Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (304) anak yatim (116) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (51) indonesia (574) islam (558) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (363) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (12) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (507) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (38) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (177) Sejarah (5) sekolah (81) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

20 April, 2025

Kalau Anak Sekolah Pakai AI Untuk Menyontek, Masa Depannya Bagaimana?



Ada teman yang konsultasi dengan saya tentang bahasa Inggris. Anaknya ikut ujian di sekolah, dan ada beberapa jawaban yang salah, jadi saya jelaskan tata bahasanya. Lalu teman itu bercerita bahwa anaknya kesal. Kebanyakan anak di kelas dapat nilai tinggi, 98-100%, tetapi semuanya menyontek dengan bertanya pada AI (seperti ChatGPT) di  HP, dan dikasih jawaban yang benar. Di sekolah swasta SMA itu, anak boleh pegang HP di kelas. Jadi mereka juga pakai untuk menyontek.

Saya bingung. Kok guru bisa tidak sadar? Atau gurunya tidak peduli? Berapa banyak anak sibuk menyontek terus setiap hari, dibantu oleh AI? Setelah lulus sekolah dan dapat pekerjaan, apa mereka sanggup melakukan tugasnya? Fungsinya sebuah ujian adalah untuk membuktikan kepada guru bahwa siswa itu memahami bahannya, atau tidak. Sangat bermanfaat ketika banyak anak dapat jawaban yang salah di nomor yang sama. Artinya, semuanya kurang memahami bahan yang satu itu, dan perlu diajar lagi. Dan kalau ada anak yang banyak dari jawabannya salah, menjadi jelas bahwa dia perlu bantuan tambahan, jadi gurunya bisa lebih perhatikan anak itu. Jadi kalau AI yang kasih jawaban terus, anak akan lulus ujian dan lulus sekolah tanpa kemampuan yang jelas. Dan di masa depan, menjadi pekerja seperti apa?

Seharusnya semua guru paham tentang kondisi baru ini, dan mencegah langsung dari awalnya. Kalau anak boleh manfaatkan HP dalam pelajaran di kelas, maka itu bukan masalah. Tetapi ketika mau ujian, anak perlu diwajibkan taruh HP di meja guru atau di tas. Dan guru yang baik tidak akan duduk manis di depan kelas dan main HP pada saat ujian. Seharusnya guru juga berdiri dan jalan keliling. Dilakukan untuk pastikan tidak ada yang menyontek. Tetapi juga sangat penting untuk mencari anak yang mengalami kesulitan, agar bisa dibantu. Misalnya, terlihat ada seorang anak yang belum menjawab semua soal, jadi gurunya bisa bertanya ada masalah apa. Kadang anak menjadi bingung pada saat ujian, tetapi juga takut bertanya. Jadi guru perlu perhatikan setiap murid secara langsung dan memastikan mereka sedang mengerjakan ujian secara baik dan tanpa kesulitan.

Dan kalau gurunya malas berdiri dan perhatikan semua muridnya pada saat ujian, buat apa menjadi guru? Dan kalau anggap anak menyontek dengan bantuan AI bukan masalah, buat apa menjadi guru? Fungsinya guru adalah untuk membantu siswa menjadi cerdas dan sanggup menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat. Kalau semua anak dapat nilai tinggi dalam ujian, maka itu bonus, dan bukan tujuan utamanya.  
-Gene Netto



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...