Jumlah korban meningkat menjadi 31 siswa SD
dari dua sekolah. Pelakunya guru olahraga, dan melakukan pencabulan pada saat
jam pelajaran di sekolah dan sekitarnya. Seharusnya hal seperti ini hampir
mustahil terjadi. Seharusnya guru Indonesia berkualitas tinggi. Seharusnya guru
lain siap memantau dan laporkan guru yang diduga tidak benar. Seharusnya kalau
terjadi satu kasus, ada anak yang berani lapor ke guru lain atau ke orang
tuanya, dan dapat bantuan dan perlindungan agar jumlah korban tidak bertambah. Tapi
ternyata, setiap minggu ada kasus baru. Kondisi ini tidak akan berubah sampai
ada perbaikan terhadap sistem pendidikan nasional, dimulai dgn perhatikan
kualitas guru sekolah.
-Gene Netto
Guru Olahraga Jadi Predator Anak, Korbannya
31 Siswa SD
Selasa, 31 Oct 2017 | editor : Ilham
Safutra, JawaPos.com - Aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap
kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru olah raga berinisial S
di Girimarto, Wonogiri. Dari hasil terakhir diketahui jumlah korban predator itu
mencapai 31 siswa sekolah dasar (SD).
Kasatreskrim AKP M Kariri menyatakan,
berdasar hasil pemeriksaan tersangka dan saksi, ternyata jumlah korban
bertambah. Setidaknya, korban berasal dari dua SD di Girimarto, tempat
tersangka mengajar. "Dari satu SD ada 18 korban, sedangkan di sekolah lain
ada 13. Rata-rata usia kelas 5 dan 6. Tadi langsung kami mintakan visum,"
kata Kariri.
Selain di tanah lapang, tersangka juga
melakukan aksi bejat pencabulan di kamar mandi sekolah dan kolam renang saat
jam pelajaran olah raga.