Assalamu’alaikum wr.wb., Indonesia: Negara penuh rakyat
ber-IQ rendah. Anak kecil diajak/diizinkan kerja dengan MESIN dan hasilnya
kedua tangannya jadi hancur dan harus diamputasi. Orang tua yang punya akal
sehat tidak mungkin mengizinkan anak usia 6 tahun pakai mesin yang berbahaya.
Tapi ini Indonesia. Negara penuh orang tua ber-IQ rendah, karena putus sekolah,
karena sekolah mahal. Kenapa sekolah mahal? Karena kekayaan negara dirampas
terus oleh para pemimpin Muslim yang amat pedulikan anak kandung dan cuek
sekali terhadap nasib anak Indonesia. Pemimpin itu berdiri di atas panggung dan
bicarakan "nasionalisme" dan "NKRI harga mati" tapi mereka
sendiri berkhianat terhadap negara ini. Dari tingkat Menteri smp Kepala Desa, para
pemimpin Muslim sibuk kejar kekayaan, dan anak miskin jadi korban terus.
Kapan terjadi revolusi mental di sini? Kapan rakyat akan sadari bahwa banyak
pemimpin Muslim adalah pengkhianat negara? Berapa juta anak Indonesia harus
jadi korban sebelum rakyat bersatu untuk mendirikan negara kuat, maju dan
sejahtera bagi semua, dan bukan hanya utk anak pejabat?
Wassalamu’alaikum wr.wb., -Gene Netto
Wassalamu’alaikum wr.wb., -Gene Netto
Jamal Bocah yang Kehilangan Kedua Lengannya
Kamis 26 Jan 2017, Tri Ispranoto – detikNews, Bandung - Bocah asal Garut yang kehilangan sepasang lengan di tempat kerja ayahnya, Jamaludin Muhammad (6), hingga kini masih dalam perawatan intensif tim dokter di ruang rawat inap anak RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Jamaludin kehilangan sepasang lengannya gara-gara mengalami insiden di tempat produksi bata milik keluarganya di Kampung Cisanta, RT 3 RW4, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut pada Sabtu 21 Januari lalu sekira pukul 8.00 WIB.
Dalam insiden tersebut lengan kiri jamal putus seketika karena 'tertelan' mesin press bata. Sementara tangan kanannya mengalami luka parah dengan kondisi remuk dan patah. Namun karena keterlambatan penanganan akhirnya harus diputuskan lengan kanan Jamaludin diamputasi.
Kamis 26 Jan 2017, Tri Ispranoto – detikNews, Bandung - Bocah asal Garut yang kehilangan sepasang lengan di tempat kerja ayahnya, Jamaludin Muhammad (6), hingga kini masih dalam perawatan intensif tim dokter di ruang rawat inap anak RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Jamaludin kehilangan sepasang lengannya gara-gara mengalami insiden di tempat produksi bata milik keluarganya di Kampung Cisanta, RT 3 RW4, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut pada Sabtu 21 Januari lalu sekira pukul 8.00 WIB.
Dalam insiden tersebut lengan kiri jamal putus seketika karena 'tertelan' mesin press bata. Sementara tangan kanannya mengalami luka parah dengan kondisi remuk dan patah. Namun karena keterlambatan penanganan akhirnya harus diputuskan lengan kanan Jamaludin diamputasi.