Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (356) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (33) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 February, 2018

Dunia Pendidikan Indonesia



Gaji guru dalam berita ini kecil, mati sia-sia di tempat kerja, tapi yang mau dibahas oleh para guru hanyalah “hukuman” terhadap siswa yang membunuh. Kebanyakan guru tidak mau introspeksi tentang KENAPA ada begitu banyak kekerasan di tengah masykarat Indonesia.

Ketika siswa mati di jalan dalam tawuran, guru tidak mau tahu. Ketika anak mati di rumah di tangan orang tua, guru tidak mau tahu. Ketika anak diculik, diperkosa dan dibunuh oleh seorang anak juga, guru tidak mau tahu. Tapi ketika seorang guru dibunuh, baru semua guru mau tahu, dan ingin bahas hukuman sekerasnya bagi pelaku, dan perlindungan bagi guru (bukan bagi semua manusia).

Gaji kecil. Beban tugas yang berat. Tetapi tiga juta guru bangun setiap hari dan kembali memikirkan diri sendiri. Kalau tiga juta guru BERSATU dan memberitahu pemerintah dan orang tua tentang system pendidikan yang berkualitas yang bisa kita bangun secara bersamaan, siapa yang akan menolak? Tapi tiga juta guru tidak mau bersatu, kecuali utk membahas kematian guru saja.
-Gene Netto

Guru Ganteng yang Tewas Usai Dianiaya Murid Berstatus Honorer, Gajinya Cuma Rp 600 Ribu Sebulan

Guru Memukul Siswa. Siswa Memukul Guru. Sama Atau Beda?



Ketika seorang guru memukul siswanya dan kena kasus hukum, banyak guru buang muka. Niatnya mendidik. Guru tidak salah. Harus ada perlindungan bagi profesi guru agar bisa memukul tanpa sanksi hukum. Kalau sewaktu-waktu ada SISWA yang WAFAT, guru2 yg lain menyatakan itu hanya perilaku oknum guru saja. Tidak ada masalah dengan kekerasan di sekolah. Harus ada kekerasan (cubit, tampar, pukul, bahkan tendang) agar bisa mendidik siswa.

Beda halnya kalau siswa memukul guru! Pelanggaran hukum. Tidak sopan. Guru harus dihormati. Siswa harus ditindak dengan tegas, biar ada efek jera. Harus ada perlindungan bagi guru dari kekerasan siswa. Kalau sewaktu-waktu ada GURU yang WAFAT, maka guru2 yg lain sama sekali tidak mau menyatakan bahwa itu hanya perilaku oknum siswa saja. Nyawa guru sakral. Nyawa siswa sepertinya biasa saja.

29 January, 2018

Hanya Satu Batang Rokok Per Hari Membawa Risiko Serangan Jatung Dan Stroke


Mengisap satu batang rokok per hari membuat orang itu 50% lebih mungkin kena serangan jantung, dan 30% lebih mungkin kena stroke, dibandingkan orang yang tidak pernah merokok. Analisis terhadap 141 buah penelitian ilmiah menunjukkan penyakit jantung terjadi pada perokok dalam jumlah yang setara dengan perokok yang kena kanker paru-paru. Jadi baik kanker maupun penyakit jantung telah dibuktikan secara ilmiah berasal dari kebiasaan merokok. Yang merasa aman karena merokok sedikit  saja tetap berisiko tinggi kena penyakit jantung dan stroke, walaupun hanya isap satu batang per hari saja.

One Cigarette A Day 'Increases Heart Disease And Stroke Risk'

Sadis! Pemuda Ini Menghabisi Remaja Putri, Diperkosa dan Ditenggelamkan Saat Masih Hidup



Pengumuman: “Tidak ada masalah kekerasan terhadap anak perempuan di Indonesia. Dalam kebanyakan kasus, pelaku juga anak remaja dan pemuda, tapi jangan khawatir. Semuanya normal saja. Terjadi juga di negara2 tetangga. Kita sudah biasa lihat berita dari Sydney, Australia, tentang seorang pemuda yang memperkosa seorang anak perempuan berkali2, lalu ikat badannya terhadap motor dan tenggelamkan dalam sungai pada saat masih hidup. Normal saja. Terjadi di mana-mana. Terbukti tidak ada masalah kekerasan terhadap anak perempuan di Indonesia karena anak-anak dari kalangan elit masih aman kok! Silahkan ribut tentang berita impor beras, atau izin becak beroperasi di DKI, dll.! Tidak perlu fokus pada kekerasan terhadap perempuan di negara ini karena TIDAK ADA MASALAH!”
-Gene Netto

Sadis! Pemuda Ini Menghabisi Remaja Putri, Diperkosa dan Ditenggelamkan Saat Masih Hidup
Sabtu, 27 Januari 2018 TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - DN (22) Warga Dusun Pangkal Bloteng Desa Teluk Rendah Ulu kecamatan Tebo Ilir, yang ditemukan tidak bernyawa di dalam sungai ternyata dibunuh dengan cara tak wajar. Di Mapolres Tebo, pelaku SR (22) mengaku memperkosa korban dan menenggelamkan korban bersama motor dan kayu yang diikat. Di saat itu, jantung korban masih berdenyut.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...