Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (356) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (33) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

11 October, 2007

Emuslifier Kode E Tidak Selalu Mengandung Babi

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada email yang beredar sekarang yang menyatakan bahwa semua bahan tambahan makanan berupa “Kode E” mengandung babi. Saya anggap seluruh isi dari email ini adalah rekayasa.
Email ini, dalam beberapa bentuk, ditulis oleh M. Amjad Khan. Tetapi kalau mencari orang ini di Google, ternyata tidak ada orang dengan nama tersebut, yang juga punya kaitan dengan obat-obatan atau produksi makanan. (Hanya ada satu orang dengan nama itu yang bekerja sebagai pengawas sekolah di Pakistan).

Jadi, orang yang tak dikenal ini menulis artikel, dan menyatakan bahwa dia kerja di Medical Research Institute United States. Kalau dicari dengan Google, institusi ini juga tidak ada. Memang ada United States Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID), yang menjadi bagian dari Tentara AS, jadi sangat diragukan kalau seorang dokter tentara yang kerja di situ akan salah menyebutkan nama organisasinya.
Berarti tulisan ini dibuat oleh orang yang tidak ada, yang bekerja pada Institusi yang juga tidak ada, dan dia memberitahu kita bahwa emulisifier yang disingkat menjadi “Kode E” mengandung babi. 

Tulisan ini hanya ada di satu tempat di seluruh internet:

M. Amjad Khan + Medical Research Institute United States (hanya ada di sini):
Must Read! Please read this article!!!
Posted by CatchMeIfYouCan on Monday, February 21, 2005
Comment: ARE WE USING PIG FAT IN OUR FOOD
Posted on Islam.com

Dalam arti lain, isi dari artikel ini adalah rekayasa.
Juga ada peringatan tambahan untuk tidak minum kopi Starbucks karena juga mengandung emulsifier. Ini setara dengan email yang beredar dari beberapa tahun yang lalu yang menyatakan bahwa Starbucks dan juga Coffee Bean tidak halal.
Saya sudah memeriksa ini sendiri, dan info ini juga tidak benar. Dalam pembuatan CafĂ© Latte, misalnya, isinya adalah susu, biji kopi dan air panas. Kapan emulsifier ditambahkan? 

Saya juga memeriksa botol sirup (yang katanya mengandung emulsifier) dan tidak ada emulsifier dalam daftar isi. Saya juga menemukan pernyataan Starbucks yang menyatakan bahwa buah ceri mereka tidak direndam dalam alkohol, dan tidak ada unsur dari binatang dalam semua kopi mereka. 

Pernyataan dalam artikel itu bahwa “soy lecithin” juga mengandung babi tidak masuk akal sama sekali. Lecithin memang bisa dibuat dari lemak binatang, tetapi kalau dibuat dari soya/soy (= kedelai) berarti tidak ada unsur binatang. Saya sudah sering membeli coklat dari Indonesia dan Malaysia yang menggunakan soy lecithin, dan coklat itu ada lambang halal dari MUI. Apakah wajar kalau soy lecithin dibuat dari kedelai di Indonesia dan mendapatakan sertifikat halal, tetapi soy lecithin (yang juga dibuat dari kedelai) bisa mengandung babi kalau dari negara lain? Bagaimana kedelai bisa berubah menjadi babi? Sungguh tidak masuk akal.
Jadi, email ini hanya salah satu email rekayasa lagi yang disebarkan ke banyak orang tanpa ada yang memeriksa kebenarannya.

Semoga bermanfaat,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto


HOAX: Sunita Williams Tidak Menjadi Muslim


Assalamu’alaikum wr.wb.,
Email yang menyatakan Sunita Williams menjadi Muslim adalah rekayasa dan sudah ada lebih dari satu versi. (Saya sudah menerima beberapa kali).
Tidak ada situs berita satupun yang membenarkan informasi ini. Hanya ada email yang disebarkan ke mana-mana. Selain dari itu, informasinya juga palsu karena pernyataan ini: “…when they were on the moon…”
Sunita Williams tidak pernah berada di bulan, dan hanya masuk ke Interntaional Space Station (ISS) untuk 195 hari (sebuah rekor). 

Di semua situs berita, dan biografi resminya, tidak ada bukti sama sekali bahwa informasi dalam email ini benar.
Informasi di email ini juga sangat tidak masuk akal karena bukan saja Sunita, tetapi seluruh rekannya juga “masuk Islam” setelah kembali ke bumi. Berarti ada kurang lebih 7-10 astronot yang masuk Islam pada saat yang sama, tetapi tidak ada koran, stasiun televisi atau situs berita satupun di seluruh dunia yang membahasnya. Hanya ada sebuah email yang disebarkan ke mana-mana. (Sebaliknya, artis Hollywood Paris Hilton masuk penjara untuk satu hari dan semua situs berita membahasnya, termasuk di Indonesia). 

Berarti email ini adalah rekayasa lagi, sama seperti berita palsu lama bahwa Neil Armstrong (astonot pertama yang mendarat di bulan) masuk Islam karena “mendengar adzan” pada saat di bulan.
Seharusnya ummat Islam lebih cerdas.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Yang disebarkan kurang lebih seperti ini:
Assalamualaikum...! An important message to all Muslim brothers and sisters : Sunita Williams ( First Indian woman who went on a space journey few months back) accepted "ISLAM" Masha Allah, bcoz when they were on the moon, they saw towards EARTH, the entire EARTH looked dark, but 2 places on the EARTH GLITERED & looked like SPARKS (Roshni). They were shocked to see that and saw them with the help of telescope and came to know that those two places were "MAKKAH" and "MADINAH" Masya Allah !. Then they decided that after reaching to earth they'll accept "ISLAM". Thats y they reached safely following this glitering light. So be proud to a muslim and forward it to all like fire. Allah Hafiz...!
Kalau ngak salah sih arti dari bahasa inggrisnya .. 

Assalamualaikum........ !! Sebuah pesan penting untuk seluruh saudara muslim dam muslimah : Sunita Williams ( Wanita Indian Pertama yang pergi ke luar angkasa untuk beberapa bulan telah kembali ) menerima "ISLAM " karena ketika mereka ke bulan, mereka melihat ke bumi, dan nampak semua wajah bumi kelihatan sangat gelap (hitam), tetapi ada 2 tempat di bumi yang bersinar dan terlihat seperti berkilauan. Mereka kaget melihat hal itu dan mereka ingin melihat lebih jelas dengan batuan teleskop dan mengetahui bahwa kedua tempat tersebut adalah Mekah & Madinah. Mereka memutuskan setelah mereka tiba di bumi mereka akan menerima islam. Itulah alasan kenapa mereka bisa kembali ke bumi dengan selamat, karena mengikuti arah sinar dari tempat tersebut. Maka berbanggalah menjadi seorang muslim.
(Ditambah dua gambar Mekah dan Madinah. Gambar itu memang asli dan didapat dari satelit. Ada banyak situs yang menampung foto asli itu. Namun, tidak ada kaitan dengan Sunita).

10 October, 2007

Sekolah yang Diresmikan Presiden Itu Ambruk


Oleh Parluhutan Gultom

TANGERANG - Satu tahun berlalu sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan paket mega proyek pembangunan 221 sekolah di Kota Tangerang pada 3 Januari 2006 lalu. Dan, sejak itu pula di benak masyarakat seolah terpatri asa akan adanya perubahan signifikan pada sektor pendidikan di Kota Tangerang.

Namun, sejak musibah ambruknya plafon ruang kelas V, SDN Karawaci III di Jalan Sa`amah, Kampung Baru, Kecamatan Karawaci, pada Kamis (5/9) pagi, kepercayaan banyak kalangan atas kehebatan dan keberhasilan mega proyek 221 sekolah itu pun menjadi “terkoyak”.

Kini mega proyek yang menelan biaya Rp 221 miliar dari kas APBD Kota Tangerang Tahun 2005/2006 itu justru berbalik mendapat sorotan negatif dari berbagai kalangan. Terlebih insiden ambruknya plafon SDN Karawaci III itu juga mengakibatkan sebanyak 16 siswa terluka.

“Dulunya memang saya sempat yakin kalau keberadaan gedung sekolah baru itu nantinya dapat membuat anak saya aman dan nyaman saat mengikuti pelajaran. Tapi, setelah kejadian kemarin, perasaan saya justru berubah menjadi ragu dan was-was dengan keselamatan anak saya,” ujar Ny Fatimah, salah satu orang tua siswa yang tinggal tak jauh dari SDN Karawaci III.

Demi menjaga keselamatan siswa-siswi ke depan, Fatimah berharap Wali Kota Tangerang H Wahidin Halim dapat bersikap tegas dan menindak kontraktor yang sebelumnya mengerjakan pembangunan sekolah itu. “Ambruknya plafon di ruang kelas V SDN Karawaci III itu membuktikan ada sesuatu yang salah dalam proses pembangunannya,” ujar Fatimah.

Keluhan bernada penyesalan juga dilontarkan Ayip Amir, Ketua Komite Sekolah SDN Karawaci III. Selain mengaku kecewa, wali para siswa itu pun meminta Pemkot Tangerang segera melakukan pengecekan ulang terhadap 220 sekolah lainnya.

“Mencegah tentunya akan lebih baik daripada mengobati. Untuk itu, kami sangat berharap adanya tindak pengecekan ulang terhadap ratusan sekolah lain, khususnya yang masuk dalam paket 221 sekolah,” ujar Amir.

Seperti diketahui, sedikitnya terdapat 16 siswa yang kini menderita luka ringan akibat peristiwa itu. Mereka adalah Aldora Putri, Eli, Galuh, Rahmi, Inas, Tomy, Hendriawan, Bagus, Firda, Rizky, Mufida, Ranti, Inge, dan Yasmin Noor. Sedangkan seorang siswi lainnya, Yuliana bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit akibat menderita luka pada bagian mulut dan gigi rontok.

Bom Waktu

Peristiwa ambruknya plafon kelas V SDN Karawaci III pada Kamis (6/9) lalu bisa dianggap sebagai salah satu bukti bahwa keselamatan pelajar di Kota Tangerang saat ini sedang terancam. Karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang di kemudian hari.

“Kami minta Pemkot tidak diam terkait peristiwa ini. Segera bentuk tim guna memeriksa kondisi ratusan bangunan sekolah lainnya. Karena posisi para siswa saat ini ibarat sedang berada di tengah ‘bom waktu’ yang sewaktu-waktu dapat meledak,” ujar Herry Rumawatin, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang kepada SH, Jumat (7/9) malam.

Bila terbukti peristiwa itu terjadi akibat kesalahan kontraktor, lanjut Herry, sewajarnya bila kemudian Wali Kota mem-blacklist kontraktor nakal dimaksud. “Sesuai prosedur saja. Bila memang terbukti pihak kontraktor yang salah, sewajarnyalah diberi sanksi,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tata Kota Hj Roestiwi mengatakan pihaknya segera melakukan perbaikan terhadap plafon ruang kelas yang rusak. Sedangkan terkait sanksi yang akan dijatuhkan, Roestiwi menyatakan terlebih dahulu akan melihat kembali perjanjian kontrak kerja antara Pemda Kota Tangerang dengan pihak kontraktor, yaitu PT Artha Niaga.

“Saya harus lihat dulu isi kontraknya, karena saya sudah tidak ingat lagi," ujarnya seraya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu memberikan sanksi keras terhadap kontraktor bila memang terbukti bersalah.

Kapolsek Karawaci AKP Hermino terkesan sangat tertutup atas kasus ambruknya SDN Karawaci III itu. “Selain memintai keterangan sejumlah saksi korban, kami juga sudah memintai keterangan saksi lain yang melihat kejadian. Namun, belum ada tersangka dalam kasus ini,” tambahnya. N

Sumber: Sinar Harapan

Hadits Palsu: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah

Kamis, 20 Sep 07 04:43 WIB

Saya pernah mendengar orang berkata bahwa tidurnya orang berpuasa itu adalah ibadah. Tapi sampai saat ini saya tidak tahu, benarkah hal itu? Kalau memang benar, apakah itu merupakan hadits nabi atau bukan? Dan kalau memang hadits nabi, riwayatnya serta statusnya bagaimana?

Terima kasih atas jawabannya ustadz

Jhons

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ungkapan seperti yang anda sampaikan, yaitu tidurnya orang berpuasa merupakan ibadah memang sudah seringkali kita dengar, baik di pengajian atau pun di berbagai kesempatan. Dan paling sering kita dengar di bulan Ramadhan.

Di antara lafadznya yang paling populer adalah demikian:

Tidurnya orang puasa merupakan ibadah, diamnya merupakan tasbih, amalnya dilipat-gandakan (pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni.

Meski di dalam kandungan hadits ini ada beberapa hal yang sesuai dengan hadits-hadits yang shahih, seperti masalah dosa yang diampuni serta pahala yang dilipat-gandakan, namun khusus lafadz ini, para ulama sepakat mengatakan status kepalsuannya.

Adalah Al-Imam Al-Baihaqi yang menuliskan lafadz itu di dalam kitabnya, Asy-Syu'ab Al-Iman. Lalu dinukil oleh As-Suyuti di dalam kitabnya, Al-Jamiush-Shaghir, seraya menyebutkan bahwa status hadits ini dhaif (lemah).

Namun status dhaif yang diberikan oleh As-Suyuti justru dikritik oleh para muhaddits yang lain. Menurut kebanyakan mereka, status hadits ini bukan hanya dhaif teteapi sudah sampai derajat hadits maudhu' (palsu).

Hadits Palsu

Al-Imam Al-Baihaqi telah menyebutkan bahwa ungkapan ini bukan merupakan hadits nabawi.Karena di dalam jalur periwayatan hadits itu terdapat perawi yang bernama Sulaiman bin Amr An-Nakhahi, yang kedudukannya adalah pemalsu hadits.

Hal senada disampaikan oleh Al-Iraqi, yaitu bahwa Sulaiman bin Amr ini termasuk ke dalam daftar para pendusta, di mana pekerjaannya adalah pemalsu hadits.

Komentar Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah juga semakin menguatkan kepalsuan hadits ini. Beliau mengatakan bahwa si Sulaiman bin Amr ini memang benar-benar seorang pemalsu hadits.

Bahkan lebih keras lagi adalah ungkapan Yahya bin Ma'in, beliau bukan hanya mengatakan bahwa Sulaiman bin Amr ini pemasu hadits, tetapi beliau menambahkan bahwa Sulaiman ini adalah "manusia paling pendusta di muka bumi ini!"

Selanjutnya, kita juga mendengar komentar Al-Imam Al-Bukhari tentang tokoh kita yang satu ini. Belaiu mengatakan bahwa Sulaiman bin Amr adalah matruk, yaitu haditsnya semi palsu lantaran dia seorang pendusta.

Saking tercelanya perawi hadits ini, sampai-sampai Yazid bin Harun mengatakan bahwa siapapun tidak halal meriwayatkan hadtis dari Sualiman bin Amr.

Iman Ibnu Hibban juga ikut mengomentari, "Sulaiman bin AmrAn-Nakha'i adalah orang Baghdad yang secara lahiriyah merupakan orang shalih, sayangnya dia memalsu hadits. Keterangan ini bisa kita dapat di dalam kitab Al-Majruhin minal muhadditsin wadhdhu'afa wal-matrukin. Juga bisa kita dapati di dalam kitab Mizanul I'tidal.

Rasanya keterangan tegas dari para ahli hadits senior tentang kepalsuan hadits ini sudah cukup lengkap, maka kita tidak perlu lagi ragu-ragu untuk segera membuang ungkapan ini dari dalil-dalil kita. Dan tidak benar bahwa tidurnya orang puasa itu merupakan ibadah.

Oleh karena itu, tindakan sebagian saudara kita untuk banyak-banyak tidur di tengah hari bulan Ramadhan dengan alasan bahwa tidur itu ibadah, jelas-jelas tidak ada dasarnya. Apalagi mengingat Rasulullah SAW pun tidak pernah mencontohkan untuk menghabiskan waktu siang hari untuk tidur.

Kalau pun ada istilah qailulah, maka prakteknya Rasulullah SAW hanya sejenak memejamkan mata. Dan yang namanya sejenak, paling-paling hanya sekitar 5 sampai 10 menit saja. Tidak berjam-jam sampai meninggalkan tugas dan pekerjaan.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Sumber: Era Muslim

Penderitaan Rakyat Birma (Myanmar) dan Bisnis AS

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Apakah bisnis sudah cukup sebagai alasan untuk tidak peduli pada nilai-nilai demokrasi? Para pemimpin AS berbicara tentang demokrasi seakan-akan mereka peduli. Tetapi apakah mereka lebih peduli pada demokrasi atau bisnis?

Ternyata para jenderal yang menguasaikan Birma dalam sebuah junta militer mendapatkan uang dari beberapa sumber. Ekomoni negara rusak, jadi untuk mengaji prajurit yang menyiksa para biksu harus ada sumber uang yang jelas, karena pajak dari rakyat tidak seberapa. Dari mana mereka bisa mendapatkan uang? Ada dua sumber yang kurang dibahas di media massa.

Sumber uang pertama: uang dari hasil penjualan gas dan minyak bumi. Gas dan minyak bumi ini diekspor lewat Thailand. Yang mengerjakan? Perusahaan Chevron (dari AS) dan Total (dari Perancis). Dan siapa yang pernah menjadi anggota BoD Chevron: Condalisa Rice, Menlu AS sekarang. Apakah Condi dan George Bush mau mengambil tindakan yang akan menghancurkan profit tinggi bagi kawan-kawan mereka, walaupun uang dari usaha itu memberi dukungan nyata pada para jenderal Birma? Sepertinya mereka tidak mau.

Berapa banyak jumlah uang tersebut? Pada tahun 2006, hasil dari proyek gas bumi saja adalah $US 2,16 milyar. Dan seluruhnya dilarikan ke para jenderal/pemerintah. Kalau uang sebanyak itu adalah pemasukan buat para jenderal, kira2 profit bagi Chevron dan Total berapa? Untuk hasil minyak bumi tidak disediakan datanya.

Pipa gas yang menyalurkan gas ke Thailand untuk diekspor sudah ketahuan dibuat dengan “slave labor” – rakyat biasa yang dipaksakan kerja, seakan-akan “budak” milik pemerintah. Selamat bagi Chevron, pasti sangat baik bagi profit perusahaan bila infrastuktur dibuat oleh budak2 Birma.

Para perusahaan di AS dilarang berdagang dengan Birma, disebabkan sangsi dari Deplu AS. Tetapi ada satu pengecualian. Untuk siapa? Ternyata hanya Chevron yang dapat izin beroperasi di Birma! Enak kali ya!

Sumer uang kedua: penjualan batu permata seperti mirah/merah delima (ruby) dan safir (sapphire). Ternyata 90% dari semua batu merah delima yang dijual di seluruh dunia berasal dari Birma. Tentu saja para jenderal menguasaikan produksi batu berharga ini karena pemilik saham mayoritas dalam semua perusahaan pertambangan merah delima adalah… para jenderal.

Walaupun ada larangan juga bagi para pembeli batu permata AS untuk membeli batu merah delima dari Birma, larangan tersebut hanya berlaku bagi batu yang dibeli langsung dari Birma. Supaya larangan ini menjadi tidak efektif, hampir semua batu merah delima dari Birma diekspor ke Thailand terlebih dahlulu untuk diperhalus (polished). Lalu, dari Thailand, dijual lagi ke AS, Inggris dan Eropa tanpa kena sangsi, dan digunakan untuk membuat perhiasan dan cincin. (Kalau anda melihat orang kaya di Indonesia yang menggunakan batu merah delima dalam perhiasannya, kemungkinan besar mereka sudah membantu jenderal Birma tetap berkuasa dengan pembelian merah delima itu, tanpa sengaja tentu saja).

Apakah AS, Inggris dan Eropa benar-benar akan peduli pada rakyat yang menuntut kemerdekaan dan kebebasan kalau tuntutan tersebut akan merusak profit bagi perusahaan2 terbesar mereka yang juga sangat dekat dengan para Presiden dan pejabat-pejabat lainnya? Mereka itu hanya bisa menang dalam pemilu karena ada sumbangan besar dari bisnis-bisnis tersebut. Jadi pada saat rakyat Birma teriak minta tolong, pejabat AS dan kawan-kawannya di negara barat harus memilih: bantu rakyat yang tertindas, atau menjaga profit dari perusahaan multi-nasional yang mendanai mereka supaya menang dalam pemilu.

Kira kira yang mana yang paling utama? Kemerdekaan atau profit? Nilai-nilai kebebasan dan demokrasi atau atau nilai-nilai kapitalisme?

Hmmmmm….. ternyata….uang, profit dan kapitalisme menang. Wahai para jenderal, silahkan menindas biksu dan rakyat kecil terus. AS tidak akan intervensi demi “demokrasi”. (Kecuali ada yang mau bayar, tentu saja). Dan stok minyak bumi di Birma tidak seberapa dibandingkan dengan Iran. Jadi, lebih baik AS menyerang Iran untuk “menyebarluaskan nilai-nilai demokrasi” (seperti yang sedang dilakukan di Iraq, menurut mereka) daripada membantu kaum yang sudah menuntutnya di Birma.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

Informasi diringkas dari:

Chevron's Pipeline Is the Burmese Regime's Lifeline

By Amy Goodman, Truthdig, Tuesday 02 October 2007

Amid Deaths, Censorship, Oil Companies Continue Myanmar Operations

By Avni Patel, ABC News

Myanmar's rubies; bloody colour, bloody business

By Carmel Crimmins, BANGKOK (Reuters)

Masyarakat Di Selandia Baru Diizinkan Menulis Hukum Sendiri

Polisi di Selandia Baru (New Zealand) menggunakan “wiki” (seperti yang digunakan Wikipedia) dalam sebuah website yang bisa diakses siapapun. Dalam usaha membuat undang-undang kepolisian baru, polisi sangat mengharapkan “input” dari masyarakat. Sebelum UU baru ini disahkan di DPR, rakyat biasa dipersilahkan memberi masukkan pada wiki tersebut dengan mengubah teks sesuai dengan kemauan mereka.

Setelah semua tanggapan dari masyarakat diterima di situs, dokumen itu akan diserahkan pada DPR Selandia Baru pada tahun 2008 sebagai bahan masukan bagi mereka.

Ini pertama kali di dunia bahwa sebuah pemerintah mengunakan internet dan wiki untuk mendapatkan masukan langsung dari rakyat dalam proses pembentukan UU baru.

Kapan akan terjadi di Indonesia ya…?

NZ police let public write laws

Story from BBC NEWS

30 September, 2007

1 Dalam 8 Anak Iraq Wafat Sebelum Ulang Tahun Ke-5

Dalam sebuah RS di Baghdad (Ibn Al-Baladi Pediatric Hospital), kebutuhan yang paling sederhana tidak ada. Obat-obatan tidak ada, infus tidak ada. Di luar rumah sakit, obat yang dibutuhkan ada di apotik , tetapi keluarga yang miskin tidak sanggup membelinya. Berarti anak harus dibiarkan wafat saja.

Kata Dr Saad Mehdi, 35 tahun, seorang dokter anak di RS Ibn Al-Baladi, ini sudah menjadi biasa sekarang.

Tingkat kematian anak di bawah 5 tahun meningkat 150% antara 1990 – 2005 menurut laporan dari LSM di Amerika Serikat, “Save the Children”. Kira-kira 1 dalam 8 anak tidak sampai ulang tahun ke-5, kata laporan tersebut. Karena tidak ada pemeriksaan dokter sebelum melahirkan (“pre-natal care”) tingkat kelainan lahir dan kematian juga meningkat.

34 Dr Anak di RS Ibn Al-Baladi tangani ratusan anak setiap hari, tanpa antibiotic, infuse, alat-alat yang dibutuhkan untuk memeriksa jantung, CT-Scan atau mesin MRI. Dengan jumlah anak yang terlalu besar, pasien juga ditangani di koridor Rumah Sakit. Seorang anak bernama Tahar Nahdi, 1 tahun, dijaga ibunya di koridor. Dia menderita infeski paru-paru yang sangat kronis, dan tidak ada antibiotik atau infus bagi dia. Dia sangat membutuhkan cairan tubuh karena sangat dihidrasi. Kata perawat yang memeriksa, keluarga Tahar tidak punya $US 5 untuk membeli antibiotic yang dibutuhkan.

Para dokter punya ratusan pasien dalam keadaan yang sama, dan harus membantu sebisanya, tanpa obat. Kata seorang dokter anak bernama Husham, “Kita harus berusaha… kita ingin menyelamatkan nyawa anak2 ini”.

Poin-poin yang terpenting dalam laporan “Save the Children”:

- Pada tahun 2005, 122.000 anak Iraq wafat sebelum umur 5 tahun, atau 125 per 1000 anak. Sebagai bandingan, tingkatnya 36 per 1,000 wafat di Iran; 15 per 1,000 di Syria; dan 7 per 1,000 di Amerika Serikat.

- 46 % dari anak yang menderita dari penyakit diare, tidak mendapatkan cairan tambahan [seperti Oralit, infuse, dsb.].

- 24% dari anak di bawah umur 5 tahun yang diperkirakan telah kena infeksi paru-paru tidak diperiksa dokter/perawat.

- 12% dari anak di bawah umur 5 mempunyai berat badan yang sangat kurang.

- 21% dari anak Iraq mendapat tubuh yang terlalu pendek dari semestinya (karena kurang gizi)

- Hanya 35% mendapatkan imunisasi

- 28% dari kelahiran tidak ditangani seorang ahli (dokter, perawat atau bidan)

- Tinkgat kematian anak di Iraq telah meningkat 37% dalam 4 tahun terakhir

Sumber dari:

1 in 8 Iraqis Dies Before Fifth Birthday

By James Palmer

The San Francisco Chronicle

Wednesday 23 May 2007

Truthout

Ask Dr Universe

Saya ketemu situs ini pada saat browsing (saya mencari info tentang cacing: ternyata cacing memang makan tanah).

Kalau anak anda belajar dalam bahasa Inggris, mungkin situs ini bisa bantu dengan menjawab banyak pertanyaan.

Semoga bermanfaat.

http://www.wsu.edu/DrUniverse/BigQuestions.html

(ada bagian search juga)

Contoh:

More About Bees. How do bees communicate the location of food plants to others?

Brains. Why can't we grow more brain cells?

Earth. Does the Earth weigh the same as it did 10,000 years ago?

Fingers. Why is the middle finger on our hands the longest of the four?

Gray hair. Why does hair turn gray?

Nipples. Why do men have nipples?

Twins. Is the DNA from a pair of identical twins the same? Do the twins have the same fingerprints?

Worms. Can you please tell me what do worms eat? Do they sleep? Do they go to the bathroom? Do they breathe? Does a worm really grow another head if it gets chopped off? How long does it take a worm to dig a hole?

Everybody, Somebody, Anybody, and Nobody

What Went Wrong?

This is a story about four people:

Everybody, Somebody, Anybody, and Nobody.

There was an important job to be done,

and Everybody was asked to do it.

Everybody was sure Somebody would do it.

Anybody could have done it, but Nobody did it.

Somebody got angry about that because it was Everybody's job.

Everybody thought Anybody could do it,

but Nobody realized that Everybody wouldn't do it.

It ended up that Everybody blamed Somebody,

when actually Nobody asked Anybody.

28 September, 2007

Mengenai Ustadz Komersial

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Kemarin ada email yang beredar tentang Ustadz Komersial. Menurut saya, alangkah baiknya kalau ini menjadi kesempatan untuk membahas masalah ini secara serius, karena pada saat saya diundang ceramah, ada banyak sekali cerita dari panita2 masjid tentang orang lain yang diundang, dan mereka itu memang memasang tarif tinggi. Setiap kali saya diundang, selalu ada bagian dari pembicaraan yang tidak menyenangkan bagi orang yang telfon saya itu. Dia terpaksa bertanya “tarif” saya berapa. Pada saat saya menyatakan tidak pernah memasang tarif apapun, biasannya orang itu menyatakan merasa lega sekali, karena mereka sudah kuatir harus bayar mahal untuk mendapat seorang bule sebagai penceramah. Untuk mendapat ustadz-ustadz tertentu, katanya harus bayar jutaan sampai puluhan juta rupiah.

Seringkali, orang dari panitia masjid itu bercerita tentang ustadz-ustadz lain yang memang memasang tarif yang sangat berat bagi si penyelenggara. Jumlah uang yang diminta disebutkan kepada saya, dengan juga menyebutkan nama dari si penceramah tersebut. Jadi, walaupun penulis dari artikel Ustadz Komersial salah alamat, barangkali, masalah ini tetap sebagai masalah besar yang perlu kita komentari. Seharusnya ini peran wartawan (yang memang kurang berperan di negara ini). Kita perlu tahu berapa banyak ustadz yang pasang tarif yang tinggi dan seharusnya wartawan berani bertanya kepada mereka kenapa mereka lakukan hal itu?

Kalau Allah menghendaki, ilmu mereka itu bisa hilang dalam sekejap. Tapi mereka berani menyombongkan diri dengan memberikan nilai dan harga terhadap ilmu tersebut. Ini sungguh-sungguh menyedihkan. (Ini beda dengan menulis buku dsb., di mana ada harga produk dan biaya production yang perlu dibayar).

Berceramah tidak berbeda dengan memberikan nasehat kepada seorang teman. Orang yang lebih tua, biasannya lebih bijaksana karena ilmunya lebih luas dan juga pengalamannya. Nah, kalau kita minta nasehat kepada kakek kandung, bagaimana kalau dia menyuruh kita bayar 2 juta terlebih dahulu sebelum menjawab karena dia inginkan kita menghargai “ilmu”nya dan juga waktunya? Kalau begitu terus, kita menjadi “terpaksa” minta saran dari teman yang sama begonya dengan kita. Hasilnya: kita yang rugi. Kalau ada ustadz yang mahal, maka ummat Islam akan mulai bertanya dan berkonsultasi dengan orang yang ilmunya lebih sedikit (karena “tarif”nya akan lebih murah). Hasilnya: Islam yang menjadi rusak.

Kenapa ummat Islam menerima keadaan ini? Kenapa ustadz-ustadz ini tidak merasa malu menjual ilmu agama Allah dengan nilai yang tinggi, seperti artis sinetron atau penyanyi terkenal? Kenapa hal ini bisa berlangsung terus?

Seharusnya, orang yang ilmunya lebih tinggi lebih paham bahwa ilmu dia itu adalah milik Allah. Dan kalau tidak dimanfaatkan dengan baik atas nama Allah, maka Allah berhak dan tidak keberatan untuk mencabut ilmu itu daripadanya dan memberikannya kepada orang yang lain.

Saya mendapat ajaran dari guru saya KH Mashyuri Syahid (dari MUI) untuk tidak pernah memasang tarif, karena Pak Kyai juga tidak pernah begitu. Katanya, kalau mau menerima undangan ceramah, maka datang dengan ikhlas dan niat mengajar, dan menyebarkan Ilmu Allah dengan baik. Kalau tidak mau begitu, tidak usah menerima undangan ceramah agama: ceramah tentang bulu tangkis saja.

Sayangnya, sudah menjadi praktek yang standar untuk sebagian penceramah terkenal untuk memasang tarif tinggi (tapi belum tentu semuanya begitu). Sepertinya ini lebih mudah terjadi dengan penceramah yang sering masuk tivi. Soalnya, kalau dia datang ke stasiun televisi dan tidak bernego tentang tarifnya, maka stasiun televisi yang untung karena bisa bayar dengan harga yang sedikit. Sedangkan, mereka menerima puluhan sampai ratusan juta dari iklan. Jadi, dalam kondisi itu, sebagai praktek bisnis, sepertinya wajar kalau si penceramah pasang tarif di situ.

Masalahnya adalah besok hari dia memperhitungkan “opportunity cost” atau biaya yang bisa dia dapat kalau masuk tivi daripada berceramah di masjid anda. Kalau anda undang dia berceramah di masjid, dan ada stasiun televisi undang juga, kira-kira mana yang siap bayar paling mahal? Jadi, kalau anda mau dapat jatah waktu dia, harus bayar sesuai dengan tarif yang didapat dari stasiun televisi.

Sepertinya ini suatu efek samping dari berceramah di televisi. Dan hanya bisa dilawan oleh si penceramah sendiri. Waktu masuk tivi, pasang tarif untuk tivi. Waktu masuk Masjid Allah atau rumah hamba-Nya, tidak ada tarif.

Minggu ini saya mendapatkan undangan untuk masuk acara di Anteve, tetapi saya tidak menerima. Pertama, saya agak malas masuk tivi dan menjadi “artis”. Kedua, mereka ingin berbincang tentang latar belakang saya sebagai muallaf, dan buat saya, itu adalah topik yang membosankan. (Enakan bicara tentang Islam secara umum atau pendidikan). Sudah beberapa kali saya diundang masuk acara televisi, tetapi saya kurang tertarik karena melihat sebagian ustadz yang menjadi tokoh di televisi, yang memasang tarif tinggi, yang ada managemen dan adjudan, yang lebih mirip dengan artis daripada ulama, dan saya tidak mau menjadi seperti mereka.

Enakan menjadi orang biasa dan berceramah seperti orang biasa di dalam masjid biasa bersama hamba Allah yang biasa. Ilmu saya juga sangat terbatas, jadi justru tidak wajar kalau saya sering diundang masuk televisi, sedangkan banyak ustadz yang hafiz Qur'an dan punya ilmu yang luas tidak pernah diundang.

Semoga masalah dengan “ustadz komersial” ini segera ditanggapi dan dilawan oleh masyarakat (walaupun bukan perkara baru) dan semoga kaum ini yang memasang tarif tinggi bisa ingat kepada Allah. Sesungguhnya mereka hanya mendapatkan kesempatan berceramah karena Allah menghendaki begitu. Dan “hak” itu bisa juga dicabut dari mereka. Kalau mereka sudah menjadi terkenal dan kaya karena sering masuk tivi, saya yakin masyarakat dan panitia akan sadar sendiri dan menawarkan honor yang baik, sesuai dengan kemampuannya.

Tolong menceritakan pengalaman anda:

Apakah anda punya pengalaman dengan ustadz yang memasang tarif tinggi? Silahkan memberikan komentar di bawah, tetapi tolong jangan menyebutkan nama orangnya, dan jangan memberikan nama masjid dsb. Sebutkan saja jumlah yang diminta, dan apa yang terjadi sesudahnya: apakah dibayar, atau apakah ustadz itu diganti dengan yang lebih murah? Dan bagaimana perasaan anda terhadap masalah ini?

Terima kasih,

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

26 September, 2007

Undang ustadz untuk ceramah

Ustadz Ahmad Luthfi Ramli, Lc.

Rumah di: Menteng Dalam (Tebet), Jakarta Selatan

Handphone: 08179159897

Telfon rumah: 021-8316757

Email: -

Latar Belakang: Alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Guru di Pesantren Al-Awwabin Depok. Pengajar tetap di beberapa masjid dan kantor-kantor di Jakarta.

Tarif: Tidak Memasang Tarif

Almarhum (Petisi Pendidikan)


Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya kecewa sekali dengan orang Indonesia, khususnya teman2 saya. Diminta memberikan tanda tangan untuk petisi pendidikan, baru 240 orang yang mau dalam 2 minggu (sampai tanggal ini, 26 September,2007). Padahal saya yakin bahwa jumlah orang yang telah menerima petisi ini sudah lebih dari 10.000.

Dari jaringan teman2 saya, dan juga murid2 saya yang bantu membuat teksnya, baru sedikit sekali dari nama mereka yang muncul di petisi. (Dan saya tahu nama mereka jadi sangat mudah dilihat bahwa mereka tidak memberikan dukungan pada petisi ini).

Harapan saya adalah 10.000 tanda tangan online. Ini hanya untuk melihat keseriusan masyarakat untuk mendukung ide “petisi” daripada demo. Lalu, Insya Allah akan disusul dengan hard copy (paper) sampai puluhan ribu tanda tangan dari seluruh Indonesia. Lalu Press Conference, dengan memberitahu kepada pemerintah dan para politikus bahwa ada puluhan ribu (atau ratusan ribu) pemilih yang inginkan perubahan pada sistem pendidikan. Sejauh ini, baru 240 orang yang peduli, kelihatannya. Padahal untuk memberikan tanda tangan online paling mudah. Tinggal ketik saja untuk beberapa detik. Sedangkan untuk mengumpulkan tanda tangan langsung dari orang di jalan jauh lebih sulit karena ada biaya, serta masalah koordinasi. Nah, untuk yang gampang saja, orang Indonesia tidak peduli. Bagaimana dengan yang lebih sulit?

Sedih sekali hati saya.

Apa teman2 menyaksikan apa yang sedang terjadi di Birma (Myanmar) di mana para biksu dengan dukungan penuh dari masyarakat melawan kebijakan pemerintah yang buruk? Kenapa tidak ada gerakan “People Power” seperti itu di Indonesia, khusus untuk pendidikan? Bukan untuk menjatuhkan pemerintah, tetapi untuk menujukkan kepedulian dan kekuatan.

Para biksu dan rakyat Birma hidup tanpa hak sama sekali, di bawah sekelompok diktator militer. Rakyat Indonesia hidup dalam kebebasan, tetapi masih tidak mau berjuang untuk kepentingan sesama. Rakyat Indonesia hidup seakan-akan masih dijajah oleh Belanda, atau masih hidup di bawah Soeharto. Orang yang tidak merdeka di Birma siap berjuang. Orang yang sudah merdeka di Indonesia tidak peduli pada perjuangan lagi. Apakah ini hasilnya dari kemerdekaan? Saling tidak peduli pada sesama warga bangsa?

Para biksu dan rakyat biasa di Birma siap dihajar oleh polisi untuk menjadi merdeka. Seharusnya kita memberitahu mereka bahwa itu adalah peruangan yang sia-sia. Soalnya, nanti setelah menjadi merdeka, rakyat akan lupa pada perjuangan bersama dan menjadi sibuk nonton sinetron, dan belanja di Carrefour. Mereka tidak akan peduli kalau anak tentangga hidup dalam kesusahan, karena di Indonesia memang begitu. Di Birma, rakyat yang tidak berdosa siap dihajar polisi demi kemerdekaan. Di Indonesia, memberikan tanda tangan pada petisi online dianggap berat, atau dianggap tidak bermanfaat (jadi tidak usah coba dulu: langsung abaikan saja).

Sedih lagi. Di sini sepertinya tidak ada yang peduli pada orang lain karena sibuk dengan urusan diri sendiri dan tidak punya waktu atau kemauan untuk memikirkan tentangganya.

(“Eh, Soleha udah mulai ya? Ayo nonton! Nanti ke Carrefour ya. Belanja.”)

Tidak ada lagi yang penting di dunia orang ini. Tidak ada niat berjuang. Tidak ada kepedulian pada sesama. Yang ada, kepedulian pada diri sendiri saja.

Gotong royong hanya ada di kamus. Di tengah-tengah masyarakat, gotong royong sudah menjadi almarhum. Yang penting, bisa maju sendiri, anak tetangga biarkan saja menderita dan putus sekolah.

Yang jelas, tidak ada anggota pemerintah yang peduli. Gubenur baru di DKI bukannya langsung menyekolahkan semua anak yatim dan anak miskin yang telah putus sekolah. Malah memperluas jaringan busway, yang menambahkan kemacetan lebih dari sebelumnya, dan membuat warga ibu kota pusing.

Gubernur baru di Banten ingin membangun jembatan antara Jawa dan Sumatera dengan nilai 13 TRILLION rupiah. Anak yatim yang putus sekolah? Peduli amat! Berapa banyak lagi proyek besar yang ingin dibangun di berbagai propinsi?

Wahai para pejabat: KENAPA TIDAK MEMBANGUN SEKOLAH DAN RUMAH SAKIT YANG GRATIS DAN BERKUALITAS BAGI MASYARAKAT??

Oh, maaf, itu hanya akan dilakukan kalau pemerintah memang peduli pada rakyat. Dan hanya kalau rakyat memang peduli pada tentangganya. Itulah makna demokrasi yang sesungguhnya: Kita sama sama maju, atau kita sama sama mundur. Berarti kita harus berjuang bersama untuk kepentingan bersama.

Rakyatlah yang punya hak untuk mempengaruhi pemerintah (lewat pemilu dan pilkada), bukan pemerintah yang punya hak untuk merugikan masyarakat. (Dari mana mereka bisa mendapatkan hak itu?) Kalau orang Indonesia tidak bangkit dan menuntut haknya di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, dan lain sebagainya, negara ini tidak pernah akan maju.

Di Inggris, sekolah gratis dan biaya kesehatan (dokter dan rumah sakit) gratis. Di Perancis, sekolah gratis dan biaya kesehatan gratis. Di Kanada, sekolah gratis dan biaya kesehatan gratis. Di Australia, sekolah gratis dan biaya kesehatan sangat murah. (Untuk kunjungan dokter gratis, obat-obatan murah, ada banyak subsidi, dan biaya operasi walaupun tidak gratis tetap murah). [Jangan bertanya tentang AS karena di sana pengusaha dan bisnis berkuasa di atas segala-galanya, dengan izin dari rakyat. Sepertinya, pemerintah Indonesia ingin meniru negara yang rusak ini daripada meniru negara yang lebih baik seperti Inggris atau Kanada].

Di Indonesia, semuanya harus dibayar sendiri dan harus mencari asuransi sendiri. Kalau tidak bisa, jangan harapkan pemerintah akan peduli karena mereka sibuk merencanakan mega proyek lagi buat kepentingan teman2nya (wajarlah kalau sama sama pengusaha).

Kalau rakyat tidak bangkit dan melawan sikap pemerintah ini, negara ini tidak akan pernah menjadi makmur. Memberikan tanda tangan online adalah langkah awal yang sederhana. Maukah anda berusaha?

Sedih hati saya.

Kapan orang Indonesia akan bangkit dan mulai peduli pada sesama?

Kapan?

(Psssst. Jangan berisik. Lagi nonton Soleha).

Pendidikan gratis dan berkualitas buat semua sudah menjadi almarhum juga. Hiduplah komersialisasi pendidikan (yaitu pendidikan yang layak buat yang bayar mahal), dengan doa restu dari pemerintah (yang penuh dengan pengusaha).

Pada ke mana ummat Islam dan para ustadz dan ustadzah yang mengerti agama? Bukannya Islam menganjurkan kita untuk membantu dan melindungi yang lemah? Kok di sini pada sibuk membeli mobil baru semua, padahal anak tentangga tidak bisa sekolah? Kenapa ummat Nabi Muhammad SAW menjadi begini? Kenapa kita berani menyatakan diri pengikut Muhammad SAW tetapi kita hidup dalam keadaan “tidak peduli pada orang lain”, dengan bimbingan penuh dari pemerintah dan pejabat (yang sudah kaya sendiri)?

Tetapi masih ada juga alasan untuk bersyukur.

Saya bersyukur bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah datang ke Indonesia dan melihat ummatnya menjadi ummat yang egois, rakus, dan sibuk dengan kepentingan diri sendiri.

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.

Alhamdulillah Nabi Muhammad SAW belum pernah melihat kita di Indonesia yang mengaku sebagai pengikutnya!

(Psssst. Diam! Lagi nonton Soleha tahu!)

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

Klik di sini untuk memberikan tanda tangan online di situs Care2 Petition Site

(Almarhum) Petisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Nasional

24 September, 2007

Tolong memberikan tanda tangan pada petisi pendidikan

Tolonglah. Hanya beberapa detik saja. Dari ratusan sampai ribuan orang yang telah menerima link ke petisi ini, baru sedikit saja yang memberikan suaranya. Ada orang asing yang memberikan tanda tangan dengan niat mendukung. Kenapa justru mayoritas dari orang Indonesia yang tidak peduli.

Ayo. Jangan abaikan kebutuhan anak bangsa. Jangan menyatakan “Tidak akan berkmanfaat” sebelum anda berusaha.

Tolong memberikan tanda tangan dan sebarkan petisi ini kepada semua teman.

Ikuti link ini untuk membaca petisi:

Terima kasih.

Gene Netto


23 September, 2007

Mengapa Fatimah Tidak Pernah Meriwayatkan Hadits?


Jumat, 21 Sep 07 10:29 WIB

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pak Ustadz, saya mau bertanya mengenai masalah hadits. Sepengetahuan saya jarang sekali malah belum pernah saya menemukan hadits yang diriwayatkan oleh Fatimah atau Ali bin Abi Tholib, kenapa ini bisa terjadi?

Padahal keduanya adalah orang yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Hal ini menjadi pertanyaan saya karena banyak dari golongan syiah yang menuduh bahwa muslim suni menghormati ahlul bait sebatas di bibir saja padahal sebenarnya mengingkarinya.

Terima Kasih atas jawaban Ustadz.

Wasalam

Echa

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Fatimah radhiyallahu 'anhamemang nyaris tidak pernah kita dapati riwayatnya, meski belum tentu benar. Namun Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhuadalah orang yang cukup banyak meriwayatkan hadits.

Tapi yang pasti, kedekatan seseorang dengan diri Rasulullah SAW tidak ada kaitannya dengan jumlah hadits yang mereka riwayatkan kepada kita. Bukankah kita pun jarang mendengar hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallau 'anhu? Demikian juga dengan riwayat Umar dan Utsman bin Affan radhiyallau 'anhum ajma'in?

Dan dengan alasan yang nyaris mirip, kira-kira hal yang sama juga terjadi pada diri puteri tercinta beliau, Fatimah radhiyallahu 'anha. Meski sangat dekat, tidak lantas punya banyak hadits yang diriwayatkan.

Hakikat Meriwayatkan Hadits

Hal itu karena yang namanya meriwayatkan hadits sangat berbeda dengan kedekatan kepada nabi. Meriwayatkan hadits kira-kira sama dengan mengajar hadits. Tidak semua orang punya kesempatan mengajar hadits.

Padahal yang namanya mengajarkan hadits itu baru terjadi manakala nabi SAW sudah wafat. Kalau nabi masih hidup, maka yang mengajar tentu saja langsung Rasulullah SAW.

Penyebab adanya sebagian shahabat yang tidak terlalu banyak mengajarkan haditsbisa karena memang dibebani kesibukan yang lain yang menjadi tanggung-jawabnya.

Ataukarena usianya tidak panjang. Beberapa shahabat nabi ada yang meninggal sesaat nabi SAW meninggal. Salah satunya Fatimah puteri beliau, yang meninggal hanya berselang 5 bulan setelah meninggalnya nabi. Maka tentu saja beliau tidak sempat banyak meriwayatkan hadits.

Persahabatan Nabi dengan Abu Bakar

Al-Quran menyebutkan secara tegas persahabatan di antara Abu Bakar dengan diri Rasulullah SAW. Bahkan yang jadi khalifah setelah Rasulullah SAW adalah beliau. Boleh dibilang, Abu Bakar ra adalah manusia yang paling mengerti tentang diri Rasululllah SAW, dibandingkan dengan semua orang.

Lalu mengapa Abu Bakar ra jarang meriwayatkan hadits?

Jawabannya sederhana saja, karena urusan jarak kematian antara keduanya. Abu Bakar ra meninggal hanya sekitar 2 tahun setelah Rasulullah SAW wafat. Sementara dalam waktu dua tahun itu, beliau amat disibukkan dengan berbagai macam pe-er di internal umat Islam. Maka nyaris jarang sekali kita menerima hadits yang beliau riwayatkan.

Hari-hari di mana Abu Bakar hidup pasca wafatnya Rasulullah SAW adalah hari-hari tersibuk. Beliau adalah khalifah, di mana beliau punya kewajiban meneruskan memimpin dunia Islam, yang sedang mengalami berbagai tekanan dari internal atau pun eksternal.

Di kalangan sebagian bangsa arab, muncul gerakan riddah (murtad) yang harus dihadapi dengan menghabiskan waktu. Bersama dengan itu, beliau pun harus meneruskan peperangan yang telah dipersiapkan oleh Rasulullah SAW di mana Usamah bin Zaid menjadi panglimanya. Di wilayah keilmuwan, beliau juga disibukkan dengan maha proyek pengumpulan tulisan Al-Quran, sesuai proposal dari Umar bin Al-Khattab ra.

Jadi, nyaris tidak ada lagi kesempatan beliau untuk meriwayatkan hadits. Meski beliau boleh dibilang orang yang tahu tentang diri Rasulullah SAW.

Fatimah binti Muhammad radhiyallahu 'anha

Maka kasus yang sama juga terjadi pada diri Fatimah ra. Beliau hidup tidak lama setelah nabi wafat. Para sejarawan mengatakan bahwa puteri nabi ini wafat hanya berselang 5 bulan setelah kematian ayahandanya. Jadi mudah sekali menjawab masalah ini, yaitu mana sempat beliau meriwayatkan banyak hadits?

Pantas saja kita jarang menerima hadits yang beliau riwayatkan, rupanya beliau wafat tidak lama setelah ayahndanya wafat.

Keadaan Fatimah ra sangat berbeda dengan keadaan isteri Rasulullah SAW, Aisyah radhiyallahu 'anha. Beliau hidup hingga tahun 57, atau 58 atau 59 hijriyah. Bahkan sempat ikut berbagai macam even. Beliau pun menjadi rujukan hal-hal yang terkait dengan kehidupan rumah tangga nabi. Dan beliau juga banyak meriwayatkan hadits yang bersifat agak teknis sebagaimana Abu Hurairah ra berikut ini.

Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu

Sebaliknya kita kenal Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu sebagai orang yang baru masuk Islam di masa-masa terakhir menjelang kematian Rasulullah SAW. Hanya beberapa saat saja beliau sempat bertemu dengan diri nabi SAW.

Namun sebagaimana kita tahu, shahabat yang satu ini termasuk orang yang paling banyak meriwayatkan hadits nabawi.

Lalu bagaimana penjelasannya?

Begini, meski pun Abu Hurairah ra hanya sebentar bertemu dengan nabi SAW. Diriwayatkan beliau baru bertemu nabi pada perang Khaibar tahun ke-7 hijriyah. Tiga tahun kemudian Rasulullah SAW wafat untuk selamanya.

Namun masa yang sebentar itu sangat efektif. Di masa yang sebentar itu, nyaris tiap saat beliau selalu mendampingi Rasulullah SAW.

Dan kalau kita perhatikan tipe hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, kebanyakan adalah hadits-hadits yang bersifat laporan pandangan mata serta umumnya hal-hal yang teramat teknis yang terjadi seputar diri Rasulullah SAW.

Bagaimana Rasulullah SAW berjalan, berdiri, makan, minum, bergerak-gerik, berbicara, tersenyum, tertawa, mengenakan baju corak dan warna apa dan seterusnya. Begitu banyak hal-hal kecil dan sederhana yang dilaporkan oleh Abu Hurairah.

Sehingga kalau dihitung, jumlahnya memang bisa menjadi sangat besar, jauh melebihi riwayat-riwayat para shahabat lainnya. Disebutkan bahwa beliau telah meriwayatkan tidak kurang dari 5374 hadits, 446 hadits di antaranya ditakhrij oleh Al-Bukhari.

Dan ini yang menarik, ternyata Abu Hurairah punya waktu yang sangat panjang untuk mengajarkan hadits-hadits sepeninggal Rasulullah SAW, karena beliau baru wafat 47 tahun kemudian setelah Rasulullah SAW meninggal. Beliau wafat tahun ke-57 hijriyah dalam usia cukup lanjut, 78 tahun.

Pantas saja beliau adalah orang nomor satu dalam jumlah kuantitas periwayatan hadits.

Ilustrasi

Sebagai ilustrasi sederhana, mari kita perhatikan dua situs berita di negeri kita. Yang satu detik.com dan yang satu eramuslim.com.

Kalau anda hitung berapa jumlah berita yang ada di detik.com, pasti anda akan kagum, karena jumlahnya sangat banyak. Namun kalau anda perhatikan lebih seksama, rupanya berita di detik.com itu pendek-pendek, meski memang cepat. Untuk satu kejadian, judul beritanya bisa mencapai belasan. Setiap ada perkembangan baru, pasti ada judul baru meski untuk satu kasus yang sama.

Padahal untuk kejadian yang sama, barangkali eramuslim.com hanya membuat satu judul saja. Sehingga eramuslim terkesan punya berita yang sedikit.

Nah, kira-kira Abu Hurairah itu melakukan apa yang dilakukan oleh detik.com, banyak haditsnya namun isinya simple, sederhana bahkan banyak yang pendek.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Era Muslim

Suntik dan Obat Tetes Mata Saat Puasa


Jumat, 21 Sep 07 08:39 WIB

Assalamualaikum wr. Wb.,

Pak ustadz Yth., melalui rubrik ini saya hendak mengajukan pertanyaan yaitu bahwa bolehkan kita melakukan suntik atau memberi/memasukkan obat tetes pada mata kita, karena saya pernah diskusi dengan teman bahwa ke-2 perbuatan tersebut tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan, namun di sisi lain saya bingung dg makna hal-hal yang membatalkan puasa antara lain memasukkan sesuatu benda ke dalam rongga tubuh.

Apakah suntik & obat tetes dimasukkan ke dalam tubuh termasuk di dalam persyaratan tersebut?Mohon penjelasannya dan terima kasih.

Wassalamualaikum wr. Wb.

Didik

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang dimaksud dengan rongga tubuh sebenarnya adalah bagian dalam tubuh, seperti perut dan tenggorokan. Sedangkan mulut dan isinya, bila kemasukan atau dimasukkan ke dalamnya sesuatu, belum termasuk kategori membatalkan puasa.

Suntik Obat

Para ulama umumnya sepakat mengatakan bahwa suntikan obat yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang yang sedang berpuasa tidak membatalkan puasa. Selama suntikan itu berupa obat, tidak berupa makanan.

Lain halnya bila yang disuntikkan merupakan glukosa, atau yang sering kita kenal dengan infus. Para ulama mengatakan bahwa infusan makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh orang yang sedang sakit akan membatalkan puasanya.

Alasan lain karena suntikan obat itu memang tidak masuk ke dalam rongga perut, hanya masuk bercampur dengan darah untuk membutuh penyakit yang ada di dalam tubuh.

Obat Tetes Mata

Para ulama sepakat bahwa obat tetes mata dan sejenisnya, yang digunakan oleh seseorang yang sedang berpuasa, bukan termasuk hal yang membatalkan puasa.

Karena meski masuk ke dalam mata, cairan itu sebenarnya tidak sampai masuk ke dalam rongga tubuh yang dimaksud, sebagaimana ketika kita berkumur, meski kelihatannya ada air masuk ke dalam mulut, tetap saja belum bisa dibilang membatalkan.

Lalu apa landasan dari pernyataan ini?

Para ulama mengatakan bahwa sama kasusnya dengan orang yang berwudhu atau mencuci muka, pastilah ada tetes air yang mengenai mata. Tetapi tidak pernah ada yang mengatakan bahwa mencuci muka termasuk membatalkan puasa.

Hal yang sama juga terjadi manakala seseorang kemasukan air di dalam kupingnya, misalnya karena mandi atau berenang, semua itu oleh para ulama belum dimasukkan ke dalam kategori yang membatalkan puasa.

Selain itu para ulama mengatakan bahwa masuknya obat tetes tersebut ke dalam perut bukan melalui saluran normal atau biasa. Padahal biasanya melalui mulut. Apalagi benda yang masuk bukan berupa makanan dan minuman. Dansetelah benda itu dimasukkan tidak membuat orang yang bersangkutan merasa segar dan bugar.Jadi akhirnya, para ulama mengatakan bahwa memakai obat tetes mata jauh dari kategori makan atau hal yang membatalkan puasa.

Memang ada hadits yang yang mengatakan bahwa memakai celak membatalkan puasa, sehingga sebagian orang mengaitkan obat tetes mata sebagai pembatal puasa. Namun menurut para ahli hadis, ternyata hadits-hadits ituadalah hadis mungkar.

Di antara para ulama yang mengatakan bahwa hal-hal di atas tidak membatalkan puasa adalah Dr. Yusuf al-Qardhawi, Ibn Taimiyyah, dan Ibn Hazam. Ibn Hazam bahkan berpendapat, ”Yang dilarang Allah saat kita berpuasa adalah makan, minum, dan bersetubuh, muntah dengan sengaja dan berbuat maksiat. Allah tidak mengajar kita makan dan minum dari dubur, saluran kencing, mata, telinga, hidung, atau dari pembedahan bagian perut dan kepala.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Era Muslim

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...