Ketika seorang guru memukul siswanya dan kena kasus hukum, banyak guru buang muka. Niatnya
mendidik. Guru tidak salah. Harus ada perlindungan bagi profesi guru agar bisa memukul tanpa sanksi hukum. Kalau
sewaktu-waktu ada SISWA yang WAFAT, guru2 yg lain menyatakan itu hanya perilaku oknum guru saja. Tidak ada masalah dengan kekerasan di
sekolah. Harus ada kekerasan (cubit,
tampar, pukul, bahkan tendang) agar bisa mendidik
siswa.
Beda halnya kalau siswa
memukul guru! Pelanggaran hukum. Tidak sopan. Guru harus dihormati. Siswa harus
ditindak dengan tegas, biar ada efek jera. Harus ada perlindungan bagi guru
dari kekerasan siswa. Kalau sewaktu-waktu ada GURU yang WAFAT, maka guru2 yg lain sama
sekali tidak mau menyatakan bahwa itu hanya perilaku oknum siswa saja. Nyawa guru
sakral. Nyawa siswa sepertinya biasa saja.
Siapa yang mendidik rakyat
untuk menerima kekerasan, dalam berbagai bentuk, di berbagai lokasi? Dan kl
guru mau menyalahkan orang tua, siapa yang dulu mendidik orang tua itu, dengan
gunakan kekerasan juga? Ada baiknya 3 juta guru introspeksi tentang kenapa ada
begitu banyak kekerasan di tengah masyarakat Indonesia, dan apa yang bisa
dilakukan oleh guru2 itu untuk MENDIDIK generasi baru. Anak perlu BELAJAR untuk
selesaikan masalah tanpa kekerasan. Tiga juta guru harus sanggup berikan contoh
menyelesaikan masalah tanpa kekerasan, kepada para calon orang tua itu (anak
didik) di kelas. Kalau tidak mau, tunggu saja kematian siswa dan guru yang yang
berikutnya, karena kondisi ini tidak akan berakhir sampai ada perubahan sistem
pendidikan di seluruh negara.
-Gene Netto
Oknum
Guru Diduga Kerap Main Pukul, Siswa Kelas 2 Akhirnya Meninggal (Boalemo,
Gorontalo)
Guru
SMA di Sampang Tewas Usai Dipukul Siswa
No comments:
Post a Comment