Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

27 January, 2017

Please Help Mrs. Siti, A Widow And Muslim Convert


Assalamu'alaikum wr.wb., Mrs. Siti converted to Islam in 2006 with her husband in Jakarta. In 2008 her husband died, when their third child was born. Mrs. Siti then spent her time begging for money on the streets so she could feed her children. In 2012 Mrs. Siti married again, but when she was pregnant, her second husband ran away and left her (until now). Her fourth child was born, and has never met his father.


Her first son is in Grade 10 at a vocational school. The second son, Farhan, 12 years old, dropped out of grade 1 of primary school five years ago. He was rejected by public schools in Jakarta, because his name listed on the "Family Card" and birth certificate is still his "Christian name" and not the Muslim name he uses now. Mrs. Siti has to go out and beg so her children can eat, but also has to collect many government documents to change her son's name, so he can go to school, so she has not been able to get all the documents until now. The third child, Annisa, is in second grade of primary school, but in a free Catholic school, and wants to move to a state school with other Muslim students (but they can't afford the enrollment). The fourth child is 3 years old, and has never met his father. There is a fifth child who was given away to another couple to because Mrs. Siti could not take care of five children by herself.

Mrs. Siti survives in North Jakarta with four children, in single small rented room, with no income other than begging. Her children also go out begging as they have no choice. Mrs. Siti has experience cooking and selling food in the cafeteria of a mall in North Jakarta. So I want to collect money, around €1,500 - 2,000 so she can rent a food stall and sell food instead of begging. Please send your support to Gene Netto's Social Account:

*** BCA (BANK CENTRAL ASIA), No. 4502214881, Name: Eugene Francis Netto, Branch: KCU Menara Bidakara.
[Or you can send to]:
*** BANK MANDIRI, No. 124-00-0688256-8, Name: Yayasan Bambu Biru (Blue Bamboo Foundation), Branch: KK Jakarta Wisma IKPT.

[ The Swift Code for international transfers to BCA Indonesia is: CENAIDJA. The Swift Code for Mandiri is BMRIIDJA ]

All donated money is given to the recipient, with no reduction. Thank you for your support. May Allah reward you generously for your charity. Wassalamu'alaikum wr.wb., -Gene Netto, Jakarta, Indonesia

PLEASE SHARE WITH FRIENDS.


 
 

26 January, 2017

Kenapa Hanya Bahas Orang Muslim Yang Korupsi?



Ini sebuah komentar yang sangat umum di page saya, ketika saya bahas orang Muslim yang lakukan korupsi: [Komentar]: "Tapi yg korupsi bukan cuma Muslim Gene. Yang non-Muslim korupsinya gila2an juga!"

[Gene]: Betul sekali. Tetapi yang non-Muslim tidak punya Rasulullah SAW, Al Qur'an dan Allah!! Kalau anda mengatakan "Ada maling ayam yang mencuri ayam lagi" apakah itu mengherankan? Tidak. Tapi kl anda mengatakan "Ada pewira polisi yang mencuri ayam" maka itu sangat mengherankan. Setuju?

Orang Muslim sepakat bahwa selain Muslim dicap "kafir" dan tidak beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW. Betul? Jadi kl orang "kafir" selingkuh, narkoba, mencuri, berbohong, dan korupsi, maka itu BUKAN hal yang mengherankan. Orang itu kita anggap "sesat dari jalan Allah", alias tidak tahu benar dan salah terletak di mana. Tidak ada pedoman hidup bernama Al Qur'an yg murni dari Allah bagi mereka. Jadi orang yang "sesat" dan orang yang sudah "dapat petunjuk " tidak bisa disamakan.

Begitu juga, orang gila dan orang waras tidak bisa disamakan. Kalau ada orang gila telanjang di jalan, apa mengherankan? Tidak. Tapi kalau ada menteri negara yg Muslim yg telanjang di jalan, maka itu sangat mengherankan? Setuju? Maka dari itu, jangan samakan orang Muslim dgn orang kafir. Yang punya Rasulullah SAW, Al Quran dan Allah adalah Muslim. Yang kita yakini beriman kepada Allah dgn benar adalah orang Muslim. Jadi KENAPA ada orang Muslim yang dengan berani sekali siap melakukan korupsi, seakan-akan tidak tahu akan ada hukuman di dunia dan di akhirat? Seakan-akan tidak kenal dgn Rasulullah SAW, Al Qur'an dan Allah!!??

Dan lebih mengherankan lagi, orang kafir di banyak negara malah berhasil menciptakan negara yg bersih dari korupsi, padahal mereka tidak takut pada Allah. Sebaliknya, banyak sekali pemimpin Muslim di sini mengaku takut kepada Allah, mengaku sbg pengikut Rasulullah SAW, tapi malah lebih buruk perilakunya daripada maling ayam dan orang gila. Perbuatannya bukan perbuatan orang yang mengaku Muslim. Jadi itu sangat mengherankan! Setuju? Dan oleh karena itu saya bahas terus.

Kl orang kafir korupsi, saya tidak akan soroti agamanya. Begitu halnya, kl maling ayam mencuri ayam, saya tidak akan soroti pekerjaannya. Tapi kl pewira polisi juga mencuri ayam, maka saya HANYA mau membahas pekerjaan dia, dan mau bertanya, "KENAPA DIA BISA BEGITU"??!! Padahal seharusnya dia tahu diri dan tidak sanggup berbuat begitu. Sama dgn pejabat Muslim yang korupsi. Kenapa bisa?

Semoga bermanfaat sebagai renungan. Wassalam,
Gene Netto

20 January, 2017

Nasib Pedagang Cobek: Ditodong Pistol, Masuk Penjara, Terjerat Utang



BACA SEMUANYA! Beginilah nasibnya orang kecil di Indonesia? Umat Islam yang menjadi mayoritas seharusnya malu karena tidak bisa menegakkan KEADILAN. Rasulullah SAW akan katakan apa kl melihat negara ini? -Gene Netto

Nasib Pedagang Cobek: Ditodong Pistol, Masuk Penjara, Terjerat Utang

Kamis , 19 January 2017, Rep: Singgih Wiryono/ Red: Joko Sadewo, Republika/Singgih Wiryono,
REPUBLIKA.CO.ID, Malang nian nasib Tajudin, pedagang cobek asal Bandung ini. Sekalipun pengadilan negeri sudah memutus bebas dirinya, pihak Jaksa masih belum puas dan tetap mengajukan kasasi atas kasusnya. Tajudin tak pernah menyangka dirinya harus berurusan dengan hukum lantaran mengajak kedua anak kerabatnya, yang berasal dari kampung, untuk ikut berjualan cobek. Hingga kini, pria asal Pagalarang, Bandung itu, tidak mengerti hukum apa yang sudah dilanggarnya.
Tajudin mengaku ditangkap di sekitar rumahnya, di daerah BSD Regency. Sekitar pukul 02.00 WIB, seorang polisi berpakaian mendekati dan langsung menodongkan senjata api pada dirinya. "Saya ditangkap di tengah jalan. Disergap begitu aja. Saya kaget, ini polisi apa penjahat, kan pakai pakaian preman semua. Kan saya bingung. Malem jam 02.00 WIB kan bawa motor, langsung dibawa kapolres. Waktu itu dia nanyain, itu punya siapa? saya bilang nggak tahu. Akhirnya saya dipukul pakai sandal," katanya saat konferensi pers, Rabu (18/1).

Tajudin kemudian dibawa ke Polres daerah Bintaro. Di sana dia disebut sudah mempekerjakan anak di bawah umur. Tajudin pun terkejut. Saat investigasi, dia mengaku mendapat paksaan yang mengharuskan dia mengaku mempekerjakan anak-anak di bawah umur, untuk berjualan cobek keliling.

"Diomelin harus ngaku saya mempekerjakan anak di bawah umur. Saya mah nggak ngerti, pasal apalah, pasal 88 yang mempekerjakan di bawah umur, Perdagangan manusia. Saya jawab, saya bukan dagang orang, saya dagang cobek Pak," kata Tajudin polos. Setelah diberikan pertanyaan beruntut selama dua hari untuk keperluan BAP, nasibnya kian tak jelas. Ia dipindahkan dari sel tahanan  Polres Bintaro ke Polsek Serpong.

Di Serpong, Tajudin menjalani masa tahanan selama 3 bulan 20 hari. Saat itu, Tajudin mengaku diperintahkan menandatangani sebuah berkas, yang dia sendiri tidak tahu apa isi dari berkas tersebut. "Saya tanya, Pak ini kertas apaan? dijawab, udah tanda tangan aja! Saya mau baca dulu. Lu mau pulang atau ke rutan? Saya jawab saya mau pulang, akhirnya saya tanda tangan," jelasnya.

Setelah menandatangani berkas tersebut, janji bebas tak kunjung dirasakan Tajudin. Malah, Tajudin kembali dipindah ke Rutan Jambe. Hukum seperti tak punya ampun atas kesalahpahaman yang diterima Tajudin. Padahal saat ditahan istrinya sedang hamil empat bulan. Dalam tahanan ia tidak bisa memberi ataupun menerima kabar dari keluarganya, yang sedang berada di Bandung. Setelah pengadilan memutuskan dia tak bersalah, Tajudin bisa pulang dan bertemu dengan keluarga. Ia akhirnya bisa melihat buah hatinya, yang lahir saat dia masih di sel tahanan.

Namun Tajudin kembali harus dibuat pusing kepala. Ia mendapat cerita dari tetangganya tentang utang-piutang yang ia tidak tahu. Jumlahnya pun bagi Tajudin sangat besar, mencapai Rp 41,5 juta. "Ada yang kasih tahu, katanya pinjam uang, semuanya dihitung-hitung Rp 41,5 juta. Nggak tahu katanya dibohongin, ada yang nipu ke mertua saya," katanya.

 

Berhasil: 30 Juta Utk Tuti, Yatim Yg Kena Luka Bakar



Assalamu’alaikum wr.wb., Alhamdulillah sudah terkumpul 30 juta utk Tuti, anak yatim yg kena luka bakar besar di kakinya, saat kerja di Jakarta sebagai pembantu. Tuti yg menjadi anak yatim sejak usia 6 tahun sekarang mau menetap di Desa Karangdawa, Tegal, bersama Ibu dan adiknya. Mrk mau dagang sayuran dan buah. Dan bersama pamannya, mau ternak kambing dan bagi hasil.
Sekarang Tuti, 4 kakak-adik, dan ibu punya kesempatan utk hidup mandiri, dan anak2 tidak perlu tinggalkan ibu sendirian di kampung. Tuti masih berobat dan luka bakar di kakinya sudah mulai sembuh. Kl mau kasih tambah ke Tuti dan keluarganya, silahkan kirim ke rekeningnya. Terima kasih kepada semua teman yang turut membantu dalam program ini. Semoga Allah SWT membalas dgn berlipat ganda. Amin..
Wassalamu’alaikum wr.wb., Gene Netto

BRI, No. 6066-0100-2086-507, a/n Tuti umaroh


18 January, 2017

Tidak Yakin Allah Akan Balas Sedekah?



Assalamu’alaikum wr.wb., Tadi sore seorang mahasiswa minta 50 ribu dari saya. Saya kasihan sama dia, jadi saya kirim 150 ribu, biar dia punya uang makan. Lalu sisa di rekening saya hanya 66 ribu. Belum ada dana utk gaji dari yayasan baru saya, jadi saya hanya bisa hidup secara sederhana. Walaupun begitu, selalu ada yang minta uang dari saya terus. (Semua orang bule kaya, katanya. Hahaha).

Jam 5 sore, saya kirim 150rb, dan sisa di rekening buat saya 66rb. Nggak masalah. Insya Allah masih bisa makan utk seminggu lagi. Tiba2 saya dapat pesan, pd jam 8 malam. Seorang ibu kirim uang utk Tuti, anak yatim yg kena luka bakar (saya sedang galang dana utk dia). Tapi sekaligus, kirim tambahan buat saya (tanpa penjelasan, karena tidak diminta). Insya Allah saya dapat 1,5 juta. Hanya tiga jam setelah saya kasih seorang mahasiswa 150 ribu, dan sekaligus habiskan uang di rekening saya.

Masih banyak orang Muslim yang sangat takut bersedekah, dan tidak yakin akan dibalas oleh Allah SWT. Tapi sangat yakin pada gaji yg "dijamin" masuk setiap bulan, yakin pada isi tabungan (tidak mungkin hilang), yakin pada deposito, emas, tanah, saham, rumah, dll. Yakin pada segala sesuatu kecuali Allah SWT. Janganlah begitu. Menjadi Muslim yang YAKIN pada Allah, dan yakin Allah akan selalu penuhi janji utk bayar kembali sedekah kita dgn berlipat ganda. Amin. Jadi Muslim yang yakin!

FYI, ini kisah nyata, tanpa rekasaya, dan saya alami sendiri pada malam ini, jadi saya saksikan bahwa Allah memang cepat balasannya, kapan saja Dia hendaki. Allah Maha Kuasa, tapi kita sendiri yang tidak yakin kepada-Nya. Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...