Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 November, 2017

Guru Olahraga Jadi Predator Anak, Korbannya 31 Siswa SD



Jumlah korban meningkat menjadi 31 siswa SD dari dua sekolah. Pelakunya guru olahraga, dan melakukan pencabulan pada saat jam pelajaran di sekolah dan sekitarnya. Seharusnya hal seperti ini hampir mustahil terjadi. Seharusnya guru Indonesia berkualitas tinggi. Seharusnya guru lain siap memantau dan laporkan guru yang diduga tidak benar. Seharusnya kalau terjadi satu kasus, ada anak yang berani lapor ke guru lain atau ke orang tuanya, dan dapat bantuan dan perlindungan agar jumlah korban tidak bertambah. Tapi ternyata, setiap minggu ada kasus baru. Kondisi ini tidak akan berubah sampai ada perbaikan terhadap sistem pendidikan nasional, dimulai dgn perhatikan kualitas guru sekolah.
-Gene Netto

Guru Olahraga Jadi Predator Anak, Korbannya 31 Siswa SD
Selasa, 31 Oct 2017 | editor : Ilham Safutra, JawaPos.com - Aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru olah raga berinisial S di Girimarto, Wonogiri. Dari hasil terakhir diketahui jumlah korban predator itu mencapai 31 siswa sekolah dasar (SD).
Kasatreskrim AKP M Kariri menyatakan, berdasar hasil pemeriksaan tersangka dan saksi, ternyata jumlah korban bertambah. Setidaknya, korban berasal dari dua SD di Girimarto, tempat tersangka mengajar. "Dari satu SD ada 18 korban, sedangkan di sekolah lain ada 13. Rata-rata usia kelas 5 dan 6. Tadi langsung kami mintakan visum," kata Kariri.
Selain di tanah lapang, tersangka juga melakukan aksi bejat pencabulan di kamar mandi sekolah dan kolam renang saat jam pelajaran olah raga.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...