Research Foundation. Dia memberikan peringatan keras bahwa kalau semua orang tidak mengurangi konsumsi barang-barang plastik, maka lautan plastik tersebut akan menjadi dua kali lebih luas dalam 10 tahun.

Profesor David Karl, seorang oceanographer di University of Hawaii mengatakan diperlukan riset yang lebih banyak untuk menentukan luasnya dan sifatnya sop plastik ini di tengah Laut Pasifik, tetapi untuk sementara dia tidak meragukan hasil dari penelitan awal yang sudah ada. “Sampah plastik dari kita harus berahkir pada suatu tempat, dan sudah saatnya kita meneliti efek pembuangan sampah plastik pada ekosistem laut.

Plastik yang dibuat sekarang bisa bertahan lama sekali sehingga barang-barang yang dibuat dari plastik 50 tahun yang lalu masih ditemukan di dalam laut. Karena plastik ini seringkali tidak tebal (tidak punya bentuk yang kaku, terutama kantong plastik) dan karena mengapung di bawah permukaan laut, maka lautan plastik ini tidak bisa dilihat dalam foto satelit. Hanya bisa dilihat dari atas kapal yang berada di tengah-tengahnya.

Menurut Program Lingkungan PBB, sampah plastik yang berada di laut menyebabkan kematian bagi lebih dari 1 juta burung laut setiap tahun, dan juga menyebabkan kematian bagi lebih dari 100.000 mamalia laut (lumba2, ikan paus, dst.). Suntikan, korek api gas, dan sikat gigi telah ditemukan di dalam perutnya burung laut yang sudah mati. Mereka anggap sebagai makanan dan menelannya.

Diperkirakan 90% dari semua sampah yang berada di laut berasal dari plastik. PPB memperkirakan bahwa di dalam setiap 1 mil persegi di laut, terdapat 46.000 unit sampah plastik yang mengapung dan tidak menghilang.

Dr Marcus Eriksen mengatakan lautan sampah ini juga bakalan menjadi masalah besar buat kesehatan manusia juga. Salah satu bahan dasar bagi industri plastik adalah biji plastik kecil yang disebut nurdle. Setiap tahun, ratusan juta dari biji plastik ini jatuh atau tumpah, dan akhirnya masuk ke laut. Biji plastik ini ibarat spons yang meresap semua macam kimia yang lain sepetri hydrocarbon dan juga pestisida berbahaya seperti DDT. Sesudahnya, biji plastik ini dimakan oleh binatang laut dan masuk ke jaringan makanan manusia. Kata Dr Eriksen, “Yang masuk ke laut, masuk ke dalam perut bintang ini, dan berakhir pada piring makan anda. Segitu sederhana masalah ini.”

**********

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya jadi berfikir, berapa banyak dari sampah plastik ini berasal dari ummat Islam di Indonesia? Posisi kita seharusnya berbeda dengan orang kafir di lain negara. Kita mengetahui Siapa yang menciptakan bumi ini dan kita mengakui Allah sebagai Sang Pencipta dan beribadah kepada-Nya setiap hari. Tetapi kita juga termasuk orang yang bertanggung-jawab atas pencemaran lingkungan ini.

Kapan ini bisa diatasi? Orang yang beriman dan orang yang kafir tidak ada bedanya kalau kita bicarakan polusi. Kita sama-sama membuat kerusakan dan sama-sama tidak peduli pada bumi ini dan generasi yang akan datang.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

Read the Original article here:

The World's Rubbish Dump: A Garbage Tip That Stretches From Hawaii to Japan

By Kathy Marks and Daniel Howden

The Independent UK

Tuesday 05 February 2008

Sumber: Truthout

18 February, 2008

Lumpur Lapindo Menjadi Keramik

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Akhirnya orang pintar berhasil mengelola lumpur Lapindo menjadi sesuatu yang bermanfaat: keramik.

Seorang lulusan kimia Universitas Diponegoro bernama Roy, menemukan formula yang tepat, yang mengeluarkan kandungan sulfurnya, dan berhasil mengolah lumpur Lapindo menjadi keramik.

Akhirnya orang pintar dari Indonesia berhasil mengubah musibah menjadi berkah.

Apa lagi yang bisa ditangani oleh orang pintar Indonesia?

Kita perlu lebih banyak berita baik seperti ini di dalam negeri…

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

Baca cerita lengkap di sini:

Lumpur Lapindo menjadi Keramik Cantik

Dari Detik.com

Mau investasi?

Hubungi:

Roy, Email: roy_wap@yahoo.com

Sigar Bencah Keramik

Bukit Kencana Jaya Blok CN No 5

Semarang.

22 August, 2007

Mainan Cina di RI Mengandung Timbal 4x Lipat di Atas Normal

Rabu, 22/08/2007 12:29 WIB


Nurul Qomariyah - detikfinance

Jakarta - Awasi mainan anak-anak Anda! Hasil uji coba yang dilakukan Sucofindo atas mainan Cina yang beredar di Indonesia sangat mengagetkan, karena mengandung logam timbal berbahaya 4 kali lipat diatas ambang batas normal.

Hasil uji itu diketahui setelah Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) dengan inisiatif sendiri melakukan uji coba sebuah mainan mobil-mobilan dari Cina.

Satu sampel mobil-mobilan Cina dikirimkan ke Sucofindo pada 8 Agustus lalu. Pada 20 Agustus, hasil tes Sucofindo sudah keluar. Hasil tesnya sangat mengejutkan Ketua APMETI Dhanang Sasongko.

Dalam laporan yang dikeluarkan Sucofindo bernomor 0250195, diketahui bahwa mainan mobil-mobilan Cina itu mengandung timbal hingga 353 miligram per kilogram berat mobil.

Kandungan timbal dalam mainan Cina itu berarti hampir 4 kali lipat dari ambang batas yang direkomendasikan oleh Badan Standardisasi Mainan Dunia (IN71), sebesar 90 miligram per kilogram.

"Ini sangat berbahaya bagi anak-anak karena jika bercampur dengan air liur atau udara panas bisa menjadi racun," jelas Dhanang dalam perbincangannya dengan detikFinance, Rabu (22/8/2007).

Dhanang mengaku pihaknya berinisiatif untuk menguji coba mainan Cina itu sendiri menyusul penarikan mainan Cina oleh Mattel.

"Kandungan timbal dari mainan Cina itu diluar perkiraan saya, karena ternyata kandungan timbal 4 kali lipat diatas ambang batas normal," ujar Dhanang prihatin.

Timbal merupakan logam berat berbahaya yang bisa menyebabkan kanker. Logam ini dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan terutama pada anak-anak kecil. Timbal juga bisa merusak sistem syaraf dan masalah pencernaan.

Sumber timbal yang juga populer adalah asap knalpot kendaraan, seperti yang terjadi di Jakarta. (qom/ddn)

Sumber: Detik Finance

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...